Anda di halaman 1dari 20

Kuliah 7

Teknologi Produksi Bioactive Compound


(API: antibiotik dan protein terapeutik)

FARMASI– UHAMKA
Tim Dosen Bioteknologi Farmasi
2019/2020
Teknologi Produksi Bioactive Compound

a. Milestone antibiotik dan protein terapeutik


b. Tahapan dan Prosedur Produksi
c. Titik Kritis Produksi
Milestone antibiotik
Milestone antibiotik
Milestone antibiotik
Milestone Protein Terapeutik utk Kanker
Milestone Protein Terapeutik Erythropoietin
Flow Proses Produksi Antibiotik
Tahapan dan Prosedur Produksi
• Antibitotik yang merupakan salah satu produk mikrobial
(Actinomycetes, Fungi, Bakteri), sehingga proses
produksinya dilakukan melalui proses fermentasi
• Tahapan produksi antibiotik baru secara lengkap mencakup:
a. Isolasi mikroba penghasil senyawa aktif
b. Skrining potensi antibiotic
c. Preservasi mikroba potensial
d. Pembuatan Kultur Starter
e. Proses Fermentasi
f. Proses Hilir (panen, ekstraksi, isolasi dan purifikasi)
g. Refining (peningkatan kualitas)
Pembuatan Kultur Starter
• Kultur starter dibuat melalui tahapan peremajaan strain atau isolat yang
sudah dipreservasi
• Peremajaan dilakukan dengan menumbuhkan pada medium agar cawan.
Pengamatan morfologi dan sifat fisiologi dilakukan (sebagai CCP 1) untuk
menjamin bahwa mikroba yang diremajakan tersebut masih strain atau
isolat yang dikehendaki, tidak terjadi perubahan atau kontaminasi dengan
mikroba yang tidak dikehendaki.
• Kultur starter dibuat pada labu kocok yang berisi medium cair
mengandung bahan makanan dan pertumbuhan bagi mikroba, hingga
diperoleh suspensi dengan kepadatan sel tinggi (sebagai CCP 2). Kultur
starter ini siap untuk dipindahkan ke dalam tanki bioreactor untuk
memulai fermentasi. Untuk mendapatkan volume kultur starter suatu
fermentasi skala pabrik, dilakukan pembuatan starter beberapa tahap.
Contoh: dibuat tahapan kultur starter volume 1 liter, dilanjutkan starter
volume 10 liter, dilanjutkan starter volume 100 liter dst.

*CCP : Critical Check Point


Fermentasi
• Tanki fermentasi (bioreactor) merupakan tanki stainless steel yang
berukuran besar yang mampu menampung volume medium (10, 100,
1000, 10.000 hingga 100.000 liter (pada skala industry)
• Fermentor berisi medium cair yang sama dengan medium kultur
starter. Medium harus berisi makanan dan nutrisi yang dibutuhkan
mikroba untuk tumbuh dan berkembang, serta menghasilkan
metabolit antibiotic yang diinginkan dalam jumlah tinggi (sebagai CCP
3)
• Medium tersebut harus disterilisasi untuk menjamin tidak terjadinya
kontaminasi oleh mikroba yang tidak diinginkan (sebagai CCP 4)
• Kondisi optimal selama fermentasi yang mencakup: suhu, pH, suplai
oksigen, penambahan antifoam HARUS diset (sebagai CCP 5)
Isolasi dan purifikasi

• Setelah waktu inkubasi optimal tercapai, jumlah antibiotic yang dihasilkan


tinggi maka dilakukan harvesting (panen) dengan menghentikan fermentasi
• Proses pemisahan produk antibiotic dari campuran sisa medium dan sel
biomassa mikroba penghasil dilakukan dengan beberapa tahapan (CCP 6)
• Tergantung jenis antibiotiknya, cairan fermentasi diekstraksi dengan pelarut
yang sesuai dengan sifat fisika-kimiawi antibiotiknya (CCP 7). Contoh: untuk
memisahkan penisilin yang bersifat sedikit larut minyak, cairan fermentasi
diekstraksi dengan pelarut butyl acetate atau methyl isobutyl ketone.
• Penisilin yang terekstrak (terlarut) pada pelarut selanjutnya direcovery
(CCP 8) menggunakan beberapa metode dan bahan kimia pada tahap
lanjutan, sehingga diperoleh serbuk penisilin yang selanjutnya akan
direfining.
Refining
• Produk antibiotic dapat dibuat dalam berbagai bentuk, seperti sediaan
intravena (IV), tablet, kapsul, atau sebagai bentuk powder.
• Tergantung pada bentuk sediaan akhirnya, berbagai tahapan refining
diperlukan melalui rangkaian proses produksi bentuk sediaan akhir secara
pabrikasi.
Flow Proses Produksi Protein Terapeutik

DSP : Downstream Process


Protein Terapeutik
Titik Kritis Teknologi Produksi API

• CCP 1  Kualitas Strain/Isolat mencakup isolasi strain,


skrining, penyimpanan (preservasi), peremajaan
• CCP 2  Pembuatan Kultur Starter
• CCP 3  Medium produksi optimal
• CCP 4  Sterilisasi medium pada Bioreaktor
• CCP 5  Kondisi Optimal fermentasi (suhu, pH, agitasi, suplai
oksigen, antifoam)
• CCP 6  Separasi massa cair – padat hasil fermentasi pada
saat harvesting (awal proses hilir)
• CCP 7  Ekstraksi metabolit API
• CCP 8  Recovery API

*CCP : Critical Check Point


Tantangan Teknologi Produksi API
1. Menemukan medium produksi yang murah, namun menghasilkan
pertumbuhan optimal dan rendemen antibiotic yang tinggi. Salah satu
sumber medium adalah limbah hasil industi pengolahan pertanian,
seperti corn steep liquor, molasses, ataupun whey.
2. Memelihara kemurnian isolat atau strain mikroba unggul, serta
melakukan improvement terhadapnya, sehingga dapat meningkatkan
produktifitasnya.Preservasi dilakukan dengan teliti untuk menjamin
tidak berubahnya strain atau tidak terjadinya kontaminasi.
3. Proses sterilisasi medium pada setiap tahapan, untuk menjamin tidak
terjadinya kontaminasi oleh mikroba yang tidak diinginkan.
4. Mengembangkan metode proses hilir yang cepat dan efisien untuk
mendapatkan kemurnian dan kestabilan tinggi
5. Selalu melakukan improvement dengan modifikasi atau optimasi strain,
nutrient, atau kondisi lingkungan untuk meningkatkan produktivitas dan
efisiensi.
6. Menjamin produksi bersih, dengan meminimalkan waste disposal ke
lingkungan.
19
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai