Anda di halaman 1dari 34

FITOTERAPI INFEKSI

Published : 21.55 Author : Ellen Wijaya


BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Infeksi adalah kolonalisasi yang dilakukan oleh spesies asing terhadap organisme inang, dan
bersifat pilang membahayakan inang. Organisme penginfeksi, atau patogen, menggunakan
sarana yang dimiliki inang untuk dapat memperbanyak diri, yang pada akhirnya merugikan
inang. Patogen mengganggu fungsi normal inang dan dapat berakibat pada luka kronik,
gangrene, kehilangan organ tubuh, dan bahkan kematian. Secara umum infeksi terbagi menjadi
dua golongan besar yaitu infeksi yang terjadi karena terpapar oleh antigen dari luar tubuh, dan
infeksi yang terjadi karena difusi cairan tubuh atau jaringan, seperti virus HIV, karena virus
tersebut tidak dapat hidup di luar tubuh.
Setelah menembus jaringan, patogen dapat berkembang pada di luar sel tubuh (ekstraselular)
atau menggunakan sel tubuh sebagai inangnya (intraselular). Patogen intraselular lebih lanjut
dapat diklasifikasikan lebih lanjut yaitu patogen yang berkembang biak dengan bebas di dalam
sel, seperti : virus dan beberapa bakteri (Chlamydia, Rickettsia, Listeria), dan patogen yang
berkembang biak di dalam vesikel, seperti Mycobacteria. Jaringan yang tertembus dapat
mengalami kerusakan oleh karena infeksi patogen, misalnya oleh eksotoksin yang disekresi pada
permukaan sel, atau sekresi endotoksin yang memicu sekresi sitokina oleh makrofaga, dan
mengakibatkan gejala-gejala lokal maupun sistemik.
Pada tahapan umum sebuah infeksi, antigen selalu akan memicu sistem kekebalan turunan,
dan kemudian sistem kekebalan tiruan pada saat akut. Tetapi lintasan infeksi tidak selalu
demikian, sistem kekebalan dapat gagal memadamkan infeksi, karena terjadi fokus infeksi
berupa subversi sistem kekebalan oleh patogen, kelainan bawaan yang disebabkan gen tidak
terkendalinya mekanisme sistem kekebalan. Perambatan perkembangan patogen bergantung pada
kemampuan replikasi di dalam inangnya dan kemudian menyebar ke dalam inang yang baru
dengan proses infeksi. Untuk itu, patogen diharuskan untuk berkembangbiak tanpa memicu
sistem kekebalan, atau dengan kata lain, patogen diharuskan untuk tidak menggerogoti inangnya

terlalu cepat. Patogen yang dapat bertahan hanya patogen yang telah mengembangkan
mekanisme untuk menghindari terpicunya sistem kekebalan.
Para pengamat modern beranggapan bahwa jamu tradisional tidak dapat diklaim sebagai
pengobatan untuk infeksi. Sampai akhirnya muncul teori Pasteurs germ tentang penyakit dan
isolasi dari efektivitas antimikroba. Sejarah dari wabah penyakit merupakan pembunuh yang
berasal dari infeksi yang membunuh seperti cacar, kolera, tipoid dan demam berdarah, TBC,
sipilis. Di Rusia terdapat ibu dan bayi dengan angka kematian perinatal, kebodohan masyarakat
mengenai infeksi dari penyakit tersebut, serta faktor kemiskinan menjadikan obat tradisional
sepertinya tidak dapat digunakan untuk mengatasi penyakit infeksi.
Banyak hal yang tak terbantahkan. Tidak ada keraguan bahwa pengakuan kesehatan
bergeser keluar dengan langkah-langkah kebersihan umum seperti air bersih dan sistem
pembuangan yang terpisah dari abad ke-19 dan penemuan penisilin pada awal dekade ke-20.
Praktisi herbal dapat mengakui hal ini dan bersyukur mereka tidak lagi harus mencoba untuk
menggagalkan serta mengancam nyawa dengan penyakit menular.
Selanjutnya jika penyakit pembunuh yang diambil dari gambaran diatas dan infeksi
sehari-hari dianggap biasa, akan ada pergeseran keseimbangan dalam mendukung sejarah
pengobatan. Ada beberapa obat tradisional yang muncul untuk mendukung tubuh dalam
melawan infeksi. Dari kajian mendalam melalui praktek memasak dan resep tradisional serta
korelasi dengan paparan terhadap infeksi, telah disimpulkan bahwa rempah-rempah pedas dapat
digunakan sebagai perasa, secara sadar atau tidak, setidaknya sebagian dapat memberikan efek
perlindungan terhadap infeksi enteric, indikasi lain contohnya cabe dalam dosis moderat
memiliki efek antimikroba. contoh lainnya adalah antimikroba yang berasal dari makanan,
berbagai publikasi menunjukkan bahwa ekstrak bawang putih juga memiliki aktivitas
antimikroba spectrum luas terhadap resiko bakteri dan jamur.
Ada obat tertentu lainnya, umumnya berdasarkan pada beberapa tradisi di masing-masing
tempat yang perannya secara langsung untuk membantu tubuh melawan infeksi. Contohnya di
Eropa ada Bawang putih mentah, echinacea dan baptisia (liar indigo) di Amerika Utara, centella
asiatica (hydrocotle) dan picrorrhiza di Asia, andrographis di China semuanya digunakan
berdasarkan budaya dari negara masing-masing. Beberapa dimanfaatkan dalam mengatasi
demam, lainnya digunakan untuk mendukung pemulihan dan menjaga daya tahan tubuh yang
diharapkan dapat meningkat pemulihan jika dikelola dengan baik.

Dari penjelasan diatas maka makalah ini disusun dengan tujuan untuk menambah
pengetahuan mengenai macam-macam penyakit yang disebabkan oleh infeksi baik infeksi
bakteri, virus, dan jamur. Serta mengetahui bagaimana cara mengatasi infeksi tersebut dengan
memanfaatkan tanaman obat yang ada kususnya di Indonesia.

BAB II
ISI
A. PENGERTIAN INFEKSI
Penyakit infeksi adalah penyakit yang disebabkan karena masuknya bibit penyakit.
Penyakit ini menular dari satu orang ke orang lain. Orang yang sehat harus dihindarkan dari
orang-orang yang menderita penyakit dari golongan ini. Penyebab utama infeksi diantaranya
adalah bakteri dan jasad hidup (organisme). Kuman-kuman ini menyebar dengan berbagai cara
dan vektor.
B. PENYEBAB INFEKSI
1. Infeksi Bakteri
Bakteri terdiri dari kelompok besar dan beragam mikroorganisme uniseluler. ditemukan
di hampir setiap lingkungan, bahkan laut dalam ventilasi termal dan badan air asin, bakteri
sangat penting untuk ekosistem bumi. Bakteri yang sering digunakan dalam aplikasi industri dan
pertanian, dan strain tertentu bahkan digunakan dalam aplications makanan, terutama untuk
memproduksi makanan fermentasi seperti asinan kubis dan yoghurt. Dari spesies yang tak
terhitung jumlahnya dari bakteri yang ada, sebagian besar tidak berbahaya bagi manusia. Pada
kenyataannya, banyak jenis bakteri menguntungkan symbiotically hidup atau di host manusia
sebagai flora normal. Namun, beberapa bakteri patogen dan menyebabkan penyakit ketika
mereka mendapatkan akses ke host dalam jumlah terlalu besar untuk sistem kekebalan tubuh
untuk menghilangkan. Kadang-kadang, bakteri yang merupakan flora normal host dapat
menyebabkan infeksi ketika mekanisme pertahanan normal tubuh terganggu, atau jika bakteri
memperoleh akses ke bagian lain dari tubuh. Beberapa contoh penyakit yang disebabkan oleh
bakteri antara lain:
1. Tuberkulosis
Tuberkulosis (TBC) adalah penyakit menular yang umum dan sering mematikan yang
disebabkan oleh mikobakterium, biasanya''''Mycobacterium tuberculosis pada manusia.
Tuberkulosis biasanya menyerang paru-paru tetapi juga dapat mempengaruhi bagian lain dari
tubuh. Hal ini menyebar melalui udara, ketika orang yang memiliki penyakit batuk, bersin, atau
meludah. Kebanyakan infeksi pada manusia dalam hasil infeksi, asimtomatik laten, dan sekitar

satu dari sepuluh infeksi laten pada akhirnya berkembang menjadi penyakit aktif, yang, jika
dibiarkan tidak diobati, membunuh lebih dari setengah dari korban.
a.

Tanda dan gejala


Pada infeksi awal gejala mungkin tidak terlihat, dan mungkin tidak akan terlihat bila tidak terjadi
infeksi aktif.Apabila terjadi infeksi aktif biasanya pasien memperlihatkan :

DemamMalaise

Keringat malam

Hilangnya nafsu makan dan menurun berat badan

Batuk purulen produktif disertai nyeri pada infeksi akut

Hemoptisis (batuk darah)

Dyspnea (sesak napas),

Radang selaput dada (nyeri dan peradangan rongga dada)

Penurunan berat badan yang signifikann

Anoreksia.

b. Diagnosis

Pemeriksaan Tuberkulin kulit : Jika positif memperlihatkan imunitas seluler dan hanya

membuktikan saluran pernafasan bawah pernah terpajan M. tuberculosis. Tidak dapat diketahui
bahwa tuberculosis aktif pernah diderita.
Tuberkulosis aktif diketahui melalui pemeriksaan mikroskopis sputum penderita (Ditemukan
Basil M. tubercolosi yang tahan asam) dan atau kultur sel yang diikuti dengan identifikasi dan
pengujian obat.
Radiografi dada memperlihatkan pembentukan tuberkel lama atau baru.
c.

Pengobatan Herbal

Andrographis
Klasifikasi :
Kingdom

: Plantae

Sub Kingdom

: Tracheobionta

Super Divisi

: Spermatophyta

Divisi

: Magnoliophyta

Kelas

: Magnoliopsida

(Andrographis

Paniculata)

Sub Kelas

: Asteridae

Family

: Acanthaceae

Genus

: Andrographis

Spesies
a.

: Andrographis Paniculata

Mekanisme Aksi
Andrograpis, suatu gabungan diterpen lakton, yang diperca menjadi agen aktif utama
andrograpis. Ekstrak encer dari andrographis paniculata dilaporkan mempunyai aktivitas
antimikroba. Mempertunjukan aktifitas antimikroba terhadap streptococus mutans oleh
glukosyltransferase dan glucan menghambat pengikatan lectin.
Aktifitas farmakologi sebagai analgesik : pembunuh rasa sakit, anti-hyperglycaemic :
memiliki efek menurunkan kadar gula darah, anti-inflamasi : mengurangi pembengkakan dan
menghemat pengeluaran dari kapiler, antibakteri : perlawanan aktivitas bakteri, meskipun
sambiloto tampak sebagai antibakteri aksi lemah, memiliki efek sangat bermanfaat dalam
mengurangi diare dan gejala yang timbul dari infeksi bakteri, antimalaria : mencegah infeksi dan
multiplikasi parasit dalam aliran darah, ekspektoran : pembersihan lendir dari sistem pernafasan.

b. Kandungan senyawa kimia


Komponen utama obat Andrographis adalah andrografolida. Ia memiliki rasa pahit yang
sangat, adalah kristal tak berwarna dalam penampilan, dan disebut sebagai diterpen lakton.
Bahan kimia obat lain juga prinsip-prinsip pahit: yaitu diterpenoids, deoxyandrographolide, - 19
- D - glukosida, dan neoandrografolida, semua yang telah diisolasi dari daun. Selain pahit terkait
disebutkan, komponen aktif lainnya termasuk 14 deoxy -11, 12 idehydroandrographolide
(andrographlide D), homoandrographolide, andrographan, andrographon, andrographosterin, dan
stigmasterol yang terakhir yang diisolasi dari persiapan Astrographis.
c.

Bukti Ilmiah Keefektifan


Daun mengandung jumlah tertinggi andrografolida (2,39%), aktif fitokimia medicinally
paling

di

pabrik,

sedangkan

biji

mengandung

terendah.

Kandungan andrografin, androfolit (zat pahit), dan panikulin dalam sambiloto merupakan
antibiotika alami. Zat ini membantu tubuh dari dalam untuk mengurangi risiko penuaan kulit dan
menjaga fungsi organ tubuh dari efek radikal bebas. Ekstrak sambiloto mampu meningkatkan

pertahanan tubuh terhadap infeksi yang menurunkan kualitas organ dalam tubuh, termasuk
jaringan kulit.
Sambiloto mengandung andrograpolid, deoksiandrograpolid, dan neograpolid pada seluruh
bagian tanaman. Namun, bagian tanaman yang paling banyak mengandung andrograpolid adalah
daun (sekitar 1%). Andrograpolid merupakan diterpenelaktode yang digunakan dalam membuat
obat. Kandungan komponen aktif pada sambiloto dipengaruhi oleh mutu simplisia, karakter
genetik (varietas), cara budi daya (kondisi lahan, tinggi tempat), dan penanganan pascapanen.
Secara umum senyawa senyawa kimia yang terkandung dalam tanaman sambiloto adalah
sebagai berikut : saponin, flavanoid, andrografolid, apigeni, tanin, neo- andrografolid, deoksi
andrografolid, homo andrografolid, bis andrografolid, dehidro andrografoli, andrografid,
panikulin, mineral (kalium, kalsium, natrium), asam kersik dan damar.
d. Produk di pasaran
Kapsul Sambiloto
Obat sambiloto ini diramu dari 100 % sambiloto yang sangat bermanfaat untuk berbagai masalah
kesehatan. Manfaat : menjaga stamina, TBC, sakit paru, antiradang, anti infeksi, diabetes,
hipertensi, kanker, meningkatkan daya tahan, pencegah flu burung, malaria, dll

Komposisi : Daun sambiloto (Andrographis paniculata)

Isi

: 45 kapsul @ 400 mg

Aturan Pakai

Pengobatan: 2 kapsul per hari sesudah makan.

Pencegahan: 1 kapsul per hari sesudah makan.

Astragalus (Astragalus Membranaceus)


Klasifikasi :
Kingdom

: Plantae

Divisi

: Angiosperms

Kelas

: Eudicots

Sub kelas

: Rosids

Ordo

: Fabales

Family

: Fabaceae

Genus

: Astragalus

Species

: A. propinquus

Synonyms
a.

: Astragalus membranaceus (Fisch.)

Mekanisme Aksi
Secara inVitro, Astragalus telah memperlihatkan secara signifikan dapat meningkatkan kelas
anti bodi tertentu (IgA dan IgG), interleukin, dan tumor necrosis factor alpha (TNF-) diaktifkan
oleh makrofag. Pada penelitian tikus, Astragalus Polysaccharide mengaktifkan sel B dan
Makrofag tetapi tidak T cell.

b. Bukti ilmiah efektivitas


Astragalus biasanya digunakan dalam kombinasi dengan herbal lain, oleh karena itu sulit
untuk mengevaluasi efektifitas sebagai terapi tunggal. bukti klinis menunjukkan bahwa
astragalus dipercaya bermanfaat untuk pasien tuberkulosis. Astragalus (20ml) ditambahkan ke
larutan glukosa 5% (500 ml) untuk invus sekali sehari pada pasien tua dengan tuberkulosis paru,
yang mana kekebalan eritrosit tinggi.
c.

Dosis
Astragalus, 20 ml dalam 500 ml larutan glukosa 5% untuk 4 tetes infus sekali sehari selama 2
bulan telah digunakan untuk Tuberkulosis.

2. Infeksi Saluran Pernafasan Atas


Infeksi saluran pernapasan adalah infeksi yang mengenai bagian manapun saluran
pernapasan, mulai dari hidung, telinga tengah, faring (tenggorokan), kotak suara (laring),
bronchi, bronkhioli dan paru. Jenis penyakit yang termasuk dalam infeksi saluran pernapasan
bagian atas antara lain batuk pilek, sakit telinga (otitis media), radang tenggorokan (faringitis).

a.

Tanda dan gejala


Rhinorrhea ( ingusan),hidung tersumbat, mengalami rasa sakit, sakit tenggorokan, batuk
kering, otot sakit, sakit kepala, bersin, gatal atau berair mata, demam, dan kelelahan. Kotoran

romgga hidung menjadi lebih tebal dan berubah warna ( kuning, hijau, atau cokelat ) sebagai
perkembangan infeksi.
b. Diagnosis
Ketidakefektifan bersihan jalan nafas berhubungan dengan peningkatan produksi sputum,
gangguan pertukaran gas berhubungan dengan gangguan difusi oksigen yang ditandai dengan
dispnea, pernafasan cuping hidung, wheezing, PCO 2 meningkat, PO2 menurun, sianosis dan
batuk kering, ketidakefektifan pola pernafasan berhubungan dengan sekresi yang kental atau
berlebihan sekunder akibat ispa yang di tandai dengan takipneu, pernafasan cupping hidung ,
nadi meningkat, hipertermi berhubungan dengan kerusakan control suhu sekunder akibat infeksi,
resiko kekurangan volume cairan berhubungan dengan kehilangan cairan sekunder akibat
demam, nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan penurunan nafsu makan
akibat adanya penumpukan sekret.
3. Infeksi Saluran Kemih
Infeksi saluran kemih (ISK) adalah jenis infeksi yang sangat sering terjadi. ISK dapat
terjadi di saluran ginjal (ureter), kandung kemih (bladder), atau saluran kencing bagian luar
(uretra). Bakteri utama penyebab ISK adalah bakteri Escherichia coli (E. coli) yang banyak
terdapat pada tinja manusia dan biasa hidup di kolon. Wanita lebih rentan terkena ISK karena
uretra wanita lebih pendek daripada uretra pria sehingga bakteri ini lebih mudah menjangkaunya.
Infeksi juga dapat dipicu oleh batu di saluran kencing yang menahan koloni kuman. Sebaliknya,
ISK kronis juga dapat menimbulkan batu.
Mikroorganisme lain yang bernama Klamidia dan Mikoplasma juga dapat menyebabkan
ISK pada laki-laki maupun perempuan, tetapi cenderung hanya di uretra dan sistem reproduksi.
Berbeda dengan E coli, kedua bakteri itu dapat ditularkan secara seksual sehingga
penanganannya harus bersamaan pada suami dan istri.
a.

Tanda Dan Gejala


Infeksi Saluran Kemih (ISK) merupakan suatu penyakit yang ditandai dengan timbul rasa
sakit pada bagian kandung kemihnya yang disebabkan oleh infeksi bakteri yang menyebar
melalui urine atau bisa juga melalui faktor dari luar tubuh.
Penderita ISK mungkin mengeluhkan gejala hal-hal berikut:

Sakit pada saat atau setelah kencing

Anyang-anyangan (ingin kencing, tetapi tidak ada atau sedikit air seni yang keluar)

Warna air seni kental/pekat seperti air teh, kadang kemerahan bila ada darah

Nyeri pada pinggang

Demam atau menggigil, yang dapat menandakan infeksi telah mencapai ginjal (diiringi rasa
nyeri di sisi bawah belakang rusuk, mual atau muntah)

b. Diagnosis
Diagnosis ditegakan berdasarkan gejalanya yang khas. Biasanya orang yang mengalami
infeksi saluran kemih dilakukan uji mikroskopis dalam air kemih terdapat bakteri dalam jumlah
banyak, pemeriksaan lain yang dilakukan untuk membantu menegakan diagnosis adalah dengan
rontgen untuk menggambarkan ginjal, ureter, dan kandung kemih. Uretrogram retrograd, unutuk
mengetahui adanya penyempitan, diventrikula atau fistula. Sistoskopi, untuk mlihat kandung
kemih secara langsung dngan srat optik.
c.

Pengobatan Herbal

Bromelain (Bromeliaceae)
a.

Bukti ilmiah efektivitas


Dari hasil sebuah studi RCT ditemukan perbaikan dalam gejala subyektif, termasuk rasa
sakit dan pola buang air kecil, pada pasien infeksi saluran kemih dengan menggunakan produk
yang mengandung bromelain ( kimotab ). Dengan gejala, seperti hematuria dan urin protein,
WBCs, RBCs, ephitelia, dan bakteri, ditampilkan ke arah trend perbaikan.

b. Dosis
Dosis dari bromelain untuk infeksi saluran kemih belum ditemukan, namun suatu study dengan
menggunakan Kimotab mengandung 50 mg (20.000 unit) dari bromelain 1 mg (2500 unit) dari
tripsin, terbukti dapat mengobati infeksi saluran kemih dengan sukses.
Cranberry (Vaccinum Macrocarpon)
a.

Mekanisme aksi
Mekanisme aksi dari cranberry yaitu mencegah mengikatnya bakteri untuk menjadi tuan rumah
membrane sel permukaan.

b. Bukti Ilmiah Efektifitas


Pengaruh cranberry pada kandung kemih dan infeksi saluran kencing lainnya sudah dikenal.
Infeksi yang disebabkan oleh bakteri, Escherichia coli, dikenal kebanyakan orang sebagai E. coli

yang menempel ke dinding kandung kemih atau saluran kemih, dan sangat sulit untuk mengusir
dengan antibiotik setelah ada.
Cranberry mengandung glikoprotein yang mencegah E. coli dari melakukan infeksi, dan
bertindak dengan cara mencegah, bukan invasi dari bakteri itu sendiri, tetapi dengan mekanisme
yang menyebabkan penyakit ini. Minum jus cranberry secara teratur dapat mencegah cystitis
terjadi pada wanita, atau paling tidak mengurangi frekuensi kejadian.
Sekarang, bagaimanapun, ada tubuh yang berkembang bukti bahwa cranberry mungkin telah
menggunakan lebih dari sekedar untuk infeksi kandung kemih. Hal ini dikenal untuk membantu
mencegah penyakit gusi dengan mekanisme yang sama: bakteri akan dicegah dari pelekatan ke
gigi dan gusi dengan cara dari glikoprotein yang sama yang efektif dengan E. coli dan infeksi
saluran kemih.
Ada juga bukti bahwa jus cranberry dapat membantu dalam memecahkan telinga dan infeksi
pernafasan. Sebuah studi dari kelompok anak-anak pada tahun 2002 telah menunjukkan bahwa
jus cranberry dapat menghambat adhesi ke sel darah merah dari strain tertentu dari bakteri
Haemophilus influenza yang mungkin menyebabkan sebagian besar infeksi telinga bagian
tengah.
c.

Dosis
Banyak ahli juga recommened satu sampai enam 300 mg untuk 400 mg kapsul hard-gelatin
terkonsentrasi cranberry ekstrak dua kali setiap hari yang diberikan dengan air 1 jam sebelum
makan atau 2 jam setelah makan.

2. Infeksi Virus
Virus adalah infeksi partikel kecil (bahkan lebih kecil dari bakteri) yang berkembang biak
di dalam inang organisme. Meskipun mereka mengandung materi genetik (DNA dan RNA),
dapat bereproduksi dan berkembang. Virus bergantung pada organisme inang untuk bertahan
hidup dan tidak memiliki kemampuan untuk menanggapi rangsangan sehingga virus tidak
memenuhi kriteria untuk diklasifikasikan sebagai organisme hidup. Namun, virus diketahui
menginfeksi hampir semua jenis organisme, termasuk bakteri, jamur, serangga tanaman, dan
hewan.
Lebih dari 400 virus yang berbeda diketahui menyebabkan infeksi pada manusia. Infeksi
virus dapat mempengaruhi sebagian besar tubuh, termasuk hati, sistem kekebalan dan kulit.
Bagaimanapun, virus menginfeksi sebagian besar jenis sel spesifik dalam tubuh. contohnya,

human immunodeficiency virus (HIV 1 dan HIV 2) terutama daya tarik sel dengan reseptor CD4
melawan sel terhadap penyakit dan infeksi, HIV melemahkan sistem kekebalan dan dapat
berlanjut ke syndrom immunodeficiency equired (AIDS).
Tergantung dalam virus yang spesifik , infeksi dapat ditularkan dalam berbagai cara.
Banyak infeksi, seperti pilek dan flu, dapat tertular melalui inhalasi. Virus juga dapat tertular
oleh menelan makanan atau kontaminasi udara. virus yang terbawa oleh makanan umumnya
termasuk norovirus dan virus hepatitis.
Banyak gejala akibat infeksi virus dari respon kekebalan tubuh untuk patogen. Gejala
nonspesifik infeksi virus termasuk demam, menggigil, nyeri dan perasaan umum
ketidaknyamanan (malaise). gejala spesifik tergantung pada tipe spesifik dan jumlah sel-sel yang
terinfeksi dengan virus, contohnya, HPV dapat menyebabkan kutil, dan herpesvirus dapat
menyebabkan luka pada kulit. Rhinovirus dapat menyebabkan pilek, bersin, mata berair dan
hidung meler.
Beberapa infeksi virus dapat dicegah dengan vaksinasi (juga disebut imunisasi).
Vaksinasi melindungi tubuh dari patogen, seperti virus yang tidak aktif. paparan ini menginduksi
produksi antibodi spesifik yang menargetkan patogen, yang "utama" sistem kekebalan tubuh
akan melawan antigen. pasien dapat menerima vaksinasi untuk mencegah influenza, seperti
kombinasi vaksin pada anak umumnya diberikan campak, gondok dan rubella. Contoh penyakit
yang disebabkan oleh virus antara lain:
1. Influenza
Influenza (biasa disebut "flu") juga merupakan infeksi virus menular dari sistem pernafasan,
meskipun gejala flu cenderung lebih parah daripada gejala flu biasa. Virus influenza ditularkan
melalui aerosol yang di keluarkan ketika sebuah individu yang terinfeksi batuk, bersin, atau
berbicara. Virus flu juga dapat di tularkan melalui kontak dengan benda seperti telepon,
pegangan pintu, pagar atau keyboard komputer. Influenza dapat dicegah dengan vaksin, namun
memiliki tingkat mutasi yang tinggi (disebut antigenic drift dan antigenic shift) yang membantu
untuk menghindari sistem kekebalan tubuh.
Tanda dan gejala
Secara umum, influenza lebih ringan dari flu biasa. Gejala flu, seperti demam, sakit otot,
kelelahan, dan batuk non produktif, terjadi dengan frekuensi yang lebih besar dan lebih parah.
Demam dan nyeri otot dapat bertahan 3 sampai 5 hari, sedangkan batuk dan kelelahan dapat

berlangsung selama 2 minggu atau lebih. Flu sering menyebabkan muntah dan diare pada anakanak tetapi jarang terjadi pada orang dewasa. Jika tidak diobati, gejala flu dapat memperburuk
dan menyebabkan komplikasi seperti pneumonia, infeksi paru-paru.
Pengobatan Herbal
Adrographis (Andrographis paniculata)
Kelas c: bukti ilmiah tidak jelas atau bertentangan (influenza, HIV)
Klasifikasi :
Kingdom

: Plantae

Sub Kingdom

: Tracheobionta

Super Divisi : Spermatophyta

Spesies

Divisi

: Magnoliophyta

Kelas

: Magnoliopsida

Sub Kelas

: Asteridae

Family

: Acanthaceae

Genus

: Andrographis

: Andrographis Paniculata

a. Mekanisme Aksi
Andrografolida, suatu senyawa diterpen lakton yang menjadi agen aktif utama androraphis.
Secara umum, Andrographis paniculata diberikannya efek menguntungkan untuk antivirus
meskipun immunomodulation. Andrograpis dapat merangsang fungsi kekebalan tubuh dengan
meningkatkan antibodi dan antibodi phagositosis diaktifkan oleh makrofag, menawarkan potensi
manfaat dalam pengelolaan spektrum yang luas dari infeksi virus.
b.

Efektivitas bukti ilmiah


INFLUENZA. Andrographis telah menjadi populer di Skandinavia sebagai obat untuk influenza.
Penelitian klinis menggunakan persiapan Andrographis standar telah melaporkan penurunan
yang signifikan dalam durasi dan keparahan gejala, serta penurunan waktu kerja pada pasien
yang diobati untuk influenza .
HIV. Dalam percobaan dosis fase 1 pada pasien HIV, andrografolida mengangkat sel CD4+.
Namun, dosis (5mg /kg setiap hari selama 3 minggu, diikuti dengan 10mg/kg selama 3 minggu)

tampaknya tidak dapat ditoleransi dengan baik pada pasien kebanyakan. Efek sampingnya reaksi
alergi, kelelahan, sakit kepala, sakit limfadenopati, diare, dan mual.
c.

Dosis
Kebanyakan penelitian klinis telah mencoba produk standar untuk fraksi andrografolida.
Beberapa produk komersial mengandung andrographolides 4%.

d. Human Immunodeficiency Virus


Seperti virus yang menyebabkan AIDS, HIV terutama menyerang sistem kekebalan tubuh,
membuat pasien sangat rentan terhadap infeksi oppurtunistic. Infeksi opurtunistic disebabkan
oleh patogen yang umumnya tidak mempengaruhi sistem kekebalan tubuh yang sehat. HIV
terutama menginfeksi dan menghancurkan CD4+ Tcell. Orang yang sehat memiliki CD4+
jumlah sel CD4 antara 600 dan 1200 sel per mikroliter (mcL) darah.
Tanda dan gejala
Banyak pasien tidak menunjukkan gejala saat pertama terinfeksi HIV. Dari 1 sampai 2 bulan
setelah infeksi, hampir semua pasien HIV mengalami gejala seperti flu yang berlangsung sekitar
1 minggu. Selama beberapa bulan berikutnya, pasien biasanya tidak memiliki gejala penyakit
tersebut. Setelah periode ini berakhir tanpa gejala, gejala mungkin termasuk memperbesar
kelenjar getah bening, kelelahan, kehilangan berat badan, demam dan berkeringat, infeksi jamur,
persisten atau sering dari vagina, ruam kulit terus-menerus, kulit terkelupas, penyakit radang
panggul pada wanita dan jangka pendek kehilangan memori. Sebagai sistem kekebalan tubuh
terus melemah, pasien akhirnya dapat berkembang menjadi AIDS. Selama tahap ini, pasien
memiliki risiko terbesar terkena infeksi yang mengancam jiwa opportunitistik
Pengobatan Herbal
Beta-sitosterol
Kelas

c:

bukti

ilmiah

tidak

jelas

atau

bertentangan

(HIV)

MX
a.

Mekanisme aksi
Beta sitosterol adalah salah satu pitosterol makanan yang paling umum (sterol) ditemukan dan
disintesis secara eksklusif oleh tanaman. Beta sitosterol glukosida melekat beta sitosterol.
Fitosterol lainnya termasuk campesterol dan stigmasterol stanol jenuh turunan dari sterol.
kemungkinan mekanisme untuk efek dalam mempertahankan CD 4 + jumlah sel peningkatan t
respon

seluler

penolong,

yang

dapat

menghambat

replikasi

virus.

Ilmiah bukti effectiveess. Data penelitian bahwa beta sitosterol dan beta sitosterol glukosida
memiliki efek imunomodulasi. Oleh karena itu, sterol telah dipelajari dalam kombinasi dalam
pengobatan HIV. menurut penelitian awal, moducare (campuran proprientary mengandung 20
mg beta sitosterol dan 0,2 mg beta sitosterol glukosida) dipertahankan CD4 + count pada pasien
HIV positif yang tidak minum obat retroviral.
b.

Dosis
Pasien HIV telah mengambil satu kapsul dari campuran milik sterol / sterolin suplemen
(moducare: 20 mg b sitosterol, 0,2 mg glikosida) tiga kali sehari oleh mounth, 30 menit sebelum
makan.

Bitter melon (Momordica charantia)


Kelas c: bukti ilmiah tidak jelas atau bertentangan (HIV)

Klasifikasi
Kingdom: Plantae
Subkingdom: Tracheobionta
Super Divisi: Spermatophyta
Divisi: Magnoliophyta
Kelas: Magnoliopsida
Sub Kelas: Dilleniidae
Ordo: Violales
Famili: Cucurbitaceae
Genus: Momordica
Spesies: Momordica charantia L.
a.

Mekanisme Aksi
Aktivitas antivirus diamati in vitro telah dikaitkan dengan protein 30 kd disebut MAP 30, yang
telah diisolasi dari biji pare. Protein ini telah dilaporkan menghambat integrase virus HIV dan
menyebabkan relaksasi ireversibel superkoil asam nukleat virus. Perubahan ini diperkirakan
menghambat integrasi virus ke dalam genom sel inang. Tingkat infeksi limfosit t dengan HIV1
dan tingkat penurunan replikasi virus dalam sel yang terinfeksi juga telah dilaporkan secara in
vitro.

b. Ilmiah bukti effectiveess


Dalam sebuah laporan kasus, jumlah CD4 dan cd4/cd 8 rasio meningkat pada pria infecten hiv
setelah ia minum juise pare (atau kombinasi dari juise dan rebusan) selama 1 tahun. Karena rasa
tidak enak, pasien daripada menggunakan enema, memegang dan di tas serted atau jarum suntik
recal sampai juise / rebusan diserap. Setelah 7 hari dari terapi dubur, energi cepat meningkat dan
stamina psycal dan nafsu makan meningkat. Setelah 1 tahun terai, CD4 nya hitungan sangat
meningkat dan rasio CD4/CD8 nya kemudian kembali normal. Dia tidak lagi memiliki sinusitis
akut atau infeksi berulang respiratoty dan tidak memiliki efek samping yang serius dari terapi
pare.
c.

Dosis
Dosis pare untuk HIV belum beeb ditentukan. Namun dalam satu laporan kasus 10 oz jus pare
(atau kombinasi dari jus dan rebusan) diambil 5 hari seminggu selama 1 tahun alternatif, retensi
enema rektal (16 oz sehari) digunakan

e.

Herpes Virus
Herpes virus terdiri lebih dari 100 virus yang menginfeksi manusia dan hewan lain,
menyebabkan berbagai kondisi dengan tanda-tanda dan gejala yang unik.
Pembagian virus ke dalam 3 subfamili berikut:

1.

Alfa-herpesvirinae: termasuk herpes simpleks virus 1 dan 2 (HSV-1, HSV-2) dan herpesvirus
manusia 3 (HHV-3) juga dikenal sebagai varecella-zoter virus (VSV)

2.

Beta-herpesvirinae: termasuk HHV-5 (sitomegalovirus), HHV-6 (manusia B-cell lymphotropic


virus dan Roseolovirus) dan HHV7.

3.

Gamma herpesvirinae HSV, lymphocryptovirus dan HSV-8 Semua herpesvirus mempunyai


beberapa sifat umum termasuk gejala aktif diikuti oleh (tidak aktif) tanpa gejala. Periode tidak
aktif dapat berlangsung selama sebulan, setahun, atau seumur hidup. Tingkat keparahan gejala
herpes tergantung pada jenis virus yang menyebabkan infeksi.

Tanda Dan Gejala


Herpes simpleks virus tipe 1 (HSV atau HHV 1) HSV1 adalah penyebab utama infeksi herpes
oral (juga disebut herpes labialis). Hal ini mudah menular dan merupakan bentuk yang paling
umum dari virus herpes simplex. Herpes Oral (pilek atau demam) mempengaruhi 15% sampai
30% dari populasi dan kebanyakan orang terinfeksi antara 6 bulan dan 3 tahun. Gejala utama dari
herpes oral, pilek atau luka terletak sekitar bibir dan ujung mulut. Seringkali, kesemutan,

terbakar, atau gatal-gatal terjadi sebelum pilek muncul. HSV-1 juga dapat menyebabkan gejala
dari infeksi herpes genital.
Terapi obat herbal
1. Aloe vera
Kelas b

: bukti ilmiah yang baik (herpes genital)

Kelas c

: bukti ilmiah tidak jelas atau bertentangan(infeksi HIV)

Klasifikasi :
Kerajaan: Plantae
Clade: Angiosperma
Clade: Monokotil
Order: Asparagales
Keluarga: Xanthorrhoeaceae
Subfamili: Asphodeloideae
Genus: Pohon gaharu
Spesies: A. vera
Mekanisme Aksi Lidah buaya
Lidah buaya memiliki sifat antivirus, yang berisi asetilmannan polisakarida yang larut air. Lidah
buaya telah terbukti dapat merangsang sistem kekebalan tubuh dengan mengaktifkan makropag.
Prinsip merangsang makropag dari asetilmannan pada berat molekul yang tinggi polisakarida
aloeride. Efek antivirus dari lidah buaya dari hasil inferensi dengan sintesis DNA. Menurut
penelitian in vitro, acemannan bertindak sinergis dengan azidothymidine(AZT) dan asiklovir
(antivirus) untuk menghambat replikasi HIV1 dan HSV 1. Efek antivirus terkait dengan
modifikasi dari glikosilasi dari glikoprotein virus. Acetylmannans juga menunjukkan efek
langsung pada virus HSV dan penghambatan replikasi. asetilmanan telah terbukti untuk
meningkatkan respon limfatik alloantigens dengan meningkatkan pelepasan interleukin 1 dari
monosit.
Ilmiah bukti keefektifan
Virus herpes simpleks, menurut uji coba terkontrol secara acak (RCT), aplikasi topical dari lidah
buaya mungkin bermanfaat untuk herpes genital pada pria. waktu penyembuhan lebih rendah
dari crem lidah buaya dibanding gel Human immunodeficiency virus (HIV). Hasil Studi
menunjukkan potensi manfaat lidah buaya dalam kombinasi dengan antivirus lainnya (contoh:

AZT) untuk pengobatan HIV. Acemanan menaikkan tingkat CD8 + namun tidak berpengaruh
pada jumlah CD4 pada pasien yang terinfeksi HIV. Kenaikan juga dicatat dalam sirkulasi
monosit dan makrofag, pagositosit aktif dan mutlak T4, T8 dan p24 pada tingkat inti antigen.
Penelitian klinis lain tidak menemukan efek menguntungkan ketika acemannan digunakan
sebagai tambahan terhadap terapi antiretroviral.

Dosis
Untuk herpes genital, pasien telah diobati dengan penggunaan topikal dari 0,5% krim lidah
buaya atau gel hidrofilik digunakan sehari tiga kali, sampai 2 minggu. Standar Ekstrak
acetylmannan telah diberikan secara oral dalam dosis mulai dari 800 sampai 1600mg setiap hari
dalam standar terapi antiretroviral

2. Lemon balm
Kelas b: bukti ilmiah yang baik (herpes simpleks infeksi virus)
Klasifikasi :
Kerajaan: Plantae
(Unranked): Angiosperma
(Unranked): Eudicots
(Unranked): Asterids
Order: Lamiales
Keluarga: Lamiaceae
Genus: Melissa
Spesies: M. officinalis
Mekanisme aksi
Lemon Balm adalah anti-virus, sehingga teh besar untuk minum jika Anda merasa di bawah
cuaca.. James Duke menyebutkan bahwa Balsem Lemon dapat membantu dengan Sindrom
Kelelahan Kronis dan Herpes zoster, karena aksi anti-virus
Salah satu kunci kualitas Lemon Balm ini adalah sebagai obat penenang. Ini menenangkan perut
gugup, kolik, atau kejang jantung. Daun terkenal untuk tekanan darah juga lebih rendah. Hal ini
sangat lembut, meskipun efektif, sehingga sering disarankan untuk anak-anak dan bayi. Lemon
Balm teh telah terbukti dapat menghambat pembelahan sel-sel tumor. Hal ini juga dapat
bermanfaat bagi orang-orang dengan penyakit Grave-studi menunjukkan bahwa ramuan yang
sedikit menghambat hormon thyroid-stimulating dan membatasi penyakit Grave, kondisi
hipertiroid.
Anti-histamin tindakan Lemon Balm adalah berguna untuk mengobati eksim dan sakit kepala
dan menyumbang tradisi berabad-abad lama menempatkan daun segar pada gigitan serangga dan

luka. Sebuah anjuran Balm Lemon juga dapat membantu mengurangi pembengkakan terkait
dengan gout.
Melalui penelitian, Lemon Balm telah jelas menunjukkan kemampuan untuk mempengaruhi
sistem limbik otak dan "melindungi" otak dari rangsangan yang kuat dari tubuh dan harus
menjadi bagian dari setiap rumus ADHD. Baunya jauh lebih baik daripada Ritalin, juga Tanin
yang terdapat dalam lemon dilaporkan memiliki sifat antivirus, seperti senyawa polifenol,
rosmarinic, caffeic, dan asam ferulat.Penelitian melaporkan bahwa air ekstrak lemon balm
mempuyai efek antivirus terhadap penyakit newcastle virus, Semliki flores virus, virus
influenza, myxoviruses, vaccinia dan HSV. Ekstrak Lemon balm dan asam rosmarinic yang
menunjukan sifat antivirus terhadap HIV1. Studi yang dilakukan untuk menilai efek antivirus
dariekstrak lemon blam pada HSV1 telah memberikan hasil yang berbeda dari (M1, M2, M3,
M4) mempunyai pengaruh yang berbeda terhadap virus. Studi menilai efek antivirus dari lemon
balm pada HSV-2 menunjukkan bahwa komponen minyak atsiri dari lemon balm menghambat
replikasi.
Efektifitas bukti Ilmiah
Di eropa, lemon balm telah banyak digunakan sebagai pengobatan topikal antivirus untuk herpes
genital dan oral. Diterapkan pada tanda pertama dari sebuah penelitian untuk pencegahan herpes.
Bredasarkan studi klinis, krim 1% dari lemon balm standar 70:1 ekstrak skor yang lebih rendah
gejala, mempersingkat waktu penyembuhan, mencegah penyebaran infeksi dan mengurangi
kekambuhan HSV.
Dosis
cream 1% yang berisi standar 70:1 ekstrak (lomahephan), pemakaian topical empat kali sehari
selama 5 sampai 10 hari, memiliki menunjukan efektivitas dalam pengobatan herpes virus
(HSV).
3. Infeksi Jamur
Jamur adalah organisme multiselular yang membentuk spora dan termasuk turunan
lumut, jamur, dan ragi. mereka dapat ditemukan di hampir setiap jenis habitat, termasuk tanah,
air tawar, dan air garam. Namun, mereka paling umum berada di lingkungan yang gelap,
lembab, dan hangat. Jamur sering ditemukan di dalam tanah, pada makanan, dan pada kulit.
Banyak jenis jamur yang berbahaya bagi manusia. Namun, beberapa khamir dan jamur mungkin
menular, dan beberapa jamur termasuk jamur tertentu, beracun atau dapat menyebabkan reaksi
alergi parah jika tertelan.
ketika jamur memasuki tubuh manusia, maka dapat menyebabkan infeksi lokal atau
sistemik. Penyebab penyakit jamur, dapat memasuki tubuh melalui kulit, hidung, vagina, kuku
atau mulut, dan daerah-daerah tubuh yang paling mungkin terkena jamur. Infeksi jamur sering
diklasifikasikan oleh siklus infeksi, daripada jenis organisme penyebab infeksi. Beberapa jenis
jamur dapat menginfeksi berbagai jenis infeksi. Jamur yang menginfeksi kulit secara kolektif
dikenal sebagai tinea. dermatofit banyak yang dapat menyebabkan infeksi biasanya tinggal di

kulit dengan kondisi tidak menular. di mana daerah tubuh yang sering lembab, namun jamur
dapat tumbuh tak terkendali meskipun orang dapat acquirea infeksi jamur kulit, mereka yang
berkeringat banyak (misalnya, atlet, orang yang kelebihan berat badan ) yang paling sering
terinfeksi, lingkungan yang hangat dan berkeringat mendorong pertumbuhan jamur.
Adanya infeksi jamur, gejala bervariasi tergantung pada jenis dan tingkat keparahan
infeksi, serta bagian tubuh yang terinfeksi. pasien harus mencari saran dari tenaga medis
professional

jika gejala-gejala tersebut berkembang. kebanyakan infeksi jamur tidak

menyebabkan masalah kesehatan yang serius. Namun jika tidak diobati beberapa infeksi jamur
dapat merusak kulit atau kuku. jamur dapat menyebar ke bagian lain dari tubuh dan bahkan
menyebabkan kematian pada kasus berat.
infeksi jamur diobati dengan obat anti jamur yang dapat diberikan secara topikal, oral,
atau intravena. jika didiagnosis dan diobati dengan cepat, penderita sebagian besar dengan
infeksi jamur sembuh sepenuhnya.

a. Tinea capitis dan tinea corporis ( Kurap )


Istilah kurap agak menyesatkan karena agen infeksi bukanlah 'worm' melainkan jamur yang
tumbuh dalam bentuk lingkaran. tinea capitis mengacu kurap dari kulit kepala, dan tinea corporis
adalah jenis yang sama dari terjadinya infeksi di tempat lain di tubuh. keduanya sangat menular
dan dapat menyebar melalui kulit ke kulit. pasien dapat terkena jamur setelah menyentuh hewan
yang terinfeksi. anjing, kucing, musang, kelinci, kambing, dan babi adalah salah satu hewan
yang dapat tempat berkembangnya kurap. pasien juga dapat terinfeksi setelah menyentuh benda
(handuk, pakaian, seprei) orang yang terinfeksi atau hewan yang sebelumnya disentuh.
Tanda dan gejala :
pasien dengan infeksi jamur lokal pada kulit (misalnya, tinea kapitis atau korporis) biasanya
mengalami ruam, bengkak berbentuk lingkaran pada kulit. kulit mungkin dengan skala kecil dan
gatal titik-titik hitam kecil dapat muncul pada kulit kepala, dan pasien mungkin kehilangan patch
kecil rambut, yang tumbuh kembali setelah pengobatan dimulai.

b. Kandidiasis
Jamur Candida albicans ditemukan hampir di semua tempat di lingkungan dan sering
berkolonisasi di rongga mulut dari orang yang sehat. juga dapat ditemukan dalam flora normal
vagina. infeksi candida bersifat "oportunistik", terjadi pada individu dengan sistem kekebalan
yang lemah. Kandidiasis dapat menginfeksi mulut (oral candidiasis atau oral thrush), esophagus
(kandidiasis eshophageal), atau vagina (kandidiasis vulvovaginal, umumnya dikenal sebagai
"infeksi jamur").

keasaman lambung (pH 1 sampai 2) biasanya cukup untuk menekan pertumbuhan jamur
yang paling. Namun, obat yang menekan produksi asam lambung, seperti H2 blocker (misalnya,
Ranitidine) dan inhibitor pompa proton (misalnya, pantoprazole), dapat mempengaruhi beberapa
pasien untuk infeksi jamur pada saluran pencernaan bagian atas, seperti esofagitis candida
menular. Kandidiasis vagina (infeksi jamur) adalah umum pada pasien sehat dan
imunocompromised. penelitian memperkirakan bahwa sekitar 75% wanita memiliki setidaknya
satu infeksi vagina kandida selama hidup mereka, dan sampai 45% pengalaman dua atau lebih.
ada beberapa faktor yang menyebabkan peningkatan risiko perkembangan infeksi jamur vagina,
termasuk kehamilan, penggunaan antibiotik, tingginya estrogen pada pengendalian kelahiran,
diabetes melitus, pakaian ketat, atau memiliki penyakit menular seksual (PMS).
Infeksi Candida biasanya diobati dengan antijamur dioleskan ke daerah infeksi. Pengobatan
umumnya berlangsung 10 sampai 14 hari. dosis tunggal pengobatan juga tersedia. beberapa
pasien menerima pengobatan sistematis untuk kandidiasis.

Tanda dan gejala :


Gejala kandidiasis bervariasi, tergantung pada bagian tubuh yang terkena. gejala sariawan
dapat berkembang tiba-tiba dan biasanya melibatkan krem putih, gejala dilihat dari lidah bagian
dalam, gusi, dan langit-langit mulut. amandel juga dapat terpengaruh. Gejala ini sering
menyakitkan dan dapat menyebar ke kerongkongan (kandidiasis esofagus), lambung, dan paruparu. Hal ini lebih mungkin terjadi jika sariawan tidak diobati atau jika pasien sangat
immunocompromissed. Gejala umum dari kandidiasis esofagus termasuk nyeri tenggorokan atau
kesulitan menelan. demam dapat menunjukkan bahwa infeksi telah menyebar ke luar
kerongkongan.
Gejala umum dari kandidiasis vulvovaginal termasuk gatal, berair atau curdlike keputihan,
eritema vagina (kemerahan), dispareunia (nyeri saat berhubungan seksual), buang air kecil sakit,
bengkak dan labia vulva, vagina. Gejala umumnya memburuk selama menstruasi karena
perubahan hormonal yang dapat menyebabkan lingkungan yang lebih baik untuk pertumbuhan
jamur.

c.

