Anda di halaman 1dari 5

BLU UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA

SMA LABSCHOOL KEBAYORAN


UJIAN PRAKTEK FISIKA
Tahun Pelajaran 2020 – 2021

Karisa Marleman 13/ XII MIPA 4

➢ Judul Percobaan : Analisis Efisiensi Konversi Energi Listrik Menjadi Energi Kalor
dalam Memanaskan Air oleh Teko Listrik.

➢ Tujuan Percobaan :
“Menentukan efisiensi energy listrik yang dirubah menjadi energy kalor
dalam proses memanaskan air menggunakan ketel/teko listrik”

➢ Teori Singkat :
Energi (tenaga) adalah kemampuan suatu benda melakukan usaha ataupun
kerja. Menurut hukum kekekalan, energi tidak bisa diciptakan dan tidak bisa
dimusnahkan. Oleh karena itu, dapat diartikan bahwa energi hanya bisa diubah
dari satu bentuk energi kepada bentuk energi lainnya. Misalnya energi listrik
berubah ke energi panas, cahaya, gerak, maupun bunyi

Energi listrik (kekuatan listrik/daya listrik) adalah energi yang berkaitan


dengan akumulasi elektron. Energi listrik merupakan bentuk energi yang
dihasilkan dari adanya perbedaan potensial antara dua titik, sehingga
membentuk arus listrik. Energi listrik tersimpan dalam arus listrik dengan
satuan ampere (A) dan tegangan listrik dengan satuan volt (V) dengan
ketentuan kebutuhan konsumsi daya listrik dengan satuan Watt (W). Energi
listrik dapat dinyatakan dalam watt-jam atau kilo watt-jam atau joule. Energi
listrik dapat dihitung menggunakan persamaan sebagai berikut:

𝑊 = 𝑃. 𝑡
Dengan keterangan:

𝑊 : Energi listrik (Joule)


𝑃 : Daya listrik (Watt)
𝑡 : Waktu (second)

Kalor merupakan energi dalam bentuk panas yang dipindahkan dari satu
objek ke objek lainnya akibat perbedaan temperatur. Perpindahan ini terjadi
dari tempat yang bersuhu tinggi ke tempat yang bersuhu lebih rendah. Kalor
memiliki satuan SI sama seperti satuan bentuk energi yakni joule (J). Kalor
juga dapat dihitung dalam bentuk kalori (kal), melalui ekuivalen mekanikal
kalor yakni 4,186 J= 1 kal; 4,186 kJ = 1 kkal. Mernurut teori kalorik (Lavoiser)
dinyatakan juga bahwa kalor merupakan zat alir (kalorik) yang terkandung
dalam setiap benda dan tidak dilihat oleh mata manusia.

Kalor yang mengalir ke dalam sebuah obyek akan menyebabkan temperatur


dari obyek meningkat (asumsi tidak ada perubahan fase) dan dapat dilihat dari
berapa banyakkenaikan temperaturnya. Ditemukan bahwa jumlah kalor (𝑄 )
yang dibutuhkan untuk mengubah temperatur dari material yang ditentukan
proporsional terhadap massa (𝑚 ) dari material yang ada dan perubahan
temperatur (∆𝑇) serta kalor jenis material (𝑐). Persamaan tersebut dapat
ditulis secara matematis sebagai berikut:

𝑄 = 𝑚. 𝑐. ∆𝑇
Dengan keterangan:

𝑄 = banyaknya kalor yang diterima/dilepas (J)


𝑚 = massa zat (kg)
𝑐 = kalor jeniz zat (J/kg°C)
∆𝑇 = 𝑇 − 𝑇0 =Kenaikan/penurunan suhu zat (°C)
𝑇0 = suhu mula mula zat (°C)
𝑇 = suhu akhir zat (°C)

Teko listrik adalah alat listrik yang memiliki unit pemanas mandiri, untuk
memanaskan air, dan mati secara otomatis saat air mencapai titik didih atau
pada suhu yang telah disetel di bawah 100 °C. Hal ini berbeda dengan teko
bagian atas kompor, yang kurang hemat energi dan membutuhkan waktu lebih
lama untuk merebus air dengan volume yang sama dengan teko listrik.

Teko listrik adalah alat dapur listrik tunggal, tetapi dilengkapi dengan dua
bagian penting yang berbeda. Kedua bagian ini bekerja sama untuk
menghasilkan keluaran yang efisien.

Bagian-bagian utamanya adalah:


1. Elemen pemanas
Elemen pemanas dalam teko listrik adalah bagian terpenting, tanpa
elemen pemanas, teko listrik tidak ada artinya.
Elemen pemanas adalah resistor yang dirancang untuk menahan
aliran listrik, yang pada gilirannya akan memanas. Dengan kata lain, elemen
pemanas mengubah listrik menjadi panas dan panas ini mendidihkan cairan
di dalam teko.

2. Termostat
termostat adalah bagian yang dimasukkan ke dalam ceret listrik
baru. Sebuah thermostat selalu dihubungkan dengan elemen pemanas
sedemikian rupa sehingga thermostat dapat mengontrol elemen pemanas
tersebut. Termostat berperan untuk mengontrol kapasitas pemanas elemen
pemanas dan juga mematikan daya setelah suhu yang dibutuhkan tercapai.

Cara kerja sebuah teko listrik yakni sebagai berikut:

1. Saat teko dihidupkan, arus listrik yang besar mengalir melalui kumparan,
atau 'elemen pemanas'.
2. Kumparan memiliki hambatan listrik. Hambatan ini mengubah energi listrik
menjadi energi termal saat melewati kumparan.
3. Energi termal tersebut membuat air di dalamnya mencapai titik didih.
4. Saat mencapai suhu yang tepat, yakni 100°C atau suhu yang diinginkan,
Termostat akan otomatis mematikan teko listrik

➢ Alat dan Bahan :


1. Gelas ukur
2. Neraca
3. Thermometer Celcius
4. Stopwatch
5. Teko/ketel Listrik
6. Air

➢ Langkah-langkah Percobaan :
1. Siapkan alat dan bahan
2. Air diukur sebanyak 500 ml dan diukur dengan termometer
3. Air dituangkan kedalam teko serta thermometer di dalam teko
4. Teko dinyalakan, hitung waktu sampai air mendidih
5. Saat mendidih, teko dimatikan serta suhu diukur
6. Ulangi untuk volume air sebanyak 400 ml, 600 ml, 700 ml, dan 800 ml
➢ Data Hasil Percobaan :
1. Daya listrik teko/ketel : 1800 Watt
2. Tabel Hasil Percobaan :

Volume Air Suhu Awal Suhu Akhir Waktu Pemanasan


No.
(cm3) (0C) (0C) (detik)
1 400 28.3 96.5 73
2 500 28.5 97.5 86
3 600 28.5 97 106
4 700 28.6 96 123
5 800 28.6 98 146
Rerata 600 28.5 97 106.8

➢ Analisis dan Perhitungan Hasil Percobaan :

Energi Listrik yang dibutuhkan :

W = P x t = 1800 x 106.8 = 192,240 Joule

Energi Kalor untuk memanaskan air :

Q = m x c x ∆T = 0.6 kg x 4200 J/kg°C x 68.5 ∆T = 170,620 Joule

Efisiensi Konversi energy :


𝑄
𝛾= = 0.8979 = 89.8%
𝑊
➢ Diskusi dan Kesimpulan :

Berdasarkan hasil percobaan diatas, didapatkan bahwa dengan volume rata-rata


600 cm3, ∆T 68.5 0C serta waktu 106.8 detik. Menggunakan persamaan matematika,
yakni perkalian daya (Watt) dengan waktu (s), didaptkan bahwa sebuah Ketel listrik
dengan Daya 1800 Watt membutuhkan energi listrik sebesar 192,240 Joule. Serta
dengan menggunakan kalor jenis air sebesar 4200 J/kg°C dan persamaan matematika
yakni perkalian Kalor Jenis (J/kg°C), Perbedaan suhu (∆T), serta massa (m) didaptkan
Energi kalor sebesar 170,620 Joule.

Efisiensi Teko Listrik berdaya 1800 Watt, dapat dihitung dengan membagi Energi
kalor (Q) dengan Energi listrik (W) dan didapatkan bahwa efisiensi Teko tersebut
adalah 0.0897 atau dapat di bulatkan menjadi 89.8%.

➢ Lampiran

Anda mungkin juga menyukai