Anda di halaman 1dari 21

TRANSKULTURAL NURSING

Apa itu Ekologi?


Pengertian Ekologi
Ekologi berasal dari kata yunani :
oekos = rumah dan logos = ilmu
Ekologi merupakan ilmu yang mempelajari hubungan
timbal balik antara mahluk hidup dengan lingkunga
hidupnya sehingga terbentuk suatu jaringan system
kehidupan.
Soemarwoto, 2008 : Ilmu tentang hubungan
timbal balik makluk hidup dengan lingkungan
hidupnya.
Julian H. Steward (1930) memberikan kontribusi yang
sangat penting yakni berupa “metode ekologi
budaya”, yang merupakan pengenalan bahwa
lingkungan dan budaya tidak dapat dipisahkan satu
sama lain tapi terlibat dalam mempengaruhi
dialektika yang disebut umpan balik atau timbal balik.
Dua ide dasar dari sudut pandang ekologis yang tidak
bisa dipisahkan dalam konsep hubungan timbal
balik : Ide baik itu lingkungan maupun budaya adalah
pemberian, tapi satu-sama lain disimpulkan dalan
istilah lain dan ide bahwa lingkungan bermain aktif,
tidak hanya berperan dalam membatasi atau
menyeleksi aktivitas manusia.
Inti budaya terdiri dari sektor ekonomi masyarakat,
yang menonjolkan aktivitas kehidupan dan
penyelenggaraan ekonomi masyarakat.
Metode ekologi budaya melibatkan analisa tentang :
1.      Hubungan timbal balik di antara lingkungan dan
eksploitasi atau teknologi produktif.
2.      Hubungan timbal balik di antara pola perilaku dan
teknologi eksploitasi
3.      Tingkat dimana pola perilaku cenderung ke sektor
lain dari budaya
Ada tiga teori tentang pola adaptasi ekologi, yaitu
determinisme lingkungan, possibilisme lingkungan,
dan ekologi budaya.
Determisisme lingkungan merupakan kebudayaan
suatu masyarakat yang terbentuk sebagai akibat dari
kondisi lingkungan fisik atau alam.
Possibilisme lingkungan memandang bahwa
lingkungan bukanlah factor penentu sebagaimana
dimaksud dalam pendekatan diterminisme,
melainkan sebagai penapis, penyaring bagi
terbentuknya unsur budaya tertentu. Seluruh
kebudayaan tidak mesti dipengaruhi oleh alam.
Menurut Steward ada beberapa inti kebudayaan, yaitu
1) teknologi yang dikembangkan sebagai sarana
eksploitasi sumber daya alam;
2) pola perilaku yang terkait dengan teknologi
eksploitasi sumber daya alam; dan
3) faktor demografi, pola permukiman, struktur
kekerabatan, tata guna tanah, dan tenurial; yang
merupakan unsur-unsur dimana kebudayaan
berinteraksi dengan alam.
Adaptasi budaya
Adaptasi budaya merupakan sebuah proses yang
berjalan secara alamiah dan tidak dapat dihindari
dimana seorang individu berusaha untuk mengetahui
segala seuatu tentang budaya dan lingkungannya
yang baru sekaligus memahaminya.
Biasanya seseorang akan melalui beberapa tahapan
sampai dia akhirnya bisa bertahan dan menerima
budaya dan lingkungannya yang baru. Tahapan
tersebut antara lain:
1. Prepare for change
Tahap ini adalah keadaan dimana seseorang yang
akan menuju ke lingkungan dan budaya yang baru
merasa sudah siap untuk berubah. Dia meyakini
bahwa dia akan mampu mengatasi semua hal yang
akan terjadi pada saat dia masuk pada lingkungan dan
kebudayaan yang baru.
2. Honeymoon
Memasuki tahap ini orang tersebut berarti baru saja
masuk ke dalam sebuah lingkungan dan budaya baru.
Orang akan merasa bahwa semua hal yang dialaminya
sangat indah. Semuanya terlihat bagus dan baik-baik
saja. Selama beberapa minggu pertama kebanyakan
orang-orang senang melihat hal-hal yang baru. Orang
menganggap banyak hal baru yang unik dan
menyenangkan dengan masuknya dia ke dalam
lingkungan baru tersebut. Berlangsung beberapa hari
atau beberapa minggu hingga enam bulan bergantung
pada keadaan
3.Frustation
Ini adalah tahap ketika orang merasa bahwa ternyata
apa yang dialaminya pada lingkungan yang baru atau
kenyataan yang ada tidak sesuai dengan bayangannya
sebelumnya. Orang akan merasa apa yang terjadi saat
itu sangat tidak sesuai dengan dirinya. Pada tahap
inilah gegar budaya terjadi.
4. Gegar Budaya
Gegar budaya atau culture shock menurut Center for
International Education Universitas California, AS
adalah sebuah pengalaman sangat nyata yang dapat
mempengaruhi seseorang atau orang lain pada
tingkatan tertentu. Orang akan menggunakan banyak
pengalaman emosinya untuk beradaptasi dengan
budaya di luar lingkungannya. Hal itu sekaligus
menunjukkan superioritas atau arogansi budaya
modernisasi atas budaya yang masih tradisional.
Cognitive Dissonance Theory
Keadaan seseorang yang mengalami gegar budaya
menurut saya juga terkait dengan salah satu teori
komunikasi, yaitu Cognitive Dissonance Theory.
Dalam teori ini dikatakan bahwa setiap manusia
mempunyai pola-pola tertentu mengenai berbagai hal
yang sudah terpatri dalam pikirannya. Ketika terjadi
hal-hal yang tidak sesuai atau tidak sejalan dengan
pola-pola yang sudah ada dalam pikirannya,
seseorang akan merasakan sebuah perasaaan tidak
nyaman yang amat mengganggu.
5. Readjustment
Tahap ini merupakan masa dimana orang mengatur
kembali apa yang akan dilakukannya. Orang akan mulai
mencari berbagai pilihan dimana pilihan tersebut
dianggapnya akan membuatnya nyaman. Banyak cara
yang dapat dilakukan orang untuk mengurangi rasa
ketidaknyamanan yang dirasakannya. Antara lain dengan
self justification. Seseorang akan mencari pembenaran
atas apa yang sedang dilakukannya dan apa yang ada
dalam pikirannya. Atau dapat juga dengan mencari
informasi yang belum diketahuinya tentang hal-hal yang
dapat mengurangi rasa ketidaknyamanan tersebut.
6.Resolution
Tahap terakhir dari proses adaptasi budaya ini berupa
jalan terakhir yang diambil seseorang sebagai jalan
keluar dari ketidaknyamanan yang dirasakannya.
Dalam tahap ini ada beberapa hal yang dapat
dijadikan pilihan oleh orang tersebut, seperti:
Dalam tahap ini ada beberapa hal yang dapat dijadikan
pilihan oleh orang tersebut, seperti:

Flight                        :
ketika seseorang tidak tahan dengan lingkungannya
yang baru dan dia merasa tidak dapat melakukan
usaha untuk beradaptasi yang lebih dari apa yang
telah dilakukannya. Pada akhirnya dia akan
memutuskan untuk meninggalkan lingkungan
tersebut.
Fight                         :
ketika orang yang masuk pada lingkungan dan
kebudayaan yang baru dan dia sebenarnya merasa
sangat tidak nyaman, namun dia memutuskan untuk
tetap bertahan dan berusaha menghadapi segala hal
yang membuat dia merasa tidak nyaman itu.
Accommodation       :
kata lainnya adalah kompromi. Pada tahap ini
seseorang mencoba untuk menikmati apa yang ada
pada lingkungannya yang baru. Awalnya orang
tersebut mungkin merasa tidak nyaman. Namun
karena dia sadar bahwa memasuki budaya dan
lingkungan yang baru memang akan menimbulkan
sedikit ketegangan, maka dia pun berusaha
berkompromi dengan keadaan baik eksternal maupun
internal dirinya.
Full Participation      :
ketika seseorang sudah mulai merasa enjoy dengan
lingkungannya yang baru dan pada akhirnya bisa
mengatasi rasa frustasi yang dialaminya dahulu. Pada
saat ini, orang mulai merasa nyaman dengan
ingkungan dan budaya yang baru. Tidak ada lagi rasa
khawatir, cemas , ketidaknyaman ataupun keinginan
yang sangat kuat untuk pulang ke lingkungannya
yang lama.

Anda mungkin juga menyukai