Anda di halaman 1dari 20

PENGOLONGAN OBAT IMUNOSUPRESAN

(UNTUK MENINGGKATKAN SISTEM IMUN)

Dosen Pengampu:
Apt. Sulastri herdaningsi S.Farm

Kelompok 11
Moh Rizqi Rahmatulloh (841214007)
Najida Ulfa (841211002)

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN


YAYASAN RUMAH SAKIT ISLAM PONTIANAK
TAHUN AKADEMIK 2022

1
OBAT IMUNOSUPRESAN
(UNTUK MENINGGKATKAN SISTEM IMUN)

Definisi :
Obat Imunosupresan atau imunosupresif adalah kelompok obat yang
digunakan untuk menekan kerja sistem kekebalan tubuh. Obat ini biasaya
digunakan dalam pengobatan penyakit autoimun atau pencegahan reaksi
penolakan pascatranplantasi organ. Pada beberapa kondisi, obat golongan
imunosupresan juga bisa digunakan dalam terapi kankerjenis tertentu atau sebagai
bagian dalam terapi trasplantasi sumsum tulang.  Kortikosteroid merupakan salah
agen imunosupresif yang sudah sejak lama dikenal dan digunakan.

NO GOLONGAN NAMA INDIKASI DOSIS


OBAT GENERIK
1. Golongan Obat Takrolimus Mencegah dan
Resep: mengobati respons Tacrolimus suntik atau infus
Penghambat penolakan tubuh
Tujuan: Mencegah terjadinya reaksi
calcineurin terhadap organ
penolakan setelah transpalantasi
baru pascatindakan
jantung
transplantasi
jantung, ginjal,  Dewasa: 10–20 mcg/kgBB per
hati, paru-paru, hari, melalui infus, selama 7
atau pankreas, serta hari
mengatasi  Anak-anak: Dosis 30–50
dermatitis atopik. mcg/kgBB per hari

Tujuan: Mencegah terjadinya reaksi


penolakan setelah transplantasi ginjal

 Dewasa: 50–100

2
mcg/kgBB,melalui infus,
selama 7 hari
 Anak-anak: 70–100
mcg/kgBB per hari, melalui
infus, selama 7 hari

Tujuan: Mencegah terjadinya reaksi


penolakan setelah transplantasi hati

 Dewasa: 10–50 mcg/kgBB,
melalui infus, selama 7 hari
 Anak-anak: 50 mcg/kgBB per
hari, melalui infus, selama 7
hari.

Tacrolimus kapsul atau tablet

Tujuan: Mencegah terjadinya reaksi


penolakan setelah transplantasi ginjal

 Dewasa: 200–300 mcg/kgBB
per hari yang dibagi ke dalam
2 dosis
 Anak-anak: 300 mcg/kgBB
per hari yang dibagi ke dalam
2 dosis

Tujuan: Mencegah terjadinya reaksi


penolakan setelah transplantasi
jantung

 Dewasa: 75 mcg/kgBB per

3
hari yang dibagi ke dalam 2
dosis
 Anak-anak: 100–300
mcg/kgBB per hari yang dibagi
ke dalam 2 dosis

Tujuan: Mencegah terjadinya reaksi


penolakan setelah transplantasi hati

 Dewasa: 100–200 mcg/kgBB
per hari yang dibagi ke dalam
2 dosis
 Anak-anak: 300 mcg/kgBB
per hari yang dibagi ke dalam
2 dosis

Tujuan: Mengobati reaksi
penolakan transplantasi hati, jantung,
liver, ginjal, pankreas, paru-paru

 Dewasa dan anak-anak: 75–


300 mcg/kgBB per hari, dapat
dibagi dalam 2 kali pemberian.

Tacrolimus salep

Tujuan: Mengobati eksim atopik

 Dewasa: Oleskan tipis pada


area yang meradang, 2 x sehari
selama 2 minggu.
 Anak-anak usia ≥2
tahun: Oleskan tipis pada area

4
yang meradang, 2 x sehari
selama 3 minggu.

2. Golongan Obat Everolimus Wanita setelah Dosis Dewasa


Resep: masa menopause d Dosis Anak – anak
Penghambat engan kanker Dosis untuk Kanker Payudara
Rapamycin payudara reseptor → 10 mg oral sekali sehari
HER-2 positif
tingkat lanjut, Dosis untuk Kanker Sel Karsinoma
Karsinoma Sel → 10 mg oral sekali sehari
Ginjal, Tumor Dosis untuk Kanker Pankreas → 10
Pankreas mg oral sekali sehari
Neuroendokrin

Dosis untuk Angiomiolipoma Ginjal


→ 10 mg oral sekali sehari

Dosis untuk Karsinoma


Neuroendokrin → 10 mg oral sekali
sehari
⇔ Dosis untuk Tumor Otak /
Intrakranial → 4,5 mg / m2 secara
oral sekali sehari
Dosis Anak – anak

Dosis untuk Tumor Otak /


Intrakranial
→ 4,5 mg / m2 secara oral sekali
sehari

5
 Dosis untuk Kejang → 5 mg / m2
secara oral sekali sehari

Dosis untuk Kanker Payudara


→ 10 mg oral sekali sehari

 Dosis untuk Kanker Sel Karsinoma


→ 10 mg oral sekali sehari

Dosis untuk Kanker Pankreas → 10


mg oral sekali sehari

Dosis untuk Angiomiolipoma Ginjal


→ 10 mg oral sekali sehari

 Dosis untuk Karsinoma


Neuroendokrin → 10 mg oral sekali
sehari

Dosis untuk Tumor Otak /


Intrakranial → 4,5 mg / m2 secara
oral sekali sehari

 Dosis untuk Tumor Otak /


Intrakranial
→ 4,5 mg / m2 secara oral sekali
sehari

 Dosis untuk Kejan →5 mg / m2


secara oral sekali sehari

6
3. Golongan Obat Azathioprine Mencegah  Kondisi: Transplantasi ginjal
Resep: terjadinya Dosisnya 3–5 mg/kgBB per
Penghambat penolakan hari, diberikan 1–3 hari
Sintetis transplantasi organ sebelum transplantasi atau
Nukleotide atau meredakan pada hari transplantasi. Dosis
gejala penyakit pemeliharaan 1–3 mg/kgBB
autoimun. per hari.

 Kondisi: Pencegahan
terjadinya reaksi penolakan
organ transplantasi
Dosisnya 1–5 mg/kgBB. Dosis
akan disesuaikan dengan
respons pasien terhadap obat.

 Kondisi: Penyakit autoimun
Dosisnya 1–3 mg/kgBB.
Penggunaan obat perlu
dihentikan jika tidak ada
perbaikan kondisi setelah 3–6
bulan.

 Kondisi: Rheumatoid arthritis
Dosis awal 1 mg/kgBB per hari
yang dibagi dalam 1–2 dosis,
selama 6–8 minggu. Dosis
dapat ditingkatkan sebanyak
0,5 mg/kgBB, setiap 4 minggu
sekali. Dosis maksimal 2,5
mg/kgBB per hari.

7
4. Golongan Obat Prednisolone Membantu
Kondisi: Penyakit radang sendi
Resep: meredakan
Kortikosteroit peradangan pada  Sediaan: Suntikan ke sendi
beberapa kondisi, (intraartikular atau
seperti radang periartikular)
sendi, Dewasa: 5–25 mg tergantung
alergi, kelainan dar ukuran sendi. Jumlah sendi
ah, kelainan kulit, maksimal yang boleh disuntik
atau kanker tertentu dalam 1 hari adalah 3 sendi.

Kondisi: Alergi dan peradangan


akibat gangguan sistem
imun, rheumatoid arthritis, penyakit
asam urat, kolitis ulseratif,
atau dermatitis seboroik

 Sediaan: Suntikan ke otot


(intramuskular)
Dewasa: 25–100 mg 1–2 kali
seminggu. Dosis maksimal 100
mg 2 kali seminggu.
 Sediaan: Obat minum
Dewasa: 5–60 mg per hari,
dibagi dalam beberapa dosis
atau dosis tunggal.
Anak-anak: 0,14–2 mg/kgBB
per hari.

Kondisi: Radang pada mata

8
(konjungtivitis)

 Sediaan: Tetes mata


Dewasa dan anak-anak: 1–2
tetes pada bagian dalam
kelopak mata yang sakit, 2–4
kali sehari.

Kondisi: Asma akut

 Sediaan: Obat minum


Dewasa: 40-80 mg per hari
dibagi dalam beberapa dosis
atau dosis tunggal, hingga
pernapasan membaik
Anak-anak: 1–2 mg/kgBB per
hari, dibagi dalam beberapa
dosis atau dosis tunggal,
selama 3-10 hari atau lebih.

Kondisi: Kelainan darah dan limfoma

 Sediaan: Obat minum


Dewasa: Dosis awal 15-60 mg
per hari.

Kondisi: Multiple sclerosis

 Sediaan: Obat minum


Dewasa: Dosis awal 200 mg
per hari, selama 1 minggu.
Dosis lanjutan 80 mg setiap 2

9
hari sekali, selama 1 bulan.

Kondisi: Sindrom nefrotik

 Sediaan: Obat minum


Anak-anak: 2 mg/kgBB per
hari atau 60 mg/m2   luas
permukaan tubuh (LPT) per
hari yang dibagi dalam 3 dosis,
selama 4 minggu. Dilanjutkan
dengan pemberian dosis tuggal
40 mg/m2  LPT setiap 2 hari
sekali, selama 4 minggu.

Kondisi: Penyakit Crohn atau kolitis
ulseratif

 Sediaan: Suppositoria
Dewasa: 1 obat suppositoria,
pada pagi dan malam hari.

Kondisi: Alergi dan peradangan pada


telinga

 Sediaan: Obat tetes telinga


Dewasa: 2–3  tetes setiap 2–3
jam sekali hingga kondisi
telinga membaik.

10
5. Golongan Resep Mengobati
Bentuk obat: Tablet
Obat: Methotrexate berbagai
Antimetabolit jenis kanker dan  Tujuan: Mengatasi choriocar
digunakan dalam cinoma
pengobatan penyak Dosisnya 15–30 mg per hari,
it autoimun, seperti selama 5 hari. Dosis kembali
psoriasis, penyakit diberikan setelah jeda minimal
Crohn, atau 1 minggu. Pengulangan dosis
rheumatoid dapat dilakukan 3–5 kali.
arthritis.
 Tujuan: Mengatasi leukemia
limfoblastik akut
Dosis pemeliharaan 15
mg/m2 luas permukaan tubuh
(LPT) 1–2 kali seminggu,
dikombinasikan dengan jenis
obat lainnya.

 Tujuan: Mengatasi limfoma
Burkitt (Burkitt lymphoma)
Dosisnya 10–25 mg per hari,
selama 4–8 hari. Pengulangan
dosis dilakukan setelah 7–10
hari.

 Tujuan: Limfoma sel-T kulit
jenis mycosis fungoides
Dosisnya 2,5–10 mg per hari.

 Tujuan: Mengatasi psoriasis
Dosisnya 10–25 mg per
minggu sebagai dosis tunggal.

11
Penyesuaian dosis dilakukan
berdasarkan respons tubuh.

 Tujuan: Mengatasi rheumatoi
d arthritis
Dosisnya 7,5 mg 1 kali
seminggu. Penyesuaian dosis
dilakukan berdasarkan respons
tubuh. Dosis maksimal 20 mg
per minggu.

 Tujuan: Mengatasi penyakit
Crohn
Dosisnya 12,5–22,5 m, 1 kali
seminggu. Pengobatan
dilakukan hingga 1 tahun.

Bentuk obat: Suntik

Methotrexate suntik akan diberikan


langsung oleh dokter atau petugas
medis di bawah pengawasan dokter, di
rumah sakit. Penyuntikan dilakukan
melalui otot (intramuskular/IM) atau
suntikan ke pembuluh darah
(intravena/IV), atau ruang intrathecal.

 Tujuan: Mengatasi leukemia
limfoblastik akut
Jika diberikan melalui suntikan
IM, dosis pemeliharaan 15
mg/m2 LPT 1–2 kali

12
seminggu. Sedangkan jika
diberikan melalui suntikan IV,
dosisnya adalah Dosis
pemeliharaan 2,5 mg/kgBB
tiap 14 hari.

 Tujuan: Mengatasi choriocar
cinoma
Jika diberikan melalui suntikan
IM, dosisnya 15–30 mg per
hari, selama 5 hari. Dosis
kembali diberikan setelah jeda
1 minggu sebanyak 3–5 kali.
Dosis alternatif 0,25–1
mg/kgBB diberikan, setiap 48
jam, sebanyak 4 dosis. Dosis
maksimal 60 mg per hari.

 Tujuan: Mengatasi penyakit
Crohn
Dosisnya 25 mg, 1 kali
seminggu, selama 16 minggu.
Dosis pemeliharaan 15 mg per
minggu. Obat diberikan
dengan suntikan IM.

 Tujuan: Mengatasi mycosis
fungoides
Dosisnya 50 mg 1 kali
seminggu, dibagi dalam 1–2
dosis. Obat diberikan dengan

13
suntikan IM.

 Tujuan: Mengatasi kanker
payudara
Dosisnya 10–60 mg/m2 LPT,
dikombinasikan
dengan cyclophosphamide dan
fluorouracil, diberikan melalui
suntikan IV.

 Tujuan: Mengatasi
limfosarkoma tingkat lanjut
Dosisnya hingga 30 mg/kgBB,
diberikan melalui suntikan IV,
diikuti dengan
pemberian leucovorin.

 Tujuan: Mengatasi psoriasis
Dosisnya 10–25 mg per
minggu diberikan dalam dosis
tunggal, melalui suntikan IM
atau IV.

 Tujuan: Mengatasi osteosarco
ma
Dosis awal yang
direkomendasikan adalah 12
gram/m2 LPT, diberikan
melalui infus selama 4 jam.
Dosis dapat ditingkatkan

14
hingga 15 gram/m2 LPT.

 Tujuan: Menangani leukemia
selaput otak dan tulang
belakang (leukemia meningeal)
pada orang dewasa
Dosisnya 12–15 mg/m2 LPT,
sekali seminggu selama 2–3
minggu. Dosis lanjutan
kemudian diberikan setiap 1
bulan sekali. Dosis alternatif,
0,2–0,5 mg/kgBB setiap 2–5
hari. Obat diberikan dengan
suntikan intrathecal.

 Tujuan: Menangani leukemia 
selaput otak dan tulang
belakang (leukemia meningeal)
pada anak-anak
Anak usia >3 tahun dosisnya
12 mg. Anak usia 2 tahun
dosisnya 10 mg. Anak usia 1
tahun dosisnya 8 mg. Anak
usia <1 tahun dosisnya 6 mg.
Obat diberikan dengan
suntikan intratechal

6. Golongan Obat Adalimumab Meredakan gejala


Kondisi: Rheumatoid arthritis
Resep: peradangan pada

15
Antagonis TNR- penyakit rheumatoi
 Dewasa: Dosisnya 40 mg, 1
a d arthritis, juvenile
kali seminggu.
idiopathic arthritis,
artritis psoriasis,
Kondisi: Spondilitis
plak psoriasis,
ankilosa dan artritis psoriasis
spondylitis
ankilosa, kolitis  Dewasa: Dosisnya 40 mg, 1
ulseratif, penyakit kali seminggu.
Crohn, hidradenitis
Kondisi: Plaque psoriasis
suppurativa, dan
uveitis.
 Dewasa: Dosis awal 80 mg.
Dosis perawatan 40 mg, 1 kali
seminggu, pengobatan dimulai
1 minggu setelah dosis pertama
diberikan.

Kondisi: Juvenile idiopathic arthritis

 Anak usia 4–15 tahun


dengan berat badan <30
kg: Dosisnya 20 mg per
minggu.
 Anak usia 4–15 tahun
dengan berat badan >30
kg: Dosisnya 40 mg per
minggu.

Kondisi: Penyakit Crohn dan kolitis


ulseratif pada orang dewasa

 Dosis awal 160 mg, dapat


diberikan 4x40 mg dalam 1

16
hari atau 2x40 mg selama 2
hari berturut-turut, kemudian
dilanjutkan dengan 80 mg, 15
hari setelah dosis pertama.
 Dosis perawatan 40 mg setiap
2 minggu (diberikan 29 hari
setelah dosis pertama). Dosis
perlu ditinjau kembali bila
pasien tidak membaik setelah 8
atau 12 minggu pengobatan.

7. Golongan Resep Anakinra Meredakan gejala


Kondisi: Rheumatoid arthritis
Obat: Modulator rheumatoid arthritis
sitokin dan mengobati  Dewasa: 100 mg 1 kali sehari.
NOMID (neonatal-
onset multisystem Anakinra bisa digunakan sebagai obat

inflammatory tunggal atau dikombinasikan dengan

disease) obat disease modifying antirheumatic


drugs atau DMARDs yang bukan
penghambat faktor nekrosis tumor
alfa.

Kondisi: Neonatal onset multisystem


inflammatory disease (NOMID) atau
dikenal sebagai infantile neurologic
cutaneous articular
syndrome (CINCA)

 Dewasa dan anak-


anak: Dosis awal 1–2

17
mg/kgBB, 1 kali sehari. Dosis
dapat ditingkatkan sebanyak
0,5–1 mg/kgBB untuk
mengontrol peradangan aktif.
Dosis maksimal 8 mg/kgBB.

Kondisi: Kekurangan antagonis
reseptor inteleukin-1 (deficiency of
interleukin-1 receptor
antagonist/DIRA)

 Dewasa: Dosis awal 1–2


mg/kgBB, 1 kali sehari. Dosis
dapat ditingkatkan sebanyak
0,5–1 mg/kgBB untuk
mengontrol peradangan aktif.
Dosis maksimal 8 mg/kgBB.

8. Agen Siklofosfamid siklofosfamid Induksi 40-50 mg/kg bb; dosis


Pengkhaelat sebagai agen penunjang, oral: 1-5 mg/kg bb/hari;
antineoplastik intravena: 10-15 mg/kg bb tiap 7-10
untuk kasus hari, atau 3-5 mg/kg bb 2 x seminggu
kanker, seperti
limfoma maligna
atau leukemia, dan
agen imunosupresif
pada kasus sindrom
nefrotik kelainan
minimal pada anak.

18
REFRENSI

https://www.alodokter.com/anakinra

https://www.alodokter.com/adalimumab

https://www.alodokter.com/azathioprine

19
https://idnmedis.com/everolimus

https://www.alodokter.com/methotrexate

https://www.guesehat.com/info-obat/prednisone

https://www.alodokter.com/tacrolimus

20

Anda mungkin juga menyukai