Anda di halaman 1dari 17

Infeksi Lokal Dan Sistemik

BAB 5
INFEKSI LOKAL DAN SISTEMIK

TUGAS WAHYU INDRA LESMANA, S.Kep.Ners.


agas.wahyu15@gmail.com

A. INFEKSI
Infeksius atau infeksi adalah proses invasif
mikroorganisme penyebab penyakit yang berpoliferasi di dalam
host (Potter & Perry 2005). Sedangkan menurut Smeltzer & Bare
(2002) infeksi adalah pertumbuhan organisme penyebab penyakit
di dalam tubuh. Infeksi merupakan suatu keadaan abnormal yang
disebabkan oleh suatu mikroba atau pathogen dengan cara
menyebar atau sebagai parasite, sebagai mahluk hidup suatu
mikroba ingin bertahan hidup dengan cara berkembangbiak pada
suatu reservoir yang cocok. Bagi keadaan pada orang yang sehat
penyebaran mikroba ini sangatlah merugikan atau tidak
menguntungkan sama sekali terlebih seseorang dalam kondisi
yang sakit. Dengan berbagai bentuk penyebaran mikroba pada
orang yang sehat akan menjadi sakit dan orang yang sakit akan

1
Infeksi Lokal Dan Sistemik

memperoleh tambahan beban dari penyebaran mikroba pathogen


ini (Darmadi, 2008).
Infeksi adalah invasi atau kolonisasi mikroorganisme
pathogen kedalam tubuh manusia sehingga menimbulkan
penyakit. Penyakit muncul ketika infeksi menyebabkan
perubahan berebagai kesehatan dalam tubuh. Adanya
mikroorganisme dalam tubuh yang bukan pada tempat
seharusnya disebut juga sebagai infeksi dan dalam keadaan itu
bisa dipastikan akan menyebabkan penyakit (Tortora, Funke,
Case, 2001)
Infeksi adalah kondisi ketika organisme mikroba seperti
bakteri, virus, jamur, atau parasit masuk ke dalam tubuh manusia
atau makhluk lain dan mulai berkembang biak di dalamnya.
Organisme mikroba ini dapat menyebabkan gejala atau penyakit
pada tubuh yang terinfeksi. Sehingga sangat merugikan bagi
mahluk hidup yang terkena organisme mikroba tersebut.

B. INFEKSI LOKAL DAN SISTEMIK


Infeksi lokal merupakan suatu keadaan infeksi atau
aktifitas mikroorganisme yang tejadi dalam tubuh mahluk hidup
lokal (terjadi pada bagian tertentu saja). Infeksi lokal disebut
juga infeksi yang mengenai satu organ atau bagian tubuh.
Infeksi ini tidak hanya berasal dari satu bagian tubuh, namun

2
Infeksi Lokal Dan Sistemik

terbatas pada bagian tersebut. Misalnya, infeksi telinga adalah


infeksi yang berasal dan terbatas pada telinga. Kanker tertentu
dapat dilokalisasi, begitu pula infeksi yang menyebabkan bisul
atau abses.Infeksi lokal dapat berkembang menjadi sesuatu yang
lebih parah dan menjadi sistemik (memengaruhi area di seluruh
tubuh). Hal serupa terjadi pada pneumonia, yang berkembang di
paru-paru dan, jika tidak diobati atau menetap, dapat
berkembang menjadi sepsis, yaitu infeksi sistemik.

C. PROSES INFEKSI
Menurut (joegiantoro,2019) Proses infeksi adalah
interaksi mikroorganisme patogen dengan makroorganisme di
bawah kondisi lingkungan dan sosial tertentu. Konsep “Penyakit
infeksi” adalah gangguan yang disebabkan oleh mikroorganisme
-seperti bakteri, virus, jamur, atau parasit. Banyak
mikroorganisme hidup didalam dan ditubuh kita. Mereka
biasanya tidak berbahaya atau bahkan membantu, tetapi dalam
kondisi tertentu, beberapa mikroorganisme dapat menyebabkan
penyakit. Beberapa penyakit menular dapat ditularkan dari orang
ke orang.
Secara umum proses infeksi dapat dikategorikan menjadi
4 tahapan yaitu:

