Anda di halaman 1dari 14

Obat Yang Lazim

Digunakan Dalam
Pelayanan Kebidanan
Kelompok 5

UTERONIKA
Uteronika adalah zat yang meningkatkan kontraksi uterus. Uterotonik
banyakdigunakan untuk induksi, penguatan persalinan, pencegahan serta
penanganan pendarahan post partum, pengendapan perdarahan akibat
abortus inkompletikus, dan penanganan aktif pada kala persalinan. Pemberian
obat uterotonik adalah untukmengatasi pendarahan pasca persalinan atau
setelah lahirnya plasenta. Keuntungan pemberian obat ini adalah untuk
mengurangi pendarahan kala III dan mempercepatlahirnya plasenta.
Macam-Macam
Obat Uteronika
Ergometrin

Oksitosin

Prostagladin

Cara kerja/khasiat
Obat Uteronika
Oksitosin merangsang otot polos uterus untuk berkontraksi lebih kuat pada akhir
kehamilan, saat persalinan, dan pada masa nifas (reseptor oksitosin di miometrium
meningkat). Bekerja cepat dengan masa laten di bawah 1 menit setelah injeksi iv dan 2 –
4 menit setelah injeksi im.

Uteronika banyak digunakan untuk induksi, penguatan persalinan, pencegahan serta


penanganan perdarahan postpartum, penanganan perdarahan akibat abortus
inkompletikus dan penanganan aktif pada kala III persalinan. Oksitosik atau uterotonika
adalah obat yang merangsang kontraksi uterus.

Indikasi/Kontra
indikasi
Indikasi
• Penguatan persalinan
•pencegahan serta penanganan perdarahan postpartum
• Penanganan perdarahan akibat abortus inkompletikus
• Penanganan aktif pada kala III persalinan

Kontraindikasi
Kontraindikasi utama methylergometrine atau
methylergonovine adalah pada kehamilan karena
efeknya sebagai uterotonika. Peringatan penggunaan
methylergometrine yang perlu diperhatikan adalah
cara injeksi, yang harus dilakukan secara lambat
sekitar 60 detik untuk menghindari efek samping
hipertensi yang dapat muncul mendadak.

Dosis Yang
Digunakan
Dosis yang digunakan oleh obat uteronika:

• Oral

0.2-0.4 mg sehari 2-4 kali selama 2 hari

• IV atau IM

0.2 mg (1ml)

IM boleh diulang setelah 2-4 jam, bila perdarahan hebat


Efek Samping Obat


Uteronika
• Reaksi alergi (ruam, gatal-gatal, sesak nafas
• Pembengkakan wajah, mulut, mata, bibir, lidah)
• Masalah pembekuan darah, Aritmia jantung, dan perdarahan berat.

OBAT DIURETIKA
Diuretik adalah obat Macam-Macam Obat Diuretika
untuk membuang
• Diuretik tiazid

kelebihan garam dan Obat jenis ini adalah obat yang paling sering diresepkan oleh dokter. Obat jenis ini paling sering digunakan untuk mengobati tekanan darah
tinggi. Obat-obatan jenis ini tidak hanya mengurangi cairan dalam tubuh saja tapi juga menyebabkan pembuluh darah menjadi rileks. Contoh

air dari dalam tubuh


obat-obatan jenis tiazid yakni:

a) chlorothiazide

b) chlorthalidone

melalui urine. Obat ini c) hydrochlorothiazide

d) metolazone

e) indapamide

biasanya digunakan • Diuretik loop

Obat jenis ini seringnya diresepkan untuk mengobati kasus gagal jantung. Contoh obat-obatan ini adalah:

untuk mengatasi a) torsemide

b) furosemide

c) bumetanide

tekanan darah tinggi d) ethacrynic acid

• Diuretik Potassium-sparing

(hipertensi). Diuretik
5

Obat diuretik jenis ini dapat mengurangi jumlah cairan yang menumpuk dalam tubuh tanpa menghilangkan kalium, dan zat gizi penting
lainnya. Ini bedanya jenis diuretik ini dengan yang lainnya. Obat jenis ini sebenarnya tidak membantu menurunkan tekanan darah, maka itu

atau diuretic tersedia biasanya jika memang mengalami tekanan darah juga, dokter akan memberikan obat tekanan darah yang lainnya, tidak bergantung pada
obat jenis ini. Contoh diuretik ini adalah:

dalam bentuk obat a) amiloride

b) spironolactone

minum atau suntik. c) triamterene

d) eplerenone

Cara kerja/khasiat
obat DIURETIKA Indikasi Kontra indikasi
Diuretik bekerja dengan • Hipertensi Jangan menggunakan diuretik
membantu ginjal melepaskan • Asites akibat sirosis jika Anda sedang sulit buang
lebih banyak garam dan air • Gagal jantung air kecil. Beri tahu dokter jika
dari pembuluh darah ke • Edema pernah atau sedang
dalam urine. Dengan • Aldosteronisme (kelebihan menderita diabetes, lupus,
berkurangnya jumlah cairan aldosteron) akibat gangguan gangguan irama jantung,
yang mengalir di dalam di kelenjar adrenal hipotensi, pankreatitis,
pembuluh darah, maka • Hirsutisme penyakit asam urat, penyakit
tekanan darah dapat • Polycystic ovarian liver, atau penyakit ginjal.
berkurang. syndrome (PCOS)
Dosis yang digunakan Kontra indikasi
Dosis yg di gunakan Dewasa: Pusing
dosis awal 5–10 mg per hari. Sakit kepala
Mulut kering
Jika digunakan bersamaan Kram perut
Kram otot
dengan diuretik lain atau obat Sembelit atau konstipasi
Diare
antihipertensi, dosis yang Peningkatan kadar asam urat
Penyakit asam urat
diberikan adalah 2,5 mg per Peningkatan kadar gula darah (hiperglikemia)
Peningkatan kadar kolesterol dalam darah
hari. Dosis maksimal: 20 mg Impotensi

per hari.
ANTI KONVULASI Mekanisme Kerja
Antikonvulsan atau
antikejang adalah obat Antikonvulsan bekerja dengan menjaga
untuk mencegah dan impuls sel saraf dengan normal sehingga
tidak menjadi berlebihan dan tidak
mengatasi kejang, misalnya
terkontrol. Caranya mengontrol belum
pada epilepsi. Di Indonesia,
sepenuhnya dipahami, tetapi melalui
antikonvulsan tersedia aksinya pada neurotransmiter bekerja
dalam bentuk obat minum, pada reseptor seperti glutamat, atau
suntik, dan enema. Obat ini dengan mengubah saluran listrik di sel
hanya boleh digunakan saraf.
sesuai resep dokter.
Efek Samping dan
Mengatasinya
Sebelum menggunakan obat ini, biasanya dokter menyarankan Anda untuk melakukan tes darah. Beberapa
antikonvulsan dapat menyebabkan kerusakan hati, ginjal, atau menurunkan jumlah trombosit dalam darah.
Meski setiap jenis memiliki efek samping yang berbeda, efek samping yang umum terjadi, antara lain:

• Pusing

• Kantuk

• Kelelahan.l

• Mual

• Tremor

• Ruam

• Penambahan berat badan

Sebagian besar efek samping di atas akan berkurang seiring waktu. Sementara efek jangka panjangnya
bervariasi dari satu obat dengan obat lain. Secara umum, hal penting yang harus Anda ketahui sebelum
mengonsumsi obat ini adalah:

Contoh Obat Anti Konvulasi

Generasi pertama:

• Barbiturate

Generasi kedua:
• Phenobarbital
• Vigabatrin

• Mephobarbital

• Lamotrigine

• Phenytoin

• uccinimide
• Gabapentin

• Asam Valproate
• Felbamate

• Diazepam

• Clonazepam

• Topiramate

• Carbamazepine
• Pregabalin

• Oxcarbazepine.

Thank
you!!

Anda mungkin juga menyukai