Anda di halaman 1dari 12

Created By : Kelompok 6

ANTIHISTAMIN
Disusun 1. Aninda Nur Fitriyana

oleh (P27901123003)
2. Linda Oktaviani

kelompok
(P27901123021)
3. Mira Nurpatmawati
(P27901123024)

6 4. Nadia Dwi Putri


(P27901123027)
1A D3 Keperawatan 5. Naila (P27901123029)
6. Nenden Nurul Aliffah
(P27901123031)
7. Vidni Aulia (P279011
23048)
DEFINISI ANTIHISTAMIN

Histamin adalah zat kimia yang diproduksi oleh


sistem kekebalan tubuh. Mengutip Cleveland Clinic,
zat ini yang berperan dalam munculnya reaksi alergi
dan anafilaksis. Alergi adalah reaksi tubuh terhadap
protein atau benda asing.
Antihistamin adalah kelompok obat yang digunakan
untuk meredakan gejala reaksi alergi, misalnya pada
rhinitis atau biduran. Walaupun bisa meredakan gejala
akibat reaksi alergi, antihistamin tidak bisa
menyembuhkan alergi itu sendiri.
KLASIFIKASI ANTIHISTAMIN

1. H1- antihistamin 2. H2-antihistamin

Antihistamin H1 mengacu pada senyawa Antihistamin H2 adalah salah satu


yang menekan fungsi reseptor H1. Karena terapi lini pertama yang digunakan untuk
reseptor H1 menunjukkan fungsi mengobati kelainan gastrointestinal
konstitutif, antihistamin H1 dapat berupa termasuk tukak lambung dan gangguan
antagonis reseptor netral atau agonis refluks gastroesofageal.
terbalik.

3. H3-antihistamin 4. H4-antihistamin
Antihistamin H3 adalah klasifikasi obat yang
Antihistamin H4 berfungsi sebagai
digunakan untuk menekan aktivitas histamin
antagonis reseptor H4 dimana
pada reseptor H3. Reseptor H3 biasanya ada di
reseptor ini juga berperan penting
otak. H3 adalah autoreseptor penghambat yang
sebagai salah satu reseptor dalam
terdapat pada terminal saraf histaminergik,
yang mengubah pelepasan histamin.
reaksi alergi dan inflamasi
Ada Beberapa Hal yang Harus Diperhatikan
Sebelum Menggunakan Antihistamin, yaitu:
a. Jangan menggunakan antihistamin jika memiliki alergi terhadap obat ini.
b. Beri tahu dokter jika Anda pernah atau sedang menderita porfiria,
diabetes, penyakit jantung, pembesaran prostat, penyakit tiroid, tekanan
darah tinggi, penyakit ginjal, penyakit hati, sulit buang air kecil, epilepsi,
atau glaukoma.
c. Jangan langsung berkendara atau melakukan aktivitas lain, karena obat
ini dapat menyebabkan pusing dan kantuk.
d. Hindari mengonsumsi minuman beralkohol, karena dapat meningkatkan
risiko terjadinya efek samping.
e. Beri tahu dokter jika Anda sedang hamil, menyusui, atau merencanakan
kehamilan.
f. Beri tahu dokter jika Anda sedang mengonsumsi obat, suplemen, atau
produk herbal tertentu, untuk mengantisipasi terjadinya interaksi
antarobat.
g. Segera temui dokter jika terjadi reaksi alergi obat, efek samping yang
serius, atau overdosis, setelah menggunakan antihistamin.
Berikut adalah jenis obat
antihistamin generasi
lama:

1. Chlorpheniramine
2. Cyproheptadine
3. Ketotifen
4. Promethazine
5. Triprolidine
6. Brompheniramine
7. Hydroxyzine
8. Diphenhydramine
9. Dexchlorpheniramine
10. Doxylamine
11. Dimenhydrinate
12. Mebhydrolin
Berikut adalah jenis obat
antihistamin generasi
baru:

1. Cetirizine
2. Loratadine
3. Levocetirizine
4. Fexofenadine
5. Desloratadine
6. Olopatadine
7. Azelastine
9. Pemirolast
Antihistamin tersedia dalam beberapa
bentuk:

1. Cairan
2. Lotion
3. Sirup
4. Gel
5. Obat tetes mata
6. Tablet
7. Semprotan hidung
8. Krim
9. Kapsul
10. Supositoria
Efek Samping Menggunakan
Antihistamin
Efek samping yang dapat terjadi Sedangkan efek samping
setelah menggunakan antihistamin, di yang parah, seperti:
antaranya: 1. Gatal-gatal
1. Kantuk 2. Ruam kulit
2. Sakit kepala 3. Sulit bernafas atau
3. Pusing menelan
4. Penurunan fungsi motorik 4. Pembengkakan di muka,
5. Pandangan kabur mulut, atau tenggorokan
6. Mual atau muntah 5. Mengigau
7. Sembelit
8. Retensi urine
9. Linglung
10. Gelisah dan tidak bisa diam,
terutama pada anak-anak
11. Sakit perut
12. Sulit buang air kecil
13. Mulut kering
CARA KERJA Sesuai dengan namanya, obat antihistamin bekerja
dengan menghambat produksi histamin.
Beberapa jenis zat yang umum menyebabkan alergi

ANTIHISTAMIN
yakni makanan, debu, serbuk sari, bulu hewan
peliharaan, gigitan serangga, dan obat-obatan.
Kadar histamin yang terlalu tinggi membuat
pembuluh darah melebar dan membengkak.
Dengan minum obat antihistamin, kadar histamin
dalam tubuh akan menurun sehingga gejala yang
dialami pengidap alergi berangsur membaik.
NHS menjelaskan bahwa antihistamin bekerja
dengan cara menghentikan efek histamin yang ada di
dalam tubuh.
Histamin sendiri akan muncul ketika tubuh
mendeteksi bahaya, seperti infeksi.
Histamin ini akan melindungi tubuh dengan membuat
pembuluh darah dan kulit membengkak.
Antihistamin kemudian akan bekerja dengan
mencegah munculnya reaksi alergi atau mengurangi
intensitasnya ketika tubuh melakukan kontak
dengan alergen.
WebMD menambahkan bahwa antihistamin akan
bekerja dengan baik untuk mengurangi gejala dari
beberapa jenis alergi, seperti alergi musiman, alergi
dari dalam ruangan, dan alergi makanan.
Antihistamin tidak bisa mengatasi semua reaksi
alergi yang muncul dan terkadang diperlukan
kombinasi dekongestan untuk mengatasi
penyumbatan hidung
KESIMPULAN
Antihistamin (antihistamine) adalah kelompok obat yang
umumnya digunakan untuk mengobati gejala reaksi alergi,
seperti biduran, mata merah, hidung gatal, dan bersin-bersin.
Alergi merupakan suatu reaksi abnormal yang terjadi di tubuh
akibat masuknya suatu zat asing. Saat alergen masuk ke dalam
tubuh, sistem imunitas atau kekebalan tubuh bereaksi secara.
​Pengobatan gatal-gatal karena alergi dilakukan dengan
jalan pemberian obat antihistamin yangbanyak dijual secara
bebas. Sesungguhnya pemakaian obat antihistamin hanya
menghilangkan gejala alergi dan menghindari serangan yang
lebih besar di masa mendatang, tidakmenyembuhkan alergi.
Thank you for
your attention

Anda mungkin juga menyukai