3
Infeksi Lokal Dan Sistemik

1. Periode inkubasi
Interval antara masuknya pathogen ke dalam tubuh dan
munculnya gejala pertama. Contoh: flu 1-3 hari 2-3 minggu,
mumps/gondongan 18 hari.
2. Tahap prodromal
Interfal dari awitan tanda dan gejala nonspesifik (malaise,
demam ringan, keletihan) sampai gejala yang spesifik. Selama
masa ini, mikroorganisme tumbuh dan berkembangbiak dan
klaen lebih mampu menyebarkan penyakit ke orang lain.
3. Tahap sakit
Klaen memanifestasikan tanda gejala yang spesifik
terhadap jenis infeksi.Contoh: demam dimanifestasikan
dengan sakit tenggorogan, mumps dimanifestasikan dengan
sakit telinga, demem tinggi, pembengkakan kelenjar carotid
dan saliv.
4. pemulihan
Interval saat munculnya gejala akut infeksi.

D. PENYEBAB INFEKSI LOKAL DAN SISTEMIK


Tipe mikroorganisme penyebab infeksi local dan sistemik
dibagi menjadi empat kategori, yaitu:
1. Bakteri

4
Infeksi Lokal Dan Sistemik

Bakteri merupakan penyebab utama dan terbanyak dari


infeksi lokal maupun sistemik . Hampir semua jenis bakteri
dapat menyebabkan penyakit yang sangat merugikan pada
manusia dan dapat berpoliferasi di dalam tubuhnya. Bakteri
bisa masuk ke dalam tubuh host melalui berbagai metode
yang dimana setiap hari mahluk hidup jumpa dan butuhkan.
Diantaranya melalui metode air, tanah, cairan, udara, dsb.
Adapun beberapa cantoh bakteri mikroskopik yang dapat
sangat merugukan bagi kehidupan manusia karena berpotensi
menimbulkan infeksi lokal dan sitemik. Yaitu bakteri
mycobacterium leprae. Meskipun bakteri tersebut mempuyai
penyebaran yang lambat, tetapi dalam penyebarannya bakteri
lepra atau kusta dapat menimbulkan infeksi sistemik yang
serius.
Dengan menggunakan metode penyebaran melalui air
bakteri ini dapat menular dari satu orang ke orang lain, dan
mempuyai karakteristik tumbuh pada jaringan yang bersuhu
dingin serti kulit, mukosa hidung dan tepi syaraf

5
Infeksi Lokal Dan Sistemik

Gambar 1. Mycobacterium Leprae


Sumber: uku penyakit infeksi (Rudy Joegijantoro, 2019)

6
Infeksi Lokal Dan Sistemik

2. Virus
Virus tersusun oleh asam nukleat (nucleict acid),
sehingga dapat berpoliferasi di dalam sel hidup. Virus disebut
juga patogen yang dapat menginfeksi manusia atau mahuik
hidup lainnya dengan cara berbagai metode, diantaranya
memalui darah. Virus juga menggunakan sel tubuh orang
yang terinfeksi untuk membuat salinan tubuhnya tersebut
untuk bereplikasi sehingga tidak menutup kemungkinan virus
tersebut menjadi infeksi sistemik yang dapat merugikan
manusia ataupun mahluk hidup yg terinfeksi. Adapun struktur
virus diantaranya
a. Kepala virus
Kepala virus terdiri dari kapsid dan asam nukleat.
Kapsid adalah selubung protein yang berfungsi sebagai
pemberi bentuk pada virus, melindungi asam nukleat virus
dari kerusakan. Asam nukleat adalah substansi genetik yang
berfungsi untuk membawa kode pewarisan sifat.
b. Isi tubuh
Isi Tubuh virus atau biasa disebut virion adalah bahan
genetik yang berupa salah satu tipe asam nukleat (DNA atau
RNA). Tipe asam nukleat yang dimiliki akan mempengaruhi
bentuk tubuh virus.

7
Infeksi Lokal Dan Sistemik

c. Ekor virus
Ekor merupakan bagian tubuh virus yang penting untuk
melekatkan diri dengan sel inang serta memasukan materi
genetik virus ke dalam sel inang tersebut. Bagian ekor virus
terdiri atas selubung ekor, serabut ekor, lempeng dasar dan
juga jarum penusuk. Proses pada pemasukan genetik virus
kedalam sel inang inilah nantinya yang menjadi awal dalam
proses cikal bakal terjadinya infeksi lokal dan infeksi sistemik
pada mahluk hidup
d. Kapsid
Struktur virus kapsid adalah struktur virus yang
letaknya berada di luar virus dan memiliki kandungan subunit
berupa protein yang cukup banyak. Kandungan tersebut lebih
dikenal dengan sebutan kapsomer Adapun replikasi virus
yaitu:
1) Penempelan
2) Penetrasi
3) Replikasi (Assembly)
4) Pelepasan (Release)

8
Infeksi Lokal Dan Sistemik

Gambar 2: influenza virus


Sumber: IDN Times

3. Parasit
Menurut (budianto 2014) parasit adalah organisme yang
kebutuhan makannya baik dalam seluruh daur hidupnya atau
sebagian dari daur hidupnya bergantung pada organisme lain.
Beberapa kelompok parasit seperti protozoa sarcodina,
cacing, dan antropoda hidup menumpang pada organisme lain
dan menimbulkan penyakit. Dalam hal ini parasit yang
menumpang kehidupannya sangatlah merugikan karena selain
menimbulkan penyakit, keberadaan parasite dalam
kebergantungan terhadap mahluk hidup bisa menimbulkan
infeksi lokal maupun infeksi sistemik yang serius.

9
Infeksi Lokal Dan Sistemik

Gambar.3. protozoa sarcodina


Sumber: Buku Penyakit Infeksi (Joegijantoro, 2019)

Adapun dijelaskan parasit penyebab infeksi lokal dan


sistemik mempunyai 4 klasifikasi diantaranya:
a. Parasit obligat adalah organisme yang seluruh atau
sebagian besar daur hidupnya bersifat parasitis.
b. Parasit temporer merupakan organisme yang parasitis
untuk periode waktu tertentu, baik pada periode waktu
makan atau reproduksi.
c. Parasit fakultatif yaitu organisme yang normalnya tidak
bersifat parasitis namun secara kebetulan dapat menjadi
parasitis dalam organisme lain dalam waktu terbatas.

10
Infeksi Lokal Dan Sistemik

d. Parasit adaptif adalah organisme yang mempunyai


kemampuan hidup baik sebagai tahap hidup bebas atau
sebagai organisme parasit.

4. Fungi
Menurut (suryani dkk 2020) Penyakit jamur atau mikosis
adalah suatu penyakit kronis menahun, yang menyebabkan
infeksi yang lama dan hebat terhadap manusia dan hewan,
yang memerlukan suatu perhatian yang khusus.
Salah satu penyakit jamur yang sering dialami pada
manusia adalah tinea versicolor. Jamur ini menyebabkan
pigmentasi pada kulit manusia yang terinfeksi tersebut
menjadi berubah warna lebih terang dari kulit disekitarnya.

Gambar.4 tinea versicolor.


Sumber: buku infeksi jamur dan parasite pada kulit

E. TANDA-TANDA INFEKSI LOKAL DAN SISTEMIK

11
Infeksi Lokal Dan Sistemik

Adapun tanda-tanda terjadinya infeksi, meliputi:


1. Calor (panas)
Terjadi dimana perubahan suhu pada kulit disekelilingnya
akan terasa lebih panas karena terjadi lebih banyak darah yang
di alirkan melalui pembulu darah ke area yang terkena infeksi
atau fenomena panas local dinsekitar area tersebut saja. Hal
ini mengarah ada proses infeksi lokal pada mahluk hidup.
2. Dolor (rasa sakit)
Dolor dapat di timbulkan oleh perubahan PH lokal atau
konsentrasi lokal ion-ion tertentu dapat merangsang ujung
saraf. Pengeluaran zat kimia tertentu seperti histamin atau zat
kimia biaktif lainya dapat merangsang saraf nyeri, selain itu
pembekakan yang meradang mengakibatkan tekanan lokal
dan menimbulkan rasa sakit.
3. Rubor (kemerahan)
Merupakan hal pertama yang terlihat di daerah yang
mengalami peradangan. Waktu reaksi peradangan mulai
timbul maka arteriol yang mensuplai darah tersebut melebar,
dengan demikian lebih banyak darah yang mengalir ke dalam
mikro sirkulasi lokal. Kapilar-Kapilar yang sebelimnya
kosong atau sebagian saja yang meregang, dengan cepat terisi
darah. Keadan ini yang dinamakan hyperemia atai kongesti.

12
Infeksi Lokal Dan Sistemik

4. Tumor (pembekakan)
Pembekakan di timbulkan oleh karena adanya pengiriman
cairan dan sel-sel dari sirkulasi darah kejaringan intertisial.
Campuran cairan dan sel yang tertimbun di daerah
peradangan di sebut eksudat.
5. Functiolaesa
Adanya perubaha fungsi secara superficial bagian yang
bengkak dan sakit disertai sirkulasi dan lingkungan kimiawi
lokal yang abnormal, sehingga organ tersebut terganggu
dalam menjalankan fungsinya secara normal.

Terdapat beberapa cara infeksi terjadi pada tubuh, seperti


melalui kontak langsung, udara, makanan dan minuman yang
dikonsumsi, hingga gigitan serangga. Berikut penjelasannya:
1. Kontak langsung
Salah satu cara termudah untuk terkena infeksi adalah
kontak fisik secara langsung dengan orang atau hewan yang
juga terinfeksi. Biasanya, penularan dengan kontak fisik
terjadi melalui cara-cara berikut:
a. Bersalaman
b. Bersentuhan

13
Infeksi Lokal Dan Sistemik

c. Menghirup droplet (percikan liur) dari pasien yang bersin


atau batuk
d. Melakukan hubungan seksual
e. Dicakar hewan, misalnya anjing atau kucing
f. Melalui proses persalinan (ibu ke bayinya).

14
Infeksi Lokal Dan Sistemik

2. Udara
Mikroba dapat menyebar melalui udara ketika seseorang
yang terinfeksi batuk atau bersin, mengeluarkan droplet yang
mengandung mikroba. Orang lain yang menghirup udara
tersebut bisa terinfeksi jika mereka terpapar droplet tersebut.
3. Makanan dan minuman
Konsumsi makanan atau minuman yang terkontaminasi
mikroba juga dapat menyebabkan infeksi. Ini bisa terjadi jika
makanan atau minuman tidak diolah atau dimasak dengan
benar.
4. Gigitan serangga
Beberapa infeksi bisa disebarkan melalui gigitan
serangga seperti nyamuk (misalnya, penyakit malaria) atau
kutu (misalnya, demam tifoid).

15
Infeksi Lokal Dan Sistemik

DAFTAR PUSTAKA

Darmadi. (2008). Infeksi Nasokomial Dan Problematika Dan


Pengendaliannya. Jakarta: Salemba Medika.

Haryati, Sri, dkk. (2021). Buku Petunjuk Dan Laporan


Praktikum (Infeksi Jamur Dan Parasite Pada Kulit).
Surakarta: Laboratorium Parasitologi Fakultas Kedokteran
Universitas Sebelas Maret Surakarta.

Joegijantoro, Rudy. (2019). Penyakit Infeksi. Malang: Intimedia.

Potter & Perry. (2005). Buku Fundamental Keperawatan


(Konsep, Proses).

Bare & Smeltzer. (2002). Buku Ajar Keperawatan Medical


Bedah Brunner & Suddart (Alih Bahasa: Agung Waluyo)
Edisi 8 Vol.3. Jakarta: EGC.

Suryani, Yani, Taupiqurrahman, Opik, & Kulsum Yuni. (2020).


Mikologi. Padang: PT. Freeline Cipta Granesia.

Tortora, G. J., Funke, B. R., & Case, C. L. (2001). Microbiology:


An Introduction, 7 th edition. San Fransisco : Benjamin
Cummings, 125.

16
Infeksi Lokal Dan Sistemik

BIODATA PENULIS

Tugas Wahyu Indra Lesmana, S.Kep.Ners., Lahir 20 April


1993 di Jember- Jawa Timur. Riwayat
Pendidikan: SDN Yosorati 7 Sumberbaru
Jember (2005), SMPN 1 Sumberbaru
Jember (2008), SMAN 1 Tanggul Jember
(2011), Menempuh studi Sarjana Ilmu
Keperawatan di Universitas
Muhammadiyah Jember lulus tahun
2015. Melanjutkan Profesi Ners di
Universitas Muhammadiyah Jember lulus
tahun 2016.
Pengabdian : Sebagai Perawat Pelaksana di Ruang Bedah RS.
Baladhika Husada Jember (2018- sekarang).

17

Anda mungkin juga menyukai