➢ Judul Percobaan : Analisis Efisiensi Konversi Energi Listrik Menjadi Energi Kalor
dalam Memanaskan Air oleh Teko Listrik.
➢ Tujuan Percobaan :
“Menentukan efisiensi energy listrik yang dirubah menjadi energy kalor
dalam proses memanaskan air menggunakan ketel/teko listrik”
➢ Teori Singkat :
Energi (tenaga) adalah kemampuan suatu benda melakukan usaha ataupun
kerja. Menurut hukum kekekalan, energi tidak bisa diciptakan dan tidak bisa
dimusnahkan. Oleh karena itu, dapat diartikan bahwa energi hanya bisa diubah
dari satu bentuk energi kepada bentuk energi lainnya. Misalnya energi listrik
berubah ke energi panas, cahaya, gerak, maupun bunyi
𝑊 = 𝑃. 𝑡
Dengan keterangan:
Kalor merupakan energi dalam bentuk panas yang dipindahkan dari satu
objek ke objek lainnya akibat perbedaan temperatur. Perpindahan ini terjadi
dari tempat yang bersuhu tinggi ke tempat yang bersuhu lebih rendah. Kalor
memiliki satuan SI sama seperti satuan bentuk energi yakni joule (J). Kalor
juga dapat dihitung dalam bentuk kalori (kal), melalui ekuivalen mekanikal
kalor yakni 4,186 J= 1 kal; 4,186 kJ = 1 kkal. Mernurut teori kalorik (Lavoiser)
dinyatakan juga bahwa kalor merupakan zat alir (kalorik) yang terkandung
dalam setiap benda dan tidak dilihat oleh mata manusia.
𝑄 = 𝑚. 𝑐. ∆𝑇
Dengan keterangan:
Teko listrik adalah alat listrik yang memiliki unit pemanas mandiri, untuk
memanaskan air, dan mati secara otomatis saat air mencapai titik didih atau
pada suhu yang telah disetel di bawah 100 °C. Hal ini berbeda dengan teko
bagian atas kompor, yang kurang hemat energi dan membutuhkan waktu lebih
lama untuk merebus air dengan volume yang sama dengan teko listrik.
Teko listrik adalah alat dapur listrik tunggal, tetapi dilengkapi dengan dua
bagian penting yang berbeda. Kedua bagian ini bekerja sama untuk
menghasilkan keluaran yang efisien.
2. Termostat
termostat adalah bagian yang dimasukkan ke dalam ceret listrik
baru. Sebuah thermostat selalu dihubungkan dengan elemen pemanas
sedemikian rupa sehingga thermostat dapat mengontrol elemen pemanas
tersebut. Termostat berperan untuk mengontrol kapasitas pemanas elemen
pemanas dan juga mematikan daya setelah suhu yang dibutuhkan tercapai.
1. Saat teko dihidupkan, arus listrik yang besar mengalir melalui kumparan,
atau 'elemen pemanas'.
2. Kumparan memiliki hambatan listrik. Hambatan ini mengubah energi listrik
menjadi energi termal saat melewati kumparan.
3. Energi termal tersebut membuat air di dalamnya mencapai titik didih.
4. Saat mencapai suhu yang tepat, yakni 100°C atau suhu yang diinginkan,
Termostat akan otomatis mematikan teko listrik
➢ Langkah-langkah Percobaan :
1. Siapkan alat dan bahan
2. Air diukur sebanyak 500 ml dan diukur dengan termometer
3. Air dituangkan kedalam teko serta thermometer di dalam teko
4. Teko dinyalakan, hitung waktu sampai air mendidih
5. Saat mendidih, teko dimatikan serta suhu diukur
6. Ulangi untuk volume air sebanyak 400 ml, 600 ml, 700 ml, dan 800 ml
➢ Data Hasil Percobaan :
1. Daya listrik teko/ketel : 1800 Watt
2. Tabel Hasil Percobaan :
Efisiensi Teko Listrik berdaya 1800 Watt, dapat dihitung dengan membagi Energi
kalor (Q) dengan Energi listrik (W) dan didapatkan bahwa efisiensi Teko tersebut
adalah 0.0897 atau dapat di bulatkan menjadi 89.8%.
➢ Lampiran