“Ibu Hamil”
Dr. Refdanita,.M.Si,.Apt
DI SUSUN OLEH
LATAR BELAKANG
FARMAKOKINETIKA
FARMAKODINAMIKA
PERUBAHAN FISIOLOGIS
TERATOGENETIK
TRANSFER OBAT TRANSPLASENTA
KLASIFIKASI FDA
STUDI KASUS
JURNAL
LATAR BELAKANG
Oleh karena itu dosis obat per oral yang diberikan pada ibu hamil relatif harus lebih
tinggi dibanding ibu tidak hamil untuk mendapatkan dosis terapeutik dalam darah
yang sama.
FARMAKODINAMIKA
Plasenta merupakan organ yang berfungsi sebagai tempat pertukaran substansi termasuk obat
antara ibu dengan janin. Hampir semua obat masuk dari sirkulasi maternal ke sirkulasi janin
dengan cara difusi. Hal ini tergantung dari sifat zat kimianya,seperti kelarutan dalam lemak,
derajat ionisasi, berat molekul dan ikatan obat-protein.
Obat yang lipofilik lebih mudah menembus barier plasenta. (contoh: opiat dan antibiotik akan lebih
mudah masuk menembus barier plasenta). Jadi obat melewati plasenta tergantung derajat
kelarutan lemaknya serta derajat ionisasinya. Obat yang lipofil lebih cepat menembus barier
plasenta dan masuk sirkulasi janin, contoh thiopental obat anestesi yang digunakan untuk bedah
Caesar, sifatnya lipofilik sehingga cepat menembus plasenta dan menyebabkan sedasi atau
apneu pada bayi baru lahir.
KLASIFIKASI FDA
Pada tahun 1979, FDA merekomendasikan 5 kategori obat yang kemungkinan berefek
terhadap janin.
• A : Obat yang sudah pernah diujikan pada manusia hamil dan terbukti tidak ada
risiko terhadap janin dalam rahim. Obat golongan ini aman untuk dikonsumsi oleh
ibu hamil (vitamin)
• B : Obat yang sudah diujikan pada binatang dan terbukti ada atau tidak ada efek
terhadap janin dalam rahim akan tetapi belum pernah terbukti pada manusia.
Obat golongan ini bila diperlukan dapat diberikan pada ibu hamil (Penicillin).
• C : Obat yang pernah diujikan pada binatang atau manusia akan tetapi dengan hasil yang
kurang memadai. Meskipun sudah dujikan pada binatang terbukti ada efek terhadap janin
akan tetapi pada manusia belum ada bukti yang kuat . obat golongan ini boleh diberikan pada
ibu hamil apabila keuntungannya lebih besar dibanding efeknya terhadap jani (Kloramfenicol,
• D : Obat yang sudah dibuktikan mempunyai risiko terhadap janin manusia. Obat golongan ini
tidak dianjurkan untuk dikonsumsi ibu hamil. Terpaksa diberikan apabila dipertimbangkan
• X : Obat yang sudah jelas terbukti ada risiko pada janin manusia dan kerugian dari obat ini
jauh lebih besar daripada manfaatnya bila diberikan pada ibu hamil, sehingga tidak
dibenarkan untuk diberikan pada ibu hamil atau yang tersangka hamil.
Kategori Contoh Obat
A= Tidak berisiko Vitamin C, asam folat, vitamin B6, zinc, antasida,
paracetamol
Takacs P, Kauma SW, Sholley MM, Walsh SW, Dinsmoor MJ, Green K. 2001.
Increased circulating lipid peroxides in severe preeclampsia activate NF-
kappaB and upgegulate ICAM-1in vasicular endothelial cells. FASEB J.
TERIMAKASIH ...