Anda di halaman 1dari 5

MAKALAH

MIKROBIOLOGI

TOPIK X
PATOGENITAS MIKROORGANISME

DISUSUN OLEH :
NAMA : NOVITASARI
NIM : G70121030
KELAS :C

JURUSAN FARMASI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS TADULAKO
PALU
2022
PEMBAHASAN
A. Pengertian Patogenitas dan Infeksi Mikroba
1. Patogenitas
Patogenisitas adalah kemampuan potensial patogen untuk menghasilkan
penyakit. Patogenitas terminologi kualitatif, suatu konsep "all or none"
menghasilkan penyakit "ya atau tidak". sedangkan virulensi adalah ukuran
kuantitatif dari inangnya. Beberapa faktor penentu termasuk gen atau produk
gen seperti molekul enzim yang dikenal sebagai faktor virulensi yang terlibat
dalam hubungan ini. Virulensi mengacu khusus untuk properti dari patogen
dan menurut definisi modern, virulensi adalah kemampuan patogen untuk
berkembang biak dan menyebabkan kerusakan pada inangnya. Mikroba
patogen sering memiliki sejumlah faktor virulensi dan mekanismenya Faktor
virulensi membantu patogen tumbuh pada suhu yang sesuai, penetrasi dan
penyebaran, membantu dalam perlawanan terhadap pertahanan kekebalan
bawaan (misalnya fagositosis), faktor gizi dan metabolik, faktor nekrotik,
atau variasi morfologi. Beberapa faktor penentu termasuk gen atau produk
gen seperti molekul enzim yang dikenal sebagai faktor virulensi yang terlibat
dalam hubungan ini. Virulensi mengacu khusus untuk properti dari patogen
dan menurut definisi modern, virulensi adalah kemampuan patogen untuk
berkembang biak dan menyebabkan kerusakan pada inangnya. Mikroba
patogen sering memiliki sejumlah faktor virulensi dan mekanismenya Faktor
virulensi membantu patogen tumbuh pada suhu yang sesuai, penetrasi dan
penyebaran, membantu dalam perlawanan terhadap pertahanan kekebalan
bawaan (misalnya fagositosis), faktor gizi dan metabolik, faktor nekrotik,
atau variasi morfologi (Nuraini, 2019).

2. Infeksi Mikroba
Penyakit dapat timbul dengan beberapa penyebab, salah satunya adalah
mikroba patogen seperti bakteri, virus, jamur, dan lain-lain. Penyakit yang
disebabkan oleh mikroba patogen ini disebut penyakit infeksi. mikroba
sebagai makhluk hidup (biotis) harus berkembang biak, bergerak, dan
berpindah tempat untuk bertahan hidup. Habitat mikroba ini untuk
berkembang biak dan bertahan hidup disebut dengan reservoir. Penyakit
infeksi adalah penyakit yang disebabkan oleh mikroba patogen dan bersifat
sangat dinamis. Mikroba sebagai makhluk hidup tentunya ingin bertahan
hidup dengan cara berkembang bisk pada suatu reservoir yang cocok dan
mampu mencari reservoir baru dengan cara berpindah atau menyebar.
Penyebaran mikroba patogen ini tentunya sangat merugikan bagi orang-
orang yang dalam kondisi sehat, dan lebih-lebih bagi orang-orang yang
sedang dalam keadaan sakit (penderita) Orang yang sehat akan menjadi sakit
dan orang yang sedang sakit serta sedang dalam proses asuhan keperawatan
di rumah sakit akan memperoleh "tambahan beban penderitaan" dari
penyebaran mikroba patogen ini (Darmadi, 2008)

B. Postulac Koch
Salah seorang ahli mikrobiologi yang bernama Robert Koch (1843-1910), beliau
adalah perintis microbial tehnik ultur atau biakan murni. Percobaan-percobaan
Koch membuktikan bahwa mikroba tertentu menyebabkan penyakit tertentu.
Proses ini kemudian dikembangkan lebih lanjut sebagai hubungan penyebab dan
pengaruh yang dinamakan Postulat Koch. Postulat Koch sebagai berikut:
1. Mikroorganisme tertentu selalu dapat dijumpai sebagai penyebab penyakit.
2. Mikroorganisme dapat diisolasi dan ditumbuhkan menjadi biakan murni
dilaboratorium
3. Biakan murni dapat menimbulkan penyakit diinokulasi pada inang.
4. Mikroorganisme dapat kembali menginfeksi inang dan tumbuh lagi pada
biakan murni.
Beberapa mikrorganisme tidak dapat diisolasi dan ditumbuhkan pada biakan
murni. Misalnya basil tipus (Salmonela typhosa) dapat dipiara murni, tetapi hasil
yang diambil dari piaraan murni itu tidak mampu menimbulkan patogenitas pada
hewan yang Behat. Kelemahan Postulat Koch yang lain bahwa tidak semua
bakteri pathogen dapat dipelihara murni. Sebenarnya perkembangan bakteriologi
kedokteran diikuti oleh perkembangan ilmu mengenai pencegahan dan
pengobatan penyakit, yaitu diantaranya imunologi, serologi dan vaksin.
Imunologi, serologi merupakan bidang ilmu pengetahuan yang erat sekali
dengan bakteriologi. Pencegahan penyakit menggunakan vaksin (bibit penyakit
yang sudah dilemahkan) serta pengobatan dengan berbagai macam serum
(plasma darah yang mengandung zat penolak) (Lestari, 2017)

C. Mekanisme dan tipe infeksi mikroba


Penyakit infeksi adalah penyakit yang disebabkan oleh mikroba patogen dan
bersifat sangat dinamis, Mikroba sebagai makhluk hidup tentunya ingin bertahan
hidup dengan cara berkembang biak pada suatu reservoir yang cocok dan
mampu mencari reservoir baru dengan cara berpindah atau menyebar.
Penyebaran mikroba patogen ini tentunya sangat meragkan bagi orang-orang
yang dalam kondisi sehat, dan lebih-lebih bagi orang-orang yang sedang dalam
keadaan sakit (penderita). Orang yang schat akan menjadi sakit dan orang yang
sedang sakit serta sedang dalam proses asuhan keperawatan di rumah sakit akan
memperoleh "tambahan beban penderitaan" dari penyebaran mikriba patogen in
Seperti telah diuraikan dalam Bab 1, penderita yang sedang dalam proses asuhan
keperawatan akan mudah ternutar oleh mikroba patogen yang menyebar. Proses
penyebaran infeksi ini disebut dengan infeksi nosokomiat. Tipe tipe infeksi
mikroba dapat berupa infeksi bakteri, jamur, maupun virus

D. Penyakit infeksi
Penyakit infeksi adalah masalah kesehatan yang disebabkan oleh organisme, seperti
bakteri, virus, jamur, atau parasit. Beberapa organisme ini hidup di dalam tubuh
manusia dan memberikan manfaat. Namun, pada kondisi tertentu, organisme ini
justru dapat menyebabkan penyakit. Penyakit infeksi dapat menyebar melalui
kontak langsung dengan individu yang terinfeksi, gigitan hewan, serta tanah atau
air yang terkontaminasi. Penyebaran penyakit ini juga bisa terjadi melalui kontak
tidak langsung, misalnya menyentuh benda yang baru dipegang oleh orang yang
terinfeksi. Saat terserang infeksi, tubuh mengeluarkan respons peradangan (inflamasi)
untuk mempertahankan diri terhadap penyakit. Respons ini dapat menimbulkan
beragam gejala, tergantung pada bagian tubuh yang diserang.
DAFTAR PUSTAKA

Darmadi. (2008). Infeksi Nosokomial Problematika dan pengendalian. Jakarta: Salemba


Medika.
Lestari, P. B. (2017). Mikrobiologi Berbasis Inkuriry. Malang: Penerbit Gunung
Samudera.
Nuraini, S. (2019). Tantangan Dalam Mengurai Benang Kusut Persuteraan Alam.
Makassar: UNHAS.
Putra, I. b. (2008). Prinsip Pemakaian Antimikroba Pada Bayi dan Anak. Medan:
USU e-Respository.

Anda mungkin juga menyukai