Anda di halaman 1dari 12

TUGAS PRAKTIKUM

“BLOK 1 ISLAM DISIPLIN ILMU”

OLEH :

NAMA : ALDA HASRUM


NIM : 15120200180
KELOMPOK : VIII
TUTOR : apt. Aulia wati., S.Farm., M.Farm

FAKULTAS FARMASI
PROGRAM STUDI PROFESI APOTEKER
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
MAKASSAR
2021
TUGAS PRAKTIKUM 2

Memberikan contoh obat-obatan baik generik maupun merk dagang beserta


informasi yang diperlukan untuk swamedikasi dengan indikasi.
Jawab :
1. Sakit Flu

2. Obat batuk
DEXTROMETHORPHAN
a. Generik : dextromethorphan
Paten : OB Combi Batuk Pilek, Vicks Formula 44, Konidin, Ultraflu
Extra, Antiza, Woods Peppermint Antitussive, Alpara, Actifed Plus
Cough Suppressant, Brochifar Plus, Decolsin, Lacoldin, Mersidryl,
Panadol Cold & Flu, dan Sanaflu Plus Batuk
b. Indikasi
Batuk kering tidak produktif
c. Peringatan
Kehamilan dan menyusui, data keamanan pada anak kurang lengkap.
d. Kontraindikasi
Asma, batuk produktif, gangguan fungsi hati, sensitif terhadap
dekstrometorfan.
e. Efek Samping
Psikosis (hiperaktif dan halusinasi) pada dosis besar, depresi
pernapasan pada dosis besar.
f. Dosis
Dewasa 10-20 mg tiap 4 jam atau 30 mg tiap 6-8 jam maksimal 120
mg/hari Anak 1 mg/kg bb/hari dalam 3-4 dosis terbagi.

3. Obat sakit kepala/nyeri


PARACETAMOL
a. Generik : paracetamol (acetaminophen)
Merk dagang :Acetram, Novagesic Afibramol, Novagesic Afidol,
Novagesic, Forte, Aknil, Nufadol, Alaxan, Nufadol, Alphagesil,
Alphamol, Pamol, Sanmol,
b. Indikasi
Nyeri ringan sampai sedang, nyeri sesudah operasi cabut gigi, pireksia
c. Peringatan
  Gangguan fungsi hati, gangguan fungsi ginjal (lampiran 3),
ketergantungan alkohol.
d. Interaksi
Peningkatan risiko kerusakan fungsi hati pada pengunaan bersama
alkohol.
e. Kontraindikasi
Gangguan fungsi hati berat, hipersensitivitas.
f. Efek Samping: 
Reaksi hipersensitivitas, ruam kulit, kelainan darah (termasuk
trombositopenia, leukopenia, neutropenia), hipotensi juga dilaporkan
pada infus, PENTING: Penggunaan jangka panjang dan dosis

1
berlebihan atau overdosis dapat menyebabkan kerusakan hati, lihat
pengobatan pada keadaan darurat karena keracunan.

IBUPROFEN
a. Generik : Ibuprofen
Merek dagang : Ibuprofen, Intrafen, Neo Rheumacyl, Oskadon SP,
Bodrex Extra, Bodrexin IBP, Procold Obat Sakit Kepala, Paramex Nyeri
Otot, Novaxifen, Arbupon, Proris.
b. Indikasi:
Nyeri ringan sampai sedang antara lain nyeri pada penyakit gigi atau
pencabutan gigi, nyeri pasca bedah, sakit kepala, gejala artritis
reumatoid, gejala osteoartritis, gejala juvenile artritis reumatoid,
menurunkan demam pada anak.
c. Peringatan
Tidak dianjurkan pada lansia, kehamilan, persalinan, menyusui, pasien
dengan perdarahan, ulkus, perforasi pada lambung, gangguan
pernafasan, gangguan fungsi jantung, gangguan fungsi ginjal,
gangguan fungsi hati, hipertensi tidak terkontrol, hiperlipidemia,
diabetes melitus, gagal jantung kongestif, penyakit jantung iskemik,
penyakit serebrovaskular, penyakit arteri periferal, dehidrasi, meningitis
aseptic
d. Interaksi
AINS dan penghambat selektif COX-2: berpotensi menimbulkan efek
adiktif. Glikosida jantung: menurunkan kecepatan filtrasi glomerulus dan
meningkatkan konsentrasi plasma glikosida jantung. Kortikosteroid:
meningkatkan risiko ulkus atau perdarahan lambung. Antikoagulan
(warfarin): meningkatkan efek dari antikoagulan. Antiplatelet dan
golongan SSRI (klopidogrel, tiklopidin): meningkat risiko perdarahan
lambung. Asetosal: meningkatkan risiko efek samping. Anti hipertensi:
menurunkan efek anti hipertensi. Diuretik: meningkatkan risiko
nefrotoksik. Litium: mempercepat eliminasi litium. Metotreksat:
mengurangi bersihan metotreksat. Siklosporin dan takrolimus:
meningkatkan risiko nefrotoksik. Zidovudin: meningkatkan risiko
gangguan hematologi. Kuinolon: meningkatkan risiko kejang.
Aminoglikosida: menurunkan eksresi aminoglikosida. Mifepriston:
jangan gunakan AINS selama 8 – 12 hari setelah terapi mifepriston
karena dapat mengurangi efek mifepriston. Ginkgo biloba:
meningkatkan risiko perdarahan
e. Kontraindikasi
Kehamilan trimester akhir, pasien dengan ulkus peptikum (ulkus
duodenum dan lambung), hipersensitivitas, polip pada hidung,
angioedema, asma, rinitis, serta urtikaria ketika menggunakan asam
asetilsalisilat atau AINS lainnya.
f. Efek Samping: 
Umum : pusing, sakit kepala, dispepsia, diare, mual, muntah, nyeri
abdomen, konstipasi, hematemesis, melena, perdarahan lambung,
ruam.
g. Dosis

2
Sebaiknya diminum setelah makan. 1200 mg – 1800 mg 3 kali sehari.
3. Diare
LOPERAMID
a. Nama generik : Loperamid hidloklorida
Merek dagang: Alphamid, Loperamid, Amerol, Antidia, Loprium,
Colidium, Loremid, Diadium, Medilop, Diaston
b. Indikasi
Pengobatan simptomatik diare akut sebagai tambahan terapi rehidrasi
pada dewasa dengan diare akut dan anak-anak lebih 4 tahun (lihat
keterangan di atas); diare kronik hanya pada dewasa
c. Peringatan: 
penyakit hati, kehamilan
b. Interaksi: 
Desmopresin dan loperamid meningkatkan konsentrasi plasma
desmopresin oral
c. Kontraindikasi: 
kondisi di mana penghambatan peristaltik harus dihindari, terjadi kejang
perut, atau pada kondisi seperti kolitis ulseratif akut atau kolitis karena
antibiotik.
d. Efek Samping: 
kram abdomen, pusing, mengantuk dan reaksi kulit termasuk urtikaria,
ileus paralitik dan perut kembung
e. Dosis: 
Diare akut, dosis awal 4 mg diikuti dengan 2 mg setiap setelah buang
air besar hingga maksimal 5 hari; dosis lazim 6-8 mg sehari; Dosis tidak
melebihi dari 16 mg sehari. ANAK di bawah 4 tahun, tidak dianjurkan,
4-8 tahun 1 mg 3-4 kali sehari hingga maksimal 3 hari, 9-12 tahun 2 mg
4 kali sehari hingga maksimal 5 hari. Diare kronik pada dewasa, dosis
awal 4-8 mg, diikuti 2 mg setiap buang air besar. Dosis tidak melebihi
dari 16 mg sehari. Pemberian harus dihentikan bila tidak ada perbaikan
selama 48 jam.

4. Sakit kulit
HIDROKORTISON
a. Indikasi 
Radang kulit ringan seperti eksim, ruam popok
b. Peringatan
Hindarkan penggunaan jangka panjang pada bayi dan anak-anak (hati-
hati pada dermatoses pada bayi termasuk ruam popok yang sedapat
mungkin pengobatan harus dibatasi 5-7 hari) hindarkan penggunaan
jangka lama pada wajah (dan hindarkan dari mata); kortikosteroid yang
lebih kuat tidak boleh diberikan pada bayi di bawah 1 tahun.
psoriasis.
c. Kontraindikasi
Luka kulit akibat bakteri, jamur atau viral yang tak diobati, jerawat
rosacea, perioral dermatitis, tidak dianjurkan untuk akne vulgaris
(kontraindikasi khususnya untuk kortikosteroid lebih kuat).
d. Efek Samping

3
e. Penggunaan: 
Dioleskan tipis 1-2 kali sehari bila krim atau salep hidrokortison
diresepkan dan tak ada kekuatan disebutkan, harus diberikan kekuatan
1%.

KLORFENIRAMIN MALEAT
a. Nama obat
Generik : klorfeniramit Maleat
Merk dagang : CTM, Brontusin, Ceteem, Chlorpheniramine, Cough –
En Plus, Etaflusin, Kontrasma, Nalgestan, Omecough, Samcodin,
Zacoldine
b. Indikasi
Gejala alergi seperti hay fever, urtikaria; pengobatan darurat reaksi
anafilaktik.
c. Peringatan
Glaukoma sudut sempit, kehamilan retensi urin, hipertropi prostat,
pasien dengan lesi vokal vorteks serebrum; hindari mengemudi dan
menjalankan mesin, sensitivitas silang dengan obat sejenis;
penyuntikan dapat menimbulkan iritasi dan menyebabkan hipotensi
sekilas atau stimulasi SSP.
d. Interaksi
Alkohol, depresan SSP, anti kolinergik, penghambat MAO.
e. Kontraindikasi: 
Serangan asma akut, bayi prematur.
f. Efek Samping
Sedasi, gangguan saluran cerna, efek antimuskarinik, hipotensi,
kelemahan otot, tinnitus, euforia, nyeri kepala, stimulasi SSP, reaksi
alergi, kelainan darah.
g. Dosis
Oral: 4 mg tiap 4-6 jam; maksimal 24 mg/hari. Anak di bawah 1 tahun
tidak dianjurkan; 1-2 tahun 1 mg 2 kali sehari; 2-5 tahun 1 mg tiap 4-6
jam, maksimal 6 mg/hari; 6-12 tahun 2 mg tiap 4-6 jam, maksimal 12
mg/hari. Injeksi subkutan atau intramuskular: 10-20 mg, diulang bila
perlu maksimal 40 mg dalam 24 jam.Injeksi intravena lambat, lebih dari
1 menit: 10-20 mg dilarutkan dalam spuit dengan 5-10 ml darah atau
dengan NaCl steril 0,9% atau air khusus untuk injeksi.

CETIRIZIN HCL
a. Generik : Cetirizin
Merek dagang : Cetzin, Cetirizine Hydrochloride, Ryvel, Cetirizine HCL,
FRIZIN, Lerzin, Cetrin, Incidal-OD, Ozen, Cetirizine HClT
b. Indikasi
rinitis menahun, rinitis alergi seasonal, konjungtivitis, pruritus, urtikaria
idiopati kronis.
c. Kontraindikasi
hipersensitif terhadap obat dan komponennya, kehamilan (lihat
Lampiran 4); menyusui (lihat Lampiran 5).
d. Efek Samping

4
sakit kepala, pusing, mengantuk, agitasi, mulut kering, rasa tidak
nyaman di perut, reaksi hipersensitif seperti reaksi kulit dan angioudem.
e. Dosis
Dewasa dan anak diatas 6 tahun: 10mg/hari pada malam hari bersama
makanan. Anak 3-6 tahun, hay fever: 5 mg/hari pada malam hari atau
2,5 mg pada pagi dan malam hari. Tidak ada data untuk menurunkan
dosis pada pasien lansia. Insufisiensi ginjal, dosis 1/2 kali dosis
rekomendasi.
f. Bentuk sediaan
Tablet, kapsul, sirup, dan drop.

5. Demam
a. Generik : Paracetamol (acetaminophen)
Paten : Acetram, Novagesic Afibramol, Novagesic Afidol, Novagesic,
Forte, Aknil, Nufadol, Alaxan, Nufadol, Alphagesil, Alphamol, Pamol,
Sanmol,
b. Indikasi
nyeri ringan sampai sedang, nyeri sesudah operasi cabut gigi, pireksia
c. Peringatan
gangguan fungsi hati, gangguan fungsi ginjal (lampiran 3),
ketergantungan alkohol.
d. Interaksi
peningkatan risiko kerusakan fungsi hati pada pengunaan bersama
alkohol.
e. Kontraindikasi
gangguan fungsi hati berat, hipersensitivitas.
f. Efek Samping: 
tetapi dilaporkan terjadi reaksi hipersensitivitas, ruam kulit, kelainan
darah (termasuk trombositopenia, leukopenia, neutropenia), hipotensi
juga dilaporkan pada infus, PENTING: Penggunaan jangka panjang
dan dosis berlebihan atau overdosis dapat menyebabkan kerusakan
hati, lihat pengobatan pada keadaan darurat karena keracunan.

IBUPROFEN
a. Generik : Ibuprofen
merek dagang :
b. Indikasi:
Nyeri ringan sampai sedang antara lain nyeri pada penyakit gigi atau
pencabutan gigi, nyeri pasca bedah, sakit kepala, gejala artritis
reumatoid, gejala osteoartritis, gejala juvenile artritis reumatoid,
menurunkan demam pada anak.
c. Peringatan
Tidak dianjurkan pada lansia, kehamilan, persalinan, menyusui, pasien
dengan perdarahan, ulkus, perforasi pada lambung, gangguan
pernafasan, gangguan fungsi jantung, gangguan fungsi ginjal,
gangguan fungsi hati, hipertensi tidak terkontrol, hiperlipidemia,
diabetes melitus, gagal jantung kongestif, penyakit jantung iskemik,

5
penyakit serebrovaskular, penyakit arteri periferal, dehidrasi, meningitis
aseptic
d. Interaksi
AINS dan penghambat selektif COX-2: berpotensi menimbulkan efek
adiktif. Glikosida jantung: menurunkan kecepatan filtrasi glomerulus dan
meningkatkan konsentrasi plasma glikosida jantung. Kortikosteroid:
meningkatkan risiko ulkus atau perdarahan lambung. Antikoagulan
(warfarin): meningkatkan efek dari antikoagulan. Antiplatelet dan
golongan SSRI (klopidogrel, tiklopidin): meningkat risiko perdarahan
lambung. Asetosal: meningkatkan risiko efek samping. Anti hipertensi:
menurunkan efek anti hipertensi. Diuretik: meningkatkan risiko
nefrotoksik. Litium: mempercepat eliminasi litium. Metotreksat:
mengurangi bersihan metotreksat. Siklosporin dan takrolimus:
meningkatkan risiko nefrotoksik. Zidovudin: meningkatkan risiko
gangguan hematologi. Kuinolon: meningkatkan risiko kejang.
Aminoglikosida: menurunkan eksresi aminoglikosida. Mifepriston:
jangan gunakan AINS selama 8 – 12 hari setelah terapi mifepriston
karena dapat mengurangi efek mifepriston. Ginkgo biloba:
meningkatkan risiko perdarahan
e. Kontraindikasi
Kehamilan trimester akhir, pasien dengan ulkus peptikum (ulkus
duodenum dan lambung), hipersensitivitas, polip pada hidung,
angioedema, asma, rinitis, serta urtikaria ketika menggunakan asam
asetilsalisilat atau AINS lainnya.
f. Efek Samping: 
Umum: pusing, sakit kepala, dispepsia, diare, mual, muntah, nyeri
abdomen, konstipasi, hematemesis, melena, perdarahan lambung,
ruam.
g. Dosis
Sebaiknya diminum setelah makan. 1200 mg – 1800 mg 3 kali sehari.
6. Luka bakar
BASITRASIN
a. Generik : Basitrasin
Paten : Enbatic, Liposin, NB Topical Ointment, Nebacetin, Scanderma
Plus, Tracetin
b. Indikasi
untuk mengobati infeksi kulit dan mencegah terjadinya infeksi bakteri
pada saat terjadi luka ringan di kulit, seperti tersayat pisau atau luka
bakar yang kecil. angan menggunakan obat ini pada kulit yang
mengalami luka cukup besar dan dalam. Tindakan pencegahan infeksi
dari luka yang parah harus dilakukan oleh dokter.
c. Peringatan
Harap berhati-hati selama menggunakan bacitracin agar tidak
mengenai mulut dan hidung, tertelan, atau mengenai mata karena obat
ini hanya untuk lapisan luar kulit. Beri tahu dokter jika sedang
menggunakan obat-obat lain, termasuk suplemen dan produk herbal.
Jika terjadi reaksi alergi atau overdosis, segera temui dokter.
d. Efek Samping

6
reaksi alergi pada kulit, seperti ruam, bintik-bintik, dan gatal. Segera
temui dokter apabila mengalami efek samping berupa sesak napas dan
kesulitan menelan, agar mendapatkan penanganan medis secepatnya.
e. Interaksi Obat
Meningkatkan kadar obat bius dalam darah, Meningkatkan risiko
gangguan ginjal, jika digunakan bersama colistin, kanamycin,
neomycin, polymyxin B, atau streptomycin.
f. Dosis Bacitracin
Oleskan bacitracin sebanyak 1-3 kali sehari pada kulit.

PERAK SULFADIAZIN (SILVER SULPHADIAZINE)


a. Generik : Silver Sulphadiazine
Merek Dagang : Burnazin, Vorzelin
b. Indikasi: 
profilaksis dan pengobatan infeksi pada luka bakar; sebagai
pengobatan tambahan jangka pendek infeksi pada leg ulcer dan
pressure sores; sebagai pengobatan tambahan pada profilaksis karena
infeksi di tempat skin graft donor dan abrasi ekstensif; untuk perawatan
konservatif luka ujung jari.
c. Peringatan: 
kerusakan hati dan ginjal; defisiensi G6PD; kehamilan dan menyusui
(hindarkan pada kehamilan lambat dan neonatal- lihat juga Lampiran 4)
dapat menginaktivasi enzymatic debriding agents karenanya
penggunaan bersamaan mungkin tidak tepat; untuk jumlah besar lihat
juga interaksi DAERAH YANG LUAS. Kadar plasma sulfadiazin dapat
mendekati level terapeutik dengan efek samping dan interaksi seperti
pada sulfonamida (lihat 5.1.8) bila daerah yang akan diobati luas.
Berhubung dengan dihubungkannya sulfonamida dengan kelainan
darah dan kulit yang hebat pengobatan harus segera dihentikan bila
kelainan darah atau gatal-gatal timbul-tetapi leukopenia yang timbul 2-3
hari setelah pengobatan luka bakar dikatakan sebagai self-limiting dan
perak sulfadiazin tidak perlu dihentikan bila hitung jenis darah dimonitor
secara hati-hati untuk memastikan kembali ke normal dalam beberapa
hari. Argyria dapat pula timbul bila daerah kulit yang akan diobati luas
(atau bila aplikasi diperpanjang).
d. Interaksi
lihat lampiran 1 (Sulfonamid).
e. Kontraindikasi: 
kehamilan dan menyusui, sensitivitas terhadap sulfonamida; tidak
direkomendasi untuk neonatus.
f. Efek Samping: 
reaksi alergi termasuk rasa terbakar, gatal dan ruam; argyria dilaporkan
menyusul penggunaan yang lama; leukopenia dilaporkan (awasi kadar
darah).
g. Penggunaan: 
Pada luka bakar oleskan tiap hari dengan aplikator steril atau oleskan
lebih sering bila luka luas dan ada eksudasi; pada ulkus tungkai tiap
hari (atau tiap 48 jam - tidak dianjurkan untuk leg ulcer atau pressure

7
ulcers yang sangat eksudatif); pada luka ujung jari oleskan tiap 2 - 3
hari - untuk penjelasan lihat keterangan pada produk.
7. Kecacingan
MEBENDAZOL
a. nama generic : MEBENDAZOL
merk dagang : Indo Obat Cacing, Trivexan, Indo Obat Cacing Anak
b. Indikasi
Untuk mengobati cacing kremi, cacing tambang, cacing gelang, cacing
cambuk.
c. Peringatan 
wanita hamil dan ibu menyusui. Namun pada kehamilan di bawah 3
bulan, mebendazol tidak menimbulkan efek buruk
d. Interaksi 
Lampiran 1 (mebendazol).
e. Efek Samping
Sangat jarang: sakit perut, diare, konvulsi (pada bayi) dan ruam
(termasuk sindrom Steven Johnson dan nekrolisis epidermal toksik).
f. Dosis
cacing kremi: DEWASA dan ANAK di atas 2 tahun, 100 mg dosis
tunggal. Jika terjadi infeksi kembali, ulangi dosis yang sama 2 minggu
kemudian. ANAK di bawah 2 tahun, tidak dianjurkan.Cacing tambang:
DEWASA dan ANAK di atas 2 tahun, 100 mg dua kali sehari selama 3
hari. ANAK di bawah 2 tahun, tidak dianjurkan.Cacing gelang: lihat
bagian 7.7.2.

PIRANTEL PAMOAT
a. Generik : Pirantel pamoat
Merk dagang : Combantrin
b. Indikasi
Untuk pengobatan infeksi Cacing kremi (Enterobius vermicularis,
thredworm, pinworm), Cacing gelang (Ascaris lumbricoides,
roundworm), Cacing tambang (Ancylostoma duodenale, hookworm),
Cacing tambang (Necator americanus, hookworm), Trichostrongilus
colubriformis dan Trichostrongilus orientalis), baik yang terdapat
tunggal, maupun infeksi campuran; adanya infeksi yang disebabkan
salah satu dari kelima parasit pada salah satu anggota keluarga atau
kelompok orang yang berdekatan dapat menjadi pertanda adanya juga
infeksi pada anggota keluarga lainnya; pada keadaan begini dianjurkan
pemberian pirantel pamoat kepada seluruh anggota keluarga
(pemberian menyeluruh) lingkungan dan pakaian untuk memusnahkan
telur-telur cacing dan mencegah terjadinya infeksi berulang.
c. Peringatan 
Kehamilan, anak usia di bawah 2 tahun, gangguan fungsi hati.
d. Efek Samping 
Hilangnya nafsu makan, kejang perut, mual, muntah, diare, sakit
kepala, pusing, rasa mengantuk, sukar tidur, dan merah-merah pada
kulit.
e. Dosis

8
Aturan pakai
Untuk infeksi cacing kremi:
Dosis 1000 mg untuk Dewasa dengan berat badan di atas 75 kg,
Dosis 750 mg untuk anak di atas 12 tahun berat badan 41-75 kg,
Dosis 500 mg untuk anak 6-12 tahun berat badan 22-41 kg:; 2-6 tahun
berat badan 12-22 kg: 250 mg; 6 bulan – 2 tahun berat badan di bawah
12 kg: 125 mg.
Untuk infeksi cacing gelang:
Dosis 500 mg untuk Dewasa dengan berat badan di atas 75 kg,
Dosis 375 mg untuk anak di atas 12 tahun dengan berat badan 41-75
kg,
Dosis 250 mg untuk anak 6-12 tahun dengan berat badan 22-41 kg,
Dosis 125 mg untuk anak 2-6 tahun dengan berat badan 12-22 kg,
Dosis 62,5 mg untuk anak 6 bulan – 2 tahun dengan berat badan di
bawah 12 kg.
Untuk infeksi cacing tambang:
Dosis 20 mg/kgbb diminum sebagai dosis tunggal selama dua hari
berturut-turut atau 10 mg/kgbb diminum sebagai dosis tunggal selama 3
hari berturut-turut.
Untuk infeksi cacing cambuk:
Dosis 10 mg/kgbb diminum sebagai dosis tunggal. Berdasarkan berat
badan menjadi sebagai berikut:
Dosis 1000 mg untuk dewasa dengan berat badan di atas 75 kg,
Dosis 750 mg untuk anak di atas 12 tahun dengan berat badan 41-75
kg,
Dosis 500 mg untuk anak 6-12 tahun dengan berat badan 22-41 kg,
Dosis 250 mg untuk anak 2-6 tahun dengan berat badan 12-22 kg,
Dosis 125 mg untuk anak 6 bulan – 2 tahun berat badan di bawah 12
kg.

PIPERAZIN
a. Generik : Piperazin
Merk dagang :Afixin, Piperacyl, Ascomin, PIPERAZIn, Combicitrine,
Univxon, Imarcitrin, Upixon, Karmizin
b. Indikasi: 
Untuk mengatasi infeksi cacing kremi dan cacing gelang.
c. Peringatan: 
Pada ibu menyusui, hentikan menyusui sampai dengan 8 jam setelah
penggunaan obat terakhir karena piperazin terdistribusi pada ASI.
d. Efek Samping
Beberapa efek yang tidak diinginkan dapat terjadi setelah penggunaan
piperazin diantaranya mual, muntah, kejang perut, diare, reaksi alergi,
dan sesak napas. 
e. Dosis
lihat sediaan di bawah.Eliksir,
f. Aturan pakai
Untuk infeksi cacing kremi:
Dosis untuk dewasa sebanyak 2,25 gr/15 mL sekali sehari selama 7

9
hari.
Dosis untuk Anak di bawah 2 tahun sebanyak 0,3-0,5 mL/kgbb sekali
sehari selama 7 hari.
Dosis untuk anak usia 2-3 tahun sebanyak 5 ml sekali sehari selama 7
hari.
Dosis untuk anak usia 4-6 tahun sebanyak 7,5 mL sekali sehari selama
7 hari.
Dosis untuk anak usia 7-12 tahun sebanyak 10 mL sekali sehari selama
7 hari.
Bila perlu ulangi pengobatan setelah satu minggu.
Untuk infeksi cacing gelang:
Dosis untuk Dewasa sebanyak 30 mL dosis tunggal.
Dosis untuk Anak usia 1-3 tahun sebanyak 10 mL dosis tunggal.
Dosis untuk anak usia 4-5 tahun sebanyak 15 mL dosis tunggal.
Dosis untuk anak usia 6-8 tahun sebanyak 20 mL dosis tunggal.
Dosis untuk anak usia 9-12 tahun sebanyak 25 mL dosis tunggal.
Ulangi pengobatan setelah dua minggu. 
g. Biang keringat
h. Sakit maag
ALUMINIUM HIDROKSIDA
a. generk : Aluminium Hidroksida
Merk dagang ; Antasida DOEN, mylanta
b. indikasi
dispepsia, hiperfosfatemia (lihat 9.5.2.2).
c. Peringatan: 
gangguan ginjal
d. Interaksi: 
lihat Lampiran 1 (antasida).
e. Kontraindikasi: 
hipofosfatemia, porfiria.
f. Dosis: 
1-2 tablet dikunyah 4 kali sehari dan sebelum tidur atau bila diperlukan.
Suspensi: 1-2 sachet (7-14 mL), 3-4 kali sehari, anak > 8 tahun: ½ -1
sachet, 3-4 kali sehari.

10
DAFTAR PUSTAKA

Pusat Informasi Obat Nasional, diakses 25 Januari 2021

11

Anda mungkin juga menyukai