Anda di halaman 1dari 33

Golongan antibiotik

Anggi Saputri

Junila Rosa

Kepanitraan Klinik Ilmu Penyakit THT

RSAL dr. Mintohardjo

14 November 16 Desember 2016


Mekanisme Kerja
Pendahuluan

Antibiotikadalah segolongan senyawa, baik alami


maupun sintetik, yang dihasilkan oleh mikroorganisme
bakteri ataupun jamur. Pada dasarnya tujuan utama
penggunaan antibiotik untuk meniadakan infeksi
Penggolongan Antibiotik
berdasarkan mekanisme kerjanya

Inhibitor sintesis dinding sel bakteri golongan Penicillin, Polypeptide dan


Cephalosporin
Inhibitor transkripsi dan replikasi golongan Quinolone,
Inhibitor sintesis protein golongan Macrolide, Aminoglycoside, dan
Tetracycline
Inhibitor fungsi membrane sel Polimyxin, Valinomysin, Ionomysin
Antimetabolit golongan Sulfa atau Sulfonamide, Trimetophrim,
Azaserine
Penggolongan Antibiotik
berdasarkan daya kerjanya

Bakterisid:
Membasmi kuman, contohnya penisilin, sefalosporin,
aminoglikosida (dosis besar), kotrimoksazol , polipeptida,
rifampisin, isoniazid dll.
Bakteriostatik:
Mencegah atau menghambatpertumbuhan kuman, TIDAK
MEMBUNUHNYA, sangat tergantung pada daya tahan tubuh,
conothnya sulfonamida, tetrasiklin, kloramfenikol, eritromisin,
trimetropim, linkomisin, makrolida, klindamisin, asam
paraaminosalisilat.
Penggolongan antibiotik
berdasarkan spektrum kerjanya

Spektrum luas (aktivitas luas):


Antibiotik yang bersifat aktif bekerja terhadap banyak jenis mikroba
yaitu bakteri gram positif dan gram negative. Contohnya
sulfonamid, ampisilin, sefalosforin, kloramfenikol, tetrasiklin, dan
rifampisin.
Spektrum sempit (aktivitas sempit):
Antibiotik yang bersifat aktif bekerja hanya terhadap beberapa
jenis mikroba saja, bakteri gram positif atau gram negative saja.
Contohnya eritromisin, klindamisin, kanamisin, hanya bekerja
terhadap mikroba gram-positif. Sedang streptomisin, gentamisin,
hanya bekerja terhadap kuman gram-negatif.
Benzilpenisilin (Penisilin G)
mengatasi infeksi streptokokus, antraks, difteri, gangren gas,
leptospirosis dan penyakitLymepada anak-anak. Sensitivitas
pneumokokus, meningokokus, dan gonokokus telah berkurang

Dosis:
injeksi intramuskular atau intravena lambat atau infus, 2,4-4,8 g
sehari dalam 4 dosis terbagi, pada infeksi yang lebih berat
dapat ditingkatkan jika perlu (dosis tunggal di atas 1,2 g injeksi
intravena saja
Penisilin Spektrum Luas
Amoxicilin

Sediaan
Kapsul atau tablet : 250mg; 500mg.
Sirup 60ml: 125mg/5ml
Dosis:
oral: 250 mg tiap 8 jam
injeksi intravena atau infus: 500 mg tiap 8 jam
Injeksi intramuskular:500 mg tiap 8 jam
Otitis media, 1 g setiap 8 jam
Penisilin Spektrum Luas
Ampicilin

Dosis:
oral: 0,25-1 gram tiap 6 jam, diberikan 30 menit sebelum
makan.
Injeksi intramuskular atau injeksi intravena atau infus, 500 mg
setiap 4-6 jam
Penisilin Spektrum Luas
Co-Amoxiclav

Sediaan
amoksisilin 500 mg dan dengan asam klavulanat 125 mg (625)
amoksisilin 250 mg dan dengan asam klavulanat 125 mg (375)
Sirup Amoksicillin 250 mg- asam klavulanat 62,5 mg / 5 mL

Dosis:
Oral 250 mg setiap 8 jam; ANAK di bawah 6 tahun 125 mg; 6-12 tahun, 250
mg atau untuk terapi jangka pendek dengan dosis dua kali sehari.
Injeksi intravena 1 g setiap 8 jam; BAYI 3 bulan 25 mg/kg bb setiap 8 jam
(setiap 12 jam pada saat perinatal atau bayi prematur); ANAK 3 bulan 12
tahun, 25 mg/kg bb setiap 8 jam ditingkatkan hingga 25 mg/kg bb setiap 6
jam pada infeksi yang lebih berat.
Penggolongan sefalosporin berdasarkan
aktivitas & resistensinya terhadap b-
laktamase:
Generasi I: aktif pada bakteri gram positif. Pada umumnya tidak tahan
pada b laktamase. Misalnya sefalotin, sefazolin, sefradin, sefaleksin,
sefadroksil. Digunakan secara oral pada infeksi saluran kemih ringan,
infeksi saluran pernafasan yang tidak serius
Generasi II : lebih aktif terhadap kuman gram negatif. Lebih kuat terhadap
blaktamase. Misalnya sefaklor, sefamandol, sefmetazol,sefuroksim
Generasi III : lebih aktif terhadap bakteri gram negatif , meliputi
Pseudomonas aeruginosa dan bacteroides. Misalnya sefoperazone,
sefotaksim, seftizoksim, sefotiam, sefiksim. Digunakan secara
parenteral,pilihan pertama untuk sifilis
Generasi IV : Sangat resisten terhadap laktamase. Misalnya sefpirome
dan sefepim
Sefalosporin
Cefadroxil

Sediaan
Kapsul Cefadroxil 250, 500mg,
Suspensi dalam 60 ml
Isi 125 mg / 5 mL.
Dosis:
berat badan lebih dari 40 kg: 0,5-1 g dua kali sehari. Infeksi
jaringan lunak, kulit, dan saluran kemih tanpa komplikasi: 1
g/hari. ANAK kurang dari 1 tahun: 25 mg/kg bb/hari dalam dosis
terbagi. ANAK 1-6 tahun: 250 mg dua kali sehari. ANAK lebih dari
6 tahun: 500 mg dua kali sehari.
Sefalosporin
Cefixime

Sediaan
Tablet: Cefixime 100 mg, Cefixime 200 mg. Kapsul: Cefixime 100 mg,
cefixime 200 mg, cefixime 400 mg.
Sirup Kering: Cefixime 100 mg/5 ml, Cefixime 200 mg/5 m
Dosis:
Dewasa dan anak >30 kg = 50100 mg, oral dua kali sehari
infeksi berat ditingkatkan sampai 200 mg dua kali sehari; demam
tifoid pada anak, 1015 mg/kg bb/ hari selama 2 pekan.
Sefalosporin
Sefotaksim

Dosis:
pemberianinjeksi intramuskuler,intravenaatauinfus:1 g tiap
12 jam, dapat ditingkatkan sampai 12 g per hari dalam 3-4 kali
pemberian. (Dosis di atas 6 g/hari diperlukan untuk infeksi
pseudomonas). NEONATUS: 50 mg/kg bb/hari dalam 2-4 kali
pemberian. Pada infeksi berat, dapat ditingkatkan 150-200
mg/kg bb/hari. ANAK: 100-150 mg/kg bb/hari dalam 2-4 kali
pemberian. (pada infeksi berat dapat ditingkatkan menjadi 200
mg/kg bb/hari). Gonore: 1 g dosis tunggal.
Sefalosporin
Ceftriaxon

Dosis:
pemberian secarainjeksi intramuskular dalam,
bolusintravenaatauinfus. 1 g/hari dalam dosis tunggal. Pada
infeksi berat: 2-4 g/hari dosis tunggal. Dosis lebih dari 1 g
diberikan pada dua tempat atau lebih. ANAK di atas 6 minggu:
20-50 mg/kg bb/ hari, dapat naik sampai 80 mg/kg bb/hari.
Diberikan dalam dosis tunggal. Bila lebih dari 50 mg/kg bb,
hanya diberikan secara infus intravena.Gonore tanpa
komplikasi: 250 mg dosis tunggal. Profilaksis bedah: 1 g dosis
tunggal. Profilaksis bedah kolorektal: 2 g.
Beta-Laktam lain
Aztreonam

Gram -
Dosis:
injeksi intramuskuler atau injeksiintravena 1 g tiap 8 jam atau 2
g tiap 12 jam untuk infeksi berat. Dosis lebih dari 1g hanya
diberikan secaraintravena.
BAYI di atas 1 minggu: 30 mg/kg bb,intravenatiap 8 jam. ANAK
di atas 2 tahun atau infeksi berat, 50 mg/kg bb tiap 6-8 jam,
maksimum 8 g per hari.
Infeksi saluran kemih, 0,5-1 g tiap 8-12 jam. Gonore dan sistitis,
1 g dosis tunggal.
Beta-Laktam lain
Meropenem

infeksi gram positif dan Gram negatif, aerobik dan


anaerobik
Dosis:
injeksi intravena, 500 mg tiap 8 jam. Dapat ditingkatkan
dua kali lipat pada infeksi nosokomial (pneumonia,
peritonitis, septikemia dan infeksi pada pasien dengan
netropenia). ANAK 3 bulan sampai 12 tahun, 10-20 mg/kg
bb tiap 8 jam. Berat badan lebih dari 50 kg diberikan dosis
DEWASA.Meningitis, 2 g tiap 8 jam. ANAK 40 mg/kg bb tiap
8 jam.Infeksi saluran napas bawah kronik pada fibrosis
kistik, 2 g tiap 8 jam. ANAK 4-12 tahun, 25-40 mg/kg bb tiap
8 jam.
Aminoglikosida
Diantaranya amikasin, dibekasin, gentamisin, kanamisin, neomisin, netilmisin,
paromomisin, sisomisin, streptomisin, tobramisin

Amikasin
Fial, injeksi IM/IV
Komposisi:
Amikacin injeksi 125 mg/ml
Tiap ml mengandung Amikasin sulfat setara dengan amikasin 125 mg
Amikacin injeksi 250 mg/ml
Tiap ml mengandung: Amikasin sulfat setara dengan amikasin 250 mg
Dosis:
injeksi intramuskuler, intravena lambatatauinfus,15 mg/kg bb/hari
dibagi dalam 2 kali pemberian.
Aminoglikosida
Gentamisin

Salep Mata 0,3% (3 mg/g (3,5 g)


Salep Kulit 0,1% (15 g, 30 g)
Tetes Mata 0,3% (5 ml, 15 ml)
Infus, Sebagai Sulfat (Premixed in NS) 40 mg (50 ml); 60 mg (50 ml, 100
ml); 70 mg (50 ml); 80 mg (50 ml, 100 ml);90 mg (100 ml); 100 mg (50 ml,
100 ml); 120 mg (100 ml)
Larutan Injeksi, Sebagai Sulfat 10 mg/ml (6 ml, 8 ml,10 ml) Vial
Dosis:
injeksi intramuskuler, intravena lambatatauinfus, 2-5 mg/kg bb/hari
(dalam dosis terbagi tiap 8 jam). ANAK di bawah 2 minggu, 3 mg/kg bb
tiap 12 jam; 2 minggu sampai 2 tahun, 2 mg/kg bb tiap 8 jam.
intramuskuler2-4 mg/kg bb/hari dalam dosis terbagi tiap 8 jam.
Glikopeptida

Diantaranya vankomisin, teikoplanin, ramoplanin dan dekaplanin.

Vankomisin
Sediaan
Vial bubuk injeksi, 500 mg dan 1 gram
DOSIS :
oral,125 mg tiap 6 jam selama 7-10 hari,untuk kolitis pseudo membranosa.
ANAK di atas 5 tahun, 5 mg/kg bb tiap 6 jam.
IV:500 mg selama 60 menit atau lebih, tiap 6 jam; atau 1 g selam 100 menit tiap 12 jam.
NEONATUS sampai 1 minggu, dosis awal 15 mg/kg bb dilanjutkan 10 mg/kg bb tiap 12 jam.
BAYI 1-4 minggu, mula-mula 15 mg/kg bb dilanjutkan dengan 10 mg/kg bb tiap 8 jam. Di atas 1 bulan, 10 mg/kg bb tiap 8 jam.
Makrolid
Polipeptida
Diantaranya golongan makrolida (eritromisin, azitromisin, klaritromisin, roksitromisin), golongan
ketolida (telitromisin), golongan tetrasiklin (doksisiklin, oksitetrasiklin, klortetrasiklin).
krolid

Eritromisin
Sediaan :
Tiap tablet Erythromycin mengandung eritromisin etilsuksinat setara dengan eritromisin
500 mg
Tiap kapsul Erythromycin mengandung eritromisin stearat setara dengan eritromisin 250
mg
Tiap 5 ml sirup / suspensi mengandung eritromisin etilsuksinat setara dengan eritromisin
200 mg
Dosis:
oral: DEWASA dan ANAK di atas 8 tahun, 250-500 mg tiap 6 jam atau 0,5-1 g tiap 12 jam.
ANAK sampai 2 tahun, 125 mg tiap 6 jam; 2-8 tahun 250 mg tiap 6 jam.Infus intravena:
infeksi berat pada dewasa dan anak, 50 mg/kg bb/hari secara infus kontinu atau dosis
terbagi tiap 6 jam; infeksi ringan 25 mg/kg bb/hari bila pemberian per oral tidak
memungkinkan.
Makrolid

Azithromycin
Sediaan :
Kapsul 250 mg, dan 500mg
Sirup : 200mg/5ml
Dosis:
500 mg sekali sehari selama 3 hari. ANAK di atas 6 bulan,
10 mg/kg bb sekali sehari selama 3 hari; berat badan 15-
25kg, 200mg sekali sehari selama 3 hari; berat badan 26-
35 kg, 300 mg sekali sehari selama 3 hari; berat badan 36-
45 kg, 400 mg sekali sehari selam 3 hari.
Kuinolon (Fluorokinolon)

Diantaranya asam nalidiksat, siprofloksasin, ofloksasin,


norfloksasin, levofloksasin, dan trovafloksasin.
Kuinolon
Ciprofloxacin

bakteri Gram positif dan Gram negatif, terutama Gram negatif


Sediaan
tablet250 mg, 500 mg,
Infus 200 mg/100 mL.
Dosis
oral:infeksi saluran napas, 250-750 mg dua kali sehari
Injeksi intravena:(selama 30-60 menit), 200-400 mg dua kali sehari
ANAK: tidak dianjurkan
Kuinolon
Ofloxacin

infeksi saluran kemih, saluran napas bagian bawah, gonore, uretritis


dan servisitis non gonokokus.
Sediaan
tablet 200 mg,400 mg
Vial 2 mg/ml, 100 ml,200
Dalam Bentuk Botol untuk tetes, 5 mL
Tiap mL mengandung ofloxacin 3 mg
Dosis
oral:infeksi saluran kemih, 200-400 mg/hari, sebaiknya pagi hari.
Kuinolon
Levofloxacin

aktif terhadap organisme Gram positif dan Gram negatif


Lebih ke pneumokokus community acquired pneumonia
Sediaan
Tablet : 250 mg, 500 mg
Vial: 5 mg/ml, 100 ml
Dosis:
oral dan parenteral, 250 mg 750 mg sekali sehari selama 7-14 hari
sinusitis akut, 500 mg per hari selama 10-14 hari
pneumonia yang didapat dari lingkungan, 500 mg sekali atau dua kali
sehari
Chloramphenicol

