Anda di halaman 1dari 10

FORMAT LAPORAN PRAKTIKUM

Tugas ini disusun untuk memenuhi Mata Kuliah


Patologi Anatomi

Dosen Pengampu : RATIH KUSUMA DEWI, S.Kep,Ns., M.Biomed

Disusun oleh:
Fatiha Khairunnisa
2211604034

UNIVERSITAS ‘AISYIYAH YOGYAKARTA


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
PROGRAM STUDI KEPERAWATAN ANESTESIOLOGI
PROGRAM SARJANA TERAPAN
2022
BAB I PENDAHULUAN
Latar Belakang Masalah

Kejadian infeksi masih menjadi masalah kesehatan yang tinggi di Negara berkembang
dan negara maju. termasuk Indonesia.

Salah satu penyebab penyakit infeksi adalah bakteri Kejadian infeksi masih menjadi
masalah kesehatan yang tinggi. Berdasarkan Profil Kesehatan Indonesia tahun 2009.
Penyakit infeksi dan parasit menempati urutan ke 2 dalam penyakit utama penyebab
kematian. Selain itu, dari 10 penyakit terbanyak pada tahun 2009 Penyakit infeksi merupakan
salah satu masalah kesehatan yang dari waktu ke waktu terus berkembang.

Infeksi merupakan penyakit yang dapat ditularkan dari satu orang ke orang lain atau dari
hewan ke manusia yang disebabkan oleh berbagai mikroorganisme : bakteri, virus, riketsia,
jamur, dan protozoa. Organisme-organisme ini dapat menyerang seluruh tubuh atau sebagian
organ saja Infeksi merupakan proses masuknya mikroorganisme (bakteri, jamur, dan virus)
ke dalam tubuh yang kemudian berkembang biak dan menimbulkan penyakit.

Mikroorganisme yang paling sering menyebabkan infeksi ialah bakteri. Infeksi bisa
terjadi dimana dan kapan saja,Penyakit infeksi adalah penyakit yang disebabkan oleh masuk
dan berkembang biaknya mikroorganisme yaitu bakteri, virus, jamur, prion dan protozoa ke
dalam tubuh sehingga menyebabkan kerusakan organ baik secara sporadik maupun endemik.

Mikroba sebagai makhluk hidup memiliki cara bertahan hidup dengan berkembang biak
pada suatu reservoir yang cocok dan mampu mencari reservoir lainnya yang baru dengan
cara menyebar atau berpindah. Penyebaran mikroba patogen ini tentunya sangat merugikan
bagi orang-orang yang dalam kondisi sehat, lebih-lebih bagi orang-orang yang sedang dalam
keadaan sakit. Orang yang sehat akan menjadi sakit dan orang yang sedang sakit serta sedang
dalam proses asuhan keperawatan di rumah sakit akan memperoleh “tambahan beban
penderita” dari penyebaran mikroba patogen ini.

Penyakit infeksi bersifat dinamis atau mudah menyesuaikan diri dengan keadaan di
sekitar nya. Pemberian antibiotik merupakan pengobatan yang utama dalam penatalaksanaan
penyakit infeksi. Manfaat penggunaan antibiotik tidak perlu dirugikan lagi, akan tetapi
penggunaan yang berlebihan dapat menyebabkan munculnya kuman resisten terhadap
antibiotik, sehingga manfaatnya akan berkurang. Kuman-kuman yang resisten terhadap
antibiotik telah menjadi masalah kesehatan yang sangat besar.

BAB II LANDASAN TEORI


1. Pengertian
Penyakit infeksi adalah serangan dan peningkatan yang sangat cepat dari
mikroorganisme, seperti bakteri, virus, dan parasit yang seharusnya tidak berada di dalam
tubuh.
Infeksi merupakan kondisi dimana ada mikroorganisme atau benda asing masuk ke
dalam tubuh dan menimbulkan penyakit tertentu. Mikroorganisme ini banyak macamnya,
mulai dari virus, bakteri, kuman, jamur, dan juga parasit. Infeksi bersifat menular, dan
dapat ditularkan lewat banyak cara bahkan seringkali tanpa disadar

2. Klasifikasi/ Macam-macam Infeksi

 Infeksi Virus
Virus bersifat parasit atau merugikan, dengan ukuran yang bahkan jauh lebih kecil
dari bakteri. Virus biasanya mengandung komponen genetika yang terbungkus oleh
protein dan terkadang memiliki selaput tambahan yang disebut sebagai “amplop”. Ketika
sudah menginfeksi tubuh, virus akan menetap pada sel tubuh tertentu yang sehat
kemudian bereproduksi atau memperbanyak diri. Proses ini seringkali membuat sel
inangnya bahkan mati. Beberapa contoh penyakit karena virus: influenza, rubella, dan
cacar air.

