Anda di halaman 1dari 2

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR

PEMAKAIAN ANTIBIOTIK SECARA BIJAK

KLINIK CUT MEUTIA No Dokumen:


Jl. Kebun Baru No.
1, langsa Baro, Kota No Revisi:
SPO
Langsa
Tanggal Terbit:

Halaman :

Disahkan Oleh : Kepala Klinik Cut Meutia

drg.Chairani, MKM
No Register
Pengertian Antibiotik merupakan merupakan suatu bahan atau senyawa kimia yang
digunakan untuk menangani suatu penyakit infeksi. Penggunaan antibiotik
bijak yaitu penggunaan antibiotik dengan spektrum sempit pada indikasi
yang ketat dengan dosis adekuat, interval dan lama pemberian yang tepat.
Tujuan 1. Terlaksananya pemberian antibiotik secara bijak di KLINIK CUT
MEUTIA LANGSA
2. Penurunan Resistensi Antibiotik di KLINIK CUT MEUTIA LANGSA
Kebijakan
Referensi Hardjasaputra, S.L.P., Dr., dkk., 2002, Data Obat di Indonesia,
Grafidian Medipress, Jakarta.Ganiswarna, S.G., dkk., 2002, Farmakologi dan
Terapi, Gaya Baru, Jakarta
Prosedur A. Antibiotik diberikan sesuai dengan Drug of Choice dari tiap-tiap jenis
(Langkah- penyakit (sesuai diagnosa).
Langkah) 1. Kotrimoxksazol diberikan dalam dosis terbagi tiap 12 jam minimal
5 hari.
2. Kloramfenikol diberikan dalam dosis terbagi tiap 6 –8 jam selama
10 –14 hari.
3. Metronidazole diberikan dalam dosis terbagi tiap 8 jam selama 5
hari.
4. Ciprofloxacin diberikan dalam dosis terbagi tiap 12 jam selama 5
hari.
5. Amoxicillin dalam dosis Oral :
a. Dewasa : 250 –500 mg tiap 8 jam.
b. Bayi BB < 6 kg: 25 –50 mg tiap 8 jam.
c. Bayi BB 6 –8 kg: 50 –100 mg tiap 8 jam.
d. Anak BB < 20 kg: 20 –40 mg/kg/hari dalam dosis terbagi tiap 8
jam.
e. Anak BB > 20 kg: sama dengan dewasa.

6. Chloramfenicol
Dosis :
a. 50 mg/kg/hari dalam dosis terbagi tiap 6 jam.
b. Bayi (<2 minggu) : 25 mg/kg/hari dalam dosis terbagi tiap 6 jam
c. Keamanan pada wanita hamil belum tebukti dan hati – hati bila
diberikan pada ibu menyusui.

7. Ciprofloxacin
Ciprofloxasin merupakan anti infeksi yang efektif terhadap bakteri
yang
resisten terhadap antibiotika lain misalnya Aminoglikosida,
Penisilina,
Sefalosporin dan Tetrasiklina, serta efektif terhadap bakteri gram
negative
dan gram positif.
Dosis dan Cara Pemberian :
a. Infeksi ringan/sedang saluran kemih : sehari 2 X 250 mg
b. Infeksi berat saluran kemih : sehari 2 X 500 mg
c. Infeksi ringan / sedang saluran nafas : sehari 2 X 500 mg
d. Infeksi berat saluran nafas : sehari 2 X 750 mg
e. Infeksi saluran pencernaan : sehari 2 X 500 mg
f. Pada gonoroe akut, cukup pemberian dosis tunggal sehari 250 mg.

8. Cotrimoxazole
Dosis Oral :
1. Dewasa : 160 mg Trimethoprim + 800 mg Sulfamethoxazole, 2 X
sehari ( pagi dan sore ), pada kasus yang lebih berat dosis dapat
dinaikkan 50% lebih tinggi
2. Anak (6 – 12 tahun) : 80 mg Trimethoprim + 400 mg
Sulfamethoxazole, 2 X sehari ( pagi dan sore )
3. Anak (6 bulan – 5 tahun) : 40 mg Trimethoprim + 200 mg
Sulfamethoxazole, 2 X sehari ( pagi dan sore )
4. Bayi ( 2 – 6 bulan) : 20 mg Trimethoprim + 100 mg
Sulfamethoxazole

9. Metronidazole
Dosis Oral :
a. Untuk kasus Trichomoniasis simptomatik dan asimptomatik :
Dewasa : 250 mg 3X sehari selama 7 hari. Bila penderita tidak
hamil 2 gr dosis tunggal, atau terbagi dalam 2 dosis dari masing –
masing 1 gr, selama 1 hari
b. Untuk amoebiasis intestinal dan abses hati :
Dewasa : 750 mg 3X sehari selama 8 – 10 hari.
Anak : 30 – 50 mg/kg/24 jam , dalam dosis terbagi 3 selama 10 hari
c. Untuk giardiasis intestinal :
Dewasa dan anak 15 mg/kg BB/24 jam dalam dosis terbagi selama
5 hari.

B. Antibiotik diberikan kepada pasien berdasarkan intruksi dokter


C. Petugas memberikan konseling berupa cara minum obat antibiotik secara
tepat
D. Antibiotik diberikan langsung kepada pasien
Diagram Alir Resep Antibiotik diberikan sesuai dosis => obat antibiotik diberikan kepada
pasien => diberikan penyampaian informasi obat => pasien

Unit Terkait Farmasi

Anda mungkin juga menyukai