Anda di halaman 1dari 18

PENGGUNAAN

OBAT MUAL
MUNTAH
KELOMPOK 4
Anggota Tim
• Andriana Alifianita S (20020200006)
• Korina Fitri (20020200015)
• Mewanda Zahra (20020200016)
• Yuanita Dewi (20020200022)
• Nabiilah Prastelly (20020200026)
• Miftachul Jannah A.(20020200048)
• Ariana Febrianti A. (20020200111)
• Ni’matun Nurul M. (20020200124)
• Lailatul Zuhro (20020200086)
ANTIEMETI
KA
ANTIEMETIKA/
ANTIMUNTAH
Antiemetik adalah Obat obatan yang digunakan dalam tatalaksanakan
mual dan muntah, bekerja dengan cara mengurangi hiperaktifitas refleks
muntah.
Secara lokal: mengurangi respon lokal terhadap stimulasi yang dikirim
kemodula guna memicu terjadinya muntah
Secara sentral: langsung menekan pusat muntah.
MEKANISME
KERJA
Lokal
untuk mengurangi respons lokalterhadap stimulus yang dikirim ke
medula gunamemicu terjadinya muntah.
Contoh : anastid, anestesi lokal, adsorben, obatpelindung mukosa
GI, atau obat yang mencegah distensi dan menstimulasiperegangan
saluran GI.
Sentral
secara sentral untuk menghambat CTZ secara langsung atau menekan
pusat muntah.
contoh : kelompok fenotazine, non fenotazine, penyekat reseptor
serotonin (5HT3), dan antikolinergik/antihistamin.
Golongan
Antiemetika
antagonis
dopamin
mengobati rasa mual dan muntah karena
penyakit kanker, sakit akibat radiasi, obat
golongan opiat, obat sitotoksik dan anastesi
umum
Beberapa obat antiemetik golongan antagonis dopamin adalah:
1. Metoclopramide
Bentuk obat: Sirup, tablet, kaplet, suntik
Merek dagang: Primperan, Damaben
Untuk mengetahui dosis dan informasi lebih lanjut mengenai obat ini, silakan buka laman
obat metoclopramide.
2. Chlorpromazine
Bentuk obat: Tablet, suntik
Merek dagang: Cepezet, Chlorpromazine HCl, Chlorpromazine, Promactil
Untuk mengetahui dosis dan informasi lebih lanjut mengenai obat ini, silakan buka laman
obat chlorpromazine.
3. Promethazine
Bentuk obat: Tablet, sirup
Merek dagang: Berlifed, Bufagan Expectorant, Halfilyn, Halmezin, Hufallerzine
Expectorant, Mucozine, Nufapreg, Omezin, Prome, Promedex, Promethazine
Untuk mengetahui dosis dan informasi lebih lanjut mengenai obat ini, silakan buka laman
obat promethazine.
4. Domperidone
Bentuk obat: Tablet, kaplet, suspensi, obat tetes oral (drops)
antihistamines
reseptor H1 histamin
• dimenhydramine
• pyarthiazyn
• promethazine
• betahistine
• meniere
antagonis reseptor
Menghambat reseptor serotonin pada sistem saraf serebral dan

5HT
saluran pencernaan. Obat golongan ini biasanya digunakan untuk
mengatasi mual dan muntah akibat bius setelah operasi atau
kemoterapi
Contoh obat antimetik golongan 5HT3 receptor
1. Ondansetron
Bentuk obat: Tablet, kaplet
Merek dagang: Ceteron, Fudanton, Maxtron, Narfoz, Nausimex, Ondansetron HCl 2H20, Ondansetron
HCI Dihydrate, Ondansetron Hydrochloride Dihydrate, Vometron, Zetral
antagonists adalah:
Untuk mengetahui dosis dan informasi lebih lanjut mengenai obat ini, silakan buka laman obat
ondansentron.
2. Granisetron
Bentuk obat: Tablet, sirop, suntik
Merek dagang: Emegran, Ganion, Gramet, Gramet, Gramovit, Granesis, Granisetron Hcl,  Granisetron,
Granitrox, Granon, Granovell, Pehagrant
Untuk mengetahui dosis dan informasi lebih lanjut mengenai obat ini, silakan buka laman obat
granisetron.
3. Palonosetron
Bentuk obat: Kapsul, suntik
Merek dagang: Akynzeo, Palofer, Palonosetron Hydrochloride, Paloset, Palset, Prosmol
Bentuk obat: Suntik
Untuk mengetahui dosis dan informasi lebih lanjut mengenai obat ini, silakan buka laman obat
palonosetron.
Efek Samping dan Bahaya
Efek samping :

Antiemetik
 Sakit kepala
 Sembelit
 Rasa lelah atau kantuk
 Pusing
 Mulut kering
 Hilang nafsu makan
. Segera temui dokter jika Anda mengalami reaksi alergi obat atau efek samping serius, seperti:
 Mual atau muntah bertambah parah atau tidak kunjung berhenti
 Otot lemah
 Hilang pendengaran
 Jantung berdebar
 Gangguan bicara, seperti cadel, yang terjadi tiba-tiba
 Kejang
 Linglung atau halusinasi
Peringatan Sebelum Menggunakan Antiemetik
 Hindari konsumsi minuman beralkohol selama menjalani pengobatan dengan antiemetik,
karena dapat meningkatkan risiko terjadinya efek samping.
 Informasikan kepada dokter jika sedang hamil, menyusui, atau merencanakan kehamilan.
 Jangan menggunakan obat antiemetik dalam jangka panjang. Hentikan penggunaan obat jika
gejala mual atau muntah sudah hilang. Konsultasikan ke dokter mengenai penggunaan obat
antiemetik jika gejala tidak kunjung reda setelah 7 hari.
 Beri tahu dokter jika Anda sedang mengonsumsi obat, suplemen, atau produk herbal
tertentu, untuk mengantisipasi terjadinya interaksi antar obat.
 Segera temui dokter jika terjadi reaksi alergi obat, efek samping yang serius, atau overdosis,
setelah menggunakan antiemetik.
Peringatan Sebelum Menggunakan Antiemetik
 Jangan menggunakan obat antiemetik untuk mengatasi mual saat hamil (morning
sickness) tanpa seizin dokter. Obat ini tidak boleh digunakan sembarangan oleh ibu
hamil.
 Jangan memberikan obat ini kepada anak usia di bawah 4 tahun tanpa persetujuan
dokter.
 Beri tahu dokter jika Anda pernah atau sedang menderita epilepsi, tardive dyskinesia,
penyakit liver, asma, glaukoma, penyakit tiroid, penyakit ginjal, penyakit jantung,
gagal jantung, maupun penyumbatan di lambung atau usus.
 Beri tahu dokter jika Anda atau keluarga memiliki riwayat gangguan irama jantung (
aritmia) atau hasil elektrokardiogram (EKG) yang tidak normal.
 Jangan langsung berkendara atau melakukan aktivitas lain yang memerlukan
kewaspadaan setelah mengonsumsi antiemetik, karena obat ini dapat menyebabkan
pusing, kantuk, atau penglihatan buram.
Saran dan Kesimpulan
 Antiemetik terutama digunakan untuk meredakan gejala dan bukan untuk penyembuhan
permanen, sehingga penggunaan obat ini secara berlebihan harus dihindari.
 Karena antiemetik dapat menekan gejala dan menghambat identifikasi penyakit yang
mendasari, obat tersebut tidak boleh dikonsumsi tanpa konsultasi medis. Penundaan dalam
mengobati penyakit yang mendasari dapat mengakibatkan konsekuensi yang serius.
 Jangan mengemudi atau mengoperasikan mesin setelah mengonsumsi antiemetik, karena
kebanyakan dapat menyebabkan kantuk.
 Antiemetik tidak boleh dikonsumsi dengan alkohol, karena sebagian besar memiliki efek
menekan sistem saraf pusat dan alkohol dapat memperkuat efek tersebut, sehingga dapat
menyebabkan efek berbahaya.
 Hindari makanan padat selama beberapa jam setelah muntah, dan istirahatlah lebih banyak dan
terus minum cairan sedikit-sedikit untuk mencegah dehidrasi.
 Hindari bau menyengat dan pemicu lain seperti panas dan lampu yang berkedip- kedip, ini
dapat membantu meredakan muntah.
Terima
Kasih

Anda mungkin juga menyukai