Obat bahan alam Indonesia menurut keputusan kepala BPOM-RI No. Hk.00.05.4.2411
Tentang ketentuan pokok pengelompokan dan penandaan obat bahan alam Indonesia tertanggal
2 maret 2005 adalah obat bahan alam yang diproduksi di Indonesia. Berdasarkan cara
pembuatan serta jenis klaim penggunaan dan tingkat pembuktian khasiat, obat bahan alam
Indonesia dikelompokkan menjadi 3 (Tiga) kategori, yaitu(1):
1. Jamu
Jamu adalah obat tradisional berbahan alami warisan budaya yang telah
diwariskan secara turuntemurun dari generasi ke generasi untuk kesehatan(1).
Pengertian jamu dalam Permenkes No.003/Menkes/Per/I/2010 adalah bahan
atau ramuan bahan yang berupa tumbuhan, bahan hewan, bahan mineral,
sediaan sarian (galenik), atau campuran dari bahan tersebut yang secara turun temurun
telah digunakan untuk pengobatan, dan dapat diterapkan sesuai dengan norma yang
berlaku di masyarakat(3).
Jamu harus memenuhi kriteria(1):
Aman sesuai dengan persyaratan yang ditetapkan
Klaim khasiat dibuktikan berdasarkan data empiris
Memenuhi persyaratan mutu yang berlaku
Jenis klaim penggunaan sesuai dengan jenis pembuktian tradisional dan tingkat
pembuktiannya yaitu tingkat pembuktian umum dan medium
Jenis klaim penggunaan harus diawali dengan kata- kata: " Secara tradisional digunakan
untuk ...", atau sesuai dengan yang disetujui pada pendaftaran(1). Contoh sediaan jamu
yang ada di Indonesia yaitu: Tolak angin, Woods Herbal, dan Kukubima gingseng.
Obat herbal terstandar adalah sediaan obat bahan alam yang telah
dibuktikan keamanan dan khasiatnya secara ilmiah dengan uji praklinik dan
bahan bakunya telah di standarisasi(1). Obat Tradisional terbukti berkhasiat
melalui uji pra-klinis dan teruji aman melalui uji toksisitas, bahan terstandar
dan diproduksi secara higienis(2).
Obat Herbal Terstandar harus memenuhi kriteria(1):
Aman sesuai dengan persyaratan yang ditetapkan
Klaim khasiat dibuktikan secara ilmiah/ pra klinik
Telah dilakukan standarisasi terhadap bahan baku yang digunakan dalam produk jadi
Memenuhi persyaratan mutu yang berlaku
Jenis klaim penggunaan sesuai dengan tingkat pembuktian yaitu tingkat pembuktian
umum dan medium. Contoh sediaan Obat Herbal Terstandar di Indonesia, yaitu: Kiranti,
Diapet, Mastin, Stopdiar, dan Lelap.
3. Fitofarmaka
Daftar Pustaka: