Dosen Pengampu:
Apt. Sulastri herdaningsi S.Farm
Kelompok 11
Moh Rizqi Rahmatulloh (841214007)
Najida Ulfa (841211002)
1
OBAT IMUNOSUPRESAN
(UNTUK MENINGGKATKAN SISTEM IMUN)
Definisi :
Obat Imunosupresan atau imunosupresif adalah kelompok obat yang
digunakan untuk menekan kerja sistem kekebalan tubuh. Obat ini biasaya
digunakan dalam pengobatan penyakit autoimun atau pencegahan reaksi
penolakan pascatranplantasi organ. Pada beberapa kondisi, obat golongan
imunosupresan juga bisa digunakan dalam terapi kankerjenis tertentu atau sebagai
bagian dalam terapi trasplantasi sumsum tulang. Kortikosteroid merupakan salah
agen imunosupresif yang sudah sejak lama dikenal dan digunakan.
Dewasa: 50–100
2
mcg/kgBB,melalui infus,
selama 7 hari
Anak-anak: 70–100
mcg/kgBB per hari, melalui
infus, selama 7 hari
Dewasa: 10–50 mcg/kgBB,
melalui infus, selama 7 hari
Anak-anak: 50 mcg/kgBB per
hari, melalui infus, selama 7
hari.
Dewasa: 200–300 mcg/kgBB
per hari yang dibagi ke dalam
2 dosis
Anak-anak: 300 mcg/kgBB
per hari yang dibagi ke dalam
2 dosis
3
hari yang dibagi ke dalam 2
dosis
Anak-anak: 100–300
mcg/kgBB per hari yang dibagi
ke dalam 2 dosis
Dewasa: 100–200 mcg/kgBB
per hari yang dibagi ke dalam
2 dosis
Anak-anak: 300 mcg/kgBB
per hari yang dibagi ke dalam
2 dosis
Tujuan: Mengobati reaksi
penolakan transplantasi hati, jantung,
liver, ginjal, pankreas, paru-paru
Tacrolimus salep
Tujuan: Mengobati eksim atopik
4
yang meradang, 2 x sehari
selama 3 minggu.
5
Dosis untuk Kejang → 5 mg / m2
secara oral sekali sehari
6
3. Golongan Obat Azathioprine Mencegah Kondisi: Transplantasi ginjal
Resep: terjadinya Dosisnya 3–5 mg/kgBB per
Penghambat penolakan hari, diberikan 1–3 hari
Sintetis transplantasi organ sebelum transplantasi atau
Nukleotide atau meredakan pada hari transplantasi. Dosis
gejala penyakit pemeliharaan 1–3 mg/kgBB
autoimun. per hari.
Kondisi: Pencegahan
terjadinya reaksi penolakan
organ transplantasi
Dosisnya 1–5 mg/kgBB. Dosis
akan disesuaikan dengan
respons pasien terhadap obat.
Kondisi: Penyakit autoimun
Dosisnya 1–3 mg/kgBB.
Penggunaan obat perlu
dihentikan jika tidak ada
perbaikan kondisi setelah 3–6
bulan.
Kondisi: Rheumatoid arthritis
Dosis awal 1 mg/kgBB per hari
yang dibagi dalam 1–2 dosis,
selama 6–8 minggu. Dosis
dapat ditingkatkan sebanyak
0,5 mg/kgBB, setiap 4 minggu
sekali. Dosis maksimal 2,5
mg/kgBB per hari.
7
4. Golongan Obat Prednisolone Membantu
Kondisi: Penyakit radang sendi
Resep: meredakan
Kortikosteroit peradangan pada Sediaan: Suntikan ke sendi
beberapa kondisi, (intraartikular atau
seperti radang periartikular)
sendi, Dewasa: 5–25 mg tergantung
alergi, kelainan dar ukuran sendi. Jumlah sendi
ah, kelainan kulit, maksimal yang boleh disuntik
atau kanker tertentu dalam 1 hari adalah 3 sendi.
8
(konjungtivitis)
Kondisi: Asma akut
Kondisi: Kelainan darah dan limfoma
Kondisi: Multiple sclerosis
9
hari sekali, selama 1 bulan.
Kondisi: Sindrom nefrotik
Kondisi: Penyakit Crohn atau kolitis
ulseratif
Sediaan: Suppositoria
Dewasa: 1 obat suppositoria,
pada pagi dan malam hari.
10
5. Golongan Resep Mengobati
Bentuk obat: Tablet
Obat: Methotrexate berbagai
Antimetabolit jenis kanker dan Tujuan: Mengatasi choriocar
digunakan dalam cinoma
pengobatan penyak Dosisnya 15–30 mg per hari,
it autoimun, seperti selama 5 hari. Dosis kembali
psoriasis, penyakit diberikan setelah jeda minimal
Crohn, atau 1 minggu. Pengulangan dosis
rheumatoid dapat dilakukan 3–5 kali.
arthritis.
Tujuan: Mengatasi leukemia
limfoblastik akut
Dosis pemeliharaan 15
mg/m2 luas permukaan tubuh
(LPT) 1–2 kali seminggu,
dikombinasikan dengan jenis
obat lainnya.
Tujuan: Mengatasi limfoma
Burkitt (Burkitt lymphoma)
Dosisnya 10–25 mg per hari,
selama 4–8 hari. Pengulangan
dosis dilakukan setelah 7–10
hari.
Tujuan: Limfoma sel-T kulit
jenis mycosis fungoides
Dosisnya 2,5–10 mg per hari.
