Anda di halaman 1dari 15

Hakikat Pancasila sebagai Ideologi Bangsa dan Dasar

Negara Indonesia

Dosen Mata Kuliah

Lili Supriyadi. S.Pd,M.M.

Disusun Oleh:

Arum Budiastuti

11220810000164

Manajemen 1C

PROGRAM STUDI MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

2022

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan tugas makalah ini tepat pada
waktunya.

Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi
tugas Bapak Lili Supriyadi S.Pd., M.M pada mata kuliah Pendidikan Pancasila
dan Kewarganegaraan. Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk menambah
wawasan.

Saya mengucapkan terima kasih kepada Bapak Lili Supriyadi S.Pd., M.M,
selaku dosen pada mata kuliah Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan yang
telah memberikan tugas ini sehingga dapat menambah pengetahuan dan wawasan
sesuai dengan bidang studi yang saya tekuni. Saya juga mengucapkan terima kasih
kepada semua pihak yang telah membagi sebagian pengetahuannya sehingga saya
dapat menyelesaikan makalah ini.

Saya menyadari, makalah yang saya tulis ini masih jauh dari kata
sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun akan saya nantikan
demi kesempurnaan makalah ini.

Depok, 8 September 2022

Arum Budiastuti

ii
DAFTAR ISI

JUDUL....................................................................................................................i

KATA PENGANTAR...........................................................................................ii

DAFTAR ISI.........................................................................................................iii

BAB I......................................................................................................................1

PENDAHULUAN..................................................................................................1

Latar belakang.................................................................................................................1

Rumusan Masalah...........................................................................................................2

Tujuan 2

Manfaat..............................................................................................................2

BAB II.....................................................................................................................3

PEMBAHASAN....................................................................................................3

Pengertian Pancasila.......................................................................................................3

Hakekat Pancasila sebagai ideologi dan dasar negara................................................4

Hakekat Pancasila sebagai dasar Negara Indonesia...................................................8

BAB III.................................................................................................................10

3.3. Simpulan...................................................................................................10

DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................11

iii
BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Pancasila adalah ideologi yang dianut oleh bangsa Indonesia. Dalam


Pancasila, setiap silanya memiliki kandungan, yang sejalan dengan cita-cita,
tujuan dan harapan berdirinya Indonesia. Pada dasarnya Pancasila berfungsi
sebagai dasar dari sistem pemerintahan dan melakukan serta melakukan kegiatan
yang berhubungan dengan pemerintahan dengan melaksanakan kegiatan yang
berhubungan dengan pemerintahan sesuai dengan isi Pancasila.
Pancasila adalah lima nilai dasar luhur yang hidup berdampingan dan
berkembang dengan bangsa Indonesia sejak zaman dahulu, dan sejarah merupakan
rangkaian peristiwa yang saling berkaitan. Peristiwa masa lalu berkaitan dengan
peristiwa masa kini, baik yang mengarah ke masa depan. Artinya semua aktivitas
manusia di masa lalu berkaitan dengan kehidupan di masa sekarang untuk
menciptakan masa depan yang berbeda dari masa lalu.
Landasan negara adalah fondasi yang di atasnya negara dibangun dan
dapat memberikan kekuatan bagi berdirinya negara. Bangsa Indonesia juga
dibangun di atas suatu dasar atau landasan, yaitu Pancasila. Pancasila sebagai
dasar negara merupakan sumber aturan hukum yang mengatur Negara Kesatuan
Republik Indonesia, termasuk seluruh unsurnya yaitu pemerintah, wilayah dan
rakyat. Pancasila dalam kedudukannya merupakan dasar penyelenggaraan negara
dan seluruh kehidupan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Pancasila adalah pedoman hidup berbangsa dan bernegara seluruh rakyat
Indonesia. Selama Indonesia ada, Pancasila akan menemani perjalanannya. Nilai-
nilai dasar yang terkandung dalam Pancasila adalah: Ketuhanan, Kemanusiaan,
Solidaritas, Kerakyatan dan Keadilan. 1 Juni 1945 adalah hari lahirnya Pancasila,
sambutan dari Ir. Sukarno di depan anggota Badan Penyelidik Usaha Persiapan
Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI). Pancasila adalah falsafah nasional Negara
Kesatuan Republik Indonesia, yang secara resmi disahkan oleh PPKI pada tanggal
18 Agustus 1945, dan tercantum dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar yang
telah diundangkan oleh Berita Negara Republik Indonesia Tahun No. 2 Tahun 2
Tahun 1945. 7 Bersama teks UUD 1945.

1
Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dalam makalah ini adalah sebagai berikut:

a) Apa pengertian Pancasila?


b) Apa hakekat Pancasila sebagai ideologi dan dasar negara?
c) Apa hakekat Pancasila sebagai dasar Negara Indonesia?

Tujuan
a) Menjelaskan pengertian pancasila
b) Menjelaskan hakekat Pancasila sebagai ideologi dan dasar negara
c) Menjelaskan hakekat Pancasila sebagai dasar Negara Indonesia
Manfaat
Agar pembaca mampu memahami Pancasila sebagai dasar negara
dan menjalankan setiap sila-sila Pancasila dengan baik dan benar, dan
nantinya para pembaca mampu menjadi warga negara yang baik dan
benar.

2
BAB II

PEMBAHASA

pengertian Pancasila

Menurut Rahayu (Rahayu, 2017), Pancasila merupakan pandangan hidup


yang harus dijadikan sebagai pedoman dalam melakukan gerakan-gerakan dalam
hidup, karena secara historis Pancasila merupakan kristalisasi nilai yang telah
lama ada dan hidup serta berkembang dalam akar pribadi dan budaya bangsa
Indonesia.
Menurut Marsudi (Cahyani et al., n.d.), pada hakikatnya Pancasila
mengandung dua pengertian pokok, sebagai Pandangan Hidup Bangsa Indonesia
dan sebagai Dasar Negara Republik Indonesia. Dari kedua pengertian pokok ini,
kemudian dilahirkan atau dapat ditarik berbagai pengertian-pengertian lainnya.
Dalam berbagai pengajaran tentang Pancasila telah didalilkan bahwa Pancasila itu
telah ada atau lahir bersamaan dengan adanya/lahirnya Bangsa Indonesia.
Menurut Winarno (Winataputra, 2015), Pancasila merupakan landasan
utama pendidikan karakter bangsa. Sebagai landasan, Pancasila merupakan
rujukan, acuan, dan sekaligus tujuan dalam pembangunan karakter bangsa. Dalam
konteks yang bersifat substansial, pembangunan karakter bangsa memiliki makna
membangun manusia dan bangsa Indonesia yang berkarakter Pancasila.
Berkarakter Pancasila berarti manusia dan bangsa Indonesia memiliki ciri dan
watak religious, humanis, nasionalis, demokratis, dan mengutamakan
kesejahteraan rakyat. Nilai-nilai fundamental ini menjadi sumber nilai luhur yang
dikembangkan dalam pendidikan karakter bangsa.
Dari pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa Pancasila adalah
pandangan hidup bangsa Indonesia dan merupakan dasar dari Negara Kesatuan
Republik Indonesia. Pancasila digunakan dalam kehidupan sebagai pedoman dan
dasar pergerakan, tetapi sekaligus menjadi tujuan hidup berbangsa dan bernegara
untuk mewujudkan masyarakat adil dan makmur berdasarkan Pancasila.

3
Hakekat Pancasila sebagai ideologi dan dasar negara

Istilah ideologi berasal dari kata “idea” yang berarti gagasan, konsep,
pengertian dasar, cita-cita dan “logos” yang berarti ilmu. Kata “idea” berasal dari
Bahasa Yunani “eidos” yang berarti bentuk. Disamping itu ada kata “idein” yang
artinya melihat. Maka secara harfiah, ideologi berarti ilmu pengertian-pengertian
dasar. Dalam pengertian sehari-hari “idea” disamakan artinya dengan cita-cita.
Cita-cita yang dimaksud adalah cita-cita yang bersifat tetap yang harus dicapai
sehingga cita-cita yang bersifat tetap itu sekaligus merupakan dasar, pandangan
atau faham. Memang pada hakikatnya, antara dasar dan cita-cita itu sebenarnya
dapat merupakan satu kesatuan. Dasar ditetapkan karena suatu landasan, asas atau
dasar yang telah ditetapkan pula. Dengan demikian ideologi mencangkup
pengertian tentang ide-ide, pengertian dasar, gagasan dan cita-cita (Ningsih,
2021). Menurut Puspovadoyo, ideologi dapat diekspresikan sebagai suatu
kompleks pengetahuan dan nilai-nilai secara keseluruhan yang menjadi dasar bagi
seseorang atau suatu masyarakat untuk memahami sepenuhnya alam semesta dan
bumi serta menentukan sikap dasar yang memeliharanya. Berdasarkan
pemahaman
hidup, seseorang dapat menangkap apa yang benar dan salah, baik dan buruk.
Menurut Harol H. Titus, pengertian ideologi adalah istilah yang digunakan
untuk menggambarkan seperangkat cita-cita tentang berbagai masalah, politik,
ekonomi, dan filsafat sosial, yang biasanya dilakukan untuk suatu rencana
sistematis yang ideal. Sebuah kelompok atau kelas masyarakat.
1. Ciri-ciri ideologi adalah sebagai berikut :
a. Memiliki derajat nilai kehidupan berbangsa dan bernegara yang
paling tinggi.
b. Mewujudkan prinsip spiritual, pandangan hidup, prinsip hidup,
berpegang teguh, mengamalkan, menyelamatkan generasi
penerus, berjuang dan mempertahankan pengorbanan.
2. Fungsi ideologi menurut pakar dibidangnya :
a. Sebagai sarana untuk memberlakukan dan memperkaya
kehidupan manusia secara individu.
b. Sebagai jembatan untuk mentransfer kekuasaan dari generasi tua
ke generasi muda.

