Anda di halaman 1dari 22

OBAT BEBAS TERBATAS

 BRONSOLVAN® Theophylline
 
Komposisi :
Tiap tablet mengandung:
Theophylline 150 mg
Tiap 15 ml sirup mengandung:
Theophylline 150 mg

Farmakologi :
Theophylline merupakan turunan metilxantin yang mempunyai efekantara lain
merangsang susunan saraf pusat.dan melemaskan otot polos, terutama bronkus.

Indikasi :
Untuk meringankan dan mengatasi serangan asma bronkial.

Kontraindikasi :
1. Hipersensitivitas terhadap komponen obat.
2. Penderita tukak lambung.

Peringatan dan perhatian :


1.  Hati-hati pemberian pada hipoksemia, hipertensi atau penderita yang mempunyai
riwayat tukak lambung.
2. Dapat mengiritasi saluran gastrointestinal.
3. Hati-hati pemberian pada wanita hamil, menyusui dan anak-anak.
4. Jangan melampaui dosis yang dianjurkan dan bila dalam 1 (satu) jam gejala-
gejalanya masih tetap atau bertambah buruk, agar menghubungi puskesmas atau
rumah sakit terdekat.
5.  Hati-hati pemberian pada penderita kerusakan fungsi hati, penderita di atas 55
tahun terutama pria dan pada penyakit paru-paru kronik.

Efek samping :
• Gastrointestinal, misal: mual, muntah, diare.
• Susunan saraf pusat, misal: sakit kepala, insomnia.
• Kardiovaskuler, misal: palpitasi, takikardia, aritmia ventrikuler.
• Pernafasan, misal: takipnea.
• Ruam kulit, hiperglikemi.
 
Interaksi obat :
1. Jangan diberikan bersamaan dengan preparat xantin yang lain.
2. Simetidin, eritromisin, troleandomisin dan kontrasepsi oral dapat meningkatkan
Theophylline serum.
3. Rifampisin menurunkan Theophylline serum.
Dosis dan cara pemberian :
Dewasa : 1 tablet atau 15 ml sirup BRONSOLVAN®, 3 kali sehari.
1/2 tablet atau 7,5 ml sirup BRONSOLVAN®, 3 kali
Anak-anak 6-12 tahun :
sehari.

 ASTHMA-SOHO® STRIP 4

KOMPOSISI :

Tiap tablet/kaplet mengandung:


Ephedrine HCI  12,5 mg
Theophylline  125 mg

INDIKASI :
Untuk meringankan dan mengatasi serangan asma bronchial.

TAKARAN PEMAKAIAN :
Dewasa : sehari 3 kali 1 tablet/kaplet
Anak-anak 6-12 tahun : sehari 3 kali Vs tablet/kaplet atau menurut petunjuk dokter.

CARA KERJA OBAT :


Mengandung kornbinasi Theophylline dan Ephedrine HCI. Theophylline merupakan
turunan metilxanthine yang mem-punyai efek antara lain merangsang susunan saraf pusat
dan melemaskan otot polos, terutama pada bronkus. Ephedrine HCI bekerja
mempengaruhi sistem saraf adrenergik secara langsung maupun tidak langsung.
Theophylline dan Ephedrine HCI keduanya merupakan bronkodilator yang bekerja
meringankan sesak nafas.

PERINGATAN DAN PERHATIAN :/blink>

• Hati-hati pemberian pada hipoksemia.


• Dapat terjadi retensi urin pada penderita hipertrofi prostat.
• Dapat mengiritasi saluran gastrointestinal.
• Hati-hati pemberian pada wanita hamil, menyusui dan anak-anak.
• Jangan melampaui dosis yang dianjurkan dan bila gejala-gejalanya masih tetap
atau bertambah buruk, konsultasi ke dokter.
• Bersihan Theophylline berkurang pada penderita kerusakan fungsi lever, penderita
diatas 55 tahun terutama pria, pada penyakit paru-paru kronik dan pada bayi
dibawah 1 tahun.

EFEK SAMPING :

• Gastrointestinal, misalnya: mual, muntah, diare.


• Susunan saraf pusat, misalnya: sakit kepala, insomnia.
• Kardiovaskuler, misalnya: palpitasi, takikardi, aritmia ventrikuler.
• Pernafasan, misalnya: tachypnea.
• Rash, hiperglikemi.

KONTRA INDIKASI :

• Penderita hipersensitif terhadap komponen obat.


• Penderita tukak lambung, hipertiroid, jantung, diabetes, hipertensi.

INTERAKSI OBAT :

• Jangan diberikan bersamaan dengan preparat xantin yang lain, penghambat MAO
atau Guanetidina.
• Simetidina, Eritromisina, Troleandomisina dan kontrasepsi oral dapat
meningkatkan serum Theophylline.
• Rifampisin menurunkan serum Theophylline.

 AMINOPHYLIN 200 Mg coronet


 
KANDUNGAN :
Aminophylline/Aminofilin. 

INDIKASI : 
Menghilangkan & mencegah gejala-gejala asma & bronkhospasme yang bersifat 
reversibel yang berhubungan dengan bronkhitis kronis & emfisema.

KONTRA INDIKASI : 
Tidak dianjurkan untuk anak berusia kurang dari 12 tahun.

PERHATIAN : 
Pasien dengan penyakit jantung berat, hipoksemia (keadaan kadar oksigen darah yang
menurun) parah, 
gagal jantung kongestif, penyakit hati, usia lanjut, hipertensi, atau hipertiroidisme.

INTERAKSI OBAT : 
klirens Teofilin dikurangi oleh Eritromisin dan makrolida lainnya, dan Simetidin.

EFEK SAMPING : 
Gangguan saluran pencernaan, takhikardia, berdebar,& gemetar.

INDEKS KEAMANAN PADA WANITA HAMIL : 


Penelitian pada hewan menunjukkan efek samping pada janin ( teratogenik atau
embriosidal atau lainnya) dan 
belum ada penelitian yang terkendali pada wanita atau penelitian pada wanita dan hewan
belum tersedia.
Obat seharusnya diberikan bila hanya keuntungan potensial memberikan alasan terhadap
bahaya potensial pada janin.   

DOSIS : 
• Kondisi ringan sampai sedang : diawali dengan 1 tablet 2 kali sehari. 
• Kondisi berat : 2 kali sehari 2 tablet.
Dosis dapat diubah jika diperlukan.

PENYAJIAN :
Dikonsumsi pada perut kosong (1 atau 2 jam sebelum/sesudah makan) 

 ASMASOLON

Komposisi:
Efedrin HCl..................... 12,5 mg
Teofilin anhidrat................ 130 mg

INDIKASI
Asma bronkhial, bronkhitis asmatik, bronkhitis kronis dengan emfisema, bronkhospasme
emfisematosa, asma akibat rinitis alergi.

KONTRA INDIKASI
• Hipertiroidisme, hipertensi, dan penyakit kardiovaskular (jantung danpembuluh darah),
glaukoma sudut tertutup, pembesaran prostat. 
• Ulkus peptikum.
• Penggunaan bersama dengan MAOI (penghambat mono amin oksidase). 

PERHATIAN
• Pasien dengan hipoksemia (keadaan kadar oksigen darah yang menurun), gangguan
ginjal dan hati.
• Kehamilan, menyusui.
• Anak-anak & lansia.

Interaksi obat : 
- efek Efedrin dihilangkan oleh Guanetidin, Metildopa, Reserpin. 
- efek yang menekan efek Asmasolon dipertinggi oleh obat-obat penghambat mono amin
oksidase.
- Xantin dapat meningkatkan rangsangan pada susunan saraf pusat yang disebabkan oleh
simpatomimetik dan ekskresi Lithium dan Fenitoin.
- Xantin dan ß-bloker saling mengantagonis. 
EFEK SAMPING
Mual, muntah, diare, sakit kepala, insomnia (sulit tidur), berdebar, takhikardia, aritmia
ventrikular.

DOSIS
• Dewasa    : 3-4 kali sehari 1-2 tablet. 
• Anak-anak : ½-1 tab sampai dengan 2 kali sehari. 

 ALLERON TABLET

KOMPOSISI :
Tiap tablet mengandung  4 mg

CARA KERJA OBAT :


Chlorpheniramini Maleas merupakan antihistamin H1 bekerja secara antagonis kompetitif
terhadap efek antihistamin pada reseptor H1. Konsentrasi puncak plasma terjadi setelah 2-
3 jam pemberian oral. Ekskresi dalam bentuk tidak berubah melalui urin

INDIKASI :
Bekerja sebagai antihistaminika untuk keadaan alergi seperti urtikaria, rhinitis, hay-fever

EFEK SAMPING :
Dapat menimbulakan rasa kantuk, mulut kering, dan pandangan kabur

KONTRA INDIKASI :
Pasien yang hipersensitif terhadap obat ini.

PERINGATAN :
- Jangan mengendari kendaraan dan menjalankan mesin sesudah meminum obat ini
- Jangan diberikan pada anak-anak dibawah usia 2 tahun tanpa petunjuk dokter
- Tidak dianjurkan penggunaan pada wanita hamil dan menyusui kerena resiko efek
samping pada bayi
- Dapat menyebabkan kantuk

DOSIS :
* Dewasa         : 1 kaplet   3-4xsehari
* Anak-anak 6-12 tahun     : 1/2 kaplet 3-4xsehari
* Anak-anak 2-6 tahun     : 1/4 kaplet 3-4xsehari

 ALLERZIN SYRUP
ALLERZIN syrup merupakan obat antihistamin yang berupa syrup dan setiap sendok teh
ALLERZIN syrup (5 ml) mengandung Prornethazine HCI sebanyak 5 mg.

ALLERZIN syrup dapat dipergunakan untuk pengobatan pada berbagai macam penyakit


yang disebabkan oleh reaksi allergi. Karena sifat sedatifnya, maka untuk pemakaian obat
ini dapat menimbulkan rasa agak mengantuk, ini justru baik sekali untuk mengobati
insomnia yang disebabkan oleh allergi, seperti asthma, pruritus.

INDIKASI :
- Keadaan allergi
- Gatal - gatal
- Mabuk jalan 
DOSIS:
Dewasa: 3 - 4 x sehari  1 - 2 sendok teh ( 5 ml)
Anak - anak: Dibawah umur 5 tahun :
3 - 4 x sehari 1/2 sendok teh
Diatas umur 5 tahun :
3 - 4 x sehari 1 sendok teh
Atau menurut petunjuk dokter.

KONTRA INDIKASI :
Hypersensitif terhadap prornethazine.

PERINGATAN DAN PERHATIAN :


Selama minum obat ini tidak boleh mengendarai kendaraan bermotor atau menjalankan
mesin.

 ANTIZA TABLET

KOMPOSISI :
Tiap tablet salut gula mengandung :
Parasetamol          500 mg
Dekstrometorfan HBr         15 mg
Klorfeniramin Maleat         1 mg
Fenilpropanolamin HCL     12,5 mg
INDIKASI :
Untuk meringankan gejala flu seperti demam, sakit kepala, hidung tersumbat dan
bersin-bersin yang disertai batuk.

ATURAN PAKAI :
Dewasa : 1 dragee, 3-4 kali sehari
CARA KERJA OBAT :
Bekerja sebagai analgesik antipiretik, antitusif, antihistamin dan dekongestan
hidung.

KONTRA INDIKASI :
- Penderita dengan gangguan jantung dan diabetus melitus
- Penderita yang hipersensitif terhadap obat ini
- Penderita dengan gangguan fungsi hati yang berat

INTERAKSI OBAT :
Penggunaan bersamaan dengan antidepresan tipe penghambat MAO dapat
mengakibatkan krisis hipertensi.

EFEK SAMPING :
- Mengantuk, gangguan pencernaan, gangguan psikomotor, takikardi, aritmia,
mulut kering, palpitasi, retensi urin.
- Penggunaan dosis besar dan jangka panjang menyebabkan kerusakan hati.

PERINGATAN & PERHATIAN :


- Hati-hati penggunaan pada penderita dengan gangguan fungsi hati dan ginjal,
glaukoma, hipertrofi prostat, hipertiroid, dan retensi urin.
- Tidak dianjurkan penggunaan pada anak usia dibawah 6 tahun, wanita hamil dan
menyususui, kecuali atas petunjuk dokter.
- Hati-hati penggunaan bersamaan dengan obat-obat yang menekan susunan syaraf
pusat.
- Selama minum obat ini tidak boleh mengendarai kendaraan bermotor atau
menjalankan mesin.
- Penggunaan pada penderita yang mengkonsumsi alkohol dapat meningkatkan
resiko kerusakan fungsi hati
- Hati-hati untuk penderita debil dan hipoksia (kekurangan oksigen).
- Dapat menyebabkan depresi pernafasan dan susunan syaraf pusat pada
penggunaan dengan dosis besar atau pada pasien dengan gangguan fungsi
pernafasan (misal asma, emfisema).

 BUFECT Suspensi

KOMPOSISI :
BUFECT® Suspensi:
Tiap sendok teh(5ml) mengandung lOOmg Ibuprofen.
BUFECT® Forte Suspensi
Tiap satu sendok teh (5ml) mengandung 200 mg ibuprofen.

FARMAKOLOGI :
Ibuprofen adalah golongan obat antiinflamasi non-steroidal yang mempunyai efek sebagai
analgesik (meringankan rasa sakit) dan antipiretik (menurunkan demam). Aktivitas
analgesik Ibuprofen dengan cara menghambat enzim siklooksigenase dengan akibat
terhambatnya sintesa prostaglandin, yaitu zat yang bekerja pada berbagai jaringan tubuh.
Antipiretiknya bekerja di hipotalamus dengan meningkatkan vasoditatasi dan aliran darah
periferal.

INDIKASI :
-  Meringankan nyeri ringan sampai sedang pada penyakit gigi atau penoabutan gigi,
nyeri kepala, nyeri setelah operasi, nyeri pada penyakit reumatik, nyeri karena
terkilir.
- Menurunkan demam.

KONTRA INDIKASI :
- Hipersensitivitas terhadap Ibuprofen dan obat antiinflamasi non-steroidal lainnya
- Ulkus peptikum,
- Pada penderita yang memakai aspirin atau obat antiinflamasi non-steroidal lain
karena dapat menyebabkan gejala-gejala asma, rinitis atau urtikaria.
-  Kehamilan trimester ketiga.

PERHATIAN :
- Tidak boleh melebihi dosis yang dianjurkan.
- Sebelum menggunakan obat ini agar dikonsultasikan dahulu kepada dokter
apabila menderita penyakit-penyakit atau kelainan-kelainan sebagai berikut :
* Riwayat penyakit saluran cerna bagian atas Culkus peptikum).
* Gangguan fungsi ginjal karena eliminasi utamanya melalui ginjal.
* Gagal jantung, hipertensi dan penyakit-penyakit yang mengakibatkan
retensi cairan tubuh
* Gangguan pembekuan darah.
* Asma karena dapat menyebabkan bronkospasme
* Lupus eritematosus sistemik.
* Selama minum obat ini jangan minum aspirin atau obat lain yang
mengandung Ibuprofen, juga obat anti-koa-gulan (pembekuan darah)
golongan warfarin.
- Bila seteiah 5 hari nyeri tidak menghilang, segera hubu-ngi
dokter atau Unit Pelayanan Kesehatan.
- Tidak dianjurkan pemakaian selama kehamilan trimester
pertama dan kedua serta wanita menyusui dan anak-anak di
bawah 1 tahun

EFEK SAMPING :
- Walaupun jarang terjadi, tetapi dapdt timbu! efek samping sebagai berikut;
gangguan saiuran pencerna-an termasuk mual, muntah, didre, konstipasi, nyeri
lam-bung atau rasa panas pada perut bagian atas.
- Pernah dilaporkan: ruam kulit, bronkospasme (penyem-pitan bronkus),
trombositopenia (penurunan sel pembeku darah) dan limfopenia (penurunan
jumlah sel limfosit).
- Penurunan ketajaman penglihatan dan kesulitan mem-bedakan warna dapat terjadi,
tetapi sangat jarang dan akan sembuh bila obat dihentikan. Apabila terjadi
gangguan tersebut di atas maka obat harus segera dihentikan dan memeriksakan
mata ke dokter.

DOSIS
Harus diminum seteiah makan. Dosis yang dianjurkan:

BUFECT®    
* Dewasa : 2 sendok teh (10 ml)
* Anak-anak: Untuk meringankan nyeri dan menurunkan demam.20 mg/kg berat
badan dalam dosis terbagi.
* 1-2 tahun : 1/2 sendok teh (2,5 ml)
* 3-7 tahun :1 sendok teh (5 ml)
* 8-12 tahun : 2 sendok teh (10 ml)

BUFECT FORTE
* Dewasa : 1 sendok teh (5 ml)
* Anak-anak : untuk meringankan nyeri dan menurunkan demam.20 mg/kg berat
badan dalam dosis terbagi.
* 1-2 tahun :  -
* 3-7 tahun : 1/2 sendok teh (2,5 ml)
* 8-12 tahun : 1 sendok teh (5 ml)

Semua dosis diberikan 3-4 kali sehari.


Tidak dianjurkan pemakaidn untuk anak-anak di bawah 1 tahun.

 BROMIFAR KAPLET

KOMPOSISI :
Setiap kaplet mengandung Bromhexine HCL 8 mg

INDIKASI :
Sebagai mukolitik untuk meredakan batuk berdahak.

DOSIS :
* Dewasa & Anak-anak diatas 10 tahun : 1 kaplet, 3 kali sehari
* Anak-anak 5-10 tahun : 1/2 kaplet, 3 kali sehari
* Anak-anak 2-5 tahun : 1/2 kaplet, 2 kali sehari
Atau menurut petunjuk dokter

EFEK SAMPING :
Dapat terjadi mual, diare, gangguan pencernaan, rasa penuh di perut, tetapi biasanya
ringan. Pernah dilaporkan terjadi vertigo, berkeringat banyak dan ruam kulit. Juga dapat
terjadi kenaikan transaminase.

CARA PENYIMPANAN :
Simpan pada suhu kamar (25-30 derajat C) dalam wadah tertutup rapat dan hindarkan dari
cahaya matahari.

 ANAKONIDIN OBH

KOMPOSISI : 
Tiap sendok takar (5 ml) mengandung:
Paracetamol 120 mg
Succus Liquiritae 100 mg
Ammonium Chloride 50 mg
Pseudoephedrine HCl   7.5 mg
Chlorpheniramine Maleate 1 mg
Tanpa alkohol  

INDIKASI :
Untuk meredakan batuk & gejala flu seperti
: 3 x sehari 1
demam, sakit kepala, hidung tersumbat, serta
sendok takar (5
bersin-bersin.
ml)
ATURAN PAKAI :
2-6 tahun
: 3 x sehari 2
6-12 tahun sendok takar (10
ml)
PERHATIAN : 
Dapat menyebabkan kantuk

 BENACOL DTM SYRUP

KOMPOSISI :

Tiap 5 ml (sendok takar) mengandung :


- Dextromethorphan HBr 7,5 mg
- Ammonium Chloride 100 mg
- Diphenhydramine HCI 12,5mg
- Potassium Guaiacolsulfonate 30 mg
- Ethanol 4 %
CARA KERJA OBAT :
Bekerja sebagai antitusif, antihistamin dan ekspektoran.

INDIKASI :
Untuk meringankan batuk disertai alergi.

KONTRA INDIAKSI :

- Bayi baru lahir.


- Ibu menyusui.
- Hipersensitif terhadap obat ini.

