Anda di halaman 1dari 8

Kondisi Yang Melemahkan

Pertahanan Pejamu Melawan


Mikroorganisme

MARJUKI REZA SHINTIA L


M ZIYAD ZULKARANEN NIA PEBRIYANI
M DEWA FAUZIA MARYAM
M ZIDAN ALIF MELI HERAWATI
NURIAH RATIH PURNA A
RAFA ARINJANI P NURANI RISMAWATI
MEILY PURNAMA S MELIA DAMAR F
Pertahanan Tubuh

Mikroorganisme yang menyebabkan penyakit pada manusia dan


hewan masuk ke dalam tubuh dengan berbagai cara. Secara umum
mikroorganisme yang dapat menimbulkan penyakit disebut patogen.
Patogen yang telah masuk akan menimbulkan penyakit dengan
pelbagai mekanisme. Segala macam mikroorganisme yang
menginvasi vertebrata akan berhadapan dengan imunitas innate
sebagai pertahanan pertama yang terjadi beberapa menit setelah
infeksi. Imunitas adaptif akan timbul apabila pertahanan pertama ini
tidak mampu mengeliminasi patogen yang masuk.
Lanjutan

Respon terhadap infeksi terdiri dari tiga fase. Fase tersebut adalah
fase imunitas innate spontan, fase imunitas innatetidak spontan, dan fase
imunitas adaptif. Dua fase pertama tidak memerlukan spesifikasi antigen,
artinya semua antigen akan dikenali oleh sistem imun yang bekerja pada
dua fase pertama ini.
Lanjutan

Fase ketiga adalah fase imunitas adaptif. Fase ini memerlukan


reseptor yang spesifik yang terbentuk dari gene rearrangement.
Imunitas adaptif bekerja pada fase akhir, sebab sangat sedikit sel B dan
sel T yang mengenali antigen yang masuk. Sebelum sel B dan sel T
berdiferensiasi menjadi sel efektor yang dapat mengeliminasi patogen,
sel limfosit tersebut melakukan proliferasi.
Pengenalan Antigen Oleh Sel B dan T.
Telah dijelaskan sebelumnya bahwa tubuh dipertahankan dengan
imunitas innate, tetapi sistem tersebut hanya mengontrol patogen yang
mempunyai susunan molekul tertentu atau patogen tersebut menginduksi
tersintesisnya interferon atau molekul efektor lain. Imunitasi innate tidak
membentuk memori dan imunitas innateini bekerja dengan reseptor yang
dikode di dalam genom.Imunitas innatesangat penting untuk menjaga
agar patogen tidak bekembang bebas di dalam tubuh, namun imunitas
innatetidak memiliki sifat yang dimiliki inunitas adaptif.
Lanjutan

Imunitas adaptif memiliki memori yang bertahan dalam waktu sangat


lama terhadap antigen spesifik. Untuk mengenali dan melawan patogen
yang memiliki diversitas tinggi, limfosit sebagai komponen imunitas
adaptif telah berkembang dan dapat mengenali diversitas yang tinggi
dari antigen bakteri, virus, dan organisme penyebab penyakit lainnya.
Molekul pengenalan sel B adalah imunoglobulin, Ig. Imunoglobulin
diproduksi oleh sel B dalam keadaan yang sangat beragam sesuai
dengan keragaman antigen. Setiap sel B memproduksi imunoglobulin
tunggal.
Lanjutan

Imunoglobulin yang berada pada permukaan sel berfungsi sebagai


reseptor sel untuk suatu antigen yang disebut B-cell receptor (BCR).
Imunoglobulin disekresi dalam bentuk antibodi yang dihasilkan oleh sel
plasma yaitu sel B yang teraktivasi. Sekresi antibodi yang mengikat
patogen atau substansi beracun yang diproduksi patogen pada
ekstraselluler, merupakan peranan utama sel B pada imunitas adaptif.
Lanjutan
Antibodi merupakan molekul pertama yang diketahui terlibat pada
pengenalan antigen secara spesifik. Molekul antibodi mempunyai dua
peranan yang terpisah: pertama mengikat molekul patogen untuk
meningkatkan respon imun, kedua untuk merekrut sel-sel
imunokompeten dan molekul efektor lainnya ketika antibodi tersebut
telah berikatan dengan targetnya. Sebagai contoh, ikatan antibodi pada
virus akan memberikan reaksi netralisasi di samping memberi penanda
pada virus tersebut agar mudah dikenali oleh sel fagosit dan komplemen.
Dua fungsi tersebut terpisah pada molekul.

Anda mungkin juga menyukai