4
c. Selaku kekuatan yang sanggup berikan semangat serta motivasi
orang, warga, serta bangsa buat menempuh kehidupan dalam
menggapai tujuan.
Semacam halnya filsafat, pandangan hidup juga mempunyai penafsiran
yang berbeda- beda. Begitu pula bisa ditemui bermacam definisi batas penafsiran
tentang pandangan hidup. Perihal ini antara lain diakibatkan pula oleh bawah
filsafat apa yang dianut, sebab sebetulnya pandangan hidup itu bersumber kepada
sesuatu filsafat. Penafsiran pandangan hidup secara universal bisa dikatakan
selaku kumpulan gagasan- gagasan, ideide, keyakinan- keyakinan, kepercayaan-
kepercayaan, yang merata serta sistematis, yang menyangkut pada:
a) Bidang politik
b) Bidang social
c) Bidang kebudayaan
d) Bidang keagamaan.
e) Bidang pertahanan dan keamanan
Hingga pandangan hidup negeri dalam makna cita- cita negeri ataupun
cita- cita yang jadi basis untuk sesuatu teori ataupun sistem kenegaraan buat
segala rakyat serta bangsa yang bersangkutan, pada hakikatnya ialah asas
kerohanian yang antara lain mempunyai ciri sebagai berikut :
a) Mempunyai derajat yang tertinggi sebagai nilai hidup kebangsaan dan
kenegaraan.
b) Oleh sebab itu mewujudkan sesuatu asas kerohanian pemikiran dunia,
pemikiran hidup, pedoman hidup, pegangan hidup yang dipelihara, dibesarkan,
diamalkan, dilestarikan kepada generasi selanjutnya, diperjuangkan serta
dipertahankan dengan kesediaan berkorban. Pancasila selaku pandangan hidup
mencerminkan seperangkat nilai terpadu dalam kehidupan politiknya bangsa
Indonesia, ialah selaku tata nilai yang dipergunakan selaku acuan di dalam
kehidupan bermasyarakat, berbangsa, serta bernegara. Selaku pandangan hidup,
Pancasila berlaku selaku pedoman serta acuan dalam melaksanakan kegiatan di
seluruh bidang, serta sebab itu sifatnya wajib terbuka, luwes serta fleksibel, serta
tidak bertabiat tertutup ataupun kaku, yang hendak menimbulkan ketinggalan era.
Pancasila telah memenuhi syarat sebagai pemikiran hidup terbuka, Mengenai ini
dibuktikan dari adanya sifat- watak yang melekat pada Pancasila sendiri
maupun kekuatan yang tercantum didalamnya, yakni memenuhi

5
persyaratan 3 dimensi yakni dimensi realita, dimensi idealisme, dan dimensi
fleksibilitas. Mengenai Pancasila sebagai pemikiran hidup terbuka, bukanlah
berarti nilai dasarnya dapat ditukar maupun diganti dengan nilai dasar yang lain,
karena apabila dipahamkan secara demikian( sebagai penjelasan yang keliru),
Mengenai itu sama artinya dengan meniadakan Pancasila maupun meniadakan
fakta diri/ jati diri bangsa Indonesia. Mengenai mana berlawanan dengan nalar
dan tidak masuk ilham. Sampai di dalam pengertian Pancasila sebagai pemikiran
hidup terbuka itu mempunyai makna jika nilai- nilai dasar daripada Pancasila itu
dapat dibesarkan sesuai dengan dinamika kehidupan bangsa Indonesia dan
tuntutan perkembangan masa.
Dengan perkembangan atas nilai- nilai dasar ini Pancasila tidak berubah
jadi semacam pemikiran hidup yang tertutup maupun kaku yang hanya bersifat
doktriner semacam halnya yang terdapat pada negara yang berpaham totaliter,
disamping pula bukan sebagai pemikiran hidup yang bersifat utopia maupun
hanya terdapat dalam angan- angan belaka, melainkan jika ide- ilham maupun
gagasan- gagasan dasarnya tersebut dapat dilaksanakan. Pengembangan atas
nilai- nilai dasar Pancasila dilaksanakan secara kreatif dan dinamis dengan
mendengarkan tingkatan kebutuhan serta perkembangan masyarakat Indonesia
sendiri. Dengan demikian nilai- nilai dasar Pancasila perlu dioperasionalkan,
yakni dijabarkan dalam kehidupan masing- masing hari
Winarno (Damri et al., 2020) , sebagaimana dikemukakan diatas, dalam
ideologi terkandung nilai-nilai. Nilai-nilai itu dianggap sebagai nilai yang baik,
luhur dan dianggap menguntungkan masyarakat sehingga diterima nilai tersebut.
Oleh karena itu, ideologi digambarkan sebagai seperangkat gagasan tentang
kebaikan bersama. Seperangkat nilai yang dianggap benar, baik, adil, dan
menguntungkan itu dijadikan sebagai nilai bersama. Apabila sekelompok
masyarakat bangsa menjadikan nilai dalam ideologi sebagai nilai bersama maka
ideologi tersebut menjadi ideologi bangsa atau ideologi nasional bangsa yang
bersangkutan. Perwujudan Pancasila sebagai ideologi nasional yang berarti
menjadi cita-cita penyelenggaraan bernegara terwujud melalui Ketetapan MPR
No.VII/MPR/2001 tentang visi Indonesia Masa Depan. Dalam ketetapan tersebut
dinyatakan: Visi Indonesia Masa Depan terdiri dari tiga visi yaitu:

6
a) Visi Ideal, yaitu cita-cita luhur sebagaimana termaktub dalam
Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia
Tahun 1945
b) Visi Antara, yaitu Visi Indonesia 2020 yang berlaku sampai
dengan 2020
c) Visi Lima Tahunan, sebagaimana termaktub dalam Garis-Garis
Besar Haluan Negara.
Visi bangsa Indonesia adalah terwujudnya masyarakat Indonesia yang
damai, demokratis, berkeadilan, berdaya saing, maju, dan sejahtera dalam wadah
negara kesatuan Republik Indonesia yang didukung oleh manusia Indonesia yang
sehat, mandiri, beriman, bertaqwa, berakhlak mulia, cinta tanah air, berkesadaran
hukum dan lingkungan, menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi, memiliki
etos kerja yang tinggi, dan berdisiplin. Adapun misi bangsa Indonesia adalah :
a) Pengamalan Pancasila secara konsisten dalam kehidupan
bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara
b) Peningkatan pengamalan ajaran agama dalam kehidupan sehari-
hari untuk mewujudkan kualitas kemanusiaan dan ketaqwaan
kepada Tuhan Yang Maha Esa dalam kehidupan dan eratnya
persaudaraan umat beragama yang berakhlak mulia, toleransi,
rukun, dan damai (Rahayu, 2017).
Pancasila selaku pandangan hidup diharapkan bisa mempersatukan segala
penduduk bangsa Indonesia secara politis, dan bisa mewakili serta menyaring
bermacam kepentingan, memiliki pluralisme agama serta bisa menjamin
kebebasan beragama. Dari definisi di atas bisa disimpulkan kalau Pancasila
selaku pandangan hidup nasional ialah sistem nilai yang dijadikan acuan dalam
kehidupan bermasyarakat, berbangsa serta bernegara. Selaku pandangan hidup,
Pancasila ialah pedoman serta acuan aktivitas di bermacam bidang, sehingga
wajib bertabiat terbuka, luwes, serta fleksibel, dan tidak boleh tertutup, kaku,
ataupun ketinggalan era. Pancasila ialah pandangan hidup nasional serta
perlengkapan pemersatu bermacam kalangan, ras, suku serta kalangan di segala
daerah kepulauan Indonesia.
Meski dalam kalimat terakhir pembukaan UUD 1945 tidak tercantum
kata‘ pancasila’ secara eksplisit tetapi anak kalimat“ dengan berdasar kepada” ini
mempunyai arti bawah negeri merupakan pancasila. Perihal ini didasarkan atas