PERINGATAN & PERHATIAN  :

-  Hati-hati bila digunakan pada penderita dengan riwayat penyakit sebagai berikut:
peningkatan tekanan intraokular (glaucoma), hipertiroid, asma bronkial, penyakit
jantung, hipertensi dan orang tua.
- Jangan digunakan pada penderita yang sedang menderita asma, glauko-ma,
emphysema, sesak napas, penyakit paru-paru kronis, prostat mem-besar, obstruksi
piloroduodenal (antara lambung dan usus dua belas jari), obstruksi leher kandung
seni, kecuali atas petunjuk dokter.
- Penggunaan pada wanita hamil dan anak-anak di bawah 6 tahun hanya atas
petunjuk dokter.
- Selama minum obat ini tidak boleh melakukan hal-hal sebagai berikut:
- mengemudikan kendaraan atau melakukan pekerjaan yang memerlukan
konsentrasi penuh.
- minum alkohol dan obat-obat lain yang menyebabkan depresi susunan saraf pusat
atau obat penenang karena dapat menambah efek kantuk obat ini.
- Jangan gunakan obat ini pada penderita yang sedang mendapat pengobatan
antidepresan golongan penghambat MAO (Mono Amin Oksidase).
- Jangan melampaui dosis yang dianjurkan.
Gejala kelebihan dosis : mulut kering, pupil mata membesar, muka memerah
(flushing), depresi susunan saraf pusat. Pada anak-anak dapat menyebabkan
halusinasi, konvulsi. Jika hal ini terjadi pasien diberi segelas air atau susu dan
dipaksa muntah, selanjutnya segera hubungi puskesmas atau rumah sakit terdekat.
- Hati-hati untuk penderita dalam keadaan debil dan hipoksia (kekurangan oksigen).
- Hati-hati digunakan pada penderita dengan gangguan hati.

EFEK SAMPING :
Efek samping yang sering terjadi : mengantuk, sedasi, pusing, gangguan koordinasi, rasa
tidak enak di ulu hati, sekresi saluran napas mengental.

INTERAKSI OBAT :

- Pemberian bersamaan dengan alkohol dan depresan saraf pusat (hipnotik, sedatif,
tranquilizer) menyebabkan efek aditif.
- Inhibitor MAO meningkatkan dan memperpanjang efek antikolinergik
antihistamin.

DOSIS :
Dewasa : 2 sendok takar (10 ml) 3 kali sehari.
Anak-anak (6-12 tahun) : 1 sendok takar (5 ml) 3 kali sehari.

 Bisoltussin® sirup Dextromethorphan HBr

Komposisi :
Tiap 5 ml mengandung
Dextromethorphan hydrobromide 10 mg

Khasiat  :
Merupakan penekan batuk non opiat sintetikyang bekerja secara sentral dengan jalan
meningkatkan ambang rangsang refleks batuk.

Indikasi :
Untuk meringankan batuk yang tidak berdahak atau yang menimbulkan rasa sakit.

Kontraindikasi :
Penderita hipersensitif terhadap obat ini.
 
Efek Samping :
Mengantuk,mual,pusing,konstipasi.
Peringatan dan Perhatian :

- Tidak dianjurkan untuk anak-anak di bawah 2 tahun, kecuali atas petunjuk dokter.
Hati-hati untuk penderita dalam keadaan mengantuk, debil dan hipoksia (kekurangan

oksigen).
- Hati-hati bila digunakan pada penderita dengan gangguan fungsi hati.
Dapat menyebabkan depresi pernapasan dan susunan saraf pusat pada penggunaan

dengan dosis
- besar atau pada pasien dengan gangguan fungsi pernapasan (misal asma, emfisema).

Dosis dan Cara Penggunaan :


Dewasa dan remaja di atas 12 tahun : 3 x 5 ml per hari 
Anak-anak 6 - 12 tahun : 3 x 2,5 ml per hari
atau menurut petunjuk dokter.

Interaksi Obat :
Dapat terjadi rangsangan sistim saraf pusat dan depresi pernapasan yang berat pada
pemberian bersamaan dengan penghambat MAO.

 BISOLVON ® 8 MG TABLET strip 4's Bromhexine HCI

Komposisi ;
tiap tablet mengandung Bromhexine HCI 
5 ml eliksir mengandung Bromhexine HCI (mengandung etill alkohol 3,72% v/v)

Cara Kerja Obat ;


Bromhexine adalah derivat sintetik dari zat aktif vasicine yang terdapat dalam tumbuh-
tumbuhan  Studi preklinis menuniukkan bromhexine dapat meningkatkan skresi bronkus
servus.bromhexine memeperbaiki transpor mukus dengan mengurangi viskositas mukus
dan dengan mengaktifkan epitel bersilia.

INDIKASI
Bekerja sebagai mukolitik untuk meredakan batuk berdahak.
Dosis Tablet
- Dewasa dan anak> lO tahun 
- Anak5- lOtahun 
- Anak2-5tahun

Eliksir
- Dewasa dan anak >10 tahun
- Anak5-10tahun
- Anak2-5tahun

Atau menurut petunjukdokter.


3x1   ml  tablet perhari 
3x1/2 ml  tablet per hari 
2xi/2 ml  tablet per hari
3x10  ml  tablet per hari
3x5   ml  tablet per hari 
2x5   ml  tablet per hari

PERHATIAN
bagaimana obat lainya.sebaiknya hindari penggunaan BISOLVON pada tiga bulan
pertama kehamiian dan pada masa menyusui hati - hati penggunaan pada penderita tukak
lambung.

Masa Kehamilan dan Masa Menyusui


Baik uji prekilnis maupun uji klinis hingga saat ini menunjukantidak ada ada efek yang
tidak diinginkan atau efek yang merugikan selama pengawian keTat   dem'k'an'
PenSSunaan obat selama masa kehamilan, terutama pada tiga bulan pertama kehamilan
memerlukanpengawasan ketat.
Obat ini diperkirakan masuk kedalam air susu, karena itu harus dihindari selama masa
menyusui.

