Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH KONSEP DASAR KEPERAWATAN

ISU ETIK DALAM PRAKTEK KEPERAWATAN

DOSEN PENGAMPU :

Fajar Yousriantin, M. Kes

Disusun Oleh:

Muhammad Riski Abdullah (82121031)

Putri Anggraini (821211019)

Resy Rosnawati (821211014)

Chisi Nur Afruari (821211009)

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN

YAYASAN RUMAH SAKIT ISLAM PONTIANAK

2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT. yang telah memberikan rahmad dan hidayah-Nya
sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul “ISU ETIK DALAM
KEPERAWATAN” ini tepat pada waktunya. Adapun tujuan dari penulisan makalah ini
adalah untuk memenuhi tugas Bu Fajar yousriantin, M.Kep pada mata kuliah Kebutuhan
Dasar Manusia. Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk menambah wawasan tentang
tugas kita sebagai manusia dimuka bumi ini bagi para pembaca dan juga bagi kami, penulis.
Kami mengucap terima kasih kepada Bu Fajar yousriantin, M.Kep selaku dosen mata
kuliah Kebutuhan Dasar Manusia yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat
menambah pengetahuan dan wawasan sesuai dengan bidang studi yang kami tekuni.

Kami juga mengucap terima kasih kepada semua pihak yang telah membagikan sebagian
pengetahuannya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini.

Kami menyadari, makalah yang kami tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena
itu, kritik dan saran yang membangun akan kami nantikan demi kesempurnaan makalah
ini.

Pontianak, 22 September 2021

Tim Penulis

ii
DAFTAR ISI

Judul………………………………………………………………………………….……….………………………………… i

Kata Pengantar………………………………………………………….……………………………………………….... ii

Daftar isi……………………………………………………………………………………………………………….……. iii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang………………………………………………………………………………………...…........ 1
B. Rumus Masalah…………………………………………………………..…………………………..………. 1
C. Tujuan Masalah…………………..………………………………………………………………..…………. 2

BAB II PEMBAHASAN

A. Etika keperawatan……………………………………………………………………………….………..... 3
B. Ayat yang menyangkut tentang etika keperawatan……………..……………………………. 3
C. Tipe Etik keperawata…………………………………...………………….…………………...………… 5
D. Prinsip-Prinsip Etik keperawatan...……………………………………………………………….... 6
E. Kode etik keperawatan………………………………………………………………….……………….. 8
F. Isu etik keperawatan………………………………………..………………………..…………………… 10

BAB II PENUTUP

A. Kesimpulan ………………………………………………………………………………………………..... 13
B. Saran………………………………………………………………………………………………….…………. 13

KATA PENGANTAR…………………………………….…………………………………………….…………….. 14

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar belakang
Pelayanan keperawatan yang bermutu adalah pelayanan yang dapat memuaskan
setiapklien, serta penyelenggaraannya sesuai dengan standar dan kode etik profesi
yang telahditetapkan.Pelayanan kesehatan dan keperawatan yang dimaksud adalah
bentuk implementasi praktekkeperawatan yang ditujukan kepada pasien/klien baik
kepada individu, keluarga danmasyarakat dengan tujuan, upaya peningkatan
kesehatan dan kesejahteraan gunamempertahankan dan memelihara kesehatan
serta menyembuhkan dari sakit, dengan kata lainupaya praktek keperawatan
berupa promotif, preventif, kuratif dan rehabilitasi.

Dalam melakukan praktek keperawatan, perawat secara langsung berhubungan


danberinteraksi dengan klien, dan pada saat interaksi inilah sering timbul beberapa
hal yang tidakdiinginkan baik disengaja maupun tidak disengaja. Oleh karena itu
profesi keperawatan harusmempunyai standar profesi dan aturan lain yang didasari
oleh ilmu pengetahuan yangdimilikinya, guna memberi perlindungan kepada
masyarakat. Dengan adanya standar praktekprofesi keperawatan ini dapat dilihat
apakah seorang perawat melakukan malpraktek,kelalaian ataupun bentuk
pelanggaran praktek keperawatan lainnya baik itu pelanggaran yang terkait dengan
etika.

B. Rumusan masalah
1.Apa pengertian etika?
2. Ayat apa yang menyangkut pada etika keperawatan?
3.Apa saja tipe etik dalam keperawatan?
4. Apa saja prinsip etika keperawatan?
5.Apa saja kode etik dalam keperawatan?
6. Apa saja isu etik keperawatan?

1
C. Tujuan masalah

1.Mengetahui pengertian etika?

2. Mengetahui apa yang menyangkut pada etika keperawatan?


3.Mengetahui apasaja tipe etik dalam keperawatan?
4. Mengetahui Apa saja prinsip etika keperawatan?
5. Mengetahui Apa saja kode etik dalam keperawatan?
6. Mengetahui Apa saja isu etik keperawatan?

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Etika Keperawatan
Etik merupakan prinsip yang menyangkut benar dan salah, baik dan buruk dalam
hubungan dengan orang lain. Etik merupakan studi tentang perilaku, karakter dan
motif yang baik serta ditekankan pada penetapan apa yang baik dan berharga bagi
semua orang. Secara umum, terminologi etik dan moral adalah sama. Etik memiliki
terminologi yang berbeda dengan moral bila istilah etik mengarahkan
terminologinya untuk penyelidikan filosofis atau kajian tentang masalah atau
dilema tertentu. Moral mendeskripsikan perilaku aktual, kebiasaan dan
kepercayaan sekelompok orang atau kelompok tertentu.(Nasrullah 2019)

Etik juga dapat digunakan untuk mendeskripsikan suatu pola atau cara hidup,
sehingga etik merefleksikan sifat, prinsip dan standar seseorang yang
mempengaruhi perilaku profesional.Cara hidup moral perawat telah dideskripsikan
sebagai etik perawatan. Berdasarkan uraian diatas, dapat disimpulkan bahwa etik
merupakan istilah yang digunakan untuk merefleksikan bagaimana seharusnya
manusia berperilaku, apa yang seharusnya dilakukan seseorang terhadap orang
lain. .(Nasrullah 2019)

B. Ayat yang menyangkut tentang etika keperawatan

3
Artinya: Wahai orang-orang yang beriman! Janganlah kamu melanggar syiar
syiar kesucian Allah, dan jangan (melanggar kehormatan) bulan-bulan haram,
jangan (mengganggu) hadyu (hewan-hewan kurban) dan qala’id (hewan-hewan
kurban yang diberi tanda), dan jangan (pula) mengganggu orang-orang yang
mengunjungi Baitulharam;mereka mencari karunia dan keridaan Tuhannya.Tetapi
apabila kamu telah menyelesaikan ihram, maka bolehlah kamu berburu.Jangan
sampai kebencian(mu) kepada suatu kaum karena mereka menghalang-halangimu
dari Masjidilharam, mendorongmu berbuat melampaui batas (kepada mereka).Dan
tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan takwa, dan jangan
tolong-menolong dalam berbuat dosa dan permusuhan.Bertakwalah kepada Allah,
sungguh, Allah sangat berat siksaan-Nya. (QS. Al Maa’idah [5]: 2)

Dengan demikian mengobati serta merawatorang sakit adalah termasuk tugas mulia
darisekian banyak tugas-tugas atau pekerjaan mulialainnya. Bahkan jika menurut
QS Al-Maidah diatas maka mengobati dan merawat termasukperbuatan ibadah
berupa tolong menolongterhadap sesama.Sebagai perbuatan ibadah maka tugas
mulia inisedemikian rupa harus memenuhi syarat-syaratterkabulnya ibadah yaitu
IKHLAS dan SESUAIdengan TUNTUNAN RASULULLAH SAW. Kalautidak maka sia-
sialah pekerjaan tersebut, kelakdi akhirat tidak akan mendapat buahnya.

Perawat harus sangat bermurah hati dan penuh kasihdengan pasien, puas dengan
profesi mereka danbangga dengan pelayanan mulia mereka yang
merekatawarkan. Perawat harus mempunyai martabat,harga diri, dan rasa hormat
terhadap diri merekasendiri dan terhadap profesi mereka. Perilaku merekaharus
menjadi contoh yang baik untuk seluruhmasyarakat. Ini tentu etika penting dari
perawatMuslim.Perawat muslim harus memahami bagian penting dariprofesi
mereka dan berpikir tentang kesucian jiwapasien dan tubuh mereka. Hal ini adalah
perawatanyang paling penting dalam kode etik islam.

