Anda di halaman 1dari 10

Laporan Praktikum Tara Kalor Listrik

Modul K3 – Tara Kalor Listrik


Dwi Yulianto Ilham Rizkiana/20522128
Asisten: c
Tanggal praktikum: 9 Maret 2021
Teknik Industri (IP) – Fakultas Teknologi Industri
Universitas Islam Indonesia

percobaan tentang adanya hubungan energi listrik dan


Abstrak— Praktikum tara kalor listrik bertujuan untuk energi panas, serta untuk menetapkan angka kesetaraan
melakukan percobaan tentang adanya hubungan energi antara Joule dan Kalori.
listrik dan energi panas, serta untuk menetapkan angka Hal itulah yang melatarbelakangi sehingga kita
kesetaraan antara Joule dan Kalori. Metode percobaan yang menggunakan suatu
praktikum tentang tara kalor listrik. Dan mengingat
digunakan adalah merangkai (menyusun) rangkaian arus bahwa panas yang di
dan tegangan listrik yang di hubungkan pada kalorimeter. timbulkan oleh energi listrik tergantung potensial serta
yang di gunakan
Pada awal percobaan dilakukan pengukuran suhu ruangan Hal itulah yang melatarbelakangi sehingga kita
dan menghitung nilai kalor jenis dari kalorimeter dan menggunakan suatu
praktikum tentang tara kalor listrik. Dan mengingat
pengaduknya. Dari hasil percobaan diperoleh nilai suhu bahwa panas yang di
awal dan suhu akhir, tegangan serta arus listrik yang timbulkan oleh energi listrik tergantung potensial serta
yang di gunakan
kemudian digunakan untuk menghitung nilai energi listrik Latar Belakang Praktikum
yang digunakan serta energi kalor yang dihasilkan. Nilai Kita tahu bahwa arus listrik yang mengalir pada suatu
tara kalor listrik diperoleh melalui persamaan rangkaian pasti akan menghasilkan panas. Pada peralatan
yang menggunakan arus listrik sebagai sumber energinya.
( ma . c a +mk . c k ) . ∆ T
a= . Apabila kita gunakan dalam waktu tertentu, maka akan
(V .i . t )
timbul panas pada bagian tangkaian yang merupakan pusat
Kesimpulan yang diperoleh dari percobaan ini adalah
arus listrik.
energi listrik yang mengalir pada suatu rangkaian akan
Hal itulah yang melatarbelakangi sehingga kita
menghasilkan panas dalam jangka waktu tertentu serta tara
menggunakan suatu praktikum tentang tara kalor listrik dan
kalor listrik untuk massa air 100 gram adalah0,425
mengingat bahwa panas yang ditimbulkan oleh energi
Kalori/Joule adapun untuk 110 gram air adalah 0,118 listrik tergantung potensial serta yang digunakan.
𝐾𝑎𝑙ori/𝐽𝑜𝑢𝑙𝑒. Tara kalor adalah kesetaraan energi mekanik dengan
Kata kumci—Kalorimeter; Hukum Joule; Azaz Black;
energi panas, untuk menentukan panas jenis suatu zat ialah
Arus Listrik; Tegangan; Suhu
dengan cara persentuhan/ pencampuran. Bila beberapa zat
yang berbeda suhunya dicampur/ disentuhkan satu sama
lain, benda yang lebih panas akan memberikan sebagian
I. PENDAHULUAN
Tujuan Praktikum panasnya kepada yang lebih dingin hingga tercapai suhu
Tujuan dari praktikum ini adalah untuk melakukan akhir. Untuk menghitung jumlah perpindahan energi kalor
ke energi lisrik dan sebaliknya, Hal ini di sebut dengan tara mekanik pertama kali diukur oleh joule dengan mengambil
kalor listrik. Sehingga di ketahui beberapa jumlah energi energi mekanik benda jatuh untuk mengaduk air dalam
produk yang di hasilkan. kalorimeter, sehingga air menjadi panas. Energi listrik yang
Dasar Teori hilang dalam kawat tahanan besarnya adalah
Arus listrik yang mengalir pada suatu rangkaian akan 𝑊 = 𝑉. 𝑖.𝑡 (1.1)
menghasilkan panas. Pada peralatan-peralatan yang Keterangan:
menggunakan arus listrik sebagai sumber energinya. 𝑾 = energi listrik (Joule)
Apabila diaktifkan dalam jangka waktu tertentu, maka akan 𝑽 = tegangan/beda potensial listrik (Volt)
menimbulkan panas pada bagian rangkaian listrik yang 𝒊 = kuat arus listrik (ampere)
merupakan tempat / pusat aktivitas arus listrik. 𝒕 = waktu (sekon)
(Jati, 2007 : 275-276). Energi ini merupakan energi mekanik yang hilang dari
Hukum kekekalan energi menyatakan bahwa energi elektron yang bergerak dari ujung kawat berpotensial
tidak dapat dimusnahkan dan diciptakan, melainkan hanya rendah ke potensial tinggi. Jika tidak ada panas yang keluar
dapat diubah dari suatu bentuk energi ke bentuk energi dari kalorimeter, maka panas yang timbul:
lainnya. Misal pada peristiwa gesekan energi mekanik. 𝐻 = (𝑁𝑎 + 𝑚. 𝑐). ∆𝑇 (1.2)
Demikian pula energi listrik dapat diubah menjadi panas Keterangan:
atau sebaliknya. Sehingga, dikenal dengan kesetaraan 𝑯 = panas (harga kalorimeter dan isinya)
antara panas dengan energi mekanik / listrik. Kesetaraan 𝑵𝒂 = nilai air kalorimeter (kal/g.°C)
panas dengan energi mekanik benda jatuh untuk mengaduk 𝒎 = massa air (gram)
air dalam kalorimeter sehingga air menjadi panas. Energi 𝒄 = kalor jenis air (kal/kg. °C)
listrik dapat diubah menajdi panas dengan cara mengalirkan ∆𝑻 = 𝑇𝐴 - 𝑇𝐵
arus listrik pada suatu kawat tahanan yang tercelup dalam 𝑻𝑨 = suhu akhir sistem dalam kalorimeter (°C)
air yang berada dalam kalorimeter. Energi listrik yang 𝑻𝐵 = suhu awal sistem dalam calorimeter (°C)
hilang dalam kawat tahanan besarnya adalah hasil kali Karena panas jenis air praktis konstan meliputi jangkauan
tegangan listrik (volt) dengan arus listrik (ampere) dan lama temperatur yang lebar. Karena panas jenis sebuah benda
aliran listrik (sekon). (Ishaq.2007:244) dapat diukur dengan menempatkan. Maka, massa dalam
Kalor didefinisikan sebagai energi panas yang dimiliki bejana air dan temperaturnya diketahui dan dengan
oleh suatu zat. Secara umum, untuk mendeteksi adanya mengukur keseimbangan akhir. Jika seluruh sistem
kalor yang dimiliki oleh suatu benda yaitu dengan terisolasi, maka panas yang keluar sama dengan yang
mengukur suhu benda tersebut. Jika suhunya rendah, maka masuk ke air dan wadahnya. (Suharyanto. 1982:83:84)
kalor yang dikandung oleh benda sedikit. Begitu juga Tara kalor listrik didefinisikan sebagai pembanding antara
sebaliknya. Besar kecilnya kalor yang dibutuhkan suatu energi listrik yang digunakan dengan panas yang
benda (zat) bergantung pada 3 faktor, yaitu massa zat, kalor ditimbulkan. Maka,
jenis zat dan perubahan suhu (Ishaq.2007:238-240).
W V .i .t Joule
Tara kalor listrik adalah perbandingan antara energi Joule= = (
H Na+m . c Kalori ) (1.3)

listrik yang akan diberikan panas terhadap panas yang


dihasilkan. Teori yang melandasi kalor listrik adalah hokum
Tenaga listrik sebesar W merupakan tenaga mekanik yang
joule dan azaz black. Kesetaraan panas dengan energi
hilang dari elektron-elektron yang bergerak dari ujung
kawat yang mempunyai potensial tinggi menuju ujung 𝒂 adalah nilai keseteraan antara energi listrik yang
kawat yang mempunyai potensial rendah dan akan menjadi diberikan terhadap panas yang dihasilkan.
tenaga panas sehingga menaikkan suhu sistem pada Hilangnya tenaga listrik selalu disertai timbulnya panas,
kalorimeter. Jika tidak ada panas yang masuk maupun yang maka untuk setiap 1 joule tenaga listrik yang terdesipasi,
keluar kalorimeter, maka panas yang dihasilkan yaitu panas Q yang timbul adalah 0,239 kalori/Joule. Kondisi
berdasarkan persamaan: tersebut dikenal sebagai kesetaraan (ekuivelen) panas-
Q= ( H +W ) . ∆ T (Kalori) (1.4) listrik Joule.

Keterangan: Manfaat Praktikum

𝑯 =kapasitas panas air dalam kalorimeter (𝒎𝒂 × 𝒄𝒂) Praktikum ini memiliki beberapa manfaat bagi

𝑾 =kapasitas panas kalorimeter dan pengaduk (𝒎𝒌 × 𝒄𝒌) praktikan yaitu dapat menambah pengetahuan, praktikan

∆𝑻 =perubahan suhu kalorimeter (𝑇𝐴 − 𝑇𝐵) dapat memahami pengertian tara kalor listrik, memahami

𝑻𝑨 =suhu akhir (°C) hubungan antara energi listrik dengan energi kalor dan

𝑻𝑩 =suhu mula-mula (°C) dapat menerapkan tara kalor listrik dalam kehidupan sehari-

𝒎𝒂 =massa air (gram) hari untuk mempermudah kegiatan manusia, serta sebagai

𝒎𝒌 =massa calorimeter (gram) acuan wawasan praktikum lain/jurnal.

𝒄𝒂 =panas jenis air (kal/kg. °C)


𝒄𝒌 =panas jenis kalorimeter dan pengaduk (kal/kg. °C)
Jumlah energi panas yang dibutuhkan untuk menaikkan
temperatur suatu zat adalah sebanding dengan perubahan
temperatur suatu zat dan massanya (Giancoli, 1997).
II. METODE PRAKTIKUM
Karena hanya beda temperature dalam persamaan di atas
Langkah Percobaan
dan karena Kelvin dan Celcius berukuran sama, maka
1. Menyiapkan alat dan bahan yang dieprlukan
semua temperatur dapat diukur dalam skala celcius maupun
2. Membuat rangkaian seperti contoh di modul
kelvin tanpa mempengaruhi hasil (Muran, 2004).
3. Timbang kalorimeter kosong dan pengaduk, catat
Agar W dan Q dapat menjadi setara (sama nilainya), maka
massanya pada laporan sementara
nilai W yang masih dalam Joule harus diubah kedalam
kalori, dimana 1 kalori = 4,186 joule. Bilangan 4,186 yaitu
4. Timbang air ± 102 gram dan masukkan air
kesetaraan kalor mekanik, sedangkan untuk besarnya tara tersebut kedalam calorimeter

kalor listrik dapat ditentukan melalui persamaan sebagai 5. Dinginkan kalorimeter (Yang sudah berisi air)

berikut: sampai dengan suhu beberapa derajat dibawah


suhu kamar
Q=a ×W
6. Hubungkan calorimeter dengan rangkaian, catat
( H +W ) . ∆ T =a × ( V . i. t ) (1.5)
suhu awalnya serta sambungkan rangkaian ke
( ma . c a+ mk . c k ) . ∆ T =a ×(V . i .t) sumber
Sehingga, 7. Nyalakan rangkaian dan aduk calorimeter secara
( ma . c a +mk . c k ) . ∆ T kontinu
a= (1.6)
(V .i . t ) 8. Amati dan catat arus, tegangan dan suhu akhirnya
Keterangan: setiap 2 menit, serta lakukan sebanyak dua kali
untuk massa air yang sama
9. Ulangi langkah 4-8 dengan massa air 112 gram 3. Air
10. Setelah selesai, rapikan kembali peralatan seperti
semula
Alat dan Bahan
1. Kalorimeter dengan pemanas

Gambar 1. Kalorimeter dengan pemanas


2. Amperemeter

Gambar 2. Amperemeter
Gambar 6. Stopwatch
7. Gelas beaker

Gambar 3. Air

Gambar 7. Gelas beaker


4. Voltmeter

8. Kabel Jumper

Gambar 8. Kabel jumper


Gambar 4. Voltmeter 9. Termometer
5. Timbangan

Gambar 9. Termometer
Gambar 5. Timbangan
6. Stopwatch
100° 25° 0°

100° −0 ° 0 ,2279−0 , 2220


¿
100° −25° 0 ,2279−Ck
C k =0,224 kalori/gram° C
III. Data Percobaan 2. Menghitung nilai kalor jenis pengaduk
(Cp) Berbahan Besi (Fe) menggunakan
Tabel 1. Tabel Data Percobaan K3
𝒎𝒌 � � I V �
Metode Interpolasi
(gr) �𝒑 �𝒂 (V) �𝑻
N
o ( ( (
( ( (
gr) gr) °C)
°C) °C) A)
0,1168
1 1 2 1 7 4
. 9 3 ,5
2 1 2 2 1 7 4 Cp
. 00 0 4 ,5 Cp
3 2 2 1 8 4
. 5 2 0 3 ,2
4 0 5 1 2 1 8 3 0,1055
. 9 2 ,2
100° 25° 0°
5 1 1 2 1 7 4
. 10 8 2 ,2 100° −0 ° 0,1168−0,1055
6 2 2 1 8 2 =
. 0 2
100° −25° 0,1168−C p
Suhu Ruangan = 25°C) C p=0,108 kalori /gram ° C
Keterangan:
𝒎𝒌 = berat kalorimeter (gr)
𝒎𝒑 = berat pengaduk (gr)
3. Ralat Perubahan Suhu (dT) untuk Masing
𝒎𝒂 = berat air (gr)
Masing Variasi Massa Air
𝑻𝟏 = suhu mula-mula (°C)
dT
𝑻𝟐 = suhu akhir (°C) ´ =∑
dT (4.1)
𝑰 = arus listrik setiap 2 menit (A) n

∑ ¿ δdT ¿ 2
(V)
𝑽 = tegangan listrik setiap 2 menit

𝒅𝑻 = perubahan suhu (𝑇2 − 𝑇1)


∆ ´dT =¿

∆ ´dT ± ∆ ´dT
n−1
(4.2)

(4.3)
IV. Analisis Data
 Untuk massa air = 100 gr
1. Menghitung nilai kalor jenis calorimeter (Ck)
Berbahan Aluminium (Al) menggunakan Metode 𝒅𝑻 |𝜹𝒅𝑻| |𝜹𝒅𝑻|𝟐
Interpolasi 4 0,333 0,111
4 0,333 0,111
0,2279 3 0,667 0,444
𝛴𝑑𝑇 =11 𝛴|𝛿𝑑𝑇|2 = 0,667

Ck
C k

´ = 11 =3,667 ° C
dT
0,2220 3
0,667
∆ ´dT =¿
√ 2
=0,557 ° C

´ ± ∆ ´dT =(3,667 ± 0,557)° C 5. Ralat pada Masing-Masing Variasi Massa


dT
Air
 Untuk massa air = 110 gr
𝒅𝑻 |𝜹𝒅𝑻| |𝜹𝒅𝑻|𝟐
Í =
∑I (4.7)
3 0 0
4 1 1
n
2 1 1
∑ ¿ δI ¿2
𝛴𝑑𝑇 =9 𝛴|𝛿𝑑𝑇|2 = 2
∆ Í =
√ n−1
´ = 9 =3 ° C
dT
(4.8)
3 Í ± ∆ Í (4.9)
2
∆ ´dT =¿

´ ± ∆ dT
√ 2
=1 ° C

´ =(3 ± 1)° C

I
Untuk massa air =100 gr
|𝜹I| |δ I|𝟐
dT 1 0,067 0,004
1 0,067 0,004
4. Menghitung Energi Kalor (Q) pada 1,2 0,133 0,018
𝛴I = 3,2 𝛴|𝛿I|2 = 0,027
Masing-Masing Variasi Massa Air
Q = (m a . c a +¿ m k .c k +¿ m p.c p ¿.dT
´
3,2
Í = =1,067 A
(4.4) 3
´ ¿ 2( 4.5)

∆ Q́= ¿ ma . c a .+ mk . c k +m p . c p ¿2 ¿ ∆ dT 0,027
Q ± ∆ Q́ (4.6)
∆ Í =
√ 2
=0,115 A

Í ± ∆ Í =( 1,067 ± 0,115 ) A
 Untuk massa air = 100 gr
 Untuk massa air = 110 gr
Q = (100. 1+¿ 50. 0,224+25 .0,108¿
I |𝜹I| |δ I|𝟐
.3,667
1,2 0,067 0,004
Q = 113,9 . 3,667 1,2 0,067 0,004
1 0,133 0,018
Q = 417,6713 kalori 𝛴I = 3,4 𝛴|𝛿I|2 = 0,027

∆ Q́=√|100.1+ 50.0,224 +25. 0,108¿ 2|0,557 ¿ 2


3,4
∆ Q́=63,4423 kalori Í = =1,133 A
3
Q ± ∆ Q́=( 417,6713+ 63,4423 ) kalori
0,027
 Untuk massa air = 110 gr
Q = (110. 1+¿ 50. 0,224+¿ 25.0,108¿.1
∆ Í =
√ 2
=0,115 A

Í ± ∆ Í =( 1,133 ± 0,115 ) A
Q= 123,9 kalori
6. Ralat V pada Masing-Masing Variasi
2 2
∆ Q́=√|110.1+50.0,224+25.0,108 ¿ |1 ¿ Massa Air

∆ Q́=123,9 kalori
V́ =
∑V (4.10)
Q ± ∆ Q́=( 123,9+123,9 ) kalori n

∑ ¿ δV ¿2
∆ V́ =
√ n−1
(4.11) W = 7,666 . 1,067 . 120

V́ ± ∆ V́ (4.12) W = 981,554 Joule

 Untuk massa air = 100 gr ∆ W =√|1,067 .120 ¿2|0,288 ¿2+|7,666.120 ¿2| 0,115 ¿2
V |𝜹V| |𝜹V|𝟐
7,5 0,166 0,027
∆ W =112,033 Joule
7,5 0,166 0,027
8 0,334 0,112
W ± ∆ W =( 981,554+112,033 ) Joule
𝛴V = 23 𝛴|𝛿V|2 = 0,166
 Untuk massa air = 110 gr
W = 7,666 . 1,133 . 120
23
V́ = =7,666 V W = 1042,269 Joule
3
∆ W =√|1,133 .120 ¿2| 0,577 ¿2+|7,666.120¿ 2| 0,115 ¿2
0,166
∆ V́ =

2
=0,288V ∆ W =¿131,703 Joule
W ± ∆ W =( 1042,269+ 131,703 ) Joule
V́ ± ∆ V́ =( 7,666 ± 0,288 ) V
8. Menghitung Tara Kalor Listrik (a) pada
Masing Masing Variasi Massa Air
Q Kalori
a= ( ) (4.16)
W Joule
1 2 Q
 Untuk massa air = 110 gr
∆ a= ¿
√ W
¿ ∨∆ Q¿ 2+ ¿− 2 ¿2∨∆W ¿ 2

(4.17)
w

V |𝜹V| |𝜹V|𝟐 a±∆a (4.18)


8 0,334 0,112
7 0,666 0,443  Untuk massa air = 100 gr
8 0,334 0,112
𝛴V = 23 𝛴|𝛿V|2 = 0,667 417,6713 Kalori
a= =0,425
981,554 Joule
23 1 417,6713 2
V́ =
3
=7,666 V

0,667
∆ a= ¿
√ 981,554
¿ 2∨63,4423 ¿2 +¿−

Kalori
981,5542
¿ ∨112

∆ V́ =
√ 2
=0,577 V ∆ a=811,271
Joule
V́ ± ∆ V́ =( 7,666 ± 0,577 ) V  Untuk massa air = 110 gr
7. Menghitung Energi Listrik (W) pada 123,9 Kalori
a= =0,118
Masing Masing Variasi Massa Air selama 1042,269 Joule
1 123,9
2 menit
W = V́ . Í .t (4.13)
∆ a= ¿
√1042,269
¿2∨123,9 ¿2 +¿−

Kalori
1042,269 2
¿ 2∨131

∆ W =√ ¿ ´I . t |2|∆ V́ ¿2 +¿ V́ .t ¿2∨∆ I ¿2 ∆ a=2061,973


Joule
(4.14)
W ±∆W (4.14) IPEMBAHASAN
 Untuk massa air = 100 gr Prinsip kerja dari praktikum tara kalor listrik adalah
merangkai (menyusun) rangkaian arus dan tegangan listrik menghasilkan nilai kalor yang sama yakni sebesar
yang di hubungkan pada kalorimeter dan sehingga Q ± ∆ Q́=( 123,9+123,9 ) kalori
diperoleh nilai energi listrik serta energi kalor yang
Diantara faktor yang mempengaruhi hasil dari
kemudian digunakan untuk menghitung tara kalor listrik.
praktikum ini antara lain: ketidaktelitian dari alat ukur
Adapun tujuan dari praktikum ini adalah untuk melakukan
untuk menimbang kalorimeter dan pengaduk serta air yang
percobaan tentang adanya hubungan energi listrik dan
sulit dikalibrasi juga akan berpengaruh pada hasil
energi panas, serta untuk menetapkan angka kesetaraan
pengukuran, kemudian ketidaktelitian praktikan dalam
antara Joule dan Kalori.
mengamati hasil yang tertera pada instrumen pengukur dan
Berdasarkan data yang diperoleh, diketahui pada
adanya faktor human error, terdapat pengaruh dari
percobaan tara kalor listrik didapatkan dari pengukuran
perlakuan yang sering dan terlalu cepat, kemungkinan dari
awal berupa suhu ruangan dan massa dari peralatan berupa
efek pengadukan itu sendiri akan timbul panas, sehingga
kalorimeter yang terbuat dari bahan aluminium dan
mempengaruhi hasil. Sedangkan faktor yang
pengaduknya yang terbuat dari bahan besi, maka diketahui
mempengaruhi hasil dalam perhitungan adalah pembulatan
bahwa massa kalorimeter 50 gram dan pengaduknya 25
angka pada hasil analisis yang akan berpengaruh pada hasil
gram dengan suhu ruangan 25⁰C, dan nilai massa jenisnya
akhir Pengunaan dalam kehidupan sehari-hari dari tara
diperoleh melalui metode interpolasi dengan hasil Ck=
kalor listrik ini adalah pada perubahan energi panas
0,224J/g⁰C sedangkan Cp = 0.108 J/g⁰C pada suhu
menjadi listrik, contohnya, diaplikasikan pada PLTP
ruangan 25⁰C. Terdapat dua variasi massa air yang
(Pembangkit Listrik Tenaga Panas), dan sebaliknya
digunakan yakni 100 gram dan 110 gram dan dilakukan
perubahan energi listrik menjadi panas, contohnya :
pengulangan sebanyak tiga kali setiap variasi massa air.
 setrika listrik,
Setelah dilakukan percobaan sesuai prosedur didapatkan
 solder listrik,
nilai selisih suhu, tegangan dan arus yang digunakan
 hair drayer dan lain-lain.
selama percobaan untuk kemudian dihitung nilai energi
kalor dan energi listriknya beserta nilai untuk setiap
V. KESIMPULAN
ralatnya sehinggadiperoleh nilai tara kalor listrik untuk Arus listrik yang mengalir pada suatu rangkaian akan
setiap variasi massa air sebesar 0,425Kalori/Joule untuk menghasilkan panas dalam jangka waktu tertentu dan teori
massa air 100 gram dan 0,118𝐾𝑎𝑙ori/𝐽𝑜𝑢𝑙𝑒 untuk massa ini dilandasi oleh hukum Joule dan asas Black. Besarnya
air 110 gram. Dalam percobaan ini terdapat nilai ralat suhu angka kesetaraan0,425 Kalori/Joule untuk massa air 100

(dT´¿)¿ untuk massa air 102 gr diperoleh sebesar gram adalah, adapun untuk 110 gram air adalah 0,118
𝐾𝑎𝑙ori/𝐽𝑜𝑢𝑙𝑒.
´ ± ∆ dT
dT ´ =(3,667 ± 0,557)° C dan untuk massa air
´
112 gr diperoleh sebesar dT ± ∆ ´dT =( 3± 1 ) ° C . DAFTAR PUSTAKA
Selanjutnya untuk nilai kalor air dengan massa 102 gr, [1] Bueche, Frederick dan Eugene Hectil. Fisika
Universitas Edisi Kesepuluh. Jakarta: Erlangga, 2006.
memiliki nilai kalor (Q) yang sama pada percobaan 1, 2,
[2] Tripitara M,Si dkk.2009.Fisika
dan 3 yakni sebesar Kesehatan.Jogjakrata:MITRA CENDEKIA Press

Q ± ∆ Q́=( 417,6713+ 63,4423 ) kalori. Sedangkan, [3] http://letshare17.blogspot.com/2011/10/tara-kalor-

untuk massa air 112 gr pada percobaan 4, 5, dan 6 juga listrik.html. Diakses pada hari Sabtu, 13 Maret 2021 pukul
16.05 kalor-listrik.html. Diakses pada hari Sabru, 13 Mrate 2021

[4] pukul 16.00

https://ayosinauonline.blogspot.com/2010/08/kesetaraan-

Anda mungkin juga menyukai