Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH

PENGARUH PANCASILA TERHADAP KEHIDUPAN BERBANGSA DAN


BERNEGARA

Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Pendidikan Pancasila

Dosen pengampu: Ikhwan Aulia Fatahillah, S.H., M.Sc.

Disusun Oleh:

Puan Maharani 40122100010

PROGRAM STUDI AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS WIDYATAMA

BANDUNG

2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan rahmat,
karunia serta taufik dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan makalah tentang “Pengaruh
Pancasila terhadap kehidupan berbangsa dan bernegara.

Adapun makalah ini dibuat untuk memenuhi penilaian tugas yang telah diberikan dalam
mata kuliah Pendidikan Pancasila. Saya juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak
yang telah membantu dalam proses pembuatan makalah ini. Tanpa dukungan dari berbagai
pihak mungkin makalah ini tidak bisa selesai tepat waktu.

Saya menyadari makalah yang dibuat ini masih banyak kekurangan. Oleh karena itu,
kritik dan saran yang membangun sangat saya harapkan. Semoga makalah ini dapat bermanfaat
bagi para pembaca.

Bandung, 28 November 2022

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ................................................................................................................ i

DAFTAR ISI..............................................................................................................................ii

BAB I ......................................................................................................................................... 1

1.1 Latar Belakang ............................................................................................................ 1

1.2 Rumusan Masalah ....................................................................................................... 1

1.3 Tujuan Makalah........................................................................................................... 2

BAB II........................................................................................................................................ 3

2.1 Pengertian Pancasila .................................................................................................... 3

2.2 Fungsi dan peran Pancasila ......................................................................................... 4

2.3 Penerapan Pancasila dalam kehidupan berbangsa dan bernegara ............................... 6

2.4 Tantangan dalam penerapan Pancasila ........................................................................ 8

BAB III .................................................................................................................................... 12

3.1 Kesimpulan................................................................................................................ 12

3.2 Saran .......................................................................................................................... 12

DAFTAR PUSTAKA .............................................................................................................. iii

ii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Bagi suatu negara, dasar negara merupakan hal yang sangat penting, karena dasar
negara merupakan pedoman bagi suatu negara untuk menjalankan kehidupan berbangsa
dan bernegara dan pedoman untuk menentukan cara bagaimana negara menjalankan
fungsi-fungsinya dalam mencapai cita-cita dan tujuan bangsa dan hal tersebut terdapat
pada pancasila. Secara harfiah Pancasila terdiri dari dua kata yaitu panca yang berarti
lima dan sila yang berarti aturan yang melatarbelakangi perilaku seseorang atau bangsa,
kelakuan atau perbuatan yang sesuai dengan adab yang dijadikan sebagai dasar.
Di Indonesia sendiri dasar negara yang kita anut adalah Pancasila, Pancasila
berfungsi sebagai arah tujuan cita-cita kehidupan bangsa dan negara Indonesia.
Pancasila pada dasarnya suatu ide gagasan hasil buah pemikiran sangat mendasar yang
dijadikan sebagai pijakan untuk pembentuk moral warga negara baik di Indonesia
tentunya harus berdasarkan UUD 1945 dan pancasila (Rahman, 2015:132). Pancasila
dijadikan sebagai dasar prinsip warga negara Indonesia untuk berpikir benar dan
bertindak sesuai dengan kaidah nilai-nilai yang terkandung didalamnya, Nilai tersebut
terdiri atas nilai ketuhanan, nilai kemanusiaan, nilai persatuan, nilai kerakyatana, dan
nilai keadilan.
Sejarah telah mengungkapkan bahwa Pancasila adalah jiwa seluruh rakyat
Indonesia yang memberi kekuatan hidup kepada bangsa serta membimbing dalam
mengejar kehidupan lahir yang semakin baik didalam masyarakat Indonesia yang adil
dan makmur. Keampuhan dan kesaktian Pancasila wajib selalu di lestarikan oleh
seluruh warga negara dari generasi ke generasi dan juga harus di realisasikan secara
wujud nyata dari pengahayatan dan implementasi nilai-nilai luhur Pancasila dalam
berbangsa dan bernegara. Maka dari itu saya akan menbahas lebih lanjut mengenai
pengaruh Pancasila terhadap kehidupan berbangsa dan bernegara dalam makalah ini.

1.2 Rumusan Masalah


1. Bagaimana fungsi dan peran Pancasila dalam kehidupan berbangsa dan bernegara?
2. Bagaimana wujud penerapan Pancasila dalam kehidupan berbangsa dan bernegara
3. Apa tantangan penerapan Pancasila dalam kehidupan bermasyarakat berbangsa dan
bernegara dan bagaimana cara menghadapi tantangan tersebut?

1
1.3 Tujuan Makalah
1. Untuk mengetahui fungsi dan peran Pancasila dalam kehidupan berbangsa dan
bernegara
2. Untuk mengetahui penerapan Pancasila dalam kehidupan berbangsa dan bernegara
di Indonesia
3. Untuk memberikan informasi mengenai tantangan apa saja dalam penerapan
Pancasila dalam kehidupan berbangsa dan bernegara dan cara menghadapi
tantanagn tersebut.

2
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Pancasila


Pancasila merupakan pandangan hidup bangsa, memiliki fungsi utama sebagai
dasar negara Indonesia. Dalam kedudukannya yang demikian Pancasila menempati
kedudukan yang paling tinggi, sebagai sumber hukum dasar nasional dalam tata hukum
di Indonesia. Pancasila merupakan buah pikiran, musyawarah, dan mufakat yang
dilakukan para tokoh penting pada masa perjuangan kemerdekaan. Dalam Pancasila,
ada lima sila atau pedoman yang perlu diketahui. Kelima prinsip yang ada dalam
Pancasila tersebut kali pertama dicetuskan oleh Presiden RI, Soekarno, pada 1 Juni
1945. Adapun lima prinsip yang dijadikan sila dalam Pancasila tersebut ialah
Ketuhanan yang Maha Esa, Kemanusiaan yang adil dan beradab, Persatuan Indonesia,
Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam
permusyawaratan/perwakilan, serta Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
Nilai-nilai di dalam Pancasila merupakan pedoman normatif yang digunakan pada
setiap kegiatan penyelenggaraan negara. Di dalam Pancasila tentu terkandung nilai-
nilai moral luhur. Nilai-nilai dasar Pancasila terdiri dari:

 Nilai Ketuhanan
Tercipta kerjasama antara pemeluk agama dan kepercayaan yang berbeda-
beda menuju Tri Kerukunan Umat Beragama
 Nilai kemanusiaan
Sikap saling menghargai setiap manusia, hingga akan timbul persamaan hak
dan kewajiban asasi manusia tanpa membeda-bedakan suku, agama, ras dan
jenis kelamin.
 Nilai Persatuan
Sikap yang mampu menempatkan kepentingan bangsa Indonesia diatas
kepentingan pribadi dan golongan serta mengembangkan persatuan
Indonesia atas Bhineka Tunggal Ika.
 Nilai Kerakyatan
Kedaulatan negara ditangan rakyat, maka segala keputusan diutamakan
dengan
musyawarah untuk mencapai mufakat.

3
 Nilai keadilan
Keadilan dalam bidang sosial terutama meliputi bidang-bidang ideologi,
politik, ekonomi, sosial, budaya, pertahanan dan keamanan nasional yang
merata diseluruh wilayah Indonesia.

2.2 Fungsi dan peran Pancasila


Pancasila memiliki makna yang sangat luas dalam kehidupan masyarakat, bangsa
dan bernegara. Pancasila sendiri memiliki fungsi dan peran dalam keberlangsungan
kehidupan berbangsa dan bernegara:
1. Pancasila sebagai Pandangan Hidup Bangsa Indonesia
Nilai-nilai Pancasila menjadi pedoman hidup bangsa Indonesia dalam mencapai
kesejahteraan lahir dan batin masyarakat yang beraneka ragam. Pancasila juga
mengatur cara pandang bangsa Indonesia sebagai petunjuk kehidupan sehari-
hari.
2. Pancasila sebagai Jiwa Bangsa Indonesia
Pancasila sebagai jiwa bangsa lahir bersamaan dengan kelahiran bangsa
Indonesia. Kendati baru disahkan saat kemerdekaan, nilai-nilai Pancasila dan
butir-butir Pancasila sudah tertanam pada rakyat sebelum kemerdekaan menjadi
cerminan jiwa bangsa
3. Pancasila sebagai Kepribadian Bangsa Indonesia
Pancasila memberi ciri khas dan corak bangsa Indonesia dari bangsa lain. Baik
dari sikap mental maupun tingkah laku yang baik menjadi perwujudan nilai-
nilai Pancasila. Karena itu, Pancasila juga berfungsi sebagai identitas bangsa
yang harus ditanamkan sebagai kepribadian pada individu bangsa Indonesia.
4. Pancasila sebagai Perjanjian Luhur
Pendiri bangsa telah menetapkan Pancasila sebagai dasar negara yang harus
terus dijaga. Pancasila juga menjadi warisan intelektuall bangsa dan perjanjian
luhur yang harus dipertahankan bangsa Indonesia.
5. Pancasila sebagai Sumber dari Segala Sumber Hukum
Peraturan perundang-undangan yang berlaku di Indonesia harus bersumber dari
Pancasila. Karena itu, tiap hukum yang berlaku tidak boleh bertentangan dengan
nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila. Tiap sila Pancasila menjadi nilai
dasar, sementara hukum dalam nilai instrumental atau penjabaran dari sila
Pancasila tersebut.

4
6. Pancasila sebagai Cita-cita dan Tujuan Bangsa Indonesia
Pancasila sebagai cita-cita bangsa Indonesia ditandai dengan termuatnya isi
Pancasila di pembukaan UUD 1945. Dalam konteks ini, Pancasila menjadi
tujuan bangsa, menciptakan masyarakat yang adil dan makmur berdasarkan
Pancasila.
7. Pancasila sebagai Falsafah Hidup Bangsa Indonesia
Pancasila dianggap mencerminkan filosofi yang dianut bangsa Indonesia dalam
kelima silanya sehingga sesuai diterapkan sebagai ideologi negara. Isi dari
pancasila mengandung nilai falsafah dan kepribadian bangsa sesuai norma
bangsa Indonesia yang diyakini paling benar, adil, bijaksana, dan tepat untuk
mempersatukan rakyat Indonesia.
8. Pancasila sebagai Dasar Negara
Ideologi dan nilai-nilai Pancasila menjadi pedoman dan landasan mengatur dan
menjalani kehidupan berbangsa dan bernegara. Sebagai dasar negara, Pancasila
menjadi sumber kaidah hukum yang mengatur RI, termasuk unsur-unsurnya,
yakni pemerintah, wilayah, dan rakyatnya.
9. Pancasila sebagai Ideologi Bangsa Indonesia
Pancasila menjadi visi atau arah penyelenggaraan kehidupan berbangsa dan
bernegara, yakni terwujudnya kehidupan yang menjunjung tinggi ketuhanan,
nilai kemanusiaan, kesadaran akan persatuan, berkerakyatan, dan menjunjung
tinggi nilai keadilan. ideologi pancasila ditetapkan sebagai ideologi nasional.

Pancasila tentunya memiliki banyak dampak positif bagi kehidupan kita baik di
lingkungan keluarga ataupun masyarakat. Karena sifatnya yang fleksibel, pancasila
dapat digunakan dimanapun dan kapanpun serta oleh siapapun.
Pengimplementasian Pancasila tidak pandang bulu, semua warga negara menjalani
sebuah hukum yang berlandaskan Pancasila. Hal ini yang membuat pancasila
disebut sebagai sebuah lima kalimat yang sakti yang mampu memajukan Indonesia.
Dengan umur yang sangat tua, Pancasila telah merubah Indonesia dari hari ke hari
menjadi lebih baik, namun manusia itu sendiri yang selalu berperilaku melenceng
dari Pancasila. Seharusnya manusia sadar akan pentingnya implementasi nilai-nilai
pancasila dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.

Peran kita sebagai warga negara yang baik sudah sepatutnya kita menjadikan
Pancasila sebagai pedoman dalam berperilaku agar hal kita lakukan berguna bagi

5
bangsa dan negara. Implementasi pancasila dalam kehidupan sehari-hari, akan
menjadikan masyarakat menjadi manusia yang pancasilais yang hidup berdasarkan
nilai-nilai pancasila. Meskipun banyak sekali kemelut yang terjadi dalam
pengimplementasian pancasila dalam kehidupan, sebagai warga negara yang baik
kita harus tetap menanamkan nilai-nilai pancasila dalam kehidupan.

Setidaknya kita bisa mengurangi kemelut tersebut dimulai dari diri kita sendiri.
Nilai-nilai pancasila yang didalamnya terdapat nilai ketuhanan, nilai kemanusiaan,
nilai persatuan, nilai keadilan, harus diajarkan dan dipahami oleh semua komponen
tanpa terkecuali, khususnya para generasi muda para penerus bangsa.

2.3 Penerapan Pancasila dalam kehidupan berbangsa dan bernegara


Pancasila merupakan ideologi dasar bagi negara Indonesia dan untuk menjadi
warga negara Indonesia yang baik kita harus dapat mengimplematasikan Pancasila dan
Undang-Undang Dasar 1945 dalam kehidupan sehari-hari. Hal inilah yang mendasari
betapa pentingnya Pancasila sebagai acuan ataupun pedoman tentang bagaimana
berperilaku menjadi warga negara yang baik di Indonesia. Nilai-nilai yang terkandung
dalam Pancasila akan mengajarkan cara berfikir dan bertindak yang sesuai dengan
ideologi negara.
Kita wajib untuk mengamalkan nilai yang terkandung dalam sila yang ada di
pancasila dalam kehidupan sehari hari. Sila pertama adalah sila yang berkaitan dengan
sikap kita sebagai umat pada Tuhan nya. Warga Indonesia percaya dan takwa terhadap
Tuhan Yang Maha Esa, sesuai dengan agama dan kepercayaannya masing-masing.
Warga negara Indonesia harus memahami akan pentingnya agama sebagai pondasi
awal sikap warga terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan dari hal itu akan memunculkan
sikap toleransi antar umat beragama dan saling hormat menghormati antara satu agama
dengan agama yang lain.
Sila ke-dua berhubungan terhadap perilaku kita sebagai manusia yang pada
hakikatnya semua sama mata dunia. Dari sila kedua ini, setiap warga negara Indonesia
harus memperhatikan akan pentingnya sikap kemanusiaan antar warga negara. Dengan
kata lain, setiap warga negara Indonesia harus bisa saling membantu, tolong-menolong
dan memiliki sifat kekeluargaan antar warga negara, meskipun berbeda suku dan
budayanya. Namun, sikap kemanusiaan harus tetap melekat di dalam diri setiap warga
negara Indonesia agar tercipta situasi dan kondisi yang aman, tentram dan memberikan
kenyamanan bagi kita semua.

6
Sila ke-tiga adalah nilai penting yang harus kita semua pahami. Setiap warga negara
Indonesia harus berupaya untuk membangun negeri ini menjadi negeri yang makmur
dan sejahtera. Jadi, setiap warga harus memiliki kontribusi dalam membangun negeri
menjadi negara yang mampu bersaing dengan negara lain baik di asia tenggara bahkan
mampu bersaing dengan negara-negara besar dunia.
Sila ke-empat berkaitan dengan perilaku kita untuk selalu bermusyawarah dalam
menyelesaikan masalah. Mengutamakan musyawarah dalam mengambil keputusan
untuk kepentingan bersama, mencapai mufakat diliputi oleh semangat kekeluargaan,
menghormati dan menjunjung tinggi setiap keputusan yang dicapai sebagai hasil
musyawarah dengan iktikad baik dan rasa tanggung jawab menerima dan melaksanakan
hasil keputusan musyawarah. Melalui hasil musyawarah mufakat inilah akan
terciptanya lingkungan masyarakat yang damai tentram dan akan berdampak baik bagi
kelangsungan hidup masyarakat.
Sila ke-lima adalah perilaku kita dalam bersikap adil terhadap semua orang. Seperti
yang kita tahu bersama, bahwa negara kita dibangun dengan bedasarkan keadilan yang
di junjung di seluruh negeri. Jadi, untuk itu kita harus memiliki perbuatan yang luhur,
yang mencerminkan sikap dan suasana kekeluargaan dan kegotongroyongan, sikap adil
terhadap sesama. Tingkatkan rasa kerjasama kepada siapapun untuk meningkatkan
keadilan satu sama lain, tidak saling melempar kesalahan dan yang terpenting adalah
sikap kekeluargaan yang harus terus dijaga agar negara kita menjadi negara kuat dan
disegani oleh bangsa lain.
Dari penjelaskan diatas kita sebagai warga negara harus ikut serta dalam menjaga
dan mengembangkan negara ini agar menjadi negara yang maju, sejahtera, dan untuk
menciptakan sebuah bangsa yang kuat dalam berbagai bidang. Maka warga negaranya
yang harus bergerak, harus berusaha, harus memiliki rasa nasionalisme yang tinggi
terhadap bangsanya sendiri. Tidak dengan mudahnya mencintai budaya bangsa lain
dibandingkan bangsa sendiri. Maka dari itu sebagai pemuda pemudi bangsa kita harus
memiliki sikap luhur dalam berbagai hal, khususnya dalam berkontribusi di dalam
lingkup masyarakat. Agar kedepannya menjadi seorang pemikir yang mampu
menjalankan dan menerapkan poin utama yang ada didalam Pancasila sebagai ideologi
bangsa Indonesia.

7
2.4 Tantangan dalam penerapan Pancasila
Berikut tantangan penerapan Pancasila dalam kehidupan sehari-hari.
 Munculnya paham atau pemikiran baru yang bertentangan dengan nilai-nilai
dan ideologi Pancasila.
Saat ini Pancasila adalah ideologi yang terbuka, dan sedang diuji daya tahannya
terhadap gempuran, pengaruh dan ancaman ideologi-ideologi besar lainnya,
seperti liberalisme (yang menjunjung kebebasan dan persaingan), sosialisme
(yang menekankan harmoni), humanisme (yang menekankan kemanusiaan),
nihilisme (yang menafikan nilai-nilai luhur yang mapan), maupun ideologi yang
berdimensi keagamaan.
Pancasila, sebagai ideologi terbuka pada dasarnya memiliki nilai-nilai universal
yang sama dengan ideologi lainnya, seperti keberadaban, penghormatan akan
HAM, kesejahteraan, perdamaian dan keadilan. Dalam era globalisasi ini,
romantisme kesamaan sejarah jaman dahulu tidak lagi merupakan pengikat rasa
kebersamaan yang kokoh. Kepentingan akan suatu tujuan jauh lebih penting
daripada kebersamaan. Hal ini memicu ideologi-ideologi baru bermunculan.
Contohnya seperti: munculnys ideologi pemikiran radikalisme, radikalisme
sendiri merupakan paham yang bisa memengaruhi kondisi sosial politik suatu
negara. Radikalisme kini sangat erat kaitannya dengan konsep ekstremisme dan
terorisme. Oleh karena itu, implementasi nilai-nilai Pancasila sangatlah penting
saat ini, agar kita dapat menghadapi ancaman radikalisme. Nilai-nilai Pancasila
dan UUD NRI 1945 yang harus tetap diimplementasikan itu adalah nilai:
 Kebangsaan dan persatuan
 Kemanusiaan dan penghormatan terhadap harkat dan martabat manusia
 Ketuhanan dan toleransi
 Kejujuran dan ketaatan terhadap hukum dan peraturan
 Demokrasi dan kekeluargaan

Ada beberapa hal yang patut dikedepankan dalam menecegah terjadinya


tindakan radikalisme terutama terorime yaitu sebagai berikut:
Pertama, memperkuat pendidikan kewarganegaran dengan menanamkan
pemahaman yang mendalam terhadap empat pilar kebangsaan, yaitu Pancasila,
UUD 1945, NKRI, dan Bhineka Tunggal Ika.

8
Kedua, mengarahkan masyarakat untuk melakukan beragam aktivitas yang
berkualitas baik di bidang akademis, sosial, keagamaan, seni, budaya, maupun
olahraga.
Ketiga, memberikan pemahaman agama yang damai dan toleran, sehingga
masyarakat tidak mudah terjebak pada arus ajaran radikalisme. Dalam hal ini,
peran guru agama di lingkungan sekolah dan para pemuka agama di masyarakat
sangat penting.
Keempat, memberikan keteladanan kepada masyarakat. Sebab, tanpa adanya
keteladanan dari para penyelenggara negara, tokoh agama, serta tokoh
masyarakat, maka upaya yang dilakukan akan sia-sia.

 Masuknya budaya asing yang mengikis budaya asli Indonesia.


Kebudayaan sangat erat kaitannya dengan masyarakat. Kebudayaan adalah
sesuatu yang akan mempengaruhi tingkat pengetahuan dan mencakup sistem
ide atau gagasan yang terdapat dalam pikiran manusia, sehingga dalam
kehidupan sehari-hari, kebudayaan itu bersifat abstrak. Sedangkan wujud
kebudayaan adalah benda-benda yang diciptakan oleh manusia sebagai
makhluk yang berbudaya, berupa perilaku dan benda-benda yang bersifat nyata,
misalnya pola-pola perilaku, bahasa, peralatan hidup, organisasi sosial, religi,
seni, dan lain-lain, yang kesemuanya ditujukan untuk membantu manusia dalam
melangsungkan kehidupan bermasyarakat.
Kebudayaan Barat sudah mendominanisasi segala aspek. Banyak perubahan-
perubahan peradaban yang terjadi di penjuru dunia ini. Peradaban yang maju,
pada suatu masa, cenderung memiliki perngaruh yang luas bagi peradaban-
peradaban lain yang berkembang belakangan. Perkembangan terknologi,
terutama masuknya kebudayaan asing tanpa disadari telah menghancurkan
kebudayaan lokal. Minimnya pengetahuan menjadi pemicu alkulturasi
kebudayaan yang melahirkan jenis kebudayaan baru. Masuknya kebudayaan
tersebut tanpa dikenali oleh masyarakat dan diterima secara mentah akibatnya
kebudayaan asli masyarakat mengalami degradasi yang sangat luar biasa.
Budaya asing yang masuk ke Indonesia menyebabkan multi efek yang membuat
budaya Indonesia perlahan-lahan semakin punah. Jika pengaruh ini dibiarkan,
apa jadinya moral generasi bangsa kita. Dengan adanya budaya barat atau
budaya asing di Indonesia, dapat membawa dampak terjadinya perubahan
9
kebudayaan, pembauran kebudayaan, modernisasi, keguncangan budaya,
melemahnya nilai-nilai budaya bangsa. Dampak tersebut membawa pengaruh
besar bagi Indonesia, baik dari segi postif maupun negatif.
Indonesia masih terlalu lemah dalam menyaring budaya yang masuk, maka kita
semua sebagai warga negara wajib menjaga budaya asli kita dengan cara
menumbuhkan semangat nasionalisme yang tangguh, Misalnya dengan
semangat mencintai produk dalam negeri, menanamkan dan mengamalkan
nilai-nilai Pancasila dengan sebaik-baik, menyampaikan ajaran agama dengan
sebaik-baiknya dan selektif terhadap pengaruh budaya hiburan di bidang politik,
ideologi, ekonomi, sosial budaya bangsa.

 Masuknya kebiasaan dan informasi yang tidak sesuai dengan nilai-nilai


Pancasila karena penggunaan gadget yang berlebihan
Kemajuan teknologi dan era digital yang melanda dunia sekarang ini telah
membawa berbagai perubahan bagi masyarakat. kemudahan untuk mengakses
berbagai informasi tanpa batas dapat dilakukan dengan mudah, kejadian apapun
di belahan bumi manapun dapat diakses dan diketahui dalam sekejap tanpa ada
yang membatasi. Kemajuan teknologi adalah sesuatu hal yang tak bisa dihindari
dan dibendung, karena teknologi berkembang seiring dengan berkembangnya
ilmu pengetahuan.
Indonesia termasuk salah satu negara yang juga menikmati dan dipengaruhi
kemajuan teknologi dan digital tersebut. Kemajuan zaman dan teknologi
memiliki pengaruh positif dan negatif. Meskipun banyak anak bangsa yang
memanfaatkan teknologi untuk hal-hal yang berguna namun pengaruh
negatifnya juga telah terlihat nyata. Saat ini dampak negatif yang nyata terlihat
adalah berkembangnya budaya asing atau budaya barat yang telah menjadi biasa
di Indonesia, telah menggeser budaya luhur bangsa sendiri. Budaya asing sudah
merajalela masuk dalam pola kehidupan sehari-hari menjadi hal yang lumrah
dapat ditemui dimana-mana, mulai dari kebiasaan berpakaian, berbicara,
berprilaku dan sebagainya.
Kecanggihan teknologi dapat membantu setiap aktivitas manusia, namun
pesatnya perkembangan teknologi memerlukan filter untuk dapat menyaring
hal-hal yang baik bermanfaat dan hal-hal yang sia-sia atau bahkan informasi
yang memberi pengaruh buruk, ketidak hati-hatian dan kebebasan dalam
10
menyikapi teknologi memungkinkan terjadi penyimpangan dan kerugian,
kemerosotan nilai-nilai moral dan mengancam eksistensi nilai-nilai luhur
bangsa.
Maka dari itu sebagai generasi penerus bangsa sekaligus warga negara
Indoensia kita harus mampu beradaptasi dengan kemajuan zaman dan tekonlogi
dengan berpegangan teguh kepada nilai-nilai pancasila agar pengaruh negatif
akan kemajuan teknologi tidak membuat kita melakukan perbuatan yang
melenceng dari nilai-nilai Pancasila.

11
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Pancasila merupakan pandangan hidup bangsa yang memiliki fungsi utama sebagai
dasar negara Indonesia. Dalam kedudukannya yang demikian Pancasila menempati
kedudukan yang paling tinggi, sebagai sumber hukum dasar nasional dalam tata hukum
di Indonesia. Dalam Pancasila, ada lima sila atau pedoman yang perlu diketahui. Nilai-
nilai di dalam Pancasila merupakan pedoman normatif yang digunakan untuk menjadi
visi atau arah penyelenggaraan kehidupan berbangsa dan bernegara, yakni agar
terwujudnya kehidupan yang menjunjung tinggi ketuhanan, nilai
kemanusiaan, kesadaran akan persatuan, berkerakyatan, dan menjunjung tinggi nilai
keadilan. Kita sebagai warga negara harus ikut serta dalam menjaga dan
mengembangkan negara ini agar menjadi negara yang maju, sejahtera, dan untuk
menciptakan sebuah bangsa yang kuat dalam berbagai bidang. Agar kedepannya
menjadi masyarakat yang mampu menjalankan dan menerapkan poin utama yang ada
didalam Pancasila sebagai ideologi bangsa Indonesia. Dengan begitu kita dapat
menghadapi semua tantangan yang terjadi dalam penerapan pancasila dalam kehidupan
berbangsa dan bernegara dengan persiapan yang matang.

3.2 Saran
Diharapkan agar setiap lapisan masyarakat dapat menerapkan nilai-nilai yang
terkandung dalam Pancasila tidak hanya sebatas mengetahui saja, namun dapat
dilaksanakan dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.

12
DAFTAR PUSTAKA

https://www.academia.edu/35447952/Makalah_Pancasila_Berbangsa_dan_Bernegara

https://www.detik.com/edu/detikpedia/d-6215492/9-fungsi-pancasila-dalam-kehidupan-
bernegara-dan-penjelasannya

https://www.kompasiana.com/natia87842/5faada9dd541df3fe21fdc82/penerapan-nilai-nilai-
pancasila-dalam-kehidupan-berbangsa-dan-bernegara

http://husadakaryajaya.ac.id/2017/11/02/implementasi-nilai-nilai-pancasila-menghadapi-
radikalisme/

https://www.djkn.kemenkeu.go.id/kpknl-bekasi/baca-artikel/13951/Mencermati-Tantangan-
Pancasila-Sebagai-Ideologi-Negara-Di-Era-Digital.html

https://adjar.grid.id/read/543440875/peluang-dan-tantangan-penerapan-pancasila-dalam-
kehidupan-sehari-hari?page=all

https://www.kompasiana.com/natia87842/5faada9dd541df3fe21fdc82/penerapan-nilai-nilai-
pancasila-dalam-kehidupan-berbangsa-dan-bernegara

iii

Anda mungkin juga menyukai