4
C. Tipe Etik Keperawatan
Menurut Nasrullah (2019), etika keperawatan dibagi menjadi 3 tipe yaitu:

1. Bioetik merupakan studi filosofi yang mempelajari tentang kontroversi dalam


etik, menyangkut masalah biologi dan pengobatan. Lebih lanjut, bioetik difokuskan
pada pertanyaan etik yang muncul tentang hubungan antara ilmu kehidupan,
bioteknologi, pengobatan, politik, hukum, dan theology. Pada lingkup yang lebih
sempit, bioetik merupakan evaluasi etik pada moralitas treatment atau inovasi
teknologi, dan waktupelaksanaan pengobatan pada manusia. Pada lingkup yang
lebih luas, bioetik mengevaluasi pada semua tindakan moral yang mungkin
membantu atau bahkan membahayakan kemampuan organisme terhadap perasaan
takut dan nyeri, yang meliputi
semua tindakan yang berhubungan dengan pengobatan dan biologi. Isu dalam
bioetik antara lain : peningkatan mutu genetik, etika lingkungan, pemberian
pelayanan kesehatan
Dapat disimpulkan bahwa bioetik lebih berfokus pada dilema yang menyangkut
perawatan kesehatan modern, aplikasi teori etik dan prinsip etik terhadap masalah-
masalah pelayanan Kesehatan.

2. Clinical ethics/Etik klinik. Etik klinik merupakan bagian dari bioetik yang lebih
memperhatikan pada masalah etik selama pemberian pelayanan pada klien.Contoh
clinical ethics : adanya persetujuan atau penolakan, dan bagaimana seseorang
sebaiknya merespon permintaan medis yang kurang bermanfaat (sia-sia).

3. Nursing ethics/Etik Perawatan. Bagian dari bioetik, yang merupakan studi formal
tentang isu etik dan dikembangkan dalam tindakan keperawatan serta dianalisis
untuk mendapatkan keputusan etik

5
D. Prinsip-Prinsip Etik Keperawatan
Menurut Nasrullah (2019), etika keperawatan memiliki prinsip yaitu:

1. Otonomi (Autonomy)
Prinsip otonomi didasarkan pada keyakinan bahwa individu mampu berpikir logis
dan mampu membuat keputusan sendiri. Orang dewasa dianggap kompeten dan
memiliki kekuatan membuat sendiri, memilih dan memiliki berbagai keputusan
atau pilihan yang harus dihargai oleh orang lain. Prinsip otonomi merupakan
bentuk respek terhadap seseorang, atau dipandang sebagai persetujuan tidak
memaksa dan bertindak secara rasional. Otonomi merupakan hak kemandirian dan
kebebasan individu yang menuntut pembedaan diri. Praktek profesional
merefleksikan otonomi saat perawat menghargai hak-hak klien dalam membuat
keputusan tentang perawatan dirinya.

2. Berbuat baik (Beneficience)


Beneficience berarti, hanya melakukan sesuatu yang baik. Kebaikan, memerlukan
pencegahan dari kesalahan atau kejahatan, penghapusan kesalahan atau kejahatan
dan peningkatan kebaikan oleh diri dan orang lain. Terkadang, dalam situasi
pelayanan kesehatan, terjadi konflik antara prinsip ini dengan otonomi.

3. Keadilan (Justice)
Prinsip keadilan dibutuhkan untuk terpai yang sama dan adil terhadap orang lain
yang menjunjung prinsip-prinsip moral, legal dan kemanusiaan. Nilai ini
direfleksikan dalam prkatek profesional ketika perawat bekerja untuk terapi yang
benar sesuai hukum, standar praktek dan keyakinan yang benar untuk memperoleh
kualitas pelayanan kesehatan.

4. Tidak merugikan (Nonmaleficience)


Prinsip ini berarti tidak menimbulkan bahaya/cedera fisik dan psikologis pada
klien.

6
5. Kejujuran (Veracity)
Prinsip veracity berarti penuh dengan kebenaran. Nilai ini diperlukan oleh pemberi
pelayanan kesehatan untuk menyampaikan kebenaran pada setiap klien dan untuk
meyakinkan bahwa klien sangat mengerti. Prinsip veracity berhubungan dengan
kemampuan seseorang untuk mengatakan kebenaran. Informasi harus ada agar
menjadi akurat, komprensensif, dan objektif untuk memfasilitasi pemahaman dan
penerimaan materi yang ada, dan mengatakan yangsebenarnya kepada klien
tentang segala sesuatu yang berhubungan dengan keadaan dirinya selama
menjalani perawatan. Walaupun demikian, terdapat beberapa argument
mengatakan adanya batasan untuk kejujuran seperti jika kebenaran akan kesalahan
prognosis klien untuk pemulihan atau adanya hubungan paternalistik bahwa
”doctors knows best” sebab individu memiliki otonomi, mereka memiliki hak untuk
mendapatkan informasi penuh tentang kondisinya. Kebenaran merupakan dasar
dalam membangun hubungan saling percaya.

6. Menepati janji (Fidelity)


Prinsip fidelity dibutuhkan individu untuk menghargai janji dan komitmennya
terhadap orang lain. Perawat setia pada komitmennya dan menepati janji serta
menyimpan rahasia klien. Ketaatan, kesetiaan, adalah kewajiban seseorang untuk
mempertahankan komitmen yang dibuatnya. Kesetiaan, menggambarkan
kepatuhan perawat terhadap kode etik yang menyatakan bahwa tanggung jawab
dasar dari perawat adalah untuk meningkatkan kesehatan, mencegah penyakit,
memulihkan kesehatan dan meminimalkan penderitaan.

7. Karahasiaan (Confidentiality)
Aturan dalam prinsip kerahasiaan adalah informasi tentang klien harus dijaga
privasi klien. Segala sesuatu yang terdapat dalam dokumen catatan kesehatan klien
hanya boleh dibaca dalam rangka pengobatan klien. Tidak ada seorangpun dapat
memperoleh informasi tersebut kecuali jika diijinkan oleh klien dengan bukti
persetujuan. Diskusi tentang klien diluar area pelayanan, menyampaikan pada
teman atau keluarga tentang klien dengan tenaga kesehatan lain harus dihindari.

7
8. Akuntabilitas (Accountability)
Akuntabilitas merupakan standar yang pasti bahwa tindakan seorang profesional
dapat dinilai situasi yang tidak jelas atau tanpa terkecuali.

E. Kode etik keperawatan


Nasrullah(2019) menyatakan, Kode etik Adalah pernyataan standar profesional
yang digunakan sebagai pedoman perilaku dan menjadi kerangka kerja untuk
membuat keputusan. Aturan yang berlaku untuk seorang perawat Indonesia dalam
melaksanakan tugas/fungsi perawat adalah kode etik perawat nasional Indonesia,
dimana seorang perawat selalu berpegang teguh terhadap kode etik sehingga
kejadian pelanggaran etik dapat dihindarkan. Kode etik keperawatan :

1. Perawatdan Klien
a. Perawat dalam memberikan pelayanan keperawatan menghargai harkat dan
marta manusia, keunikan klien dan tidak terpengaruh oleh pertimbangan
kebangsaan, kesukuan, warnakulit, umur, jeniskelamin, aliran politik dan agama
yang dianutserta kedudukan sosial

b. Perawat dalam memberikan pelayanan keperawatan senantiasa memelihara


suasana lingkungan yang menghormati nilai-nilai budaya, adat istiadat dan
kelangsungan hidup beragama klien.

c.Tanggung jawab utama perawat adalah kepada mereka yang membutuhkan


asuhan keperawatan.

d.Perawat wajib merahasiakan segala sesuatu yang dikehendaki sehubungan


dengan tugas yang dipercayakan kepadanya kecuali jika diperlukan oleh yang
berwenang sesuai dengan ketentuan hukum yang berlaku.

