Anda di halaman 1dari 10

BALOK SKDN

POSYANDU NANAS

PUSKESMAS KELURAHAN PONDOK LABU

Diajukan untuk memenuhi tugas dan melengkapi syarat

dalam menempuh Kepaniteraan Klinik

Ilmu Kesehatan Masyarakat

Periode 3 April 2017 - 10 Juni 2017

Disusun oleh :

Jovita Jutamulia 030.11.150

Larasati Adita 030.11.163

Lingkan Bimoro 030.11.169

KEPANITERAAN KLINIK
ILMU KESEHATAN MASYARAKAT

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS TRISAKTI

JAKARTA 2017
Data Penimbangan
DATA POSYANDU

S Semua balita yang ada di Daerah Kelompok Penimbangan

K Semua balita yang terdaftar dan mempunyai KMS bulan ini

D Semua balita yang ditimbang bulan ini

N/T Balita yang ditimbang 2 bulan berturut-turut dan garis pertumbuhannya


pada KMS naik (N) atau tidak naik (T)

BGM Jumlah balita yang berada dibawah garis merah bulan ini pada KMS

O Jumlah balita yang ditimbang bulan ini tapi bulan lalu tidak ditimbang

B Jumlah balita yang baru ditimbang bulan ini dari posyandu yang
melapor

A. Jenis Data
1. Jumlah balita yang ada (S) di wilayah posyandu Nanas Puskesmas kelurahan
Pondok Labu
2. Jumlah balita yang memiliki Kartu Menuju Sehat (K), di wilayah posyandu
Nanas Puskesmas kelurahan Pondok Labu
3. Jumlah balita yang datang ditimbang (D) pada bulan penimbangan, di
wilayah posyandu Nanas Puskesmas kelurahan Pondok Labu
4. Jumlah balita yang naik berat badannya (N) pada bulan penimbangan, di
wilayah posyandu Nanas Puskesmas kelurahan Pondok Labu
5. Jumlah balita yang bawah garis merah pada KMS (BGM) pada bulan
penimbangan di wilayah posyandu Nanas Puskesmas kelurahan Pondok
Labu

B. Sumber Data
Data diperoleh dari buku laporan hasil pemantauan pertumbuhan balita setiap
bulan di posyandu Nanas Puskesmas kelurahan Pondok Labu

C. Periode Waktu
Februari April 2017
D. Pengolahan

2
Data SKDN dihitung dalam bentuk jumlah misalnya S,K,D,N atau dalam
bentuk proporsi misalnya N/D, D/S, K/S dan BGM/D untuk masing-masing
Posyandu.
Setelah melakukan kegiatan di Posyandu atau di pos penimbangan
petugas kesehatan dan kader Posyandu (petugas sukarela) melakukan analisis
SKDN. Analisisnya terdiri dari:
1. Tingkat Partisipasi Masyarakat dalam Penimbangan Balita
Yaitu jumlah balita yang ditimbang dibagi dengan jumlah balita yang ada di
wilayah kerja Posyandu atau dengan menggunakan rumus (D/S x 100%),
hasilnya minimal harus mencapai 85%, apabila dibawah 85% maka
dikatakan partisipasi masyarakat untuk kegiatan pemantauan pertumbuhan
dan perkembangan berat badan rendah. Hal ini akan berakibat pada balita
tidak akan terpantau oleh petugas kesehatan ataupun kader Posyandu dan
memungkinkan balita ini tidak diketahui pertumbuhan berat badannya atau
pola pertumbuhan berat badannya.

2. Tingkat Liputan Program


Yaitu jumlah balita yang mempunyai KMS dibagi dengan jumlah seluruh
balita yang ada di wilayah Posyandu atau dengan menggunakan rumus (K/S
x 100%). Hasil yang didapat harus 100%.
Alasannya balita-balita yang telah mempunyai KMS telah mempunyai alat
instrumen untuk memantau berat badannya dan data pelayanan kesehatan
lainnya. Apabila tidak digunakan atau tidak dapat KMS maka pada dasarnya
program posyandu tersebut mempunyai liputan yang sangat rendah atau
biasa juga dikatakan balita yang seharusnya mempunyai KMS karena
memang mereka (Balita) masih dalam fase pertumbuhan ini telah kehilangan
kesempatan untuk mendapat pelayanan sebagaimana yang terdapat dalam
KMS tersebut. Khusus untuk Tingkat Kehilangan Kesempatan ini
menggunakan rumus ((S-K)/S x 100%), yaitu jumlah balita yang ada di
wilayah Posyandu dikurangi jumlah balita yang mempunyai KMS, hasilnya
dibagi dengan jumlah balita di wilayah posyandu tersebut, semakin tinggi
Presentasi Kehilangan Kesempatan, maka semakin rendah kemauan orang
tua balita untuk dapat memanfaatkan KMS. Padahal KMS sangat baik untuk

3
memantau pertumbuhan berat badan balita atau juga pola pertumbuhan berat
badan balita.

