Risiko
kontaminasi
kontaminasi bahan residu
dari prosedur
mikroba pembersih
pembuatan
obat
A. DEFINISI DAN PERAN VALIDASI PEMBERSIHAN
Risiko rendah, hanya pembersihan Risiko sedang, senyawa terbawa dari Risiko tinggi, senyawa terbawa produk
kotor jika senyawa terbawa dari produk sebelumnya kurang kritikal sebelumnya sangat kritikal.
produk sebelumnya tidak kritis. dari level 2.
1. Residu Bahan Zat Aktif Obat 2. Residu Bahan Pembersih 3. Kontaminasi Mikroba
Penentuan parameter residu Beberapa industri farmasi Kontaminasi mikroba sangat
bahan zat aktif obat yang akan merasa perlu menggunakan berbahaya karena kontaminan
digunakan disebut dengan bahan yang cukup beracun dapat berkembang bahkan
senyawa marker. untuk tujuan pembersihan setelah dibersihkan.
untuk residu yang sulit
Senyawa marker ini ditentukan : dibersihkan, terutama dalam Faktor penyebab utama :
• data kelarutan pembuatan bahan zat aktif. penyimpanan peralatan dalam
• toksisitas (LD50) kondisi basah menjadi media
• dosis terapeutik harian alami untuk bakteri dapat
tumbuh
C. Pemenuhan Kriteria Parameter Validasi Pembersihan
��� = ����� � ��
ditentukan oleh
metode penilaian ��� � �� � �k
MACO (Maximum
Allowable Carryover)
Sehingga nilai MACO dapat dihitung melalui persamaan sebagai
Nilai Maksimum 10 berikut:
ppm
���� = ����������� � �������
�������
C. Pemenuhan Kriteria Parameter Validasi Pembersihan
2. Perhitungan nilai MACO 3. Perhitungan nilai MACO berdasarkan toksisitas
berdasarkan dosis terapeutik harian (LD50)
Jika tidak ada data lain yang tersedia (misalnya ADE,
���� = ����������� � ������� OEL, TDD) dan hanya tersedia data LD50 (misalnya
�� � ������� bahan kimia, bahan antara, deterjen), maka MACO
dapat didasarkan pada data LD50.
dimana; ���� = ��50 � ��
SF = Safety Factor (biasanya 1000 2000
digunakan dalam perhitungan Sehingga nilai MACO dapat dihitung melalui
berdasarkan TDD). persamaan sebagai berikut:
���� = ������������ � �������
TDDnext = Therapeutic Daily Dose ������ � �������
ukuran standar dosis terapeutik harian
Rute administrasi Safety factor
untuk produk sebelumnya (mg/hari). Topikal 10 – 100
Produk oral 100 – 1000
Safety Factor Parenteral 1000 – 10000
D. METODE SAMPLING VALIDASI PEMBERSIHAN
2. Metode Pengampilan
Sampel (Cuplikan)
Metode swab sampling method : Metode pengambilan sampel dan pengujian:
pengambilan sampel dengan cara menggunakan a. Bersihkan kapas usap dengan merendam dalam
bahan apus (swab material) yang dibasahi dengan methanol / pelarut sesuai validasi metode selama 5
pelarut yang langsung dapat menyerap residu dari menit, sonifikasi dan peras.
permukaan alat. b. Pada saat pengambilan sampel, basahkan kapas usap
Bahan yang digunakan untuk sampling harus dalam metanol/pelarut sesuai validasi, peras kelebihan
kompatibel dengan solvent dan metode analisanya. pelarut dengan menekan di bibir bagian dalam wadah.
Tidak ada sisa-sisa serat yang mengganggu analisa. c. Sampel diambil di area kritis sesuai protokol.
Ukuran material harus disesuaikan dengan area d. Letakkan bingkai SS 5 x 5 cm di area yang akan
sampling diusap.
e. Masukkan kembali kapas usap ke dalam tabung bersih,
tutup.
f. Sampel di uji dengan metode analisis yang telah
divalidasi.
Kelebihan dan Kekurangan Metode Sampling
Validasi Pembersihan Metode Swab
Metode Validasi Kelebihan Kekurangan
Pembersihan
Metode swab 1. melarutkan dan membuang 1. teknik invasif yang mungkin dapat
sampel secara fisik. membawa serat kapas
2. berdaptasi dengan berbagai 2. hasil mungkin bergantung pada teknik
permukaan. pengambilan
3. ekonomis dan banyak tersedia. 3. bahan dan desain kapas bisa
4. dapat memungkinkan menghambat perolehan kembali dan
pengambilan sampel area yang spesifisitas metode.
ditentukan. 4. sulit untuk dilakukan evaluasi di area
5. berlaku untuk residu zat aktif, yang besar, kompleks dan sulit (misal
mikroba, dan residu agen celah pipa, katup)
pembersih. 5. asumsi ketidakseragaman kontaminasi
6. residu yang tidak dapat pada permukaan
dilarutkan dapat diambil dan 6. harus secara teliti menentukan
dipindahkan secara fisik perhitungan lokasi swab
TERCANTUM PADA
Kebijakan dan BPOM RI TAHUN 2009
Pesyaratan Validasi tentang Pedoman Cara
Pembuatan Bahan Baku
Aktif Obat Yang Baik