7
interpretasi historis sebagaimana didetetapkan oleh BPUPKI kalau bawah negeri
Indonesia itu diucap dengan istila pancasila. Sebagaimana sudah didetetapkan
oleh pembuatan negeri kalau tujuan utama dirumuskannya pancasila merupakan
selaku bawah negeri Republik Indonesia. Oleh sebab itu guna pokok pancasila
merupakan selaku bawah Negeri Republik Indonesia.
Perihal ini sesuai dengan dasar yuridis sebagaimana tercantum dalam
pembukaan UUD 1945, ketetapan Nomor. XX/ MPRS/ 1966.( Jo ketetapan MPR
Nomor. V/ MPR/ 1973 serta ketetapan Nomor. IX/ MPR/ 1978). Dipaparkan
kalau pancasila selaku sumber dari seluruh sumber hukum ataupun sumber tertib
hukum indonesia yang terdapat pada hakikatnya merupakan ialah sesuatu
pemikiran hidup, pemahaman serta cita- cita hukum dan cita- cita moral yang
meliputi atmosfer kebatinan dan dari bangsa indonesia. Berikutnya dikatakan
kalau cita- cita menimpa kemerdekaan orang, kemerdekaan bangsa
prikemanusiaan, keadilan sosial, perdamaian nasional, cita- cita politik menimpa
watak, wujud serta tujuan negeri, citacita moral menimpa kehidupan
kemasyarakatan serta keagamaan selaku pengejawatan dari budi nurani manusia.
Dalam proses reformasi dewasa ini MPR melaui persidangan istimewa
tahun 1998, mengembalikan peran pancasila selaku bawah Negeri Republik
Indonesia yang tertuang dalam Tap. Nomor. XVIII/ MPR/ 1998. Oleh sebab itu
seluruh jadwal dalam proses reformasi, meliputi bermacam bidang lain
mendasarkan pada realitas aspirasi rakyat( Sila IV) pula wajib mendasarkan nilai-
nilai yang tercantum dalam pancasila.
Pancasila sebagai dasar negara
Pancasila dalam kedudukanya ini kerap diujarkan sebagai dasar filsafat

ataupun dasar falsafah negeri, dalam penafsiran ini pancasila ialah bawah nilai dan

buat mengendalikan pemerintahan negeri ataupun dengan kata lain perkataan.

Konsekuensinya segala penerapan serta penyelenggara Negeri paling utama

seluruh peraturan perundang- undangan tercantum proses reformasi dalam seluruh

bidang berusia ini dijabarkan serta diderivasikan dari nilai- nilai pancasila. Hingga

pancasila ialah sumber dari seluruh sumber hukum, pancasila ialah sumber kaidah

8
hukum negeri yang secara konstitusional mengendalikan negeri Republik

Indonesia beserta segala unsur- unsurnya ialah rakyat daerah, beserta Negeri.

Selaku dasar Negeri, Pancasila ialah sesuatu asas kerokhanian yang

meliputi atmosfer kebatinan ataupun cita- cita hukum, sehingga ialah sesuatu

sumber nilai, norma dan kaidah, baik moral ataupun hukum negeri, serta

memahami bawah baik yang tertulis ataupun Undang- Undang Bawah ataupun

yang tidak tertulis ataupun dalam perannya selaku bawah negeri, pancasila

memiliki kekuatan mengingat secara hukum. Selaku sumber dari seluruh hukum

ataupun sumber tertib hukum Indonesia hingga pancasila tercantum dalam syarat

paling tinggi ialah pembukaan UUD 1945.

Kemudian dijabarkan lebih lanjut dalam pokok- pokok benak, yang meliputi

atmosfer kebatinan dari UUD 1945, yang pada kesimpulannya dijabarkan lebih

lanjut dalam pokok- pokok benak, yang meliputi atmosfer kebatinan dari UUD

1945, yang pada kesimpulannya dikongritiskan ataupun dijabarkan dari UUD

1945 dan hukum positif lainya, peran pancasila selaku bawah negeri tersebut bisa

dirincikan selaku berikut: Pancasila selaku bawah negeri merupakan sumber dari

seluruh sumber hukum( sumber tertib hukum) Indonesia. Dengan demikian

pancasila ialah asas kerohanian tertib hukum Indonesia yang dalam pembukaan

UUD 1945 dijelmakan lebih lanjut ke dalam 4 pokok benak. Meliputi atmosfer

kebatinan( Geistlichenhintergrud) dari UUD 1945.

