Anda di halaman 1dari 5

TUGAS ANATOMI FISIOLOGI MANUSIA

NAMA: ADI CITRA MERU


NIM: 61608100823005

SISTEM SIRKULASI

Golongan Obat:A. Antihipertensi


• Contoh:
1. Captopril,
• Fungsi: hipertensi ringan sampai sedang dan hipertensi berat yang resisten
terhadap pengobatan lain
• Mekanisme Kerja: Captopril bekerja dengan menghambat pembentukan angiotensin II,
yaitu hormon yang berfungsimenyempitkan pembuluh darah. Cara kerja ini akan
melebarkan pembuluh darah sehingga aliran darah lebih lancar, tekanan darah menurun,
dan kerja jantung dalam memompa darah menjadi lebih ringan
• Cara penggunaan dan dosis: awalnya 12,5 mg 2 kali sehari; jika digunakan bersama
diuretika (lihat keterangan), atau pada usia lanjut; awalnya 6,25 mg 2 kali sehari
(dosis pertama sebelum tidur); dosis penunjang lazim 25 mg 2 kali sehari; maksimal 50
mg 2 kali sehari (jarang 3 kali sehari pada hipertensi berat).
• hipersensitif terhadap penghambat ACE (termasuk angiodema); penyakit renovaskuler
(pasti atau dugaan); stenosis aortik atau obstruksi keluarnya darah dari jantung;
kehamilan (lihat lampiran 4); porfiria.
2. Benazepril
• Fungsi: Benazepril adalah obat untuk menanganu hipertensi
• Mekanisme kerja: Obat ini bekerja dengan cara menghambat konversi atau perubahan
angiotensin I menjadi angiotensin II, sehingga pembuluh darah dapat melebar
• Cara penggunaan dan dosis: Dewasa: 10 mg, 1 kali sehari. Dosis pemeliharaan 20–40
mg, 1 kali sehari, atau dibagi dalam 2 dosis terpisah. Dosis maksimal 80 mg per hari. ...
Anak-anak usia 6 tahun ke atas: 0,2 mg/kgBB, 1 kali sehari. Dosis pemeliharaan 0,6
mg/kgBB, 1 kali sehari. Dosis maksimal 40 mg/kgBB
• Kontraindikasi: angioedema (herediter atau idiopatik) atau pernah mengalami
angioedema saat menggunakan obat-obat golongan inhibitor ACE
3. Enalapril
• Fungsi: hipertensi; pengobatan gagal jantung simptomatik (tambahan); pencegahan gagal
jantung simtomatik dan pencegahan kejadian iskemia koroner pada pasien dengan
disfungsi ventrikel kiri
• Mekanisme kerja: Obat ini akan membantu melemaskan atau merelaksasi otot pembuluh
darah. Cara kerja ini akan membantu melebarkan pembuluh darah, menurunkan tekanan,
dan memperlancar aliran darah, sehingga meringankan kerja jantung
• Cara penggunaan dan dosis: Dewasa: 5 mg, 1 kali sehari. Dosis pemeliharaan 10–20 mg
sekali sehari. Dosis bisa ditingkatkan sampai 40 mg.
Anak dengan berat badan 20– <50 kg: 2,5 mg, 1 kali sehari. Dosis bisa ditingkatkan
sampai maksimal 20 mg per hari.
Anak dengan berat badan ≥50 kg: 5 mg, 1 kali sehari. Dosis bisa ditingkatkan sampai
maksimal 40 mg per hari.
Lansia: 2,5 mg, 1 kali sehari
• Kontraindikasi: riwayat hipersensitivitas terhadap golongan angiotensin converting
enzyme (ACE) inhibitor
4. Fosinopril
• Fungsi: Menangani tekanan darah tinggi (hipertensi)
• Mekanisme kerja: Obat ini bekerja dengan cara menghambat konversi atau perubahan
angiotensin I menjadi II
• Cara penggunaan dan dosis: Fosinopril sebaiknya dikonsumsi saat perut kosong atau 1
jam sebelum makan. Anda dapat meminumnya bersama makanan jika merasakan sakit
perut saat mengonsumsi obat dengan perut kosong. Usahakan untuk mengonsumsi
fosinopril pada jam yang sama setiap harinya agar pengobatan maksimal. Tetap minum
obat ini meski Anda telah merasa sehat. Jangan berhenti minum obat ini tanpa
berkonsultasi dengan dokter
• Kontraindikasi: alergi terhadap obat ini atau ACE inhibitor lain, seperti captopril
5. Lisinopril
• Fungsi: Menurunkan tekanan darah tinggi
• Mekanisme kerja: menghambat kerja angiotensin-converting enzyme (ACE) pada renin-
angiotensin-aldosterone system (RAAS), mencegah angiotensin I dikonversi menjadi
angiotensin II
• Cara penggunaan dan dosis: isinopril dapat diminum sebelum atau sesudah makan. Telan
obat dengan bantuan air putih. Untuk memperoleh hasil maksimal, konsumsilah lisinopril
pada waktu yang sama setiap harinya.
• Kontraindikasi: Riwayat hipersensitivitas dan hamil

