Anda di halaman 1dari 9

Kalorimeter adalah alat yang digunakan untuk menentukan energi yang menumpuk dengan cara

mengukur perubahan suhu yang terjadi atau perubahan efek termal lainnya. Sebuah kalorimeter
adalah alat yang dipakai untuk percobaan yang berhubungan dengan kalor. Kalorimeter didesain
sedemikian sehingga perpidahan kalor ke lingkungannya terjadi seminimum mungkin. Pada
dasarnya sebuah kalorimeter terdiri dari dua bejana yang terpisahkan oleh suatu ruang udara.
Bejana disebelah dalam terbuat dari aluminium mengkilat untuk mengurangi penyerapan kalor
oleh dinding bejana. Tutup bejana terbuat dari kayu yang merupakan penghantar yang buruk agar
tidak banyak panas yang hilang. Kalorimeter dapat digunakan untuk mengukur kalor jenis suatu
zat.

Rumus

q = jumlah kalor (J)


m = massa campuran (gram)
c = kalor jenis larutan (J g–1 K–1)
Δt = kenaikan suhu (K) dengan C = kapasitas kalor dari kalorimeter (JK–1)
C. Prinsip Kerja Kalorimeter

Prinsip kerja dari kalorimeter adalah mengalirkan arus listrik pada kumparan kawat penghantar
yang dimasukan ke dalam air suling. Pada waktu bergerak dalam kawat penghantar (akibat
perbedaan potenial) pembawa muatan bertumbukan dengan atom logam dan kehilangan energi.
Akibatnya pembawa muatan bertumbukan dengan kecepatan konstan yang sebanding dengan
kuat medan listriknya. Tumbukan oleh pembawa muatan akan menyebabkan logam yang dialiri
arus listrik memperoleh energi yaitu energi kalor / panas.

Diketahui bahwa semakin besar nilai tegangan listrik dan arus listrik pada suatu bahan maka tara
panas listrik yang dimiliki oleh bahan itu semakin kecil. Kita dapat melihat seolah pengukuran
dengan menggunakan arus kecil menghasilkan nilai yang kecil. Hal ini merupakan suatu
anggapan yang salah karena dalam pengukuran pertama perubahan suhu yang digunakan
sangatlah kecil berbeda dengan data yang menggunakan arus besar. Tapi jika perubahan suhu itu
sama besarnya maka yang berarus kecil yang mempunyai tara panas listrik yang besar.

1) Kalorimeter bom
Kalorimeter bom merupakan kalorimeter yang khusus digunakan untuk menentukan kalor dari
reaksi-reaksi pembakaran.Kalorimeter ini terdiri dari sebuah bom ( tempat berlangsungnya
reaksi pembakaran, terbuat dari bahan stainless steel dan diisi dengan gas oksigen pada
tekanan tinggi ) dan sejumlah air yang dibatasi dengan wadah yang kedap panas.Reaksi
pembakaran yang terjadi di dalam bom, akan menghasilkan kalor dan diserap oleh air dan
bom.Oleh karena tidak ada kalor yang terbuang ke lingkungan, maka :
qreaksi = – (qair+ qbom )
Jumlah kalor yang diserap oleh air dapat dihitung dengan rumus :
qair = m x c x DT
dengan :
m = massa air dalam kalorimeter ( g )
c = kalor jenis air dalam kalorimeter (J / g.oC ) atau ( J / g. K )
DT = perubahan suhu ( oC atau K )
Jumlah kalor yang diserap oleh bom dapat dihitung dengan rumus :
qbom = Cbom x DT
dengan :
Cbom = kapasitas kalor bom ( J / oC ) atau ( J / K )
DT = perubahan suhu ( oC atau K )
Reaksi yang berlangsung pada kalorimeter bom berlangsung pada volume tetap ( DV = nol ).
Oleh karena itu, perubahan kalor yang terjadi di dalam sistem = perubahan energi dalamnya.
DE = q + w dimana w = – P. DV ( jika DV = nol maka w = nol )
Maka:
DE = qv

2)Kalorimeter Sederhana
Pengukuran kalor reaksi selain kalor reaksi pembakaran dapat dilakukan dengan menggunakan
kalorimeter pada tekanan tetap yaitu dengan kalorimeter sederhana yang dibuat dari gelas
stirofoam.Kalorimeter ini biasanya dipakai untuk mengukur kalor reaksi yang reaksinya
berlangsung dalam fase larutan ( misalnya reaksi netralisasi asam – basa / netralisasi, pelarutan
dan pengendapan ).Pada kalorimeter ini, kalor reaksi = jumlah kalor yang diserap / dilepaskan
larutan sedangkan kalor yang diserap oleh gelas dan lingkungan diabaikan.
qreaksi = – (qlarutan+ qkalorimeter )
qkalorimeter = Ckalorimeter x DT
dengan :
Ckalorimeter = kapasitas kalor kalorimeter ( J / oC ) atau ( J / K )
DT = perubahan suhu ( oC atau K )
Jika harga kapasitas kalor kalorimeter sangat kecil maka dapat diabaikan sehingga perubahan
kalor dapat dianggap hanya berakibat pada kenaikan suhu larutan dalam kalorimeter.
qreaksi = – qlarutan
qlarutan = m x c x DT
dengan :
m = massa larutan dalam kalorimeter ( g )
c = kalor jenis larutan dalam kalorimeter (J / g.oC ) atau ( J / g. K )
DT = perubahan suhu ( oC atau K )
Pada kalorimeter ini, reaksi berlangsung pada tekanan tetap (DP = nol ) sehingga perubahan
kalor yang terjadi dalam sistem = perubahan entalpinya.
DH = qp
Suatu benda yang mempunyai suhu lebih tinggi dari fluida bila dicelupkan kedalam fluida,
maka benda tersebut akan melepaskan kalor yang akan diserap oleh fluida hingga tercapai
keadaan seimbang (suhu benda = suhu fluida).
Fenomena diatas sesuai dengan azas black yang menyatakan bahwa jumlah kalor yang
dilepaskan oleh benda sama dengan jumlah kalor yang diserap fluida.
Jika diukur panas jenis benda padat berupa logam dengan menggunakan kalorimeter. mula-
mula benda dapat dipanaskan dalam gelas kimia sehingga diasumsikan bahwa tempratur benda
sama dengan tempratur uap . Titik didih air tergantung pada tekanan udara dan kemudian
menentukan titik didih air berdasarkan tabel yang ada.
massa jenis benda padat dapat dihitung menggunakan persamaan :
mb . Cb . ( tb-t2 ) = ( ma . Ca + H ) ( t2 – t1 )
Dimana :
 mb = massa benda
 Cb = panas jenis benda
 tb = temperatur benda mula-mula (setelah dipanaskan)
 t1 = temperatur air mula-mula
 t2 = temperatur kalorimeter saat keadaan seimbang
 ma = massa air
 H = harga air kalorimeter
Adapun untuk menentukan massa air mula-mula (Mam) dan massa air setelah dipanaskan
(Map) adalah sebagai berikut :
Mam : (Massa kalorimeter + pengaduk + air) – (massa kalorimeter + pengaduk)
Map : (Massa gelas beker + air) – (massa gelas beker)
Untuk menentukan harga air kalorimeter (H) dapat ditentukan dengan rumus sebagai berikut
H = mb . Cb (tb – t2) = ma . Cb (t2 – tb)
(t2 – t1)
Keterangan :
 mb = massa benda (kg)
 Cb = panas jenis benda (J/kg.°K)
 tb = suhu setelah dipanaskan (°K)
 t2 = suhu saat setimbang (°K)
 ma = masa benda mula-mula (kg)
 t1 = suhu mula-mula (°K)
 H = Harga air kalorimeter
 c = 4200 J/kg.k

Didapatkan bahwa kalor merupakan bentuk energi yaitu energi panas. oleh karena itu pada
kalor berlaku hukum setelah energi jika dua buah benda yang suhunya barlainan hukum
kekelan energi jika dua buah benda yang suhunya berlainan disentukan atau dicampur, benda
yang bersuhu tinggi akan melepaskan kalor dan benda yang bersuhu rendah akan menyerap
kalor. banyaknya kalor yang dilepas sama dengan banyaknya kalor yang diserap. pernyataan ini
sesuai dengan pernyataan/azas blask yang menyatakan: Q lepas = Q terima.
Dimana kalor jenis merupakan perbandingan diantara kapasitas panas dengan massa benda = c
= Q/(M . ∆t)Dimana c adalah kalor jenis, Q adalah jumlah kalor, adalah massa benda dan ∆t
adalah perubahan suhu perubahan suhu ini dapat dicari dengan t2 – t1. Dimana suhu saat
setimbang kurang dengan suhu mula – mula, kalor jenis zat disebut dengan kalorimeter.
Semakin tinggi suatu benda maka semakin rendah massa benda. kapasitas kalor juga disebut
harga air (H) atau di sebut juga harga air kalorimeter. harga air kalorimeter dapat ditentukan
dengan persamaan rumus yang di dapat melalui persamaan azas black yaitu :
Q lepas = Q trima
mb . Cb (tb – t2) = (ma . Ca + H) (t2 – t1)
ma . Ca + H = mb . Cb (tb – t2)
(t2 – t1)
H = mb . Cb (tb – t2) – ma . Cb
(t2 – t1)
H = mb . Cb (tb – t2) – ma . Cb (t2 – t1)
(t2 – t1)
1.Didalam suatu kalorimeter bom direaksikan 0,16 gram gas metana (CH4) dengan oksigen berlebihan ,
sehingga terjadi reaksi,

CH4(g) + 2 O2(g) — CO2(g) + 2H2O (g)

Ternyata terjadi kenaikan suhu 1,56oC . Jika diketahui kapasitas kalor kalorimeter adalah 958 J/oC ,
massa air didalam kalorimeter adalah 1000 gram dan kalor jenis air 4,18 J/g oC. Tentukanlah kalor
pembakaran gas metana dalam kJ/mol. (Ar C = 16, H = 1)

Penyelesaian :

Kalor yang dilepas sistem sama dengan kalor yang diserap oleh air dalam kalorimeter dan oleh
klorimeternya, maka

qsistem = qair + q kalorimeter

qair = mair x cair x t


= 1000 g x 4,18 J/g oC x 1,56 oC = 6520 J

qkal = Ckalorimeter x t
= 958 J/oC x 1,56oC
= 1494 J

maka,
qsistem = (6520 + 1494) J
= 8014 J = 8,014 kJ

Jumlah metana yang dibakar adalah 0,16 gram

CH4 = (0,16/16) mol = 0,01 mol

maka untuk setiap mol CH4 akan dilepas kalor sebanyak = 801,4 kJ/mol
Karena sistem melepas kalor maka perubahan entalpinya berharga negatif sehingga,

Hc CH4 = - 801, 4 kJ/ mol

2.Dalam suatu kalorimeter direaksikan 100 cm3 larutan NaOH 1 M dengan 100 cm3 larutan HCl 1 M,
ternyata suhunya naik dari 250C menjadi 310C. kalor jenis larutan dianggap sama dengan kalor jenis air
yaitu 4,18 Jg-1K-1 dan massa jenis larutan dianggap 1 g/cm3. Jika dianggap bahwa kalorimeter tidak
menyerap kalor , tentukanlah perubahan entalpi dari reaksi

NaOH (aq) + HCl(aq) NaCl (aq) + H2O (l)

Penyelesaian :

qsistem = qlarutan + qkalorimeter


karena qkalorimeter diabaikan maka

qsistem = qlarutan

massa larutan = m NaOH + m HCl

= (100 + 100) = 200 gram

t = 31 – 25

= 60C

= 6K

qlarutan = mlarutan x c larutan x t

= 200 gram x 4,18 J gram-1K-1x 6 K

= 5016 Joule

= 5,016 kJ

NaOH = HCl = 0,1 L x 1 mol/L

= 0,1 mol

Jadi pada reaksi antara 0,1 mol NaOH dengan 0,1 mol HCl terjadi perubahan kalor = 5,016 kJ maka
untuk setiap 1 mol NaOH bereaksi dengan 1 mol HCl akan terjadi perubahan kalor

= 5,016 kJ/0,1 mol

= 50,16 kJ/mol

Karena pada saat reaksi suhu sistem naik maka berarti reaksinya eksoterm, dan perubahan entalpinya
berharga negatif .

Persamaan termokimianya :

NaOH(aq) + HCl (aq) NaCl(aq) + H2O (l) H = - 50,16 kJ


D. KALOR JENIS DAN KAPASITAS KALOR

Berdasarkan penelitian didapatkan bahwa jika kalor diberikan pada dua benda yang berbeda,

maka akan menghasilkan suhu yang berbeda pula, Contohnya ketika minya dan air dipanaskan

dengan suhu yang sama maka minyak akan memiliki perubahan suhu 2 kali lebih besar

dibandingkan air. Hal Ini disebabkan oleh perbedaan kalor jenis yang dimiliki suatu benda.

Kalor Jenis Benda adalah banyaknya kalor yang diperlukan untuk menaikkan suhu dari 1 kg

massa benda tersebut menjadi 1 derjat celcius. Satuan dari Kalor Jenis adalah Kalori /

GramoCelcius atau dalam Sistem Internasional ditetapkan dengan Joule / KilogramoCelcius.

Kalor Jenis dapat dituliskan dalam persamaan berikut :

KALOR JENIS
Keterangan :

Q = Kalor (J)
m : Massa Benda (kg)

c = Kalor Jenis (J Kg oC)

ΔT = Perubahan Suhu (oC)

Berbicara masalah kalor, tidak lepas dari kapasitas kalor. Kapasitas kalor diartikan sebagai banyaknya

kalor yang diserap oleh suatu benda bermassa tertentu untuk menaikkan suhu sebesar 1⁰C. Satuan

kapasitas kalor dalam sistem International yaitu J/K kapasitas kalor dapat dirumuskan

RUMUS KAPASITAS KALOR

2. Zat cair yang massamya 2 kg dipanaskan dari suhu 20oC menjadi 80oC, memerlukan panas sebesar 6 ×
105 Joule. Kalor jenis zat cair tersebut adalah…
Pembahasan
Diketahui :

Ditanya : Kalor jenis zat (c)


Jawab :
Rumus kalor jenis :
Kalor jenis zat adalah :
c = 600.000 / (2)(60) = 600.000 / 120
c = 5000 J/Kg. K

Anda mungkin juga menyukai