KELOMPOK C5
ANGGOTA:
1. ADILIA TRI HIDAYATI (13613182)
2. HARDIYANI PRESTICASARI (13613183)
3. NOVITA DWI KURNIASIH (13613186)
4. AMALINDA VIA SABILIANI (13613188)
5. REZA BAGUS FIRMANSYAH (13613189)
[1]
Golongan ACE inhibitor
Profil Farmakokinetik Onset aksi: 1 jam.
Durasi: 24 jam.
Absorpsi: baik diabsorbsi dan tidak berefek dengan
makanan.
Ikatan dengan protein: 25%.
Waktu paruh eliminasi: 11-12 jam.
Eksresi: utama melalui urin (bentuk tetap)[4].
Bentuk dan Kekuatan Tablet 5mg, 10mg, 20 mg.
Sediaan
Mekanisme Aksi Mencegah konversi angiotensin I menjadi angiotensin II.
Vasokonstriktor yang poten, menghasilkan angiotensin II yang
rendah dengan peningkatan aktivitas renin plasma dan
penurunan sekresi aldosteron. Mekanisme CNS juga mungkin
terlibat dalam efek hipotensi[4].
Indikasi Semua tingkat hipertensi; gagal jantung kongestif (tambahan);
setelah infark miokard pada pasien yang secara hemodinamik
stabil[2].
Keamanan Pregnancy Risk Factor: C, pada trimester pertama[4].
Kontraindikasi Jangan menggunakan obat ini pada pasien yang memiliki
riwayat hipersensitif terhadap Lisinopril atau obat-obat yang
termasuk ACE inhibitor lain[3].
Jangan menggunakan Lisinopril jika sedang hamil karena
obat ini bisa membahayakan bayi yang belum lahir. Segera
hentikan penggunaan obat[3].
Pengobatan dengan Lisinopril tidak boleh dilakukan
terhadap orang-orang yang memiliki riwayat angioedema
(herediter atau idiopatik) [3].
Penderita diabetes melitus dan sedang menggunakan obat-
obatan yang mengandung aliskiren [3].
Efek Samping Efek samping yang paling umum adalah batuk, yang terjadi
karena peningkatan kadar bradikinin[3].
Efek samping lainnya adalah kemungkinan terjadinya
hipotensi dan gagal ginjal akut. Hentikan pemakaian obat
ini bila tekanan darah sistolik turun menjadi < 90 mm Hg,
atau kalium meningkat > 6 mmol/l, atau kreatinin
meningkat 50% atau > 3 mg/dl[3].
Obat ini juga bisa menyebabkan hiperkalemia yang terjadi
terjadi karena penurunan kadar aldosteron, hormon steroid
yang berfungsi menahan natrium dan mengekskresi
kalium[3].
Interaksi Penggunaan NSAID seharusnya dihindari jika pasien
mengonsumsi lisinopril. Pasien dengan gagal jantung, dapat
berhubungan dengan meningkatnya resiko akumulasi cairan
dan edema[4].
Dosis Hipertensi, monoterapi, awalnya 12,5 mg 2 kali sehari; jika
digunakan bersama diuretika, atau pada usia lanjut; awalnya
6,25 mg 2 kali sehari (dosis pertama sebelum tidur); dosis
penunjang lazim 25 mg 2 kali sehari; maksimal 50 mg 2
kali sehari (jarang 3 kali sehari pada hipertensi berat) [2].
Gagal jantung (tambahan), awalnya 6,25 - 12,5 mg di
bawah pengawasan medis yang ketat; dosis penunjang lazim
25 mg 2 - 3 kali sehari; maksimal 150 mg sehari [2].
Profilaksis setelah infark miokard pada pasien dengan
disfungsi ventrikel kiri (asimtomatik atau simptomatik)
yang stabil secara klinis, awalnya 6,25 mg, dimulai 3 hari
setelah infark, kemudian ditingkatkan dalam beberapa
minggu sampai 150 mg sehari (jika dapat ditolerir dalam
dosis terbagi) [2].
Nefropati diabetik, 75-100 mg sehari dalam dosis terbagi;
pada gangguan ginjal yang berat, awalnya 12,5 mg 2 kali
sehari (jika diperlukan terapi bersama diuretika, sebaiknya
dipilih diuretika kuat daripada tiazid) [2].
Referensi [1]http://www.chemnet.com/cas/id/76547-98-3/lisinopril.html
[2] http://pionas.pom.go.id/monografi/lisinopril
[3] http://www.farmasiana.com/lisinopril/nopril-tablet/
[4] Anonim, Drug Information Handbook, 17th Edition
2. Propranolol
Nama Generik Propranolol
Nama Kimia (IUPAC) 1-((1-Methylethyl)amino)-3-(1-naphthalenyloxy)-2-propanol ;
1-(isopropylamino)-3-(1-naphthyloxy)propan-2-ol
Nama Dagang di Blocard, farmadral, inderal, liblok, pronolol
Indonesia
Rumus Struktur
3. Nifedipin
Nama Generik Nifedipine[1]
Nama Kimia (IUPAC) 3,5-dimethyl 2,6-dimethyl-4-(2-nitrophenyl)-1,4-
dihydropyridine-3,5-dicarboxylate[1].
Nama Dagang di Nifedipine, Adalat, Adalat ORO, Calcianta, Cordalat,
Indonesia Coronipin, Farmalat, Ficor, Nifedin, Vasdalat/V, Xepalat[2].
Rumus Struktur[1]
4. Valsartan
Nama Generik Valsartan
Nama Kimia N-[p-(o-1HTetrazol-5-ylphenyl)benzyl]-N-valeryl-L-valine;N-
(IUPAC) Pentanoyl-N-[2-(1H-tetrazol-5-yl)biphenyl-4-ylmethyl]-L-valine
Nama Dagang di Diovan, Valsartan NI
Indonesia
Rumus Struktur
5. Reserpin
Nama Generik Reserpin
Nama Kimia Methyl (3β,16β,17α,18β,20α)-11,17-dimethoxy-18-[(3,4,5
(IUPAC) trimethoxybenzoyl)oxy]yohimban-16-carboxylate
Nama Dagang di Serpasil, Ser Ap Es
Indonesia
Rumus Struktur
6. Triamteren
Nama Generik Triamterene
Nama Kimia Dyrenium; Dytac; Jatropur. It is an ingredient of Dyazide,
(IUPAC) Dytenzide, Dytide, Frusene, Kalspare, Maxzide, Triamaxco and
Triamco.6-Phenyl–2,4,7–pteridinetriamine
Nama Dagang di Dyrenium
Indonesia
Rumus Struktur
7. Nifedipin
Nama Generik Nifedipine[1]
Nama Kimia 3,5-dimethyl 2,6-dimethyl-4-(2-nitrophenyl)-1,4-
(IUPAC) dihydropyridine-3,5-dicarboxylate[1].
Nama Dagang di Nifedipine, Adalat, Adalat ORO, Calcianta, Cordalat, Coronipin,
Indonesia Farmalat, Ficor, Nifedin, Vasdalat/V, Xepalat[2].
Rumus Struktur[1]
8. Prazosin
Nama Generik Prazosin
Nama Kimia Furazosin; [4-(4-amino-6,7-dimethoxyquinazolin-2-yl)piperazin-
(IUPAC) 1-yl](furan-2-yl)methanone
Nama Dagang di Prozosin, Hyperal (Pharmac Apex ), Minipress (Pfizer Indonesia)
Indonesia
Rumus Struktur