Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

PANCASILA
PENYIMPANGAN NILAI - NILAI PANCASILA
PENYEBARAN HOAX DAN CYBERCRIME

Disusun Oleh Kelompok3:


Kharisma Aulia Anggun Rahayu(C1B021061)
Sustianda Rahmadhaniati(C1B021054)
Adinda Fitria SR(C1B021065)
Nafa Yulianti Putri (C1B021064)

Agustina Nurjayanti(C1B021052)

Dosen: Dr.Asep Machpudin,S.E.,M.M.

PROGRAM STUDI MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS JAMBI

TAHUN 2021
A. Latar Belakang

Pancasila merupakan dasar negara , selain itu pancasila bisa dikatakan


sebagai pedoman hidup. Didalam sila-sila pancasila terdapat hak-hak sebagai
selayaknya manusia yang terkandung didalamnya, selain itu sila-sila pancasila bisa
kita pakai dalam kehidupan sehari-hari misalnya dengan adanya pancasila ini kita
lebih bisa menghargai disetiap perbedaan dan dengan adanya pancasila kita bisa
lebih mengenal apa arti kebersamaan serta keadilan dalam bermasyarakat yang
saling gotong-royong. Sehingga warga Indonesia dapat menciptakan bangsa yang
guyup rukun, saling mendukung satu sama lain, dan dapat bersatu demi satu tujuan
yaitu membuat bangsa Indonesia menjadi negara yang maju. Jadilah negara yang
gotong-royong sesuai pesan-pesan soekarno agar kita bisa meraih tujuan bersama
untuk memajukan bangsa dan negara Indonesia.

B. Rumusan masalah

1. Apa itu penyimpangan nilai-nilai pancasila?

2. Bagaimana cara mencegah penyimpangan pada nilai -nilai pancasila?

3. Apa yang di maksud dengan penyebaran hoax?

4. Apa yang harus di lakukan masyarakat agar tidak mudah percaya pada
penyebaran hoax?

5. Apa yang di maksud cyber crime?

6. Bagaimana cara menghindari kejahatan dunia maya?


C. Landasan Teori

Menurut Lawang dalam (Elisanti dkk,2009:29) penyimpangan adalah


“sebagian tindakan yang menyimpang dari norma – norma yang berlaku dalam
suatu sistem sosial dan menimbulakan usaha dari pihak berwenang untuk
memperbaiki perilaku yang menyimpang tersebut”.

Menurut Widodo (2011:), pengertian cyber crime adalah semua kegiatan


individu atau kelompok yang memakai jaringan komputer sebagai sarana
melakukan kejahatan, atau menjadikan komputer sebagai sasaran kejahatan.
Menurut OECD, kejahatan dunia maya atau cyber crime adalah semua akses ilegal
terhadap suatu transmisi data.

Menurut Ahli Komunikasi dari Universitas Indonesia Profesor Muhammad


Alwi Dahlan menjelaskan hoax merupakan kabar bohong yang sudah direncanakan
oleh penyebarnya. Hoax merupakan manipulasi berita yang sengaja dilakukan dan
bertujuan untuk memberikan pengakuan atau pemahaman yang salah.

D. Pembahasan

1. Penyimpangan nilai-nilai sosial adalah penyimpangan yang dilakukan pada sila-


sila pancasila sehingga mengurangi makna pada sila itu sendiri

Faktor penyebab penyimpangan pada pancasila antara lain, banyaknya


rakyat indonesia yang tidak berpegang teguh dan mengamalkan apa yang ada
dalam pancasila dengan cara meniru gaya atau kebudayaan barat serta
meninggalkan budaya aslinya yang mengakar di pancasila.
• KASUS PENYIMPANGAN PANCASILA

Kasus ini sering kita temui dilayar televisi ,banyak kasus-kasus yang sering
menyimpang 5 sila dari pancasila .

Sila pertama yang berbunyi " Ketuhanan Yang Maha Esa " Artinya kita
harus lebih mendekatkan diri pada Tuhan Yang Maha Esa, tetapi di Indonesia
banyak oknum-oknum yang kurang bertanggung jawab dan menyalah gunakan sila
pertama,ada beberapa penyimpangan yang pernah ada di Indonesia misalnya :

Perusakan tempat ibadah

Gerakan radikal kelmpok tertentu yang mengatas namakan agama

Tidak ada sikap toleransi kepada sesama

Contoh kasus seperti : ledakan bom di gereja katerdal Kota Makasar, dan kejadian
Bom Bali yang terjadi pada 12 oktober 2002.