3. Indikator lainnya
Adalah (N/D x 100%) yaitu jumlah balita yang naik berat badannya
dibandingkan dengan jumlah seluruh balita yang ditimbang. Sebaiknya
semua balita yang ditimbang harus mengalami peningkatan berat badannya.

4. Indikator lainnya dalam SKDN adalah indikator Drop-Out, yaitu balita yang
sudah mempunyai KMS dan pernah datang menimbang berat badannya
tetapi kemudian tidak pernah datang lagi di Posyandu untuk selalu
mendapatkan pelayanan kesehatan. Rumusnya yaitu jumlah balita yang telah
mendapatkan KMS dikurangi dengan jumlah balita yang ditimbang, dan
hasilnya dibagi dengan balita yang mempunyai KMS ((K-D)/K x 100%)

5. Indikator lainnya dalam SKDN adalah indikator perbandingan antara jumlah


balita yang status gizinya berada di Bawah Garis Merah (BGM) dibagi
dengan banyaknya jumlah balita yang ditimbang pada bulan penimbangan
(D). rumusnya adalah (BGM/D x 100%).

6. Indikator lainnya adalah kesinambungan program yaitu jumlah balita yang


ditimbang dibagi dengan jumlah balita yang memiliki KMS di wilayah
posyandu atau dengan menggunakan rumus (D/K x 100%).

E. Penyajian
1. Penyajian dalam bentuk tabular dan grafik/balok
2. Di tingkat Posyandu pada grafik/balok SKDN

SKDN Posyandu Nanas Wilayah Cakupan


Puskesmas Kelurahan Pondok Labu Periode Februari April 2017

Februari 2017 Maret 2017 April 2017

S K D N BGM S K D N BGM S K D N BGM

4
38 38 38 25 0 38 38 24 16 0 30 30 24 16 0

BALOK SKDN

POSYANDU NANAS

PUSKESMAS KELURAHAN PONDOK LABU

Tabel 1. Pencapaian Program SKDN


RUMUS BULAN

Februari 2017 Maret 2017 April 2017

D/S (%) 100% 63,1% 80%

N/D (%) 65,8% 66,7% 66,7%

K/S (%) 100% 100% 100%

5
D/K (%) 100% 63,1% 80%

(K-D)/K (%) 0% 36,8% 20%

BGM/D (%) 0% 0% 0%

Grafik Pencapaian Program SKDN bulan Februari April 2017

Penjelasan Pencapaian Program SKDN

Penilaian data SKDN dihitung dalam bentuk jumlah misalnya S,K,D,N atau
dalam bentuk proporsi misalnya N/D, D/S, K/S, D/K dan (K-D)/K (%) untuk masing-
masing Posyandu di kelurahan Pondok Labu

Berikut ini adalah analisis SKDN berdasarkan hasil pencapaian program SKDN
yang telah disebutkan di atas:
1. Tingkat Partisipasi Masyarakat dalam Penimbangan Balita

6
Yaitu jumlah balita yang ditimbang dibagi dengan jumlah balita yang ada di
wilayah kerja Posyandu atau dengan menggunakan rumus (D/S x 100%). Target
tingkat partisipasi masyarakat di Posyandu Nanas wilayah Puskesmas kelurahan
Pondok Labu adalah 85%. Berdasarkan tabel di atas, didapatkan bahwa tingkat
partisipasi masyarakat dalam penimbangan balita bulan Februari 100%, bulan
Maret 63,1 % dan bulan April 80%.
Kesimpulan dari data tersebut adalah Posyandu Nanas sudah mencapai target
tingkat partisipasi masyarakat untuk bulan Februari dan April dimana hasilnya >
85%. Untuk bulan Maret tingkat partisipasi masyarakat didapatkan sebanyak
63,1 %. Tingkat partisipasi masyarakat yang belum mencapai target untuk bulan
Maret, mungkin dikarenakan pada bulan Maret, Posyandu diadakan pada 1 hari
sebelum tanggal merah yang menyebabkan warga banyak yang tidak berada
dirumah.

2. Kecenderungan Status Gizi


Adalah (N/D x 100%) yaitu jumlah balita yang naik berat badannya
dibandingkan dengan jumlah seluruh balita yang ditimbang. Target
kecenderungan status gizi di posyandu Nanas di wilayah Puskesmas kelurahan
Pondok Labu adalah 73%. Berdasarkan tabel di atas, didapatkan bahwa tingkat
kecenderungan status gizi pada bulan Februari April 2017 adalah 65,8%,
66,7% dan 66,7%. Hal ini menunjukkan bahwa posyandu Nanas masih jauh dari
target sasaran yang telah ditetapkan dan diperlukan evaluasi lebih lanjut karena
idealnya semua balita yang ditimbang mengalami peningkatan berat badan.

3. Tingkat Liputan Program


Yaitu jumlah balita yang mempunyai KMS dibagi dengan jumlah seluruh balita
yang ada di wilayah Posyandu atau dengan menggunakan rumus (K/S x 100%).
Target tingkat liputan program di Posyandu Nanas wilayah Puskesmas kelurahan
Pondok Labu adalah 100% Berdasarkan tabel di atas, didapatkan bahwa tingkat
liputan program posyandu Nanas di wilayah Puskesmas kelurahan Pondok Labu
sudah mencapai target dan harus dipertahankan dimana pencapaian di bulan
Februari hingga April 2017 adalah 100%.

4. Kesinambungan Program

7
Yaitu jumlah balita yang ditimbang dibagi dengan jumlah balita yang memiliki
KMS di wilayah posyandu atau dengan menggunakan rumus (D/K x 100%).
Target kesinambungan program di posyandu Nanas wilayah Puskesmas
kelurahan Pondok Labu adalah 70%. Berdasarkan tabel di atas, didapatkan
bahwa tingkat kesinambungan program dari bulan Februari hingga April 2017
terus mengalami peningkatan. Untuk bulan Maret 2017 tingkat kesinambungan
program didapatkan 63,1% dan tidak mencapai target hal ini mungkin terjadi
dikarenakan jumlah warga yang berkunjung ke posyandu lebih sedikir dibanding
bulan-bulan sebelumnya.

5. Indikator lainnya adalah Indikator Drop Out yaitu balita yang sudah mempunyai
KMS dan pernah datang menimbang berat badannya tetapi kemudian tidak
pernah datang lagi di posyandu untuk selalu mendapatkan pelayanan kesehatan.
Rumusnya adalah jumlah balita yang telah mendapat KMS dikurangi dengan
jumlah balita ditimbang hasilnya dibagi dengan balita yang punya KMS yaitu
(K-D)/ K x 100 %. Pada Posyandu Nanas Puskesmas Pondok Labu didapatkan
presentase drop out pada bulan Februari 2017 yaitu 0%, bulan Maret 2017 yaitu
36,8%, dan bulan April 2017 yaitu 20%. Hal ini menandakan para kader dan
petugas kesehatan di wilayah tersebut perlu menghimbau kepada warga untuk
datang secara rutin ke posyandu untuk menimbang berat badan anaknya agar
dapat di evaluasi dari waktu ke waktu.

6. Indikator lainnya dalam SKDN adalah indikator perbandingan jumlah balita


yang status gizinya berada di Bawah Garis Merah (BGM) dibagi dengan
banyaknya jumlah balita yang ditimbang pada bulan penimbangan (D),
rumusnya adalah (BGM/D x 100%). Dari hasil perhitungan didapatkan jumlah
balita yang berada yang berada di bawah garis merah pada bulan Februari
April 2017 sebesar 0%,. Dalam hal ini tidak ditemukan balita yang berada di
bawah garis merah (BGM) di Posyandu Nanas Kelurahan Pondok Labu
Kecamatan Cilandak selama bulan Februari - April 2017. Kondisi ini
menandakan bahwa tingkat indikator jumlah balita yang status gizinya berada di

8
Bawah Garis Merah (BGM) di posyandu Nanas sudah baik, dan perlu
dipertahankan di bulan-bulan berikutnya.

9
KESIMPULAN

Berdasarkan penyelenggaraan Posyandu Balita pada Puskesmas Kelurahan


Pondok Labu di Posyandu Nanas pada bulan Februari April 2017 didapatkan hasil dari
keenam indikator SKDN. Tingkat partisipasi masyarakat dalam penimbangan balita
pada bulan Februari dan April 2017 sudah mencapai target lebih dari 85% (100% -
80%) namun bulan Maret 2017 kurang dari target capaian 85% (63,1%). Jumlah balita
yang berat badannya naik setelah ditimbang di Posyandu (Kecenderungan Status Gizi)
masih perlu dievaluasi karena dalam tiga bulan terakhir belum mencapai target (<73%).
Jumlah balita yang memiliki KMS (Kartu Menuju Sehat) adalah 100% yang
menunjukkan bahwa sudah mencapai target dan harus dipertahankan.

Pada Kesinambungan program Posyandu pada pada bulan Februari dan April
2017 sudah melebihi target (70%), yaitu sebesar 100% dan 80%, namun bulan Maret
2017 belum mencapai target 70% (63,1%). Tingkat drop out balita atau balita yang tidak
menimbang pada bulan berikutnya terlansir sedikit pada bulan Februari hingga April
2017 yaitu 0%, 36,8%, dan 20% walaupun terdapat peningkatan pada bulan Maret
2017. Bayi dengan KMS berada di bawah garis merah (BGM) berjumlah 0% pada bulan
Februari hingga April 2017, yang menunjukkan bahwa bayi dengan KMS berada di
bawah garis merah (BGM) sudah baik dan harus dipertahankan.

10

Anda mungkin juga menyukai