Anda di halaman 1dari 6

1.

Penicillin

Keterangan : Penicilin adalah salah satu jenis antibiotik turunan Penicilium fungi.

Antibiotik jenis ini biasanya menjadi pilihan pertama dokter untuk mengobati beberapa

penyakit yang di sebabkan oleh bakteri.

Contoh :

 Amoxicilin,

Dosis: oral: 250 mg tiap 8 jam, dosis digandakan pada infeksi berat; ANAK hingga 10

tahun: 125 - 250 mg tiap 8 jam, dosis digandakan pada infeksi berat. Otitis media, 1 g

setiap 8 jam. Anak 40 mg/kg bb sehari dalam 3 dosis terbagi (maksimum 3 g sehari).

 Ampicilin

Dosis: oral: 0,25-1 gram tiap 6 jam, diberikan 30 menit sebelum makan. ANAK di

bawah 10 tahun, ½ dosis dewasa. Infeksi saluran kemih, 500 mg tiap 8 jam; ANAK di

bawah 10 tahun, setengah dosis dewasa.

2.Tetracycline

Keterangan : Tetracycline adalah golongan antibiotik yang digunakan untuk mengobati

infeksi yang disebabkan oleh mikroorganisme rentan seperti bakteri gram positif dan

negatif, klamidia, mikoplasmata, protozoa, serta riketsia.

Contohnya :

 Doxycycline

Dosis : Bentuk sediaan doxycycline dan kekuatannya adalah : Kapsul : 50 mg, 75 mg,

100 mg, 150 mg. Sirup : 50 mg / 5 mL. Suspensi oral : 25 mg / 5 mL.


 Minocycline

Dosis : Infeksi : 2 x 100 mg sehari. Akne : 2x 50 mg atau 1 x 100 mg sehari. Sediaan.

Capsul (50 mg; 100 mg).

3. Chepalosporin

Keterangan : Antibiotik golongan ini dapat membantu untuk mengobati berbagai infeksi,

seperti radang tenggorokan, infeksi kulit, hingga infeksi serius seperti meningitis.

Contoh :

 Cefixime,

Dosis : Dewasa: 200–400 mg, per hari, yang bisa dibagi ke dalam 1–2 kali pemberian,

selama 7–14 hari

 Cefpodoxime

Dosis : Obat oral untuk Otitis media akut. Anak: Usia lebih dari 15 hari: 4 mg / kg 12

jam. Maksimal: 200 mg setiap hari. Obat oral untuk Infeksi kulit dan jaringan lunak

4. Quinolon

Keterangan : Antibiotik ini dapat mengobati berbagai infeksi, termasuk infeksi mata,

pneumonia, infeksi kulit, sinus, sendi, saluran kencing atau ginekologi dll.

Contoh :

 Ciproflaxacin,

Dosis: oral: infeksi saluran napas, 250-750 mg dua kali sehari. Infeksi saluran kemih,

250-500 mg dua kali sehari (untuk akut tanpa komplikasi, 250 mg dua kali sehari selam

3 hari).

 Levoflaxacin

Dosis : Tablet: 250 mg, 500 mg, 750 mg, Larutan oral (syrup): 25 mg/mL dan Injeksi:

250 mg/50 mL, 500 mg/100 mL, 750 mg/150 mL.


5. Lincomycin

Keterangan : Golongan antibiotik ini digunakan untuk mengobati infeksi bakteri yang

parah di mana seseorang tidak bisa mengonsumsi antibiotik penicillin. Lincomycin tidak

dapat digunakan untuk mengobati infeksi virus, seperti pilek atau flu.

Contoh :

 Lincomycin

Dosis : Dewasa : infeksi berat : 3 kali sehari 500 mg. Infeksi lebih berat : 4 kali sehari

500 mg. Anak berusia lebih dari 1 bulan : 30-60 mg/kg berat badan/hari dalam 3-4

dosis terbagi.

 Clindamycin

Dewasa : Infeksi berat : 150 - 300 mg tiap 6 jam. Infeksi sangat berat : 300 - 450 mg

tiap 6 jam. Anak : infeksi berat : 3 - 6 mg/kg BB tiap 6 jam tergantung pada tingkat

keparahan infeksi.

6. Makrolid

Keterangan : Penggolongan antibiotik selanjutnya yang perlu kamu tahu adalah makrolid.

