Anda di halaman 1dari 50

KELOMPOK 2

Maria Kristina (1590005)


Bernadetha Angie Vicky (1590009)
Selina Wissen (1590018)
Anindhita Cindy Felicia (1590023)
Egya Laboda Surabina (1590028)
Adzra Nashira (1590048)
Cindy Chakornnipit (1590059)
Annabella Natasha (1590061)
PRAKTIKUM FARMAKOLOGI 1
(ANALGETIK)
SKENARIO KASUS 2

K (5 tahun) dibawa ibunya berobat ke dokter gigi,


karena sakit gigi sejak 2 hari ini, nangis dan
rewel serta badannya demam.
Dari pemeriksaan pipi kirinya bengkak dan
terlihat gigi ketiga kiri bawah berlubang berwarna
kecokelatan.
TABEL KRITERIA
EFFICACY, SAFETY,
SUITABILITY, COST
Efficacy Safety
Farmakokinetik Efek Samping
1. Absorbsi - Mual
Bervariasi dan tidak bisa diandalkan karena - Muntah
asam lambung tidak stabil. Makanan bisa - nyeri perut
mempengaruhi absorbsi. Puncak konsentrasi - Diare
plasma 1-4 jam  - Urtikaria
2. Distribusi - Ruam dan reaksi alergi lainnya;
Disebarkan secara luas ke jaringan dan cairan - gangguan pendengaran yang
melewati placenta dan payudara reversibel karena pemberian dosis
3. Metabolisme besar;
Sebagian dimetabolisme di hepar oleh - Ikterus kolestatik
demethylasi dan enzim hepar CYP34A. - Gangguan jantung (aritmia dan nyeri
4. Eksresi dada).
Dieksresi melalui feses dan urine. Waktu paruh  
1,5-2,5 jam Toksisitas
Farmakodinamik Gejala overdosis termasuk diare,
Eritromisin membaur keseluruh cairan tubuh. nausea, kram perut, dan muntah-muntah
Eritromisin tidak dikeluarkan dan dialisis
peritoneal/hemodialisis.
Suitability Suitability
Indikasi Sediaan Obat:
Sebagai alternatif untuk pasien yang alergi - Kapsul
penisilin untuk pengobatan: - Tablet
- enteritis kampilobakter - Sirup
- pneumonia - Oftalamik Ointment
- penyakit Legionaire - Oral Suspensi
- sifilis - Injeksi
- uretritis non gonokokus  
- prostatitis kronik Faktor Resiko
- akne vulgaris - Kehamilan
- profilaksis difetri - Laktasi
- pertusis  - Anak-anak
- Orang dewasa
Kontra indikasi: penyakit hati (garam - Gagal ginjal
estolat) - Gagal hati
- Alergi obat
 
Cost Cost
Dosis ⁻ Akne 250 mg dua kali sehari,
Oral kemudian satu kali sehari setelah 1
- Dewasa dan anak >8 tahun 250- bulan.
500 mg tiap 6 jam atau 0,5-1 g tiap - Sifilis stadium awal, 500 mg 4 kali
12 jam sehari selama 14 hari.
Pada infeksi berat dapat dinaikkan - Infus intravena infeksi berat pada
sampai 4 g/hari. dewasa dan anak, 50 mg/kg bb/hari
- Anak sampai 2 tahun, 125 mg tiap secara infus kontinu atau dosis
6 jam terbagi tiap 6 jam; infeksi ringan 25
- 2-8 tahun 250 mg tiap 6 jam. Untuk mg/kg bb/hari bila pemberian per oral
infeksi berat dosis dapat tidak memungkinkan.
digandakan.  
Durasi
Selama satu minggu
PERTANYAAN
1. APA KEMUNGKINAN DIAGNOSA UNTUK
PENDERITA DI ATAS?
Jawaban:
Diagnosa penyakit pasien pada kasus 2 yaitu
caries dentis
2. APA TUJUAN TERAPI?
Jawaban:
Tujuan terapi yang diberikan kepada pasien adalah
pemberian antibiotic golongan macrolide untuk
menghambat sintesis protein kuman serta sebagai
analgesik dan antipiretik
3. INVENTARISASI KELOMPOK OBAT EFEKTIF
BERDASARKAN KRITERIA EFFICACY, SAFETY,
SUITABILITY, DAN COST YANG MASING-MASING
SUDAH DIBERI BOBOT

Efficacy 60% 5 3

Safety 20% 4 0.8

Suitability 10% 4 0.4

Cost 10% 4 0,4

4,6
4. TENTUKAN P-DRUG YANG SAUDARA PILIH
Jawaban:
P-drugs yang dipilih adalah erythromycin.
5. TULISKAN RESEP LENGKAP UNTUK
PENDERITA TERSEBUT
Drg. Selina
Jl. Surya sumantri no.1, Bandung
08123456788
Praktek: Senin-Jumat (kecuali hari libur)
Jam: 9.00-17.00 WIB
Bandung, 8 April 2016
R/ erythromycin syr Fls no. II
ᶘ 4dd cth1 a.c

Pro: K
Usia: 5 tahun
Cara perhitungan pemberian resep untuk pasien anak-anak:
• usia 5 tahun, berat badan 20kg
• 30-50mg/kgbb/hari x 20kg = 600-1000mg/hari
• Dosis maksimal 4x pemberian dengan sediaan 125-
250mg maka yang dipilih adalah 250mg/5ml
• 1 hari diberikan 20ml, 1 botol obat berisi 60ml maka
dalam 1 botol dapat dikonsumsi dalam 3 hari oleh pasien
untuk pemakaian 1 minggu diperlukan ≥ 2 botol.
6. BERIKAN INFORMASI YANG BERHUBUNGAN
DENGAN PENGOBATAN YANG SAUDARA
BERIKAN.
• Efek obat : sebagai antibiotik
• Efek samping : mual, muntah, nyeri perut dan dieare
• Instruksi : 4x sehari, konsumsi 1 jam sebelum makan
• Peringatan : aman untuk anak-anak dan penderita yang
alergi penicillin, hentikan apabila terjadi efek samping
• Pertemuan berikut : minggu depan
• Apakah sudah jelas? : jelas
DAFTAR PUSTAKA
• http://pionas.pom.go.id/monografi/eritromisin
• Ganiswara, G, Suliatia, dkk. 1995. Farmakologi dan
Terapi Edisi 4. Fakultas Kedokteran UI. Jakarta.
675-678
PRAKTIKUM FARMAKOLOGI 2
(AINS)
TABEL KRITERIA OBAT
(EFFICACY, SAFETY, SUITABILITY, DAN COST)
EFFICACY SAFETY
Farmakokinetik Efek Samping
• Absorpsi: • Nyeri abdomen, diare, nausea, muntah,
Cepat, puncak konsetrasi plasma 1-2 konstipasi, sakit kepala, mulut kering,
jam gatal-gatal, gangguan lambung,
• Distribusi: perdarahan, mudah haus.
Ikatan protein plasma 90-99%
• Metabolisme: Toksisitas
Di hati via oksidasi • LD50 = 1255 mg/kg (secara oral pada
• Ekskresi: mencit).
Cepat, sempurna 90% pada urin dan • Gejala overdosis (umum): Nyeri
feses (jumlah kecil). abdomen, nausea, muntah, letargi,
T½ : ± 2 jam vertigo, kantuk/insomnia, pusing.
• Gejala overdosis (lainnya): peripheral
Farmakodinamik edema, retensi cairan, dyspepsia,
• Merupakan obat dan agen AINS heartburn, anoreksia.
dengan sifat analgesic dan antipiretik
• Menghambat sintesis prostaglandin Keamanan
• Antiinflamasi tidak terlalu kuat • Antiinflamasi = aspirin
• Analgesik > aspirin
• Diminum setelah makan
SUITABILITY COST
Indikasi Dosis
• Nyeri ringan-sedang antara lain nyeri • Pada anak:
pada penyakit gigi/pencabutan gigi, 1-2 tahun 3-4x 50mg
nyeri setelah operasi, sakit kepala, 3-7 tahun 3-4x 100-125mg
gejala nyeri ringan-sedang pada gejala 8-12 tahun 3-4x 200-250mg
reumatik tulang sendi dan nonsendi, • Pada dewasa:
terkilir, menurunkan demam pada 3-4x 200-250mg
anak.
Durasi
Kontra Indikasi • Diberikan selama 1 minggu
• Ibu hamil & menyusui, anak BB <7kg.

Sediaan Obat
• Tablet, kapsul, sirup, dan injeksi.

Faktor Resiko
• Kehamilan, laktasi, anak, orang tua,
gagal ginjal, gagal hati, alergi obat,
penyakit lain, pengobatan lain.
PERTANYAAN
1. Apa kemungkinan diagnosa untuk penderita di
atas?
• Jawaban: Karies

2. Apa tujuan terapi?


• Jawaban: meredakan nyeri dan menurunkan
demam
3. Inventarisasi kelompok obat efektif berdasarkan kriteria
efficacy, safety, suitability, dan cost yang masing-masing
sudah diberi bobot.
• Jawaban: Inventaris golongan obat

Efficacy 60% 5 3

Safety 20% 4 0.8

Suitability 10% 4 0.4

Cost 10% 3 0.3

4.5
4. Tentukan p-drug yang saudara pilih.
• Jawaban: P-drugs yang dipilih adalah Ibuprofen.

(Harga obat Rp. 11.000,- / botol)


5. Tuliskan resep lengkap untuk penderita tersebut.
Drg. Anindhita
Jl. Surya sumantri no.1, Bandung
08123456788
Praktek: Senin-Jumat (kecuali hari libur)
Jam: 09.00-17.00 WIB Bandung, 8 April 2016

R/ Bufect Oral Susp No. II


∫ 4dd cth1 p.c

Pro: K
Usia: 5 tahun
6. Berikan informasi yang berhubungan dengan
pengobatan yang saudara berikan.
Jawaban:
• Ibuprofen dapat meningkatkan resiko yang fatal
pada serangan jantung atau stroke, khususnya pada
pemakaian jangka panjang atau pemakaian dengan
dosis tinggi, atau apabila memiliki penyakit jantung.
• Ibuprofen juga dapat menyebabkan perdarahan
pada perut dan usus yang fatal.
• Jangan menggunakan obat melebihi dosis yang
direkomendasikan. Overdosis ibuprofen dapat
merusak perut dan usus.
SUMBER
• www.drugs.com/ibuprofen.html
• www.drugbank.ca/drugs/DB01050
• Pusat Informasi Obat Nasional
www.pionas.pom.go.id/monofrafi/ibuprofen-0
• MIMS Indonesia
PRAKTIKUM FARMAKOLOGI 3
TIMBUL EFEK DAN LAMA KERJA
OBAT ANALGETIK PADA MANUSIA
• Analgetik: obat yang digunakan untuk
menghambat/ mengurangi rasa nyeri tanpa
menghilangkan kesadaran.

• Efek ini dapat dicapai dengan:


 menekan kepekaan reseptor rasa nyeri
 menghambat pembentukan prostaglandin
sebagai mediator sensasi nyeri
• Efek samping obat analgetik:
 addiksi, untuk obat golongan opioid
 reaksi hipersensitivitas
 mengganggu fungsi liver, ginjal, dan
pankreas
• Sebagai mediator nyeri adalah:
1. Histamin
2. Serotonin
3. Plasmokinin (antara lain Bradikinin)
4. Prostaglandin
5. Ion kalium
CARA PERCOBAAN
OBAT-OBATAN :
1. Paracetamol 500 mg
2. Antalgin 500 mg
3. Asam Mefenamat 500 mg
4. Asetosal 500 mg
5. Ibuprofen 200 mg
6. Diklofenak 25 mg
7. Piroksikam 10 mg
8. Meloxicam 7,5 mg
ALAT – ALAT :
1. Sphygmomanometer
2. Bekerglas 1 Liter
3. Es batu
RENCANA KERJA :

1. Tiap kelompok memilih 2 orang mahasiswa


percobaan, jangan makan dulu sebelum percobaan
(minimal 1 jam).
2. Sisa kelompok bertanggung jawab atas ke-2 orang
percobaan tadi. Orang percobaan akan menerima
obat masing-masing dalam kode.
3. Selama di lakukan percobaan ia harus
tiduran/istirahat dan tidak mengetahui hasil
pencatatan percobaan.
4. Sebelum percobaan dimulai, catatlah:
tekanan darah, denyut nadi, frekuensi nafas,
ukuran pupil, refleks lutut, warna kulit muka dan
tanyakan apa ada mual, pusing dan gatal-gatal
Orang Percobaan I :

• Pasang manset tensimeter pada lengan atas dan pompa sampai


180 mm Hg. Suruh orang percobaan membuka menutup
tangannya tiap detik sekali sampai tiba-tiba terasa nyeri sekali.
• Catat waktu permulaan membuka menutup tangan dan waktu
terasa nyeri.
• Lakukan pada kedua lengan kiri dan kanan beberapa kali (3x)
dan ambilah hasil rata-rata. Antara masing-masing percobaan
berilah waktu pemulihan 5 menit.
• Kemudian orang percobaan minum obat yang diberikan, tunggu
1 jam dan kemudian ulangi percobaan diatas.
Orang percobaan II:

• Masukan kedua tangan kiri dan kanan sampai setinggi


pergelangan tangan ke dalam bekerglas yang berisi air dan es.
(suhu dipertahankan sama/tetap selama percobaan)
• Catat waktu permulaan tangan dimasukkan dan waktu sekonyong-
konyong terasa nyer sekali.
• Ulangi percobaan beberapa kali (3x) dan ambil hasil rata-ratanya.
Antara masing-masin percobaan berilah waktu pemulihan 5 menit.
• Kemudian orang percobaan minum obat yang diberikan tunggu 1
jam dan kemudian ulang percobaan diatas.
• Selesai percobaan tanyakan obat apa yang diberikan dan
bandingkan hasil percobaan kelompok saudara dengan kelompok
lain.
HASIL PERCOBAAN
TABEL 1
Orang Percobaan II (OP I) Orang Percobaan II (OP II)
PARAMETER
Sebelum Sesudah Sebelum Sesudah

110/80 mmHg 100/60 mmHg 104/78 mmHg 102/84 mmHg


Tekanan Darah

Denyut Nadi 76x/menit 80x/menit 67x/menit 70x/menit


17x/menit 18x/menit 20x/menit 20x/menit
Frekuensi Nafas

Lebar Pupil 0.4 cm 0.4 cm 0.5 cm 0.4 cm


Refleks Lutut + + + +
Sawo matang Sawo matang Kuning langsat Kuning langsat
Warna Kulit

Mual - - - -
Pusing - - - -
Gatal-gatal - - - -
TABEL 2: Pengamatan untuk OP I yang diberi obat dengan kode B (Asam
Mefenamat)
Sebelum minum obat Sesudah minum obat

Selang Selang
Mulai Jam Timbul Nyeri Mulai Jam Timbul Nyeri
Waktu Waktu

  14:01 14:01:32 32 detik 15:23 15:23:30 30 detik


 
TANGAN
14:11 14:11:46 46 detik 15:28 15:28:38 38 detik
KANAN

14:21 14:21:37 37 detik 15:33 15:33:43 43 detik


Waktu rata-rata timbul nyeri: 38,3 detik 37 detik
Sebelum minum obat Sesudah minum obat

Mulai Selang Mulai Selang


Timbul Nyeri Timbul Nyeri
Jam Waktu Jam Waktu

  13:55 13:55:50 50 detik 15:24 15:24:25 25 detik


 
TANGAN
KIRI 14:06 14:06:43 43 detik 15:29 15:29:22 22 detik

14:16 14:16:38 38 detik 15:34 15:34:33 33 detik

Waktu rata-rata timbul nyeri: 43,6 detik 26,6 detik


TABEL 3 : PENGAMATAN UNTUK OP I YANG DIBERI OBAT
DENGAN KODE F (MELOXICAM)
Sebelum minum obat Sesudah minum obat

Mulai Selang Mulai Selang


Timbul Nyeri Timbul Nyeri
Jam Waktu Jam Waktu

  13:52:38 13:51:55 17 detik 15:13:45 15:14:05 20 detik


 
TANGAN
KANAN 13:56:20 13:56:35 15 detik 15:19:07 15:19:26 19 detik

DAN
TANGAN
KIRI

Waktu rata-rata timbul nyeri: 17,3 detik 21 detik


TABEL 4 : PERBANDINGAN RESPEN TIMBULNYA NYERI
DARI BERBAGAI OBAT YANG DIBERIKAN
Respon Timbul Nyeri (OP I) Respon Timbul Nyeri (OP II)
 BAHAN UJI
Sebelum Sesudah Sebelum Sesudah

Obat A (Antalgin) 10,66 detik 14 detik 14 detik 25,7 detik


Obat B (As.
40,95 detik 31,8 detik 32,67 detik 51,67 detik
Mefenamat)
Obat C (Parasetamol) 8,4 detik 48,5 detik 30 detik 31,67 detik

Obat D (Ibuprofen) 34 detik 41,33 detik - -

Obat E (Diklofenak) 42,6 detik 23,16 detik 38 detik 48 detik

Obat F (Meloksicam) 49,5 detik 48,6 detik 17,3 detik 21 detik

Obat G (Piroksicam) 45 detik 14 detik 18 detik 17,61 detik

Obat H (Aspirin) - - 13,34 detik 24 detik


KESIMPULAN
• Orang Percobaan I untuk obat kode B (Asam Mefenamat)
Asam mefenamat adalah salah satu obat dari golongan AINS
(Anti Inflamasi Non Steroid) yang merupakan turunan dari asam
Nphenylanthranilic. Asam mefenamat bekerja dengan cara
menghambat enzim siklooksigenase sehingga konversi asam
arakidonat menjadi prostaglandin terganggu. Asam mefenamat di-
gunakan sebagai analgesik dan sebagai anti inflamasi, asam
mefenamat kurang efektif dibandingkan aspirin. Asam mefenamat
terikat sangat kuat pada protein plasma. Dengan demikian interaksi
terhadap obat antikoagulan harus diperhatikan. Dosis asam
mefenamat adalah 2-3 kali 250-500 mg sehari. Asam mefenamat
mencapai kadar puncak dalam plasma dalam 2 – 4 jam setelah
penggunaan dosis tunggal.
• Hasil yang diharapkan tidak sesuai dengan hasil
percobaan, hal ini disebabkan karena ada faktor lain
seperti Orang Percobaan (OP) yang melakukan
aktivitas fisik selama percobaan, belum adanya efek
yang ditimbulkan obat ,dan kemungkinan perhitungan
yang tidak akurat.
• Orang Percobaan II untuk obat kode F (Meloxicam)
Meloxicam sebagai analgetik, antipiretik, dan
antinflamasi yang juga dapat menurunkan efek
antihipertensi memiliki half life 6 jam, sehingga dalam
waktu 1 jam belum didapatkan efek (analgetik) maksimal.
Sehingga pada percobaan, meloxicam tidak memberikan
efek pada tekanan darah dan denyut nadi orang
percobaan.
SUMBER
• http://repository.maranatha.edu/1773/3/0410091_Chapter1.pdf
• http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/19649/5/Chapter%20
I.pdf
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai