Anda di halaman 1dari 7

Laporan Praktikum “Tara Kalor Listrik”

K3 – Tara Kalor Listrik


Muhammad Rayhan Al Furqan Ainul /20522304
Asisten: Siti Asiyah Fitriani
Tanggal praktikum: 9 Maret 2021
Teknik Industri – Fakultas Teknologi Industri
Universitas Islam Indonesia

meskipun kalor bukan zat tetapi pada beragam persoalan


Abstrak— Telah dilaksanakan praktikum tentang Tara Kalor lebih mudah diterangkan bila kalor dianggap sebagai zat.
Listrik yang bertujuan untuk membutikan adanya hubungan Kalor mengalir bukan dari tempat yang menyimpan kalor
antara antara energi listrik dengan energi panas, serta banyak ke tempat bersuhu tinggi ke tempat bersuhu rendah.
menentukan angka kesadaran antara joule dan kalori. Tara Suatu benda bersuhu semakin tinggi maka akan memiliki
Kalor Listrik merupakan perbandingan antara energi listrik kandungan kalor yang semakin besar. Suhu benda lebih
yang akan diberikan terhadap panas yang dihasilkan. Teori tinggi berarti tenaga gerak atom atau molekul dari benda itu
Tara Kalor Listrik ini dilandaskan oleh dua buah teori, yaitu lebih besar. Tenaga gerak itu dapat terdiri tenaga gerak:
hukum Joule dan juga azas Black. Pada praktikum Tara kalor translasi, rotasi atau vibrasi (getaran). Hal ini berarti bila
listrik ini digunakan berbagai alat dan bahan yakni suhu rendah maka tenaga gerak atom atau molakul
kalorimeter beserta pemanas, voltmeter, amperemeter, penyusunnya juga rendah, begitu pula sebaliknya (Jati, 2007:
termometer, stopwatch, serta timbangan. Prinsip kerja pada 275-276).
praktikum kali ini adalah menghubungkan sumber tegangan
dari amperemeter dengan kalorimeter. Kalorimeter adalah Kalorimeter hanyalah wadah di mana pencampuran
alat untuk mengukur jumlah kalor yang terlibat pada suatu dua zat atau lebih dapat berlangsung pada keadaan yang
reaksi kimia dalam larutan. mendekati keadaan ideal, yaitu keadaan yang tidak
Kata kumci—hukum Joule, kalor, energi listrik memungkinkan zat lain (atau lingkungannya) berinteraksi ke
dalam sistem pencampuran tersebut, sehingga menjamin
pertukaran kalor mendekati sempurna, dimana kalor yang
dilepas seluruhnya (atau mendekati 100%) bisa diserap oelh
I. PENDAHULUAN benda yang temperaturnya lebih rendah. Hal ini agar Azas
1.1 Tujuan Praktikum Black dapat digunakan dalam perhitungannya nanti.
Tujuan dari praktikum Tara Kalor Listrik ini yaitu
untuk memperagakan adanya hubungan energi listrik dan 1.3 Dasar Teori
energi panas serta bertujuan untuk menentukan angka Hukum kekekalan energi menyatakan bahwa energi
kesetaraan antara joule dan kalori. total tidak ada yang diciptakan (bertambah) atau
dimusnahkan (berkurang) dalam sembarang proses. Energi
1.2 Latar Belakang dapat ditransformasi dari satu bentuk ke bentuk yang lain,
Dalam kehidupan zaman sekarang kita tidak terlepas dan dipindahkan dari satu benda ke benda yang lain, tetapi
dari kebutuhan pokok yaitu listrik yang digunakan untuk jumlah total adalah tetap (Giancoli,1996:190).
menjalankan kegiatan sehari-hari seperti kebutuhan rumah
tangga, pekerjaan, dan aktivitas yang memerlukan energi Hukum kekekalan energi menyatakan bahwa energi
listrik. Adapun dalam praktikum tara kalor listrik ini, kita tidak dapat dimusnahkan dan diciptakan, melainkan hanya
akan melihat bahwasannya semua listrik pasti mengalirkan dapat diubah dari suatu bentuk energi ke bentuk energi
arus dan tegangan, sehingga bisa memanaskan air lainnya. Misal pada peristiwa gesekan energi mekanik.
melalui listrik dan masih banyak yang lain seperti penerapan Demikian pula energi listrik dapat diubah menjadi panas atau
pada setrika,rice cooker, dispenser, dan lain-lain. Zaman sebaliknya. Sehingga, dikenal dengan kesetaraan antara
yang semakin berkembang akan mengubah sesuatu yang panas dengan energi mekanik / listrik. Kesetaraan panas –
sulit menjadi mudah sehingga aktivitas yang awalnya sulit energi mekanik pertama kali diukur oleh joule dengan
menjadi mudah dilakukan. mengambil energi mekanik benda jatuh untuk mengaduk air
dalam kalorimeter sehingga air menjadi panas. Energi listrik
Kalor adalah energi yang ditransfer antara sitem dan dapat diubah menjadi panas dengan cara mengalirkan arus
lingkungannya dikarenakan perbedaan suhu yang ada di listrik pada suatu kawat tahanan yang tercelup dalam air
antara sistem dan lingkungan (Halliday,1991:521). Jadi yang berada dalam kalorimeter. Energi listrik yang hilang
dalam kawat tahanan besarnya adalah hasil kali tegangan
listrik (volt) dengan arus listrik (ampere) dan lama aliran
listrik (sekon). (ishaq.2007:244).

Kalor didefinisikan sebagai energi panas yang dimilki


oleh suatu zat. Secara umum, untuk mendeteksi adanya kalor
yang dimilki oleh suatu benda yaitu dengan mengukur suhu
benda tersebut. Jika suhunya rendah, maka kalor yang
dikandung oleh benda sedikit. Begitu jugasebaliknya. Besar
Gambar 2.1 Kalorimeter
kecilnya kalor yang dibutuhkan suatu benda (zat) bergantung
Sumber :
pada 3 faktor, yaitu massa zat, kalor jenis zat, dan perubahan
https://id.aliexpress.com/item/4000006816883.html
suhu. (ishaq.2007:238 – 240).

Tara kalor listrik adalah perbandingan antara energi 2. Voltmeter AC


listrik yang akan diberikan panas terhadap panas yang
dihasilkan. Teori yang melandasi kalor listrik adalah hukum
joule dan azas black. Kesetaraan panas – energi mekanik
pertama kali diukur oleh joule dengan mengambil energi
mekanik benda jatuh untuk mengaduk air dalam kalorimeter,
sehingga air menjadi panas. Energi listrik yang hilang dalam
kawat tahanan besarnya adalah
W= V.i.t
Dimana: W = energy (joule) Gambar 2.2 Volmeter Ac
V = beda potensial (volt)
I = kuat arus listrik (ampere) Sumber : https://indonesian.alibaba.com/product-
t= waktu (sekon) detail/panel-mount-analog-ac-voltmeter-300v-
Besar perubahan energi listrik menjadi energi kalor 60489539501.html
yang terjadi dalam air dan kalorimeter diformulasikan dalam
persamaan kalor
Q= m.c.ΔT 3. Amperemeter AC
Dimana: Q= Energi Kalor
C= Kalor Jenis
m= Massa
ΔT= Perubahan Suhu
Tara kalor listrik (α) didefinisikan sebagai nilai
pembanding antara energi listrik yang digunakan terhadap
kalor yang dibutuhkan.
𝑊
α=
𝑄

Gambar 2.3 Amperemeter AC


Sumber : https://indonesian.alibaba.com/product-
detail/moving-iron-instruments-ac-ammeter-
283009320.html
II. METODE PRAKTIKUM
2.1 Alat dan Bahan
1. Kalorimeter dan pemanas
2. Voltmeter AC 4. Termometer
3. Amperemeter AC
4. Termometer
5. Stopwatch
6. Kabel Jumper
7. Neraca OHAUS 4 lengan
8. Kulkas

Berikut Alat dan Bahan dalam bentuk gambar :


1. Kalorimeter
Gambar 2.4 Termometer
Sumber : https://www.4muda.com/empat-skala-suhu-
paling-banyak-digunakan/termometer-raksa-science/

5. Stopwatch

Gambar 2.8 Kulkas


Sumber : https://www.99.co/blog/indonesia/daftar-harga-
kulkas-mini-terbaik/

Gambar 2.5 Stopwatch 2.2 Tahapan Percobaan

Sumber : https://www.amazon.com/Ultrak-1000-
Mechanical-Stopwatch/dp/B002YRZTAS Siapkan Alat dan Bahan

6. Kabel Jumper
Timbang Kalorimeter kosong dan pengaduk
kemudian catat massanya pada laporan
sementara

Timbanglah air 110 gr dan masukkan air


tersebut kedalam kalorimeter

Gambar 2.6 Kabel Jumper


Sumber : https://www.tokopedia.com/aceh-ware/kabel- Dinginkan kalorimeter (sudah berisi air) sampai
jumper-male-male-10pcs suhu beberapa derajat dibawah suhu kamar

7. Neraca OHAUS
Hubungkan kalorimeter dengan rangkaian, catat
suhu awalnya dan sambungkan rangkaian ke
sumber

Nyalakan rangkaian dan aduk kalorimeter


secara kontinyu
Gambar 2.7 Neraca OHAUS
Sumber : https://serviceacjogja.pro/alat-ukur-massa-dan-
fungsinya/ Amati dan catat arus, tegangan, dan suhu
akhirnya setiap 2 menit

8. Kulkas
Lakukan sebanyak tiga kali untuk massa air
yang sama

Ulangi langkah 3 – 8 dengan massa air 120 gr


2 -1,33 1,768

III. DATA PERCOBAAN 4 0,67 0,448

4 0,67 0,448
Tabel 3.1 Data Percobaan
Arus Tega dT ∑= 10 ∑= 2,664
Mass Suhu Suhu
Massa Mas Tiap ngan (T2
a Awa Akhi
Kalori sa 2 Tiap -
NO Penga l r
meter Air Men 2 T1)
duk (TI) (T2) ∑dT 10
(gr)
(gr)
(gr)
(C) (C)
it Men (C ̅̅̅̅
𝑑𝑇 = = = 3,333C
(A) it(V) ) 𝑛 3

1. 18 21 1,4 7,5 3
̅̅̅̅̅̅̅
2
2. 110 20 24 1,5 8,1 4 ̅̅̅̅ = √∑(𝑑𝑇𝑛− 𝑑𝑇) =
∆𝑑𝑇
𝑛−1
3. 20 22 1,2 7,7 2 2,664
60 40 √ =1,154 C
4. 21 23 1,7 8,2 2 2
5. 120 20 24 1,9 8,3 4
Rerata perubahan suhu dan ketidakpastiannya
6. 21 25 1,6 8,5 4 ̅̅̅̅ ± ∆𝑑𝑇
̅̅̅̅) = (3,333 ± 1,154 ) Celcius
(𝑑𝑇

Suhu Ruang = 27 (C) 4. Menghitung rerata Arus dan ketidakpastiannya


(𝐼 ̅ ± ∆𝐼)̅
a. Massa air 110 gr
In In- 𝐼 ̅ (In- 𝐼)̅ 2

IV. ANALISIS DATA 1,4 0,04 0,016

. 1,5 0,14 0,0196

1. Menghitung nilai Kalor jenis Kalorimeter (Ck) 1,2 -0,16 0,0256


berbahan Aluminium (Al)
100 − 0 0,2297 − 0,2220 ∑= 4,1 ∑=0,0612
=
100 − 27 0,2297 − 𝐶𝑘
Ck = 0,224 kal/gr C
∑I 4,1
𝐼̅ = = =1,36 A
2. Menghitung nilai Kalor jenis pengaduk (Cp) 𝑛 3
berbahan Besi (Fe)
100−0 0,1168−0,1055 ̅ ± ∆𝐼 ̅)2
∑(𝐼 0,0612
= ∆𝐼 ̅ = √ =√ = 0,174 A
100−27 0,1168−𝐶𝑘 𝑛−1 2
Ck = 0,108 kal/gr C
Rerata Arus dan ketidakpastiannya (𝐼 ̅ ± ∆𝐼)̅ =
3. Menghitung rerata perubahan suhu dan (1,36 ± 0,174) Ampere
̅̅̅̅±∆𝑑𝑇
ketidakpastiannya (𝑑𝑇 ̅̅̅̅)
a. Massa air 110 gram b. Massa air 120 gram
dTn ̅̅̅̅
dTn- 𝑑𝑇 ̅̅̅̅)2
(dTn- 𝑑𝑇 In In- 𝐼 ̅ (In- 𝐼)̅ 2
3 0 0 1,7 -0,03 0,0009

4 1 1 1,9 0,17 0,0289

2 -1 1 1,6 -0,13 0,0169

∑= 9 ∑=2 ∑= 5,2 ∑=0,0467

̅̅̅̅ = ∑dT = 9 =3C


𝑑𝑇 ∑I 5,2
𝑛 3 𝐼̅ = = = 1,73 A
𝑛 3
∑(𝑑𝑇𝑛− ̅̅̅̅̅̅̅
𝑑𝑇)2 2
̅̅̅̅ = √
∆𝑑𝑇 = √ = 1C
𝑛−1 2 ̅ ± ∆𝐼 ̅)2
∑(𝐼 0,0467
∆𝐼 ̅ = √ =√ = 0,152 A
𝑛−1 2
Rerata perubahan suhu dan ketidakpastiannya
̅̅̅̅ ± ∆𝑑𝑇
(𝑑𝑇 ̅̅̅̅) = (3 ± 1 ) Celcius
Rerata Arus dan ketidakpastiannya (𝐼 ̅ ± ∆𝐼)̅ =
b. Massa air 120 gram (1,73 ± 0,152) Ampere
dTn ̅̅̅̅
dTn- 𝑑𝑇 ̅̅̅̅)2
(dTn- 𝑑𝑇
5. Menghitung rerata Tegangan dan
̅±
ketidakpastiannya (𝑉 ∆𝑉̅ )
a. Massa air 110 gram Energi kalor dan ketidakpastiannya (Q ± ∆Q)
Vn Vn- 𝑉̅ (Vn- 𝑉̅ )2 = ( 459,15 ± 158,93 ) Kalori

7,5 -0,26 0,0676


7. Menghitung energi listrik dan ketidakpastiannya
8,1 0,34 0,1156 (W ± ΔW)
a. Massa air 110 gram
7,7 -0,06 0,0036 W = 𝑉̅ . 𝐼 ̅ . t
W= 7,76. 1,36. 120
∑= 23,3 ∑=0,1862 W = 1266,43 Joule

̅̅̅̅2
ΔW = √|𝐼 ̅ . 𝑡|2 |∆𝑉̅ |2 + |𝑉̅ . 𝑡|2 |∆𝐼|
∑V 23,3
𝑉̅ = = = 7,76 V
𝑛 3
ΔW= √|1,36. 120|2 |0,305|2 + |7,76. 120|2 |0,174|̅2
̅)
∑(𝑉𝑛− 𝑉 2
0,1862 ΔW= 169,3 Joule
∆𝑉̅ = √ =√ = 0,305 V
𝑛−1 2
Energi listrik dan ketidakpastiannya (W ± ΔW)
= (1266,43 ± 169,3) Joule
̅
Rerata Tegangan dan ketidakpastiannya (𝑉 ±
̅
∆𝑉 ) = ( 7,76 ± 0,305 ) Volt b. Massa air 120 gram
W = 𝑉̅ . 𝐼 ̅ . t
b. Massa air 120 gram W = 8,33. 1,73. 120
Vn Vn- 𝑉̅ (Vn- 𝑉̅ )2 W = 1729,308 Joule

