BAB I
SEJARAH SINGKAT PROGRAM STUDI PROFESI APOTEKER
Institut Sains dan Teknologi Nasional yang disingkat ISTN pertama kali didirikan
pada tanggal 5 Desember 1950 dalam bentuk Akademi Teknik Nasional yang disingkat ATN,
diprakarsai oleh Prof. Dr. Ir. Roosseno dan kawan-kawan, antra lain Ir. Oerip Djojosantoso,
dan Ir. Pramoedji. Sebagai Perguruan Tinggi Swasta dalam Bidang Teknik satu-satunya di
Jakarta pada masa itu, ATN bertujuan meningkatkan kemampuan pengetahuan, wawasan dan
kualitas para teknisi menengah Indonesia supaya dapat mengambil alih kepemimpinan bidang
teknik dari para teknisi Belanda.
Sebagai Badan Penyelenggara ATN pada waktu itu adalah Yayasan Akademi Teknik
Nasional. Pada saat didirikan ATN mempunyai jurusan Teknik Sipil, Teknik Mesin dan Teknik
Elektro, yang dari tahun ke tahun mengalami peningkatan jumlah peserta dan setelah melalui
tahapan perkembangannya, pemerintah memberikan kepercayaan penuh kepada ATN dengan
memberikan status Disamakan seperti Perguruan Tinggi Negeri, melalui Surat Keputusan
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia No.72270/Kab. ATN tanggal 22
Nopember 1955, dan kepada para lulusannya diberikan gelar Bachelor of Engineering yang
disingkat B.E.
Keberadaan Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) Institut Sains
dan Teknologi Nasional (ISTN) tidak terlepas dari perubahan bentuk dan nama lembaga dari
Sekolah Tinggi Teknik Nasional (STTN) menjadi Institut Sains dan Teknologi Nasional
(ISTN), dimana pada saat bernama lembaga STTN telah berdiri Jurusan Matematika dan
Fisika Tahun 1982 dan Jurusan Farmasi pada Tahun 1983. Perubahan lembaga ini sesuai
dengan Surat Keputusan Mendikbud No.0331/0/1985 dan No.0333/0/1985 tertanggal 27 Juli
1985, yang penyampaiannya bersamaan dengan dengan upacara Wisuda Sarjana dan Sarjana
Muda, pada tanggal 1 Agustus 1985, hadir koordinator Kopertis Wilayah III pada waktu itu
Prof. dr. H. Buzra Zahir, yang menyatakan bahwa STTN telah berubah bentuk dan nama
menjadi Institut Sains Teknologi Nasional yang disingkat ISTN. Sesuai dengan surat
keputusan Dirjen Dikti No. 218/DIKTI/Kep/1993 dan No. 60/DIKTI/Kep/1997 menetapkan
bahwa semua jurusan yang ada di ISTN berstatus Disamakan.
Memasuki tahun akademik 1998/1999 seiring dengan era reformasi, dunia pendidikan juga
mengalami perubahan yang cukup mendasar, khususnya bagi perguruan tinggi swasta.
Melalui Keputusan Badan Akreditasi Nasional (BAN-PT) No. 001/BAN-PT/AK-I/VIII/1998
ditetapkan hasil dan peringkat Akreditasi B untuk Program Studi Farmasi. Berdasarkan status
akreditasi Program Studi Farmasi S1 tersebut, ISTN dapat mengajukan pendirian Program
Profesi Apoteker dimana akreditasinya menyatu dengan akreditasi Program Studi S1 Farmasi.
Program Profesi Apoteker berdiri berdasarkan SK No : 13/01.1-A/III/2001, 12 Maret Tahun
2001. Dengan ijin Operasional SK No : 948/KO/IV/2001 pada Tanggal 30 April 2001. Pada
tahun akademik 2003/2004 Program Studi Farmasi kembali melakukan Re-Akreditasi dan
hasilnya sesuai Surat Keputusan BAN-PT No. 033/BAN-PT/Ak-VII/S1/IX/2003 program
studi Farmasi mendapat peringkat Akreditasi B. Akreditasi kembali diperoleh Tahun 2010
2
dengan Nomor SK BAN-PT: 005/BAN-PT/Ak-XIII/S1/VI/2010. Saat ini Program Studi
Profesi Apoteker dalam masa mempersiapkan Akreditasinya kembali.
BAB II
PROFIL PROGRAM STUDI PROFESI APOTEKER
A. Visi :
Menjadi program studi yang handal dan berdaya saing tinggi dalam bidang pendidikan,
penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat Profesi Apoteker di tingkat nasional dan
dapat mengikuti standar apoteker di tingkat internasional Tahun 2015.
B. Misi :
C. Tujuan
Menghasilkan lulusan yang:
a. Memiliki perilaku dan sikap profesional dalam bidang kefarmasian, serta bersikap
terbuka terhadap perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi serta
mendasarkan aktifitas pada basis bukti ilmiah.
3
b. Menguasai dasar-dasar ilmu pengetahuan dan teknologi bidang kefarmasian,
mampu menerapkannya dalam pekerjaan kefarmasian dan menguasai dasar-dasar
temuan baru dalam bidang kefarmasian.
D. Sasaran
a. Dalam Bidang Pembelajaran, menghasilkan lulusan dengan lama lama pendidikan tepat
waktu, tata kelola yang memenuhi standar (kurikulum, kompetensi) yang ditetapkan.
b. Dalam bidang Penelitian mampu memecahkan permasalahan dan mengembangkan ilmu
kefarmasian dan profesi Apoteker dengan menghasilkan penelitian yang bermutu dan
berguna bagi pengembangan ilmu, pembelajaran dan berguna bagi masyarakat
Indonesia maupun global.
c. Terbentuknya Pusat Informasi Obat (PIO) Program Studi Profesi Apoteker FMIPA ISTN
sebagai wadah pelatihan mahasiswa Profesi Apoteker dan pengabdian masyarakat, yang
diharapkan dapat tercapai pada tahun 2015.
d. Program Studi Profesi Apoteker diterima di Internasional
E. Profil Lulusan :
1. Menguasai Asuhan kefarmasian yang berorientasi pada pasien dan tidak hanya
berorientasi pada obat.
2. Menguasai Teknologi Kefarmasian.
3. Mampu memberikan Pelayanan Informasi Obat, Analisis kefarmasian.
4. Menguasai Technopreunership/Kewirausahaan
F. Kompetensi Lulusan :
Kompetensi lulusan Apoteker ISTN mengadopsi sebagian besar kompetensi lulusan
apoteker yang didefinisikan APTFI.
4
Kompetensi utama Mampu melaksanakan pengelolaan obat sesuai perundang-
undangan yang berlaku
Mampu memberikan pelayanan obat kepada penderita secara
profesional dan menjamin bahwa obat yang diberikan tepat,
aman dan efektif, baik obat pelayanan obat bebas dan pelayanan
obat dengan resep dokter.
Mampu melaksanakan fungsi pelayanan konsultasi, informasi
dan edukasi yang berkaitan dengan obat dan perbekalan
kesehatan lainnya kepada penderita, tenaga kesehatan lain atau
pihak yang membutuhkan
Mampu melaksanakan pencatatan dan pelaporan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Mampu berpartisipasi aktif dalam program monitoring
keamanan penggunaan obat
Kompetensi Mampu melaksanakan tugas dan fungs lain sebagai pimpinan di
pendukung apotek, seperti pengelolaan keuangan dan sumber daya manusia.
B Kompetensi Apoteker di Rumah Sakit
Kompetensi utama Mampu melaksanakan fungsi pengendalian kualitas obat dan
perbekalan kesehatan lainnya sesuai dengan cara laboratarium
yang baik (good laboratory practice)
Mampu melakukan penyimpanan obat dan perbekalan kesehatan
lainnya secara baik sesuai dengan sifat bahan
Mampu melaksanakan fungsi distribusi obat dan perbekalan
kesehatan lain di rumah sakit dengan suatu sistem distribusi
yang tepat sesuai dengan situasi dan kondisi rumah sakit.
Mampu melaksanakan fungsi farmasi klinik yg akan mencakup
fungsi-fungsi: partisipasi dalam pengambilan keputusan
pemberian obat pada penderita, pemilihan obat yg tepat,
pemberian dan penyediaan obat, pemantauan efek obat, dan
pendidikan penderita.
Mampu melaksanakan fungsi Konsultasi, Informasi dan Edukasi
yang berkaitan dengan pengunaan obat untuk penderita dan
keluarganya.