Efek Samping
Bisolvon pada umumnya dapat diteloransi dengan baik. Pernah dilaporkan efek samping
diare' mual' muntah-muntah" efek samping dan anafllaksis dilaporkan   adanya reaksi,
alergi termasuk ruam kulit, urtikaria, bronkospasme, angio-oedema dan anifilaksis.

Kontraindikasi
BISOLVON tidak boleh digunakan oleh penderita yang hipersensitif terhadap Bromhexine
HCI atau komponen lain dalam formula.

Interaksi
(Amoksisili, Sefuroksim, Doksisiklin) akan meningkatkan konsentrasi

Kelebihan Dosis
Tidak ada laporan mengenai kelebihan dosis pada manusia hingga saat ini. Jika terjadi,
perlu dilakukan pengobatan simtomatik.

 BRONCHITIN SYRUP

komposisi
Per 5 mL mengandung :
Efedrin HCl. 8 mg
Gliseril guaiakolat 50 mg
Parasetamol 200 mg
Klorfenamin maleat2,5 mg

INDIKASI 
Demam dan gejala-gejala batuk dan pilek yang muncul selama influenza.

KONTRA INDIKASI
Pasien yang menderita hipertensi, glaukoma, diabetik, penyakit jantung dan goiter.
Kerusakan hati dan ginjal.

PERHATIAN
• Jangan mengendarai mobil atau mengoperasikan mesin selama pengobatan.
• Anak berusia kurang dari 2 tahun .
• Hamil dan menyusui.

EFEK SAMPING
Mengantuk, mual dan pusing.

DOSIS
• Dewasa : 3-4 kali sehari 1-2 sendok teh.
Anak berusia 9 tahun
• : 3 kali sehari 1 sendok teh.
atau lebih
Anak berusia 2-8
• : 3 kali sehari ½ sendok teh.
tahun

 CALORTUSIN TABLET

CARA KERJA OBAT


Phenylpropanoiamine HCI bekerja sebagai dekongestan hidung, Paracetamol bekerja
sebagai analgesik-antipiretik, Dextromethorphan HBr bekerja sebagai antitusif,
Klorfeniramina maleat bekerja sebagai antihistamin.
INDIKASI
Untuk meringankan gejala-gejala flu seperti demam, sakit kepala, hidung tersumbat dan
bersin-bersin yang disertai batuk.
KONTRA INDIKASI
- Lihat "Warning Box"
- Penderita dengan gangguan jantung dan diabetes melitus.
- Penderita dengan gangguan fungsi hati yang berat.
- Penderita yang hipersensitif terhadap komponen obat ini.

EFEK SAMPING
Mengantuk, gangguan pencemaan, gangguan psikomotor, takikardia, aritmia,
-
palpitasi, retensi urine, mulut kering.
- Penggunaan dosis besar dan jangka panjang dapat menyebabkan kerusakan hati.

PERINGATAN DAN PERHATIAN


- Lihat "Warning Box".      
- Hati-hati penggunaan pada penderita dengan gangguan fungsi hati dan ginjal,
qlaukoma, hipertropi prostat, retensi urine, hipertiroid.
- Tidak dianjurkan penggunaan pada anak usia dibawah 6 tahun, wanita hamil dan
menyusui kecuali alas petunjuk dokter.
- Selama minum obat ini tidak boleh mengendarai kendaraan bermotor atau
menjalankan mesin
- Hati-hati penggunaan bersamaan dengan obat-obat yang menekan susunan
- Penggunaan pada ponderita yang mengkonsumsi alkohol dapat meningkatkan
resiko kerusakan fungsi hati.
- Hati-hati pada penderita debil dan hipoksia (kekurangan oksigen).
- Dapat menyebabkan depresi pernafasan dan susunan syaraf pusat pada
penggunaan dosis besar atau pada pasien dengan gangguan fungsi pernafasan
(misal: asma, emfisema).
- Penggunaan tafrsama antidepresan tipe penghambat MAO dapat mengakibatkan
krisis hipertensi.

ATURAN PAKAI
Calortusin Syrup     
Dewasadan anak-anak
: 4 sendoktakar (20 ml) 3 - 4 kali sehari.
diatas 12 tahun
Anak-anak 6-12 tahun : 2 sendok takar (10 ml) 3 - 4 kali sehari.
Calortusin Kaplet
Dewasa dan anak-anak diatas 12
: 1 kaplet, 3 kali sehari.
tahun
Anak-anak 6-12 tahun : 1/2 kaplet, 3 kali sehari.

 CAMIDRYL EXPECTORANT

CAMIDRYL Expectorant
mengandung zat aktif 2-(diphenyl-methoxy) -N;N-dimethylethylamine hydrochloride yang
mempunyai gugus inti sama dengan molekul histamin.Dengan cara "Competitive
Inhibition" Camidryl expectorant dapat bekerja sebagai antihistamin, menghilangkan efek
histamin yang diproduksi berlebih dalam tubuh waktu demam atau alergi.

INDIKASI
Meringankan batuk yang disertai pilek atau alergi dan disertai pengeluaran dahak.

KONTRA INDIKASI
Tidak diberikan pada bayi dan wanita menyusui, juga tidak untuk pengobatan asthma serta
pendenta.yang hypersensitif.

KOMPOSISI
Tiap 5 ml mengandung.
Diphenhydramin
    12,5 mg
HCI   
Ammonium Chlorid        100 mg
Natrium Citrat            50 mg
DOSIS
Dewasa   4 x sehari 2 sendok teh.
2-6 tahun 4 x sehari 1/2 sendok teh
6-12 tahun   4 x sehari 1 sendok teh.
Anak-anak di bawah 2 tahun menurut petunjuk Dokter.

PERINGATAN DAN PERHATIAN


Selama minum obat ini dilarang mengendarai kendaraan bermotor atau menjalankan
mesin-mesin.

 DEXTROMETHORPHAN

KOMPOSISI :
Tiap tablet salut selaput mengandung:Dextromethorphan HBr 15 mg
Tiap 5 ml mengandung Detromethorphan HBr 10 mg

CARA KERJA OBAT:


Dextromethorphan diabsorpsi dengan baik melalui saluran cerna.Dimetabolisme dalam
hati dan diekskresi melalui ginjal dalam bentuk tidak berubah ataupun bentuk dimetilated
morfinon. Dextromethorphan merupakan antitusif non narkotik yang dapat meningkatkan
ambang rangsang refleks batuk secara sentral.

INDIKASI :
Untuk meredakan batuk yang tidak berdahak.

DOSIS :
Tablet :
Dewasa   : 1 tablet tiap 4 jam atau 2 tablet tiap 6 jam, maksimum sehari 8 tablet.
Anak-anak : 1 mg/kg BB dibagi dalam 3-4 kali pemberian per hari.
Syrup :
1-2 sendok teh tiap 4 jam atau 3 sendok teh tiap 6 jam maksimum 12
Dewasa :
sendok teh sehari
Anak-
: 1 mg per kg berat badan dibagi dalam 3-4 kali pemberian perhari.
anak
             
PERINGATAN DAN PERHATIAN :
-  Tidak dianjurkan untuk batuk yang berdahak, pertusis dan  asma bronkial.
-  dianjurkan untuk anak di bawah 2 tahun kecuali atas petunjuk dokter.
-  Hati - hati pada penderita gangguan fungsi hati, sedasi, debil dan hipoksik.
EFEK SAMPING :
Pusing, mengantuk, mual, konstipasi.Pada dosis tinggi dapat terjadi depresi pernapasan.

KONTRA INDIKASI:
Hipersensitif terhadap Dextromethorphan HBr.Pada wanita hamil.

INTERAKSI OBAT :
Dengan MAO inhibitor pernah diiaporkan dapat menyebabkan nausea,koma, hipotensi dan
hiperpireksia.

  INADRYL SIRUP

KOMPOSISI :
Tiap sendok takar (5 ml)mengandung :
Diphenhydramine
12,5 mg
HCI
Ammonium chloride 135 mg
Mentnol 2,5 mg
KHASIAT : 
INADRYL Sirop merupakan kombinasi dari Diphenhydramine sebagai suatu
antihistamin,Ammonium chloride sebagai ekspektoran dan Menthol sebagai penghangat
tenggorokan.

INDIKASI : 
Batuk-batuk karena alergi,batuk berdahak.

KONTRA INDIKASI : 
-  Penderita hipersensitif terhadap salah satu komponen obatini. 
-  Tidak boleh digunakan pada bayi baru lahir/prematur. 
-  Terapi antibiotik ototoksik karena akan menimbulkan reaksi ototoksik. 

EFEK SAMPING : 
Mengantuk,retensi urin,mulutkering,gangguan pencernaan,reaksi alergi pada
kulit,sedasi,pusing.             

PERINGATAN DAN PERHATIAN :


-  Selama minum obat ini tidak boleh mengemudikan kendaraan bermotor atau
menjalankan mesin. 
-  Tidak dianjurkan untuk anak-anak di bawah umur2 tahun,kecuali atas petunjuk dokter. 
-  Hati-hati bila diberikan pada penderita dengan gangguan saluran pernafasan bagian
bawah (lower respiratorytracf dieases,),misal : asma. 
-  Hati-hati pemberian pada wanita hamil,menyusui dan usia lanjut.

INTERAKSI OBAT :
-  Diphenhydramine mengurangi efek oral antikoagulan melalui induksi enzim. 
-  Diphenhydramine menghasilkan efek berbahaya bila bersama alkohol, hipnotik,
sedatif,tranquilizer dan obat-obat yang menyebabkan depresi susunan  saraf pusat. 
-  Diphenhydramine meningkatkan efek kardiovaskuler dari Epineohrine dan
Norepinephrine. 
-  Diphenhydramine dan Phenobarbital keduanya merupakan enzyme iducers,pemberian
secara          bersamaan dapat mengurangi-aktivitas antihistamin dan mengurangi
aktivitas barbiturat. 
-  Ammonium chloride menurunkan pH air kemih,sehingga mengurangi
ekskresiSalicylic    acid.Dengan demikian kadar Salicylic acid dalam darah meningkat. 
-  Ammoniumchloride dengan sulfonamide menyebabkan terbentuknya kristal dalam air
kemih dan      komplikasi karena terjadi penurunan pH air kemih.

ATURAN PAKAI :
Dewasa : 2 sendok takar,3 kali sehari
Anak-anak 6-12
: 1 sendok takar,3 kali sehari
tahun
Atau menurut petuniuk dokter.

 KONIDIN

komposisi
Klorfeniramini
2 mg
maleat
Dekstrometorfan HBr5 mg
Guaifenesin 100 mg

INDIKASI 
Batuk, bronkhitis, ama bronkhial.

PERHATIAN 
Penyakit hati, asma; glaukoma; MAOI (penghambat mono amin oksidase); hamil,
menyusui, dapat mengganggu kemampuan untuk mengendarai kendaraan atau
mengoperasikan mesin.

Interaksi obat
- bisa mempotensiasi depresan susunan saraf pusat lainnya.
- aksi diperpanjang oleh MAOI.
EFEK SAMPING
Mengantuk, pusing, mulut kering; kejang seperti epilepsi (pada pemakaian dengan dosis
besar).

DOSIS
Dewasa dan anak berusia
• : 3 kali sehari 1-2 tablet.
lebih dari 12 tahun
Anak berusia 6-12
• : 3 kali sehari 1/2-1 tablet.
tahun          
• Anak berusia 3-6 tahun        : 3 kali sehari 1/4-½ tablet.

 MIXADIN
Komposisi 
10 mg
Dekstrometorfan HBr
Efedrin HCl 12,5 mg
Guaifenesin 100 mg
Klorfeniramini maleat 1 mg

INDIKASI 
Meredakan gejala-gejala berupa batuk, pilek, & alergi. 

KONTRA INDIKASI 
Hipertiroidisme, hipertensi, penyakit koroner. 
Terapi dengan penghambat mono amin oksidase (MAOI). 

PERHATIAN 
Glaukoma, penyakit jantung atau hati, asma, diabetes.

• Hamil.
• Dapat mengganggu kemampuan mengendarai kendaraan atau
mengoperasikan mesin.

Interaksi obat 

- bisa mempotensiasi depresan susunan saraf pusat lainnya.


- aksi diperpanjang oleh MAOI.

EFEK SAMPING 
Gangguan saluran pencernan, mengantuk, pusing, penglihatann kabur, mulut kering, dada
seperti tertekan, telinga berdenging tanpa 
rangsang dari luar, sakit kepala, kejang seperti epilepsi (pada pemakaian dengan dosis
besar). 
DOSIS 

• Dewasa & anak berusia lebih dari 12


: 3-4 kali sehari 1 tablet.
tahun
• Anak berusia 6-12 tahun    : 3-4 kali sehari 1/2-1 tablet.
• Anak berusia 2-5 tahun  : 3 kali sehari ½ tablet.

 MUCOTUSSAN
 
KOMPOSISI:
Setiap tablet mengandung:
• Bromhexine HCI 8 mg .
• Dextromethorphan HBr 15 mg .
• Diphenhydramine HCI 12,5 mg .
Phenylpropanolamine
• 12,5mg
HCI
CARA KERJA OBAT:
Bekerja sebagai antitusif,antihistamin,ekspektoran,dan dekongesti

INDIKASI:
Untuk meringankan batuk dan pilek.

PERINGATAN dan PERHATIAN:


• Lihat Box Warning.
• Hati-hati penggunaan pada penderita dengan gangguan fungsi hati dan
ginjal,glaukoma,hipertrofi prostat,  hipertiroid dan retensi urin.
• Tidak dianjurkan penggunaan pada anak usia di bawah 6 tahun,wanita hamil dan
menyusui,kecuali atas  petunjuk dokter.
• Hati-hati penggunaan bersamaan dengan obat-obat lain yang menekan susunan
saraf pusat.
• Selama minum obat ini tidak boleh mengendarai kendaraan bermotor atau
menjalankan mesin.
• Hati-hati untuk penderita debil dan hipoksia (kekurangan oksigen).
• Dapat menyebabkan depresi pernapasan dan susunan saraf pusat pada
penggunaan dengan dosis besar atau  pada pasien dengan gangguan fungsi
pernapasan (misal asma,emfisema).
• Hindari penggunaan pada 3 bulan pertama kehamilan dan hati-hati
penggunaanpada penderita tukak iambung.
 Dapat menyebabkan kantuk.

DOSIS dan CARA PEMAKAIAN:


Dewasa       : 1 tablet 3 - 4 x sehari.
Anak 6 -12 tahun   : 1/2 tablet 3 - 4 x sehari.

KONTRA INDIKASI:
• Lihat Box Warning.
• Penderita dengan gangguan jantung dan diabetes mellitus.
• Penderita yang hipersensitif terhadap komponen obat ini.

EFEK SAMPING:
Mengantuk,gangguan pencernaan,gangguan psikomotor,takikardi,aritmia,mulut
kering,palpitasi,retensi  urin.
INTERAKSI OBAT:
Penggunaan bersama antidepresan tipe penghambat MAO dapat mengakibatkan krisis
hipertensi.

Anda mungkin juga menyukai