Nim : P07220322049
Tugas !
Antihistamin Generasi Lama
Antihistamin generasi lama memiliki efek penenang (sedasi) yang lebih kuat daripada
antihistamin generasi baru. Oleh sebab itu, antihistamin generasi lama sering menyebabkan
kantuk.
Antihistamin generasi lama mulai bekerja 30–60 menit setelah dikonsumsi. Efek obat ini bisa
bertahan selama 4–6 jam. Berikut adalah jenis obat antihistamin generasi lama:
1. Chlorpheniramine
2. Cyproheptadine
3. Ketotifen
4. Promethazine
5. Triprolidine
6. Brompheniramine
7. Hydroxyzine
8. Diphenhydramine
9. Dexchlorpheniramine
10. Doxylamine
11. Dimenhydrinate
Antihistamin generasi baru bekerja secara lebih efektif dan berinteraksi dengan lebih sedikit obat
jika dibandingkan dengan antihistamin generasi lama. Obat ini tidak menyebabkan kantuk
separah antihistamin generasi lama. Efek obat antihistamin generasi baru bisa bertahan sampai
dengan 24 jam.
1. Cetirizine
2. Loratadine
3. Levocetirizine
4. Fexofenadine
5. Desloratadine
6. Olopatadine
7. Azelastine
Ada beberapa hal yang harus Anda perhatikan sebelum menggunakan antihistamin, yaitu:
Jangan menggunakan antihistamin jika memiliki alergi terhadap obat ini. Selalu beri tahu
dokter tentang riwayat alergi yang Anda miliki.
Beri tahu dokter jika Anda pernah atau sedang menderita porfiria, diabetes, penyakit
jantung, pembesaran prostat, penyakit tiroid, tekanan darah tinggi, penyakit ginjal,
penyakit hati, sulit buang air kecil, epilepsi, atau glaukoma.
Beri tahu dokter jika Anda sedang hamil, menyusui, atau merencanakan kehamilan.
Beri tahu dokter jika Anda sedang mengonsumsi obat, suplemen, atau produk herbal
tertentu, untuk mengantisipasi terjadinya interaksi antarobat.
Segera temui dokter jika terjadi reaksi alergi obat, efek samping yang serius, atau
overdosis, setelah menggunakan antihistamin.
Ada efek samping yang dapat terjadi setelah menggunakan antihistamin, di antaranya:
Kantuk
Sakit kepala
Pusing
Pandangan kabur
Linglung
Gelisah dan tidak bisa diam, terutama pada anak-anak
Sakit perut
Mulut kering
Antiemetik
adalah obat-obatan yang dikonsumsi untuk mengatasi mual dan muntah. Mual dan muntah dapat
disebabkan oleh beragam hal, seperti morning sickness, mabuk perjalanan, atau karena konsumsi
obat tertentu. Masing-masing obat antiemetik pun dapat memicu efek samping yang perlu Anda
diskusikan dengan dokter.
Berikut ini jenis-jenis obat antiemetik yang bisa membantu mengatasi mual dan muntah
berdasarkan penyebabnya:
Antiemetik dapat berasal dari berbagai kelompok obat-obatan. Masing-masing kelompok obat
tersebut akan memicu efek samping tertentu sehingga pastikan Anda memahaminya sebelum
obat digunakan.
Berikut ini efek samping yang khas pada berbagai kelompok obat yang memiliki efek
antiemetik:
Bismuth subsalisilat: Feses gelap dan kehitaman serta perubahan pada warna lidah
Kortikosteroid: Gejala gangguan pencernaan, peningkatan dahaga dan nafsu makan, serta jerawat
Pemblokir reseptor dopamin: Kelelahan, sembelit, telinga berdenging, mulut kering, gelisah, dan
kejang otot
Penghambat reseptor NK1: Mulut kering, Penurunan volume urine, dan heartburn
Masing-masing obat dan kelompok obat dapat memiliki efek samping lain sehingga informasi di
atas tidak menggantikan konsultasi dokter.