Anda di halaman 1dari 32

SPECIALI

TE OBAT
& ALAT
KESEHAT
AN
Kelompok 2
Nama-nama Kelompok 2 :
1. Anne Chonstantia Radja Tuka
(204111026)
2. Elisabeth Sara Manek (204111015)
3. Hubertus Silvia Anggrio Bili (204111002)
4. Maria Elsiana Gelo (204111076)
5. Melania Loinenak (204111030)
6. Rosa Da Lima Meak (204111012)
PENDAHULUAN
Obat adalah bahan/paduan bahan, termasuk produk
biologi yang digunakan untuk mempengaruhi/
menyelidiki sistem fisiologi atau keadaan patologi
dalam rangka penetapan diagnosa, pencegahan,
penyembuhan, pemulihan, peningkatan kesehatan
dan kontrasepsi untuk manusia (UUNo. 36, 2009).
PENGGOLONG
AN OBAT :
 Obat bebas
 Obat bebas terbatas
 Obat keras
 Prekursor
 Obat gol. Narkotika
 Obat gol Psikotropika
01. OBAT BEBAS
Obat bebas adalah obat yang dapat dijual bebas
kepada umum tanpa resep dokter, tidak termasuk
dalam daftar narkotika, psikotropika, obat keras,
obat bebas terbatas dan sudah terdaftar di Depkes
RI. Obat bebas merupakan yang paling aman
dikonsumsi, sehingga obat bebas dapat ditemui
di berbagai toko.
Contoh : 01. Promag
 Indikasi : untuk mengatasi gejala sakit maag yang disebabkan oleh produksi
asam lambung berlebih. Dengan kandungan hydrotalcite di dalamnya, Promag
tablet mampu menetralkan asam lambung dengan cepat dan mengatasi sakit
perut. Sedangkan kandungan simethicone berfungsi untuk mengurangi gas di
dalam lambung sehingga dapat meredakan perut kembung.
 Kandungan :200 mg hydrotalcite, 150 mg magnesium hidroksida, dan 50 mg
simethicone
 Dosis : Dewasa dan anak > 12 tahun: 3-4 kali sehari 1-2 tablet. Anak-anak 6 - 12
tahun : 3 - 4 kali sehari 0.5 - 1 tablet.
 Efek : Diare atau sembelit,Mual,Sakit kepala atau pusing
 Interaksi : Penyerapan obat-obat seperti
asam folat, zat besi, tetracycline, obat-
obat golongan H2-bloker, Warfarin, dan
Quinidin terganggu jika digunakan
bersamaan dengan Promag.
Contoh : 02. Neo
Entrostop
 Indikasi : Neo Entrostop merupakan obat yang digunakan untuk terapi
simptomatik pada diare secara non spesifik atau kondisi diare yang tidak
diketahui penyebabnya
 Kandungan : mengandung 650 mg attapulgite dan 50 mg pectin.
 Dosis : Dewasa dan anak-anak usia >12 tahun: 2 tablet setiap selesai buang air
besar sampai diare berhenti
 Efek samping : Konstipasi. Perut kembung. Nyeri perut. Mual.
 Interaksi : Penurunan penyerapan dan efektivitas obat trihexyphenidyl,
ciprofloxacin, chloroquine, atau doxycycline jika dikonsumsi bersamaan.
Peningkatan risiko terjadinya konstipasi jika digunakan dengan pereda nyeri
opioid, seperti oxycodone, hydrocodone, propoxyphene, morfin, atau codeine
02. OBAT BEBAS
TERBATAS
Obat bebas terbatas adalah obat yang dapat
dibeli bebas tanpa resep dokter di toko obat
berizin. Obat bebas terbatas digunakan
untuk mengobati penyakit ringan yang
dapat dikenali oleh penderita sendiri. Pada
dasarnya, obat bebas terbatas merupakan
obat keras, namun diberi batasan pada
takaran bahannya.
Contoh : 1. Inza
 Indikasi : obat yang digunakan untuk meringankan gejala-gejala flu seperti
demam, sakit kepala, hidung tersumbat dan bersin-bersin. Obat ini bekerja
sebagai analgesik antipiretik, antihistamin dan dekongestan hidung.
 Kandungan : Tiap tablet mengandung : Paracetamol 600 mg,
Pseudoephedrine HCl 30 mg, Chlorphenamine Maleate 1 mg
 Dosis : Dewasa: 3 kali sehari, diminum 1 tablet. Anak
usia 6-12 tahun: 3 kali sehari, diminum 1/2 tablet. Anak
2-6 tahun: 3 kali sehari, diminum 1/4 tablet.
 Eso : Mengantuk, gangguan pencernaan, insomnia,
gelisah, eksitasi, tremor, takikardi, aritmaia ventrikel,
mulut kering, palpitasi, sulit berkemih. Penggunaan
dosis besar dan jangka panjang menyebabkan
kerusakan hati.
Interaksi Inza jika digunakan bersama dengan
obat lain :
Inza + Interaksi yang terjadi

Metoclopramide Meningkatkan efek analgetic paracetamol

Carbamazepine/ meningkatkan potensi kerusakan hati


fenobarbital/
fenitoin

Kolestiramin dan mengurangi efek farmakologis paracetamol


lixisenatide
Contoh : 2. Antimo
 Indikasi : mengatasi mual, muntah, dan pusing akibat mabuk perjalanan.
 Kandungan : Antimo mengandung zat aktif Dimenhidrinat yaitu obat
golongan antihistamin.
 Dosis :Dewasa dan anak usia >14 tahun: dosis sebanyak 1 - 2 tablet,
diminum ½ - 1 jam sebelum perjalanan atau sebelum melakukan
aktivitas. Obat boleh diulang tiap 4 jam bila diperlukan. Dosis maksimal 8
tablet/hari. Anak usia 8-12 tahun: dosis ½ tablet, diminum ½ jam
sebelum perjalanan. Obat boleh diulang tiap 4 jam bila diperlukan. Dosis
maksimal 3 tablet per hari.
 Efek samping : Mengantuk, lesu, pusing, dan gangguankeseimbangan
(terutama pada anak-anak), sakit kepala, mulut kering, gangguan
pergerakan, pandangan kabur, gangguan berkemih, gangguan saluran
pencernaan seperti mual, diare, muntah, dan nyeri ulu hati, detak jantung
tidak beraturan atau berdebar-debar.
Interaksi Antimo jika digunakan bersama
dengan
Antimo + obat lain : Interaksi yang terjadi

Sodium oxybate peningkatan durasi tidur dan penurunan kemampuan bernapas yang
(GHB) mungkin terjadi

Inhibitor MAO karena berisiko pada efek samping yang serius, seperti tekanan darah
(misalnya tinggi atau kejang
phenelzine)
03. OBAT KERAS
Obat keras adalah obat daftar G menurut bahasa Belanda
“G” singkatan dari dr “Gevaarlijk” artinya berbahaya jika
pemakaiannya tidak berdasarkan resep dokter.
Penandaan : “Lingkaran bulat berwarna merah dan garis
tepi berwarna hitam dengan huruf K yang menyentuh garis
tepi (Kepmenkes RI No 02396, 1986).
Contoh : 1. Asam Mefenamat
 Indikasi : Asam Mefenamat adalah NSAID yang digunakan untuk
mengobati nyeri ringan hingga sedang.
 Nama Dagang : Mefenamik dan Ponstel.
 Dosis : Dewasa dan anak >14 tahun, dosis awal 500 mg , kemudian
dilanjutkan 250 mg tiap 6 jam sesuai kebutuhan
 Kandungan : Asam Mefenamat
 ESO : Mual muntah , diare , rasa sakit abdominal, mengantuk, pusing,
penglihatan kabur, dan insomnia.
Interaksi Asam Mefenamat jika digunakan bersama
dengan obat lain :
ASAM Interaksi yang terjadi
MEFENAMAT +
Abacavir Asam mefenamat dapat menurunkan tingkat ekskresi Abacavir yang dapat
menghasilkan tingkat serum yang lebih tinggi.
Abametapir Konsentrasi serum asam Mefenamat dapat ditingkatkan bila dikombinasikan
dengan Abametapir.
Abatacept Metabolisme asam mefenamat dapat ditingkatkan bila dikombinasikan
dengan Abatacept.
Abciximab Risiko atau tingkat keparahan perdarahan dan hemoragi dapat meningkat
ketika Asam Mefenamat dikombinasikan dengan Abciximab.
Abirateron Konsentrasi serum asam Mefenamat dapat ditingkatkan bila dikombinasikan
dengan Abiraterone.
Abrocitinib Metabolisme Abrocitinib dapat diturunkan bila dikombinasikan dengan asam
mefenamat.
Acebutolol Asam mefenamat dapat menurunkan aktivitas antihipertensi Acebutolol.
Contoh : 2. Captopril
 Nama Dagang : Acepress, Dexacap, Etapril, Farmoten, Forten, Prix, Tensicap
dan Vapril.
 Indikasi : penghambat ACE yang digunakan untuk pengelolaan hipertensi
esensial atau renovaskular, gagal jantung kongestif, disfungsi ventrikel kiri
setelah infark miokard, dan nefropati.
 Kandungan : Captopril
 Dosis : 12,5 mg x 2
 ESO : Proteinuria, peningkatan ureum darah dan kreatinin . Idiosinkratik,
rashes terutama pruritus. Neutropenia, anemia, trombositopenia dan
hipotensi
Interaksi Captopril jika digunakan bersama dengan obat
lain : +
CAPTOPRIL Interaksi yang terjadi
Abaloparatid Risiko atau tingkat keparahan efek samping dapat meningkat ketika
Captopril dikombinasikan dengan Abaloparatide.
Acebutolol Acebutolol dapat meningkatkan aktivitas hipotensi Captopril.

Acemetasin Risiko atau tingkat keparahan gagal ginjal, hiperkalemia, dan hipertensi
dapat meningkat ketika Acemetasin dikombinasikan dengan Captopril.
Acetazolamide Ekskresi Captopril dapat dikurangi bila dikombinasikan dengan
Acetazolamide.
Asam asetilsalisilat Kemanjuran terapi Captopril dapat menurun bila digunakan dalam
kombinasi dengan asam asetilsalisilat.
Acipimox Risiko atau tingkat keparahan miopati, rhabdomyolysis, dan myoglobinuria
dapat meningkat ketika Captopril dikombinasikan dengan Acipimox.
Asiklovir Ekskresi Captopril dapat dikurangi bila dikombinasikan dengan Acyclovir.
04. Prekursor
Prekursor adalah zat atau bahan pemula/bahan kimia yg dpt
digunakan sebagai bahan baku/penolong utk keperluan
proses produksi industri farmasi/produk antara, produk
rumahan, & produk jadi yg mengandung Ephedrine,
Pseudoephedrine, Norephedrine/Phenylpropanolamine,
Ergotamin, Ergometrine, atau Potasium Permanganat
(Peraturan BPOM, 2015)
Contoh :1. Tremenza
 Indikasi : flu karena alergi pada saluran nafas atas atau yang memerlukan
dekongestan dan antihistamin
 Dosis : >12 tahun : 3-4 x sehari 1 tablet, 6-12 tahun : 3-4 x sehari 1-2 tablet
 Kandungan : pseudoephedrine 60 mg, 2,5 mg triprolidine HCl
 ESO: mulut, hidung, tenggorokan kering
Interaksi Tremenza jika digunakan bersama dengan obat
lain :
Pseudoephedrine + Interaksi yang terjadi

Digoxin antidepresan dapat meningkatkan risiko aritmia dan tekanan darah


tinggi.

Ergotamin dapat meningkatkan risiko vasokonstriksi pembuluh darah.

Obat tekanan darah dapat menurunkan efektivitas obat pseudoephedrine.


Contoh : 2. Decolgen
 Indikasi : meredakan gejala flu : sakit kepala, demam, bersin-bersin dan hidung
tersumbat
 Dosis : Dewasa dan anak-anak usia 12 tahun ke atas: 1 tablet, 3–4 kali sehari.Anak
usia 6–12 tahun: ½ tablet, 3–4 kali sehari.
 Kandungan : parasetamol 400 mg, fenilpropanolamin 12.5 mg, ctm 1 mg
 ESO : mengantuk, ganguan pencernaan, insomnia, gelisah, eksitasi,tremor,
takikardi,aritmia, mulut kering, sulit berkemih, penggunaan dosis besar dan
jangka panjang menyebabkan kerusakan hati.
Interaksi Tremenza jika digunakan bersama dengan obat
lain :
Fenilpropanolamin Interaksi yang terjadi
+
indomethacin, akan meningkatkan risiko terjadinya hipertensi yang berakibat fatal.
bromocriptine atau
obat MAOI, seperti
isocarboxid, linezolid,
atau phenelzine
Amatidin meningkatkan risiko terjadinya psikosis.
05. Psikotropika
Psikotropika adalah zat atau obat, baik
alamiah maupun sintetis bukan narkotika yg
berkhasiat psikoaktif melalui pengaruh
selektif pd SSP yg menyebabkan perubahan
khas pd aktivitas mental & perilaku.

Psikotropika

Gol. I Gol. II Gol. III Gol. IV


Psikotropika Gol I
Psikotropika gol I adalah psikotropika yg hanya dpt digunakan utk ilmu pengetahuan & tdk digunakan dlm terapi,
serta mempunyai potensi amat kuat mengakibatkan sindroma ketergantungan

Psikotropika Gol II
Psikotropika gol II adalah psikotropika yg berkasiat pengobatan dan banyak digunakan dlm terapi dan/atau utk tujuan
ilmu pengetahuan serta mempunyai potensi kuat mengakibatkan sindroma ketergantungan.

Psikotropika Gol III


Psikotropika gol III adalah psikotropika yg berkasiat pengobatan & banyak digunakan dlm terapi dan/atau utk tujuan
ilmu pengetahuan serta mempunyai potensi sedang mengakibatkan sindroma ketergantungan.

Psikotropika Gol IV
Psikotropika gol IV adalah psikotropika yg berkasiat pengobatan & sangat luas digunakan dlm terapi dan/atau utk
tujuan ilmu pengetahuan serta mempunyai potensi ringan mengakibatkan sindroma ketergantungan
Contoh : 1. Gol. 1
Metilendioksimetamfetamina
 Nama dagang : Ekstasi, XTC
 Indikasi : obat sintetis yang mengubah suasana hati dan persepsi (kesadaran akan
objek dan kondisi di sekitarnya). Secara kimiawi mirip dengan stimulan dan
halusinogen, menghasilkan perasaan peningkatan energi, kesenangan,
kehangatan emosional, dan persepsi sensorik dan waktu yang terdistorsi.
 Kandungan : Metilendioksimetamfetamina.
 ESO : Depresi, agresif, mudah marah, kerusakan hati.
Contoh :2. Gol. 2 Sekobarbital
 Nama dagang : Seconal
 Indikasi : obat penenang untuk membantu pengobatan insomnia berat. Obat ini
tidak boleh digunakan dalam jangka panjang. Selain itu, obat ini juga bisa
digunakan untuk mengurangi kecemasan sebelum prosedur operasi.
 Dosis : Sebagai penenang operasi : Dewasa: 200–300 mg, 1–2 jam sebelum
operasi. Anak-anak: 2–6 mg/kgBB, 1–2 jam sebelum operasi. Dosis maksimal 100
mg per 1 dosis. Pengobatan Insomnia berat : Dewasa: 100 mg, sekali sehari, di
malam hari. Obat tidak boleh digunakan lebih dari 2 minggu.
 Efek samping : Kantuk hingga sulit untuk bangun, Pusing, sakit kepala, lelah yang
tidak biasa, Konstipasi atau diare, Mual atau muntah, Tidak nafsu makan, Mimpi
buruk, Semangat yang tiba-tiba dan tidak biasa.
Interaksi Sekobarbital jika digunakan bersama
dengan obat lain :
Sekobarbital + Interaksi yang terjadi

Alfentanil Menggunakan obat nyeri atau batuk narkotik bersama dengan obat lain
yang juga menyebabkan depresi sistem saraf pusat dapat menyebabkan
efek samping yang serius termasuk gangguan pernapasan, koma, dan
bahkan kematian.
Anisindione Secobarbital dapat mengurangi kadar anisindione dalam darah, yang
dapat membuat obat tersebut kurang efektif dalam mencegah
pembekuan darah.

Buprenorfin Menggunakan buprenorfin bersama dengan obat lain yang juga


menyebabkan depresi sistem saraf pusat dapat menyebabkan efek
samping yang serius seperti gangguan pernapasan, koma, dan bahkan
kematian.
Contoh :3. Gol. 3 Buprenorfin
 Nama dagang : Subutex
 Indikasi : obat untuk meredakan nyeri sedang hingga berat. Selain itu, obat ini juga
digunakan dalam pengobatan ketergantungan dan penyalahgunaan obat
golongan opioid.
 Dosis : dosis pemberian buprenorphine pada orang dewasa:Dosis awal 0,8-4 mg
sekali sehari, dapat ditingkatkan sesuai kebutuhanDosis pemeliharaan maksimal
32 mg per hari
 Efek samping :Mengantuk, Pusing, Sembelit, Sakit kepala, Gangguan pernafasan
yang parah dan mungkin fatal dapat terjadi jika obat ini disalahgunakan atau
dicampur dengan zat-zat lain (seperti alkohol dan obat opioid lainnya).
Interaksi Buprenorfin jika digunakan bersama dengan
obat lain :
Buprenorfin + Interaksi yang terjadi

Citalopram Menggunakan citalopram bersama-sama dengan buprenorfin dapat


meningkatkan risiko irama jantung yang tidak teratur yang dapat menjadi
serius dan berpotensi mengancam jiwa, meskipun relatif jarang terjadi
efek samping.
Kodein Menggunakan kodein bersama dengan obat lain yang menyebabkan
depresi sistem saraf pusat seperti buprenorfin dapat menyebabkan efek
samping yang serius termasuk gangguan pernapasan, koma, dan
bahkan kematian.
Gabapentin Menggunakan buprenorfin bersama dengan obat lain yang juga
menyebabkan depresi sistem saraf pusat dapat menyebabkan efek
samping yang serius seperti gangguan pernapasan, koma, dan bahkan
kematian.
Contoh :4. Gol. 4 Clonazepam
 Nama dagang : Klonopin
 Indikasi : bermanfaat untuk meredakan atau mengontrol kejang. Selain itu,
clonazepam juga dapat digunakan untuk meredakan gangguan panik.
 Dosis : Dosis awal 0,25 mg setiap 12 jam. Setelah 3 hari, dosis dapat ditingkatkan
oleh dokter menjadi 1 mg per hari. Dosis maksimal 4 mg.
 Efek samping : Demam, Sakit tenggorokan, Kejang, Gangguan bipolar, Depresi
Interaksi Clonazepam jika digunakan bersama dengan
obat lain :
Clonazepam + Interaksi yang terjadi

Ketamin Menggunakan ketamin bersama-sama dengan clonazePAM dapat


meningkatkan efek samping seperti pusing, mengantuk, bingung, sulit
berkonsentrasi, sedasi berlebihan, dan depresi pernafasan. Beberapa
orang, terutama lansia, mungkin juga mengalami gangguan dalam
berpikir, menilai, dan koordinasi motorik.
Morfin Menggunakan obat nyeri atau batuk narkotik bersama dengan obat lain
yang juga menyebabkan depresi sistem saraf pusat dapat menyebabkan
efek samping yang serius termasuk gangguan pernapasan, koma, dan
bahkan kematian.
Alfentanil Menggunakan obat nyeri atau batuk narkotik bersama dengan obat lain
yang juga menyebabkan depresi sistem saraf pusat dapat menyebabkan
efek samping yang serius termasuk gangguan pernapasan, koma, dan
bahkan kematian
THANK
YOU

Anda mungkin juga menyukai