A U R E L I A D A S I LVA S . F R A G A , S . FA R M , M . FA R M . , A P T EKSKRESI PENGERTIAN
• Ekskresi obat artinya proses pengeluaran
zat-zat sisa oleh hasil metabolisme obat yang sudah tidak digunakan oleh tubuh RUTE EKSKRESI
1. Rute Ekskresi Utama
¤ Ekskresi Ginjal ¤ Ekskresi bilier
2. Rute Ekskresi lain
¤ Ekskresi saliva ¤ Ekskresi melalui ASI ¤ Eksresi kulit/dermal melalui keringat. ¤ Air mata GINJAL
Ginjal adalah organ yang mempunyai
pembuluh darah yang sangat banyak (sangat vaskuler), tugas dasarnya adalah “menyaring atau membersihkan” darah dan membuang produk akhir metabolism tubuh. Ginjal memiliki berbagai fungsi seperti pengaturan keseimbangan air dan elektrolit, pengaturan konsentrasi osmolalitas cairan tubuh dan konsentrasi elektrolit, pengaturan keseimbangan asam-basa, ekskresi sisa metabolisme dan bahan kimia asing, pengatur tekanan arteri, sekresi hormon, dan glukoneogenesis Ekskresi disini mengalami 3 proses, yakni 1. Filtrasi di glomerulus 2. Reabsorpsi pasif 3. Sekresi aktif MEKANISME EKSKRESI OBAT DAN TEMPAT TERJADINYA EKSKRESI OBAT 1. FILTRASI DI GLOMERULUS
Filtrasi glomerular terjadi pada:
1. Obat dengan berat molekul rendah 2. Hanya obat bebas yang disaring. Air, ion dan zat makanan serta zat terlarut dikeluarkan dari darah ke tubulus proksimal. Cairan yang difiltrasi dari glomerulus ke dalam kapsula Bowman harus melewati tiga lapisan yang membentuk membran glomerulus, yaitu dinding kapiler glomerulus, membran basal dan lapisan dalam kapsula Bowman.
Sel darah dan beberapa protein besar atau protein bermuatan
negative seperti albumin secara efektif tertahan karena ukuran dan muatan pada membrane filtrasi glomerular. Sedangkan molekul yang berukuran lebih kecil atau yang bermuatan positif, seperti air dan kristaloid akan tersaring. 2. REARBSORPSI PASIF
Reabsorpsi tubulus merupakan proses menyerap zat-
zat yang diperlukan tubuh dari lumen tubulus ke kapiler peritubulus.
Reabsorpsi tubular pasif terjadi:
Di tubulus distal & tubulus proksimal Obat lipofilik dapat diserap kembali ke dalam sirkulasi darah mengakibatkna ekskresi dalam urin akan rendah Obat yang terionisasi diserap kembali dengan buruk sehingga ekskresi dalam urin akan tinggi. Solut dan obat terlarut dalam filtrat dapat direabsorpsi lagi, sebagian besar dgn difusi pasif. Ex: glukosa terbawa dalam filtrat tapi direabsorpsi kembali di tubular (dgn carier) Perubahan pH urin akan mempengaruhi reabsorpsi pasif & ekskresi obat. Pengasaman urin akan meningkatkan reabsorpsi asam lemah (ex.salisilat) sehingga menunda ekskresi. Pembasaan urin akan mempercepat ekskresi asam lemah, dan sebaliknya.
Contoh: untuk mempercepat ekskresi fenobarbital
(asam lemah) pada pasien keracunan barbital dapat dilakukan dgn pemberian natrium bikarbonat. 3. SEKRESI AKTIF
• Sekresi adalah proses perpindahan zat dari kapiler
peritubulus kembali ke lumen tubulus. Proses sekresi yang terpenting adalah sekresi ion H+, K+ dan ion-ion organik. Proses sekresi ini melibatkan transport transepitel. Di sepanjang tubulus, ion H+ akan disekresi ke dalam cairan tubulus sehingga dapat tercapai keseimbangan asam-basa. Asam urat dan K+ disekresi ke dalam tubulus distal. • Sebagian besar darah (90%) meninggalkan glomerulus dalam bentuk tak tersaring, shg sebagian besar obat akan mencapai kapiler
• Ada 2 sistem sekresi renal aktif:
1. Sekresi asam organik alami (ex.asam urat) mentransport obat2 asam seperti penisilin, indometasi dan glukuronida 2. Sekresikan basa organik alami (kolin atau histamin) mentransport obat2 basa seperti morfin, prokain. EKSKRESI MELALUI EMPEDU
• Empedu juga merupakan salah satu jalur ekskresi.
Banyak obat diekskresikan via empedu dalam bentuk metabolitnya (terutama konjugat glukoronida).Obat (atau metabolitnya) yang masuk ke saluran cerna via empedu bisa diekskresikan via feses, tetapi bisa juga direabsorpsi kembali. Proses ini disebut siklus enterohepatik.Obat-obatan tersebut disekresikan dari hati ke empedu oleh transporter aktif, kemudian ke duodenum. • Contoh : kloramfenikol & steroid • Obat-obatan yang diekskresikan dalam empedu dalam bentuk glukuronida akan dihidrolisis di usus oleh flora bakteri yang membebaskan obat bebas yang dapat diserap kembali ke dalam darah jika obat- obatan terlarut lipid. • Ex: digoksin, morfin, tiroksin, tetrasiklin, rifampisin dan kromoglikat EKSKRESI MELALUI FESES
• Di dalam feses terdapat pula senyawa yang
disekresi oleh getah saluran. Feses dapat pula mengandung sejumlah molekul yang dikeluarkan oleh saluran cerna dan tidak diserap kembali oleh mukosa usus.
• Obat-obat tertentu dapat digunakan untuk
memerlukan efek terapi setempat pada sistem pencernaan misalnya sulfaguanidin, bismuth. EKSKRESI MELALUI PARU
• Obat volatil dan gas dapat diekskresikan via
paru-paru.Beberapa obat keluar melintasi kapiler paru-paru kemudian berdifusi melintasi membran sel ke kantong udara dan diekshalasikan.
• Contohnya adalah anestesi gas (eter, kloroform)
yang diekskresikan dengan penurunan gradien konsentrasi dalam darah yang mengaliri paru- paru. EKSKRESI MELALUI ASI
• ASI lebih asam dibanding plasma,
sehingga senyawa basa (alkaloid) dapat berdifusi dengan mudah. Molekul-molekul berukuran kecil seperti halnya alkohol dapat segera keluar dan membuat keseimbangan dengan plasma • Misalnya nikotin bisa diekskresikan ibu lewat ASI EKSKRESI MELALUI SALIVA
• Kadar obat dalam saliva sama dengan
kadar obat bebas dalam plasma, maka saliva dapat digunakan untuk mengukur kadar obat jika sukar untuk memperoleh darah. • Contohnya: Pengambilan cuplikan ludah pada saat perlombaan pacuan kuda dapat mengontrol adanya “doping” kuda dengan morfin. TERIMA KASIH