Anda di halaman 1dari 10

Jenis Gastroretentive Drug Delivery System

(A): the systems based on High density. (B): the systems based on low density. (C): the mucoadhesive systems.
Floating System
• Merupakan sistem yang memiliki kerapatan

massa yang kurang dari cairan lambung

sehingga dapat mengapung di lambung.

• Berat jenis keseluruhan lebih rendah dari isi

lambung (1,004-1,010 gr/cm3).

• Floating sistem terdiri atas:


- Sistem effervescent

- Sistem non-effervescent
Sistem effervescent

• Ssistem penghantaran obat akan tercapai dengan adanya pelepasan CO2


yang dihasilkan dari reaksi effervescent antara asam organik dan garam
karbonat atau bikarbonat .
• Ketika kontak dengan cairan lambung, gas karbondioksida (CO 2) akan
terlepas dan terperangkap dalam sistem hidrokoloid yang mengembang. Hal
ini membantu sediaan untuk mengapung dii lambung (Goyal, et al., 2011).
Sistem non-effervescent

• Menggunakan matriks pembentuk gel yang


dapat mengembang seperti: HPMC, Na CMC
dan polisakarida.
• Sistem ini terdiri atas :
-Micro ballons
-Hydrodinamically Balanced System (HBS)
Micro ballons

• Polimer yang umum digunakan yaitu polikarbonat, selulosa asetat, dan kalsium alginate.

• Ketika sediaan kontak dengan cairan lambung, gelling agent dan polimer akan terhidrasi dan

membentuk dinding gel yang mengontrol penetrasi cairan ke dalam sediaan dan pelepasan

obat. Udara yang terjebak pada sediaan akan mengecilkan densitas sehingga sediaan

mengapung (Reddy, 2013).


Hydrodinamically Balanced System (HBS)
• Ketika cangkang kapsul larut oleh
cairan lambung, maka campuran
tersebut akan mengembang dan
membentuk dinding gel dimana
membuat sediaan terapung pada
cairan lambung dalam waktu yang
lama dikarenakan erosi permukaan
gel yang berkelanjutan.
• Hal ini akan membuat air
berpenetrasi ke lapisan terdalam
yang akan mempertahankan gel
terus terhidrasi.
• Dinding gel tersebut mengontrol laju
penetrasi cairan lambung ke dalam
sediaan dan juga mengontrol
pelepasan obat dari sistem (Reddy,
2013).
Jenis Matrix Layered Tablets
Swelling Drug Delivery System

• Pada sistem swelling, obat yang telah ditelan akan dipertahankan

berada di lambung dengan cara meningkatkan ukuran sediaan

lebih besar dari pylorus, sehingga obat dapat bertahan lama di

lambung.

• Sediaan akan mengembang setelah suatu polimer kontak dengan

air , terjadi penyerapan air yang menyebabkan polimer dapat

mengembang, sehingga obat yang terdispersi di dalam polimer

akan berdifusi keluar.

• Polimer yang digunakan harus memiliki berat molekul yang tepat

dan dapat mengembangkan sediaan obat. Contoh polimer yang

dapat digunakan seperti senyawa selulosa, poliakrilat, poliamida,

poliuretan.
Karakteristik Sediaan Lepas Lambat Swelling

• Cepat mengembang ketika kontak dengan cairan lambung

• Ukuran diameter tablet yang mengembang 12-18mm (lebih besar dari ukuran pyorus)

• Memiliki absorbsi dan ekskresi yang lambat dan tidak memiliki waktu paruh terlalu

cepat

• Dapat diabsorbsi dengan baik pada jalur gastrointestinal, memiliki kelarutan yang

baik , tidak boleh terlalu larut dan terlalu tidak larut

• Memiliki dosis terapi yang relatif kecil atau harus lebih kecil dari 0,5 gram

• Memiliki indeks terapi yang luas antara dosis efektif dan dosis toksik, sehingga obat

dapat dikategorikan aman dan tidak menimbulkan dose dumping, yaitu lepasnya

sejumlah besar obat dalam sediaan secara serentak

• Digunakan lebih baik untuk pengobatan penyakit kronik daripada penyakit akut.
Mekanisme Pelepasan Obat

• Terjadi penetrasi air ke dalam matriks hidrogel dan pelepasan obat dari matriks hidrogel.

• Pelepasan obat akan lebih dikendalikan oleh difusi (untuk obat-obat yang larut dalam air)

atau dikontrol oleh erosi (untuk obat yang tidak larut dalam air).

Anda mungkin juga menyukai