Tujuan: Mengatasi psoriasis
Dosisnya 10–25 mg per
minggu sebagai dosis tunggal.
11
Penyesuaian dosis dilakukan
berdasarkan respons tubuh.
Tujuan: Mengatasi rheumatoi
d arthritis
Dosisnya 7,5 mg 1 kali
seminggu. Penyesuaian dosis
dilakukan berdasarkan respons
tubuh. Dosis maksimal 20 mg
per minggu.
Tujuan: Mengatasi penyakit
Crohn
Dosisnya 12,5–22,5 m, 1 kali
seminggu. Pengobatan
dilakukan hingga 1 tahun.
Bentuk obat: Suntik
Tujuan: Mengatasi leukemia
limfoblastik akut
Jika diberikan melalui suntikan
IM, dosis pemeliharaan 15
mg/m2 LPT 1–2 kali
12
seminggu. Sedangkan jika
diberikan melalui suntikan IV,
dosisnya adalah Dosis
pemeliharaan 2,5 mg/kgBB
tiap 14 hari.
Tujuan: Mengatasi choriocar
cinoma
Jika diberikan melalui suntikan
IM, dosisnya 15–30 mg per
hari, selama 5 hari. Dosis
kembali diberikan setelah jeda
1 minggu sebanyak 3–5 kali.
Dosis alternatif 0,25–1
mg/kgBB diberikan, setiap 48
jam, sebanyak 4 dosis. Dosis
maksimal 60 mg per hari.
Tujuan: Mengatasi penyakit
Crohn
Dosisnya 25 mg, 1 kali
seminggu, selama 16 minggu.
Dosis pemeliharaan 15 mg per
minggu. Obat diberikan
dengan suntikan IM.
Tujuan: Mengatasi mycosis
fungoides
Dosisnya 50 mg 1 kali
seminggu, dibagi dalam 1–2
dosis. Obat diberikan dengan
13
suntikan IM.
Tujuan: Mengatasi kanker
payudara
Dosisnya 10–60 mg/m2 LPT,
dikombinasikan
dengan cyclophosphamide dan
fluorouracil, diberikan melalui
suntikan IV.
Tujuan: Mengatasi
limfosarkoma tingkat lanjut
Dosisnya hingga 30 mg/kgBB,
diberikan melalui suntikan IV,
diikuti dengan
pemberian leucovorin.
Tujuan: Mengatasi psoriasis
Dosisnya 10–25 mg per
minggu diberikan dalam dosis
tunggal, melalui suntikan IM
atau IV.
Tujuan: Mengatasi osteosarco
ma
Dosis awal yang
direkomendasikan adalah 12
gram/m2 LPT, diberikan
melalui infus selama 4 jam.
Dosis dapat ditingkatkan
14
hingga 15 gram/m2 LPT.
Tujuan: Menangani leukemia
selaput otak dan tulang
belakang (leukemia meningeal)
pada orang dewasa
Dosisnya 12–15 mg/m2 LPT,
sekali seminggu selama 2–3
minggu. Dosis lanjutan
kemudian diberikan setiap 1
bulan sekali. Dosis alternatif,
0,2–0,5 mg/kgBB setiap 2–5
hari. Obat diberikan dengan
suntikan intrathecal.
Tujuan: Menangani leukemia
selaput otak dan tulang
belakang (leukemia meningeal)
pada anak-anak
Anak usia >3 tahun dosisnya
12 mg. Anak usia 2 tahun
dosisnya 10 mg. Anak usia 1
tahun dosisnya 8 mg. Anak
usia <1 tahun dosisnya 6 mg.
Obat diberikan dengan
suntikan intratechal
15
Antagonis TNR- penyakit rheumatoi
Dewasa: Dosisnya 40 mg, 1
a d arthritis, juvenile
kali seminggu.
idiopathic arthritis,
artritis psoriasis,
Kondisi: Spondilitis
plak psoriasis,
ankilosa dan artritis psoriasis
spondylitis
ankilosa, kolitis Dewasa: Dosisnya 40 mg, 1
ulseratif, penyakit kali seminggu.
Crohn, hidradenitis
Kondisi: Plaque psoriasis
suppurativa, dan
uveitis.
Dewasa: Dosis awal 80 mg.
Dosis perawatan 40 mg, 1 kali
seminggu, pengobatan dimulai
1 minggu setelah dosis pertama
diberikan.
16
hari atau 2x40 mg selama 2
hari berturut-turut, kemudian
dilanjutkan dengan 80 mg, 15
hari setelah dosis pertama.
Dosis perawatan 40 mg setiap
2 minggu (diberikan 29 hari
setelah dosis pertama). Dosis
perlu ditinjau kembali bila
pasien tidak membaik setelah 8
atau 12 minggu pengobatan.
17
mg/kgBB, 1 kali sehari. Dosis
dapat ditingkatkan sebanyak
0,5–1 mg/kgBB untuk
mengontrol peradangan aktif.
Dosis maksimal 8 mg/kgBB.
Kondisi: Kekurangan antagonis
reseptor inteleukin-1 (deficiency of
interleukin-1 receptor
antagonist/DIRA)
18
REFRENSI
https://www.alodokter.com/anakinra
https://www.alodokter.com/adalimumab
https://www.alodokter.com/azathioprine
19
https://idnmedis.com/everolimus
https://www.alodokter.com/methotrexate
https://www.guesehat.com/info-obat/prednisone
https://www.alodokter.com/tacrolimus
20