Sila kedua yang bunyinya "Kemanusiaan yang adil dan beradap " artinya
setiap masyarakat diharapkan bisa hidup adil dan sesuai dengan hakikat manusia.
Mungkin saja kita pernah mengetahui sedikit hal tentang penyimpangan yang ada
pada sila ke dua ini misalnya :

Memperkerjakan anak di bawah umur

Ketidak adilan dalam bidang ekonomi

Perbudakan

Contoh kasus seperti : korupsi dana bansos yang dilakukan oleh bekas mentri
sosial, Juliar Batu bara pada tahun 2020.
Sila ke tiga yang bunyinya " Persatuan Indonesia " artinya walaupun kita
berbeda ras,suku,budaya,agama,tradisi kita harus bersatu serta menghormati dan
menghargai satu sama lain tidak boleh bertindak yang menyinggung perasaan
orang lain sehingga menimbulkan emosi dan menuju pada perbuatan yang kejam
dan tidak bermoral.

Disamping itu kita perlu mengetahui apa saja penyimpangan-penyimpangan yang


menyangkut sila ke tiga ini :

Menjadi provokator suku tertentu.

Perang antar suku.

Menganggap suku lain lebih baik dari sukunya sendiri.

Contoh kasus seperti : pembubaran FPI.

Sila ke empat yang bunyinya " kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat
kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan " yang perlu kita tau dalam sila
ke empat ini adalah rasa tanggung jawab, kedudukan, hak dan kepribadian yang
bijaksana dalam sebuah kehidupan bermasyarakat dan atau bernegara. Menjadi
kewajiban kita untuk mengetahui apa saja sih penyimpangan yang di alami oleh
sila ke empat ini , misalnya :

Melarang orang menduduki jabatan tertentu karena suku,ras,agama dll

Ketidak adilan bagi masyarakat

Pelanggaran Hak Asasi Manusia

Contoh kasus : Kerusuhan yang terjadi pada 1998, yang mana kasusnya belum
mendapatkan kepastian hukum sampai saat ini.

Sila ke lima yang bunyinya "Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia "
artinya kita sebagai mahkluk sosial yang membutuhkan satu sama lain harus
menegakkan keadilan bagi semua orang.
Sekilas contoh penyimpangan dari sila ke lima :

Perilaku tidak adil karena kondisi tertentu.

Contoh : Penangkapan Rizieq sihab yang melanggar peraturan protokol covid 19


yang sampai saat ini beliau masih di dalam sel tahanan.

Sedangkan pada pernikahan Ata dan aurel hermansyah yang sama sama memicu
kerumunan dan bahkan dihadiri Presiden RI secara langsung dianggal tidak
melanggar peraturan protokol kesehan yang mana padahal covid-19 merupqkan
virus yang tidak pilih pilih korban.

• Pencegahan penyimpangan nilai-nilai pancasila

1. Masyarakat bisa memulai dengan mengetahui dan mendalami serta memahami


makna dari nilai-nilai sila pancasila.

2. Membudidayakan pelajaran sejak dini kepada anak-anak tentang nilai-nilai


pancasila.

3. Melakukan sosialisasi akibat-akibat yang di timbulkan dari penyimpangan nilai-


nilai pancasila.

2. Penyebaran Hoax

Hoaks (Inggris: hoax), atau berita palsu, merupakan konten yang memuat
informasi palsu dan disajikan sebagai berita nyata. Pada umumnya, berita palsu
disebarkan secara masif dengan menggunakan bot, yaitu sebuah perangkat lunak
yang berfungsi untuk menduplikasi berita (ataupun tulisan lainnya) secara otomatis
dan berulang-ulang.

Menurut hasil survei yang dilakukan oleh Masyarakat Telematika Indonesia


(MASTEL) pada tahun 2017, saluran penyebaran hoaks terbesar di Indonesia
adalah melalui media sosial dan aplikasi chatting.
Sedangkan topik utama yang paling sering diangkat dalam berita-berita palsu
adalah hal-hal yang berkenaan dengan isu politik, SARA, dan kesehatan. Hoaks
mudah meluas di masyarakat dikarenakan informasi yang disebarkan umumnya
bersifat mengagumkan, sensasional, dan membuat penerimanya merasa perlu
untuk menyebarkan kembali informasi tersebut tanpa terlebih dulu melakukan
konfirmasi atas kebenarannya.

Salah satu faktor yang paling sering terjadi adalah karena informasi tersebut
merupakan terusan dari orang terdekat atau orang yang dapat dipercaya, sehingga
dengan demikian para penerima berasumsi bahwa kabar tersebut adalah benar
adanya.

Penyebaran hoaks di masyarakat berdampak signifikan di berbagai bidang.


Di bidang politik, misalnya, masyarakat bisa terpolarisasi ke dalam pandangan-
pandangan politis yang saling berlawanan, terutama ketika peristiwa politis sedang
berlangsung. Hoaks dengan isu politik dapat menciptakan fanatisme di benak
seseorang terhadap tokoh atau pihak yang didukung, akibat tersedianya informasi
yang seakan satu pihak tidak memiliki cela, sementara pihak lain (oposisi) pantas
untuk dicaci. Hoaks berupa disinformasi, misinformasi, dan malinformasi dengan
topik politik digunakan sebagai sarana untuk memengaruhi pandangan politis
masyarakat. Selain itu, penyebaran hoaks pun dapat berdampak pada pembuatan
kebijakan publik, apabila para pemangku kepentingan dan penentu kebijakan justru
terpengaruh oleh berita palsu yang beredar.

Dikutip dari artikel di situs web Kementerian Komunikasi dan Informatika


(Kominfo), maraknya penyebaran berita palsu juga memiliki dampak bagi
perekonomian nasional, karena bisa memengaruhi ekspektasi dan perilaku
investasi yang bisa mengganggu kondusivitas ekonomi nasional, serta minat untuk
berinvestasi di Indonesia.

Media sosial memiliki peran kuat sebagai elemen dalam naik-turunnya nilai pasar.
Sejalan dengan hal tersebut, beredarnya hoaks di masyarakat dapat menyebabkan
anjloknya harga saham, serta menghancurkan reputasi bisnis tertentu. Bisnis yang
dilakukan secara tidak etis akan menciptakan informasi atau ulasan palsu mengenai
bisnis lawan, semata untuk keuntungan pribadi.
Di bidang sosial, maraknya hoaks bisa memunculkan rasa bimbang publik terhadap
fakta-fakta dasar dari suatu peristiwa yang sedang marak terjadi, yang kemudian
mengakibatkan penurunan kepercayaan masyarakat terhadap media, terutama
ketika pandangan yang disajikan di dalam berita tersebut tidak sesuai dengan
pandangan pribadinya. Hoaks yang mengandung unsur SARA juga bisa
menimbulkan perpecahan di tengah masyarakat.

Hingga saat ini, beragam upaya telah dilakukan oleh para pemerintah di berbagai
negara dalam rangka mencegah dan menanggulangi penyebaran hoaks. Negara-
negara Eropa seperti Inggris, Jerman, dan Italia, masing-masing berupaya untuk
membentuk Dewan Penyelidikan, melakukan pengesahan undang-undang, serta
menciptakan platform bagi masyarakat untuk melaporkan berita palsu yang sedang
beredar. Langkah-langkah non-legislatif juga diupayakan untuk menanamkan
budaya literasi media dan pemikiran kritis. Kanada, Italia, serta Taiwan, misalnya,
memperkenalkan kurikulum sekolah yang mengajarkan murid untuk membedakan
antara informasi palsu dan kredibel. Di Indonesia, pemerintah bekerja sama dengan
raksasa teknologi seperti Facebook untuk melakukan pemblokiran serta
pencabutan konten ilegal. Pemerintah Indonesia pun terus mendorong masyarakat,
terutama para figur di media sosial, untuk terus menyebarluaskan semangat
perlawanan terhadap hoaks yang dapat memecah persatuan bangsa.

Karena keberadaannya berpotensi untuk mengusik perdamaian, fenomena hoaks


mendapat perhatian khusus dari UNESCO, sebagai Badan Khusus PBB yang juga
memiliki perhatian pada sektor Komunikasi dan Informasi. Berita palsu atau hoaks
merupakan informasi yang dibuat dengan tidak berpegangan pada kaedah-kaedah
jurnalistik.

