DOSEN PENGAMPU :
Disusun Oleh:
2021
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT. yang telah memberikan rahmad dan hidayah-Nya
sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul “ISU ETIK DALAM
KEPERAWATAN” ini tepat pada waktunya. Adapun tujuan dari penulisan makalah ini
adalah untuk memenuhi tugas Bu Fajar yousriantin, M.Kep pada mata kuliah Kebutuhan
Dasar Manusia. Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk menambah wawasan tentang
tugas kita sebagai manusia dimuka bumi ini bagi para pembaca dan juga bagi kami, penulis.
Kami mengucap terima kasih kepada Bu Fajar yousriantin, M.Kep selaku dosen mata
kuliah Kebutuhan Dasar Manusia yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat
menambah pengetahuan dan wawasan sesuai dengan bidang studi yang kami tekuni.
Kami juga mengucap terima kasih kepada semua pihak yang telah membagikan sebagian
pengetahuannya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini.
Kami menyadari, makalah yang kami tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena
itu, kritik dan saran yang membangun akan kami nantikan demi kesempurnaan makalah
ini.
Tim Penulis
ii
DAFTAR ISI
Judul………………………………………………………………………………….……….………………………………… i
Kata Pengantar………………………………………………………….……………………………………………….... ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang………………………………………………………………………………………...…........ 1
B. Rumus Masalah…………………………………………………………..…………………………..………. 1
C. Tujuan Masalah…………………..………………………………………………………………..…………. 2
BAB II PEMBAHASAN
A. Etika keperawatan……………………………………………………………………………….………..... 3
B. Ayat yang menyangkut tentang etika keperawatan……………..……………………………. 3
C. Tipe Etik keperawata…………………………………...………………….…………………...………… 5
D. Prinsip-Prinsip Etik keperawatan...……………………………………………………………….... 6
E. Kode etik keperawatan………………………………………………………………….……………….. 8
F. Isu etik keperawatan………………………………………..………………………..…………………… 10
BAB II PENUTUP
A. Kesimpulan ………………………………………………………………………………………………..... 13
B. Saran………………………………………………………………………………………………….…………. 13
KATA PENGANTAR…………………………………….…………………………………………….…………….. 14
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Pelayanan keperawatan yang bermutu adalah pelayanan yang dapat memuaskan
setiapklien, serta penyelenggaraannya sesuai dengan standar dan kode etik profesi
yang telahditetapkan.Pelayanan kesehatan dan keperawatan yang dimaksud adalah
bentuk implementasi praktekkeperawatan yang ditujukan kepada pasien/klien baik
kepada individu, keluarga danmasyarakat dengan tujuan, upaya peningkatan
kesehatan dan kesejahteraan gunamempertahankan dan memelihara kesehatan
serta menyembuhkan dari sakit, dengan kata lainupaya praktek keperawatan
berupa promotif, preventif, kuratif dan rehabilitasi.
B. Rumusan masalah
1.Apa pengertian etika?
2. Ayat apa yang menyangkut pada etika keperawatan?
3.Apa saja tipe etik dalam keperawatan?
4. Apa saja prinsip etika keperawatan?
5.Apa saja kode etik dalam keperawatan?
6. Apa saja isu etik keperawatan?
1
C. Tujuan masalah
2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Etika Keperawatan
Etik merupakan prinsip yang menyangkut benar dan salah, baik dan buruk dalam
hubungan dengan orang lain. Etik merupakan studi tentang perilaku, karakter dan
motif yang baik serta ditekankan pada penetapan apa yang baik dan berharga bagi
semua orang. Secara umum, terminologi etik dan moral adalah sama. Etik memiliki
terminologi yang berbeda dengan moral bila istilah etik mengarahkan
terminologinya untuk penyelidikan filosofis atau kajian tentang masalah atau
dilema tertentu. Moral mendeskripsikan perilaku aktual, kebiasaan dan
kepercayaan sekelompok orang atau kelompok tertentu.(Nasrullah 2019)
Etik juga dapat digunakan untuk mendeskripsikan suatu pola atau cara hidup,
sehingga etik merefleksikan sifat, prinsip dan standar seseorang yang
mempengaruhi perilaku profesional.Cara hidup moral perawat telah dideskripsikan
sebagai etik perawatan. Berdasarkan uraian diatas, dapat disimpulkan bahwa etik
merupakan istilah yang digunakan untuk merefleksikan bagaimana seharusnya
manusia berperilaku, apa yang seharusnya dilakukan seseorang terhadap orang
lain. .(Nasrullah 2019)
3
Artinya: Wahai orang-orang yang beriman! Janganlah kamu melanggar syiar
syiar kesucian Allah, dan jangan (melanggar kehormatan) bulan-bulan haram,
jangan (mengganggu) hadyu (hewan-hewan kurban) dan qala’id (hewan-hewan
kurban yang diberi tanda), dan jangan (pula) mengganggu orang-orang yang
mengunjungi Baitulharam;mereka mencari karunia dan keridaan Tuhannya.Tetapi
apabila kamu telah menyelesaikan ihram, maka bolehlah kamu berburu.Jangan
sampai kebencian(mu) kepada suatu kaum karena mereka menghalang-halangimu
dari Masjidilharam, mendorongmu berbuat melampaui batas (kepada mereka).Dan
tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan takwa, dan jangan
tolong-menolong dalam berbuat dosa dan permusuhan.Bertakwalah kepada Allah,
sungguh, Allah sangat berat siksaan-Nya. (QS. Al Maa’idah [5]: 2)
Dengan demikian mengobati serta merawatorang sakit adalah termasuk tugas mulia
darisekian banyak tugas-tugas atau pekerjaan mulialainnya. Bahkan jika menurut
QS Al-Maidah diatas maka mengobati dan merawat termasukperbuatan ibadah
berupa tolong menolongterhadap sesama.Sebagai perbuatan ibadah maka tugas
mulia inisedemikian rupa harus memenuhi syarat-syaratterkabulnya ibadah yaitu
IKHLAS dan SESUAIdengan TUNTUNAN RASULULLAH SAW. Kalautidak maka sia-
sialah pekerjaan tersebut, kelakdi akhirat tidak akan mendapat buahnya.
Perawat harus sangat bermurah hati dan penuh kasihdengan pasien, puas dengan
profesi mereka danbangga dengan pelayanan mulia mereka yang
merekatawarkan. Perawat harus mempunyai martabat,harga diri, dan rasa hormat
terhadap diri merekasendiri dan terhadap profesi mereka. Perilaku merekaharus
menjadi contoh yang baik untuk seluruhmasyarakat. Ini tentu etika penting dari
perawatMuslim.Perawat muslim harus memahami bagian penting dariprofesi
mereka dan berpikir tentang kesucian jiwapasien dan tubuh mereka. Hal ini adalah
perawatanyang paling penting dalam kode etik islam.
4
C. Tipe Etik Keperawatan
Menurut Nasrullah (2019), etika keperawatan dibagi menjadi 3 tipe yaitu:
2. Clinical ethics/Etik klinik. Etik klinik merupakan bagian dari bioetik yang lebih
memperhatikan pada masalah etik selama pemberian pelayanan pada klien.Contoh
clinical ethics : adanya persetujuan atau penolakan, dan bagaimana seseorang
sebaiknya merespon permintaan medis yang kurang bermanfaat (sia-sia).