8,2 -0,13 0,0169 ̅̅̅̅2


ΔW = √|𝐼 ̅ . 𝑡|2 |∆𝑉̅ |2 + |𝑉̅ . 𝑡|2 |∆𝐼|
8,3 -0,03 0,0009
ΔW= √|1,73. 120|2 |0,152|2 + |8,33. 120|2 |0,152|̅2
8,5 0,17 0,0289 ΔW = 152,2 Joule

∑=25 ∑=0,0467 Energi listrik dan ketidakpastiannya (W ± ΔW)


= (1729,308 ± 152,2 ) Joule

∑V 25 8. Menghitung tara kalor listrik dan


𝑉̅ = = = 8,33 V ketidakpastiannya ( α ± Δα )
𝑛 3
a. Massa air 110 gram
𝑄
̅)
∑(𝑉𝑛− 𝑉 2
0,0467 α=
∆𝑉̅ = √ =√ = 0,152 V 𝑊
𝑛−1 2 383,28
α= = 0,302 Kal/Joule
1266,43
̅±
Rerata Tegangan dan ketidakpastiannya (𝑉
̅
∆𝑉 ) = ( 8,33 ± 0,152 ) Volt 1 2 𝑄 2
∆𝛼 = √| | |∆𝑉̅ |2 + |− | |∆𝐼|̅ 2
𝑊 𝑊
6. Menghitung Energi Kalor dan ketidakpastiannya 1 2 383,28 2
∆𝛼 = √| | |0,305|2 + |− | |0,174|2
(Q ± ∆Q) 1266,43 1266,43
a. Percobaan menghitung energi kalor untuk ∆𝛼 = 0,052 Kal/Joule
massa air 110 gram.
Q = (ma . Ca + mk . Ck + mp . Cp).( ̅̅̅̅
𝑑𝑇)
Q = (110.1 + 60. 0,224 + 40. 0,108) . (3) Tara kalor listrik dan ketidakpastiannya ( α ± Δα)
Q = 383,28 Kal = ( 0,302 ± 0,052 ) Kalori/Joule

̅̅̅̅|2
∆Q =√|𝑚𝑎. 𝑐𝑎 + 𝑚𝑘. 𝑐𝑘 + 𝑚𝑝. 𝑐𝑝|2 |∆𝑑𝑇 b. Massa air 120 gram
𝑄
∆Q =√|110. 1 + 60. 0,224 + 40. 0,108|2 |1|2 α=
𝑊
∆Q = 127,75 Kal α=
459,15
= 0,265 Kal/Joule
1729,308

Energi kalor dan ketidakpastiannya (Q ±


∆Q) = ( 383,28 ± 127,75 ) Kalori 1 2 𝑄 2
∆𝛼 = √| | |∆𝑉̅ |2 + |− | |∆𝐼|̅ 2
𝑊 𝑊
b. Percobaan menghitung energi kalor untuk 1 2 459,15 2
massa air 120 gram. ∆𝛼 = √| | |0,152|2 + |− | |0,152|2
1729,308 1729,308
̅̅̅̅)
Q = (ma . Ca + mk . Ck + mp . Cp).( 𝑑𝑇 ∆𝛼 = 0,04 Kal/Joule
Q = (120. 1 + 60. 0,224 + 40.
0,108).(3,333)
Q = 459,15 Kal
Tara kalor listrik dan ketidakpastiannya ( α ± Δα)
= ( 0,265 ± 0,04 ) Kalori/Joule
∆Q =√|𝑚𝑎. 𝑐𝑎 + 𝑚𝑘. 𝑐𝑘 + 𝑚𝑝. 𝑐𝑝|2 |∆𝑑𝑇̅̅̅̅|2
∆Q =√|120. 1 + 60. 0,224 + 40. 0,108| |1,154|2
2

ΔQ = 158,93 Kal
Pada analisis data pertama ini kita akan menghitung
nilai kalor jenis kalorimeter (Ck) Berbahan Alumunium (Al)
V. PEMBAHASAN . Setelah sudah dihitung maka didapatkan hasil dari nilai
Pada praktikum kali ini yang membahas tentang tara kalor jenis kalorimeter (Ck) nya adalah 0,224 kal/gC.
kalor listrik ditujukan agar membutikan adanya hubungan
antara antara energi listrik dengan energi panas, dan juga Analisis data kedua,
tujuan lain dari paraktikumini adalah dapat menentukan
angka kesadaran antara kalori dan joule. Pada umumnya Pada analisis data kedua ini kita akan menghitung
Tara kalor listrik didefinisikan sebagai pembanding antara nilai kalor jenis pengaduk (Cp) berbahan besi (Fe). Setelah
energi listrik yang digunakan dengan panas yang sudah dihitung maka didapatkan hasil dari nilai jkalor jenis
ditimbulkan. pengaduk (Cp) nya adalah 0,108 kal/gC.

Prinsip kerja pada praktikum kali ini adalah Analisis data ketiga,
menghubungkan sumber tegangan dari amperemeter dengan
kalorimeter. Kalorimeter adalah alat untuk mengukur jumlah Di percobaan pertama menggunakan massa air 110
kalor yang terlibat pada suatu reaksi kimia dalam larutan. gram, untuk perubahan sudut (dT) didapatkan data (3, 4, 2)
Sumber tegangan dihubungkan dengan kalorimeter yang C , kemudian didapatkan rata-ratanya yaitu 3C. Lalu
berisi kawat sehingga akan timbul arus listrik yang selanjutnya menghitung ketidakpastiannya, dan didapatkan
dilepaskan kedalam kalorimeter dan terjadi perubahan ̅̅̅̅ ̅̅̅̅ = ( 3 ± 1 ) celcius. Lalu lanjut menghitung ralat
𝑑𝑇 ± ∆𝑑𝑇
energi panas kedalam kalorimeter perubahan suhu menggunakan massa air 120 gram, untuk
perubahan sudut (dT) didapatkan data (2, 4, 4) C , kemudian
Pada tara kalor listrik ini ada teori yang melandasi didapatkan rata-ratanya yaitu 3,33C. Lalu selanjutnya
nya, teori tersebut adalah hukum Joule dan asas Black. menghitung ketidakpastiannya, dan didapatkan ̅̅̅̅ ̅̅̅̅ =
𝑑𝑇 ± ∆𝑑𝑇
Hukum Joule berbunyi : “pembentukan panas per satuan (3,333 ± 1,154) celcius.
waktu berbanding langsung dengan kuat arus”. Sedangkan
asas Black berbunyi :” pada pencampuran dua zat, Analisis data keempat,
banyaknya kalor yang dilepas sama dengan banyaknya kalor
yang diterima”. Di percobaan pertama menggunakan massa air 110
gram, untuk arus listrik (I) didapatkan data (1.4, 1.5, 1.2) A
Pada percobaan kali ini membahas tentang tara kalor , kemudian didapatkan rata-ratanya yaitu 1,36 A. Lalu
listrik ini dibutuhkan beberapa alat dan bahan, diantaranya selanjutnya menghitung ketidakpastiannya, dan didapatkan 𝐼 ̅
adalah Kalorimeter yang berfungsi untuk mengukur kalor ± ∆𝐼 ̅ = (1,36 ± 0,174) Ampere. Lalu lanjut menghitung
jenis suatu zat atau untuk mengukur jumlah kalor. Kemudian teagangan pada massa air 120 gram, didapatkan data (1.7,
ada kulkas yang berfungsi untuk mendinginkan air yang 1.9, 1.6) A, kemudian didapatkan rata-ratanya yaitu 1,73 A.
telah dipanaskan sampai pada beberapa derajat dibawah Lalu selanjutnya menghitung ketidakpastiannya dan
suhu kamar. Lalu ada Stopwatch yang digunakan untuk didapatkan 𝐼 ̅ ± ∆𝐼 ̅ = (1,73 ± 0,152) Ampere.
mengukur arus dan tegangan per 2 menit atau 120 detik.
Analisis data kelima,
Pada percobaan kali ini langkah awalnya adalah
dengan menimbang kalorimeter kosong + pengaduk, Di percobaan pertama menggunakan massa air 110
kemudian catat massanya pada laporan sementara. gram, untuk beda potensial (V) didapatkan data (7.5, 8.1,
Selanjutnya timbanglah air ± 110 gram dan masukkan air 7.7) V, kemudian didapatkan rata-ratanya yaitu 7,76 V. Lalu
tersebut ke dalam kalorimeter. Setelah itu, dinginkan selanjutnya menghitung ketidakpastiannya, dan didapatkan
kalorimeter yang sudah terisi air sampai suhu beberapa 𝑉̅ ± ∆𝑉̅ = (7,76 ± 0,305) Volt. Lalu lanjut menghitung V
derajat dibawah suhu kamar. Kemudian hubungkan pada massa air 120 gram, untuk beda potensial (V)
kalorimeter dengan rangkaian, lalu catat suhu awalnya. Jika didapatkan data (8.2, 8.3, 8.5) V, kemudian didapatkan rata-
sudah terhubung ke rangkaian maka nyalakan rangkaian dan ratanya yaitu 8,33 V. Lalu selanjutnya ketidakpastiannya,
aduk kalorimeter secara kontinyu. Jika rangkaian sudah dan didapatkan 𝑉̅ ± ∆𝑉̅ = (8,33 ± 0,152) Volt.
menyala selanjutnya adalah amati dan catat arus, tegangan
dan suhu akhirnya setiap 2 menit. Ulangi langkah tersebut
dengan massa air 120 gr. Dan pada akhirnya data percobaan Analisis data keenam,
telah didapatkan, yang akan dijelaskan setelah ini.
Pada analisis data keenam ini kita akan menghitung
Menurut hasil analisis data yang telah saya lakukan energi kalor (Q). Pada percobaan menghitung energi kalor
pada percobaan kali ini adalah, sebagai berikut: untuk massa 110 gram didapatkan hasil energi kalor nya,
Analisis data pertama, yaitu 383,28 Kal. Lalu lanjut menghitung ketidakpastiannya,
dan didapatkan (Q ± ∆Q) = ( 383,28 ± 127,75 ) Kalori.
Kemudian kita akan menghitung energi kalor (Q) dapat diamati dengan menggunakan kalorimeter,
menggunakan massa 120 gram dan didapatkan hasil energi amperemeter, voltmeter, dan termometer.
kalor nya, yaitu 459,15 Kal. Lalu lanjut menghitung
ketidakpastiannya, dan didapatkan (Q ± ∆Q) = ( 459,15 ± Pada praktikum kali ini didapatkan rerata perubahan
158,93 ) Kalori. suhu dan ketidakpastiannya di data ketiga pada massa air 110
gram adalah ̅̅̅̅
𝑑𝑇 ± ∆𝑑𝑇̅̅̅̅ = (3 ± 1) celcius. Kemudian ralat
Analisis data ketujuh, perubahan suhu pada massa air 120 gram adalah ̅̅̅̅
𝑑𝑇 ± ∆𝑑𝑇 ̅̅̅̅
= (3,333 ± 1,154) celcius.
Pada analisis data ketujuh ini kita akan menghitung
energi listrik (W). Pada percobaan pertama menggunakan Lalu di data keempat pada massa 110 gram rerata arus
massa 110 gram, kemudian didapatkan hasil dari energi dan ketidakpastiannya adalah 𝐼 ̅ ± ∆𝐼 ̅ = (1,36 ± 0,174)