Mampu memberikan pelayanan obat kepada berbagai pihak
yang membutuhkan
Mampu berpartisipasi dan berkontribusi dalam penelitian yang
dilakukan di rumah sakit, seperti : uji klinik
Mampu berperan dalam Komite farmasi dan terapi
5
Mampu berpartisipasi dalam penanggualangan keracunan
Kompetensi Mampu melaksanakan fungsi pengadaan obat dan perbekalan
Pendukung kesehatan lainnya sesuai dengan ketentuan yang berlaku, sarana
yang dimiliki dan sesuai dengan kebutuhan rumah sakit.
Mampu berpartisipasi dalam program pendidikan
C Kompetensi Apoteker di Industri Farmasi
Kompetensi Utama Mampu melaksanakan fungsi pendaftaran obat jadi secara
efektif, terutama dalam hal pengisian formulir kelengkapan
pendaftaran.
Mampu berpartisipasi dalam mengembangkan senyawa/bahan
aktif terapeutik atau eksipen baru yang lebih baik/aktif
Mampu berpartisipasi dan berkontribusi dalam pengembangan
formula sediaan obat.
Mampu berpartisipasi dalam pengembangan spesifikasi bahan
(bahan awal maupun sediaan jadi), metode analisis, prosedur
pengujian untuk bahan awal, obat jadi dan kemasan.
Mampu melaksanakan produksi sediaan obat sesuai dengan
CPOB dan ketentuan lain dalam rangka menghasilkan produk
yang baik/bermutu tinggi. Serta mampu melakukan
pengendalian secara teknis operasi/proses manufaktur atau
pembuatan sediaan obat
Mampu melaksanakan fungsi pengawasan mutu bahan awal dan
sediaan obat sesuai dengan cara laboratorium yang baik (good
laboratory practice) dan CPOB untuk menjamin mutu
produk yang akan dipasarkan serta untuk menjamin kesehatan
dan keselamatan kerja.
Mampu malakukan pengemasan produk dengan bahan
pengemas yang sesuai
Mampu merancang dan melakukan uji stabilitas dan berbagai
perhitungan untuk menentukan kondisi penyimpanan produk
yang tepat serta waktu kadaluarsa produk.
Mampu berpartisipasi dan berkontribusi dalam uji klinik obat
baru
Kompetensi Mampu melaksanakan pemeriksaan/pengujian yang sesuai untuk
Pendukung keperluan perbaikan mutu produk dan proses yang sudah ada.
Mampu berpartisipasi dalam pelaksanaan validasi proses
Mampu melaksanakan pengelolaan inventory yang efektif dan
efisien untuk memenuhi kebutuhan rutin industri dan yang
6
menjamin pemeliharaan kualitas bahan selama penyimpanan
sesuai dengan sifat bahan yang ada.
D Kompetensi Apoteker di Pemerintahan
Kompetensi utama Mampu melakukan koordinasi dan berkontribusi dalam
penyusunan kebijakan dalam bidang obat dan kesehatan,
seperti dalam hal pemilihan, pengadaan dan distribusi obat
untuk kebutuhan nasional.
Mampu mengelola obat secara nasional (Pemilihan Obat
esensial nasional, persyaratan obat, distribusi, termasuk
pengumpulan data untuk kebutuhan nasional.
Mampu melaksanakan fungsi pengawasan dan pengaturan obat
dan perbekalan kesehatan lainnya secara nasional seperti
pengawasan pembuatan/produksi, import, distribusi dan
penjualan.
Kompetensi Mampu melaksanakan fungsi untuk pendaftaran/perijinan
Pendukung profesi (ijin kerja apoteker, ijin praktek dll)
Mampu melaksanakan fungsi administrasi obat seperti prosedur
untuk pelaksanaan tender dll.