 Inveksi Bakteri
Bakteri adalah mikroorganisme sel tunggal berukuran kecil yang hanya bisa dilihat
dengan mikroskop. Bakteri bisa ditemukan hampir di semua tempat, mulai dari tanah, air,
bahkan dalam saluran pencernaan. Beberapa jenis bakteri tidak akan mati karena panas
dan bahkan bisa bertahan dalam paparan radiasi. Contoh penyakit karena bakteri:,
keracunan makanan, TBC, kolera, dan tetanus.
 Infeksi Jamur

Jamur merupakan mikroorganisme dengan ukuran bervariasi, mulai dari yang dapat
dilihat oleh mata hingga harus dengan bantuan mikroskop. Jamur bisa menular dengan
berbagai media, misalnya tanah, sentuhan dengan bagian tubuh yang terinfeksi, melalui
baju, makanan, dan sebagainya . Contoh penyakit karena jamur: ringworm, kadas, kurap,
kutu air, panu, dan infeksi vagina

 Infeksi Parasit

Parasit merupakan mikroorganisme dengan ukuran beragam. Beberapa jenis parasit


harus dilihat di bawah mikroskop sedangkan yang lain bisa dilihat dengan mata telanjang
misalnya kutu. Contoh dari parasit adalah amoeba, protozoa, cacing dan kutu rambut,
kutu Kasur. contoh penyakit karena parasit adalah malaria, dan scabies.

3. Etiologi Imunitas bawaan


Etiologi merupakan studi yang mempelajari tentang penyebab dan asal-muasal sesuatu.

Infeksi dapat disebabkan oleh berbagai entitas biologi yang dikenal dengan sebutan agen
infeksi. Kata sifat patogenik disematkan kepada entitas biologi yang mampu
menimbulkan penyakit, misalnya bakteri patogenik dan cacing patogenik. Hal ini juga
menunjukkan bahwa tidak semua bakteri dan cacing bersifat patogenik; banyak di antara
mereka yang mampu hidup dan berkembang biak tanpa menyerang dan menimbulkan
penyakit pada organisme lain. Entitas biologi yang mengakibatkan penyakit disebut
sebagai patogen, dan sering disinonimkan dengan agen infeksi.

Penyakit infeksi disebabkan oleh organisme infeksius, seperti bakteri, virus, fungi, prion,
dan cacing. infeksi dibagi menjadi dua kelompok besar, yaitu mikroorganisme patogenik
(bakteri, virus, prion, fungi) dan parasit (seperti cacing, protozoa, dan
artropoda).Meskipun secara konseptual serupa dengan infeksi, tetapi serangan parasit
pada tubuh manusia atau hewan biasanya disebut infestasi alih-alih infeksi. Umumnya,
istilah infestasi digunakan untuk menyebut serangan ektoparasit, misalnya kutu, yang
menginvasi bagian luar tubuh inangnya dalam jumlah besar.

Penyakit infeksi dapat menular dari satu orang ke orang lain secara langsung maupun
tidak langsung. Berikut ini penjelasannya:

 Penularan secara langsung

Ada 3 cara penyebaran penyakit menular secara langsung, yaitu:

1. Dari penderita penyakit infeksi ke orang lain

Berbagai jenis mikoorganisme penyebab infeksi dapat berpindah dari satu orang ke orang
lainnya melalui kontak fisik dengan orang yang terinfeksi, misalnya melalui sentuhan,
percikan air liur saat bersin atau batuk, dan berciuman.

Penularan juga bisa terjadi melalui darah, misalnya dari transfusi darah atau jarum suntik
yang dipakai bergantian dengan orang lain.

Selain itu, penularan melalui cairan tubuh juga bisa terjadi, misalnya melalui hubungan
seksual dengan penderita penyakit infeksi..

2. Dari ibu ke bayi


Seorang ibu yang menderita penyakit infeksi saat hamil berisiko tinggi untuk menularkan
penyakit yang dideritanya ke janin di dalam kandungan. Di samping itu, penularan
penyakit infeksi dari ibu ke bayi juga bisa terjadi melalui proses persalinan atau saat
menyusui ASI.

3. Hewan ke manusia

Penularan infeksi dari hewan ke manusia bisa terjadi saat seseorang tercakar atau tergigit
hewan, mengonsumsi daging hewan yang dimasak kurang matang, serta bersentuhan
dengan kotoran atau urine hewan yang telah terinfeksi.

Hewan pembawa penyakit infeksi ini bisa hewan liar maupun hewan peliharaan yang
kurang terawat kesehatannya. Contoh penyakit infeksi yang menular melalui hewan
adalah rabies.

 Penularan secara tidak langsung

Terdapat 3 cara penyebaran penyakit infeksi secara tidak langsung, yaitu:

1. Benda yang terkontaminasi

Beberapa jenis kuman dapat hidup pada benda tertentu, seperti keran air, gagang pintu,
dan bahkan handphone. Penularan bisa terjadi ketika Anda menyentuh benda yang telah
terkontaminasi kuman atau benda milik penderita penyakit infeksi. Mikroorganisme
penyebab infeksi juga bisa menyebar melalui penggunaan barang pribadi, misalnya
handuk, sikat gigi, dan pisau cukur secara bergantian dengan orang lain.

2. Makanan dan minuman yang terkontaminasi

Berbagai jenis kuman, virus, dan parasit banyak ditemukan dalam makanan atau
minuman, terutama daging dan telur yang tidak dimasak hingga matang.

4. Manifestasi klinis
manifestasi klinis adalah istilah lain dari tanda dan gejala atas suatu kondisi.
Saat terserang infeksi, tubuh mengeluarkan respons peradangan (inflamasi) untuk
mempertahankan diri terhadap penyakit. Respons ini dapat menimbulkan beragam gejala,
tergantung pada bagian tubuh yang diserang.
Gejala penyakit infeksi dapat bersifat umum atau spesifik.
Gejala umum yang dapat terjadi adalah:
- Demam
- Panas dingin
- Sakit kepala
- Kelelahan
- Tidak enak badan
- Nyeri otot dan sendi

 Mekanisme Terjadinya Infeksi


Secara umum proses infeksi adalah sebagai berikut:
a. Periode inkubasi Interval antara masuknya patogen tubuh dan munculnya gejala
pertama.
b. Tahap prodromal interval dari awitan tanda dan gejala non spesifik (malaise, demam
ringan, keletihan) sampai gejala yang spesifik. Selama masa ini, mikroorganisme tumbuh
dan berkembang biak dan klien mampu menyebarkan penyakit ke orang lain.
c. Tahap sakit Klien memanifestasikan tenda dan gejala yang spesifik terhadap jenis
infeksi.
d. Pemulihan Interval saat munculnya gejala akut infeksi.

 Mekanisme Penyembuhan infeksi


Pengobatan infeksi dapat dilakukan dengan pemberian antimikroba disesuaikan dengan
penyebabnya dan bagian tubuh yang terinfeksi. Pada dasarnya, penanganan infeksi
bertujuan untuk menghilangkan gejala sampai tubuh membentuk kekebalan terhadap
penyakit tersebut.

Beberapa obat yang dapat digunakan untuk menangani infeksi meliputi:


Anti bakteri/antibiotik, seperti amoxicillin atau doxycycline
Antivirus, seperti zanamivir atau acyclovir
Anti jamur, seperti clotrimazole atau fluconazole
Anti parasit, seperti albendazole atau artesunateanti

Antibiotik merupakan obat yang paling banyak digunakan pada infeksi yang disebabkan
oleh bakteri. Antibiotika sendiri adalah zat-zat kimia yang dihasilkan oleh fungi dan
bakteri, yang memiliki khasiat mematikan atau menghambat pertumbuhan kuman.
Intensitas penggunaan antibiotik yang relatif tinggi dapat menyebabkan resistensi bakteri
terhadap antibiotik Riskesdas (Riset Kesehatan Dasar) Tahun 2013.

BAB III ISI


 Mekanisme Infeksi Malaria

Proses terjadinya malaria

Malaria merupakan penyakit yang disebabkan oleh parasit Plasomodium. Penyakit ini
ditularkan melalui gigitan nyamuk Anopheles betina yang terinfeksi parasit tersebut.

