Anda di halaman 1dari 15

KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Wr. Wb.


Puji dan syukur kita panjatkan atas kehadirat Allah SWT, Tuhan Yang
Maha Esa, karena berkat rahmat dan ridho-Nya saya masih diberi kesehatan untuk
dapat menyelesaikan tugas makalah karya tulis ini. Tidak lupa saya ucapkan
terima kasih kepada Dosen mata kuliah Pendidikan Pancasila sebagai pembimbing
yang telah memberikan arahan, masukan-masukan, dan tuntunan dalam
menyelesaikan makalah ini. Makalah ini dibuat sebagai salah satu syarat tugas
untuk memenuhi kewajiban sebagai peserta didik dalam mata kuliah Pendidikan
Pancasila Studi Manajemen, Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Dewantara, Tahun
Akademik 2019/2020. Saya menyadari dalam penyusunan tugas makalah ini
masih jauh dari sempurna, untuk itu saya mengharapkan saran dan kritik yang
nantinya akan dapat dijadikan sebagai bahan masukan demi tercapainya
kesempurnaan pada makalah ini.
Semoga makalah yang saya buat ini dapat membawa manfaat bagi semua
pihak dalam memahami pancasila sebagai kepribadian bangsa Indonesia.

Wassalamualaikum Wr. Wb.

Bogor, 21 Oktober 2019

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ................................................................................................................................... i


DAFTAR ISI................................................................................................................................................. ii
BAB I ............................................................................................................................................................ 1
PENDAHULUAN ........................................................................................................................................ 1
1.1 Latar belakang ..................................................................................................................................... 1
1.2 Rumusan masalah ............................................................................................................................... 1
1.3 Tujuan penulisan ................................................................................................................................. 1
BAB II........................................................................................................................................................... 2
PEMBAHASAN ........................................................................................................................................... 2
2.1 Pengertian pancasila............................................................................................................................ 2
2.2 Pengertian kepribadian bangsa............................................................................................................ 3
2.3 Pancasila Sebagai Kepribadian Bangsa Indonesia ............................................................................ 4
2.4 Pengaruh Globalisasi Terhadap Pancasila ......................................................................................... 6
2.5 Pengaruh Globalisasi terhadap Kepribadian Bangsa Indonesia .......................................................... 8
BAB III ....................................................................................................................................................... 11
PENUTUP .................................................................................................................................................. 11
3.1 Kesimpulan ....................................................................................................................................... 11
SARAN ....................................................................................................................................................... 12
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................................................. 13

ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang

Pancasila telah diterapkan dalam kehidupan masyarakat Indonesia sehari-hari. Pancasila


lahir 1 Juni 1945 dan ditetapkan pada tanggal 18 Agustus 1945 bersama-sama dengan UUD
1945. Pancasila sebagai kepribadian bangsa sebenarnya merupakan perwujudan dari nilai - nilai
budaya milik bangsa Indonesia sendiri yang di yakini kebaikan dan kebenarannya

Pancasila digali dari budaya bangsa sendiri yang sudah ada, tumbuh, dan berkembang
berabad - abad lamanya . Bahwasanya Pancasila yang telah diterima dan ditetapkan sebagai
dasar negara seperti tercantum dalam pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 merupakan
kepribadian dan pandangan hidup bangsa, yang telah diuji kebenaran, kemampuan dan
kesaktiannya, sehingga tak ada satu kekuatan manapun juga yang mampu memisahkan Pancasila
dari kehidupan bangsa Indonesia.
Menyadari bahwa untuk kelestarian kemampuan dan kesaktian Pancasila itu, perlu
diusahakan secara nyata dan terus menerus penghayatan dan pengamalan nilai-nilai luhur yang
terkandung di dalamnya oleh setiap warga negara Indonesia, setiap penyelenggara negara serta
setiap lembaga kenegaraan dan lembaga kemasyarakatan, baik di pusat maupun di daerah.

1.2 Rumusan masalah

Berdasarkan latar belakang diatas Untuk mempersempit lingkup pembahasan dalam


penyusunan makalah ini, maka penyusun membatasi masalah-masalah yang akan dibahas
diantaranya
· Apa pengertian Pancasila yang sebenarnya?
. Apa Pengertian Kepribadian bangsa?
· Apa itu pengertian Pancasila sebagai kepribadian bangsa Indonesia?
· Bagaimana pengaruh globalisasi terhadap Pancasila sebagai kepribadian bangsa?

1.3 Tujuan penulisan

Adapun tujuan penulisan makalah ini sebagai berikut :


· untuk menjelaskan pengertian Pancasila yang sebenarnya
. untuk Mengetahui pengertian kepribadian bangsa
· untuk menjelaskan Pancasila sebagai kepribadian bangsa indonesia
· untuk menjelaskan pengaruh globalisasi terhadap kepribadian bangsa Indonesia

1
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian pancasila

Pancasila adalah dasara negara yang mempersatukan bangsa sekaligus bintang penuntun
(leitstar) yang dinamis, yang mengarahkan bangsa dalam mencapai tujuannya. Pancasila
merupakan sumber jati diri,kepribadian,moralitas,dan haluan keselamatan bangsa. Oleh karena
itu, Pancasila merupakan pelajaran yang memberikan pedoman kepada setiap insan untuk
mengkaji,menganalisa,dan memcahkan masalah-masalah pembangunan bangsa dan negara
dalam presfektif nilai-nilai dasar Pancasila sebagai ideology dan dasar negara republic
Indonesia.

Untuk meningkatkan pemahaman tentang arti kata Pancasila, sebaiknya kita membaca
beberapa pengertian Pancasila menurut para tokoh pendiri bangsa berikut:

1. Muhammad Yamin. Pancasila berasal dari kata Panca yang berarti lima dan Sila
yang berarti sendi, atas, dasar atau peraturan tingkah laku yang penting dan baik. Dengan
demikian Pancasila merupakan lima dasar yang berisi pedoman atau aturan tentang
tingkah laku yang penting dan baik.
2. Notonegoro. Pancasila adalah dasar falsafah negara indonesia, sehingga dapat
diambil kesimpulan bahwa Pancasila merupakan dasar falsafah dan ideologi negara yang
diharapkan menjadi pandangan hidup bangsa Indonesia sebagai dasar pemersatu,
lambang persatuan dan kesatuan serta sebagai pertahanan bangsa dan negara Indonesia.
3. Ir. Soekarno. Pancasila adalah isi jiwa bangsa Indonesia yang turun-temurun
sekian abad lamanya terpendam bisu oleh kebudayaan Barat. Dengan demikian, Pancasila
tidak saja falsafah negara, tetapi lebih luas lagi, yakni falsafah bangsa Indonesia.

2
2.2 Pengertian kepribadian bangsa
Yang dimaksud dengan kepribadian ialah setiap sifat yang terlihat dalam perilaku
seseorang atau sebuah bangsa yang membuatnya berbeda dari seseorang atau bangsa lainnya.
Setiap orang memiliki orientasi berbeda dalam menghadapi sebuah kondisi tertentu, sehingga
tercipta sebuah pola perilaku yang baku dan konsisten. Dengan begitu hal ini menjadi
karakteristik pribadinya.

Sedangkan bangsa merupakan sebuah perhimpunan yang terdiri dari masyarakat yang
saling memiliki keterkaitan dan saling berhubungan untuk mencapai sebuah harapan yang
dijadikan sebagi tujuan bersama di sebuah wilayah tertentu. Persekutuan hidup dalam suatu
negara bisa merupakan persekutuan hidup mayoritas dan minoritas. Bangsa dalam arti sosiologis
antropologis diikat oleh ikatan – ikatan seperti ras, tradisi, sejarah, adat istiadat, agama atau
kepercayaan, bahasa dan daerah. Ikatan ini disebut ikatan primordial.

Jadi kami dapat menyimpulkan bahwa pengertian Kepribadian Bangsa sendiri adalah
perilaku seseorang atau bangsa yang memiliki orientasi dalam menghadapi suatu kondisi yang
ada di lingkungan masyarakat untuk mencapai sebuah tujuan dan harapan bersama.

