Anda di halaman 1dari 49

ASMA

DOSEN PENGAMPU : ARIYANTI,M.Sc., Apt

Disusun Oleh :
Irkhami
Kionowati
K. Wahyu Triningsih
Kuslestari
Laelatul Mubarokah
Laily F
Zakiyah
Epidemiologi

• Asma merupakan masalah kesehatan dunia,


diperkirakan 300 juta orang diduga mengidap asma
(GINA, 2008) dengan angka kematian dipekirakan
mencapai 250 000 orang/tahun
• Prevalensi nasional penyakit asma adalah 4,0%
• Prevalensi golongan usia dan jenis kelamin :
• <5tahun : sering pada laki-laki
• 5-9 tahun : wanita sama dengan laki-laki
• 10-60 tahun : wanita lebuh besar dari laki-laki
• > 60 tahun : laki-laki > wanita
Definisi
• Suatu penyakit alergi yang bercirikan peradangan
steril kronis yang disertai serangan sesak napas akut
secara berkala, mudah tersengal- sengal dan batuk
(dengan bunyi khas/ mengi).
• Ciri lain adalah hipersekresi dahak yang biasanya
lebih parah pada malam hari dan meningkatnya
ambang rangsang alergis maupun non alergis.
• Faktor genetis dan faktor lingkungan berperan pada
pada timbulnya gejala tersebut.
Etiologi
• ISPA (rhinovirus, influenza, pneumonia, dll)
• Alergen (debu, serbuk sari bunga, tengu, kecoa, jamur, dll)
• Lingkungan (udara dingin, gas SO2, NO2, asap rokok, dll)
• Emosi : cemas, stress
• Olahraga/ aktivitas jasmani yang berat: terutama pada suhu
dingin dan kering
• Obat/pengawet : Aspirin, NSAID, sulfit, benzalkonium
klorida, beta bloker
• Stimulus pekerjaan
• Perubahan cuaca
Patofisiologi
• Inflamasi
• Bronkokonstriksi
• Hipersekresi mukus
• Hiperresponsivitas
Patogen :
• Pencetus ---imun respon mjd aktif ---
pelepasan histamin ---bronkospasme,
edema mukosa, sekresi meningkat, inflamasi ---
penghambat kortikosteroid
Gejala dan Tanda
• Mengi pada saat menghirup nafas,
• Riwayat batuk yang memburuk pada malam hari, dada
sesak yang terjadi berulang, dan nafas tersengal-
sengal,
• Hambatan pernafasan yang reversibel secara bervariasi
selama siang hari,
• Adanya peningkatan gejala pada saat olahraga, infeksi
virus, paparan terhadap alergen, dan perubahan
musim, dan
• Batuk disertai sesak nafas
Tujuan Terapi
• Memungkinkan pasien menjalani hidup yang normal dengan hanya
sedikit gangguan atau tanpa gejala
• Mencegah timbulnya gejala yang kronis dan menganggu, seperti batuk,
sesak nafas
• Mengurangi penggunaan beta agonis aksi pendek
• Menjaga fungsi paru “mendekati” normal
• Menjaga aktivitas pada tingkat normal (bekerja, sekolah, olah raga, dll)
• Mencegah kekambuhan dan meminimalisasi kunjungan darurat ke RS
• Mencegah progresivitas berkurangnya fungsi paru, dan untuk anak-
anak mencegah berkurangnya pertumbuhan paru-paru
• Menyediakan farmakoterapi yang optimal dengan sesedikit mungkin
efek samping
Penatalaksanaan Terapi
• Terapi non farmakologi :
Menghindari faktor pemicu serangan (sanitasi),
berhenti merokok, hiposensibilisasi, latihan
fisioterapi, mengurangi kepekaan terhadap alergen
eksogen dan prevensi infeksi virus atau bakteri
• Terapi farmakologi :
Dengan memberikan obat – obatan.
Asma akut : inhalasi salbutamol/ terbutalin,
aminophilin, pada serangan hebat ditambahkan
kortikosteroid
Studi Kasus
Resep Asli Diusulkan perubahan resep

5 April 2017

0,025

Mf cap dtd No X
S 3 dd 1 cap

S 2 dd ue

(perempuan)
Diagnosa
• Dari R/ diatas digunakan untuk pasien dengan
diagnosa asma sedang disertai dengan alergi
dan juga mengalami gatal-gatal yang
disebabkan oleh jamur dengan adanya
penebalan pada kulit
Profil Obat
• Aminophylin
Mekanisme Kerja : Menstimulasi SSP dan relaksasi otot polos (otot brochi), pernafasan, stimulasi
jantung dan diuretik.
Indikasi : menghilangkan & mencegah gejala asma & bronkhospasme yang bersifat
reversibel yang berhubungan dengan brokhitis kronis & emfisema
Kontraindikasi : tidak dianjurkan untuk anak usia kurang dari 12 tahun
Efek Samping : Gangguan saluran pencernaan, takhikardia, berdebar, & gemetar.
Interaksi obat :Hindari pemberian bersamaan dengan beta-blocker (seperti propranolol) karena
dapat menyebabkan bronkospasma. Jangan diberikan bersamaan dengan preparat
xantin yang lain. Simetidin, siprofloksasin, klaritromisin, norfloksasin, eritromisin,
troleandomisin, dan kontrasepsi oral dapat meningkatkan konsentrasi plasma
teofilin. Rifampisin, verapamil, diltiazem menurunkan konsentrasi plasma teofilin.
Dosis : Dewasa 3 dd 100 – 200 mg po, 3 dd 250-500 mg per rektal, Anak-1-3 dd 5 mg/Kg BB
Kemasan : Box @ 100 tablet
Harga : 15.296 / kemasan
Peringatan : Hati-hati pada penderita hipoksemia, hipertensi, tukak lambung, kerusakan fungsi
hati, penderita di atas usia 55 tahun terutama pria dan pada penderita penyakit paru-
paru kronik. Dapat mengiritasi saluran pencernaan. Hati-hati pemberian pada wanita
hamil, menyusui dan anak-anak. Jangan melampaui dosis yang dianjurkan dan bila
dalam waktu 1 jam gejala-gejalanya masih tetap atau bertambah buruk, agar
menghubungi dokter. Hentikan penggunaan obat ini jika terjadi jantung berdebar-
debar.
Logo : lingkaran merah
• Efedrin Hcl tablet
Mekanisme Kerja: Menstimulasi SSP dengan mengaktifkan reseptor alfa dan
reseptor beta pasca sinaps terhadap noradrenaline secara tidak
selektif serta melepaskan dopamin dan serotonin dari ujung saraf
Indikasi : Meringankan atau mengatasi serangan asma bronkhial.
Kontraindikasi : Hipertiroidisme, hipertensi, gangguan jantung, glaukoma
sudut sempit
Efek Samping : Takhikardia, gelisah, insomnia (susah tidur), sakit kepala,
eksitasi, aritmia ventrikular
Interaksi obat : penghambat mono amin oksidase (MAOI), Guanetidin.
Dosis : Dewasa : 3 x sehari 25-50 mg, Anak 6-12 th : 3 x sehari 1/2 tab
Kemasan : Btl @ 250 tablet 25 mg
Harga : 17.300/ kemasan
Peringatan : Wanita hamil & menyusui, anak usia < 5 th. Gangguan fungsi
hati. Bukan untuk serangan asma parah.
• Logo : lingkaran merah
• Prednison tablet
Mekanisme Kerja : Termasuk golongan glukokortikoid, mekanisme kerjanya difusi pasif melalui
membran sel, diikuti dengan ikatan dengan protein reseptor dalam sitoplasma. Kompleks
reseptor hormon kemudian masuk ke dalam nukleus mempengaruhi transkripsi sejumlah gen-
gen target yang menyebabkan penurunan sintesis molekul-molekul proinflamasi termasuk
sitokin, interleukin, molekul adhesi dan protease. 
Indikasi : Reumatoid, demam reumatik, alergi pada asma bronkial
Kontraindikasi: Tukak lambung, TBC aktif, hipertensi, gangguan neurologik, gangguan hati dan ginjal, DM
Efek Samping : Gangguan keseimbangan cairan tubuh dan elektrolit, gangguan musculoskeletal, misalnya
lemas, miopati steroid, osteoporosis, gangguan GI, misalnya tukak peptic, perforasi GI dan
perdarahan. Gangguan dermatologic misalnya eritema, gangguan neurologic, misalnya vertigo,
sakit kepala. Gangguan endokrin misalnya aminore. Reaksi hipersensitivitas, misalnya anafilaksis.
Interaksi obat : Penggunaan bersama dengan aspirin, Rifampisin, fenitoin, fenobarbital dapat
mempercepat metabolisme obat
Dosis : Dewasa 4 dd 5 mg. Dosis dapat dikurangi secara bertahap hingga mencapai dosis terendah yang
efektif
Kemasan : Ktk 10 x 10 tablet prednison 5 mg
Harga : 7.628 /kemasan
Peringatan : Hindari penghentian terapi secara mendadak pada pemakaian jangka panjang. Anak dalam
masa pertumbuahan. Hamil dan laktasi. DM, hipotiroid, sirosis, gagal jantung, penyakit infeksi,
gagal ginjal kronik, lansia.
Logo : lingkaran merah
• Vitamin C
Mekanisme Kerja: Menghambat peradangan dan menginaktifkan radikal bebas
Indikasi : Terapi defisiensi Vit C pada kasus dimana terapi oral tidak boleh diberikan
Kontra indikasi :Hiperoksaluria
Efek Samping : Nyeri pada tempat Injeksi IM. Pemeberian IV cepat dapat menyebabkan
pusisng/ kehilangan kesadaran untuk sementara, sakit kepala, insomnia, rasa
panas dan kemerahan pada kuit wajah, mual, muntah, kram lambung, diare
pada dosis besar
Interaksi obat : Asetosal, nikotin, alcohol, obat perangsang nafsu makan, Fe, fenitoin,
antikonvulsan, estrogen dari kontrasepsi oral, tetrasiklin, antikoagulan oral.
Dosis : pencegahan 25-75 mg, Pengobatan 1-3 dd 200-500 mg, Kebutuhan sehari
anak usia 3 bln – 12 th 25-75 mg
Kemasan : Ktk 10 x 10 tablet vit c 100 mg
Harga : 6.900/ kemasan
Peringatan : Diabetes, gangguan ginjal, pemberian injeksi IV cepat, penggunaan jangka
lama, defisiensi G6PD, gangguan fungsi ginjal dan riwayat batu ginjal,
hemekromatosis, talasemia, polieritema, leukemia, anemia sideroblastik, hamil
dan laktasi
Logo : lingkaran hijau
• CTM
Mekanisme Kerja: sebagai antagonis reseptor H1, CTM akan menghambat efek
histamin pada pembuluh darah, bronkus dan otot polos; dapat merangsang
maupun menghambat SSP
Indikasi : Hay fever, urtikaria, asma bronkial, rinitas alergi & reaksi alergi lain
Kontra indikasi : Infeksi saluran nafas bawah, bayi premature atau baru lahir
Efek Samping : Sedasi, gangguan GI, efek antimuskarinik, hipotensi,
kelemahan otot, tinnitus, euphoria, sakit kepala. Stimulasi SSP, reaksi alergi,
gangguan darah
Interaksi obat : Alkohol, SSP depresen, antikolinergik, MAOI
Dosis : Dewasa 3-4 dd 4 mg, Anak 6-12 th ½ kapl 3-4x/hr , 2-6 th ¼ kapl 3-4 x/hr
Kemasan : Box @ 100 tablet ctm 4 mg
Harga : 3.088/kemasan
Peringatan : Glaukoma sudut sempit. Hamil. Hipertrofi prostat, retensi urin. Pasien
dengan atau lesi fokal korteks serebral. Jangan mengoprasikan kendaraan
atau mesin . sensitivitas silang
Logo : lingkaran merah
• Zincy Oxyd, Zink Oxyda (FI III 636)
Pemerian : Serbuk amorf, sangat halus, putih atau putih kekuningan, tidak berbau,
tidak berasa, lambat laun menyerap CO2 dalam udara.
Mekanisme Kerja : Membentuk penghalang diatas kulit, melindungi daerah dari
kelembapan dan iritasi. Mengurangi penetrasi sinar UV melalui epidermis.
Indikasi : untuk perawatan eksim, iritasi kulit, wasir, infeksi kulit ringan, ruam
popok, terbakar sinar matahari dan kondisi lainnya
Efek samping : Efek-efek samping ini memungkinkan, tetapi tidak selalu terjadi
seperti kesulitan bernafas, pembengkakan mulut, ruam di lidah atau bibir,
hives, gatal dan pembakaran
Interaksi Obat : Heparin, Ichthammol, Phenoxymethylpenicillin, Sodium calcium
edetate
Kontra Indikasi : Reaksi alergi 
Kelarutan: Praktis tidak larut dalam air dan dalam etanol, larut dalam asam mineral
encer dan dalam larutan alkali hidroksida.
Identifikasi : Panaskan dengan kuat zat akan berwarna kuning jika didinginkan hilang
• Amylum Tritici, Pati Gandum (FI IV 109)
Pemerian : Serbuk sangat halus, putih.
Kelarutan : Praktis tidak larut dalam air dingin dan dalam etanol.
Identifikasi : Panaskan sampai mendidih selama 1 menit suspensi 1 gr dalam 50
ml air, dinginkan terbentuk larutan kanji ancer, campur 1 ml larutan
kanji yang diperoleh pada identifikasi di atas dengan 0,05 iodium 0,005
M, terjadi warna biru tua yang hilang pada pemanasan dan timbul pada
pendinginan.
Khasiat : Zat tambahan, penyekat.

• Vaselin Flava, Vaselin Kuning (FI III 633)


Pemerian: Masa lunak, lengket, bening, kuning muda sampai kuning, sifat ini
tetap setelah zat dilebur dan dibiarkan hingga dingin tanpa diaduk.
Tidak berbau hampir tidak berasa.
Kelarutan: Praktis tidak larut dalam air dan dalam etanol, larut dalam kloroform,
dalam eter, dan dalam eter minyak tanah.
Khasiat: Zat tambaahan, basis.
• Acid Salicyl (FI III hal. 56 dan FI IV hal. 51)
Pemerian : Hablur putih, biasanya berbentuk jarum halus, atau serbuk hablur
halus putih, rasa agak manis, tajam dan stabil diudara. Bentuk sintesis
berwarna putih dan tidak berbau. Jika dibuat dari metil salisil alami
dapat berwarna kekuningan atau merah jambu dan berbau lemah mirip
mentol.
Mekanisme Kerja: menghasilkan efek-efek keratolitik dan efek-efek terapeutik
lainnya belum banyak diketahui. Obat-obat ini mungkin melarutkan
protein-protein permukaan permukaan sel, menjaga agar stratum
korneum tetap utuh, sehingga menghasilkan deskuamasi pada sisa-sisa
keratotik. Asam salisilat bersifat keratolitik pada konsentrasi 3-6%.
Sementara itu, pada konsentrasi yang melebihi 6%, asam salisilat dapat
bersifat destruktif terhadap jaringan-jaringan tubuh
Kelarutan : Sukar larut dalam air, benzena, mudah larut dalam etanol, eter, larut
dalam air mendidih.
Khasiat : Antifungi, keratolitik.
Golongan : obat bebas
Screening Resep
• Administratif
No Kriteria Ada Tidak Keterangan

1 Nama dokter √
2 SIP dokter √
3 Alamat dokter √
4 Tgl penulisan resep √

5 Tandatangan dokter √
6 Nama pasien √

7 Umur pasien √
8 Berat badan pasien √
9 Alamat pasien √

10 Jenis kelamin √
11 Nama obat √
12 Potensi obat √
13 Dosis √
14 Jumlah yang diminta √
15 Frekuensi penggunaan √ U/ obat oral diusulkan S 3 dd 1 cap,
u/ salep diusulkan 2dd ue
16 Petunjuk penggunaan √ U/ obat oral diusulkan S 3 dd 1 cap,
u/ salep diusulkan 2dd ue
• Permasalahan Farmasetis
• Asam salisilat tidak bisa diberikan tunggal
secara langsung untuk memberikan efek terapi
yang nyaman.
• Adakah sediaan pasta yang diberikan secara
topikal dapat diabsorbsi pada kulit sehingga
efek terapi asam salisilat dapat tercapai
• Pertimbangan Klinis
• Obat Aminofilin
•No Problem Ada Tidak keterangan

1 Ada obat tidak ada indikasi √


2 Ada indikasi tidak ada obat √
3 Pemilihan obat tidak tepat √
4 Under dose √
5 Over dose √
6 ESO √
7 IO √ Kombinasi dengan Efedrin praktis tidak
memperbesar bronchodilatasi, sedangkan efek
tachycardia diperkuat. Oleh karena itu, kombinasi
tersebut dianjurkan.
8 Duplikasi √
9 Alergi obat √
10 KI √
• Pertimbangan Klinis
• Obat Ephedrin Hcl
•No Problem Ada Tidak keterangan

1 Ada obat tidak ada indikasi √


2 Ada indikasi tidak ada obat √
3 Pemilihan obat tidak tepat √
4 Under dose √
5 Over dose √
6 ESO √
7 IO √ Kombinasi dengan Aminofilin praktis tidak
memperbesar bronchodilatasi, sedangkan efek
tachycardia diperkuat. Oleh karena itu, kombinasi
tersebut dianjurkan.
8 Duplikasi √
9 Alergi obat √
10 KI √
• Pertimbangan Klinis
• Obat Prednison
•No Problem Ada Tidak keterangan

1 Ada obat tidak ada indikasi √


2 Ada indikasi tidak ada obat √
3 Pemilihan obat tidak tepat √
4 Under dose √
5 Over dose √
6 ESO √
7 IO √

8 Duplikasi √
9 Alergi obat √
10 KI √
• Pertimbangan Klinis
• Obat Vitamin C
•No Problem Ada Tidak keterangan

1 Ada obat tidak ada indikasi √


2 Ada indikasi tidak ada obat √
3 Pemilihan obat tidak tepat √
4 Under dose √
5 Over dose √
6 ESO √
7 IO √

8 Duplikasi √
9 Alergi obat √
10 KI √
• Pertimbangan Klinis
• Obat CTM
•No Problem Ada Tidak keterangan

1 Ada obat tidak ada indikasi √


2 Ada indikasi tidak ada obat √
3 Pemilihan obat tidak tepat √
4 Under dose √
5 Over dose √
6 ESO √
7 IO √

8 Duplikasi √
9 Alergi obat √
10 KI √
• Pertimbangan Klinis
• Obat Zinc Oxida
•No Problem Ada Tidak keterangan

1 Ada obat tidak ada indikasi √


2 Ada indikasi tidak ada obat √
3 Pemilihan obat tidak tepat √
4 Under dose √
5 Over dose √
6 ESO √
7 IO √

8 Duplikasi √
9 Alergi obat √
10 KI √
• Pertimbangan Klinis
• Obat Amylum Triticy
•No Problem Ada Tidak keterangan

1 Ada obat tidak ada indikasi √


2 Ada indikasi tidak ada obat √
3 Pemilihan obat tidak tepat √
4 Under dose √
5 Over dose √
6 ESO √
7 IO √

8 Duplikasi √
9 Alergi obat √
10 KI √
• Pertimbangan Klinis
• Obat Vaselin Flavum
•No Problem Ada Tidak keterangan

1 Ada obat tidak ada indikasi √


2 Ada indikasi tidak ada obat √
3 Pemilihan obat tidak tepat √
4 Under dose √
5 Over dose √
6 ESO √
7 IO √

8 Duplikasi √
9 Alergi obat √
10 KI √
• Pertimbangan Klinis
• Obat Asam Salisilat
•No Problem Ada Tidak keterangan

1 Ada obat tidak ada indikasi √


2 Ada indikasi tidak ada obat √
3 Pemilihan obat tidak tepat √
4 Under dose √
5 Over dose √
6 ESO √
7 IO √

8 Duplikasi √
9 Alergi obat √
10 KI √
Pemecahan Masalah
• Administratif
– Tanya tanggal resep konfirmasi kepada dokter yg
bersangkutan
– Tanya jenis kelamin dan BB kepada pasien yg
bersangkutan
– Tanya aturan pakai untuk sediaan oral yang
diberikan, konfirmasi kepada dokter yang
bersangkutan
– Tanya aturan pakai untuk pasta yang diberikan,
konfirmasi kepada dokter yg bersangkutan
Pemecahan Masalah
• Farmasetik
- Asam salisilat tidak bisa diberikan tunggal
secara langsung untuk memberikan efek terapi
yang nyaman, untuk itu dibuat dalam bentuk
sediaan pasta dengan penambahan basis dan
zat tambahan pada asam salisilat.
- Agar pasta dapat diabsorbsi pada kulit maka
perlu ditambahklan amylum triticy sebagai
pengabsorbsi
Pemecahan Masalah
• Klinis
– Bronkodilator yang digunakan pada pasien ini adalah
aminophillin dan efedrin HCl
– Kortikosteroid yang digunakan adalah prednison
– Antihistamin yang digunakan adalah CTM
– Keratolitik yang digunakan adalah asam salisilat,
menghancurkan sel kulit berlebih pada permukaan kulit. Obat
ini akan meningkatkan kelembapan pada kulit dan melarutkan
unsur yang mengakibatkan sel kulit menempel satu sama lain.
– Usul penyesuaian dosis, usul penambahan dtd
– Aturan pakai untuk sediaan luarnya (salep kulitnya ), usul 2 dd
ue
– Aturan pakai untuk sediaan obat oralnya, usul pemakaian 3 x
sehari
Perhitungan Dosis
Nama Obat Dosis Menurut MIMS Dosis Menurut Resep Kesesuain
Dosis
1 kali 1 hari 1 kali 1 hari

Aminofilin 100-200 300-600 mg 100 mg 300 mg 100 x 1 = 1


Dws 3 dd 100 – 200 mg 100
mg po
Ephedrin Hcl 25-50 mg 75-150 mg 25 mg 75 mg 25 x 1 = 1
Dws 3 dd 25-50 mg 25

Prednison 5 mg 20 mg 5 mg 15 mg 5x1 =1
Dws 4 dd 5 mg 5
Vitamin C 200-500 200-500 mg 100 mg 300 mg 100 x 1 = 0.5
Pengobatan 1-3 dd mg 600-1500 mg 200
200-500 mg
CTM 4 mg 12-16 mg 4 mg 12 mg 12 x 1 = 1
Dws 3-4 dd 4 mg 12
Resep Standar Pasta ZNO

R/ Standar
• Seng Oksida 25
• Pati Singkong25
• Vaselin Kuning ad 100 (Anonim, 1966)
Penimbangan
No Nama Obat Perhitungan Pengambilan/
penimbangan

1 Aminofilin 200 mg 100mg /200mg x 10 = 5 tab


2 Ephedrin Hcl 25 mg 25 mg/ 25 mg x 10 = 10 tab
3 Prednison 5 mg 5 mg/ 5 mg x 10 = 10 tab
4 Vitamin C 100 mg 100 mg/100 mg x 10 = 10 tab
5 CTM 4 mg 4 mg/4 mg x 10 = 10 tab
6 ZNO 10 gr/ 25 gr = 0,4 gr
7 Amylum Tritici 10 gr/ 25 gr = 0,4 gr
8 Vaselin Flavum 10 gr – (0,4+0,4) = 9,2 gr
9 Asam Salisilat 100 mg
KIE
• Terapi Non Farmakologi
- Hindari faktor pemicu asma
- Pasien asma akut dan berat harus mempunyai persediaan
 gas oksigen
- Menjaga kesehatan
- Mengkonsumsi sayuran hijau yang mengandung khlorofil
untuk meningkatkan daya tahan tubuh dan menekan
proses alergi.
-Melakukan senam asma sebagai salah satu bagian pola
hidup sehat alami. 
- Mengedukasi pasien tentang tindakan yang harus
dilakukan saat terjadi serangan asma
KIE
• Terapi Farmakologi
- Obat oral diminum 3 kali sehari 1 capsul,
pagi 06.00 Wib, siang 14.00 Wib, malam 22.00
Wib
- Obat luar dioleskan sehari 2 kali pagi dan
sore, tipis-tipis pada luka
- Bersihkan area yang luka dengan air bersih
dan di lap sampai kering sebelum diolesi
dengan pasta
Perhitungan Harga
Sediaan Oral
Nama Obat Harga per Kemasan Harga Satuan Jumlah Obat Total Harga

Aminofilin 200 mg 15.296/ 100 tab 152.96 5 764.8

Ephedrin Hcl 25 mg 17.300/ 250 tab 69.2 10 692


Prednison 5 mg 7.628/ 100 tab 76.28 10 762.8
Vitamin C 100 mg 6.900 / 100 tab 69 10 690
CTM 4 mg 3.088/ 100 tab 30.88 10 308.8
Kapsul kosong 200 10 2000
Embalase + Uang R/ 10.000
Total Harga 15.218.4
Pembulatan 16.000.00
Perhitungan Harga
Sediaan Topikal
Nama Obat Harga per Kemasan Harga Satuan Jumlah Obat Total Harga

ZNO 150.000/ kg 150/ gr 0,4 60

Amylum Tritici 55.000/ kg 55/ gr 0,4 22

Vaselin Flavum 96.000/ kg 96/ gr 9,2 883.2

Asam Salisilat 288.000 / kg 288/ gr 0,1 28.8

Pot Sputum 3000 1 3000


Embalase + Uang R/ 10.000
Total Harga 13.994
Pembulatan 14.000

Harga Total Resep : 16.000 + 14.000 = Rp. 30.000


Copy Resep
APOTEK NGESTI WIDI
Jalan Laut No 50 Kendal
SIA : 445 . II/DKK2009
APA : WIDIYASTUTI S Farm,Apt
SP : 5467.8888.2009

SALINAN RESEP
NO :1
NAMA DOKTER : Jamaludin, Sp.KK
TANGGAL : 5 April 2017
NAMA PASIEN : Hanifah 21 tahun

R/ Aminophillin 0,1
Efedrin Hcl 0,05
Prednison 0,005
Vitamin C 0,1
Ctm 0,004
Mf. Caps dtd No. X
S 3 dd 1 capsul
R/ Pasta Zinci 10 gr
Adde
Acid Salisilat 0,1
Kendal , 7 April 2017
PCC
Widiastuti , S Farm .Apt
Etiket
Sediaan Oral (etiket putih)
APOTEK NGESTI WIDI
Jalan Laut No 50 Kendal
SIA : 445 . II/DKK2009
APA : WIDIYASTUTI S Farm,Apt
SP : 5467.8888.2009
NO : 1 A TGL, 7 April 207
Hanifah
3 X SEHARI 1 CAPSUL
Pagi : 06.00
Siang : 14.00
Malam : 22.00
Sebelum/sedang/sesudah makan
DIULANG DENGAN RESEP DOKTER

Sediaan Topikal (etiket biru)

APOTEK NGESTI WIDI


Jalan Laut No 50 Kendal
SIA : 445 . II/DKK2009
APA : WIDIYASTUTI S Farm,Apt
SP : 5467.8888.2009

NO : 1 A TGL, 7 April 207


Hanifah
Dioleskan 2 X SEHARI
Dioleskan tipis-tipis pada luka
Obat Luar
DIULANG DENGAN RESEP DOKTER
Pembahasan
• Berdasarkan resep yang diterima pasien diindikasikan menderita
asma sedang, sehingga terapi yang dberikan adalah obat dengan
kombinasi, bronkodilator, kortikosteroid, antihistamin dan anti
oksidan. Serta mengalami penyakit kulit yang disebabkan oleh
jamur sampai terjadi penebalan pada kulit.
• Bronkodilator yang digunakan pada pasien ini adalah aminofin dan
Ephedrin HCl. Aminophyline bekerja menstimulasi sistem saraf
pusat (SSP) dan relaksasi otot polos terutama otot brochi,
pernafasan, stimulasi jantung dan diuretik. Aminophyline di dalam
lambung akan terhidrolisa menjadi teofilin, efek bronchodilator
diperlihatkan dengan merelisasi otot bronchial. Aminofilin
merupakan bronkodilator derivat xantin yang memiliki kemampuan
memblok reseptor adenosin dan dapat mencegah meningkatnya
hiperaktivitas, sehingga dapat bekerja sebagai profilaksis.
Pembahasan
• Efedrin Hcl juga merupakan bronchodilator golongan
epinefrin. Mekanisme kerjanya berdasarkan stimulasi sistem
saraf pusat (SSP) dengan mengaktifkan reseptor alfa dan
reseptor beta pasca sinaps terhadap noradrenaline secara
tidak selektif serta melepaskan dopamin dan serotonin dari
ujung saraf. Derivat xantin (Aminofilin) Mempunyai daya
bronchodilatasi berdasarkan penghambatan enzim
fosfodiesterase. Kombinasi dengan Efedrin praktis tidak
memperbesar bronchodilatasi, sedangkan efek tachycardia
diperkuat. Oleh karena itu, kombinasi tersebut dianjurkan.
Pembahasan
• Prednison berfungsi sebagai kortikosteroid yang berkhasiat
meniadakan efek mediator seperti peradangan dan gatal-gatal.
Daya anti radang ini berdasarkan blokade enzim fosfolipase-A2,
sehingga pembentukan mediator peradangan prostaglandin dan
leukotrien dari asam arakidonat tidak terjadi, pelepasan asam ini
dihalangi oleh mastcell. Kortikosteroid menghambat mekanisme
kegiatan alergen yang melalui Ig-E sehingga menyebabkan
degranulasi mastcell juga meningkatkan reseptor β-2 hingga efek β-
2 antagonis diperkuat. Daya bronchodilatasinya berdasarkan
mempertinggi kepekaan reseptor β-2, melawan efek mediator
seperti gatal dan radang. Penggunaan terutama pada serangan
asma akibat infeksi virus atau bakteri.
Pembahasan
• Penggunaan jangka lama hendaknya dihindari, berhubung
efek sampingnya, yaitu osteoporosis, borok lambung,
hipertensi dan diabetes. Efek samping  dapat dikurangi
dengan pemberian inhalasi.
• Vitamin C memiliki anti oksidan yang tinggi untuk melawan
radikal bebas, dan memiliki peranan pada sistem kekebalan
tubuh. Vitamin C dapat membantu mengurangi stress secara
tidak langsung membantu daya tahun tubuh melawan
penyakit asma. Selain itu, faktor alergi juga merupakan salah
satu faktor pemicu asma. Serangan asma terjadi ketika paru–
paru atau saluran pernafasan mendeteksi masuknya
allergen/benda pemicu alergi, saat itulah vitamin C berperan
sebagai anti-oksidan melawan radikal bebas penyebab alergi.
Pembahasan
• CTM sebagai AH1 menghambat efek histamin pada pembuluh darah, bronkus
dan bermacam-macam otot polos. AH1 juga bermanfaat untuk mengobati
reaksi hipersensitivitas dan keadaan lain yang disertai pelepasan histamin
endogen berlebih. Dosis terapi AH1 umumnya menyebabkan penghambatan
SSP dengan gejala seperti kantuk, berkurangnya kewaspadaan dan waktu
reaksi yang lambat. Efek samping ini menguntungkan bagi pasien yang
memerlukan istirahat namun dirasa menggangu bagi mereka yang dituntut
melakukan pekerjaan dengan kewaspadaan tinggi. Sedangkan indikasi CTM
adalah sebagai antihistamin yang menghambat pengikatan histamin pada
resaptor histamin. Efek samping :Sedasi, gangguan saluran cerna, efek anti
muskarinik, hipotensi, kelemahan otot,tinitus, euphoria, nyeri kepala, stimulasi
SSP, reaksi alergi dan kelainan darah.
• Berdasarkan perhitungan, dosis keseluruhan obat pada resep baik aminofilin,
efedrin Hcl, prednison, ctm dan vitamin c terlalu rendah atau tidak berada
pada range dosis terapetik untuk asma. Sehingga perlu penambahan dtd pada
resep serta aturan pakai dibuat 3 kali sehari, agar tercapai dosis terapetik yang
diinginkan.
Pembahasan
• Pasta Zinci adde asam salisilat berkhasiat untuk mengobati penyakit kulit
akibat jamur dimana terjadi penebalan disekitar luka. Zinci Oksid berfungsi
membentuk penghalang di atas kulit yang melindungi daerah dari kelemba
ban dan iritasi
serta sebagai penetrasi sinar UV melalui epidermis. Asam salisilat dapat
menghasilkan efek-efek keratolitik dan efek-efek terapeutik lainnya belum
banyak diketahui. Obat-obat ini mungkin melarutkan protein-protein
permukaan permukaan sel, menjaga agar stratum korneum tetap utuh,
sehingga menghasilkan deskuamasi pada sisa-sisa keratotik. Asam salisilat
bersifat keratolitik pada konsentrasi 3-6%. Sementara itu, pada konsentrasi
yang melebihi 6%, asam salisilat dapat bersifat destruktif terhadap
jaringan-jaringan tubuh.
Kesimpulan
• Pasien menderita penyakit asma sedang, sehingga
diperlukan terapi dengan kombinasi bronchodilator,
kortikosteroid, antihistamin dan anti oksidan
• Kombinasi bronchodilator Aminofilin dengan Efedrin
Hcl praktis tidak memperbesar bronchodilatasi,
namun dapat memperkuat efek tachycardia. Sehingga
kombinasinya sangat dianjurkan
• Vitamin C berfungsi sebagai anti oksidan yang dapat
mengurangi efek alergi sebagai pencetus asma.
• Dosis masing-masing obat di usulkan dengan
penambahan dtd untuk mencapai dosis terapi
Daftar Pustaka
• Hoan Tjay. 2002. Obat-Obat Penting. Jakarta: PT.
Elex Media Komputindo.
• Evans, David,  James Fish  and  Mark iu. Guidlines
for Diagnosis and Management of Asthma. West
Virginia: National Heart, Lung, and Blood   Institute.
• Wells, B.G., J.T. Dipiro, T.L. Schwinghammer, C.W.
Hamilton. 2006. Pharmacotherapy Handbook.Sixth
Edition. New York: McGraw Hill Companies Inc. 839.

Anda mungkin juga menyukai