Transdermal
Akhmad Rokiban
SEDIAAN OBAT KONVENSIONAL:
Rute peroral
MASALAH:
• Banyak obat terdegradasi di usus dan hati
• Banyak obat yang sulit terabsorpsi
• Beberapa obat mengiritasi saluran cerna
• Flukstuasi kadar obat dalam plasma
• Banyak obat perlu dihantarkan secara “terkontrol”
Perlu pe ↑ an
kecepatan transpor
Menembus kulit
Transdermal Formulation
Secara umum formulasi sediaan transdermal
yang ada dipasaran adalah bentuk obat dengan
bahan perekat dan obat dengan reservoir
permeable padat atau polimer mikroporous
membran.
Selain itu juga terdapat formulasi matrik difussi
dengan bahan perekat namun hal ini kurang
berkembang karena ukurannya yang terlalu
besar.
Komposisinya secara umum :
Drug in adhesive (Active, pressure sensitive
adhesive, solvent, penetration enhancer,
backing, release liner)
Drug in reservoir (Active, gelling agent, Evra®, Transdermal
Contraceptive System:
solvent, penetration enhancer, adhesive,
membrane, backing, release liner) 7-day delivery (J&J)
Pertimbangan & Faktor-faktor yang
Berpengaruh
Pertimbangan pengembangan penghantaran transdermal :
Bioactivitas dari obat
Karakteristik kulit
Formulasi
Adhesion
System Design
Faktor yang berpengaruh terhadap penghantaran obat
Struktur kulit dan bagian-bagiannya
Penetrasi molekul dan sifat fisik-kimia bahan (pKa,
molecular size, stability, binding affinity, solubility,
partition coefficient) dalam penghantaran ke kulit
Kemampuan sistem dalam pengantaran obat
Kombinasi kulit, penetrant, dan sistem pengantaran
Transdermal System Designs
Transdermal delivery aktif
• Iontophoresis
– Reverse iontophoresis
• Electroporation
• Micro-needle
• Vesicle
• Chemical Enhancer
Transdermal delivery aktif
• Iontophoresis
– Reverse iontophoresis
• Electroporation
• Micro-needle
• Vesicle
• Chemical Enhancer
Transdermal iontophoresis
Transdermal iontophoresis
• Konsep dasar
• Contoh sediaan yang ada/dalam
pengembangan
• Profil transpor dalam iontophoresis
• Faktor formulasi dan device
• Aplikasi klinik iontophoresis
• Tantangan dan masa depan iontophoresis
Transdermal iontophoresis
• Konsep dasar
• Contoh sediaan yang ada/dalam
pengembangan
• Profil transpor dalam iontophoresis
• Faktor formulasi dan device
• Aplikasi klinik iontophoresis
• Tantangan dan masa depan iontophoresis
TRANSDERMAL IONTOPHORESIS
Anode Cathode
V
Power supply
+
Donor patch (untuk obat terionkan +)
Peningkatan transpor
Melalui aplikasi
Arus listrik
(lemah – umumnya DC)
Transdermal iontophoresis
• Konsep dasar
• Contoh sediaan yang ada/dalam
pengembangan
• Profil transpor dalam iontophoresis
• Faktor formulasi dan device
• Aplikasi klinik iontophoresis
• Tantangan dan masa depan iontophoresis
Contoh iontophoretic patch
Contoh iontophoretic power supply
UJI IN VIVO PADA PASIEN
PRODUK PENGEMBANGAN
• Sediaan patch yang dilengkapi dengan
mini-circuit power supply menggunakan
mini batterei
80
70
60
Flux (nmol.cm .h )
-1
-2
50
40
30
20
10
ON OFF
0
0 2 4 6 8 10 12 14 16 18 20
Time (hour)
pasif pasif
iontophoresis
TECl
Profil Cp Apomorphine
pada pasien penderita Parkinson Disease
Profil Cp Apomorphine
pada pasien penderita Parkinson Disease
Rotigotine
5-OH-DPAT
5-OH-DPAT
pH larutan obat dalam patch
Rotigotine
Rotigotine
5-OH-DPAT
5-OH-DPAT
Pemilihan pH adalah
faktor yang sangat menentukan
↓
Umumnya pH optimum antara 5 - 6
Konsentrasi obat dalam patch
Rotigotine
5-OH-DPAT
Konsentrasi obat dalam patch
Rotigotine
5-OH-DPAT
Rotigotine
Kekuatan arus listrik
5-OH-DPAT
Rotigotine
• Glukosa dikumpulkan di
katoda
– Spesies pengganggu
(ascorbate and urate) anode
†
3 min ‡
7 min †
3 min ‡
7 min †
3 min ‡
7 min †
3 min ‡
7 min
400
2996 paired points A 60%
A B 34%
350
C 1%
E C
300 D 4%
Biographer Readings (mg/dL)
E 0.1%
250
* One Touch® Profile® – Johnson and Johnson, New Brunswick New Jersey Data on file, Cygnus Inc. 2002.
Studies of Glucowatch vs. Meters
Kulcu et al:
ADA Meeting
2002