Terdapat beberapa jenis plasmodium yang menjadi penyebab penyakit malaria, yakni:

1. Plasmodium Vivax
Malaria yang disebabkan oleh parasit Plasmodium vivax cenderung menimbukan gejala
yang lebih ringan. Parasit ini dapat bertahan di organ hati dalam jangka waktu beberapa
bulan atau tahun. Walaupun tergolong ringan, malaria yang disebabkan oleh parasit ini
dapat kambuh ketika daya tahan tubuh menurun karena parasit dapat aktif kembali.

2. Plasmodium Ovale
Malaria yang disebabkan oleh parasit Plasmodium ovale ini tergolong tidak terlalu
berbahaya yang mengancam jiwa, namun tetap harus waspada karena malaria yang
disebabkan oleh parasit ini dapat menyebabkan anemia atau kekurangan darah.

3. Plasmodium Malariae
Malaria yang disebabkan oleh parasit Plasmodium Malariae menimbulkan gejala setelah
lama terinfeksi parasit tersebut. Oleh karena itu, penderita malaria ini akan mengalami
infeksi yang kronis mengalami gangguan fungsi organ ginjal.

4. Plasmodium Falciparum
Malaria yang disebabkan oleh parasit Plasmodium falciparum tergolong paling berbahaya
karena dapat menimbulkan berbagai komplikasi, kejang, hingga koma. Malaria jenis ini
menjadi salah satu penyebab kematian akibat malaria tertinggi di dunia.

 Gejala Malaria
Gejala malaria mulai muncul setidaknya dalam kurun waktu 10 hingga 15 hari setelah
tergigit nyamuk. Berikut beberapa gejala malaria:

- Demam
- Menggigil
- Sakit kepala
- Berkeringat banyak
- Lemas
- Pegal linu
- Gejala anemia atau kurang darah
- Mual atau muntah

BAB IV KESIMPULAN
Infeksi adalah penyakit yang disebabkan oleh mikroba patogen dan bersifat sangat
dinamis. Infeksi adalah invasi tubuh patogen atau mikroorganisme yang mampu
menyebabkan sakit

Infeksi oleh virus dipengaruhi oleh berbagai faktor balk dari segi virusnya seperti jumlah
virus yang menginfeksi

Malaria merupakan penyakit yang disebabkan oleh parasit Plasomodium. Penyakit ini
ditularkan melalui gigitan nyamuk Anopheles betina yang terinfeksi parasit tersebut.

Penyakit infeksi adalah sebuah penyakit yang disebabkan oleh sebuah agen biologi
(seperti virus, bakteri atau parasite). Buka disebabkan faktor fisik (seperti luka bakar)
atau kimia (seperti keracunan). Penyebab utama infeksi diantaranya adalah bakteri dan
jasad hidup (organism). Kuman-kuman ini menyebar dengan berbagai cara dan faktor.

DAFTAR PUSTAKA

http://repository.ump.ac.id/1025/3/BAB%20II_DWI%20ISHMI%20NOVA
NTI_FARMASI%2716.pdfhttp://repository.ump.ac.id/1025/3/BAB%20II_D
WI%20ISHMI%20NOVANTI_FARMASI%2716.pdf

https://www.alodokter.com/penyakit-infeksi

http://eprints.ums.ac.id/15160/2/bab_1.pdf
http://repo.poltekkesdepkes-sby.ac.id/2638/2/BAB%20I.pdf

https://rs-soewandhi.surabaya.go.id/penyebab-gejala-dan-pengobatan-
malaria/#:~:text=Malaria%20merupakan%20penyakit%20yang%20disebabk
an,dan%20menginfeksi%20sel%20drah%20merah

https://repository.maranatha.edu/14735/6/0010089_Conclusion.pdf

https://www.alodokter.com/penyebab-penyakit-infeksi-penyebaran-dan-tips-
pencegahannya
: https://rs-soewandhi.surabaya.go.id/penyebab-gejala-dan-pengobatan-
malaria/#:~:text=Malaria%20merupakan%20penyakit%20yang%20disebabkan,dan%20
menginfeksi%20sel%20drah%20merah

https://images.app.goo.gl/QEKV84TY3tU4FA4a7

Anda mungkin juga menyukai