BI OLOGI UMU M
MODU L 1
DISUSU N OLEH :
OKTOBER,2021
BAB I
PENDAHULUAN
Mikroskop dibagi menjadi dua, yaitu, mikroskop cahaya dan mikroskop elektron.
Mikroskop cahaya sendiri dibagi lagi menjadi dua kelompok besar,
yaitu berdasarkan kegiatan pengamatan dan kerumitan kegiatan
pengamatan yang dilakukan. Berdasarkan kegiatan pengamatannya,
mikroskop cahaya dibedakan menjadi mikroskop diseksi untuk mengamati
bagian permukaan dan mikroskop monokuler dan binokuler untuk mengamati
bagian dalam sel (suktiyono,1989).
TINJUAN PUSTAKA
Mikroskop adalah sebuah alat optik yang digunakan untuk melihat objek yang terlalu
kecil tidak dapat dilihat dengan mata telanjang. Ilmu yang mempelajari alat ini
disebut mikroskoptik, kata mikroskoptik berarti sangat kecil dan tidak mudah terlihat
oleh mata. (Utami, 2007).
Mikroskop pertama kali dibuat oleh Zacharias Janssen dibantu oleh Hans Janssenpada tahun 1950
(Hartati,dkk, 2011). Mikroskop buatan mereka pertama kali itu hanyamampu melihat
perbesaran pada objek 150 kali dari ukuran asli. Salah satu penemusejarah mikrobiologi
dengan mikroskop adalah Antonie Van Leeuwenhock. Tahun 1675 Antonie
membuat mikroskop dengan kualitas lensa yang cukup baik, dengan menumpuklebih
banyak lensa sehingga dia bisa mengamati mikroorganisme yang terdapat pada airhujan yang
menggenang dan air jambangan bunga, juga dari air laut dan bahanpengorekan gigi (Yuli,
2016).
Menurut Wijaya (2015) Ada dua jenis mikroskop berdasarkan pada kenampakan
obyek yang diamati, yaitu mikroskop dua dimensi (mikroskop cahaya) dan
cmikroskop tiga dimensi (mikroskop stereo). Sedangkan berdasarkan sumber
cahayanya, mikroskop dibedakan menjadi mikroskop cahaya dan mikroskop
elektron.
a. Mikroskop Cahaya.
Mikroskop cahaya mempunyai perbesaran maksimum 1000 kali. Mikroskop
mempunyai kaki yang berat dan kokoh dengan tujuan agar dapat berdiri
dengan stabil. Mikroskop cahaya memiliki tiga sistem lensa, yaitu lensa
obyektif, lensa okuler, dan kondensor. Lensa obyektif dan lensa okuler terletak
pada kedua ujung tabung mikroskop. Lensa okuler pada mikroskop bisa
berbentuk lensa tunggal (monokuler) atau ganda (binokuler). Pada ujung
bawah mikroskop terdapat tempat dudukan lensa obyektif yang bisa dipasangi
tiga lensa atau lebih. Di bawah tabung mikroskop terdapat meja mikroskop
yang merupakan tempat preparat. Sistem lensa yang ketiga adalah kondensor.
Kondensor berperan untuk menerangi obyek dan lensa-lensa mikroskop yang
lain. Pada mikroskop konvensional, sumber cahaya masih berasal dari sinar
matahari yang dipantulkan dengan suatu cermin datar ataupun cekung yang
terdapat dibawah kondensor. Cermin ini akan mengarahkan cahaya dari luar
kedalam kondensor. Pada mikroskop modern sudah dilengkapi lampu sebagai
pengganti sumber cahaya matahari.
b. Mikroskop Stereo.
Mikroskop stereo merupakan jenis mikroskop yang hanya bisa digunakan
untuk benda yang berukuran relatif besar. Mikroskop stereo mempunyai
perbesaran 7 hingga 30 kali. Benda yang diamati dengan mikroskop ini dapat
terlihat secara tiga dimensi. Komponen utama mikroskop stereo hampir sama
dengan mikroskop cahaya. Lensa terdiri atas lensa okuler dan lensa obyektif.
c. Mikroskop Elektron.
Sebagai gambaran mengenai mikroskop elektron kita uraikan sedikit dalam
buku ini. Mikroskop elektron mempunyai perbesaran sampai 100 ribu kali,
elektron digunakan sebagai pengganti cahaya. Mikroskop elektron mempunyai
dua tipe, yaitu mikroskop elektron scanning (SEM) dan mikroskop elektron
transmisi (TEM). SEM digunakan untuk studi detil arsitektur permukaan sel
(atau struktur renik lainnya), dan obyek diamati secara tiga dimensi.
Sedangkan TEM digunakan untuk mengamati struktur detil internal sel.
Kentang memiliki kandungan energy sebesar 83,00 kal. Energy itu berasal dari
karbohidrat, lemak dan protein. Dengan jumlah karbohidrat sebesar 19,10g maka
kentang memiliki kadar amilum yang cukup tinggi. Pati atau amilum
adalah karbohidrat kompleks yang tidak larut dalam air, berwujud bubuk putih, tawar
dan tidak berbau. Pati merupakan bahan utama yang dihasilkan oleh tumbuhan untuk
menyimpan kelebihan glukosa (sebagai produk fotosintesis) dalam jangka panjang.
Pati merupakan bahan utama yang dihasilkan oleh tumbuhan untuk menyimpan
kelebihan glukosa (sebagai produk fotosintesis) dalam jangka panjang. (Dra. Emma S.
Wirakusumah, M.Sc., 2001).
Amilum (Pati) tersusun dari dua macam karbohidrat, amilosa dan amilopektin dalam
komposisi yang berbeda-beda yaitu 10-20% amilosa dan 80-90% amilopektin.
Amilosa tersusun dari molekul-molekul α-glukosa dengan ikatan glikosida α-(1-4)
membentuk rantai linier. Sedangkan amilopektin terdiri dari rantai-rantai amilosa
(ikatan α(1-4)) yang saling terikat membentuk cabang dengan ikatan glikosida α-(1-
6). (Dra. Emma S. Wirakusumah, M.Sc., 2001).
Pada anatomi buah kentang terdapat vakuola, plastida, dan amiloplas. Vakuola berisi
antara lain garam-garam organik, glikosida, alkaloid , enzim, butir-butir pati. Dalam
buah kentang, amilum terdapat pada amiloplas (tempat menyimpan amilum).
Amiloplas merupakan bagian dari jenis Plastida yang disebut lekoplas. Lekoplas
merupakan plastida berwarna putih berfungsi sebagai penyimpan makanan. Butir pati
terdiri atas lapisan-lapisan yang mengelilingi suatu titik yang disebut hilum. Hilum
pada kentang terletak di pinggir(eksentrik). Plastida bertanggung jawab
untuk fotosintesis, penyimpanan produk seperti pati dan untuk sintesis memiliki
kemampuan untuk membedakan, atau redifferentiate, antara ini dan bentuk-bentuk
lain. Semua plastida berasal dari proplastids (sebelumnya “eoplasts”, eo -: fajar,
awal), yang hadir dalam meristematik daerah tanaman. Proplastids dan kloroplas
muda umumnya membagi, tetapi lebih dewasa kloroplas juga memiliki kapasitas ini.
(Dra. Emma S. Wirakusumah, M.Sc., 2001).
Pada butir kentang jangka waktu pembentukan lapisan-lapisan bergantung pada
faktor-faktor endogen.
Gambar 1-4 menunjukkan amilum pada kentang. Gambar 1-2 merupakan amilum
majemuk. Gambar 3 merupakan amilum sederhana. Gambar 4 merupakan amilum
setengah majemuk. Gambar 5 merupakan irisan melintang umbi kentang bagian luar.
Pada gambar 5 nampak adanya sel gabus, protein seperti kristal dan butir pati.
Amilum merupakan salah satu bagian dari sel yang bersifat non protoplasmik yang
ada di dalam plastida. Perkembangan amilum dimulai dengan terbentuknya
hilus/hilum, kemudian diikuti oleh pembentukan lamela yang semakin banyak.
Kandungan amilum umbi kentang semakin meningkat dari minggu ke –13.
Kandungan klorofil mengalami peningkatan maksimal pada usia 7 minggu setelah itu
mengalami penurunan. Amilum pada kentang merupakan amilum setengah
majemuk diadelf. Amilum setengah majemuk diadelf adalah butir amilum yang
mempunyai lebih dari satu hilum yang masing-masing dikelilingi lamela dan di
luarnya dikelilingi lamela Bersama. (Dra. Emma S. Wirakusumah, M.Sc., 2001).
BAB III
METODE PRAKTIKUM
Percobaan ini di lakukan pada hari jum’at, 22 oktober 2021 pukul 13.00 WITA
sampai selesai. Di lakukan secara daring, bertempat via zoom.
3.2.1 Alat
Adapun alat yang di gunakan pada percobaan ini yaitu Mikroskop, gelas
objek, gelas penutup, pipet, scalpel (pisau bedah), Pipet tetes, jarum dan
tissue.
3.2.2 Bahan
Adapun bahan yang di gunakan pada percoban ini yaitu Potongan kertas
yang bertuliskan huruf “d”, Butir butir pati kentang (Solonum Tuberosum),
Air dan Yodium.
Kegiatan 1
Pengamatan potongan kertas huruf “d”
Kegiatan 2
1. Kentang di kerit dengan jarum atau ujung silet sehingga cairannya keluar
2. Cairan kentang tersebut di teteskan pada gelas objek kemudian di tutp dengan
gelas penutup
3. Diafragma kemudian di atur agar butir pati kelihatan kontras terhadp air yang
mengelilingi.
4. Butir pati tersebut kemudian di amati
5. Dilanjutkan dengan melakukan pengamatan pada butir pati yang di tetesi
dengan larutan iodium
6. Larutan iodium di teteskan pada salah satu tepi gelas penutup.
7. Pada tepi yang bersebrangan di tempelkan secarik kertas saring.
8. Pati yang telah di warnai tadi kemudian di amati.
BAB V
2. Tabung mikroskop
1
1 3. Revolver
11 4. Lensa Objektiv
2 5. Meja Preparat
11
2
3 12
6. Kondesor
4
1
7. Tuas
5 8. Base
12
6
7 13 9. Sumber Cahaya
8
10. Pengatur Cahaya
14
9
11. Lengan
10 12. Makrometer
13. Mikrometer
d dibawah nikroskop
bayangan yang terbentuk
adalah nyata, tegak, dan
diperkecil.
Setelah diamati dibawah
mikroskop bayangan
yang terbentuk adalah
maya, terbalik dan
diperbesar.
Butir pati kentang
sebelum diwarnai.
1. Hilus
2. Lamella
Butir pati kentang
setelah di beri pewarna
1. Hilus
2. Lamella
4.2 Pembahasan
Mikroskop adalah alat yang digunakan untuk melihat benda-benda yang tidak
dapat dilihat oleh mata telanjang. Objek yang diamati pada percobaan ini adalah
tulisan huruf”d”, sebelum diamati objek diletakan pada gelas objek kemudian
diberi tetesan aquades yang berguna untu pengamatan kemudian objek diletakan
pada meja objek dan dijepit dengan penjepit objek agar objek tidak mudah
bergeser saat diamati.
Bayangan objek yang terlihat adalah maya terbalik dan diperbesar hal tersebut
sesuai dengan sifat lensa okuler. Pada pembesaran 4x huruf”d”masih terlihat
jelas, pada pembesaran 10x huruf”d” tidak terlihat jelas atau kabur dan
memisah satu sama lain sedangkan pembesaran 40x huruf”d” sudah tidak
kelihatan lagi atau samar. Bayangan yang terlihat saat preparat ke atas,
kebawah, ke kiri dan ke kanan menunjukan ke arah sebaliknya.
Pengamatan butir pati kentang dilakukan dengan pemberian dua perlakuan yaitu
ditetesi air dan iodin. Pati dalam kentang berasal dari sel-sel parenkim kentang.
Sel parenkim berfungsi untuk mensintesis dan menyimpan berbagai produk
organik. Sel tersebut juga menyimpan plastida yang tak berwarna yang di
dalamnya terdapat pati. Pati kentang yang ditetesi iodin berubah warna menjadi
ungu. Perubahan warna menjadi ungu membuktikan kentang mengandung
amilum (Campbell 2012). Butir pati kentang yang ditetesi air memperlihatkan
butir-butir lingkaran transparan dan tak berwarna. Butir pati kentang yang
ditetesi iodin, berubah warna menjadi keungu-unguan dan memperlihatkan
bagian pati.
kentang berupa lengkungan-lengkungan tipis di tiap sel, yaitu hilus dan lamela.
Hilum adalah titik awal lamela sedangkan lamela adalah lapisan-lapisan amilum
yang terbentuk karena perbedaan kadar air dan pemadatan molekul pada awal
pertumbuhan amilum.
BAB V
PENUTUP
5.1. Kesimpulan
Mikroskop adalah alat bantu penglihatan yang dapat digunakan untuk melihat
objek yang berukuran kecil. Mikroskop memiliki komponen-komponen dimana
masing-masing komponen memiliki fungsi tertentu. Bagian-bagian dari
mikroskop antara lain, lensa objektif, lensa okuler,meja
preparat,diafragma,revolver,kondensor,lengan mikroskop,kaki mikroskop,
pemutar kasar dan pemutar halus.
Pada percobaan huruf ”d” hasil yang diperoleh adalah maya,terbalik, dan
diperbesar. Pergerakan preparat terlihat berlawanan dengan arah yang ditujuh.
Penggunaan pembesaran yang lebih kuat maka bayangan yang dibentuk
semakin buram/samar.
Percobaan butir pati kentang saat ditambahkan air hanya berupa butir-butir
transparan dan tak berwarna dan saat ditambahkan iodium butir pati kentang
berubah warna menjadi keunguan dan bagian-bagian dari butir pati mulai terlihat.
5.2 SARAN
Utami, P. Hesty.2007. Mengenal Cahaya dan Optik. Ganeca Exact : Jakarta Levi
Shar. 1997. The Microscope Book. Sterling
Yogi, Kadek. 2009. Mikroskop. Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan Udayana :
Denpasar
Ibrahim, Dr. Muslimin Mpd. 2007. Depertemen Pendidikan dan Kebudayaan Bagian
Mikrob. Unesa : Surabaya
Campbell N A et al. 2012. Biologi Edisi Kedelapan Jilid 1. Jakarta (ID): Erlangga
LA MPIR AN
Gambar.1
Gambar.2