3. Nursing ethics/Etik Perawatan. Bagian dari bioetik, yang merupakan studi formal
tentang isu etik dan dikembangkan dalam tindakan keperawatan serta dianalisis
untuk mendapatkan keputusan etik
5
D. Prinsip-Prinsip Etik Keperawatan
Menurut Nasrullah (2019), etika keperawatan memiliki prinsip yaitu:
1. Otonomi (Autonomy)
Prinsip otonomi didasarkan pada keyakinan bahwa individu mampu berpikir logis
dan mampu membuat keputusan sendiri. Orang dewasa dianggap kompeten dan
memiliki kekuatan membuat sendiri, memilih dan memiliki berbagai keputusan
atau pilihan yang harus dihargai oleh orang lain. Prinsip otonomi merupakan
bentuk respek terhadap seseorang, atau dipandang sebagai persetujuan tidak
memaksa dan bertindak secara rasional. Otonomi merupakan hak kemandirian dan
kebebasan individu yang menuntut pembedaan diri. Praktek profesional
merefleksikan otonomi saat perawat menghargai hak-hak klien dalam membuat
keputusan tentang perawatan dirinya.
3. Keadilan (Justice)
Prinsip keadilan dibutuhkan untuk terpai yang sama dan adil terhadap orang lain
yang menjunjung prinsip-prinsip moral, legal dan kemanusiaan. Nilai ini
direfleksikan dalam prkatek profesional ketika perawat bekerja untuk terapi yang
benar sesuai hukum, standar praktek dan keyakinan yang benar untuk memperoleh
kualitas pelayanan kesehatan.
6
5. Kejujuran (Veracity)
Prinsip veracity berarti penuh dengan kebenaran. Nilai ini diperlukan oleh pemberi
pelayanan kesehatan untuk menyampaikan kebenaran pada setiap klien dan untuk
meyakinkan bahwa klien sangat mengerti. Prinsip veracity berhubungan dengan
kemampuan seseorang untuk mengatakan kebenaran. Informasi harus ada agar
menjadi akurat, komprensensif, dan objektif untuk memfasilitasi pemahaman dan
penerimaan materi yang ada, dan mengatakan yangsebenarnya kepada klien
tentang segala sesuatu yang berhubungan dengan keadaan dirinya selama
menjalani perawatan. Walaupun demikian, terdapat beberapa argument
mengatakan adanya batasan untuk kejujuran seperti jika kebenaran akan kesalahan
prognosis klien untuk pemulihan atau adanya hubungan paternalistik bahwa
”doctors knows best” sebab individu memiliki otonomi, mereka memiliki hak untuk
mendapatkan informasi penuh tentang kondisinya. Kebenaran merupakan dasar
dalam membangun hubungan saling percaya.
7. Karahasiaan (Confidentiality)
Aturan dalam prinsip kerahasiaan adalah informasi tentang klien harus dijaga
privasi klien. Segala sesuatu yang terdapat dalam dokumen catatan kesehatan klien
hanya boleh dibaca dalam rangka pengobatan klien. Tidak ada seorangpun dapat
memperoleh informasi tersebut kecuali jika diijinkan oleh klien dengan bukti
persetujuan. Diskusi tentang klien diluar area pelayanan, menyampaikan pada
teman atau keluarga tentang klien dengan tenaga kesehatan lain harus dihindari.
7
8. Akuntabilitas (Accountability)
Akuntabilitas merupakan standar yang pasti bahwa tindakan seorang profesional
dapat dinilai situasi yang tidak jelas atau tanpa terkecuali.
1. Perawatdan Klien
a. Perawat dalam memberikan pelayanan keperawatan menghargai harkat dan
marta manusia, keunikan klien dan tidak terpengaruh oleh pertimbangan
kebangsaan, kesukuan, warnakulit, umur, jeniskelamin, aliran politik dan agama
yang dianutserta kedudukan sosial
8
2. Perawat dan praktek
a. Perawat memlihara dan meningkatkan kompetensi dibidang keperawatan
melalui belajar terus-menerus
9
5. Perawat dan Profesi
Menurut Ismoyowati sinaga (2021). Berikut ini adalah beberapa isu dalam
keperawatan yaitu:
10
Majelis etik bisa terdiri atas pakar terdiri dari dokter, pakar keperawatan, pakar
agama, pakar hukum atau pakar ilmu sosial. Secara medis ada persyaratan yang
harus dipenuhi untuk melakukan donor organ tersebut, diantaranya adalah
memiliki DNA, golongan darah, jenis antigen yang cocok antara donor dan
resipien, tidak terjadi reaksi penolakan secara antigen dan antibodi oleh resipien,
harus dipastikan apakah sirkulasi, perfusi dan metabolisme organ masih berjalan
dengan baik dan belum mengalami kematian (nekrosis). Hal ini akan berkaitan
dengan isu mati klinis dan informed consent. Perlu adanya saksi yang disahkan
secara hukum bahwa organ seseorang atau keluarganya didonorkan pada
keluarga lain agar di kemudian hari tidak ada masalah hukum. Biasanya ada
sertifikat yang menyertai bahwa organ tersebut sah dan legal.
Masalah kualitas kehidupan sering kali menjadi masalah etik. Hal ini mendasari
tim kesehatan untuk mengambil keputusan etis untuk menentukan seorang klien
harus mendapatkan intervensi atau tidak. Sebagai contoh di suatu tempat yang
tidak ada donor yang bersedia dan tidak ada tenaga ahli yang dapat memberikan
tindakan ertentu. Siapa yang berhak memutuskan tindakan keperawatan pada
klien yang mengalami koma? Siapa yang boleh memutuskan untuk menghentikan
resusitasi?
11
Contoh kasus apakah klien TBC tetap kita bantu untuk minum obat padahal ia
masih mampu untuk bekerja? Kalau ada dua klien bersamaan yang
membutuhkan satu alat siapa yang didahulukan? Apabila banyak klien lain
membutuhkan alat tetapi alat tersebut sedang digunakan oleh klien orang kaya
yang tidak ada harapan sembuh apa yang harus dilakukan perawat? Apabila klien
kanker merasa gembira untuk tidak meneruskan pengobatan bagaiama sikap
perawat? Bila klien harus segera amputasi tetapi klien tidak sadar siapakah yang
harus memutuskan?
12
BAB III
PENUTUPAN
A. Kesimpulan
Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa kode perilaku yang memperlihatkan
perbuatan yang baik bagi kelompok tertentu. Etika berhubungan dengan hal yang
baik dan hal yang tidak baik dandengan kewajiban moral. Etika berhubungan
dengan peraturan untuk perbuatanatau tidakan yang mempunyai prinsip benar
dan salah, serta prinsip moralitas karena etika mempunyai tanggung jawab
moral, menyimpang dari kode etik berarti tidak memiliki prilaku yang baik dan
tidak memiliki moral yang baik. dalam profesi keperawatan merupakan alat
pengukur perilaku moral dalam keperawatan. Dalam penyusunan alat pengukur
ini, keputusan diambil berdasarkan pada kode etik sebagai standar yang
mengukur dan mengevaluasi perilaku perawat dengan menggunakan kode etik
keperawatan, organisasi profesi keperawatan dapat meletakkan kerangka
berpikir perawat untuk mengambil keputusan dan bertanggung jawab kepada
masyarakat, anggota tim kesehatan lain, dan kepada profesi. Prinsip-prinsip etika
meliputi otonomi, berbuat baik, keadilan, tidak merugikan, kejujuran,
kerahasiaan dan akuntabilitas. Ajaran moral berisi tentang nilai dan norma yang
menjelaskan sifat baik dan buruk , benar dan salah. Aplikasi dalam praktek klinis
bagi perawat diperlukan untuk menempatkan nilai-nilai kesehatan pada
posisinya. Manfaat nilai dalam bidang keperawatan salah satunya menjadi
pedoman bagi perawat dalam berperilaku dan menjalin hubungan keprofesian
sebagai landasan dalam penerapan praktek etika.
13
B. Saran
14
DAFTAR PUSAKA
Tri Wahyuni Ismoyowati, S.Kep., Ns., M.Kep . Mei Rianita Elfrida Sinaga, S.Kep., Ns., M.Kep.
2021. ‘‘ KONSEP DASAR KEPERAWATAN”. Yogyakarta Maret.
15