Tinea versikolor
Panu juga disebut Pityriasis versicolor, merupakan jenis yang paling umum dari infeksi
jamur kulit dan memiliki bentuk kecil yang dapat berubah warna pada kulit. infeksi umumnya
memburuk selama cuaca panas dan lembab. panu biasanya disebabkan oleh ragi Malassezia

furfur, yang mungkin menjadi bagian dari flora normal kulit. banyak faktor, termasuk cuaca
panas dan lembab, imunosuppression, perubahan hormonal, keringat berlebihan, dan kulit
berminyak, dapat memicu pertumbuhan jamur tak terkendali dan menyebabkan infeksi,
mungkin diperlukan waktu beberapa minggu untuk krim antijamur dan lotion untuk
menghilangkan jamur sepenuhnya dari tubuh.

Tanda dan gejala :


Gejala panu biasanya berbentuk lingkaran kecil dari kulit yang dapat berubah warna,
tumbuh perlahan. sebagai akibatnya, gejala yang paling jelas biasanya setelah kulit terkena sinar
matahari. bentuk kulit bersisik mungkin berbagai warna, seperti putih, merah muda, atau coklat
gelap. kulit yang terkena mungkin juga gatal. punggung, dada, leher, dan lengan atas yang paling
mungkin akan terpengaruh. Gejala mungkin muncul atau memburuk selama panas, cuaca
lembab.

d. Pengobatan Herbal
1. Jeruk nipis ( Citrus aurantium )
kelas c: bukti ilmiah tidak jelas atau bertentangan (infeksi jamur).
Klasifikasi :
Kingdom

: plantae

(unranked)

: Angiospermae

(unranked)

: Eudicots

(unranked)

: Rosids

Orde

: Sapindales

Family : Rutaceae

Genus

: citrus

Species

: C. Aurantium

Mekanisme aksi :
Ekstrak jeruk nipis berasal dari tanaman Bitter aurantium, yang mengandung alkaloid
synephrine dan p-octopamine. molekul ini biasanya disebut sebagai "bahan aktif" pada label
produk. flavonoid, termasuk limonene, hesperidin, noehesperidin, naringin, dan tangaretin, juga
hadir dalam kulit, bunga, dan daun. kandungan flavonoid tercatat sebagai yang lebih tinggi
dalam bunga dan daun. jeruk nipis juga berisi bergapten furocoumarins dan oxypeucedanin, yang
memiliki sifat photosensitizing dan photoreactiv. jeruk nipis dilaporkan memiliki berbagai sifat

antimikroba.Dalam penelitian in vitro telah menemukan minyak jeruk nipis untuk aktivitas
fungistatik dan fungisida terhadapberbagaispesies patogen dermatofit.

Bukti ilmiah efektivitas :


ada beberapa bukti klinis yang mendukung penggunaan minyak jeruk nipis sebagai agen
antijamur topikal. pasien dengan infeksi dermatofit sembuh dalam waktu 3 minggu pengobatan
menggunakan

minyak

jeruk

nipis

sebagai

campuran

emulsi

atau

alkohol

atau

dalambentukmurni.

Dosis:
ekstrak jeruk nipis telah dibakukan 4% sampai 6% synephrine untuk thermogenik. dosis jeruk
nipis digunakan untuk mengobati infeksi jamur dermatologi seperti tinea corporis, tinea cruris,
tinea pedis dan telah mencampurkan emulsi 25% minyak jeruk nipis tiga kali sehari, 20%
minyak jeruk nipis dalam alkohol tiga kali sehari, dan minyak jeruk nipis 100% sekali sehari
selama 2 sampai 3 minggu.

2. kayu manis (Cinnamomum spp)


kelas c: bukti ilmiah jelas atau conficting (kandidiasis oral)
Klasifikasi :
Kerajaan : plantae
Divisi : magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Ordo : laurales
Family : lauraceae
Genus : Cinnamomum
Spesies : C.verum

Mekanisme aksi :
minyak kayu manis memiliki efek penghambatan yang signifikan terhadao beberapa jamur
secara in vitro. trans-cinnamaldehyde, komponen dalam minyak Cinnamomum zeylanicum,
adalah yang paling aktif terhadap 17 micromycetes, minyak esensial dari spesies Cinnamomum
beberapa menunjukkan aktivitas anticandidal dan antidermatophytic in vitro. C. zeylanicum
memiliki aktivitas kuat secara in vitro terhadap resiko resisten flukonazol dan flukonazol yang
rentan terhadap isolat candida.

Bukti ilmiah efektivitas :


Bukti aktivitas in vitro dari cinnamom yang rentan terhadap flukonazol isolat candida
menyebabkan pilot studi menggunakan cinnamom untuk mengobati kandidiasis oral pasien HIVpositif. perbaikan gejala klinis dan dicatat dalam tiga dari lima pasien yang memakai lozenges
cinnamom selama 1 minggu.

Dosis :
dalam studi percobaan, delapan lozenges dari permen cinnamom tersedia secara komersial
diambil setiap hari selama 1 minggu oleh pasien dengan HIV dan kandidiasis oral.

3. Delima (Punica granatum)


kelas c: bukti ilmiah tidak jelas atau bertentangan (antijamur)

Klasifikasi :
Kingdom : plantae
(unranked) :Angiospermae
(unranked): eudicots
(unranked):rosids
Order : myrtales
Family : Lythraceae
Genus : Punica
Spesies : P. Granatum

Mekanisme aksi :
studi klinis telah menunjukkan candida albicans menjadi sensitif terhadap delima. Namun,
mekanisme yang tepat dari aksi delima untuk infeksi jamur belum dipahami dengan baik.

Bukti ilmiah efektivitas :


Ekstrak delima terbukti sama efektifnya dengan miconazole (daktarin) gel oral ketika digunakan
secara topikal untuk mengobati kandidiasis asociated dengan stomatitis gigi tiruan dalam uji
coba terkontrol secara acak (RCT). gel diaplikasikan tiga kali sehari selama 15 hari. juga, ekstrak
delima dalam kombinasi dengan ekstrak centella asiatica ditemukan memiliki manfaat signifikan
dalam pengurangan plak dibandingkan dengan plasebo.

Dosis :
Delima gel telah digunakan tiga kali sehari selama 15 hari untuk mengobati stomatitis gigi
tiruan.
4.

bawang putih (allium sativum)

kelas C: bukti ilmiah tidak jelas atau bertentangan (antijamur topikal)


Mekanisme aksi :
aktivitas antimikroba bawang putih telah menjadi pelengkap dengan sulfur yang mengandung
senyawa dalam minyak bawang putih. minyak berbau tajam ini disebut "allicin" pada
pertengahan 1990-an. senyawa sulfur Alliin (S-alil-1-sistein sulfoksida) menghasilkan allicin
(diallyl thiosulfinate) paling allinase enzim saat dihancurkan atau ditumbuk. bahan aktif lain
berpotensi yang berasal dari bawang putih termasuk peptida, steroid, terpenoid, flavonoid, fenol,
dan lainnya yang mengandung sulfur senyawa yang terbentuk ketika allicin dimetabolisme.
mekanisme yang tepat dari efek aktivitas bawang putih yang mendasari masih belum jelas dan
dapat bervariasi sesuai dengan persiapan dan efek terapeutik.
bawang putih telah dibuktikan secara in vitro memiliki beberapa aktivitas terhadap patogen
termasuk jamur. Alliin dan allinase ditemukan dalam kompartemen terpisah namun berdekatan
dari siung bawang putih, ketika bawang putih dihancurkan, allicin menghasilkan senyawa
antimikroba. allicin dapat menghambat tiol mengandung senyawa dan sistem enzim berbagai
DNA, RNA, dan sintesis protein. aktivitas antimikroba minyak bawang putih mungkin lebih kuat
dari bubuk bawang putih pada suatu unit dasar.
konsentrasi hambat minimum (MIC) dari ekstrak bawang putih aquoes (USIA) terhadap enam
ragi klinis isolat berkisar antara 0,8 sampai 1,6 mg / ml dalam satu studi. bawang putih muncul
untuk mengubah struktur dan integritas dinding sel (sekaligus mengurangi fosfatidilkolin).
konsumsi oksigen dari sel ragi dapat menurunkan kadar lipid total. bawang putih juga terbukti
meningkatkan konten fosfatidilkolin dari dinding sel (sekaligus mengurangi fosfatidilkolin).

konsumsi oksigen dari sel ragi juga dikurangi dengan bawang putih. kegiatan anticandidal dari
AGE itu antagonized oleh tiol, termasuk L-sistein, gluthatione, dan 2-mercaptoethanol. efek
AGE pada sintesis macromolecul dari candida albicans menunjukan bahwa protein dan sintesis
asam nukleat dihambat dan menangkap sintesis lipid. antagonisme sintesis lipid mungkin
menjadi komponen kegiatan anticandidal bawang putih.
4. Infeksi parasit
Parasit merupakan organisme yang hidup pada organisme lain yang disebut host, selama
dan sebagian dari siklus hidupnya dalam hubungannya dengan parasit. Parasit bergantung pada
sel host untuk bertahan hidup dan memperoleh makanan dan atau perlindungan dari inangnya.
Parasit mungkin tidak merugikan sel inang tetapi sebaliknya sel inang tidak memberikan manfaat
pada parasit. banyak organisme dianggap parasit, termasuk hewan, tumbuhan, jamur, serangga,
cacing, protista, bakteri, dan virus. Namun, hanya sebagian kecil yang dapat menyebabkan
penyakit menular pada manusia dan hewan lainnya. Dan parasit penyebab utama sebagian besar
kematian di daerah tropis dan subtropis di dunia.
Parasit yang hidup di dalam sel inang mereka disebut endoparasit, mereka dapat masuk
ke dalam tubuh melalui lubang di kulit, selaput lendir, atau mulut. Parasit yang hidup pada
permukaan sel inang disebut ectoparasitic. Beberapa penyebab penyakit yang disebabkan oleh
mikroorganisme parasit yang ditularkan melalui ectoparasit, seperti penyakit menular yang
disebabkan oleh bakteri Borrelia Burgdorferi yang ditularkan melalui gigitan. Meskipun
nyamuk menghisap darah dan makanan dari manusia dan hewan lainnya, namun mereka tidak
bersifat ectoparasit karena mereka tidak hidup di dalam sel inang. Namun, nyamuk adalah vektor
dari malaria, yang disebabkan oleh parasit protozoa genus plasmodium yang diperoleh melalui
gigitan nyamuk.
Setiap jenis parasit mempengaruhi tubuh manusia dengan cara berbeda. Pada malaria,
beberapa masuk pada sel manusia seperti sel darah merah ( RBCs ), sedangkan yang lain hidup
di usus dan menyerap nutrisi dari makanan yang dimakan oleh manusia itu sendiri.
a.

Malaria
Malaria adalah penyakit yang disebabkan oleh parasit bernama Plasmodium Falciparum.
Penyakit ini ditularkan melalui gigitan nyamuk yang terinfeksi parasit tersebut. Penyakit ini
paling umun terjadi di daerah tropis dan subtropics seperti afrika, asia, timur tengah, amerika
selatan, dan amerika tengah. Menurut pusat pengendalian dan pencegahan penyakit ( CDC )

amerika serikat, sekitar 350 500 juta pasien terinfeksi malaria setiap tahunnya. Malaria dapat
diobati dengan diberikan obat antimalaria. Namun, banyak terjadinya resistensi obat yang
merupakan masalah yang berkembang di banyak Negara.
Tanda dan gejala
Gejalanya menggigil, demam, dan berkeringat. Gejala ini terjadi pada siklus 1,2, setiap 3 hari
atau jika tidak di obati. beberapa orang juga dapat mengalami diare, sakit kuning, batuk, mual,
dan muntah.
Patofisiologi
Parasit Plasmodium yang berkembang biak dengan cara memisahkan tubuh dapat
berkembang biak di dalam sistem hati manusia dengan sangat cepat menjadi ribuan hanya dalam
beberapa menit setelah parasit ini disuntikan oleh nyamuk Anopheles betina yang sedang makan.
Terdapat dua tahap perkembangan penyakit malaria, yaitu tahap exoerthrocitic dan tahap
erithrocitic. Tahap exoeriyhrocitic adalah tahap dimana terjadinya infeksi pada sistem hati (liver)
manusia yang disebabkan oleh parasit plasmodium, sedangkan tahap erithrocitic adalah tahap
terjadinya infeksi pada sel darah merah (eritrosit).
Setelah masuk melalui darah dan sampai di sistem hati manusia, parasit ini akan berkembang
biak dengan cepat yang kemudian keluar dan menginfeksi sel darah merah, yang mana proses
inilah yang menimbulkan timbulnya demam pada penderita malaria. Selanjutnya adalah parasit
plasmodium akan terus berkembang biak dalam sel darah merah yang kemudian keluar untuk
menginfeksi sel darah merah lain yang masih sehat, hal inilah yang menyebabkan terjadinya
gejala panas atau demam naik turun pada penderita malaria.
Walaupun sebenarnya sistem limpa manusia bisa menghancurkan sel darah merah yang terinfeksi
oleh parasit, tetapi parasit plasmodium jenis falciparum dapat membuat sel darah merah
menempel pada pembuluh darah kecil dengan cara melepaskan protein adhesif, sehingga dengan
begini sel darah merah yang terinfeksi tidak dapat masuk kedalam sistem limpa untuk
dihancurkan. Dengan kemampuan inilah plasmodium falciparum sering menjadi penyakit
malaria akut, karena dengan kemampuan menempelkan sel darah merah yang telah terinfeksi di
dinding pembuluh darah kecil secara simultan sehingga dapat menyumbat peredaran darah ke
otak yang sering mengakibatkan kondisi koma pada penderita penyakit malaria (lihat gambar di
atas).

Lain halnya dengan sebagian parasit plasmodium jenis vivax atau ovale tidak mempunyai
kecenderungan yang mematikan seperti plasmdium falciparum tetapi dengan kemampuan
menghasilkan hipnosoites yang tetap aktif selama beberapa bulan bahkan tahun, sehingga
penderita penyakit malaria yang disebabkan plasmodium ini sering mengalami malaria yang baru
kambuh dan kambuh lagi selama beberapa bulan bahkan tahun setelah terinfeksi pertama kali,
dan sangat sulit dibasmi secara tuntas dari dalam tubuh manusia terinfeksi.
Etiologi
Plasmodium adalah parasit yang termasuk vilum Protozoa, kelas sporozoa. Terdapat empat
spesies Plasmodium pada manusia yaitu : Plasmodium vivax menimbulkan malaria vivax
(malaria tertiana ringan). Plasmodium falcifarum menimbulkan malaria falsifarum (malaria
tertiana berat), malaria pernisiosa dan Blackwater faver. Plasmodium malariae menimbulkan
malaria kuartana, dan Plasmodium ovale menimbulkan malaria ovale.
b. Infeksi cacing tambang
infeksi cacing tambang disebabkan oleh salah satu cacing gelang, Ancylostoma duodenale
atau Necator americanus. Peneliti memperkirakan bahwa sekitar 25% dari populasi dunia
terinfeksi cacing tambang. manusia terinfeksi cacing tambang melalui kontak dengan tanah yang
terkontaminasi. larva dapat memasuki kulit dan dapat masuk ke darah di paru-paru yang
akhirnya mencapai tenggorokan, di mana mereka batuk dan menelan. Selain itu larva memasuki
saluran pencernaan, mereka menempel pada dinding usus halus. cacing tambang dewasa dapat
hidup sampai 10 tahun, hidup di darah dan menjadi tempat hidup. jika tidak diobati, infeksi
cacing tambang dapat menyebabkan sakit perut dan defisiensi zat besi.

Tanda dan gejala :


Penderita dengan kebanyakan infeksi cacing tambang tidak mengalami gejala. beberapa pasien
mengalami ruam kulit, gatal, hingga bengkak dimana cacing masuk ke dalam tubuh. ketika
cacing masuk ke paru-paru, beberapa pasien mengalami gejala mirip dengan asma atau
pneumonia, seperti demam, batuk terus-menerus, mengi, atau kesulitan bernapas. ketika cacing
masuk ke usus, pasien mungkin mengalami nyeri perut, nafsu makan menurun, diare, penurunan
berat badan, dan gas yang berlebihan.

c.

Ascariasis
Ascariasis adalah jenis infeksi parasit yang disebabkan oleh Ascaris lumbricoides cacing
gelang. manusia terinfeksi setelah mereka menelan telur mikroskopis parasit. parasit dapat
ditularkan oleh manusia dari makanan yang tumbuh di tanah yang terkontaminasi dengan
kotoran manusia yang dapat digunakan sebagai pupuk tanaman. ketika telur yang tertelan,
mereka tumbuh menjadi larva. Pada orang dewasa yang bisa berada di dalam usus, di mana
mereka makan makanan yang masuk ke dalam tubuh. Cacing dewasa dapat tumbuh hingga 15
inci (38 cm) panjang dan dapat hidup sampai 2 tahun. cacing betina dewasa bisa menghasilkan
lebih dari 200.000 telur sehari, yang diekskresikan dalam tinja penderita. Ascariasis dianggap
sebagai jenis yang paling umum dari infeksi cacing gelang pada manusia. peneliti
memperkirakan bahwa sekitar 25% dari populasi dunia terinfeksi dengan parasit ini. di Amerika
Serikat, sebagian besar infeksi terjadi di daerah pedesaan yang memiliki iklim hangat, seperti
negara amerika selatan.

Tanda dan gejala :


Gejala Ascaris dapat berkisar dari ringan sampai berat, tergantung pada jumlah parasit dalam
tubuh dan di mana mereka menjajah. jika hanya beberapa parasit yang dikonsumsi, penderita
umumnya mengalami sedikit gejala jika ada. jika larva masuk ke paru-paru, pasien mungkin
mengalami gejala yang mirip dengan pneumonia, seperti batuk terus-menerus, sesak napas, dan
mengi. saat larva mencapai usus dan berkembang menjadi dewasa, gejala ringan atau sedang
meliputi nyeri perut, mual, diare, dan tinja kadang berdarah. infeksi berat dapat menyebabkan
sakit perut, kelelahan, muntah, atau kehilangan berat badan. pada beberapa pasien, cacing dapat
dilihat dalam muntahan atau tinja atau bahkan mungkin muncul dari mulut atau hidung.

d. Dracunculiasis ( penyakit cacing guinea )


penyakit cacing guinea, juga disebut Dracunculiasis, adalah infeksi parasit yang menyakitkan
yang disebabkan oleh cacing gelang yang disebut cacing guinea (Dracunculus mediensis), yang
hanya ditemukan di amerika. pasien terinfeksi cacing ini setelah air minum yang tercemar
dengan kutu air yang menjadi perantara larva cacing guinea. setelah larva memasuki manusia,
mereka tumbuh menjadi dewasa dalam saluran pencernaan. dalam inang manusia, cacing dewasa
bisa mencapai 3 kaki (90 cm) dan panjang. cacing guinea dewasa kemudian berpindah ke tempat
lain dari tubuh (biasanya kaki), dimana mereka akhirnya akan muncul setelah sekitar 1 tahun
cacing dewasa muncul melalui blister, bulat menyakitkan di kulit. ujung cacing dewasa istirahat

melalui kulit untuk melepaskan sel telur ke dalam air. cacing dewasa terus muncul dan bertelur
setiap kali anggota badan yang terkena terendam dalam air. ini sering menyebabkan penderitaan
jangka panjang dan efek terkadang melumpuhkan dalam tubuh manusia.
Tanda dan gejala :
gejala penyakit cacing guinea berkembang setelah sekitar 1 tahun, ketika cacing guinea dewasa
siap untuk melepaskan telur-telurnya. gejala menjadi jelas beberapa jam sebelum cacing dewasa
muncul melalui kulit untuk melepaskan telur-telurnya. pasien dapat mengalami demam dan
memiliki rasa sakit dan sweeling di daerah di mana cacing muncul. melepuh, yang akhirnya
membentuk luka terbuka, mungkin juga terjadi di daerah sekitar. ketika luka direndam dalam air,
ujung cacing mulai muncul dari kulit untuk meletakkan telur-telurnya. meskipun cacing ini
mungkin hadir dalam setiap bagian tubuh, mereka biasanya ditemukan pada kaki. setelah cacing
melepaskan telur-telurnya, ia pergi kembali ke dalam tubuh, dan luka biasanya menjadi bengkak
yang menyakitkan, dan terinfeksi.
e.

Loiasis
loiasis adalah untuk infeksi parasitik disebabkan oleh cacing gelang, cacing mata Afrika
(Loa loa), dan yang paling umum di daerah topikal seperti afrika. manusia terinfeksi oleh parasit
setelah digigit oleh deerflies (genus Chrisops) bahwa tempat persinggahan cacing dewasa mata
afrikan. deerflies ini biasanya ditemukan di wilayah dekat sungai Kongo, sudan dan ethiopia.
sekali parasit memasuki inang manusia, itu bermigrasi ke arah mata, di mana penyebab
kerusakan matanya dan iritasi. kadang-kadang cacing bergerak ke otak, di mana hal itu
menyebabkan edema serebral berpotensi fatal (pembengkakan otak)

Tanda dan gejala :


mata pasien dengan loiasis mungkin teriritasi, gatal, dan berair. Penglihatan dapat kabur, dan
mata dapat menjadi tidak fokus. pasien mungkin dapat melihat cacing benang bergerak di bola
mata mereka.
f.

Limfatik fibriasis
filariasis adalah jenis infeksi yang disebabkan oleh salah satu putaran, benang cacing parasit
yang disebut filariae. filariasis limfatik juga disebut kaki gajah, disebabkan oleh cacing
(Wuchereria bancrofi atau Brugia malayi ) yang menginfeksi sistem getah bening manusia.
filariasis limfatik ditularkan kepada manusia oleh larva nyamuk bahwa parasit pelabuhan. sekali
parasit memasuki manusia, melainkan berpindah ke kelenjar getah bening, di mana ia

berkembang menjadi dewasa. Lahir larva betina, yang beredar dalam aliran darah pasien. jika
tidak diobati dengan obat antiparasit, cacing filaria dewasa biasanya tinggal selama sekitar 7
tahun. filariasis limfatik meskipun sudah fatal, dapat menyebabkan demam, sering infeksi, dan
radang yang serius dari sistem getah bening jika tidak diobati.

Tanda dan gejala


manusia dengan filariasis limfatik umumnya mengalami gejala 5 sampai 18 bulan setelah digigit
oleh nyamuk yang terinfeksi. filariasis limfatik menyebabkan kerusakan jaringan yang
membatasi aliran normal cairan getah bening ke seluruh tubuh. sebagai akibatnya, pasien
biasanya mengalami pembengkakan, jaringan parut dan infeksi, terutama di kaki dan pangkal
paha.
g.

Onchocerciasis (kebutaan sungai)


kebutaan sungai, juga disebut onchocerciasis, adalah infeksi parasit pada mata yang
disebabkan oleh cacing disebut Onchocerca volvulus. Penyakit ini ditularkan ke manusia oleh
lalat hitam yang disebut buffalo gnats. ketika lalat menggigit manusia, larva mulai tumbuh
menjadi dewasa. cacing dewasa kemudian menghasilkan jutaan cacing kecil, yang disebut
mikrofilaria, yang bermigrasi troughout tubuh manusia. kebutaan sungai sering menyebabkan
ithcing parah pada kulit dan mata. jika tidak ditangani, cacing dapat menyebabkan kebutaan.
Onchocerciasis dianggap pada tingkat epidemi di lebih dari 25 negara di pusat afrika.

Tanda dan gejala :


gejala onchocerciasis biasanya berkembang 1 sampai 3 tahun setelah larva masuk ke dalam
tubuh. selain penglihatan, Keluhan yang dialami banyak melibatkan kulit, yang dapat
menyebabkan ruam, lesi, atau kehilangan pigmentasi. pasien juga dapat mengalami pembesaran
kelenjar getah bening. penelitian memperkirakan bahwa sekitar 18 juta orang terinfeksi
kebutaan sungai setiap tahun di seluruh dunia. dari mereka yang terinfeksi, perkiraan 6,5 juta
orang ithcing parah atau dermatitis, 770.000 memiliki gangguan penglihatan yang serius, dan
270.000 menjadi buta.
h.

Trichinosis
Trichinosis adalah infeksi parasit yang disebabkan oleh cacing Trichinella spiralis. manusia
terinfeksi ketika mereka makan daging setengah matang (biasanya babi, tapi kadang-kadang
daging sapi ) yang terkontaminasi dengan larva Trichinella. selama beberapa minggu larva
dewasa menjadi cacing dewasa dalam usus. orang dewasa kemudian menghasilkan larva yang

bermigrasi ke berbagai jaringan tubuh, termasuk otot, jika ada pasien umumnya mengalami
gejala ringan, namun infeksi dengan sejumlah besar cacing dapat menyebabkan kerusakan
jaringan permanen.
trichinosis dapat dicegah dengan memasak daging secara menyeluruh sebelum konsumsi.
daging harus mencapai setidaknya 150F (65,5C) untuk memastikan bahwa telur dan larva
cacing pita mati.

Tanda dan gejala :


gejala berkisar trichinosis dari ringan sampai berat, tergantung pada jumlah parasit dalam tubuh.
pasien dengan keluhan ringan mungkin tidak mengalami gejala. bila parasit dalam usus, gejala
umum termasuk diare, sakit perut, dan ketidaknyamanan. sekitar 1 minggu setelah parasit masuk
ke dalam tubuh, betina menghasilkan larva yang dapat bermigrasi ke jaringan tubuh lainnya,
termasuk otot. gejala pada tahap ini mungkin termasuk demam tinggi, nyeri otot dan nyeri,
kelemahan, pembengkakan, dari kelopak mata atau wajah, kepekaan terhadap cahaya, sakit
kepala, dan konjungtivitis.
i.

Infeksi cacing cambuk


Infeksi cacing cambuk, juga disebut Trichuriasis, terjadi ketika Trichuris trichiura
menginfeksi usus besar. Infeksi ini primaliry mempengaruhi anak-anak. manusia terinfeksi
setelah mengkonsumsi makanan yang terkontaminasi dengan tanah yang mengandung telur
cacing cambuk. sekali di dalam tubuh, telur menetas dan menempel pada dinding usus besar.
Cacing cambuk ditemukan di seluruh dunia, terutama di negara-negara tropis yang hangat, cuaca
lembab.

Tanda dan gejala :


Gejala umum dari infeksi cacing cambuk termasuk nyeri perut dan diare. infeksi yang parah
dapat menyebabkan diare berdarah atau anemia defisiensi zat besi. dalam beberapa kasus yang
parah, dapat terjadi prolaps rektum (penonjolan rektum melalui anus).
Diagnosa :
infeksi parasit (protozoa dan cacing) diduga jika pasien memiliki tanda-tanda dan gejala infeksi
dan telah dihuni atau mengunjungi daerah yang dikenal memiliki parasit tertentu. diagnosis
dipastikan setelah parasit diidentifikasi dalam tubuh. Atau dapat juga dilakukan sampel darah,
feses, urin, dahak. Sampel tersebut kemudian dianalisis secara mikroskopis untuk mengetahui
adanya parasit.

BAB III
KESIMPULAN
1.

Infeksi adalah kolonalisasi yang dilakukan oleh spesies asing terhadap organisme inang, dan
bersifat pilang membahayakan inang

2. Penyakit infeksi adalah penyakit yang disebabkan karena masuknya bibit penyakit
3. Macam-macam penyakit Infeksi :
a.

Infeksi bakteri : Tubercolosis, infeksi saluran pernafasan atas, infeksi saluran kemih

b. Infeksi virus : Influensa, HIV, Herpes


c.

Infeksi jamur : Kurap, Kandidadiasis, Panu

d. Infeksi Parasit : Malaria, cacing tambang, Ascariasis, Dracunculiasis, Loiasis, Limfatik fibriasis,
Onchocerciasis, Trichinosis, Infeksi cacing cambuk
4. Pengobatan Herbal
a. Tuberkousis : Astragalus (Astragalus Membranaceus), Andrographis (Andrographis Paniculata)
b. Infeksi Sauran kemih : Cranberry, Bromeliaceae
c. Infeksi Virus : Adrographis (Andrographis paniculata), Bitter melon (Momordica charantia),
Aloe vera, Lemon balm
d. Infeksi Jamur : kayu manis (Cinnamomum spp), Jeruk nipis ( Citrus aurantium ), Delima
(Punica granatum), bawang putih (allium sativum)

DAFTAR PUSTAKA
Anonim. 1989. Materia Medika Indonesia. Jakarta : Depkes RI.
Bisset, N.G. 1994. Herbal Drug and Phytopharmace Uticas, Stuttgart : Medpharm Scientific
Publishers.
Heyne, K. 1987. Tumbuhan Obat Berguna Indonesia. Jakarta : Badan Litbang Kehutanan.
http://referensiartikelkedokteran.blogspot.com/2010/10/malariadefinisietiologipatofisiologiman.h
tml
http://www.news-medical.net/health/What-is-Leishmaniasis-(Indonesian).aspx
http://www.Anakfkmui.blogspot.com

Mill, S and Bone, K. 2000. Principles and Pracvtice In Phytotherapy Modern Herbal Medicine,
Endinburg, Toronto : Churchi Livingstone.
Schule, V., Hansel, Tyler. 1997. Rational Phytotheraphy, springer, Berlin
Tjay, Tan Hoan dan Kirana Rahardja. Obat - Obat Penting Khasiat, Penggunaan dan Efek
Sampingnya. Jakarta : PT Media Elex Kompotindo.

Anda mungkin juga menyukai