Anda di halaman 1dari 27

LAPORAN PRAKTIKUM 1

“PENGENALAN KARAKTERISTIK DAN KONDISI SOSIAL, BUDAYA,


EKONOMI DAN POLITIK MASYARAKAT SASARAN”

Oleh:

SETTYN
D1F121037

JURUSAN/PROGRAM STUDI PROTEKSI TANAMAN

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS HALU OLEO

KENDARI

2022
LAPORAN PRAKTIKUM 1
“PENGENALAN KARAKTERISTIK DAN KONDISI SOSIAL, BUDAYA,
EKONOMI DAN POLITIK MASYARAKAT SASARAN”

diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh nilai mata


kuliah Dasar-Dasar Penuluhan dan Komunikasi Pertanian Pada
Jurusan/Program Studi Proteksi Tanaman

Oleh:

SETTYN
D1F121037

JURUSAN/PROGRAM STUDI PROTEKSI TANAMAN

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS HALU OLEO

KENDARI

2022
HALAMAN PENGESAHAN

Judul : Pengenalan Karakteristik Dan Kondisi Sosial, Budaya,


Ekonomi Dan Politik Masyarakat Sasaran
Nama : Settyn
Stambuk : D1F121037
Jurusan : Ptoteksi Tanaman

Menyetujui,

Koordinator Asisen Asisten

Dewi Kurniati Amellya Agustin


NIM. D1E118001 NIM. D1E119009

Mengetahui,

Koordinator Mata Kuliah


Dasar-Dasar Penyuluhan dan Komunikasi Pertanian

Dr. Dasmin Sidu. S.P., M.P.


NIP. 19720506 200003 2 001

Tanggal Disetujui:
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT. karena berkat taufik dan hidayah-Nya
sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan praktikum Dasar-Dasar Penuluhan
dan Komunikasi pertanian sebagai salah satu syarat untuk memperoleh nilai mata
kulaih Dasar-Dasar Pentuluhan dan Komunikasi Pertanian. Penulis sadar
sepenuhnya sebagai mahkluk ciptaan Tuhan, tidak luput dari kesalahan dan
kekurangan begitu pula halnya dengan laporan ini. Masih banyak kekurangan
walaupun penulis telah berusaha untuk menutupi kekurangan tersebut, untuk itu
penulis mengharapkan kritik maupun saran yang sifatnya membangun guna
meminimalkan kesalahan dan kekurangan pada laporan-laporan selanjutnya.
Ucapan terima kasih kepada Dosen Pembimbing Mata Kuliah Dasar-Dasar
Penuluhan dan Komunikasi pertanian Dr. Dasmin Sidu. S.P., M.P. sekaligus
asisten pembimbing Dewi Kurniawati dan Amellya Agustin yang telah
meluangkan waktunya untuk membimbing penulis dengan penuh rasa ikhlas dan
tanggung jawab.
Penulis menyadari bahwa laporan praktikum ini masih jauh dari
kesempurnaan. Oleh karena itu, penulis sangat mengharapkan kritik dan saran dari
para pembaca demi perbaikan laporan lengkap praktikum ini.

Kendari, Juni 2022

Settyn
NIM. D1F121037

DAFTAR ISI
Halaman Sampul
...............................................................................................................................
i
Halaman Judul.....................................................................................................ii
Halaman Pengesahan..........................................................................................iii
Kata Pengantar ...................................................................................................iv
Daftar Isi...............................................................................................................v
Daftar Tabel.........................................................................................................vi
I. PENDAHULUAN.......................................................................................1
1.1. Latar Belakang......................................................................................1
1.2. Perumusan Masalah..............................................................................2
1.3. Tujuan dan Kegunaan...........................................................................2
II. TINJAUAN PUSTAKA.............................................................................3
2.1. Konsep Teori.........................................................................................3
III. METODE PRAKTIKUM..........................................................................7
3.1. Lokasi dan Waktu Pelaksanaan.............................................................7
3.2. Populasi dan Sampel.............................................................................7
3.3. Prosedur Kerja.......................................................................................7
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN..................................................................8
4.1. Hasil......................................................................................................8
4.2. Pembahasan...........................................................................................11
V. PENUTUP.......................................................................................................15
5.1. Kesimpulan...........................................................................................15
5.2. Saran......................................................................................................15
DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................16
LAMPIRAN.........................................................................................................17
DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

Tabel 1.1. Jumlah Penduduk Berdasarkan Umur....................................8


Tabel 1. 2. Jumlah Penduduk Berdasarkan Tingkat Pendidikan ............8
Tabel 1. 3. Jumlah Penduduk Berdasarkan Jenis Kelamin......................8
Tabel 1. 4. Jumlah Pendudu kberdasarkan Jenis Pekerjaan ...................9
Tabe l. 5. Jumlah Penduduk Berdasarkan Agama Yang Dianut............9
Tabel 1. 6. Luas Lahan berdasarkan Penggunaan....................................9
Tabel 1. 7. Jenis Komoditas Pertanian.....................................................9
Tabe l. 8. Jenis Usaha Masyarakat.......................................................10
Tabe l. 9. Jenis Sarana Umum.............................................................10
Tabe l. 10. Budaya yang Belaku di Masyarakat..................................10
Tabe l. 11. Kelembagaan Masyarakat..................................................11
I. PENDAHULUAN

I.1. Latar Belakang

Penyuluhan adalah suatu kegiatan mendidik sesuatu kepada individu

ataupun kelompok, memberi pengetahuan, informasi-informasi dan berbagai

kemampuan agar dapat membentuk sikap dan perilaku hidup yang

seharusnya. Hakekatnya penyuluhan merupakan suatu kegiatan nonformal

dalam rangka mengubah masyarakat menuju keadaan yang lebih baik seperti

yang dicita-citakan. Manusia sebagai aspek sosial tentunya pun membutuhkan

manusia dalam menjalankan kehidupan shari-hari. Dimana manusia dapat

memberi pengaruh perubahan dalam aspek sosial, ekonomi, budaya dan

politik. Dalam membawa perubahan tersebut penyuluh harus mempunyai 3

peranan penting yaitu sebagai fasilitator, sebagai mediator dan dinamisator.

Penyuluh mampu memberikan pengetahuan, fasilitas, cara-cara baru dalam

berusaha (bertani) serta menghubungkan kepentingan lembaga pemerintah

dengan sasaran penyuluhan sehinngga terjadi pola pikir dan pola kerja dan

dapat menimbulkan perubahan serta keterampilan dalam menganalisis

keadaan atau kondisi masyarakat dalam suatu desa.

Manusia sebagai makhluk individu dimana saling berinteraksi dalam

memberi pengaruh dan pemenuhan kebutuhan hidup. Manusia dalam

pemenuhan kebutuhan tersebut dapat diperoleh dari berbagai aspek bentuk

interaksi mulai dari interaksi sosial, ekonomi, budaya dan politik. Perubahan

yang diperoleh dapat dilakukan dari kegiatan penyuluhan. Manusia sebagai

makhluk sosial artinya manusia sebagai warga masyarakat. Dalam kehidupan


sehari-hari manusia tidak dapat hidup sendiri atau mencukupi kebutuhan

sendiri meskipun dia mempunyai kedudukan dan kekayaan, dia selalu

membutuhkan manusia lain.

Sektor desa merupakan kawasan lumbung sumberdaya alam yang

melimpah ruah, yang merupakan sektor penyediaan sumber pangan bagi

masyarakat perkotaan juga untuk dirinya sendiri, selaian sebagai sektor

penyediaan sumber makanan sektor ini juga merupakan lumbung sumber

bahan baku untuk keperluan idustri. Masyarakat di sektor pedesaaan memiliki

ciri khas tersendiri yang memiliki perbedaan jauh dengan kehidupan

masyarakat perkotaan, bahkan antara satu desa dengan desa yang lainnya

memiliki keberagamangan baik dari segi adat reusam maupun pola interakaksi

dan komunikasi sesame warga anggota masyarakatnya, Dalam aspek sosila

kehidupan sesama anggota masyarakat disektor desa, masyarakat disektor ini

memiliki karakter dan ciri khas tersendiri, misalakan dalam gaya hidup, nilai-

nilai kebersamaan, bersahaja,akrab sesame anggota masyarakat yang lainnya.

Dari aspek sosi-ekonomi masyarakat pedesaan sangat tergantung dengan

kondisi alam sekitar mereka. Pada umummnya masayarakat dipedesaan yang

bergantung hidup pada sektor pertanian dalam usaha kegiatan ekonominya

bagi memenuhi kebutuhan keluarga dan kelangsungan hidupnya dan anggota

keluarganya, Dalam hal ini biasanya pada pertanian tradisional menggunakan

alat atau teknologi yang masih rendah atau belum berkembang.

Masyarakat majemuk masih mungkin untuk diintegrasikan. Di Indonesia,

meski banyak kelompok berlainan dari segi budaya, agama dan lainnya, hidup
di masyarakat, integrasi nasional tetap bisa diwujudkan. Adanya perbedaan

dan masyarakat yang majemuk tidak lantas membuat Bangsa Indonesia

mudah tercerai-berai. Bangsa Indonesia mampu hidup dalam satu wadah

masyarakat yang terikat kepada sistem nasional dengan berlandaskan pada

Pancasila dan UUD 1945.

I.2. Perumusan Masalah

1. Bagaimana karakteristik masyarakat Desa Abeko?

2. Bagaimana kondisi sosial, budaya, ekonomi dan pilitik masyarakat di desa

Abeko?

3. Seberapa besar pengaruh kondisi social masyarakat Abeko dengan

kehidupan masyarakat sehari-hari?

I.3. Tujuan dan Kegunaan

Tujuan dari praktikum ini adalah Membiasakan mahasiswa untuk

mengenal wilayah kerja sebelum pekerjaan itu dilakukan, Meningkatkan

kemampuan dan ketrampilan mahasiswa dalam mengenal

Karakteristik dan kondisi sosial, Budaya, Ekonomi, dan Politik

masyarakat sasaran penyuluhan.serta Meningkatkan kemampuan dan

ketrampilan mahasiswa dalam merumuskan masalah yang didasari oleh

data dan informasi yang akurat tentang Karakteristik dan kondisi sosial,

Budaya, Ekonomi, dan Politik masyarakat sasaran penyuluhan.

Kegunaan praktikum ini yaitu untuk mengetahui kondisi yang ada

pada lapangan.
II. TINJAUAN PUSTAKA

II.1. Konsep Teori

Kinerja penyuluh mengacu kepada konsep-konsep pemberdayaan yang

mampu meningkatkan kapasitas dan kemandirian petani. Tulisan ini bertujuan

untuk menggambarkan kinerja penyuluh dalam memberdayakan petani.

Kinerja penyuluh pertanian dipersepsikan oleh tingkat kepuasan petani yang

menerima jasa penyuluhan pertanian. Faktor-faktor yang berpengaruh positif

dan nyata terhadap kinerja penyuluh pertanian dalam memberdayakan petani

adalah: (1) Karakteristik petani (pendidikan, baik formal maupun non

formal); (2) Karakteristik sistem sosial (nilai-nilai sosial budaya, akses petani

terhadap lembaga penyuluhan dan fasilitas agribisnis oleh lembaga

pemerintah terkait); dan (3) Kompetensi penyuluh pertanian (yaitu

kompetensi penyuluh berkomunikasi; kompetensi penyuluh membelajarkan

petani dan kompetensi penyuluh dalam interaksi sosial), (Sutrisno, 2016).

Budaya dan karakteristik masyarakat pedesaan penting untuk diketahui

agar dapat melihat potensi-potensi yang dimiliki masyarakat. Saat ini,

pembangunan yang dilakukan harus berbasis masyarakat atau dalam istilah

lain dikenal dengan pembangunan dengan pola bottom up. Untuk memajukan

sektor pedesaan diperlukan kehadiran industri, hanya saja penting untuk

dilihat bagaimana kesiapan masyarakat dalam menerima kehadiran industri.

Hal yang paling utama adalah dengan mengubah budaya kerja. Budaya kerja

yang dimiliki masyarakat pedesaan mengalami perubahan seiring kemajuan

dan keberhasilan industri masuk desa. Sistem ekonomi yang pada awalnya
bergantung pada kondisi alam dan bercorak tehnologi tradisional pun akan

mengalami perubahan dengan adanya alat-alat mekanisasi dalam usaha tani.

Dampak industri juga akan turut menyumbang pada peningkatan harga jual

beli tanah pertanian dan harga sewamenyewa (Husein, 2021).

Salah satu karakteristik yang dapat berpengaruh terhadap pelaksanaan

tugas pokok penyuluh pertanian yaitu karakteristik sosial ekonomi penyuluh.

Sifat ini akan mempengaruhi keberhasilan penyuluh pertanian dalam

melaksanakan tugasnya. Hal ini dapat dianalisis tentang hubungan

karakteristik sosial ekonomi penyuluh dengan pelaksanaan tugas pokok

penyuluh pertanian. Berdasarkan permasalahan tersebut didapatkan tujuan

dari penelitian ini mengidentifikasi hubungan antara karakteristik sosial

ekonomi penyuluh dengan pelaksanaan tugas pokok penyuluh pertanian.

Hasil penelitian ini adalah karakteristik sosial ekonomi penyuluh pertanian di

Kota Batu memiliki keragaman meliputi termasuk usia produktif, pendidikan

tinggi, lama menjadi penyuluh cukup pengalaman, pendapatan dan

pengeluaran besar. Pelaksanaan tugas pokok penyuluh pertanian di Kota Batu

menjalankan tugasnya dengan cukup terlihat dari hasil rata-rata Nilai Prestasi

Kerja (NPK) sebesar 68,70. Terdapat hubungan positif antara karakteristik

sosial penyuluh latar belakang usia dan lama menjadi penyuluh dengan

pelaksanaan tugas pokok penyuluh pertanian (Pulung et al, 2019)

Fenomena sosial merupakan sebuah gambaran umum tentang

keberadaan masyarakat di sekitar kita, bila kemudian bisa diurai dalam

sebuah aktifitas kajian maka kegunaan dari kemampuan analistis kita akan
semestinya ikut berperan dalam sebuah proses perubahan. Ada hal manarik

ketika realitas dalam masyarakat dapat kita tuangkan dalam karya yang

sederhana. Menjadi pengajar sudah barang tentu memiliki tanggung jawab

untuk ikut mengembangkan pemikiran peserta didik sehingga kemudian

dalam proses belajar dapat menemukan titik kulminasi yang semestinya.

Banyak hal yang bisa kita analisa dan memberikan kontribusi untuk

meningkatkan pemahaman terhadap pengembangan ilmu sosial budaya dasar

(Chairul, 2016).

Manusia adalah makhluk tuhan yang paling sempurna. Namun

kesempurnaan itu tidak bisa menutupi manusia untuk hidup sendiri. Manusia

juga memerlukan orang lain untuk proses kehidupannya. Dalam

kehidupannya manusia membutuhkan orang lain untuk memenuhi kebutuhan

baik dalam kebutuhan jasmani maupun kebutuhan rohani serta kebutuhan lain

untuk kelangsungan hidupnya. Manusia atau individu memiliki kemampuan

untuk memenuhi kebutuhan hidupnya, namun kemampuan yang ada dalam

setiap manusia sangat terbatas, sehingga harus meminta bantuan kepada

manusia lain yang juga berada di sekitar lingkungannya. Untuk memenuhi

kebutuhan sehari-hari tersebut manusia mengadakan interaksi sosial kepada

manusia lain yang bertujuan untuk terjalinnya suatu hubungan sosial.

Interaksi terjadi apabila individu atau kelompok saling bertemu kemudian

melakukan komunikasi dan kontak kepada individu atau kelompok. Bentuk

interaksi tersebut juga meliputi akulturasi, asimilasi, akomodasi dan bahkan

menimbulkan konflik antar individu maupun kelompok. Hubungan antar


individu dengan individu, individu dengan kelompok dan kelompok dengan

kelompok didasari oleh karakter manusia yang hakikatnya saling

membutuhkan satu dengan yang lain (Havid, 2017).

Salah satu karakteristik yang dapat mempengaruhi pelaksanaan tugas

pokok penyuluh pertanian adalah karakteristik sosial ekonomi masing-masing

penyuluh. Sifat ini akan mempengaruhi keberhasilan penyuluh pertanian

dalam menjalankan tugasnya (Sudibyo, 2019).

Politik merupakan sarana yang paling elegan dalam meraih atau

mendapatkan suatu kekuasaan. Kebijakan- kebijakan yang ada dalam suatu

negara merupakan produk politik yang digunakan oleh sekelompok orang,

dalam hal ini adalah pemerintah, untuk mempengaruhi atau merubah suatu

tatanan kehidupan masyarakat. Misalnya kebijakan untuk menaikkan harga

bahan bakar minyak, dan lain sebagainya (Rahman, 2018).


III. METODE PRAKTIKUM

3.1. Lokasi dan Waktu Praktikum

Praktikum ini dilaksanakan di Desa Abeko, Kecamatan Ranomeeto,

Kabupaten Konawe Selatan, Provinsi Sulawesi Tenggara, pada hari Rabu, 1 Juni

2022, pukul 11:00 WITA sampai selesai.

3.2. Populasi dan Sampel

Jenis laporan ini merupakan jenis laporan kuantitatif, yaitu menekankan

analisisnya pada data numerik (angka) dan juga Kualitatif yaitu pengambilan data melalui

hasil wawancara antara mahasiswa, masyarakat, dan sebagainya. Populasi dalam laporan

ini adalah seluruh masyarakat Desa Abeko yang terdaftar dalam Badan Pusat Statistik.

Sampel dalam laporan ini adalah Kepala desa serta sekretaris desa dan masyarakat sekitar.

3.3. Prosedur Kerja

Prosedur kerja pada praktikum ini yaitu :

1. Asisten menjelaskan mekanisme pelaksanaan praktikum

2. Mahasiswa membentuk kelompok dengan jumlah anggota kelompok maksimal 5 orang

3. Mahasiswa memilih lokasi (desa/kelurahan) yang akan diamati dan dipelajari

4. Mahasiswa menyusun instrument atau borang kerja

5. Mahasiswa melakukan pengamatan, pencatatan, pendokumentasian, analisis dan

diskusi tentang karakteristik masyarakat di lokasi yang diamati

6. Mahasiswa menyusun laporan

7. Mahasiswa melakukan asistensi laporan kepada asisten sampai mendapatkan

persetujuan/pengesahan laporan dari asisten


IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
IV.1. Hasil
Hasil dari praktikum ini dapat dilihat pada tabel berikut:
Karakteristik Masyarakat:

Tabel 1.1. Jumlah Penduduk Berdasarkan Umur

No. Kategori umur Jumlah Penduduk (Jiwa) Persentase (%)

1 Belum Produktif (0-14) 66 10,5%


2 Produktif (15-64) 530 84,3%
3 Tidak Produktif (>64) 33 5,0%

Total 629 100%

Tabel 1.2. Jumlah Penduduk Berdasarkan Tingkat Pendidikan


No. Pendidikan Jumlah Penduduk (Jiwa) Persentase (%)
1. Tamat SD 21 20,6%

2. Tamat SMP 17 16,7%


3. Tamat SMA 53 52,0%
4. Tamat PT 11 10,8%
Total 102 100%

Tabel 1.3. Jumlah Penduduk Berdasarkan Jenis Kelamin


No. Jenis Kelamin Jumlah Penduduk (Jiwa) Persentase (%)
1. Laki-laki 350 55,6%
2. Perempuan 279 44,3%

Total 629 100%

Tabel 1.4. Jumlah Penduduk berdasarkan Jenis Pekerjaan


No. Jenis Pekerjaan Jumlah Penduduk (Jiwa) Persentase (%)
1. PNS 31 13,0%

2. TNI/POLRI 3 1,2%
3. Wiraswasta 174 73,0%

4. Petani 31 13,0%

5. Nelayan - -
Total 239 100%

Tabel 1.5. Jumlah Penduduk Berdasarkan Agama Yang Anut


No Jenis Agama Jumlah Penduduk Persentase (%)
. (jiwa)
1. Islam 626 99,5%
2. Kristen Katholik 3 0,4%
3. Kristen Protestan - -
4. Hindu - -
5. Budha - -
Total 629 100%

Tabel 1.6. Luas Lahan Berdasarkan Penggunaanya


No Jenis Lahan Luas Lahan (Ha) Persentase (%)
.
1. Pemukiman 80 Ha 60,1%
2. Tanaman Pangan 3 Ha 2,2%
3. Kebunan Rakyat 32 Ha 24,0%
4. Hutan 18 Ha 13,5%
Total 133 Ha 100%

Tabel 1.7. Komoditas Pertanian


No Jenis komoditas Luas Lahan (Ha) Persentase (%)
.
1. Padi Sawah - -
2. Padi Ladang - -
3. Kelapa - -
4. Kakao - -
Total - -

Tabel 1.8. Jenis Usaha Masyarakat


No Jenis Usaha Jumlah pengusaha Persentase (%)
. (orang)
1. Penjual sembako 17 85,0%
2. Penjual Pakaian 3 15,0%
3. Usaha Bengkel - -
4. Usaha Mebel - -
5. Usaha Pangkas 1 5,0%
Rambut
Total 20 100%

Tabel 1.9. Jenis Sarana Umum


No Jenis sara Jumlah Persentase (%)
.
1. Balai Pertemuan 1 16,6%
2. Posiyandu 1 16,6%
3. Tempat Ibadah 1 16,6%
4. Tempat Pendidikan 3 50,0%
Total 6 100%

Tabel 1.10. Budaya yang Berlaku dimasyarakat


No. Jenis Budaya Nama Budaya Tokoh Pelaku Budaya
1. Bercocok Tanam Mombopaho 1. PKK
2. Dasa Wima
2. Persalinan Peana 1. Bidan
3. Aqiqah Mepokui 1. Imam
4. Khitanan Mewaka 1. Dokter
5. Perkawinan Pepakawia 1. Pemerintah
2. Imam
3. Ketua Adat
6. kematian pepokolapasia 1. Imam Desa
Tabel 1.1. Kelembagaan Masyarakat
No Jenis kelembagaan Nama Kelembagaan Ketua Lembaga
.
1. Adat Pengurus Adat Desa Pemangku Adat
2. Koperasi - -
3. Perbankan - -
4. penyuluhan Desa Sadar Hukum Santiajid

IV.2. Pembahasan
Masyarakat adalah sekumpulan manusia saling bergaul, atau dengan

istilah ilmiah, saling “berinteraksi”, masyarakat atau society merupakan

manusia sebagai satuan sosial dan suatu keteraturan yang ditemukan secara

berulang-ulang, masyarakat merupakan orang yang menempati suatu wilayah

baik langsung maupun tidak langsung saling berhubungan sebagai usaha

pemenuhan kebutuhan, terkait sebagai satuan sosial melalui perasaan

solidaritas karena latar belakang sejarah, politik ataupun kebudayaan yang

sama. Masyarakat desa yang ketera dengan nila-nilai kebersamaan dan

kekerabatan yang merupakan ciri khas dalam kehidupan sosial anggota

masyarakat di sektor ini, kebersamaan dan kebersahajaan menjadikan sebagai

perisai perekat dan keharmonisan dalam kehiupan bermasyarakat disektor ini.

Nilai-nilai budaya yang ada dalam masyarakat pedesaan merupakan warisan

dari kegenerasi terdahulu, yang diperturunkan dari generasi kegenerasi

selanjutnya.
Dalam kehidupan masyarakat sering kali ditemui banyak kelompok hidup

dengan cara berbeda dari kelompok lainnya. Sebagian kelompok juga

membaur dengan kelompok masyarakat lainnya. Dalam masyarakat majemuk

terdapat kelompok-kelompok yang hidup dengan caranya sendiri dan tidak

membaur satu dengan lainnya. Dilihat dari sudut pandang atau perspektif

sosiologi dan antropologi, struktur masyarakat indonesia dapat dikatakan

mencerminkan sistem sosial budaya yang kompleks. Secara horizontal

ditandai kenyataan adanya kesatuan-kesatuan etnisitas berdasarkan

perbedaan-perbedaan suku bangsa, adat, agama, dan ciri-ciri kedearahan

lainnya. Sedangkan secara vertikal, ditandai oleh perbedaan-perbedaan antar

lapisan sosial yang cukup tajam.

Dalam masyarakat majemuk, sebagian anggota masyarakat bisa kurang

memiliki loyalitas kepada kesatuan masyarakat secara keseluruhan. Loyalitas

tinggi lebih diberikan pada kelompoknya. Hal ini menyebabkan kelompok-

kelompok di masyarakat majemuk berpotensi kurang memahami satu sama

lain. Karakter masyarakat majemuk di Indonesia unik. Meskipun dibedakan

dengan keberadaan banyak suku, agama, ras, keyakinan, hingga lingkungan

geografis yang berlainan, masyarakat Indonesia tetap tunduk pada konsensus

sebagai satu bangsa sekaligus hidup berdampaingan secara damai. Menurut

Van den Berghe, terdapat 2 faktor utama yang memungkinkan terjadinya

integrasi dalam masyarakat majemuk. Pertama, ada konsensus atau

kesepakatan bersama di antara sebagian besar anggota masyarakat terhadap

nilai-nilai kemasyarakatan yang bersifat fundamental atau mendasar. Kedua,


adanya berbagai masyarakat dari beragam kesatuan sosial (cross cutting

affiliations) yang menyebabkan kemunculan loyalitas ganda (cross cutting

loyalities).

Umur atau usia pada manusia adalah waktu yang terlewat sejak kelahiran.

Semisal, umur manusia dikatakan lima belas tahun diukur sejak dia lahir

hingga waktu umur itu dihitung. Maka dari itu, umur diukur dari tahun

lahirnya hingga tahunnya sekarang. Manakala usia pula diukur dari tahun

kejadian hingga tahun Sekarang (masa kini). Masyarakat di Desa Abeko dari

rentang usia 0-14 tahun yang masih belum produktif sebanyak 66 jiwa

penduduk yang berusia 15-64 tahun yang masih produktif, yaitu 530 jiwa

penduduk yang berada pada tingkat produktifitasnya tidak ada lagi (Lansia)

yaitu dengan usia berusia >64 tahun, yakni 33.

Tingkat pendidikan adalah tahapan pendidikan yang ditetapkan

berdasarkan tingkat perkembangan peserta didik, tujuan yang akan dicapai

dan kemauan yang dikembangkan. Tingkat pendidikan berpengaruh terhadap

perubahan sikap dan perilaku hidup sehat. Tingkat pendidikan yang lebih

tinggi akan memudahkan sesorang atau masyarakat untuk menyerap

informasi dan mengimplementasikannya dalam perilaku dan gaya hidup

sehari-hari, khususnya dalam hal kesehatan. Pendidikan formal membentuk

nilai bagi seseorang terutama dalam menerima hal baru. Sepertih dapat kita

lihat pada tabel 1.2. jumlah Penduduk berdasarkan tingkat Pendidikan di Desa

Abeko dimana pada Pendidikan tamat SD yaitu 21 jiwa penduduk, tamat


SMP yaitu 17 jiwa penduduk, tamat SMA sebanyak 53 jiwa penduduk dan

tamat PT yaitu 11 jiwa penduduk.

Karakteristik penduduk menurut umur dan jenis kelamin berguna dalam

membantu menyusun perencanaan pemenuhan kebutuhan dasar bagi

penduduk sesuai dengan kebutuhan kelompok umur masing-masing. Baik

kebutuhan pangan, sandang, papan, pendidikan, kesehatan, pekerjaan dan

sebagainya. Setiap kelompok umur memiliki kebutuhan yang berbeda-beda,

misalnya kelompok bayi dan balita, mereka lebih membutuhkan asupan gizi

yang baik dan perawatan kesehatan. Bagi penduduk perempuan remaja

misalnya, mempunyai kebutuhan untuk meningkatkan status kesehatan agar

ketika memasuki usia perkawinan tidak terkena anemia, sedangkan kelompok

penduduk usia lanjut juga membutuhkan pelayanan berkaitan dengan

kesehatan dan lain-lain. Dari penjelasan tentang jenis kelamin pada penduduk

dapat kita perhatikan pada tabel 1.3. jumlah penduduk berdasarkan jenis

kelamin di desa Abeko terlihat bahwa Rasio jenis kelamin adalah 629 jiwa

yang terdiri dari laki-laki 350 dan perempuan 279 jiwa. Gambaran rasio jenis

kelamin di Desa Abeko menunjukkan bahwa penduduk laki-laki lebih banyak

dibanding perempuan.

Tenaga kerja merupakan factor yang terpenting dalam proses produksi.

Sebagai sarana produksi, tenaga kerja lebih penting dari pada sarana

produksi-produksi yang lain seperti bahan-bahan mentah, bumi dan air serta

lainnya sebagainnya. Menempatkan penduduk sebagai modal, kekuatan,

sasaran, pelaku dan sekaligus tujuan pembangunan merupakan suatu


keharusan, jika tidak maka dapat berimplikasi melahirkan ketidakharmonisan

dalam tatanan keserasian social yang menjurus pada konflik-konflik social.

Contohnya dari tabel 1.4. menjelaskan tingkat pekerja di Desa Abeko yaitu

PNS 31 jiwa, TNI/POLRI hanya 3 jiwa, Wiraswasta yaitu 174 jiwa dan petani

31 jiwa.

Informasi tenang jumlah penduduk berdasarkan jumlah agama yang

dianut pada desa Abeko dimana proporsi penduduk yang menganut agama

islam sebanyak 626 jiwa penduduk dan yang menganut agama lain misalnya

Kristen Katholik hanya 3 jiwa. Berdasarkan dari luas lahan yang digunakan

yaitu pada pemukiman yang paling banyak yaitu 80 Ha dan paling rendah

yaitu pada tanaman pangan. Jika dilihat dari komoditas pertaniannya, masih

kurang mulai padi sawah sampai pada komoditas pertanian kakao.

Kontibusi desa dalam menopang perekonomian nasional tidak diragukan

lagi. Apalagi pada tahun terakhir ini program pemerintah pusat utamanya

perbaikan sektor ekonomi, keadaan ini merupakan kesempatan yang baik

untuk lebih menjelajahi berbagai peluang usaha di Desa. Seperti penjualan

sembako, penjualan pakaian sampai pada uasaha pangkas rambut ini

merupakan peluang untuk di gunakan dalam meningkatkan perekonomian

masyarakat dan masih banyak lagi jenis usaha yang perlu diketahui sebagai

sarana perekonomian.

Budaya merupakan suatu pola hidup menyeluruh atau suatu cara hidup

yang berkembang dan dimiliki Bersama oleh sekelompok orang, serta

diwariskan dari generasi ke generasi yang terbentuk banyak unsur yaitu


sistem agama dan politik, adat istiadat, Bahasa, pakaian dan karya seni. Salah

satu budaya yang masih berlaku di masyarakat adalah ada istiadat. Seperti di

Desa Abeko ada banyak jenis buadaya yang berlaku dilingkungannya yaitu

Mombopaho, Peana, mepokui, Mewaka, Pepakawia dan Pepokolapasia. itulah

tradisi masih terus dilakukan dan dilestarikan dimasyarakat Desa Abeko.


V. PENUTUP

V.1.Kesimpulan

Masyarakat merupakan orang yang menempati suatu wilayah baik

langsung maupun tidak langsung saling berhubungan sebagai usaha

pemenuhan kebutuhan, terkait sebagai satuan sosial melalui perasaan

solidaritas karena latar belakang sejarah, politik ataupun kebudayaan yang

sama. Masyarakat desa yang ketera dengan nila-nilai kebersamaan dan

kekerabatan yang merupakan ciri khas dalam kehidupan sosial anggota

masyarakat di sektor ini, kebersamaan dan kebersahajaan menjadikan sebagai

perisai perekat dan keharmonisan dalam kehiupan bermasyarakat disektor ini.

Nilai-nilai budaya yang ada dalam masyarakat pedesaan merupakan warisan

dari kegenerasi terdahulu, yang diperturunkan dari generasi kegenerasi

selanjutnya.

V.2.Saran

Saran yang dapat kami berikan adalah agar lebih meningkatkan lagi

metode dan media dalam menyampaikan penyuluhan dan penyuluh harus

lebih memperhatikan prosedur dalam penyuluh agar dapat berjalan dengan

baik.
DAFTAR PUSTAKA

Sutrisno, 2016. “Kinerja Penyuluh Pertanian Dalam Memberdayakan Petani”.


Jurnal Litbang. 12(1):54.

M. Husein, 2021. Budaya dan karakteristik masyarakat pedesaan. Aceh


Anthropological journal. 5 (2) : 187-202.

Pulung RS., Bakhtiar A., Atul MH., 2019. Hubungan Karakteristik Sosial
Ekonomi Penyuluh Dengan Pelaksanaan Tugas Pokok Penyuluh
Pertanian Di Kota Batu. Jurnal Ekonomi Pertanian dan Agribisnis. 3
(4) : 710-719.

M Chairul Basrun Umanailo, S Sos, M Chairul Basrun Umanailo, S Sos, 2016.


Ilmu Sosial Budaya Dasar. FAM PUBLISHING.

Rendra Havid Pranata, Umi H., 2017. Interaksi Sosial Suku Sunda Dengan Suku
Jawa (Kajian Akulturasi dan Akomodasi di Desa Buko Poso,
Kabupaten Mesuji). Jurnal Swarnadwipa. 1 (3) : 179-190.

Sudibyo, 2019. “Hubungan Karakteristik Sosial Ekonomi Penyuluh Dengan


Pelaksanaan Tugas Pokok Penyuluh Pertanian Di Kota Batu”. Jurnal
Ekonomi Pertanian Dan Agribisnis (JEPA). 3(4): 710-719.

Rahman A. 2018. Konsep Dasar Pendidikan Politik bagi Pemilih Pemula melalui
Pendidikan Kewarganegaraan. Jurnal Pendidikan Ilmu-Ilmu Sosial. 10
(1):45.
LAMPIRAN

Lampiran 1. Dokumen Praktikum

Anda mungkin juga menyukai