Sedangkan Menurut Dewan Perancang Nasional, yang dimaksudkan dengan kepribadian


Indonesia ialah : Keseluruhan ciri-ciri khas bangsa Indonesia, yang membedakan bangsa
Indonesia dengan bangsa-bangsa lainnya. Keseluruhan ciri-ciri khas bangsa Indonesia adalah
pencerminan dari garis pertumbuhan dan perkembangan bangsa Indonesia sepanjang masa.

3
2.3 Pancasila Sebagai Kepribadian Bangsa Indonesia

Pancasila sebagai kepribadian bangsa Indonesia diwujudkan dalam sikap mental dan
tingkah laku serta amal perbuatan sikap mental itu sendiri. Sikap metal dan tingkah laku
mempunyai ciri khas,artinya dapat dibedakan dangan bangsa lain atau disebut dengan
kepribadian. Pancasila sebagai jiwa bangsa lahir bersamaan adanya bangsa Indonesia. Jadi
Pancasila lahir dari jiwa kepribadian bangsa Indonesia yang terkristalisasi nilai-nilai yang
dimilikinya. Pancasila sebagai kepribadian bangsa Indonesia juga mengandung makna bahwa
semua aktivitas masyarakat Indonesia dalam kehidupan sehari-hari harus sesuai dengan sila-sila
dalam Pancasila karena Pancasila juga merupakan kristalisasi dan nilai-nilai yang dimiliki dan
bersumber daru kehidupan bangsa Indonesia itu snediri..

Nilai-nilai Pancasila sebagai Ideologi Terbuka memiliki peranan penting dalam


membentuk kepribadian bangsa Indonesia. Membuat karakteristik bangsa menjadi terbuka
terhadap segala perubahan yang terjadi baik didalam maupun diluar negeri. Terbuka dengan
kebudayaan maupun warga asing yang masuk ke Indonesia, dengan tidak meninggalkan
kebudayaan asli milik bangsa Indonesia sendiri. Terutama dalam hal berdemokrasi, Pancasila
sebagai Kepribadian Bangsa sangat penting untuk menyelesaikan masalah dengan jalan
musyawarah tanpa adanya kekerasan.

Dari hal tersebut terlihat manfaat musyawarah yang merupakan dasar dalam berpendapat
tanpa melakukan pelanggaran hak warga negara. Pancasila sendiri merupakan dasar negara yang
berasal dari cerminan kehidupan masyarakatnya jadi merupakan milik bangsa Indonesia
seluruhnya dan bukan merupakan milik seseorang maupun golongan tertentu.

Pancasila sebagai Kepribadian Bangsa Indonesia juga merupakan perwujudan dari nilai-
nilai budaya milik bangsa Indonesia sendiri yang di yakini kebaikan dan kebenarannya. Sebelum
ditetapkannya Pancasila sebagai Dasar Negara yang sah, Indonesia memang sudah sejak dulu
menganut nilai-nilai Budaya luhur yang telah tercipta ditengah-tengah masyarakat nenek moyang
Indonesia. Pancasila digali dari budaya bangsa sendiri yang sudah ada, tumbuh, dan berkembang
berabad - abad lamanya. Oleh karena itu, pancasila adalah Pribadi bangsa Indonesia itu sendiri.
Yang hanya dimiliki oleh bangsa Indonesia sejak keberadaannya sebagai sebuah bangsa.
Pancasila merangkum nilai - nilai yang sama yang terkandung dalam adat - istiadat, kebudayaan,

4
dan agama - agama yang ada di Indonesia. Dengan demikian, Pancasila sebagai Kepribadian
Bangsa Indonesia juga mencerminkan jiwa sekaligus sebagai Pandangan Hidup bagi rakyat
Indonesia.

Demikianlah, maka Pancasila yang kita gali dari bumi Indonsia sendiri salah satunya
yaitu merupakan Jiwa dan kepribadian bangsa Indonesia, karena Pancasila memberikan corak
yang khas kepada bangsa Indonesia dan tak dapat dipisahkan dari bangsa Indonesia, serta
merupakan ciri khas yang dapat membedakan bangsa Indonesia dari bangsa yang lain. Terdapat
kemungkinan bahwa tiap-tiap sila secara terlepas dari yang lain bersifat universal, yang juga
dimiliki oleh bangsa-bangsa lain di dunia ini, akan tetapi kelima sila yang merupakan satu
kesatuan yang tidak terpisahkan itulah yang menjadi ciri khas bangsa Indonesia.

