Anda di halaman 1dari 19

MAKALAH NILAI-NILAI YANG TERKANDUNG

DALAM DASAR NEGARA


KELOMPOK II

Disusun Oleh:

Ayu Rahmawati

Lusi Liana

Nur Syahidatul Wafa

PRODI KIMIA FMIPA

UNIVERSITAS GARUT

2021

i
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum warahmatullohi wabarokatuh

Segala puji dan syukur penulis panjatkan kepada Illahi Robbi yang
telah memberikan rahmat dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat
menyelesaikan makalah dengan judul “ NILAI-NILAI YANG
TERKANDUNG DALAM DASAR NEGARA”.

Adapun penulisan makalah bertema pancasila ini dibuat untuk


memenuhi tugas mata kuliah Pendidikan Pancasila.

Penulis menyadari bahwa makalah ini jauh dari sempurna, oleh


karena itu penulis mengharapkan adanya saran yang sifatnya
membangun serta bermanfaat guna perbaikan dimasa yang akan
datang. Akhir kata penulis mengucapkan permohonan maaf yang
sebesar-besarnya dan berharap makalah ini bermanfaat bagi kita semua.

Wassalammualaikum Warahmatullohi Wabarokatuh.

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN

1. Latar Belakang...............................................................................1
2. Rumusan Masalah.........................................................................2
3. Tujuan............................................................................................2
4. Manfaat..........................................................................................2

BAB II TINJAUAN TEORI

1. Pengertian Nilai..............................................................................3
2. Pengertian Pancasila.....................................................................4
3. Makna Yang Terkandung dalam Pancasila....................................4
4. Pancasila Sebagai Sumber Nilai....................................................6
5. Bentuk Penerapan Nilai Yang Terkandung Dalam Pancasila........7

BAB III ANALISIS DAN PEMBAHASAN

1. Metode ..........................................................................................10
2. Hasil Dan Pembahasan.................................................................10

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN

1. Kesimpulan ..................................................................................15
2. Saran............................................................................................. 15

DAFTAR PUSTAKA

iii
BAB I

PENDAHULUAN

1. Latar Belakang
Pancasila merupakan dasar Negara yang dijadikan
pedoman hidup oleh rakyat Indonesia baik dalam bersikap maupun
dalam segala pelaksanaan dan penyelenggaraan pemerintahan
Negara Indonesia termasuk peraturan perundang-undangan.
Pancasila merupakan cerminan bangsa Indonesia dalam
kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Nilai-nilai
yang terkandung di dalam pancasila menjadi tolak ukur bagi
bangsa Indonesia dalam penyelenggaraan bernegara. Karena hal
itu penyelenggaran bernegara tidak boleh menyimpang dari nilai
ketuhan, nilai kemanusiaan, nilai persatuan, nilai kerakyatan, dan
nilai keadilan.
Pancasila dianggap sebagai sesuatu yang sacral setiap
warganya harus mengetahui dan mematuhi segala isi dalam
pancasila tersebut. Namun sebagian besar warga Negara
Indonesia hanya menganggap pancasila sebagai dasar
Negara/ideology semata tanpa memahami makna dan manfaatnya
dalam kehidupan. Tanpa di sedari nilai-nilai yang terkandung dalam
pancasila sangat berguna dan bermanfaat.
Berdasarkan uraian diatas penting kiranya makalah tentang
makna nilai-nilai setiap sila pancasila ini dibahas secara mendalam
agar kita dapat lebih memahami dan menerapkannya dalam
kehidupan sehari-hari.

2. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang diatas penulis membuat
rumusan masalah sebagai berikut:

1
1. Apa yang dimaksud dengan nilai?
2. Apa yang dimaksud dengan pancasila?
3. Apa makna dari nilai-nilai pancasila?
4. Mengapa pancasila mempunyai sumber nilai?
5. Bagaimana bentuk penerapan nilai yang termuat dalam sila
pancasila?