G. SISTEM PENDIDIKAN
H. Kurikulum
Tabel 1. Sebaran Matakuliah Kurikulum Program Studi Profesi Apoteker Tahun 2012
Semester I
No Mata Kuliah SKS Ket
1 Farmakoterapi Terapan 2 Inti (I)
2 Pelayanan Kefarmasian 2 Inti
3 Compounding and Dispensing 2 Inti
4 Manajemen Farmasi 2 Inti
5 UU Farmasi (Regulasi) dan Etika Kefarmasian 2 Institusional (Inst)
6 Farmasi Rumah Sakit 2 Institusional
7 Komunikasi, Informasi dan Konseling Obat 2 Institusional
7
8 Farmasi Industri 2 Institusional
Semester II
No Mata Kuliah SKS Ket
PKPA di Apotek (Wajib), Mahasiswa mengambil 3
PKPA
1 PKPA Apotek 4 Inti
2 PKPA Rumah Sakit 3 Wajib Pilihan
3 PKPA Farmasi Industri 3 Wajib Pilihan
a. PKPA Industri Farmasi
b. PKPA Industri Obat Tradisional
c. PKPA Industri Kosmetik
d. PKPA Industri Pangan
4 PKPA Pemerintah 3 Wajib Pilihan
Jumlah PKPA harus diambil 10
Ujian Komprehensif 1 Institusional
Jumlah SKS semester II 11
Jumlah SKS ditempuh untuk lulus Apoteker (Semester I dan Semester II) : 33 SKS.
Tenaga pendidik terdiri dari :
- Tenaga kependidikan PSPA FMIPA ISTN
- Praktisi dari Industri Farmasi, Rumah Sakit, Pemerintahan dan Apotek
8
H. Prospek Pekerjaan
Berdasarkan Kurikulum yang dirancang, lulusan akan mampu melaksankan
pengabdian profesi diberbagai sektor lapangan kerja baik Pemerintah maupun Swasta,
seperti :
1. Industri : Industri Obat dan Bahan baku obat, Industri Kosmetik, Industri Makanan
dan Minuman, Industri Jamu dan Obat Tradisional.
2. Apotek
3. Rumah Sakit
4. Pemerintahan (Kemenkes, Dinas Kesehatan, Badan POM)
5. Analisis : Laboratorium Klinik
6. Konsultan Bidang Farmasi
7. Manajemen Bidang Farmasi
8. Distribusi Obat dan Wirausaha
9. Alat Kesehatan
I. Kerjasama
Kerjasama antara lain dijalin dengan ;
1. Pemda DKI, Suku Dinas Kesehatan Jakarta Pusat, Utara, Barat, Timur dan Selatan.
2. PT. Indofarma, Tbk
3. PT. Kimia Farma, Tbk
4. PT. Capsugel
5. Bagfarmapol
6. Lembaga Farmasi TNI AL
7. Rekayasa Industri
8. PT Pharos Indonesi
9. Badan POM RI
10. Direktorat Jenderal Bina Farmasi dan Alat Kesehatan Kemenkes RI
11. RS Marzoeki Mahdi, Bogor
12. RS Jantung dan Pembuluh Darah Harapan Kita, Jakarta
13. RSUP Fatmawati
14. RS PGI Cikini
J. Staf Pengajar/Pendidik
9
Program Studi Profesi Apoteker FMIPA-ISTN didukung oleh tenaga pendidik
lulusan dalam dan luar negeri yang berpengalaman dengan kualifikasi Doktor dan Magister
yang sesuai dengan bidang keahliannya seperti ditunjukkan pada tabel-2
10
5 Fauzi Kasim 99203100 14-10- AA S1,S2 : UI
1 1957
11
7 Kosasih 25-01- AA S1 : ITB
(Industri 1962 S2 : Univ of The
Farmasi) Sciences in
Philadelphia
USA
8 Maria Lesilolo S1 : ITB
(Rumah S2 : Malaysia
Sakit)
9 Sri Harsodjo 3387003 23-09- Lektor S1 : UGM
BPOM 1952 S2 : ITB
12
BAB III
SISTEM PENDIDIKAN
BAB IV
FASILITAS PROGRAM STUDI PROFESI APOTEKER
Fasilitas Program Studi Profesi Apoteker yaitu Kampus yang dimiliki sendiri di
Kampus Bhumi Srengseng Indah dengan Fasilitas Ruang kuliah yang nyaman, Ruang
Seminar, tempat ibadah. Fasilitas dalam kegiatan kemahasiswaan seperti lapangan olah raga.
Tempat PKPA dilaksanakan di Industri, Rumah Sakit, Pemerintah dan Apotek yang telah
terjalin baik sejak berdirinya Program studi profesi apoteker.
13
Perkuliahan dilaksankan dengan fasilitas LCD, Komputer dan didukung jaringan
internet.
BAB V
PENUTUP
14