Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

PENJELASAN TENTANG INDIKASI DAN KONTRAINDIKASI OBAT


Tugas ini disusun untuk melengkapi nilai mata kuliah farmakologi keperawatan

Disusun Oleh :
Nining Mahargita Sari, Amd.Kep NIM 2211202AJ

PROGRAM STUDI ALIH JENJANG S1 KEPERAWATAN


ITSK RS dr. SOEPRAOEN KESDAM V / BRAWIJAYA MALANG
TA. 2022/2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, yang mana telah
memberikan kami semua kekuatan serta kelancaran dalam menyelesaikan
makalah mata kuliah Farmakologi Keperawatan yang berjudul “Penjelasan
Tentang Indikasi Dan Kontraindikasi Obat” dapat selesai seperti waktu yang
telah penulis rencanakan.
Tersusunnya makalah ini tentunya tidak lepas dari peran serta berbagai
pihak yang telah memberikan bantuan secara materil dan spiritual, baik secara
langsung maupun tidak langsung. Oleh karena itu penulis mengucapkan
terimakasih kepada :
1. Ibu dosen mata kuliah Farmakologi Keperawatan
2. Orang tua yang telah memberikan bantuan kepada penulis sehingga
makalah ini dapat terselesaikan.
3. Teman - teman yang telah membantu dan memberikan dorongan
semangat agar makalah ini dapat penulis selesaikan.
Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi semua pihak yang membaca
makalah ini dan dapat mengetahui tentang bagamana indikasi dan
kontraindikasi obat. Makalah ini mungkin kurang sempurna, untuk itu saya
mengharapkan kritik dan saran untuk penyempurnaan makalah ini.
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Obat merupakan unsur yang sangat penting dalam upaya penyelenggaraan
kesehatan. Sebagian besar intervensi medik menggunakan obat, oleh
karena itu diperlukan obat tersedia pada saat diperlukan dalam jenis dan
jumlah yang cukup, berkhasiat nyata dan berkualitas baik (Sambara,
2007).
Obat adalah bahan atau zat yang berasal dari tumbuhan, hewan,mineral
maupun zat kimia tertentu yang dapat digunakan untuk mengurangi rasa sakit,
memperlambat proses penyakit dan atau menyembuhkan penyakit. Obat harus
sesuai dosis agar efek terapi atau khasiatnya bisa kita dapatkan.
Perawat berperan penting dalam memberikan obat-obatan secara aman dan
rasional sebagai hasil kolaborasi dengan dokter kepada pasien. Untuk itu,
perawat harus mengetahui semua komponen dari perintah pemberian obat dan
mempertanyakan perintah tersebut jika tidak lengkap atau tidak jelas atau
dosis yang diberikan di luar batas yang direkomendasikan. Serta untuk
melihat penggunaan obat bisa dilihat dari indikasi dan kontraindikasi obat
yang akan dibahas secara mendetail pada pembahasan selanjutnya.

I.2 Rumusan Masalah


Apa yang dimaksud dengan Indikasi dan Kontraindikasi Obat?

1.3 Tujuan Penulisan


Tujuan dari penulisan ini untuk mengetahui tentang Indikasi dan
Kontraindikasi Obat.
BAB II
PEMBAHASAN

1.1 Pengertian Obat


Obat dalam arti luas adalah setiap zat kimia yang dapat mempengaruhi proses
hidup, maka farmakologi merupakan ilmu yang sangat luas cakupannya. Namun
untuk seorang dokter, ilmu ini dibatasi tujuannya yaitu agar dapat menggunakan
obat untuk maksud pencegahan, diagnosis, dan pengobatan penyakit. Selain itu,
agar mengerti bahwa penggunaan obat dapat mengakibatkan berbagai gejala
penyakit. (Bagian Farmakologi, Fakultas Kedokteran, Universitas Indonesia). Obat
diperoleh:
1. Tumbuhan : Kuinin
2. Hewan : Insulin
3. Mineral : Koalin
4. Mikroorganisme : Penisilin
5. Sintesa : Sulfonamida
2.2.1 Peran Obat
Obat merupakan salah satu komponen yang tidak dapat tergantikan dalam
pelayanan kesehatan. Obat berbeda dengan komoditas perdagangan, karena selain
merupakan komoditas perdagangan, obat juga memiliki fungsi sosial.
Obat berperan sangat penting dalam pelayanan kesehatan karena penanganan dan
pencegahan berbagai penyakit tidak dapat dilepaskan dari tindakan terapi dengan
obat atau farmakoterapi. Seperti yang telah dituliskan pada pengertian obat diatas
maka peran obat secara umum adalah sebagai berikut:
1. Penetapan diagnose
2. Untuk pencegahan penyakit
3. Menyembuhkan penyakit
4. Memulihkan (rehabilitasi) kesehatan
5. Mengubah fungsi normal tubuh untuk tujuan tertentu
6. Peningkatan Kesehatan
7. Mengurangi rasa sakit
1.2 Indikasi dan Kontraindikasi Obat
Dalam kedokteran, Indikasi adalah istilah untuk penggunaan obat yang disetujui
atau manfaat penggunaan obat. Peran utama dari bagian pelabelan Indikasi dan
Penggunaan adalah untuk memungkinkan praktisi perawatan kesehatan dengan
mudah mengidentifikasi terapi yang sesuai untuk pasien dengan
mengkomunikasikan dengan jelas indikasi yang disetujui obat.
Kontraindikasi adalah suatu situasi atau kondisi khusus dimana sebuah obat atau
prosedur sebaiknya tidak diberikan atau dilakukan karena munkin dapat merugikan,
melukai atau membahayakan seseorang. Apalagi jika obat tersebut tanpa resep
dokter.
Dalam hal dampaknya terhadap kesehatan, ada dua jenis kontraindikasi yaitu :
1. Kontraindikasi relatif
Suatu kondisi yang membuat pengobatan atau prosedur tertentu mungkin tidak
disarankan. Hal ini merupakan bentuk kehati – hatian Ketika dua obat atau
prosedur digunakan secara bersama – sama.
Namun jika pengobatan atau prosedur mungkin dapat digunakan jika
manfaatnya lebih besar dari resikonya misalnya, sinar x tidak dianjurkan pada
ibu hamil, kecuali jika benar – benar sangat diperlukan.
2. Kontraindikasi absolut
Suatu kondisi yang membuat pengobatan atau prosedur tertentu benar – benar
tidak disarankan. Hal ini karena suatu prosedur atau zat yang digunakan dapat
menyebabkan situasi yang mengancam pasien.
Maka dari itu, prosedur atau obat tersebut benar – benar harus dihindari oleh
pasien. Misalnya kontraindikasi aspririn pada anak – anak karena kemungkinan
menyebabkan syndrome reye yang berbahaya.
2.3 Contoh Indikasi dan Kotraindikasi Obat
Dosis dan Waktu
No Nama Obat Indikasi Efek Samping Kontraindikasi
Pemberian
1. Salisilat PO: 325-650 mg, q4-6 Efektif dalam meredakan Feses berwarna Ibu hamil dan menyusui.
Aspirin (Analgesik jam/hari (sakit kepala, sakit kepala, nyeri otot, hitam, mual muntah, hipersensitif terhadap aspirin
non narkotik). pegal,dan nyeri otot), 1g 4- inflamasi, dan nyeri pada gangguan
6x/hari (inflamasi) artrits, dan sebagai pendengaran, sakit
antikoagulan ringan. perut.

2. NSAID Asam PO: 200-600mg, 3x/hari Untuk pegal dan nyeri Nyeri dada, lemas, Hipersensitif terhadap ibu
Propionat Ibu (pegal dan nyeri) otot yang ringan sampai sesak feses berwarna profen, asma, lupus, ibu
profen (Motrin, sedang yang hitam, bengkak atau hamil dan menyusui.
Advil, Nuprin, menimbulkan tidak enak berat badan naik
Medipren) pada lambung tetapi drastis.
lebih ringan dari aspirin
3. Para-aminofenol po: 325-650mg q.i.d. Dipakai untuk nyeri Takikardia, tekanan Ibu hamil dan menyusui,
Asetaminofen ringan sampai nyeri darah turun. hipersensif terhadap
(Tylenol, panadol sedang paracetamol, gangguan hati
dan ginjal.
4. Asam Antranilat PO: 250 mg, q.i.d. Untuk pereda nyeri dan Mual muntah, diare, Penderita gangguan hati,
(Fenamat) peradangan. pusing, kulit rasa ginjal, ibu hamil trimester
Asam Mefenamat gatal, mulut kering, ketiga dan ibu menyusui.
(Ponstel) berkeringat.

5. Antiansietas PO: 2-10 mg, t.i.d. atau Untuk spesma otot akut Mengantuk, pusing, Alergi hipersensitif
Diazepam (Valium) q.i.d. dan kronik. mual, sembelit, diazepam, menderita
penglihatan kabur, glukoma, jantung dan hati.
ruang kulit ringan.
6. Tetrasiklin PO: 250-500mg, setiap 6 Dipakai untuk infeksi Mual muntah, nyeri Hipersensitif dengan
(Achromycin, jam; atau 1-2 g, dalam saluran pernapasan dan ulu hati, diare, hilang kandungan tetrasiklin,
Sumycin) dosis terbagi 2-4 kemih. napsu makan, lidah penyakit ginjal, penyakit
membengkak, dan hati.
sulit menelan.
7. Kaptropil PO: 12,5-25 mg b.i.d., t.i.d Mengobati hipertensi dan Pusing terutama saat Wanita hamil dan menyusui,
( capoten) R: 25-50 mg, t.i.d. gagal jantung. bangkit berdiri, batuk gangguan ginjal, gangguan
maksimal 450 mg/hari kering, gangguan hati, diabetes.
pada indra pengecap,
takikardia, hipotensi.
8. Sirup ipekak D: PO : 15 ml Untuk menimbulkan Ruam kulit, perasaan Hipersensitiv terhadap
A> 1 th : PO: 15 ml muntah. terbakar pada perut, kandungan laxadini.
kram usus, mual
muntah, diare.
9. Ranitidin (Zantac) D: PO: 150 mg, setiap 12 Untuk tukak lambung. Diare, muntah- Wanita hamil dan menyusui,
jam atau 300 mg muntah, sakit kepala, penderita gangguan ginjal.
R: 150 mg insomnia, vertigo
10. Ampisilin D: PO: 250-500 mg, setiap Melawan bakteri gram Mual munta, Hipersenstivitas/alergi
(Polycillin, 6 jam negatif dan gram positif. berkeringat, gatal- ampisilin, infeksi
Omnipen) A: PO: 50-100 mg/kg/hari (flu dan pilek) gatal, kesulitan mononukleosis.
bernapas,
pembengkakan
wajah.
11. ANTI BIOTIK D : PO : 250-500 mg, Utuk penyakit bronkitis Mual, muntah, diare Wanita yang sedang hamil
Amoksisilin setaip 8 jam akut, infeksi THT, ringan, ruam kulit. dan menyusui
(Amoxil) A : PO: 20-40mg/kg/hari. infeksi kulit, infeksi
saluran kencing, untuk
mengobati berbagai
macam infeksi
bakteridengan cara
menghentikan
pertumbuhan bakteri.
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Obat dalam arti luas adalah setiap zat kimia yang dapat mempengaruhi
proses hidup, maka farmakologi merupakan ilmu yang sangat luas cakupannya.
Namun untuk seorang dokter, ilmu ini dibatasi tujuannya yaitu agar dapat
menggunakan obat untuk maksud pencegahan, diagnosis, dan pengobatan
penyakit. Selain itu, agar mengerti bahwa penggunaan obat dapat mengakibatkan
berbagai gejala penyakit. (Bagian Farmakologi, Fakultas Kedokteran, Universitas
Indonesia).
Indikasi adalah istilah untuk penggunaan obat yang disetujui atau manfaat
penggunaan obat. Peran utama dari bagian pelabelan Indikasi dan Penggunaan
adalah untuk memungkinkan praktisi perawatan kesehatan dengan mudah
mengidentifikasi terapi yang sesuai untuk pasien dengan mengkomunikasikan
dengan jelas indikasi yang disetujui obat.
Kontraindikasi adalah suatu situasi atau kondisi khusus dimana sebuah obat atau
prosedur sebaiknya tidak diberikan atau dilakukan karena munkin dapat
merugikan, melukai atau membahayakan seseorang.

3.2 Saran
Diharapkan setelah membaca makalah ini mahasiswa dapat lebih memahami dan
mengetahui tentang pengertian indikasi dan kontraindikasi obat.
DAFTAR PUSTAKA

DepKes RI. 2007, Pedoman Penggunaan Obat Bebas dan Bebas Terbatas, Ditjen
Bina Kefarmasian dan Alat Kesehatan, Jakarta.
Indijah, S.W., Fajri, P. 2016. Bahan Ajar Cetak Farmakologi. Kemenkes RI,Jakarta.

http://bppsdmk.kemkes.go.id/pusdiksdmk/wpcontent/uploads/2017/08/Farmakolog
i-dalam-Keperawatan-Komprehensif.pdf diakses pada tanggal 25 November pukul
12:35

Anda mungkin juga menyukai