Anda di halaman 1dari 20

MAKALAH

“NILAI – NILAI PANCASILA”

Disusun Oleh:

Nama : BLASIUS B.KAMENJENI

Npm : 202261201001

Tugas ; Komputer Dasar

JURUSAN MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS MUSAMUS
2022

KATA PENGANTAR
Puji dan Syukur saya Panjatkan ke Hadirat Tuhan Yang Maha Esa karena

sudah diberikan kemudahan dan kesehatan dalam mengerjakan tugas Komputer

Dasar ini dengan keadaan sehat dan lancar sekian makalah yang saya buat mohon

maaf bila ada penulisan atau bahasa yang kurang berkenan, kurang lebihnya saya

ucapkan terima kasih kepada teman-teman dan Bapak/atau Ibu Dosen pengampuh

mata kuliah Komputer Dasar.

ii

DAFTAR ISI

Kata Pengantar ........................................................................................... i

Daftar isi ...................................................................................................... ii


BAB I. PENDAHULUAN ......................................................................... iii

1.1. Latar Belakang Masalah ...................................................................... 1

1.2. Rumusan Masalah .............................................................................. 1

1.3. Tujuan Penulisan.................................................................................................. 2

BAB II. PEMBAHASAN............................................................................................ 3

2.1. Pengertian Nilai.................................................................................................... 4

2.2. Pengertian Pancasila............................................................................................. 5

2.3. Pancasila sebagai sumber nilai............................................................................ 5

2.4. Makna nilai dalam Pancasila............................................................................... 6

2.5. Ciri khas ideology Pancala....................................................................7

BAB III. PENUTUP .................................................................................. 8

3.1 Kesimpulan ........................................................................................... 9

3.2. Saran .................................................................................................... 10

DAFTAR PUSTAK

iii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1. LATAR BELAKANG

Berbicara tentang pancasila, tentu berkaitan dengan nilai-nilai

pancasila, butir butir pancasila serta pengamalan-pengamalannya dalam

kehidupan berbangsa dan bernegara. Nilai – nilai pancasila memiliki makna

yang mendalam baik dari segi sejarah pembentukan dan pengamalan.


Pancasila adalah dasar negara yang juga Landasan untuk menuju cita-cita

bangsa dan untuk memotivasi bangsa dalam mencapai cita-cita tersebut.

Dewasa ini, dengan perkembangan teknologi, modernisasi, westernisasi

yang tak lain adalah Globalisasi telah mengikis nilai-nilai tersebut dalam

kehidupan masyarakat. Sehingga mengakibatkan ketidak tahuan masyarakat

Indonesia terhadap nilai-nilai dan butir-butir Dasar negara mereka sendiri.

Dan menanamkan pemikiran bahwa nilai-nilai, butir-butir dan pengamalan-

pengamala Pancasila hanya untuk para pelajar dan Mahasiswa saja.

1.2. RUMUSAN MASALAH

1. . Apa yang dimaksud pancasila?

2. Mengapa pancasila mempunyai sumber nilai?

3. Apa makna dari Pancasila

1
1.3. TUJUAN PENULISAN

1. Mengetahui pengertian nilai

2. Memberikan pemahaman terhadap nilai – nilai Pancasila

2
BAB II

PEMBAHASAN

2.1. PENGERTIAN NILAI

Nilai adalah anggapan seseorang terhadap sesuatu hal yang

berkarakteristiabstrak, namun hal tersebut menjadi pedoman bagi kehidupan

dalam Bermasyarakat. Nilai erat kaitannya dengan tindakan sosial yang

dilakukan oleh manusia kepada lingkungan sekitar.

Dalam arti ini secara khusus nilai akan senantiasanya memberikan dampa

terhadap kehidupan yang dijalani oleh masyarakat. Oleh karenanya dalam

memberikan pendangan hidup serta menjaga keteraturan sosial masyarakat

selalu memberikan lebel nilai yang bebeda, antara satu dengan lainnya.

Pengertian Nilai Menurut Para Ahli Adapun pengertian nilai menurut para

ahli, antara lain sebagai berikut :

1. Mulyana

Menurutnya, pengertian Nilai adalah bagian keyakinan serta kepercyaan

yang menajadi rujukan seseorang untuk melakukan tindakan sosial kepada

orang lain. Tindakan ini sendiri di dasari pada perasaan dan juga pengaruh

hubungan sosial yang dijalaninya

2.Kluckhohn

Menurutnya, nilai adalah konsepsi dari berbagai kumpulan yang akan

mendorong seseorang untuk mengaplikasikan beragam kegiatan-kegiatan,


3
baik dalam kegiatan yang berwujud negatif ataupun kegiatan yang berwujud

postif

3.Notonagoro

Menurutnya, nilai adalah sekumpulan tindakan manusia yang tersusun

secara sistematis dalam bentuk material atau nonmaterial. Dengan kegunaan

sangat penting untuk kemudian diterapkan dalam kelompok sosial yang

dilakukan dalam keseharian.

2.2. PENGERTIAN PANCASILA

Pancasila adalah suatu ideologi dan dasar negara Indonesia yang

menjadi landasan dari segala keputusan bangsa dan mencerminkan kepribadian

bangsa Indonesia. Dengan kata lain, Pancasila adalah dasar dalam mengatur

pemerintahan negara Indonesia yang mengutamakan semua komponen di seluruh

wilayah Indonesia.

Secara Etimologi, kata “Pancasila” berasal dari bahasa Sansekerta India

(Kasta Brahmana), yaitu kata “Panca” yang artinya Lima, dan “Sila” yang artinya

Dasar. Sehingga arti Pancasila secara harfiah adalah lima dasar

Pancasila dicetuskan oleh para pendiri bangsa Indonesia agar kita

mempunyai pondasi yang kuat dalam menjalankan pemerintahan. Artinya, dengan

adanya Pancasila maka Indonesia memiliki dasar atau pondasi dalam bernegara

sehingga tidak mudah dipengaruhi dan dijajah oleh bangsa lain.

Dasar negara Indonesia tersebut dilambangkan dengan Garuda dimana

terdapat gambar bintang, rantai, pohon beringain, kepala banteng, padi dan

kapas, yang mencerminkan arti dari 5 sila Pancasila. Kemudian lambang

negara Indonesia ini disebut dengan Garuda Pancasila

Berikut ini adalah bunyi Pancasila:


4
1. Ketuhanan Yang Maha Esa

2. Kemanusian Yang Adil dan Beradab

3. Persatuan Indonesia

4. Kerakyatan Yang Dipimpin Oleh Hikmat Kebijaksanaan Dalam Permusyawaratan/

Perwakilan

5. Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia

2.3. PANCASILA SEBAGAI SUMBER NILAI

Bagi bangsa Indonesia yang dijadikan sebagai sumber nilai dalam

kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara adalah Pancasila. Hal ini berarti

bahwa seluruh kehidupan masyarakat, bangsa dan negara menggunakan Pancasila

sebagai dasar moral atau norma dan tolok ukur tentang baik buruk dan benar

salahnya sikap, perbuatan dan tingkah laku bangsa Indonesia. Pancasila memuat

nilai-nilai luhur untuk dapat menjadi dasar negara. Ada 3 nilai yang terdapat

dalam Pancasila: Nilai dasar asas-asas yang berasal dari nilai budaya bangsa

Indonesia yang bersifat abstrak dan umum, relatif tidak berubah namun

maknanya selalu dapat disesuaikan dengan perkembangan zaman. Artinya

nilai dasar itu bisa terus menerus ditafsirkan ulang baik makna maupun

implikasinya. Melalui penafsiran ulang itulah akan didapat nilai baru yang

lebih operasional sesuai dengan tanntangan zaman. Adapun nilai dasar yang

terkandung dalam Pancasila adalah Ketuhanan, Kemanusian, Persatuan,

Kerakyatan (musyawarah- mufakat), dan keadilan.

a).Nilai instrumental

Penjabatan dari niali dasar yang berbentuk norma sosial dan norma hukum.

Seperti UUD 1945, Tap MPR, UU No. 40 tahun 1999 tentang PERS, UU

5
No.2 tahun 1999 tentang partai politik, UU No. 39 tahun 1999 tentang HAM,

dll

c) Nilai praksis

Nilai dasar atau instrumental masih hidup di tengah masyarakat

berbangsa dan bernegara. Contoh nilai praksis seperti saling menghormati,

toleransi, kerja sama, kerukunan, bergotong royong, menghargai, dll.

Nilai-nilai Pancasila itu merupakan nilai instrinsik yang

kebenarannya dapat dibuktikan secara obyektif, serta mengandung kebenaran

yang universal.

Nilai-nilai Pancasila, merupakan kebenaran bagi bangsa Indonesia karena

telah teruji dalam sejarah dan dipersepsi sebagai nilai-nilai subyektif yang

menjadisumber kekuatan dan pedoman hidup seirama dengan proses adanya

bangsa Indonesia yang dipengaruhi oleh dimensi waktu dan ruang.

Nilai-nilai tersebut tampil sebagai norma dan moral kehidupan yang

ditempa dan dimatangkan oleh pengalaman sejarah bangsa Indonesia untuk

membentuk dirinya sebagai bangsa yang merdeka, berdaulat dalam wadah

negara kesatuan

Republik Indonesia yang diproklamasikan pada 17 Agustus 1945. Nilai-nilai

Pancasila itu menjadi sumber inspirasi dan cita-cita untuk diwujudkan dalam

kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.

Nilai-nilai Pancasila termasuk ke dalam nilai kerohanian, tetapi nilai

kerohanian yang mengakui pentingnya nilai material dan nilai vital secara

6
seimbang (harmonis). Hal ini dapat dibuktikan dengan susunan sila-sila dari

Pancasila yang tersusun secara sistematis-hirarki. Pancasila jika dikaji dari

sudut pandang metafisika, berlandaskan pada usaha-usaha untuk menemukan

kebenaran mengenal alam semesta yang lebih menekankan pemikiran murni.

2.4. MAKNA NILAI DALAM PANCASILA

Pancasila merupakan suatu dasar negara yang mempunyai sistem

nilai yang hakikatnya merupakan suatu kesatuan. Dalam setiap sila

terkandung nilai-nilai yang memiliki perbedaan antara satu dengan lainnya

namun semua itu merupakan suatu kesatuan yang sistematis. Adapun nilai-

nilai yang terkandung dalam setiap sila adalah sebagai berikut

1. ketuhan yang maha esa

Dalam sila Ketuhanan Yang Maha Esa terkandung nilai bahwa negara

yang didirikan dalam pelaksanaan dan penyelenggaraannya harus dijiwai

nilainilai Ketuhanan Yang Maha Esa, di Indonesia terdapat 6 agama yang

telah diakui diantaranya Islam, Kristen, Katolik, Budha, Hindu, dan

Konghucu. Sila pertama inilah yang mendasari dan menjiwai keempat sila

lainnya bahwa dengan dasar agama dan keyakinan menjadi sebuah integritas

yang tinggi pada diri masing masing pribadi.

Makna sila ini adalah :

 Percaya dan taqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa sesuai dengan agama dan

kepercayaan masing-masing.
7
 Hormat-menghormati serta bekerja sama antar pemeluk agama dan penganut-

penganut kepercayaan yang berbeda-beda sehingga terbina kerukunan hidup.

 Saling menghormati kebebasan menjalankan ibadah sesuai dengan agama dan

kepercayaan masing-masing.

2. Kemanusiaan yang Adil dan Beradab

Sila kemanusiaan sebagai dasar fundamental dalam kehidupan

kenegaraan, kebangsaan, dan kemasyarakatan. Nilai kemanusiaan ini adalah

susunan kodrat rohani dan jasmani. Dalam sila kemanusiaan terkandung nilai-

nilai bahwa negara harus menjunjung tinggi harkat dan martabat manusia

sebagai makhluk yang beradab.

Kemanusiaan yang adil dan beradab adalah mengandung nilai

suatu kesadaran sikap moral dan tingkah laku manusia dengan didasarkan

pada potensi budi nurani manusia dalam hubungan dengan norma-norma dan

kebudayaan pada umumnya baik terhadap diri sendiri, terhadap sesama

manusia maupun terhadap lingkungannya.

Makna sila ini adalah :

 Mengakui persamaan derajat, persamaan hak, dan persamaan kewajiban antara

sesama manusia

 Saling mencintai sesama manusia.

 Gemar melakukan kegiatan kemanusiaan.

1. Persatuan Indonesia

Dalam sila persatuan Indonesia terkandung nilai bahwa negara adalah

sebagai penjelmaan sifat kodrat manusia monodualis yaitu sebagai makhluk

individu dan makhluk sosial. Negara merupakan suatu persekutuan hidup

bersama diantara elemen-elemen yang membentuk negara yang berupa suku,

ras, maupun kelompok.

8
Oleh karena itu perbedaan merupakan kodrat manusia dan ciri khas

elemen-elemen yang membentuk negara. Konsekuensinya negara adalah

beraneka ragam tetapi satu, mengikat diri dalam persatuan yang dilukiskan

dalam suatu Bhineka Tunggal Ika. Perbedaan bukan untuk diruncingkan

menjadi konflik dan permusuhan melainkan diarahkan pada suatu sintesa yang

saling menguntungkan yaitu persatuan dalam kehidupan bersama untuk

mewujudkan tujuan bersama sebagai bangsa.

Makna sila ini adalah :

 Memajukan pergaulan demi persatuan dan kesatuan bangsa yang berBhineka

Tunggal Ika.

 Menjaga persatuan dan kesatuan Negara Kesatuan Republik Indonesia.

  Rela berkorban demi bangsa dan negara.

2. Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam

Permusyawaratan Perwakilan. Dalam sila kerakyatan terkandung nilai

demokrasi yang secara mutlak harus dilaksanakan dalam hidup bernegara.

 Adanya kebebasan yang harus disertai dengan tanggung jawab baik terhadap

masyarakat bangsa maupun secara moral terhadap Tuhan Yang

Maha Esa.

 Menjunjung tinggi harkat dan martabat kemanusiaan.

 Menjamin dan memperkokoh persatuan dan kesatuan dalam hidup bersama

 Mengakui atas perbedaan individu, kelompok, ras, suku, agama, karena perbedaan

merupaan suatu bawaan kodrat manusia.

 Mengakui adanya persamaan hak yang melekat pada setiap individu, kelompok, ras,

suku, maupun agama.

 Mengarahkan perbedaan dalam suatu kerja sama kemanusiaan yang beradab.

 Menjunjung tinggi atas musyawarah sebagai moral kemanusiaan yang beradab.

9
 Mewujudkan dan mendasarkan suatu keadilan dalam kehidupan sosial agar

tercapainya tujuan bersama.

Demikianlah nilai-nilai yang terkandung dalam sila Kerakyatan

yangdipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan.

Seterusnya nilai-nilai tersebut dikongkritisasikan dalam kehidupan bersama

yaitu kehidupan kenegaraan baik menyangkut aspek moralitas kenegaraan,

aspek poitik, maupun aspek hukum dan perundang-undangan

3. Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia.

Dalam sila kelima tersebut terkandung nilai-nilai yang merupakan

tujuan negara sebagai tujuan dalam hidup bersama. Maka dalam sila tersebut

terkandung nilai keadilan yang harus terwujud dalam kehidupan bersama.

Keadilan tersebut didasari dan dijiwai oleh hakikat keadilan kemanusiaan

yaitu keadilan dalam hubungan manusia dengan dirinya sendiri, manusia

dengan manusia lain, manusia dengan masyarakat, bangsa dan negaranya serta

hubungan manusia dengan Tuhannya.

Makna sila ini adalah :

 Bersikap adil terhadap sesama.

 Menghormati hak-hak orang lain.


 Menolong sesama.

 Menghargai orang lain.

 Melakukan pekerjaan yang berguna bagi kepentingan umum dan bersama.

Konsekuensi nilai-nilai keadilan yang harus terwujud dalam

kehidupan bersama adalah meliputi:

 Keadilan distributif, yaitu suatu hubungan keadilan antara negara terhadap

warganya, dalam arti pihak negaralah yang wajib memenuhi keadilan dalam bentuk
10
keadilan membagi, dalam bentuk kesejahteraan, bantuan, subsidi serta kesempatan

dalam hidup bersama yang didasarkan atas hak dan kewajiban.

 Keadilan legal (keadilan bertaat), yaitu suatu hubungan keadilan antara warga

negara terhadap negara dan dalam masalah ini pihak wargalah yang wajib

memenuhi keadilan dalam bentuk menaati peraturan perundangundangan yang

berlaku dalam negara.

 Keadilan Komutatif, yaitu suatu hubungan keadilan antara warga satu dengan

lainnya secara timbal balik.

Nilai-nilai keadilan tersebut haruslah merupakan suatu dasar yang

harus diwujudkan dalam hidup bersama kenegaraan untuk mewujudkan

tujuan negara yaitu mewujudkan kesejahteraan seluruh warganya.

2.5. CIRI KHAS IDEOLOGI PANCASILA

Ciri – Ciri dari Ideologi Pancasila

Adanya nilai dan dimensi Pancasila mengkerucutkan ciri – ciri ideologi

Pancasila sebagai ideologi terbuka. Oleh karena itu, kita bisa menyimpulkan

bahwa ciri dari ideologi Pancasila adalah antara lain:

 Berasal dari falsafah

Masyarakat Pancasila adalah ideologi yang mempunyai pandangan

hidup atau idealisme, tujuan, dan cita-cita masyarakat Indonesia yang berasal

dari kekayaan rohani, moral, dan budaya masyarakat sendiri.


11
Bukan konsep yang dibuat buat untuk masyarakat.

 Berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa

Meskipun mengakui beberapa agama, ideologi Pancasila percaya

pada konsep Tuhan Yang Maha Esa. Dengan mempercayai ketuhanan yang

maha esa, negara Indonesia yang berpegang pada ideologi Pancasila melarang

adanya paham atheis di Indonesia

 Demokratis

Pemerintahan yang berdasar ideologi Pancasila adalah pemerintahan

yang berdasar persetujuan rakyat. Demokratis sendiri berarti bahwa

pemerintahan indonesia memiliki sifat demokrasi. Dilihat dari asal katanya,

demokrasi berasal dari bahasa Latin demo yang berarti rakyat dan kratos yang

berarti pemerintahan. Dengan begitu sudah jelas bahwa negara yang

demokratis harus tetap meletakkan kekuasaan tertinggi di tangan rakyat.

Pendapat rakyat sangat penting, dan pemimpin hanya memberikan keputusan.

 Berdasarkan hukum

Negara yang berdasar ideologi Pancasila adalah negara yang berdasar

hukum. Negara hukum bisa diartikan sebagai negara yang penyelenggaraan

kekuasaan pemerintahannya berdasar pada hukum. Kekuasaan pemerintahan

berdasar pada kedaulatan atau supremasi hukum dan bertujuan untuk

menjalankan ketertiban hukum. Negara hukum mempunyai konstitusi yang

jelas. Berbeda dengan ideologi komunis, mereka mempunyai konstitusi, tapi

kekuasaan tertinggi di tangan pemimpin otoriter. Negara dengan ideologi

komunis tidak bisa dikatakan negara hukum.

 Kreatif dan dinamis

12
Ideologi ini mempunyai tekad untuk secara kreatif dan dinamis

mencapai tujuan nasional. Oleh karena itu, bangsa Indonesia menggunakan

Pancasila sebagai pedoman untuk mencapai tujuan nasional. Dengan

mengamalkan nilai – nilai Pancasila dalam setiap aspek kehidupan,

masyarakat akan bisa ikut serta dalam usaha mencapai tujuan nasional. Salah

satu nilai dalam ideologi Pancasila yang harus dijunjung tinggi demi

tercapainya tujuan nasional adalah nilai persatuan dan kesatuan.

 Berdasarkan pegalaman sejarah bangsa

Bangsa Indonesia mempunyai sejarah yang panjang untuk menjadi

sebuah bangsa yang diakui dunia. Berdasarkan pengalaman sejarah itulah

Pancasila dijadikan ideologi yang akan mendasari berdirinya sebuah bangsa

yang kokoh. Dan terbukti, dengan menjunjung tinggi nilai persatuan dalam

ideologi Pancasila, Indonesia berhasil mengusir penjajah dan menyatukan

rakyat yang berbeda wilayah, suku, dan budaya menjadi Negara Kesatuan

Republik Indonesia. Nilai – nilai tersebut juga berhasil membersihkan

Indonesia dari sistem politik komunis itulah mengapa ada hari yang

memperingati kesaktian Pancasila.

 Terbentuk dari pikiran rakyat

Pancasila terbentuk atas dasar keinginan bangsa Indonesia, tanpa

campur tangan atau paksaan dari sekelompok orang atau pihak yang berkuasa.

Konsep pancasila berasal dari hasil pemikiran rakyat.

Kesamaan pemikiran individu rakyat yang ingin hidup lebih baik lagi

membentuk konsep cita-cita hidup manusia, dan itulah yang menjadi hakikat

13
ideologi. Sebelum menjadi Pancasila, bangsa Indonesia telah menjunjung

tinggi lima nilai dalam kehidupan berbangsa negara. Kelima nilai tersebut

adalah: kebangsaan, kemanusiaan, ketuhanan, kerakyatan, dan kesejahteraan.

Nilai – nilai itulah yang kemudian disempurnakan dalam Pancasila dan

dijadikan ideologi.

 Isinya tidak operasional.

Nilai pancasila yang tidak operasional bukan berarti bahwa nilai –

nilai tersebut tidak bisa diterapkan. Sifatnya yang tidak operasional justru

memungkinkan Pancasila untuk bisa diuraikan secara lebih eksplisit sesuai

dengan kebutuhan. Sifat ideologi yang operasional memang mudah

diterapkan. Akan tetapi itu akan menjadikannya menjadi sangat terbatas dan

tidak memenuhi kebutuhan yang ada

 Menginspirasi rakyat

Pancasila sebagai ideologi mempunyai ciri yang membuat Pancasila

dapat menginspirasi masyarakat untuk bertanggungjawab sesuai dengan nilai

– nilai yang terkandung dalam Pancasila. Rakyat akan terus terinspirasi dan

terdorong untuk mengamalkan nilai praktis Pancasila di semua aspek

kehidupan. Dengan begitu nilai Pancasila sebagai ideologi Indonesia akan

terjaga. Hal itu karena sekuat dan sesempurna apapun suatu ideologi, hanya

akan menjadi suatu semboyan apabila tidak diamalkan. selain itu, nilai

idealisme Pancasila yang tersebut diatas membuat Pancasila sangat

mengispirasi rakyat untuk mencapai tujuan – tujuan dalam hidup.

14
 Menghargai keberagaman

Dalam sila ketiga Pancasila, disebutkan dengan jelas bahwa Indonesia

menjunjung tinggi nilai persatuan. Hal ini membuat ideologi Pancasila bisa

diterima oleh semua kalangan. Seperti yang kita tahu, Indonesia terdiri dari

beberapa komponen yang berbeda – beda. Indonesia memiliki suku, agama,

dan budaya yang berbeda. Dari segi wilayah pun Indonesia sebagai negara

kepulauan terpisah oleh perairan antar pulau di Indonesia. Tidak sedikit pula

wilayah yang justru lebih dekat dengan negara tetangga daripada dengan pusat

pemerintahan Indonesia. Dengan begitu, nilai persatuan dalam keberagaman

ini harus terus ditekankan dalam tahap-tahap pembinaan persatuan dan

kesatuan untuk menjaga persatuan dan kesatuan bangsa.

15
BAB III

PENUTUP

3.1. KESIMPULAN
Pancasila adalah dasar negara Indonesia dan sudah sepatutnya

menjadi dasar kehidupan berbangsa dan bernegara bagi seluruh masyarakat

indonesia, nilai-nilai Pancasila merupakan cakupan dari nilai, norma, dan

moral yang harusnya mampu diamalkan oleh seluruh masyarakat Indonesia,

sebab apabila Bangsa Indonesia mampu mengamalkan nilai-nilai tersebut

maka degradasi moral dan kebiadaban masyarakat dapat diminimalisir, secara

tidak langsung juga akan mengurangi kriminalitas di Indonesia, meningkatkan

keamanan dan kesejahteraan bangsa Indonesia.

3.2. SARAN

Sudah sepatutnya seluruh masyarakat Indonesia mengubah pikiran

yang berpikir pancasila hanya untuk para pelajar dan mahasiswa, dan mula

memahami nilai-nilai serta butir butir pancasila tersebut dan mengamalkannya

untuk mencapai satu tujuan bersama yakni, menjadi Bangsa yang Makmur

aman sejahtera , dengan seribu pulau, budaya, dan berbagai agama.

BHINEKA TUNGGAL IKA.

DAFTAR PUSTAKA

http://mellyanasaidun.blogspot.com/2013/01/makalah-pancasila-
16
dalamkehidupan.html

https://dosensosiologi.com/pengertian-nilai-dancontohnya/

https://www.maxmanroe.com/vid/umum/pengertianpancasila.html

https://ilmuusekolah.blogspot.com/2017/05/pancasilasebagai-sumber

nilai.html

http://abdulgoffarr.blogspot.com/2012/01/makna-nilai-nilaipancasila.html

https://guruppkn.com/ciri-ideologi-pancasila

17

Anda mungkin juga menyukai