Anda di halaman 1dari 16

AMPICILLIN SULBACTAM

OLEH :
DHINI DWI UTAMI (13161062)
MATRIKULASI FA2
AMPICILLIN

• Antibiotik β-laktam

•Termasuk golongan penisillin yang mempunyai spektrum luas, aktif


terhadap bakteri gram negatif maupun gram positif.

•Berikatan dengan penisilin binding protein (PBP) yang berlokasi di dalam


dinding sel bakteri, sehingga menyebabkan penghambatan pembentukan
dinding sel bakteri

Sumber : Manual of Pharmacology and Therapeutics, Goodman & Gillman;


Drugs.com
SULBACTAM

•Inhibitor irreversibel dari β-laktamase.

• Tidak memiliki aktivitas antibakteri (kecuali Neisseriaceae dan Acinetobacter),


• Dilepaskan oleh mikroorganisme,

• Digunakan untuk mengatasi resisten antibiotik β-laktam,


• menunjukkan efek sinergi terhadap penggunaan penisilin dan sefalosporin.

Sumber : Manual of Pharmacology and Therapeutics, Goodman & Gillman;


Drugs.com
AMPICILLIN SULBACTAM
MEKANISME AKSI

• Antibiotik kombinasi yang digunakan untuk


mengatasi resistensi bakteri penghasil enzim β-
laktamase terhadap ampicillin.
• Penambahan sulbactam akan meningkatkan
potensi ampicillin dan ampicillin terlindung dari
degradasi oleh enzim β-laktamase.

Sumber : Manual of Pharmacology and Therapeutics, Goodman & Gillman


Drugs.com, USP
Ampicillin + Sulbactam
FARMAKOKINETIK
Absorpsi Ampisilin: Cukup terserap dengan baik dari saluran GI. Waktu konsentrasi
plasma puncak: Sekitar 1-2 jam.
Sulbaktam: Kurang diserap dari saluran pencernaan.
Distribusi Ampisilin: didistribusikan secara luas; Konsentrasi terapeutik dicapai pada
cairan asites, pleura dan sendi; Sedikit difusi ke CSF kecuali saat meninges
meradang. Melintasi plasenta dan masuk ke dalam ASI (dalam jumlah
kecil). Pengikatan protein plasma: sekitar 20%.
Sulbactam: Terdistribusi secara luas dalam cairan empedu, lepuh dan
jaringan; Didistribusikan di CSF saat meninges meradang. Pengikatan
protein plasma: 38%.
Metabolisme Ampisilin: Dikonversi sampai batas tertentu terhadap asam penisilin.
Sulbactam: Menjalani recycling enterohepatik.
Eliminasi Ampisilin: Melalui urine (sekitar 20-40%); feses. Waktu paruh plasma:
Sekitar 1-1,5 jam.
Sulbactam: Melalui urine (sekitar 75-85%). waktu paruh: 1-1,3 jam.

Sumber : Medscape dan MIMS


EFEK FARMAKOLOGI
• Infeksi saluran pernapasan atas : faringitis dan tonsilitis yang disebabkan oleh S. pyogenes dan S.
aureus. Sinusitis akut maupun kronis yang disebabkan oleh S. aureus, S. pneumoniae, H.
influenzae dan S.progenies. Otitis media, terutama media yang supuratif, dengan atau tanpa mastoiditis
antrum.
• Infeksi saluran nafas bawah : Bakterial pneumonia, bronkitis, bronchiestasis disebabkan oleh S.
pneumoniae, H. influenzae, Staphylococcus aureus dan S.progenies. Eksaserbasi akut PPOK (Penyakit Paru
Obstruksi Kronis )

• infeksi Kulit, struktur kulit dan jaringan lunak : selulitis, ulkus kaki karena diabetik dan abses yang
disebabkan oleh Staphylococcus aureus dan Streptococcus pyogenes.
• Infeksi saluran kemih : pielonefritis, sistitis disebabkan oleh Escherichia coli, Proteus mirabilis, Klebsiella,
Enterobacter dan Staphylococcus aureus.
• Infeksi ginekologi : terutama infeksi yang disebabkan oleh E. coli strain betalaktamase dan Bacteroides
sp. (Termasuk B. fragilis)
Sumber : Drugbank
GOLONGAN OBAT DAN KEAMANAN

• Golongan obat
Golongan keras, harus dengn resep dokter

• Kategori B untuk Ibu hamil

Sumber : MIMS
PENGGUNAAN TERAPEUTIK, DOSIS, DURASI DAN
FREKUENSI

• Penggunaan Terapeutik
- Aktif melawan S. aureus, S. pneumoniae, H. influenzae dan S. progenies.
- Efektif untuk infeksi saluran pernafasan seperti pneumonia, rhinosinusitis
bakteri akut; infeksi kulit, infeksi ginekologi, infeksi saluran kemih .

Sumber : Manual of Pharmacology and Therapeutics, Goodman & Gillman


Penyakit Dosis Frekuensi Durasi

Dewasa
Pnemonia - 1,5 g sampai 3 g IV - Setiap 6 jam (4x1) 5-14 hari
- 375-750 mg PO - 2x sehari
Dewasa
Infeksi Kulit - 1,5 g sampai 3 g Setiap 6 jam (4x1) 5-14 hari
IV/IM
Dewasa
Rhinosinusitis Bakteri Akut - 1,5 g sampai 3 g IV - Setiap 6 jam (4x1) 5 - 7 hari
- 375-750 mg PO - 2x sehari

Dewasa 5 - 7 hari
Infeksi Ginekologi Setiap 6 jam (4x1)
1,5 g sampai 3 g IV/IM

Dewasa
Infeksi Saluran Kemih - 3 g IV - Setiap 6 jam (4x1) 5 - 14 hari
- 375-750 mg PO - 2x sehari
• tablet 375 mg (ampicillin 220 mg and sulbactam 147 mg)
• tablet 750 mg (ampicillin 440 mg and sulbactam 294 mg),
• 1.5g (ampicillin 1g/sulbactam 0.5g)
• 3g (ampicillin 2g/sulbactam 1g)
Sumber : MIMS • 15g (ampicillin 10g/sulbactam 5g)
PERHATIAN DAN KONTRAINDIKASI
• Perhatian
Pasien dengan mononukleosis menular. Kerusakan hati dan ginjal. Wanita hamil dan menyusui.
Pasien yang memiliki riwayat asma atau pasien yang menderita eksim, gatal-gatal dan demam memiliki
potensi lebih tinggi mengalami reaksi alergi terhadap ampicillin + sulbactam

• Kontraindikasi
Hipersensitivitas terhadap pasien dengan riwayat ikterus kolestatik/disfungsi hepatik yang terkait dengan
ampicillin sulbactam

Sumber : Medscape
EFEK SAMPING

Frekuensi Efek Samping


Yang sering muncul Diare dan ruam pada kulit, kemerahan dan rasa sakit
di tempat penyuntikan (jika diberikan secara injeksi
baik secara intramuskular ataupun secara intra vena).
Yang jarang terjadi radang pembuluh darah, pembekuan darah, nyeri
dada , kelelahan , kejang , sakit kepala , nyeri buang
air kecil , retensi urin , mual , muntah , gatal, sesak di
tenggorokan, kemerahan pada kulit , perdarahan
hidung , dan pembengkakan wajah.

Sumber : Medscape
BENTUK SEDIAAN DAN CONTOH SEDIAAN
Bentuk sediaan Contoh Sediaan
Tablet - Bactesyn
- Sultamicillin
- 375 mg (ampicillin 220 mg + sulbactam - UNASYN
147 mg)
- 750 mg (ampicillin 440 mg and sulbactam - Ultracillin
294 mg), - Ambaway

Suspensi
250mg/5mL

Vial
- 1.5 g (ampicillin 1 g + sulbactam 0.5 g)
- 3 g (ampicillin 2 g + sulbactam 1 g):

Sumber : Medscape
CONTOH SOAL

1. seorang pasien didiagnosa oleh dokter mengalami infeksi yang disebabkan oleh
bakteri S. aureus, sehingga diberikan resep obat ampicillin dan di kombinasikan
dengan sulbaktam. Tujuan kombinasi tersebut adalah....
a. Sulbactam dapat menghidrolisis cincin beta lactam
b. Sulbactam sebagai Penginduksi beta-lactamase
c. Sulbactam sebagai Inhibitor beta-lactamase
d. Sulbaktam dapat memproduksi beta-lactamase
e. Sulbactam mempunyai cincin beta laktam
2. Seorang pasien dirawat di rumah sakit dengan diagnosa penyakit pnemonia dan
diberikan obat kombinasi Ampicillin sulbactam 1,5g intravena. Berapakah frekuensi
pemberian obat tersebut ?
a. Setiap 4 jam
b. Setiap 6 jam
c. Setiap 8 jam
d. Setiap 10 jam
e. Setiap 12 jam
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai