Anda di halaman 1dari 6

http://www.diskes.jabarprov.go.id/index.php?

mod=pubInformasiObat&idMenuKiri=45&idSelec
ted=1&idObat=92&page=

Klonidil [ Index Informasi Obat ] Deskripsi


- Nama & Struktur Clonidine Hydrocloride. C9H9Cl2N3 HCl
:
Kimia
- Sifat Fisikokimia Klonidin berbentuk kristal putih berasa pahit. Larut dalam 13 bagian air,
:
dalam etanol mutlak; sukar larut dalam kloroform.
- Keterangan Klonidin merupakan obat antihipertensi turunan imidazolin, bekerja
:
sebagai antagonis adrenergik alfa 2 yang selektif
Golongan/Kelas Terapi Obat Kardiovaskuler Nama Dagang
- Clonidine - Catapres
Indikasi

Pengobatan hipertensi ringan hingga sedang, bisa digunakan sebagai obat tunggal ataupun
kombinasi dengan obat antihipertensi lain.

Dosis, Cara Pemberian dan Lama Pemberian

Anak : Oral :

Hipertensi: Awal : 5-10 mcg/kg/hari dalam dosis terbagi setiap 8-12 jam, tingkatkan secara
perlahan pada interval hari ke 5 dan 7 menjadi 25 mcg/kg/hari dalam dosis terbagi setiap 6 jam,
maksimum 0.9 mg/hari.

Tes toleransi klonidin (tes pembebasan hormon pertumbuhan dari pituitari ) : 0.15 mg/m²
atau 4 mcg/kg sebagai dosis tunggal.

ADHD (attention deficit/hiperactiity disorder)-unlabeled use:dosis awal 0.005 mg/hari,


ditingkatkan setiap 3-7 hari 0.05 mg/hari menjadi 3-5 mcg/kg/hari diberikan dalam 3-4 kali/hari
(dosis maksimum : 0.3-0.4 mg/hari).

Dewasa : Oral :

hipertensi akut : dosis awal : 0.1-0.2 mg, dapat diikuti dengan penggunaan dosis 0.1 mg
setiap jam, jika diperlukan; dinaikkan sampai dosis maksimum 0.6 mg.

Sublingual klonidin : 0.1-0.2 mg dua kali sehari; efektif untuk pasien yang tidak bisa
menggunakan obat oral.

Hipertensi : dosis awal 0,1 mg dua kali sehari (rekomendasi dosis maksimum : 2.4
mg/hari), rentang dosis umum : 0.1-0.8 mg/hari.

Transdermal :
Hipertensi : berikan sekali setiap 7 hari; untuk dosis awal, mulai dengan 0.1 mg dan
tingkatkan dengan 0.1 mg pada interval 1-2 minggu.

Rentang dosis umum : 0.1-0.3 sekali dalam seminggu.Orang lanjut usia : 0.1 mg, sekali
sehari sebelum tidur, tingkatkan bertahap jika diperlukan.

Penyesuaian dosis pada gangguan ginjal : Clcr<10 mL/menit : gunakan 50-75% dosis awal
normal.

Farmakologi

Onset kerja : oral : 0.5-1 jam. Transdermal : aplikasi awal : 2-3 hari. Durasi : 6 -10 jam.

Distribusi : Vd : Dewasa : 2.1 L/kg, larut dalam lemak, didistribusi ke dalam cairan
ekstravaskular.

Ikatan protein : 20-40%. Metabolisme : melalui hati menjadi metabolit tidak aktif, melalui
sirkulasi enterohepatik.

Bioavailabilitas : 75-95%. T½ eliminasi : dewasa dengan fungsi ginjal normal : 6-20 jam,
gangguan ginjal : 18-24 jam.

Waktu efek puncak : 2-4 jam.

Ekskresi : melalui urin (65% dan 32% dalam bentuk tidak berubah), feses (22%).

Stabilitas Penyimpanan

Simpan dalam suhu kamar 30°C. Hindari dari cahaya.Tutup kemasan rapat.

Kontraindikasi

Penghentian penggunaan klonidin secara tiba-tiba, tanpa memperhatikan rute pemberian


dapat mencetuskan sindrom penghentian, terjadinya peningkatan katekolamin serum dan urin.
Jika harus menghentikan penggunaan klonidin,dosis seharusnya diturunkan bertahap dalam 2-4
hari untuk menghindari sindrom penghentian. Pasien yang menerima terapi klonidin lebih dari 4
minggu,memerlukan penurunan dosis lebih lama (misalnya penurunan dosis setiap 3
hari). Klonidin seharusnya tidak digunakan oleh ibu menyusui karena adanya potensi reaksi efek
samping pada bayi.Konsentrasi klonidin pada air susu diperkirakan dua kali lipat dibanding
dalam plasma ibu.

Efek Samping

Lethargi, sedasi, konstipasi dab xerostomia.,sakit kepala, pusing, fatigue dan rasa lemah
selama terapi klonidin. Efek samping ini akan menurun dengan terapi kontinyu.Terapi
transdermal menyebabkan efek samping yg lebih ringan daripada penggunaan sistemik.Efek
samping kardiovaskular : hipotensi,hipotensi ortostatik,palpitasi,sinus trakikardia dan sinus
bradikardia. Efek samping non kardiovaskuler: ansietas, asthenia, sakit dada, konfusi, diaforesis,
pusing, mengantuk, dispnea, demam, mual, muntah. Hipertensi dapat kambuh kembali selama
penghentian terapi klonidin. Reaksi ini terjadi jika terapi klonidin dihentikan secara tiba-
tiba,tanpa memperhatikan rute pemberian. Gejala yg timbul: hipersalivasi,cemas,sakit
kepala,sinus takikardia,palpitasi,agitasi,ansietas,diaforesis,mual,sakit otot & sakit perut.Efek ini
ditimbulkan krn peningkatan level sirkulasi katekolamin setelah penghentian terapi klonidin
secara tiba-tiba. Penghentian terapi secara perlahan,dalam beberapa hari akan mencegah
terjadinya hal ini dan pengguanaan klonidin kembali akan mengurangi keparahan efek samping.
Terapi klonidin jangan dihentikan karena operasi, gunakan sediaan transdermal selama operasi.

Interaksi

- Dengan Obat Lain :

Antipsikotik : penggunaan bersama dengan antipsikotik (khususnya yang berpotensi


rendah) atau nitroprusiddapat menghasilkan efek hipotensi tambahan.

Beta bloker : potensiasi bradikardia pada pasien yang menerimaklonidin dan dapat
memperparah kambuhnya hipertensi setelah penghentian terapi; penghentian beta bkoker
dilakukan beberapa hari sebelum penurunan dosis klonidin.

Depresan SSP : efek sedatif mungkin meningkat; monitor untuk kenaikan efek ini; yang
menyebabkan efek ini termasuk barbiturat, benzodiazepin,opiod, analgesik, etanol dan golongan
sedatif lainnya.

Siklosporin : klonidin dapat meningkatkan konsentrasi serum siklosporin (juga


takrolimus), penyesuaian dosis siklosporin harus dilakukan. Obat hipoglikemik : klonidin dapat
menurunkan gejala hipoglikemia, monitor pasien yang meminum obat diabetes.

Anestesi lokal : klonidin epidural dapat memperpanjang blokade sensori dan motorik
anestesi lokal. Analgesik narkotik ; akan mempotensiasi efek hipotensif klonidin.

Antidepresan trisiklik : efek antihipertensi klonidin diantagonis oleh antidepresan


trisiklik.

Antidepresan trisiklin dapat mempengaruhi respon hipertensi yang berhubungan dengan


penghentian secara tiba-tiba terapi klonidin; hindari penggunaan kombinasi ini dan
pertimbangkan alternatif lain.

Verapamil :penggunaan bersamaan dapat menyebabkan hipotensi dan blok AV pada


beberapa pasien (dokumentasi terbatas);monitor pasien. Etanol : dapat menyebabkan depresi
SSP.
- Dengan Makanan : Hindari dong quai, jika klonidin diindikasikan sebagai antihipertensi
(aktivitas estrogenik). Hindari efedra, yohimbe, ginseng (memperparah hipertensi).

Pengaruh

- Terhadap Kehamilan : Faktor risiko : C. Penelitian terkendali dan adekuat belum


dilakukan pada manusia. Pertimbangan risiko dan keuntungan harus menjadi pertimbangan
penggunaan obat ini pada hipertensi kehamilan. Dilaporkan satu kasus bayi yang terpapar
klonidin dalam jangka waktu lama semasa dalam kandungan (>300 mcg/hari) mengalami
gangguan tidur.

