Anda di halaman 1dari 19

FITRIANA RISA

INA RAHMAWATI
M.RAMADHANI
NOOR AZIZAH
NANA SILVIA
RAHMATUN NISA
RISKA DEVI
SAVIRA EVANI

DEFINISI

Tuberkulosis
Penyakit infeksi /
menular

Micobacterium
Tuberculosa

Infeksi laten atau


progresif

Menyerang Organ
paru-paru

Prevalensi
Wilayah
African Region
Region of the America
South East Asia Region
Europen Region
Eastern Mediterranean Region
Western pasific Region
Global

Prevalensi TB
3.200.000 (2.800.800 3.600.000)
350.000 (270.000 440.000)
5.400.000 (4.400.000 6.500.000)
440.000 (330.000 560.000)
1.000.000 (880.000 1.200.000)
2.100.000 (1.900.000 2.400.000)
13.000.000 (11.000.000 14.000.000)

Tuberkulosis (TB) merupakan penyebab kematian


kedua sebagai penyebab utama kematian akibat
penyakit menular di dunia setelah HIV.
Setiap tahun diperkirakan 9 juta orang terserang
kasus TB dan 2 juta orang meninggal setiap
tahunnya.
Lima provinsi dengan TB paru tertinggi di indonesia
yaitu Jawa Barat (0,7%), Papua (0,6%), DKI Jakarta
(0,6%), Gorontalo (0,5%), Banten (0,4%), Papua
Barat dan Jawa Tengah (0,4%).
Adapun prevalensi penduduk Garut yang didiagnosis
TB paru tahun 2012 adalah 105 kasus per 100.000
penduduk .

Faktor
Risiko

Eksternal
Faktor
lingkungan
Dan merokok

Internal
Imunologi

Etiologi
Penyebab
dari
penyakit
TB
adalah
terinfeksinya paru-paru oleh Micobacterium
tuberculosis bakteri ini memiliki lapisan luar
yang tebal yang terdiri dari asam lemak
(lipid) yang membuat bakteri lebih tahan
terhadap asam dan lebih tahan terhadap
gangguan kimia dan fisik. Mycobacterium
tuberculosis cepat mati dengan matahari
langsung, tetapi dapat bertahan hidup pada
tempat yang gelap dan lembab.

Klasifikasi Penyakit TB
Manfaat dan Tujuan Menentukan
Klasifikasi TB
menentukan paduan pengobatan
yang sesuai
registrasi kasus secara benar
menentukan prioritas pengobatan TB
BTA(+)

1. Klasifikasi TB Berdasarkan
Organ Tubuh Yang Terkena
a. Tuberkulosis paru
b. Tuberkulosis ekstra paru
2. Klasifikasi berdasarkan hasil
pemeriksaan dahak mikroskopis
c. Tuberkulosis paru BTA positif.
d. Tuberkulosis paru BTA negatif

3. Klasifikasi berdasarkan tingkat


keparahan penyakit
TB ekstra-paru dibagi berdasarkan
pada tingkat keparahan penyakitnya,
yaitu:
TB ekstra paru ringan, misalnya: TB
kelenjar limfe, pleuritis eksudativa
unilateral, tulang (kecuali tulang
belakang), sendi, dan kelenjar adrenal.
TB ekstra-paru berat, misalnya:
meningitis, milier, perikarditis,
peritonitis, pleuritis eksudativa bilateral,
TB tulang belakang, TB usus, TB saluran

4. Klasifikasi berdasarkan riwayat


pengobatan sebelumnya
a. Kasus baru
b. Kasus kambuh
c. Kasus putus berobat
d. Kasus gagal
e. Kasus pindahan
f. Kasus lain

patogenesis
Tuberkulosis Primer
Tuberkulosis Postprimer

Skema Patogenesis

GEJALA KLINIS
Gejala Umum

Gejala khusus
- Bila terjadi sumbatan disebagian bronkus
akibat penekanan kelenjar getah bening
yang membesar
- Kalau ada cairan dirongga pleura dapat
disertai dengan keluhan sakit dada
- Bila mengenai tulang, maka akan terjadi
gejala seperti infeksi tulang
- Pada anak-anak dapat mengenai otak dan
disebut sebagai meningitis

Diagnosis
1) Pemeriksaan Bakteriologik
Cara pengambilan dahak (SPS)
) S (Sewaktu) = Dahak sewaktu saat
kunjungan
) P (Pagi)
= Keesokan harinya
) S (Sewaktu) = Pada saat
mengantarkan dahak pagi

2) Pemeriksaan Radiologik
3) Pemeriksaan khusus
- Pemeriksaan BACTEC
- Polymerase chain reaction (PCR)
- Pemeriksaan serologi : Enzym linked
immunosorbent assay (ELISA), ICT, Myodot,
Uji peroksidase anti peroksidase (PAP), Uji
serelogi yang baru/ IgG TB

4) Pemeriksaan penunjang lain


- Pemeriksaan cairan pleura
- Pemeriksaan histopatologi jaringan
- Pemeriksaan darah
- Uji tuberkulin

Alur diagnosis

Anda mungkin juga menyukai