Golongan Obat: B. Antikoagulan


6. Paradaxa
• Fungsi: mencegah pembekuan darah pada pasien dewasa yang menjalani operasi selektif
penggantian tulang panggul atau operasi penggantian tulang lutut total dan mencegah
stroke.
• Mekanisme kerja: menghambat kerja dari enzim trombin yang berperan dalam perubahan
fibrinogen menjadi fibrin. Fibrin adalah protein yang berperan dalam proses pembekuan
darah. Jika tidak terdapat protein ini maka pembentukan gumpalan serta bekuan darah
bisa berkurang
• Cara penggunaan: Dosis awal 110 mg diberikan dalam rentang 1 - 4 jam setelah
operasi.Dosis lalu dinaikkan menjadi 220 mg sehari sekali selama 10 hari (setelahoperasi
lutut) atau 28 - 35 hari (setelah operasi panggul).Obat bisa dihentikan bila perlu sesuai
kebijakan dokter
• Kontraindikasi: Gangguan faal hemostasis Riwayat perdarahan saluran cerna,Penggunaan
bersama dengan ketoconazoleoral,Hendak/telah melakukan tindakan operasi

7. Aspirin
• Fungsi: digunakan untuk mencegah terbentuknya gumpalan darah sehingga menurunkan
risiko terjadinya serangan jantung atau stroke pada penderita penyakit kardiovaskular.
• Mekanisme kerja: Aspirin mengasetilasi enzim platelet cyclooxygenase (COX) secara
permanen, memodifikasi produksi prostaglandin yang berbeda dan juga bertindak sebagai
agen analgesik, anti-inflamasi
• Cara penggunaan: minumlah obat ini dengan segelas penuh air (240 mililiter). Jangan
berbaring setidaknya selama 10 menit setelah minum obat ini. Kamu juga dianjurkan untuk
meminum obat ini dengan menelannya secara utuh. Jangan menghancurkan atau
mengunyahnya, karena bisa meningkatkan risiko sakit peru
• Kontraindikasi: Aspirin juga kontraindikasi pada pasien yang
mengalami asthma, urtikaria, atau reaksi sensitivitas lain yang dipicu oleh obat
antiinflamasi nonsteroid (OAINS) lainnya.
8. Citicoline
• Fungsi: merupakan suplemen makanan yang digunakan untuk meningkatkan aliran darah
dan konsumsi oksigen di otak
• Mekanisme kerja: Citicolin bekerja dengan cara meningkatkan jumlah zat kimia di otak
bernama phosphatidylcholine. Zat ini berperan penting dalam melindungi fungsi otak.
Citicolin juga digunakan sebagai terapi tambahan dalam mengobati penyakit Parkinson,
penyakit Alzheimer, gangguan bipolar, mata malas, dan gangguan otak lainnya.
• Cara penggunaan: Citicolin dapat diminum sebelum atau sesudah makan. Pastikan ada
jarak waktu yang cukup antara satu dosis dengan dosis berikutnya. Usahakan untuk
mengonsumsi obat ini pada jam yang sama setiap harinya agar hasil pengobatan optimal.
Bila Anda lupa mengonsumsi citicolin, segera konsumsi obat ini begitu teringat jika jeda
dengan jadwal konsumsi berikutnya belum terlalu dekat. Jika sudah dekat, abaikan dan
jangan menggandakan dosis
• Kontraindikasi: Hipersensitif pada kandungan obat. Sedang hamil atau menyusui
9. Ticagrelor
• Fungsi: Ticagrelor merupakan obat pengecer darah yang termasuk ke dalam golongan obat
antiplatelet
• Mekanisme Kerja: Obat ini bekerja dengan cara menghalangi platelet (trombosit) agar
tidak saling menempel, sehingga tidak terbentuk gumpalan darah yang bisa menyumbat
pembuluh darah dan menyebabkan terjadinya serangan jantung atau stroke
• Cara penggunaan: Ticagrelor dikonsumsi dengan ditelan secara utuh dengan atau tanpa
makan terlebih dahulu. Apabila tidak mampu menelan, obat dapat dihancurkan, dicampur
dengan air atau diminum secara langsung. Obat yang sudah dihancurkan juga dapat
diberikan pada pasien yang menggunakan tabung nasogastrik
• Kontraindikasi: Gangguan perdarahan, Bradikardia, Riwayat asma, Arthritis, Hamil dan
menyusui.
10. Warfarin
• Fungsi: Warfarin bermanfaat untuk mencegah atau mengatasi bekuan darah yang bisa
menyebabkan sumbatan pada pembuluh darah
• Mekanisme kerja: Warfarin bekerja dengan menghambat kerja vitamin K, yang merupakan
salah satu faktor penting dalam proses pembekuan darah
• Cara penggunaan: diberikan secara oral dan dikonsumsi dengan atau tanpa makanan sekali
sehari. Warfarin dapat diminum kapan saja, namun direkomendasikan dikonsumsi dalam
waktu yang sama setiap harinya, umumnya sore atau malam hari sesuai dosis dan anjuran
• Kontraindikasi: kehamilan, tukak peptik, hipertensi berat, endokarditis bakterial
Golongan Obat: C. Antiaritmia

11. Propanolol
• Fungsi: menghambat reseptor beta di jantung dan pembuluh darah.
• Mekanisme kerja: Propranolol merupakan obat golongan beta blocker yang bekerja
dengan menghambat reseptor beta di jantung dan pembuluh darah. Dengan begitu, denyut
jantung dapat melambat dan lebih teratur. Selain itu, pembuluh darah yang sebelumnya
menyempit dapat melebar dan aliran darah menjadi lebih lancar
• Cara Penggunaan: PENGGUNAAN OBAT INI HARUS SESUAI DENGAN PETUNJUK
DOKTER. Dewasa dan anak > 12 tahun untuk hipertensi : 20 mg, 3-4 kali sehari; aritmia
: 10-20 mg, 3-4 kali sehari; angina : 10-20 mg, 3-4 kali sehari; mencegah migrain : 40
mg,2-3 kali sehari
• Kontraindikasi: asma, gagal jantung yang tak terkendali, bradikardi yang nyata, hipotensi,
sindrom penyakit sinus, blok AV derajat dua atau tiga, syok kardiogenik; feokromositoma
12. Propafenone
• Fungsi: Propafenone atau propafenone hydrochloride adalah obat untuk mengatasi
gangguan irama jantung (aritmia) tertentu, seperti aritmia supraventrikel, aritmia ventrikel,
atau atrial fibrasi (AF).
• Mekanisme Kerja: bekerja dengan cara menghambat aktivitas sinyal listrik jantung yang
menyebabkan detak jantung tidak teratur
• Cara penggunaan: Dosis dan Aturan Pakai PropafenoneDosis awal 225 mg, 2 kali sehari.
Dosis dapat ditingkatkan hingga 325–425 mg, 2 kali sehari, selama 5 hari sesuai dengan
respons pasien
• Kontraindikasi: Propafenone tidak boleh diberikan kepada pasien yang mengalami gagal
jantung, AV blok, syok kardiogenik, bradikardia, atau hipotensi.
13. Adenonsine
• Fungsi: Adenosine memiliki efek vasodilator (melebarkan pembuluh darah) jantung yang
kuat, sehingga aliran darah lebih lancar.
• Mekanisme Kerja: Adenosine memiliki efek vasodilator (melebarkan pembuluh darah)
jantung yang kuat, sehingga aliran darah lebih lancar. Selain, itu, adenosine juga
memengaruhi aktivitas kelistrikan di jantung, sehingga bisa membantu mengembalikan
keteraturan irama jantung.
• Cara Penggunaan: Dewasa: Dosis awal 3 mg disuntikkan dengan cepat, selama 2 detik ke
vena perifer besar atau vena sentral. Anak-anak dengan berat badan kurang dari 50 kg:
Dosis awal 50–100 mcg/kgBB, kemudian dosis dapat ditambahkan sebanyak 50–100
mcg/kgBB setelah 1–2 menit, sampai irama jantung teratur.
• Kontraindikasi: blok AV derajat 2 atau 3 dan sindrom gangguan sinus (kecuali bila
digunakan pacu jantung); asma
14. Verapamil
• Fungsi: mengatasi gangguan irama jantung, nyeri dada akibat penyakit jantung koroner,
dan tekanan darah tinggi
• Mekanisme kerja: Verapamil memiliki mekanisme kerja dengan menghambat masuknya
ion Ca ke dalam sel-sel otot pada dinding arteri dan jantung sehingga tekanan darah akan
berkurang
• Cara penggunaan: Dewasa: Dosis awal 240 mg per hari, dibagi ke dalam 2–3 kali
pemberian. Dosis maksimal 480 mg per hari.
Anak usia 2 tahun ke atas: 40–120 mg per hari, 2–3 kali sehari.
Anak usia kurang dari 2 tahun: 20 mg, 2–3 kali sehari.
• Kontraindikasi: syok kardiogenik dan AV blok
15. Digoxin
• Fungsi: mengurangi beban kerja jantung, membantu mengembalikan irama jantung
menjadi normal dan stabil, serta memperkuat detak jantung
• Mekanisme kerja: bekerja dengan cara memengaruhi beberapa jenis mineral, yaitu natrium
dan kalium di dalam sel-sel jantung. Cara kerja ini akan mengurangi beban kerja jantung,
membantu mengembalikan irama jantung menjadi normal dan stabil, serta memperkuat
detak jantung
• Cara Penggunaan: Digoxin merupakan obat glikosida jantung yang bekerja dengan
cara memengaruhi beberapa jenis mineral, yaitu natrium dan kalium di dalam sel-sel
jantung
• Kontraindikasi: Kontraindikasi digoxin adalah pada pasien dengan fibrilasi ventrikel dan
riwayat hipersensitivitas terhadap digoxin atau digitalis lainnya

Anda mungkin juga menyukai