Makrolid adalah antibiotik dengan spektrum aktivitas yang luas yang dapat melawan

banyak bakteri gram positif.

Contoh ;

 Azithromycin,

Dosis : 500 mg sekali sehari selama 3 hari. ANAK di atas 6 bulan, 10 mg/kg bb sekali

sehari selama 3 hari; berat badan 15-25kg, 200mg sekali sehari selama 3 hari; berat

badan 26-35 kg, 300 mg sekali sehari selama 3 hari; berat badan 36-45 kg, 400 mg

sekali sehari selam 3 hari.


 Erythromycin

Dosis : oral: DEWASA dan ANAK di atas 8 tahun, 250-500 mg tiap 6 jam atau 0,5-1 g

tiap 12 jam (lihat keterangan di atas); pada infeksi berat dapat dinaikkan sampai 4

g/hari. ANAK sampai 2 tahun, 125 mg tiap 6 jam; 2-8 tahun 250 mg tiap 6 jam. Untuk

infeksi berat dosis dapat digandakan.

7. Sulfonamide

Keterangan : Sulfonamide sangat baik digunakan sebagai perawatan topikal untuk

mengobati luka bakar dan infeksi vagina maupun mata serta mengobati infeksi saluran

kemih dan diare.

Contoh :

 Sulfacetamide,

Dosis : setiap orang pasti berbeda-beda. Pastikan untuk selalu berkonsultasi dengan

dokter sebelum menggunakan obat. Larutan 10%, 15%, atau 30% sulfacetamide: 1-2

tetes ke kantong konjungtiva pada mata yang sakit, setiap 2-3 jam

 Sulfadiazine

Dosis : sulfadiazine untuk profilaksis demam reumatik adalah sebagai berikut: Berat

badan ≤27 kg: 500 mg per oral, sekali sehari. Berat badan >27 kg: 1000 mg per oral,

sekali sehari

8. Glycopeptide

Keterangan : Antibiotik jenis ini biasanya digunakan untuk mengobati infeksi serius yang

disebabkan oleh bakteri MRSA, Streptococcus, atau Enterococcus. Beberapa penyakit

yang dapat diobati di antaranya adalah endokarditis, pneumonia, hingga infeksi kulit yang

parah
Contoh :

 Dalbavancin,

Dosis : Dewasa: 1000 mg lewat infus selama 30 menit. Dosis untuk satu minggu

setelahnya adalah 500 mg.

 Oritavancin

Dosis : Dewasa: 1200 mg lewat infus selama 3 jam, sebagai dosis tunggal.

9. Aminoglikosida

Keterangan : Aminoglikosida merupakan jenis antibiotik yang digunakan dalam

pengobatan infeksi basil gram negatif aerobik. Meskipun demikian, golongan ini juga

efektif dalam melawan bakteri lain seperti Staphylococci dan Mycobacterium tuberculosis.

Contoh :

 Tobramycin,

Dosis : Tetes mata tobramycin 0,3%

Dewasa dan anak di atas 1 tahun: 1–2 tetes setiap 4 jam. Untuk infeksi yang berat,

dosisnya dapat ditingkatkan menjadi 2 tetes setiap 1 jam hingga kondisi membaik.

Salep tobramycin 0,3 %

Dewasa dan anak di atas 1 tahun: Oleskan sebanyak 1 cm salep ke mata yang

bermasalah, 2–3 kali sehari. Untuk infeksi yang berat, oleskan 3-4 jam sekali

 Gentamicin

Dosis gentamicin akan disesuaikan dengan kondisi yang diderita, usia, dan berat badan

pasien, serta bentuk obat

10. Carbapenem

Keterangan : Penggolongan antibiotik antibiotik dan contohnya yang perlu kamu ketahui

selanjutnya adalah carbapenem. Golongan ini bekerja dengan cara menghambat sintetis
dinding sel dan mengganggu pembentukan dinding sel. Beberapa penyakit yang dapat

diobati oleh antibiotik ini di antaranya adalah infekssi yang sedang sampai yang

membahayakan jiwa.

Contoh :

 Doripenem,

Dosis : penggunaan doripenem berdasarkan kondisi yang ditangani

Kondisi: Infeksi saluran pencernaan dengan komplikasi

 Iminepenem

Dosis : pada kondisi dan usia pasien. Obat ini tersedia dengan kandungan 250/250

mg atau 500/500 mg, imipenem/cilastatin.

Anda mungkin juga menyukai