Mewujudkan cita- cita hukum untuk hukum bawah negeri (baik hukum

yang tertulis ataupun tidak tertulis). Memiliki norma yang mewajibkan undang-

undang bawah memiliki isi yang mengharuskan pemerintah serta lain- lain

penyelenggara negeri (tercantum penyelenggara partai serta kalangan fungsional).

9
Memegang teguh cita- cita moral rakyat yang luhur. Perihal ini bisa dimengerti

sebab semangat merupakan berarti untuk penerapan serta penyelenggara negeri,

sebab warga serta negeri indonesia tetap berkembang serta tumbuh bersamaan

dengan pertumbuhan era serta dinamika warga serta negeri hendak senantiasa

diliputi serta ditunjukan asas kerohanian negeri.

Pancasila disebut sebagai kepala negara dalam hakekat oleh sejumlah

pejabat yang berkaitan dengan hukum atau tertib-hukum. Ini memiliki

konsekuensi yang disayangkan bahwa setiap undang-undang undang-undang di

Republik Indonesia harus dipatuhi dan negara harus menuju Pancasila. Dengan

kata lain, tidak mungkin menyimpang dari maksud dan tujuan RI yang telah

ditetapkan ketika berhadapan dengan Pancasila.

10
BAB III
PENUTU
P

3.1. Simpulan
Rumusan Pancasila yang kita tahu saat ini ini tidaklah suatu yang seketika
apalagi kebetulan, hendak namun dari hasil pemikiran yang mendalam serta tidak
terlepas dari persiapan kemerdekaan yang dicoba oleh BPUPKI, dalam
persidangan pertamanya pada bertepatan pada 29 Mei hingga dengan 1 Juni 1945
mangulas rumusan bawah negeri. Dengan demikian jelas kalau BPUPKI dalam
persidangan awal tersebut mangulas buat memastikan bawah negeri yang pada
kesimpulannya ditetapkanlah Pancasila, jadi Pancasila merupakan jelas foundasi
negeri bukan yang lain, bukan hanya pilar namun ialah bawah bangunan yang
memastikan wujud serta bentuk bangunan itu sendiri. Pancasila adalah pandangan
hidup bangsa Indonesia dan merupakan dasar dari Negara Kesatuan Republik
Indonesia. Pancasila digunakan dalam kehidupan sebagai pedoman dan dasar
pergerakan, tetapi sekaligus menjadi tujuan hidup berbangsa dan bernegara untuk
mewujudkan masyarakat adil dan makmur berdasarkan Pancasila. Pancasila
adalah produk otentik dari pendiri negara Pancasila. Nilai-nilai pancasila
bersumber dari nilai agama, budaya dan adat istiadat. Pancasila adalah pandangan
hidup bangsa dan falsafah bangsa. Selemah apapun pemerintahan suatu rezim,
Pancasila tetap bertahan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Namun, telah
ada upaya untuk menggantikan Pancasila sebagai ideologi negara, tetapi
Pancasila telah terbukti menjadi pilihan terbaik bagi bangsa Indonesia. Pancasila
adalah pilihan terbaik bagi rakyat Indonesia karena diturunkan dan digali dari
nilai-nilai agama, adat dan budaya serta adat istiadat yang hidup dan berkembang
di tanah Indonesia.

11
Daftar pustaka

Cahyani, F. D., Pratiwi, M., Nehru, N. A., & Ramadani, R. (n.d.). Pancasila
Sebagai Identitas Dasar Negara Republik Indonesia. Academia. Edu.[PDF].

Damri, M. P., Putra, F. E., & Kom, M. I. (2020). Pendidikan kewarganegaraan.


Prenada Media.

Ningsih, I. S. (2021). Hakikat Pancasila Sebagai Dasar Negara dan Ideologi


Negara.

Rahayu, A. S. (2017). Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn).


Bumi Aksara.

Winataputra, U. S. (2015). Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) sebagai


Pendidikan Karakter berbasis Nilai dan Moral Pancasila. Pengembangan
Kurikulum Dan Pembelajaran PKn (2nd Ed., Pp. 1.1-1.36). Universitas
Terbuka.

12

Anda mungkin juga menyukai