Anda di halaman 1dari 2

Hipertensi atau tekanan darah tinggi adalah peningkatan tekanan darah sistolik

lebih dari 140 mmHg dan tekanan darah diastolik lebih dari 90 mmHg pada dua kali

pengukuran dengan selang waktu lima menit dalam keadaan cukup istirahat/tenang.

Peningkatan tekanan darah yang berlangsung dalam jangka waktu lama (persisten) dapat

menimbulkan kerusakan pada ginjal (gagal ginjal), jantung (penyakit jantung koroner) dan

otak (menyebabkan stroke) bila tidak dideteksi secara dini dan mendapat pengobatan yang

memadai (Kemenkes, 2013). Secara global sekitar 17 juta kematian per tahun akibat

penyakit kardiovaskular, hampir sepertiga dari total. Dari data tersebut, komplikasi dari

hipertensi mengakibatkan 9,4 juta kematian setiap tahun di seluruh dunia, Pada tahun 2008,

di seluruh dunia, sekitar 40% dari orang dewasa berusia di atas 25 tahun telah didiagnosis

menderita hipertensi. Jumlah penderita hipertensi naik dari 600 juta pada tahun 1980

menjadi 1 miliar pada tahun 2008 (WHO,2013). Kematian yang disebabkan oleh penyakit

kardiovaskuler, terutama penyakit jantung koroner dan stroke diperkirakan akan terus

meningkat mencapai 23,3 juta kematian pada tahun 2030 (Kemenkes RI, 2013). Hipertensi

atau penyakit tekanan darah tinggi merupakan masalah yang cukup besar terutama

dikalangan para lansia

Banyak faktor yang berperan untuk terjadinya hipertensi meliputi risiko yang tidak

dapat dikendalikan dan faktor risiko yang dapat dikendalikan. Faktor resiko dari perilaku

lansia yang dapat dikendalikan yaitu obesitas, kurang olah raga atau aktivitas, perilaku

merokok, minum kopi, konsumsi alkohol, stress, pekerjaan, pendidikan dan pola makan

(Suhadak, 2010). Merokok merupakan salah satu masalah kesehatan masyarakat di dunia

yang terus berkembang. Lebih dari 7 juta kematian disebabkan oleh rokok, lebih dari 6 juta
kematian tersebut disebabkan perokok aktif sedangkan sekitar 890.000 disebabkan

paparan asap rokok (WHO, 2017).

Anda mungkin juga menyukai