- Terhadap Ibu Menyusui : Klonidin tidak boleh digunakan pada ibu menyusui karena
kemungkinan efek samping yang berat pada bayi. Konsentrasi klonidin dalam air susu ibu
diperkirakan dua kali lipat dibanding dalam plasma ibu.

- Terhadap Anak-anak : Keamanan dan efektivitas penggunaan Klonidin pada anak-


anak tidak diketahui. Penggunaan pada anak-anak dengan ADHD dilaporkan menyebabkan
sedasi dan hipotensi. Ada indikasi bahwa anak-anak lebih sensitif terhadap efek klonidin dan
harus sangat hati-hati.

- Terhadap Hasil Laboratorium : -

Parameter Monitoring

Tekanan darah, berdiri dan atau duduk/berbaring, status mental, denyut jantung.

Bentuk Sediaan

Tablet, Injeksi

Peringatan

Perlu penurunan dosis bertahap pada waktu menghentikan pengobatan (1 minggu untuk
oral, 2-4 hari bila epidural). Pasien harus diberitahu tentang efek penghentian mendadak
(menyebabkan peningkatan tekanan darah secara cepat dan gejala over aktivitas
simpatetik). Pada pasien dengan beta-blocker dan klonidin, bila perlu penghentian klonidin,
hentikan beta-blocker lebih dulu beberapa hari sebelum klonidin. Kemudian pelan-pelan
hentikan klonidin. Gunakan hati-hati pada pasien dengan insufisiensi koroner berat, gangguan
konduksi, post infark miokard, CVA atau insufisiensi ginjal kronik.Hati-hati pada disfungsi sinus
node. Injeksi klonidin harus diberikan melalui infus epidural dan tidak digunakan pada kasus
perioperative, obstetrikl, atau nyeri postpartum. Juga tidak disarankan penggunaannya pada
pasien dengan penyakit kardiovaskuler berat atau instabilitas hemodinamik. Klonidin dapat
menyebabkan depresi SSP dan xerostomia. Hati-hati digunakan pada pasien gangguan SSP atau
depresi. Usila lebih peka terhadap depresi SSP.

Kasus Temuan Dalam Keadaan Khusus

Informasi Pasien

Minum obat sesuai anjuran, sebelum tidur. Jangan sampai lupa minum obat atau
menghentikan obat tanpa sepengetahuan dokter (penghentian obat ini melalui prosedur khusus
untuk mencegah efek samping yang serius). Ikuti perencanaan makan yang disarankan oleh
dokter. Obat ini dapat menyebabkan kantuk, pusing, menurunkan libido, hipotensi postural;
konstipasi (banyak makan serat); atau mulut kering atau mual. Laporkan bila sulit atau nyeri
atau rasa panas pada saat urinasi, depresi, pembengkakan lutut atau ekstremitas, batuk atau sulit
bernapas, nyeri dada atau palpitasi, lemah otot atau efek samping lainnya.

Mekanisme Aksi

Menstimulasi adrenoreseptor alfa-2 stem otak, sehingga mengaktivasi penghambatan


neuron, menghasilkan penurunan aliran simpatetik dari SSP, penurunkan resistensi perifer,
resistensi vaskuler, resistensi vaskuler renal, denyut jantung dan tekanan darah. Penggunaan
Klonidin epidural ditujukan untuk mengurangi nyeri dengan mencegah transmisi sinyal nyeri.

Monitoring Penggunaan Obat

Gunakan hati-hati dan amati adanya penyakit kardiovaskuler,ketidakstabilan


hemodinamik,gangguan SSP, atau depresi.Kaji potensial interaksi dengan obat atau herbal yang
diminum pasien (mis, potensial bertambahnya efek hipotensi, bradikardia, depresi SSP). Pantau
nilai laboratorium, efektivitas terapi, dan efek yang tidak diharapkan selama terapi. Beritahu
pasien yang menggunakan obat hipoglikemik oral atau insulin untuk memantau kadar gula darah;
klonidin dapat menurunkan gejala hipoglikemia. Jika dihentikan, pantau tekanan darah dan
lakukan penurunan dosis bertahap selama 1 minggu.

Daftar Pustaka

Lexi-comp, AHFS

Anda mungkin juga menyukai