MEMPENGARUHI TRANSMISI
AGEN-AGEN INFEKSIUS
DR. AMROELLOH/IDK2-2018
Mikroba atau penyakit menular akan menyebar
dari orang satu ke orang lain memerlukan kondisi
atau faktor tertentu.
1. Patogenitas MO
2. Virulensi
3. Infeksi
4. Rantai Infeksi
5. Pengendalian infeksi
A. Patogenitas Mikroorganisme
1. Mikroorganisme Nonpatogen
Mikroorganisme nonpatogen adalah mikroorganisme yang tidak
berbahaya dan tidak menyebabkan penyakit, tetapi justru
membantu memelihara keseimbangan baik di dalam tubuh maupun
lingkungan dan dapat bertindak sebagai flora normal.
Mikroorganisme nonpatogen juga membantu membatasi
pertumbuhan mikroorganisme patogen. Banyak mikroorganisme
tumbuh baik di permukaan tubuh inang maupun di dalam tubuh
inang, mereka tidak menyebabkan infeksi bila mereka tetap
berada di tempat habitatnya.
Jika suatu organisme nonpatogen berpindah ke luar dari tempat
habitatnya, dapat menjadi organisme penyebab penyakit dan
disebut patogen oportunistik
2. Mikroorganisme Patogen
Pada dasarnya dari keseluruhan mirkroorganisme di alam hanya
sebagian kecil mikroorganisme yang merupakan patogen ataupun
potensial patogen.
Patogen adalah agen biologi, fisik, atau kimia yang mampu
menyebabkan penyakit pada organisme lain. Agen biologi dapat
berupa bakteri, virus, jamur, protozoa, cacing, dan prion. Agar
dapat menyebabkan penyakit, mikroorganisme patogen harus
dapat masuk ke tubuh inang. Kemampuan mikroorganisme untuk
menyebabkan penyakit disebut patogenesitas.
Penyakit infeksi dimulai saat mikroorganisme memasuki tubuh inang,
selanjutnya bereproduksi, dan bereplikasi. Istilah infeksi
menggambarkan pertumbuhan atau replikasi mikroorganisme di
dalam tubuh inang.
B. VIRULENSI MIKROORGANISME
Mikroorganisme patogen memiliki faktor virulensi
(keganasan) yang dapat meningkatkan patogenisitas
dan memungkinkan berkolonisasi atau menginvasi
jaringan inang dan merusak fungsi normal tubuh.
Virulensi menggambarkan kemampuan untuk
memperberat penyakit. Virulensi berasal dari bahasa
latin virulentia yang berarti toksin.
Proses untuk menghilangkan sifat virulensi disebut
atenuasi. Keberadaan mikroorganisme patogen dalam
tubuh adalah akibat dari berfungsinya faktor virulensi
mikroorganisme, jumlah mikroorganisme dan faktor
resistensi tubuh inang.
Virulensi ditentukan oleh
Perlekatan (adhesi/ligan – fimbrae)— invasi MO ke dalam tubuh
Eksoenzim (leukosidin,hemolisin)
Eksotoksin
Kulit
luar yang padat dan berkeratin serta
mengandung mikroba residen
pH kulit (5,5) dan asam lemak yang
menghambat pertumbuhan kuman
Kulit….
Kulit ditembus oleh mikroba akibat :
Lembab dan panas yang mempengaruhi permeabilitas kulit
Mikroba dengan enzim dihasilkannya merusak ekstrasel
Masuk melalui lesi kulit
Tusukan superfisial
Dalam (stafilokokkus)
Luka bakar ( Pseudomonas aeruginosa)
Jarum suntuk
Gigitan
Kutu, nyamuk dan tungau
Gigitan hewan (virus rabies)
SALURAN UROGENITAL
Urine menunjang pertumbuhan bakteri namun
saluran kemih dalam keadaan normal steril karena
dibilas beberapa kali sehari
Jarak uretra dengan kulit mempengaruhi infeksi
(wanita >beresiko pria)
Obstruksi
Patogen yang mudah melekat di epitel sal.kemih
(ex Gonokokkus)
Memiliki Fimbria adheren (Strain E.coli)
pmenyebabkan ISK akut
SALURAN NAFAS
Sekitar 10.000 MO (virus,bakteri/jamur) terhirup
setiap hari (tinggal di kota)
Jarak yang ditempuh o berbagai Mo ini di sistem
pernafasan berbanding terbalik dengan ukuran
mereka
Mikroba besar ----Mukosiliaris (hidung dan Sal nafas atas)
MO di Mukus – sel goblet dgn bantuan gerakan silia ke
tenggorokan --- MO di keluarkan/ditelan
MO < 0,5 nanomikron langsung ke alveoli –fagosit oleh
makrofag atau neutrofil dengan sitokin.
Sal.nafas….
Kerusakan kronik mukosilia—perokok (akut—
intubasi dan aspirasi asam lambung)
Virus influenza—couse mengencerkan mukus dan
menghambat gerakan silia—infeksi skunder
M.tb lolos tahan terhadap fagosit makrofag alveoli
Jamur oportunistik pada AIDS dan Kemoterapi
SALURAN CERNA
Tercemar akibat kontaminasi bahan feses
Sistem pertahanan sal.cerna :
Cairan lambung yang asam
Lapisan mukus yang kental yang menutupi usus
Fungus—ggn imunitas
Cacing– menyebabkan penyakit bila terdapat dalam
jumlah besar atau berada di tempat ektopik.
Penyebaran mikroba ke seluruh tubuh