listrik (W) nya adalah 1266,43 Joule. Dan juga didapatkan Ampere. Kemudian rerata arus dan ketidakpastiannya pada
hasil dari total energi listrik (∆W) nya adalah 169,3 Joule. massa air 120 gram adalah 𝐼 ̅ ± ∆𝐼 ̅ = (1,73 ± 0,152) Ampere.
Lalu selanjutnya dihitung menggunakan massa 120 gram,
kemudian didapatkan hasil dari energi listrik (W) nya adalah Di data kelima pada massa 110 gram rerata tegangan
1729,308 Joule. Dan juga didapatkan hasil dari total energi dan ketidakpastiannya adalah 𝑉̅ ± ∆𝑉̅ = (7,76 ± 0,305) Volt.
listrik (∆W) nya adalah 152,2 Joule. Kemudian rerata tegangan dan ketidakpastiannya pada
massa air 120 gram adalah 𝑉̅ ± ∆𝑉̅ = (8,33 ± 0,152) Volt.
Analisis data kedelapan,
Di data keenam pada massa air 110 gram energi kalor
Pada analisis data kedelapan ini kita akan menghitung dan ketidakpastiannya adalah (Q ± ∆Q) = ( 383,28 ± 127,75
tara kalor listrik (𝛼). Pada percobaan pertama menggunakan ) Kalori. Kemudian energi kalor dan ketidakpastiannya pada
massa 110 gram, didapatkan hasil dari tara kalor listrik (𝛼) massa air 120 gram adalah (Q ± ∆Q) = ( 459,15 ± 158,93 )
nya adalah 0,302 kal/J. Dan juga didapatkan hasil dari total Kalori.
tara kalor listrik (∆𝛼) adalah 0,052 kal/Joule. Lalu
selanjutnya dihitung menggunakan massa 120 gram, Pada data ketujuh massa air 100 gram energi listrik
kemudian didapatkan hasil dari tara kalor listrik (𝛼) nya dan ketidakpastiannya adalah (W ± ΔW) = (1266,43 ± 169,3)
adalah 0,265 kal/J. Dan juga didapatkan hasil dari total tara Joule. Kemudian pada massa air 120 gram energi listrik dan
kalor listrik (∆𝛼) nya adalah 0,04 kal/Joule. ketidakpastiannya adalah (W ± ΔW) = (1729,308 ± 152,2)
Joule.
Adapun kesalahan dalam praktikum yang
mengakibatkan praktikum tidak terlaksana dengan lancar Kemudian pada data kedelapan menghitung tara kalor
dan baik, diantaranya adalah Kesalahan dalam pembulatan listrik dan ketidakpastiannya pada massa air 110 gram adalah
angka hasil analisis yang mengakibatkan kesalahan dalam ( α ± Δα) = ( 0,302 ± 0,052 ) Kalori/Joule. Lalu pada massa
mendapatkan hasil akhir, kemudian Kesalahan dalam air 120 gram Tara kalor listrik dan ketidakpastiannya adalah
menimbang kalorimeter yang dapat berpengaruh terhadap ( α ± Δα) = ( 0,302 ± 0,052 ) Kalori/Joule.
jalannya praktikum. Dan juga Kesalahan ketika mengukur
suhu menggunakan termometer.
DAFTAR PUSTAKA
VI. KESIMPULAN DAFTAR PUSTAKA
Setelah praktikan melakukan percobaan praktikum [1] (Giancoli. (1996). 190.
pada praktikum tara kalor listrik kali ini, maka dapat ditarik
beberapa kesimpulan bahwa Tara kalor listrik merupakan [2] Halliday. (1991). 521.
perbandingan antara energi listrik yang akan diberikan panas [3] Ishaq. (2007). 244.
terhadap panas yang dihasilkan. Dimana energi listrik dapat
berubah menjadi energi kalor dan juga sebaliknya energi [4] Ishaq. (2007). 238 – 240.
kalor dapat berubah menjadi energi listrik. Peristiwa ini
[5] Jati. (2007). 275-276.

Anda mungkin juga menyukai