Spektrum Luas
Jika mengancam jiwa, Hemophilus influenzaedan demam tifoid.
Sediaan
kapsul mengandung Kloramfenikol 250 mg.
Chloramphenicol Sirup 125 mg/5 ml
Tiap 5 ml (1 sendok takar) mengandung Kloramfenikol 125 mg.
Kloramfenikol 5gram cream 1%
Dosis:
oral, injeksi intravenaatauinfus: 50 mg/kg bb/hari dibagi dalam 4 dosis
ANAK: epiglotitis hemofilus, meningitis purulenta, 50-100 mg/kg bb/hari dalam
dosis terbagi. BAYI di bawah 2 minggu, 25 mg/kg bb/hari (dibagi dalam 4 dosis). 2
minggu-1 tahun, 50 mg/kg bb/hari (dibagi 4 dosis).
Klindamisin

bakteri anaerob atau bakteri aerob gram positif


Sediaan
Kapsul150 mg, 300mg
Gel, cream 15g : 1% klindamisin
Klindamisin dalam vial. 300mg per 2ml
Dosis
Oral:Infeksiserius.Dewasa, 150-300 mg tiap 6 jam
Anak, 8-16 mg/kg BB/hari dibagi dalam 3-4 dosis
Metronidazole

Metronidazole tablet 250 mg dan 500 mg, suspensi 125 mg / 5 ml, infus 500 mg/100 ml, cream, infus
Tiap botol (100ml) metronidazole infus mengandung:
Metronidazole500 mg
Infeksi anaerob: (biasanya selama 7 hari).
Oral: dosis awal 800 mg, kemudian 400 mg tiap 8 jam atau 500 mg tiap 8 jam.
Rektal: 1 gram tiap 8 jam selama 3 hari, kemudian 1 gram tiap 12 jam.
Infus intravena: 500 mg tiap 8 jam dengan kecepatan 5 ml/menit.
Anak, untuk semua cara pemberian, 7,5 mg/kg bb tiap 8 jam.

Profilaksis infeksi anaerob terutama setelah operasi:


Oral:400 mg tiap 8 jam dimulai 24 jam sebelum operasi, dilanjutkan sesudah operasi
secaraintravenaataurektalsampai pemberianoraldapat dilakukan lagi. Anak, 7,5 mg/kg bb tiap 8 jam.
Rektal: 1 gram tiap 8 jam. Anak, 125-250 mg tiap 8 jam.
Intravena: 500 mg beberapa saat sebelum operasi, kemudian tiap 8 jam sampai pemberianoralbisa dilakukan.
Polymyxin
bakteri Gram negatif

Sediaan : tetes
Otosporin 8ml : hydrocortisone 1%, neomycin sulphate 3400units,
polymixin B sulphate 10,000 units / ml
Otolin 10ml : Chlorampulhenicol 5%,Polymixin 10.000 IU
Benzocaine1% ,Nipagin 1%
Otopain 5ml : Polymyxin B sulfate 10.000 IU,Neomycin sulfate 5 mg,
Fludrocortisone acetate 1 mg, dan, Lidocain HCl 40 mg
Dosis
oral: untuk sterilisasi usus, 1,5-3 juta unit tiap 8 jam.Injeksi
intramuskuler, intravena atau infus, 2 juta unit setiap 8 jam. Inhalasi
berat badan lebih besar 40 kg, 1 juta UI tiap 12 jam. Berat badan lebih
kurang 40 kg, 500.000 UI tiap 12 jam.
Sulfonamide dan Trimetropim
(Kotrimoksazol)
Sediaan :
Syrup suspensi/ solusio : (40 mg/ 200 mg)/ 5mL
Tablet :
Kotrimoksazol 120 mg = 100 mg sulfametoksazol dan 20 mg trimethoprim
Kotrimoksazol 240 mg = 200 mg sulfametoksazol dan 40 mg trimethoprim
Kotrimoksazol 480 mg = 400 mg sulfametoksazol dan 80 mg trimethoprim
Kotrimoksazol 960 mg = 800 mg sulfametoksazol dan 160 mg trimetoprim.
Dosis:
oral: 960 mg/hari tiap 12 jam. ANAK/BAYI: tiap 2 jam, 6 minggu sampai 5
bulan, 120 mg, 6 bulan sampai 5 tahun, 240 mg; 6 - 12 tahun, 480 mg.
Infus intravena: 960 mg tiap 12 jam. ANAK 36 mg/kg bb/hari terbagi
dalam dua dosis
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai