Disusun Oleh:
UNIVERSITAS WIDYATAMA
BANDUNG
2022
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan rahmat,
karunia serta taufik dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan makalah tentang “Pengaruh
Pancasila terhadap kehidupan berbangsa dan bernegara.
Adapun makalah ini dibuat untuk memenuhi penilaian tugas yang telah diberikan dalam
mata kuliah Pendidikan Pancasila. Saya juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak
yang telah membantu dalam proses pembuatan makalah ini. Tanpa dukungan dari berbagai
pihak mungkin makalah ini tidak bisa selesai tepat waktu.
Saya menyadari makalah yang dibuat ini masih banyak kekurangan. Oleh karena itu,
kritik dan saran yang membangun sangat saya harapkan. Semoga makalah ini dapat bermanfaat
bagi para pembaca.
Penyusun
i
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI..............................................................................................................................ii
BAB I ......................................................................................................................................... 1
BAB II........................................................................................................................................ 3
3.1 Kesimpulan................................................................................................................ 12
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1
1.3 Tujuan Makalah
1. Untuk mengetahui fungsi dan peran Pancasila dalam kehidupan berbangsa dan
bernegara
2. Untuk mengetahui penerapan Pancasila dalam kehidupan berbangsa dan bernegara
di Indonesia
3. Untuk memberikan informasi mengenai tantangan apa saja dalam penerapan
Pancasila dalam kehidupan berbangsa dan bernegara dan cara menghadapi
tantanagn tersebut.
2
BAB II
PEMBAHASAN
Nilai Ketuhanan
Tercipta kerjasama antara pemeluk agama dan kepercayaan yang berbeda-
beda menuju Tri Kerukunan Umat Beragama
Nilai kemanusiaan
Sikap saling menghargai setiap manusia, hingga akan timbul persamaan hak
dan kewajiban asasi manusia tanpa membeda-bedakan suku, agama, ras dan
jenis kelamin.
Nilai Persatuan
Sikap yang mampu menempatkan kepentingan bangsa Indonesia diatas
kepentingan pribadi dan golongan serta mengembangkan persatuan
Indonesia atas Bhineka Tunggal Ika.
Nilai Kerakyatan
Kedaulatan negara ditangan rakyat, maka segala keputusan diutamakan
dengan
musyawarah untuk mencapai mufakat.
3
Nilai keadilan
Keadilan dalam bidang sosial terutama meliputi bidang-bidang ideologi,
politik, ekonomi, sosial, budaya, pertahanan dan keamanan nasional yang
merata diseluruh wilayah Indonesia.
4
6. Pancasila sebagai Cita-cita dan Tujuan Bangsa Indonesia
Pancasila sebagai cita-cita bangsa Indonesia ditandai dengan termuatnya isi
Pancasila di pembukaan UUD 1945. Dalam konteks ini, Pancasila menjadi
tujuan bangsa, menciptakan masyarakat yang adil dan makmur berdasarkan
Pancasila.
7. Pancasila sebagai Falsafah Hidup Bangsa Indonesia
Pancasila dianggap mencerminkan filosofi yang dianut bangsa Indonesia dalam
kelima silanya sehingga sesuai diterapkan sebagai ideologi negara. Isi dari
pancasila mengandung nilai falsafah dan kepribadian bangsa sesuai norma
bangsa Indonesia yang diyakini paling benar, adil, bijaksana, dan tepat untuk
mempersatukan rakyat Indonesia.
8. Pancasila sebagai Dasar Negara
Ideologi dan nilai-nilai Pancasila menjadi pedoman dan landasan mengatur dan
menjalani kehidupan berbangsa dan bernegara. Sebagai dasar negara, Pancasila
menjadi sumber kaidah hukum yang mengatur RI, termasuk unsur-unsurnya,
yakni pemerintah, wilayah, dan rakyatnya.
9. Pancasila sebagai Ideologi Bangsa Indonesia
Pancasila menjadi visi atau arah penyelenggaraan kehidupan berbangsa dan
bernegara, yakni terwujudnya kehidupan yang menjunjung tinggi ketuhanan,
nilai kemanusiaan, kesadaran akan persatuan, berkerakyatan, dan menjunjung
tinggi nilai keadilan. ideologi pancasila ditetapkan sebagai ideologi nasional.
Pancasila tentunya memiliki banyak dampak positif bagi kehidupan kita baik di
lingkungan keluarga ataupun masyarakat. Karena sifatnya yang fleksibel, pancasila
dapat digunakan dimanapun dan kapanpun serta oleh siapapun.
Pengimplementasian Pancasila tidak pandang bulu, semua warga negara menjalani
sebuah hukum yang berlandaskan Pancasila. Hal ini yang membuat pancasila
disebut sebagai sebuah lima kalimat yang sakti yang mampu memajukan Indonesia.
Dengan umur yang sangat tua, Pancasila telah merubah Indonesia dari hari ke hari
menjadi lebih baik, namun manusia itu sendiri yang selalu berperilaku melenceng
dari Pancasila. Seharusnya manusia sadar akan pentingnya implementasi nilai-nilai
pancasila dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
Peran kita sebagai warga negara yang baik sudah sepatutnya kita menjadikan
Pancasila sebagai pedoman dalam berperilaku agar hal kita lakukan berguna bagi
5
bangsa dan negara. Implementasi pancasila dalam kehidupan sehari-hari, akan
menjadikan masyarakat menjadi manusia yang pancasilais yang hidup berdasarkan
nilai-nilai pancasila. Meskipun banyak sekali kemelut yang terjadi dalam
pengimplementasian pancasila dalam kehidupan, sebagai warga negara yang baik
kita harus tetap menanamkan nilai-nilai pancasila dalam kehidupan.
Setidaknya kita bisa mengurangi kemelut tersebut dimulai dari diri kita sendiri.
Nilai-nilai pancasila yang didalamnya terdapat nilai ketuhanan, nilai kemanusiaan,
nilai persatuan, nilai keadilan, harus diajarkan dan dipahami oleh semua komponen
tanpa terkecuali, khususnya para generasi muda para penerus bangsa.
6
Sila ke-tiga adalah nilai penting yang harus kita semua pahami. Setiap warga negara
Indonesia harus berupaya untuk membangun negeri ini menjadi negeri yang makmur
dan sejahtera. Jadi, setiap warga harus memiliki kontribusi dalam membangun negeri
menjadi negara yang mampu bersaing dengan negara lain baik di asia tenggara bahkan
mampu bersaing dengan negara-negara besar dunia.
Sila ke-empat berkaitan dengan perilaku kita untuk selalu bermusyawarah dalam
menyelesaikan masalah. Mengutamakan musyawarah dalam mengambil keputusan
untuk kepentingan bersama, mencapai mufakat diliputi oleh semangat kekeluargaan,
menghormati dan menjunjung tinggi setiap keputusan yang dicapai sebagai hasil
musyawarah dengan iktikad baik dan rasa tanggung jawab menerima dan melaksanakan
hasil keputusan musyawarah. Melalui hasil musyawarah mufakat inilah akan
terciptanya lingkungan masyarakat yang damai tentram dan akan berdampak baik bagi
kelangsungan hidup masyarakat.
Sila ke-lima adalah perilaku kita dalam bersikap adil terhadap semua orang. Seperti
yang kita tahu bersama, bahwa negara kita dibangun dengan bedasarkan keadilan yang
di junjung di seluruh negeri. Jadi, untuk itu kita harus memiliki perbuatan yang luhur,
yang mencerminkan sikap dan suasana kekeluargaan dan kegotongroyongan, sikap adil
terhadap sesama. Tingkatkan rasa kerjasama kepada siapapun untuk meningkatkan
keadilan satu sama lain, tidak saling melempar kesalahan dan yang terpenting adalah
sikap kekeluargaan yang harus terus dijaga agar negara kita menjadi negara kuat dan
disegani oleh bangsa lain.
Dari penjelaskan diatas kita sebagai warga negara harus ikut serta dalam menjaga
dan mengembangkan negara ini agar menjadi negara yang maju, sejahtera, dan untuk
menciptakan sebuah bangsa yang kuat dalam berbagai bidang. Maka warga negaranya
yang harus bergerak, harus berusaha, harus memiliki rasa nasionalisme yang tinggi
terhadap bangsanya sendiri. Tidak dengan mudahnya mencintai budaya bangsa lain
dibandingkan bangsa sendiri. Maka dari itu sebagai pemuda pemudi bangsa kita harus
memiliki sikap luhur dalam berbagai hal, khususnya dalam berkontribusi di dalam
lingkup masyarakat. Agar kedepannya menjadi seorang pemikir yang mampu
menjalankan dan menerapkan poin utama yang ada didalam Pancasila sebagai ideologi
bangsa Indonesia.
7
2.4 Tantangan dalam penerapan Pancasila
Berikut tantangan penerapan Pancasila dalam kehidupan sehari-hari.
Munculnya paham atau pemikiran baru yang bertentangan dengan nilai-nilai
dan ideologi Pancasila.
Saat ini Pancasila adalah ideologi yang terbuka, dan sedang diuji daya tahannya
terhadap gempuran, pengaruh dan ancaman ideologi-ideologi besar lainnya,
seperti liberalisme (yang menjunjung kebebasan dan persaingan), sosialisme
(yang menekankan harmoni), humanisme (yang menekankan kemanusiaan),
nihilisme (yang menafikan nilai-nilai luhur yang mapan), maupun ideologi yang
berdimensi keagamaan.
Pancasila, sebagai ideologi terbuka pada dasarnya memiliki nilai-nilai universal
yang sama dengan ideologi lainnya, seperti keberadaban, penghormatan akan
HAM, kesejahteraan, perdamaian dan keadilan. Dalam era globalisasi ini,
romantisme kesamaan sejarah jaman dahulu tidak lagi merupakan pengikat rasa
kebersamaan yang kokoh. Kepentingan akan suatu tujuan jauh lebih penting
daripada kebersamaan. Hal ini memicu ideologi-ideologi baru bermunculan.
Contohnya seperti: munculnys ideologi pemikiran radikalisme, radikalisme
sendiri merupakan paham yang bisa memengaruhi kondisi sosial politik suatu
negara. Radikalisme kini sangat erat kaitannya dengan konsep ekstremisme dan
terorisme. Oleh karena itu, implementasi nilai-nilai Pancasila sangatlah penting
saat ini, agar kita dapat menghadapi ancaman radikalisme. Nilai-nilai Pancasila
dan UUD NRI 1945 yang harus tetap diimplementasikan itu adalah nilai:
Kebangsaan dan persatuan
Kemanusiaan dan penghormatan terhadap harkat dan martabat manusia
Ketuhanan dan toleransi
Kejujuran dan ketaatan terhadap hukum dan peraturan
Demokrasi dan kekeluargaan
8
Kedua, mengarahkan masyarakat untuk melakukan beragam aktivitas yang
berkualitas baik di bidang akademis, sosial, keagamaan, seni, budaya, maupun
olahraga.
Ketiga, memberikan pemahaman agama yang damai dan toleran, sehingga
masyarakat tidak mudah terjebak pada arus ajaran radikalisme. Dalam hal ini,
peran guru agama di lingkungan sekolah dan para pemuka agama di masyarakat
sangat penting.
Keempat, memberikan keteladanan kepada masyarakat. Sebab, tanpa adanya
keteladanan dari para penyelenggara negara, tokoh agama, serta tokoh
masyarakat, maka upaya yang dilakukan akan sia-sia.
11
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Pancasila merupakan pandangan hidup bangsa yang memiliki fungsi utama sebagai
dasar negara Indonesia. Dalam kedudukannya yang demikian Pancasila menempati
kedudukan yang paling tinggi, sebagai sumber hukum dasar nasional dalam tata hukum
di Indonesia. Dalam Pancasila, ada lima sila atau pedoman yang perlu diketahui. Nilai-
nilai di dalam Pancasila merupakan pedoman normatif yang digunakan untuk menjadi
visi atau arah penyelenggaraan kehidupan berbangsa dan bernegara, yakni agar
terwujudnya kehidupan yang menjunjung tinggi ketuhanan, nilai
kemanusiaan, kesadaran akan persatuan, berkerakyatan, dan menjunjung tinggi nilai
keadilan. Kita sebagai warga negara harus ikut serta dalam menjaga dan
mengembangkan negara ini agar menjadi negara yang maju, sejahtera, dan untuk
menciptakan sebuah bangsa yang kuat dalam berbagai bidang. Agar kedepannya
menjadi masyarakat yang mampu menjalankan dan menerapkan poin utama yang ada
didalam Pancasila sebagai ideologi bangsa Indonesia. Dengan begitu kita dapat
menghadapi semua tantangan yang terjadi dalam penerapan pancasila dalam kehidupan
berbangsa dan bernegara dengan persiapan yang matang.
3.2 Saran
Diharapkan agar setiap lapisan masyarakat dapat menerapkan nilai-nilai yang
terkandung dalam Pancasila tidak hanya sebatas mengetahui saja, namun dapat
dilaksanakan dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
12
DAFTAR PUSTAKA
https://www.academia.edu/35447952/Makalah_Pancasila_Berbangsa_dan_Bernegara
https://www.detik.com/edu/detikpedia/d-6215492/9-fungsi-pancasila-dalam-kehidupan-
bernegara-dan-penjelasannya
https://www.kompasiana.com/natia87842/5faada9dd541df3fe21fdc82/penerapan-nilai-nilai-
pancasila-dalam-kehidupan-berbangsa-dan-bernegara
http://husadakaryajaya.ac.id/2017/11/02/implementasi-nilai-nilai-pancasila-menghadapi-
radikalisme/
https://www.djkn.kemenkeu.go.id/kpknl-bekasi/baca-artikel/13951/Mencermati-Tantangan-
Pancasila-Sebagai-Ideologi-Negara-Di-Era-Digital.html
https://adjar.grid.id/read/543440875/peluang-dan-tantangan-penerapan-pancasila-dalam-
kehidupan-sehari-hari?page=all
https://www.kompasiana.com/natia87842/5faada9dd541df3fe21fdc82/penerapan-nilai-nilai-
pancasila-dalam-kehidupan-berbangsa-dan-bernegara
iii