3. Tujuan
1. Mengetahui pengertian nilai
2. Mengetahui pancasila dengan jelas
3. Mengetahui dan memahami makna yang terkandung dari nilai-
nilai pancasila
4. Mengetahui pancasila sebagai sumber nilai
5. Dapat memahami dan menerapkan nilai-nilai yang termuat
dalam pancasila

4. Manfaat
Dapat menambah wawasan, pengetahuan yang
berhubungan dengan nilai-nilai yang terkandung dalam pancasila
sehingga dapat menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari.

2
BAB II

LANDASAN TEORI

1. Pengertian Nilai
Nilai adalah ukuran, patokan-patokan, anggapan-anggapan
keyakinan yang ada di dalam masyarakat. Nilai digunakan sebagai
patokan seseorang berprilaku dalam masyarakat. Selain itu, nilai
memberi arah bagi tindakan seseorang. Nilai dianut banyak orang
dalam suatu masyakarat mengenai sesuatu yang benar, pantas,
luhur, dan baik untuk dilakukan.
Pancasila merupakan falsafah hidup bangsa Indonesia yang
mengandung nilai-nilai dasar dan dijunjung tinggi oleh bangsa
Indonesia. Nilai dasar yang dimaksud adalah nilai ketuhanan,
kemanusiaan, nilai kerakyatan, dan nilai keadilan social. Pancasila
yang sarat dengan nilai-nilai ini tidak sekedar untuk diketahui,
melainkan dimaksudkan untuk dapat diamalkan dalam kehidupan
sehari-hari. Pada hakikatnya nilai adalah sesuatu yang diinginkan
(positif) dan sesuatu yang tidak diinginkan (negative). (Purnadi
Purbacakara & Soerjono Soekanto).
Menurut Laning Dwi Vina dan Wismulyani Endar (2009),
fungsi nilai:
a. Nilai sebagai pembentuk cara berfikir dan berperilaku yang
idela dalam masyarakat.
b. Nilai dapat menciptakan semangat pada manusia untuk
mencapai sesuatu yang diinginkannya.
c. Nilai dapat digunakan sebagai alat pengawas perilaku
seseorang dalam masyarakat.
d. Nilai dapat mendorong, menuntut, dan menekan orang untuk
berbuat baik.
e. Nilai dapat berfungsi sebagai alat solidaritas diantara anggota
masyarakat.

3
2. Pengertian Pancasila
Pancasila adalah dasar kesatuan Negara republic Indonesia.
Proses lahirnya menjadi sejarah ang tidak akan pernah terlupakan
oleh bangsa Indonesia. Kata pancasila berasal dari bahasa
sanskerta. Panca berarti lima dan sila berarti prinsip atau asas.
Pancasila berarti lima asas atau lima dasar. Lima sila tersebut
adalah:
1. Ketuhanan yang maha esa
2. Kemanusiaan yang adil dan beradab
3. Persatuan Indonesia
4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam
permusyawaratan perwakilan
5. Keadilan social bagi seluruh rakyat Indonesia.
Masing-masing sila mengandung nilai-nilai yang menjadi
pedoman bagi bangsa Indonesia. Nilai-nilai pancasila terkandung
dalam pembukaan UUD 1945 secara yuridis memiliki kedudukan
sebagai pokok kaidah Negara yang fundamental. Adapun
pembukaan UUD 1945 yang didalamnya memuat nilai-nilai
pancasila, yang bilamana dianalisis makna yang terkandung di
sdalamnya tidak lain merupakan derivasi atau penjabaran dari nilai-
nilai pancasila.

3. Makna Nilai-Nilai Yang Terkandung Dalam Pancasila


Pancasila sebagai filsafat bangsa Indonesia berasal dan
berakar dari bangsa Indonesia sendiri. Unsur-unsur pancasila
terdapat dalam berbagai agama, kepercayaan, adat istiadat, dan
kebudayaan. Pancasila telah mempersatukan bangsa Indonesia
sehingga setiap sila dalam pancasila memiliki keterkaitan satu
sama lain. Adapun nilai-nilai yang terkandung dalam setiap sila
pancasila dapat dijabarkan sebagai berikut:
a. Ketuhanan Yang Maha Esa

4
Mengandung arti adanya pengakuan keyakinan bangsa
terhadap adanya Tuhan pencipta alam semesta. Dengan nilai
ini menyatakan bahwa bangsa Indonesia merupakan bangsa
yang religious bukan bangsa atheis. Nilai ketuhanan juga
memiliki arti adanya pengakuan dan kebebasan memeluk
agama, menghormati kemerdekaan beragama, tidak ada
paksaan serta tidak berlaku diskriminatif antar umat beragama.
b. Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab
Nilai kemanusiaan yang adil dan beradab memiliki arti
kesadaran sikap dan perilakusesuai dengan nilai moral dalam
hidup bersama atas dasar tuntutan hati nurani dengan
memperlakukan sesuatu hal sebagaimana mestinya.
c. Persatuan Indonesia
Nilai persatuan mengandung makna bersatu dalam kebulatan
rakyat untuk membina rasa nasionalisme dalam Negara
kesatuan republic Indonesia. Persatuan Indonesia sekaligus
mengakui dan menghargai sepenuhnya terhadap
keanekaragaman yang dimiliki bangsa Indonesia.
d. Kerakyatan Yang Dipimpin Oleh Hikmah Kebijaksanaan Dalam
Permusyawaratan Perwakilan
Mengandung makna suatu pemerintahan dari rakyat, oleh
rakyat, dan untuk rakyat dengan cara musyawarah mufakat
melalui lembaga-lembaga perwakilan. Rakyat Indonesia
merupakan sumber atau pemegang kekuasaan Negara
Indonesia. Hal tersebut senantiasa harus mengutamakan
kepentingan rakyat Indonesia dengan menggunakan nilai-nilai
bangsa Indonesia yang berupa musyawarah mufakat dan
semangat kekeluargaan dan tanggung jawab kepada rakyat
Indonesia.
e. Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia

5
Mengandung makna sebagai dasar sekaligus tujuan, yaitu
tercapainya masyarakat Indonesia yang adil dan makmur. Nilai-
nilai itu sifatnya abstrak dan normative agar dapat bersifat
operasional dan ekpilit perlu dijabarkan kedalam nilai
instrumental.

4. Pancasila Sebagai Sumber Nilai


Bagi bangsa Indonesia, pancasila dijadikan sebagai sumber
nilai dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.
Ini berarti bahwa seluruh tatanan kehidupan masyarakat, bangsa,
dan Negara menggunakan pancasila sebagai dasar moral atau
norma dan tolak ukur tentang baik buruk dan benar salahnya sikap,
perbuatan dan tingkah laku bangsa Indonesia.
Nilai-nilai pancasila itu merupakan nilai intrinsic yang
kebenarannya dapat dibuktikan secara objektif, serta mengandung
kebenaran yang universal. Dengan demikian tinjauan pancasila
berlandaskan pada Tuhan, manusia, rakyat, dan adil sehingga nilai-
nilai pancasila memiliki sifat objektif.
Pancasila di rumuskan oleh para pendiri Negara yang
memuat nilai-nilai luhur untuk menjadi dasar Negara. Sebagai
gambaran, di dalam tata nilai kehidupan bernegara ada yang
disebut sebagai nilai dasar, nilai instrumental, dan nilai praksis.
a. Nilai Dasar
Nilai dasar berasal dari nilai-nilai budaya bangsa inodnesia
sendiri. Artinya nilai dasar merupakan nilai asli bukan tiruan.
Nilai-nilai itu bersifat abstrak dan umum. Nilai dasar tidak
berubah tetapi maknanya bias berubah sesuai perkembangan
zaman. Setiap nilai dasar itu terus digali sesuai dengan
kondisini terkini masyarakat. Dengan demikian nilai-nilai
pancasila dapat memenuhi kebutuhan dan tuntutan masyarakat.
b. Nilai Instrumental

6
Nilai instrumental merupaka penjabaran dari nilai dari nilai
dasar yang diwujudkan dalam bentuk social atau nilai hokum
berupa kebijakan, strategi, organisasi, system, rencana, dan
program yang menjabarkan lebih lanjut nilai dasar. Nilai
instrumental harus ini harus diwujudkan secara tertulis dalam
bentuk perundang-undangan.
c. Nilai Praktis
Nilai praksis merupakan penjabaran dari niai instrumental
yaitu nilai yang sesungguhnya kita laksanakan dalam
kenyataan. Nilai ini merupakan pembuktian apakah nilai dasar
dan instrumental sungguh-sungguh hidup dalam masyarakat
atau tidak. Di dalam pancasila tergantung nilai-nilai kehidupan
berbangsa. Nilai-nilai tersebut adalah nilai ideal, nilai material,
nilai positif, nilai logis, nilai estetis, nilai social, dan nilai religious
atau keagamaan.

5. Bentuk Penerapan Nilai-Nilai Yang Termuat Dalam Pancasila


a. Ketuhanan Yang Maha Esa
1) Bangsa Indonesia menyatakan kepercayaan dan
ketaqwaannya terhadap Tuhan Yang Maha Esa.
2) Manusia Indonesia percaya dan taat terhadap Tuhan Yang
Maha Esa, sesuai dengan agama dan kepercayaannya
masing-masing menurut dasar kemanusiaan yang adil dan
beradab.
3) Mengembangkan sikap hormat menghormati dan bekerja
sama antara pemeluk agama dengan penganut kepercayaan
yang berbeda-beda terhadap Tuhan Yang Maha Esa.
4) Membina kerukunan hidup diantara sesama umat beragama.
5) Agama dan kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa
adalah masalah yang menyangkut hubungan pribadi manusia
dengan Tuhan Yang Maha Esa.

7
6) Mengembangkan sikap saling menghormati terhadap
kebebasan beragama dan beribadah sesuai dengan
kepercayaan masing-masing.
7) Tidak memaksakan suatu agama dan kepercayaan terhadap
Tuhan Yang Maha Esa kepada orang lain.

b. Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab


1) Mengakui dan memperlakukan manusia sesuai dengan harkat
dan martabatnya sebagai makhluk hidup.
2) Mengakui persamaan derajat, persamaan hak dan kewajiban
asasi setiap manusia, tanpa membeda-bedakan suku,
keturunan, agama, kepercayaan, jenis kelamin, kedudukan
social, warna kulit dan sebagainya.
3) Mengembangkan sikap saling mencintai sesame manusia.
4) Mengembangkan sikap saling tenggang rasa dan tepa selira.
5) Menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan.
6) Mengembangkan sikap saling menghormati.

c. Persatuan Indonesia
1) Mampu menempatkan persatuan, kesatuan, serta
kepentingan dan keselamatan bangsa dan Negara sebagai
kepentingan bersama diatas kepentingan pribadi atau
golongan.
2) Rela berkorban untuk kepentingan bangsa dan Negara.
3) Mengembangkan rasa cinta terhadap tanah air dan bangsa.
4) Mengembangkan rasa bangga berkebangsaan dan bertanah
air Indonesia.
5) Memelihara ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan,
perdamaian abadi, dan keadilan social.
6) Mengembangkan persatuan Indonesia atas nama Bhinneka
Tunggal Ika.

8
d. Kerakyatan Yang Dipimpin Oleh Hikmat Kebijaksanaan
Dalam Permusyawaratan/Perwakilan
1) Sebagai warga Negara dan warga masyarakat, setiap warga
Negara Indonesia mempunyai kedudukan, hak dan kewajiban
yang sama.
2) Tidak memaksakan kehendak kepada orang lain.
3) Mengutamakan musyawarah dalam mengambil keputusan
untuk kepentingan bersama.
4) Musyawarah untuk mencapai mufakat dilipitu oleh semangat
kekeluargaan.
5) Menghormati dan mengjunjung tinggi setiap keputusan yang
dicapai sebagai hasil hasil musyawarah.
6) Di dalam musyawarah di utamakan kepentingan bersama
diatas kepentingan pribadi atau golongan.

e. Keadilan Social Bagi Seluruh Indonesia


1) Mengembangkan perbuatan yang luhur, yang mencerminkan
sikap dan suasana kekeluargaan dan gotong royong.
2) Mengembangkan sikap adil terhadap sesame.
3) Menjaga keseimbangan antara hak dan kewajiban.
4) Menghormati hak orang lain.
5) Tidak menggunaan haknya untuk merugikan kepenting umum.

9
BAB III

ANALISIS DAN PEMBAHASAN

1. METODE
Metode penelitian adalah cara ilmiah yang dilakukan untuk
mendapatkan data dengan tujuan tertentu (Anwar Hidayat, 2017).
Metode yang digunakan adalah metode studi kepustakaan, dimana
teknik pengumpulan data dengan mengadakan penelaahan
terhadap buku-buku, literatur, catatan, jurnal yang ada kaitannya
dengan masalah yang dibahas (Mirzaqon, 2018).

2. HASIL DAN PEMBAHASAN


a. Perilaku masyarakat milenial
Seiring dengan berkembangnya ilmu pengetahuan teknologi
dan komunikasi pengamalan nilai-nilai pancasila dalam
kehidupan sehari-hari mulai menurun. Berikut adalah sikap-sikap
yang sudah tidak menerapkan pancasila dalam kehidupan
sehari-hari:
1) Pada sila pertama tertera “Ketuhanan Yang Maha Esa”. Ketika
pengamatan, masih banyak sekali masyarakat dan kalangan
mahasiswa yang tidak menjalankan kewajiban beribadah
sebagai umat yang beragama.
2) Pada sila kedua tertera “Kemanusiaan Yang Adil dan
Beradab”. Ketika berkumpul bersama dalam satu tempat
memperlihatkan individual. Dimana masing-masing hanya
terfokus pada gadget yang mereka miliki. Meskipun ada
teman disampingnya mereka tetap saja memainkan gadget
seperti tidak memedulikan orang sekitarnya. Kemudian juga
sering terjadi, suatu kelompok yang tidak membela yang
benar justru membela yang salah karena teman kelompoknya
yang terlibat melakukan kesalahan.

10
3) Pada sila ketiga tertera “Persatuan Indonesia”. Pada
pertengahan 2019, terjadi ricuh mahasiswa Papua di Malang
yang menuntut kemerdekaan bagi Papua. Yang mana
seharusnya hal tersebut bisa dilakukan baik-baik mendatangi
pemerintahan tidak dengan melakukan aksi ricuh di daerah
bukan tempatnya.
4) Pada sila keempat tertera “Kerakyatan Yang Dipimpin Oleh
Hikmat Kebijaksanaan Dalam Permusyawaratan Perwakilan”.
Sikap yang telihat yaitu tidak menghargai pendapat orang lain
ketika berdiskusi karena menganggap pendapatnya yang
benar dan pendapat orang lain tidak sesuai, menolak hadir
saat diundang rapat oleh organisasi, memaksa pilihan orang
lain dalam pemilihan umum.
5) Pada sila kelima tertera “Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat
Indonesia”. Untuk sila ini, sangat banyak sikap yang terlihat
tidak diterapkan. Yaitu sikap pilih kasih dalam pergaulan
masyarakat, yang mana saling berkelompok dan memilih
dalam berteman. Kemudian rasa gotong royong yang semakin
lama memudar, melanggar aturan lalu lintas, kelompok yang
merusak fasilitas umum, membuang sampah sembarangan,
melakukan tindak korupsi uang dan tidak mau bekerja sama
ketika ada teman membutuhkan bantuan.

b. Pengamalan nilai-nilai pancasila


Pancasila adalah dasar falsafah negara Indonesia dan
ideologi negara yang diharapkan menjadi pandangan hidup
bangsa Indonesia, sehingga dasar pemersatu, lambang
persatuan dan kesatuan serta bagian pertahanan bangsa dan
negara. Nilai Pancasila dasarnya adalah nilai-nilai filsafat yang
mendasar yang dijadikan aturan dan dasar dari norma-norma
yang berlaku dalam Indonesia. Hal tersebut berarti bahwa semua

11
peraturan yang ada dan berlaku di Indonesia harus bersumber
Pancasila. Pancasila yang berisi seperangkat nilai-nilai dasar
ideal, merupakan komitmen kebangsaan, identitas bangsa dan
menjadi dasar pembangunan karakter keindonesiaan.
Mendasarkan pada perspektif teori fungsionalisme struktural,
sebuah negara bangsa yang majemuk seperti Indonesia
membutuhkan nilai bersama yang dapat dijadikan nilai pengikat
integrasi (integrative value), titik temu (common denominator),
jati diri bangsa (national identity) dan sekaligus nilai yang
dianggap baik untuk diwujudkan (ideal value) (Kariyadi &
Suprapto, 2017).
Seiring perkembangan IPTEK yang kian maju dan modern
yang masuk ke Indonesia mengakibatkan lunturnya nilai
nasionalisme dan patriotisme khususnya kalangan muda zaman
millenial ini. Jiwa-jiwa nilai Pancasila pun luntur yang akan
menyebabkan hal buruk bagi bangsa dan negara. Maka dari itu,
pendidikan Pancasila harus diinternalisasaikan ke dalam mata
kuliah perguruan tinggi, guna memperdalam pengetahuan
mahasiswa mengenai makna Pancasila. Tapi tidak hanya untuk
perguruan tinggi saja, untuk jenjang sekolah pun juga harus
ditetapkan. Maka dari itu perlu diadakan tentang penegasan dan
mengembalikan kedudukan Pancasila sebagai dasar negara,
dan ini merupakan hal yang sangat penting karena sudah terlalu
banyak terjadi kesalahan penafsiran tentang Pancasila sebagai
dasar negara. Dan penafsiran itu menyatakan bahwa Pancasila
bukan hanya sebagai dasar negara tetapi Pancasila sebagai alat
kekuasaan yang dapat mengendalikan semua apapun yang
dilakukan negara Indonesia. Sebagai nilai yang bersifat abstrak,
Pancasila harus bersifat konkrit dan upaya agar menjadi konkrit
adalah dengan menjadikan nilai-nilai dasar Pancasila sebagai
norma dasar dan sumber normatif bagi penyusunan hukum

12
negara Indonesia yang positif bagi negara. Menerapkan
Pancasila dalam kehidupan dan perilaku sehari-hari, salah satu
kedudukan Pancasila bagi bangsa Indonesia adalah sebagai
pandangan hidup berbangsa. Yakni mengandung pengertian
bahwa nilai-nilai Pancasila merupakan pegangan dalam
mengatur sikap dan tingkah laku yang menjadi pedoman.
Bangsa Indonesia harus menghayati dan mengamalkan nilai-nilai
kebenarannya. Jika tidak diamalkan maka pandangan hidup
tersebut tidak bermanfaat sama sekali dalam kehidupan sehari-
hari. Dalam keadaan tersebut, bangsa Indonesia akan mudah di
manfaatkan pihak-pihak tertentu sehingga terjadi perpecahan .
Menurut Rajasa (2007), generasi muda harus mengembangkan
karakter nasionalisme melalui tiga proses yaitu:
1) Pembangun Karakter (character builder) yaitu generasi muda
berperan membangun karakter positifr bangasa melalui
kemauan keras, untuk menjunjung nilai-nilai moral serta
menginternalisasikannya pada kehidupan nyata.
2) Pemberdaya Karakter (character enabler), generasi muda
menjadi role model dari pengembangan karakter bangsa yang
positif, dengan berinisiatif membangun kesadaran kolektif
denhgan kohesivitas tinggi, misalnya menyerukan
penyelesaian konflik.
3) Perekayasa karakter (character engineer) yaitu generasi muda
berperan dan berprestasi dalam ilmu pengetahuan dan
kebudayaan, serta terlibat dalam proses pembelajaran dalam
pengembangan karakter positif banmgsa sesuai dengan
perkembangan zaman (Ginting, 2017).