Terkait hal ini, UNESCO menerbitkan buku panduan (handbook) berjudul


Journalism, Fake News & Disinformation yang ditulis oleh para ahli dalam rangka
pencegahan dan penanggulangan hoaks melalui eksplorasi sifat dasar jurnalisme.
Buku ini juga menunjukkan cara untuk berpikir kritis tentang bagaimana teknologi
digital dan platform sosial adalah saluran dari gangguan informasi; melawan balik
informasi yang salah melalui media dan literasi informasi; langkah-langkah
pengecekan fakta; serta verifikasi media sosial dan memerangi penyalahgunaan
media daring. (GDA)
3. Cyber Crime

Cyber crime adalah nama lain dari kejahatan di dunia maya. Kejahatan dunia
maya secara umum didefinisikan sebagai aktivitas ilegal apa pun yang melibatkan
komputer, perangkat digital lain, atau jaringan komputer. Contoh cyber crime di
antaranya yaitu ancaman keamanan cyber seperti rekayasa sosial, eksploitasi
kerentanan perangkat lunak, dan serangan jaringan.

•Semakin hari, semakin banyak cyber crime yang merugikan pengguna komputer
atau internet. Ada beberapa jenis cyber crime yang perlu di waspadai, di antaranya
sebagai berikut:

1. Peretasan

Peretasan adalah tindakan yang dilakukan oleh penyusup dengan mengakses


sistem komputer tanpa izin. Biasanya, peretas memiliki kemampuan atau
pemahaman yang baik dengan komputer, namun hal ini sering disalahgunakan
untuk melakukan aksi kejahatan.

2. Hacking

Hacking adalah tindakan berbahaya yang sering kali dilakukan oleh para
programer profesional untuk mengincar kelemahan atau celah dari sistem
keamanan. Biasanya, para hacker akan mendapatkan keuntungan berupa materi
atau kepuasan pribadi dari tindakan tersebut. Meski begitu, hacker tidak selamanya
berkonotasi buruk. Banyak sekali hacker yang diberi tugas pihak berwenang untuk
melacak keberadaan seorang buronan.
3. Carding

Carding adalah istilah yang kerap digunakan untuk menyebut


penyalahgunaan informasi kartu kredit milik orang lain.

Biasanya, para pelaku carding akan menggunakan akses kartu kredit milik
orang lain untuk membeli barang belanjaan secara online. Setelah itu, barang
gratisan tersebut akan dijual kembali dengan harga murah untuk mendapatkan
keuntungan yang lebih banyak.

4. Menyebarkan Konten Ilegal

Menyebarkan konten illegal merupakan kejahatan yang melanggar undang-


undang. Biasanya, aktivitas ini biasanya melibatkan tokoh terkenal atau konten
yang mampu memancing kontroversi. Adapun beberapa contoh konten iligal di
antaranya yaitu jual beli narkotika, penjualan senjata api, menyebarkan video
porno, dan konten ilegal lainnya.

5. Phishing

Phishing adalah kejahatan dunia maya dengan cara penggalian informasi


rahasia seperti nomor kartu kredit dan melihat kata sandi nama pengguna sebuah
akun. Biasanya, penjahat dunia maya ini akan menyamar sebagai perusahaan yang
sah dan dilakukan dengan spoofing email.

6. Defacing

Salah satu tindak kejahatan dunia maya yang masih tergolong ringan adalah
defacing. Umumnya, jenis cyber crime satu ini menyasar website-website non-
profit seperti situs sekolah, universitas, atau pemerintahan.
7. Cyber Bullying

Penindasan dunia maya mirip dengan penguntitan dunia maya, namun


rentetan pesan dapat berbahaya, menyinggung, dan sepenuhnya menyinggung.
Penindasan maya juga dapat dilakukan dengan memposting gambar dan video
online yang akan menyinggung korban.

Itu juga dapat mengecualikan orang secara online, membuat akun palsu
untuk memposting konten yang merugikan atau menyedihkan, dan lagi mengirim
pesan yang kasar. Secara keseluruhan itu adalah bullying tetapi biasanya online
melalui saluran media sosial.

•Berikut cara mencegah cyber crime adalah :

1.Menjaga Keamanan Email.

2.Menjaga Keamanan Media Sosial.

E. Kesimpulan dan Saran

Kesimpulan

Penyimpangan nilai-nilai pancasila, penyebaran hoax dan cyber crime di picu dari
kurang nya pemahaman pada makna pancasila sehingga banyak terjadi masalah-
masalah yang berakibat pada diri sendiri.

Saran

Kita sebagai rakyat Indonesia ada baiknya lebih memahami dan mendalami lagi
arti penting dalam setiap makna sila pancasila agar kita resiko masalah-masalah
sosial semakin kecil terjadi.

Anda mungkin juga menyukai