Oleh karena itu yang terpenting tugas kita adalah mengamalkan Pancasila dalam
kehidupan sehari-hari,bagaimana kita memahami, menghayati dan mengamalkan Pancasila
dalam segala segi kehidupan. Tanpa ini maka Pancasila hanya akan merupakan rangkaian kata-
kata indah yang tertulis dalam Pembukaan UUD 1945, yang merupakan perumusan yang beku
dan mati, serta tidak mempunyai arti bagi kehidupan bangsa kita.

Apabila Pancasila tidak menyentuh kehidupan nyata, tidak kita rasakan wujudnya dalam
kehidupan sehari-hari, maka lambat laun kehidupannya akan kabur dan kesetiaan kita kepada
Pancasila akan luntur. Mungkin Pancasila akan hanya tertinggal dalam buku-buku sejarah
Indonesia. Apabila ini terjadi maka segala dosa dan noda akan melekat pada kita yang hidup di
masa kini, pada generasi yang telah begitu banyak berkorban untuk menegakkan dan membela
Pancasila.
Penerapan nilai nilai pancasila dalam kehidupan sehari-hari sangatlah penting.
Aktualisasi nilai-nilai pancasila ini sebenarnya bukanlah hal yang sulit sebab nilai-nilai pancasila
sendiri bersumber dari jiwa dan kepribadian bangsa Indonesia yang telah berlangsung sekian
lamanya. Jiwa dan kepribadian tersebut yang membuat Indonesia berbeda dengan bangsa lain.

5
2.4 Pengaruh Globalisasi Terhadap Pancasila

Di Era globalisasi yang sedang terjadi seperti sekarang ini , cenderung melebur semua
identitas menjadi satu, yaitu tatanan dunia baru. Masyarakat Indonesia ditantang untuk makin
memperkokoh jatidirinya. Bangsa Indonesia pun dihadapkan pada problem krisis identitas .
faktanya sering kita jumpai masyarakat Indonesia yang dari segi perilaku sama sekali tidak
menampakkan identitas mereka sebagai masyarakat Indonesia.Contohnya Seperti masih banyak
pelanggaran ham yang terjadi diindonesia,tidak hanya dari sisi masyarakat tapi juga dari para
pemerintah.kasus ini sangat bertolak belakang dengan isi sila ke 5,ada pula pelanggaran dari sila
ke 3 yang baru saja terjadi yaitu adanya rasisme terhadap orang-orang yang berasal dari timur hal
ini sangat bertolak belakang dengan “PERSATUAN INDONESIA” karena apa? Adanya rasisme
membuat kekacauan dimana-mana dan perpecahan ras dan suku diindonesia. Padahal bangsa ini
mempunyai identitas yang jelas, yang berbeda dengan kapitalis dan komunis, yaitu
PANCASILA.

Maka, seharusnya seluruh perilaku, sikap, dan kepribadian adalah berlandaskan kepada
nilai-nilai Pancasila. Dengan begitu kita menjadi bangsa yang besar tetapi masyarakat Indonesia
tidak menampilkan identitas ini sesungguhnya berarti Pancasila tidak dilaksanakan dalam
berkehidupan di masyarakat, seolah tidak adanya apresiasi yang dilandaskan jiwa nasionalisme
oleh bangsa ini, sungguh ironis.

Semakin Canggihnya teknologi di era globalisasi ini semakin berpengaruh terhadap


kepribadian masyarakat bangsa Indonesia,dan juga bangsa Indonesia. Tak jarang kita menerima
berita-berita hoax yang dapat memecah belah persatuan Indonesia. Masyarakat pun tidak peduli
dengan penerapan kepribadian bangsa dengan dilandaskan oleh Pancasila. Pancasila sebagai
kepribadian bangsa Indonesia diwujudkan dalam sikap mental dan tingkah laku serta amal
perbuatan sikap mental. Sikap mental dan tingkah laku mempunyai cirri khas artinya dapat
dibedakan dengan bangsa lain. Ciri khas ini lah yang dimaksud dengan “KEPRIBADIAN”.

6
Bangsa indonesia secara jelas dapat dibedakan dari bangsa-bangsa lain. Apabila kita
memperhatikan tiap sila dari pancasila, maka akan tampak dengan jelas bahwa tiap sila pancasila
itu adalah pencerminan dari bangsa kita. Terdapat kemungkinan bahwa tiap-tiap sila bersifat
UNIVERSAL yang juga dimiliki oleh bangsa-bangsa lain di dunia ini, akan tetapi
kelima sila yang merupakan satu kesatuan yang tidak terpisahkan itulah yang menjadi ciri khas
bangsa Indonesia.
Oleh karena itu yang terpenting adalah bagaimana kita memahami, menghayati dan
mengamalkannya dalam kehidupan. Tanpa ini maka pancasila hanyalah sekedar rangkaian kata –
kata yang tercantum dalam UUD 1945 yang merupakan perumusan yang beku dan mati serta
tidak memiliki arti penting dalam kehidupan bangsa Indonesia.

7
2.5 Pengaruh Globalisasi terhadap Kepribadian Bangsa Indonesia

· Globalisasi adalah suatu proses tatanan masyarakat yang mendunia dan tidak mengenal batas
wilayah.
· Globalisasi pada hakikatnya adalah suatu proses dari gagasan yang dimunculkan, kemudian
ditawarkan untuk diikuti oleh bangsa lain yang akhirnya sampai pada suatu titik kesepakatan
bersama dan menjadi pedoman bersama bagi bangsa- bangsa di seluruh dunia. (Menurut Edison
A. Jamli dkk.Kewarganegaraan.2005)
Menurut pendapat Krsna (Pengaruh Globalisasi Terhadap Pluralisme Kebudayaan
Manusia di Negara Berkembang.internet.public jurnal.september 2005). Sebagai proses,
globalisasi berlangsung melalui dua dimensi dalam interaksi antar bangsa, yaitu dimensi ruang
dan waktu. Ruang makin dipersempit dan waktu makin dipersingkat dalam interaksi dan
komunikasi pada skala dunia. Globalisasi berlangsung di semua bidang kehidupan seperti bidang
ideologi, politik, ekonomi, sosial budaya, pertahanan keamanan dan lain- lain. Teknologi
informasi dan komunikasi adalah faktor pendukung utama dalam globalisasi. Dewasa ini,
perkembangan teknologi begitu cepat sehingga segala informasi dengan berbagai bentuk dan
kepentingan dapat tersebar luas ke seluruh dunia.Oleh karena itu globalisasi tidak dapat kita
hindari kehadirannya.
Kehadiran globalisasi tentunya membawa pengaruh bagi kehidupan suatu negara
termasuk Indonesia. Pengaruh tersebut meliputi dua sisi yaitu pengaruh positif dan pengaruh
negatif. Pengaruh globalisasi di berbagai bidang kehidupan seperti kehidupan politik, ekonomi,
ideologi, sosial budaya dan lain- lain akan mempengaruhi nilai- nilai nasionalisme terhadap
bangsa.
· Pengaruh positif globalisasi terhadap nilai- nilai nasionalisme
1. Dilihat dari globalisasi politik, pemerintahan dijalankan secara terbuka dan demokratis. Karena
pemerintahan adalah bagian dari suatu negara, jika pemerintahan djalankan secara jujur, bersih
dan dinamis tentunya akan mendapat tanggapan positif dari rakyat. Tanggapan positif tersebut
berupa rasa nasionalisme terhadap negara menjadi meningkat.
2. Dari aspek globalisasi ekonomi, terbukanya pasar internasional, meningkatkan kesempatan kerja
dan meningkatkan devisa negara. Dengan adanya hal tersebut akan meningkatkan kehidupan
ekonomi bangsa yang menunjang kehidupan nasional bangsa.
3. Dari globalisasi sosial budaya kita dapat meniru pola berpikir yang baik seperti etos kerja yang
tinggi dan disiplin dan Iptek dari bangsa lain yang sudah maju untuk meningkatkan kemajuan

8
bangsa yang pada akhirnya memajukan bangsa dan akan mempertebal rasa nasionalisme kita
terhadap bangsa.

· Pengaruh negatif globalisasi terhadap nilai- nilai nasionalisme


1. Globalisasi mampu meyakinkan masyarakat Indonesia bahwa liberalisme dapat membawa
kemajuan dan kemakmuran. Sehingga tidak menutup kemungkinan berubah arah dari ideologi
Pancasila ke ideologi liberalisme. Jika hal tesebut terjadi akibatnya rasa nasionalisme bangsa
akan hilang
2. Dari globalisasi aspek ekonomi, hilangnya rasa cinta terhadap produk dalam negeri karena
banyaknya produk luar negeri (seperti Mc Donald, Coca Cola, Pizza Hut,dll.) membanjiri di
Indonesia. Dengan hilangnya rasa cinta terhadap produk dalam negeri menunjukan gejala
berkurangnya rasa nasionalisme masyarakat kita terhadap bangsa Indonesia.
3. Mayarakat kita khususnya anak muda banyak yang lupa akan identitas diri sebagai bangsa
Indonesia, karena gaya hidupnya cenderung meniru budaya barat yang oleh masyarakat dunia
dianggap sebagai kiblat.
4. Mengakibatkan adanya kesenjangan sosial yang tajam antara yang kaya dan miskin, karena
adanya persaingan bebas dalam globalisasi ekonomi. Hal tersebut dapat menimbulkan
pertentangan antara yang kaya dan miskin yang dapat mengganggu kehidupan nasional bangsa.
5. Munculnya sikap individualisme yang menimbulkan ketidakpedulian antarperilaku sesama
warga. Dengan adanya individualisme maka orang tidak akan peduli dengan kehidupan bangsa.
Pengaruh- pengaruh di atas memang tidak secara langsung berpengaruh terhadap
nasionalisme. Akan tetapi secara keseluruhan dapat menimbulkan rasa nasionalisme terhadap
bangsa menjadi berkurang atau hilang. Sebab globalisasi mampu membuka cakrawala
masyarakat secara global. Apa yang di luar negeri dianggap baik memberi aspirasi kepada
masyarakat kita untuk diterapkan di negara kita. Jika terjadi maka akan menimbulkan dilematis.
Bila dipenuhi belum tentu sesuai di Indonesia. Bila tidak dipenuhi akan dianggap tidak aspiratif
dan dapat bertindak anarkis sehingga mengganggu stabilitas nasional, ketahanan nasional bahkan
persatuan dan kesatuan bangsa.

· Pengaruh Globalisasi Terhadap Nilai Nasionalisme di Kalangan Generasi Muda


Arus globalisasi begitu cepat merasuk ke dalam masyarakat terutama di kalangan muda.
Pengaruh globalisasi terhadap anak muda juga begitu kuat. Pengaruh globalisasi tersebut telah
membuat banyak anak muda kita kehilangan kepribadian diri sebagai bangsa Indonesia. Hal ini
9
ditunjukkan dengan gejala- gejala yang muncul dalam kehidupan sehari- hari anak muda
sekarang.
Dari cara berpakaian banyak remaja- remaja kita yang berdandan seperti selebritis yang
cenderung ke budaya Barat. Mereka menggunakan pakaian yang minim bahan yang
memperlihatkan bagian tubuh yang seharusnya tidak kelihatan. Pada hal cara berpakaian tersebut
jelas- jelas tidak sesuai dengan kebudayaan kita. Tak ketinggalan gaya rambut mereka dicat
beraneka warna. Pendek kata orang lebih suka jika menjadi orang lain dengan cara menutupi
identitasnya. Tidak banyak remaja yang mau melestarikan budaya bangsa dengan mengenakan
pakaian yang sopan sesuai dengan kepribadian bangsa.
Teknologi internet merupakan teknologi yang memberikan informasi tanpa batas dan
dapat diakses oleh siapa saja. Apa lagi bagi anak muda internet sudah menjadi santapan mereka
sehari- hari. Jika digunakan secara semestinya tentu kita memperoleh manfaat yang berguna.
Tetapi jika tidak, kita akan mendapat kerugian. Dan sekarang ini, banyak pelajar dan mahasiswa
yang menggunakan tidak semestinya. Misal untuk membuka situs-situs porno. Bukan hanya
internet saja, ada lagi pegangan wajib mereka yaitu handphone. Rasa sosial terhadap masyarakat
menjadi tidak ada karena mereka lebih memilih sibuk dengan menggunakan handphone.
Dilihat dari sikap, banyak anak muda yang tingkah lakunya tidak kenal sopan santun dan
cenderung cuek tidak ada rasa peduli terhadap lingkungan. Karena globalisasi menganut
kebebasan dan keterbukaan sehingga mereka bertindak sesuka hati mereka. Contoh riilnya
adanya geng motor anak muda yang melakukan tindakan kekerasan yang menganggu
ketentraman dan kenyamanan masyarakat.
Jika pengaruh-pengaruh di atas dibiarkan, mau apa jadinya genersi muda tersebut? Moral
generasi bangsa menjadi rusak, timbul tindakan anarkis antara golongan muda. Hubungannya
dengan nilai nasionalisme akan berkurang karena tidak ada rasa cinta terhadap budaya bangsa
sendiri dan rasa peduli terhadap masyarakat. Padahal generasi muda adalah penerus masa depan
bangsa. Apa akibatnya jika penerus bangsa tidak memiliki rasa nasionalisme?
Berdasarkan analisa dan uraian di atas pengaruh negatif globalisasi lebih banyak daripada
pengaruh positifnya. Oleh karena itu diperlukan langkah untuk mengantisipasi pengaruh negatif
globalisasi terhadap nilai nasionalisme.

10
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Berdasarkan paparan diatas dapat ditarik beberapa kesimpulan :
1. Globalisasi mampu meyakinkan masyarakat Indonesia bahwa liberalisme dapat membawa
kemajuan dan kemakmuran. Sehingga tidak menutup kemungkinan berubah arah dari ideologi
Pancasila ke ideologi liberalisme. Jika hal tesebut terjadi akibatnya rasa nasionalisme bangsa
akan hilang
2. Mayarakat kita khususnya anak muda banyak yang lupa akan identitas diri sebagai bangsa
Indonesia, karena gaya hidupnya cenderung meniru budaya barat
3. akibat adanya kesenjangan sosial yang tajam antara yang kaya dan miskin dalam globalisasi
ekonomi dapat menimbulkan pertentangan antara yang kaya dan miskin.
4 Munculnya sikap individualisme yang menimbulkan ketidakpedulian antarperilaku sesame warga
memicu timbulnya pelanggaran HAM dan Rasisme .
5 Pengaruh negatif globalisasi lebih banyak daripada pengaruh positifnya. Oleh karena itu
diperlukan langkah untuk mengantisipasi pengaruh negatif globalisasi terhadap nilai
nasionalisme.

11
SARAN
Langkah- langkah untuk mengantisipasi dampak negatif globalisasi terhadap nilai- nilai
nasionalisme antara lain yaitu :
1. Menumbuhkan semangat nasionalisme yang tangguh, misal semangat mencintai produk dalam
negeri.
2. Menanamkan dan mengamalkan nilai- nilai Pancasila dengan sebaik- baiknya.
3. Menanamkan dan melaksanakan ajaran agama dengan sebaik- baiknya.
4. Mewujudkan supremasi hukum, menerapkan dan menegakkan hukum dalam arti sebenar-
benarnya dan seadil- adilnya.
5. Selektif terhadap pengaruh globalisasi di bidang politik, ideologi, ekonomi, sosial budaya
bangsa.
Dengan adanya langkah- langkah antisipasi tersebut diharapkan mampu menangkis
pengaruh globalisasi yang dapat mengubah nilai nasionalisme terhadap bangsa. Sehingga kita
tidak akan kehilangan kepribadian bangsa.

12
DAFTAR PUSTAKA

https://guruppkn.com/pancasila-sebagai-kepribadian-bangsa

https://hedisasrawan.blogspot.com/2014/01/pengertian-pancasila-artikel-lengkap.html

https://www.kompasiana.com/bayuahmadprakoso/551865ca813311a9689deaee/pancasila-
sebagai-kepribadian-bangsa

BUKU PENDIDIKAN PANCASILA UNTUK PENDIDIKAN TINGGI-Dr.Ujang Chandra


S.,S.H.,M.,M.I.P .

13

Anda mungkin juga menyukai