Maka dari itu, lima butir yang terdapat di Pancasila dapat


diterapkan dengan cara:

13
1) Memiliki satu agama dan menjalankan peribadatan dari
agama yang diikuti dengan ketakwaan pada tuhan serta
tidak memaksa seseorang untuk masuk ke agama yang
diyakini karena setiap orang memiliki hak untuk memilih
agama sesuai yang dikehendaki.
2) Menghargai perbedaan di tengah masyarakat yang terdiri
dari banyaknya suku, agama, ras. Serta menjaga adab dan
kesopanan, budi pekerti di dalam berbagai kondisi.
3) Cinta pada tanah air untuk menjaga persatuan dan kesatuan
di tengah masyarakat karena menyadari bahwa kita bertanah
air satu, Indonesia serta meningkatkan kreativitas karya yang
kita hasilkan.
4) Mengawasi dan memberikan saran terhadap jalannya
penyelenggaraan kedaulatan rakyat yang dilakukan
pemerintah dan mengutamakan pengambilan keputusan
dengan musyawarah mufakat untuk menyelesaikan suatu
permasalahan, baik kepentingan dua orang atau lebih.
5) Senantiasa berusaha membantu orang lain yang dilanda
kesusahan, menghormati hasil musyawarah sekalipun
bertentangan dengan pendapat kita, serta berani
memeperjuangkan keadilan baik untuk diri sendiri maupun
untuk orang lain

14
BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN

a. Kesimpulan
Pancasila sebagai dasar negara mengandung makna
bahwa nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila menjadi
dasar atau pedoman masyarakat Indonesia. Nilai Pancasila
dasarnya adalah nilai-nilai filsafat yang mendasar yang
dijadikan aturan dan dasar dari norma-norma yang berlaku
dalam Indonesia. Pada masa sekarang ini perlu diadakan
tentang penegasan dan mengembalikan kedudukan
Pancasila sebagai dasar negara, dan ini merupakan hal
yang sangat penting karena sudah terlalu banyak tejadi
kesalahan penafsiran tentang Pancasila sebagai dasar
negara. Maka dari itu, sangat perlu Pendidikan Pancasila
diajarkan pada jenjang sekolah maupun perguruan tinggi.
Kita sebagai generasi penerus bangsa yang hidup di era
millenial tentunya harus menerapkan nilai-nilai Pancasila
dalam kehidupan sehari-hari, agar apa yang kita lakukan
sejalan dan sesuai dengan norma yang berlaku. Dan kita
tidak sampai salah arah. Dengan kita menerapkan nilai-nilai
Pancasila, secara tidak langsung kita juga sudah
menghargai jasajasa pahlawan yang tak kenal putus asa
dalam merumuskan rancangan Pancasila dimana mereka
menghadapi tantangan yang begitu besar.

b. Saran
Dalam penulisan makalah ini masih banyak
kekurangan, oleh karena itu kritik dan saran yang
membangun sangat kami harapkan agar makalah ini dapat
bermanfaat bagi kita semua.

15
DAFTAR PUSTAKA

Syairbani, Syahrial. (2004). Pendidikan pancasila di perguruan tinggi.


Bogor: Ghalia Indonesia

Widjaja, H. A. W. (2002). Pedoman pelaksanaan pendidikan pancasila.


Jakarta: PT. Rajagrafindo Persada

Devi, A., Fauzan, F., Jordi, W. A., Muhammad, D. A. A. (2020).


Pengamalan nilai nilai pancasila bagi millenial.
https//riset.unisma.ac.id/index.php/JISoP/article/view/4945

16

Anda mungkin juga menyukai