8
2. Perawat dan praktek
a. Perawat memlihara dan meningkatkan kompetensi dibidang keperawatan
melalui belajar terus-menerus

b. Perawat senantiasa memelihara mutu pelayanan keperawatan yang tinggi


disertai kejujuran profesional yang menerapkan pengetahuan serta ketrampilan
keperawatan sesuai dengan kebutuhan klien.

c. Perawat dalam membuat keputusan didasarkan pada informasi yang akurat


dan mempertimbangkan kemampuan sertakualifikasi seseorang bilamelakukan
konsultasi, menerima delegasi dan memberikan delegasi kepada orang lain

d.Perawat senantiasa menjunjung tinggi nama baik profesi keperawatan dengan


selalu menunjukkan perilaku profesiona

3. Perawat dan masyarakat

Perawat mengemban tanggung jawab bersama masyarakat untuk memprakarsai


dan mendukung berbagai kegiatan dalam memenuhi kebutuhan dan kesehatan
masyarakat.

4.Perawat dan teman sejawat

a. Perawat senantiasa memelihara hubungan baik dengan sesame perawat


maupun dengan tenaga kesehatan lainnya, dan dalam memelihara keserasian
suasana lingkungan kerja maupun dalam mencapai tujuan pelayanan kesehatan
secara keseluruhan.

b. Perawat bertindak melindungi klien dari tenaga kesehatan yang memberikan


pelayanan kesehatan secara tidak kompeten, tidak etis dan ilegal.

9
5. Perawat dan Profesi

a. Perawat mempunyai peran utama dalam menentukan standar pendidikan dan


pel ayanan keperawatan serta menerapkannya dalam kegiatan pelayanan dan
pendidikan keperawatan

b. Perawat berperan aktif dalam berbagai kegiatan pengembangan profesi


keperawatan

c. Perawat berpartisipasi aktif dalam upaya profesi untuk membangun dan


memelihara kondisi kerja yang kondusif demi terwujudnya asuhan keperawatan
yang bermutu tinggi.

F. Isu etik keperawatan

Menurut Ismoyowati sinaga (2021). Berikut ini adalah beberapa isu dalam
keperawatan yaitu:

1.Organ transplantation (transplantasi organ)

Banyak sekali kasus dimana tim kesehatan berhasil mencangkokan organ


terhadap klien yang membutuhkan. Masalah etik yang muncul adalah apakah
organ donor bisa diperjual-belikan? Bagaimana dengan hak donor untuk hidup
sehat dan sempurna, apakah kita tidak berkewajiban untuk menolong orang yang
membutuhkan padahal kita bisa bertahan dengan satu ginjal. Apakah si penerima
berhak untuk mendapatkan organ orang lain? Bagaimana dengan tim operasi
yang melakukannya apakah sesuai dengan kode etik profesi? Bagaimana dengan
organ orang yang sudah meninggal, Apakah diperbolehkan orang mati diambil
organnya? Semua penelaahan donor organ harus diteliti dengan kajian majelis
etik yang terdiri dari para ahli di bidangnya.

10
Majelis etik bisa terdiri atas pakar terdiri dari dokter, pakar keperawatan, pakar
agama, pakar hukum atau pakar ilmu sosial. Secara medis ada persyaratan yang
harus dipenuhi untuk melakukan donor organ tersebut, diantaranya adalah
memiliki DNA, golongan darah, jenis antigen yang cocok antara donor dan
resipien, tidak terjadi reaksi penolakan secara antigen dan antibodi oleh resipien,
harus dipastikan apakah sirkulasi, perfusi dan metabolisme organ masih berjalan
dengan baik dan belum mengalami kematian (nekrosis). Hal ini akan berkaitan
dengan isu mati klinis dan informed consent. Perlu adanya saksi yang disahkan
secara hukum bahwa organ seseorang atau keluarganya didonorkan pada
keluarga lain agar di kemudian hari tidak ada masalah hukum. Biasanya ada
sertifikat yang menyertai bahwa organ tersebut sah dan legal.

2. Determination of clinical death (perkiraan kematian klinis)

Masalah etik yang sering terjadi adalah penentuan meninggalnya seseorang


secara klinis. Banyak kontroversi ciri-ciri dalam menentukan mati klinis. Hal ini
berkaitan dengan pemanfaatan organ-organ klien yang dianggap sudah
meninggal secara klinis. Kriteria kematian klinis (brain death) ditentukan oleh
penghentian nafas setelah berhentinya pernafasan artifisal selama 3 menit
(inspirasi-ekspirasi); berhentinya denyut jantung tanpa stikulus eksternal; tidak
ada respon verbal dan non verbal terhadap stimulus eksternal; hilangnya refleks-
refleks (cephalic reflexes); pupil dilatasi; hilangnya fungsi seluruh otak yang bisa
dibuktikan dengan EEG.

3.Quality of Life (kualitas dalam kehidupan)

Masalah kualitas kehidupan sering kali menjadi masalah etik. Hal ini mendasari
tim kesehatan untuk mengambil keputusan etis untuk menentukan seorang klien
harus mendapatkan intervensi atau tidak. Sebagai contoh di suatu tempat yang
tidak ada donor yang bersedia dan tidak ada tenaga ahli yang dapat memberikan
tindakan ertentu. Siapa yang berhak memutuskan tindakan keperawatan pada
klien yang mengalami koma? Siapa yang boleh memutuskan untuk menghentikan
resusitasi?

11
Contoh kasus apakah klien TBC tetap kita bantu untuk minum obat padahal ia
masih mampu untuk bekerja? Kalau ada dua klien bersamaan yang
membutuhkan satu alat siapa yang didahulukan? Apabila banyak klien lain
membutuhkan alat tetapi alat tersebut sedang digunakan oleh klien orang kaya
yang tidak ada harapan sembuh apa yang harus dilakukan perawat? Apabila klien
kanker merasa gembira untuk tidak meneruskan pengobatan bagaiama sikap
perawat? Bila klien harus segera amputasi tetapi klien tidak sadar siapakah yang
harus memutuskan?

12
BAB III

PENUTUPAN

A. Kesimpulan

Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa kode perilaku yang memperlihatkan
perbuatan yang baik bagi kelompok tertentu. Etika berhubungan dengan hal yang
baik dan hal yang tidak baik dandengan kewajiban moral. Etika berhubungan
dengan peraturan untuk perbuatanatau tidakan yang mempunyai prinsip benar
dan salah, serta prinsip moralitas karena etika mempunyai tanggung jawab
moral, menyimpang dari kode etik berarti tidak memiliki prilaku yang baik dan
tidak memiliki moral yang baik. dalam profesi keperawatan merupakan alat
pengukur perilaku moral dalam keperawatan. Dalam penyusunan alat pengukur
ini, keputusan diambil berdasarkan pada kode etik sebagai standar yang
mengukur dan mengevaluasi perilaku perawat dengan menggunakan kode etik
keperawatan, organisasi profesi keperawatan dapat meletakkan kerangka
berpikir perawat untuk mengambil keputusan dan bertanggung jawab kepada
masyarakat, anggota tim kesehatan lain, dan kepada profesi. Prinsip-prinsip etika
meliputi otonomi, berbuat baik, keadilan, tidak merugikan, kejujuran,
kerahasiaan dan akuntabilitas. Ajaran moral berisi tentang nilai dan norma yang
menjelaskan sifat baik dan buruk , benar dan salah. Aplikasi dalam praktek klinis
bagi perawat diperlukan untuk menempatkan nilai-nilai kesehatan pada
posisinya. Manfaat nilai dalam bidang keperawatan salah satunya menjadi
pedoman bagi perawat dalam berperilaku dan menjalin hubungan keprofesian
sebagai landasan dalam penerapan praktek etika.

13
B. Saran

Pembelajaran tentang etika dan moral terutama di bidang keperawatan harus di


tanamkan kepada mahasiswa sejak dini,agar mahasiswa dapat memahami
tentang etika keperawatan sehingga akan berbuat dan bertindak sesuai kode
etiknya ( kode etika keperawatan).

14
DAFTAR PUSAKA

Dede Nasrullah Dkk. 2019. Etika Keperawatan. Surabaya 18 September.

Tri Wahyuni Ismoyowati, S.Kep., Ns., M.Kep . Mei Rianita Elfrida Sinaga, S.Kep., Ns., M.Kep.
2021. ‘‘ KONSEP DASAR KEPERAWATAN”. Yogyakarta Maret.

Ainundrmyn. Etika keperawatan dalam pandangan


https://id.scribd.com/presentation/375432333/Etika-Keperawatan-Dalam-Pandangan-
Islam Diakses pada tanggal 17 Oktober 2021

15

Anda mungkin juga menyukai