Anda di halaman 1dari 13

Sarwo Styotom : Studi Perencanaan Pembangkit Tenaga Mikro Hidro (Pltmh) Di Desa Air Bakoman Kecamatan Pulau

Panggung Kabupaten Tanggamus

185

STUDI PERENCANAAN PEMBANGKIT TENAGA MIKRO HIDRO (PLTMH) DI


DESA AIR BAKOMAN KECAMATAN PULAU PANGGUNG KABUPATEN
TANGGAMUS
Sarwo Styotomo
Dosen Fakultas Teknik Universitas Sang Bumi Ruwa Jurai
ABSTRAK
Desa air Bakoman Kecamatan Pulau Panggung Lampung Selatan adalah desa definitif yang terletak 10 KM dari kota
kecamatan dengan jumlah penduduk 730 KK atau kurang lebih 4380 jiwa. Desa Air Bakoman merupakan salah satu desa
penghasil kopi dan lada di Propinsi Lampung, yang terletak dilereng gunung rendingan. Mata pencaharian didesa itu
bertani, dimana lebih kurang 75 % areal yang digarap oleh para petani dan selebihnya merupakan hutan lindung,
sehingga kecil kemungkinan untuk memperluas daerah perkebunan baru.Dengan adanya potensi tenaga air yang tersebar
luas di seluruh wilayah indonesia dan kebutuhan ada nya tenaga listrik di tempat tempat yang belum terjangkau oleh
jaringanlistrik PLN, merupakan pendorong yang kuat kearah pengembangan potensi mikro hidro

_____________________________________________________
Keywoods : Perencanaan Pembangkit Tenaga Mikro Hidro
PENDAHULUAN
Indonesia adalah negara yang
kaya akan potensi sumber daya alam,
yang
dapat
memenuhi
seluruh
kebutuhan hidup manusia dalam
berbagai aspek kehidupan, salah satu
dari potensi sumber daya alam yang
dapat di manpaat kan oleh manusia
adalah potensi tenaga air.
Dengan adanya potensi tenaga air
yang tersebar luas di seluruh wilayah
indonesia dan kebutuhan ada nya tenaga
listrik di tempat tempat yang belum
terjangkau
oleh jaringanlistrik PLN,
merupakan pendorong yang kuat kearah
pengembangan potensi mikro hidro
Pengembangan dari pembangkit
listrik tenaga air kecil tersebut harus
tetap merupakan bagian yang tidak
dapat terpisah kan dari pembangunan
sistem kelistrikan nasional,sehingga
pengembangan
listrik
sepenuhnya
dilaksanakan
dalam
rangka
pola
pembangunan
kelistrikan
nasional
berdasarkan kebijakan- kebjakan sebagai
berikut :

Jurnal Sains dan Inovasi IV(2) 185-197 (2008)

a.

Tujuan nasional, yaitu khususnya


memajukan kesejahteraan umum dan
meningkatan kecerdasan bangsa.
b. Trilogi
Pembangunan,
yaitu
khususnya dalam hal perataan
pembangunan dan hasil-hasilnya.
c. Kebijakan umum bidang eenergi

dalam
rangka
mengurangi
ketergantungan pada sumber energi
minyak bumi dan memanfaatkan
secara otimal sumber-sumber daya
energi nasional non minyak.
Desa air Bakoman Kecamatan
Pulau Panggung Lampung Selatan adalah
desa definitif yang terletak 10 KM dari
kota kecamatan dengan jumlah penduduk
730 KK atau kurang lebih 4380 jiwa.
Desa Air Bakoman merupakan salah satu
desa penghasil kopi dan lada di Propinsi
Lampung, yang terletak dilereng gunung
rendingan. Mata pencaharian didesa itu
bertani, dimana lebih kurang 75 % areal
yang digarap oleh para petani dan
selebihnya merupakan hutan lindung,
sehingga kecil kemungkinan untuk
memperluas daerah perkebunan baru.

Sarwo Styotom : Studi Perencanaan Pembangkit Tenaga Mikro Hidro (Pltmh) Di Desa Air Bakoman Kecamatan Pulau
Panggung Kabupaten Tanggamus

Sampai saat ini ke desa Air


Bakoman belum masuk jaringan listrik
PLN, yang ada hanya pembangkit listrik
tenaga diesel dan kincir air dengan daya
yang dihasilkan sangat tebatas dan tidak
dapat memenuhi kebutuhan seluruh
masyarakat
desa
Air
Bakoman.
Mengingat
dan
mengkaji
sangat
diperlukannya tenagalistrik di desa Air
Bakoman untuk menunjang berbagai
aktifitas maka penulis mencoba untuk
merencanakan
pemanfaatan
potensi
tenaga air yang ada untuk pembangkit
listrik tenaga air kecil dengan kapasitas
daya yang lebih besar agar kebutuhan
daya listrik di desa Air Bakoman daoat
terpenuhi dengan kebutuhan masyarakat.
Dalam perencanaan pembangkit
listrik tenaga mikro hidro (PLTMH) ini
tentunya mencakup banyak masalah dan
kondisi serta koordinasi yang rumit.
Untuk membatasi masalah tersebut
peneliti hanya dapat membahas mengenai
data yang ada dan daya yang dapat
dibangkitkan menurut teori dan data yang
ada dilapangan.
Potensi
tenaga
air
dan
pemanfaatannya
pada
umumnya
berlainan, bila dibandingkan dengan
penggunaan tenaga berasal dari misalnya
bahan bakar fosil.

Pertama, sumber tenaga air secara


teratur dibangkitkan kembali karena
pemanasan lautan oleh penyinaran
matahari, sehingga merupakan suatu
sumber yang secara siklis diperbaharui.
Oleh karena itu tenaga air disebut sebai
suatu sumber daya energi yang
terbaharui.
Kedua,
potensi
secara
keseluruhan dari pada tenaga air relatif
kecil bila dibandingkan dengan jumlah
sumber bahan bakar fosil, sekalipun
misalnya seluruh potensi tenaga air ini
dikembangkan sepenuhnya.

Jurnal Sains dan Inovasi IV(2) 185-197 (2008)

186

Ketiga, penggunaan tenaga air


pada
umumnya
merupakan
pemanfaatan
multiguna,
karena
dikaitkan dengan irigasi, pengendalian
banjir, perikanan, rekreasi dan navigasi.
Bahkan
sering
terjadi
bahwa
pembangkitan tenaga listrik hanya
merupakan manfaat samping, dengan
misalnya irigasi atau pengendalian
banjir, sebagai penggunaan utama.
Keempat, pembangkitan listrik
dari tenaga air dilakukan tanpa ada
perubahan suatu proses pembakaran
bahan bakar. Karenanya, mesin-mesin
hidro mempunyai masa manfaat yang
biasanya lebih lama dari pada mesinmesin termis.
Pada
dasarnya
dapat
dikemukakan adanya tiga faktor utama
dalam penentuan pemakaian suatu
potensi sumber tenaga air bagai
pembangkitan tenaga listrik yaitu :
a. Jumlah air yang tersedia, yang
merupakan fungsi dari jatuh air dan
jatuh salju.
b. Tinggi
terjun
yang
dapat
dimanfaatkan hal mana tergantung
dari topograpis daerah tersebut.
c. Jarak lokasi yang dimanfaatkan
terhadap adanya pusat-pusat beban
atau jaringan transmisi.
Pada sungai itu, dijarak nol, tinggi
sungai adalah H. Lengkungan (A)
memperlihatkan fungsi tersebut dari
sebuah sungai yang ideal, yang murni
lereng sebuah gunung menurun secara
teratur. Dalam kenyataannya tidaklah
demikian
adanya.
Biasanya
lebih
mendekati bentuk menurun lengkung
(B), yaitu bentuk sebuah sungai biasa,
yang ada pada titik C mempunyai
sebuah air terjun dan titik D sebuah
danau.

Sarwo Styotom : Studi Perencanaan Pembangkit Tenaga Mikro Hidro (Pltmh) Di Desa Air Bakoman Kecamatan Pulau
Panggung Kabupaten Tanggamus

Prinsip Pembangkitan Tenaga Air


Secara teori energi potensi dapat dilihat
dari persamaan :
E = m . g . h (1)
Dimana :
E = energi potensial;
m = massa;
g = percepatan grafitasi;
h = tinggi relatif terhadap permukaan
bumi
Dari rumus diatas dapat ditulis
dE = dM . g . h (2)
Bilamana dE merupakan energi yang
dibangkitkan oleh elemen massa dm
yang melalui jarak h.
Bilamana didefinisikan Q sebagai debit
air menurut rumus berikut :
Q = dm / dt ..(3)
Dengan :
Q = debit air;
dm = elemen massa air;
dt = elemen waktu
Maka dapat ditulis :
P = dE /dt=dm/dt.g.h .(4)
= Q.g.h
Atau P = Q . g . h .(5)
Dengan
memperhitungkan
efisiensi
sistem dapat ditulis :
P = eff . g . Q . h (6)
Dimana :
P = daya dibangkitkan
eff = effisiensi;
g
= grafitasi;
h
= tinggi terjun
Sebagaimana dapat dipahami
dari persamaan diatas daya yang
dihasilkan adalah hasil dari tinggi jatuh
dan debit air, oleh karena itu berhasilnya
pembangkitan tenaga air tergantung dari
pada usaha untuk mendapatkan tinggi
jatuh air dan debit yang besar secara
efektif dan skonomis. Pada umumnya
debit yang besar membutuhkan fasilitas
dengan ukuran yang besar untuk,
misalnya : bangunan ambil air (intake).

Jurnal Sains dan Inovasi IV(2) 185-197 (2008)

187

Saluran air dan turbin, oleh karena itu


tinggi jatuh yang besar dengan
sendirinya lebih murah, di hulu sungai
dimana pada umumnya kemiringan
dasar sungai lebih curam akan mudah
diperoleh tinggi jatuh yang besar.
Sebaliknya disebelah hilir sungai, tinggi
jatuh rendah dan debit yang besar. Oleh
karena itu bagian hulu sungai lebih
ekonomis, sedangkan bagian hilirnya
kurang ekonomis memingat tinggi
jatuhnya yang kecil dan debit yang besar
tadi. Lagi pula dibagian hilir tersebut
penduduknya padat, sehingga akan
timbul masalah pemindahan penduduk,
dan karena itu banyak hal yang tak dapat
dihindari tambahnya biaya untuk
konstruksi.
Pengukuran Debit Air
Berdasarkan
pengalaman
ternyata bahwa jumlah air yang tersedia
selalu kurang dari jumlah yang
diperkirakan
semula.
Untuk
menghindari
hal
tersebut,
perlu
dilakukan pengukuran debit airdalam
jangka waktu yang panjang dengan
memperhitungkan bahwa swringkali
terdapat perbedaan besar antara musim
kemarau dan musim hujan.
Sebagai
titik
tolak
perhitungan
pembangkit tenaga listrik, debit air yang
akan kita pergunakan dapat dipakai
debit minimal, dimana kerugiannya
terjadi pada musim hujan air akan
melimpah
terbuang
tanpa
termanfaatkan, tapi jika instalasi di
rencanakan berdasarkan nilai rata-rata
debit yang diukur, maka kerugiannya
terjadi pada musim kering sebab
persediaan air yang menyebabkan turbin
akan berjalan dengan daya guna yang
lebih rendah. Berpegangan dari kedua
hal tersebut diatas, maka yang terpenting
adalah bahwa debit yang akan

Sarwo Styotom : Studi Perencanaan Pembangkit Tenaga Mikro Hidro (Pltmh) Di Desa Air Bakoman Kecamatan Pulau
Panggung Kabupaten Tanggamus

dipergunakan perlu diketahui dengan


tepat.
Adapun metode pengukurannya
yaitu dengan mengukur kecepatan arus
dan menentukan profil penampang
melintang saluran. Prinsipnya sederhana
sekali,
kita
lemparkan
sebuah
pelampung kedalam air, kemudian kita
ukur dalam beberapa detik suatu jarak
tertentu di tempuh. Dihubungkan
dengan suatu propil saluran sehingga
kita bisa mendapatkan debitnya. Harus
kita
usahakan
sedapat
mungkin
pengukuran dilakikan pada sebagian
saluran yang lurus dengan propil yang
dikira-kira tetap.
Kita tandai suatu trayek tertentu
sepanjang saluran (dalam meter), dititik
pengukuran pertama (a) kearah hulu kita
lemparkan pelampung kedalam air,
kemudian kita ukur waktu yang
diperlukan pelampung itu untuk sampai
ke titik
(b) dalam detik. Dari
pengukuran itu kita dapatkan kecepatan
arus dalam m/det.
Perlu kita perhatikan bahwa percepatan
arus permukaan lebih cepat dari arus
kecepatan arus dasar.
Aturan untuk trayek : Kecepatan
arus rata-rata 80 % dari arus permukaan.
Ukurlah propil saluran titik (a) dan titik
(b) jika mungkin dititik lain sepanjang
trayek. Karena pada akhirnya yang
dipersoalkan adalah kecepatan pada
propil rata-rata.
Pengukuran Selilsih Tinggi Permukaan
Air (head)
Metode Pengukuran Selisih Tinggi
Permukaan I
Alat-alat yang digunakan :
- Mistar pengukur
- Water pas
- Beberapa tonggak dari bambu

Jurnal Sains dan Inovasi IV(2) 185-197 (2008)

188

Mistar kayu yang panjang dan lurus


Cara ini sangat sederhana sekali,
tetapi banyak menyita waktu.
Pelaksanaannya dapat dilihat seperti
gambar 3 dimana trayek / jalan
dilampaui secara bertahap dengan cara
yang telah ditentukan, sehingga
dihasilkan selisih permukaan.
Htot = -H1 + H2 + H3 + H6
Bersamaan dengan itu diukur pula jarak
L1 .. L2 untuk menentukan
panjang pipa pemasukan. Metode ini
kurang praktis untuk daerah yang
berbukit landai, karena harus melakukan
pengukuran yang banyak.
-

Metode Pengukuran Selisih Tinggi


Permukaan 2
Alat-alat yang digunakan :
- Mistar ukur lipat
- Water pas
- 2 buah patok
- Mistar panjang
Pelaksanaannya dapat dilihat
seperti
gambar
4,
dimana
pengukurannya dimulai dari titik
terendah
yang
dipasang
dengan
pertolongan dua buah tonggak dan
water pas mistar secara horizontal.
Dengan
mengamati
melalui
mistar , bidiklah sebuah titik yang sejajar
dengan mistar ditempat yang lebih tinggi
kemudian dengan cara yang sama dari
titik
tersebut
kita
melakukan
pengukuran
lagi
dan
demikian
seterusnya.
Htot
=
-H1 + H2 + H3 dan
seterusnya
Metode ini kurang tepat (kurang
teliti), tetapi dalam beberapa hal metode
ini dapat diperbaiki sendiri dengan
memasang alat pembidik pada mistar.
Bersamaan dengan itu diukur pula L1
L2 dan seterusnya.

Sarwo Styotom : Studi Perencanaan Pembangkit Tenaga Mikro Hidro (Pltmh) Di Desa Air Bakoman Kecamatan Pulau
Panggung Kabupaten Tanggamus

Metode Pengukuran
Permukaan 3

Selisih

Tinggi

Alat-alat yang digunakan :


- Mistar ukur lipat
- Selang dari plastik yang tembus
pandang
- Air
Selang diisi penuh dengan air (jangan
sampai ada gelembung udara) dan
peganglah salah satu ujungnya dekat
dengan permukaan tanah (pada titik A).
Salah seorang pembantu membawa
ujung selang yang satu lagi kearah turun
sedemikian rupa sehingga air dititik A
tepat tidak melimpah dari selang.
Ukur jarak / tinggi H antara permukaan
yang sama tinggi dititik B dengan tanah.
Untuk lebih memudahkan bila di B
dipasang tonggak berskala yang dapat
digeser. Dengan cara ini kita melakukan
pengukuran berkali-kali sampai pada
titik terendah.
Metode Pengukuran Selisih Tinggi
Permukaan 4
Alat-alat yang digunakan :
- Pita pengukur
- Water pas tangan
Data yang harus diketahui yaitu
antara
mata
sipengukur
dengan
permukaan tanah. Pelaksaannya dapat
dilihat pada gambar 6, dimana jika kita
ambil / membidikkan water pas
tersebut, maka kita akan melihat sebuah
indikator untuk menentukan horizontal
atau tidaknya alat yang bersangkutan
dengan sepasang benang silang.
Selisih tinggi permukaan total
diperoleh dengan mengalikan antara
jarak permukaan tanah mata pengukur
dengan hasil jumlah pengukur terakhir
tidak tepat, jika hal tersebut terjadi maka

Jurnal Sains dan Inovasi IV(2) 185-197 (2008)

189

pengukuran dilakukan pada posisi


jongkok.
Merencanakan Pekerjaan Teknik
Didalam merencanakan pekerjaan
teknik ini terjadi dalam tiga bagian yang
meliputi :
Pekerjaan Teknik Mesin
Pekerjaan teknik mesin ini terdiri
dari :
a. Perencanaan turbin air , dimana yang
termasuk
didalamnya
adalah
pemilihan jenis turbin, ukuranukuran turbin, perencanaan sudut
putar, perencanaan sudut pengarah
dan perhitungan kekuatan.
b. Perencanaan instalasi turbin, yang
termasuk
didalamnya
adalah
kerugian instalasi turbin air dan
sistem transmisi turbin.
c. Daya dari sistem.
d. Pemeriksaan
kembali
kekuatan
instalasi
turbin
air,
termasuk
didalamnya adalah pipa pesat,
porostransmisi (poros turbin dan
poros keluar roda gigi).
e. Perhitungan perputaran kritis poros.
f. Perhitungan
lenturan
statis
maksimum poros.
Pekerjaan Teknik Elektro
Pekerjaan teknik elektro terdiri
dari :
a. Perencanaan
jaringan
distribusi
listrik termasuk didalamnya adalah,
sistem
yang
dipergunakan,
penggambaran situasi perencanaan
jaringan, pemakaian hantaran dan
konfigurasinya,
perhitungan
parameter saluran, pemakaian tiang
dan komponannya (jenis dan ukuran
tiang, pemakaian dan pemasangan
isolator,
jarak
gawang
dan

Sarwo Styotom : Studi Perencanaan Pembangkit Tenaga Mikro Hidro (Pltmh) Di Desa Air Bakoman Kecamatan Pulau
Panggung Kabupaten Tanggamus

190

andongan), peramalan tegangan dan


pertanahan.
b. Perencanaan sistem pengaturan dan
proteksi, yang termasuk didalamnya
adalah
perencanaan
pengaturan
frekuensi dengan beban komplemen,
perencanaan perlengkapan hubung
bagi
(pemilihan
pemisah,
perencanaan panel dan lemari
hubung bagi), proteksi terhadap
hilangnya
beban,
penempatan
peralatan listrik.

; perubahan terjadi sambil melewati rotor


dengan arah diagonal menuju ke poros.
Turbin baling-baling adalah turbin
dimana air melewati rotor dengan arah
aksial. Turbin dimana air melewati rotor
dengan pompa denganmembalik arah
putaran rotor dinamakan turbin pompa
balik (reversible pump turbine). Turbin
jenis ini terbagi atas Francis, janis aliran
diagonal dan jenis baling-baling, sesuai
dengan konstruksi rotornya diagonal
menuju ke poros.

Pemilihan Turbin
Turbin adalah suatu mesin
penggerak, dimana energi fluida kerja
dipergunakan langsung untuk memutar
rotor turbin (runner). Adapun fluida
kerjanya bisa berupa uap, gas atau air.
Jadi turbin air adalah mesin penggerak
yang menggunakan energi potensial air
sebagai fluida kerjanya. Secara garis
besar turbin air dikelompokkan menjadi
dua golongan utama yaitu turbin impuls
dan turbin reaksi.

Konstruksi Turbin Air


Turbin Pelton
Turbin pelton dipakai untuk
tinggi terjun (head) yang tinggi, sekarang
jenis poros mendatar adalah yang
banyak dipakai. Rotor pada turbin pelton
dilengkapi dengan mangkok yang
terpasang
disekeliling
piringannya.
Mangkuk-mangkuk tersebut menerima
semprotan
air
dari
mulut-mulut
pancaran (ridge) yang terdapat ditengah
mangkuk ini mengalihkan tenaga imluls
yang didpatnya pada piringan.
Ada dua macam mangkuk yaitu
yang terpasang pada piringan dengan
baut dan dicor menjadi satu dengan
piringan. Sebuah jarum dipasang pada
pusat mulut pancaran untuk mengatur
jumlah aliran air yaitu dengan
menggerakkan maju dan mundur dan
untuk mengisi lubang keluar dari mulut
pancaran ini digerakkan oleh pengatur
kecepatan (speed governer) sesuai
dengan perubahan beban.
Deflaktor adalah alat untuk
membelokkan
pancaran
air
yang
dipasang antara mulut pancaran dan
rotor. Bila beban tiba-tiba dibuat
(rejected), deflaktor secara tiba-tiba
manghalangi pancaran air, kemudian
tempat keluar mulut pancaran perlahanlahan
disumbat
oleh
jarumnya.

Turbin Impuls
Turbin ini dibuat sedemikian
rupa sehingga runner bekerja karena
aliran air, disini beda tinggi diubah
menjadi kecepatan. Yang khas dari jenis
ini adalah turbin pelton, dengan
memasang mangkok pada keliling rotor
(runner) dari mulut nozzel.
Turbin Reaksi
Turbin reaksi dibuat sedemikian
rupa sehingga rotor belerja pada aliran
air dengan tinggi terjun karena tekanan.
Yang termasuk jenis ini adalah turbin
Francis, turbin aliran diagonal (propeller
turbin). Turbin Francis adalah turbin
dimana air mengalir ke rotor dengan
arah radial dan keluar dengan arah aksial

Jurnal Sains dan Inovasi IV(2) 185-197 (2008)

Sarwo Styotom : Studi Perencanaan Pembangkit Tenaga Mikro Hidro (Pltmh) Di Desa Air Bakoman Kecamatan Pulau
Panggung Kabupaten Tanggamus

Kenaikkan kecepatan turbin air dan


kenaikkan tekanan pada pipa pesat
dikendalikan oleh sebuah katup kecil.
Turbin Francis
Turbin Francis biasanya dipakai
untuk berbagai keperluan dengan tinggi
terjun menengah Rumah siput (scroll)
dibuat dari plat baja cor atau besi cor,
sesuai dengan tinggi terjun dan
kapasitasnya serta bertugas menahan
bagian terbesar dari beban tekanan
hidrolik yang diterima oleh turbin.
Tekanan selebihnya ditahan oleh kukuh
(stay vane) atau cincin kukuh (stay ring).
Sudut-sudut antara (guide vane) diatur
disekeliling luar rotor (runner) dan
mengatur daya keluar (out put) turbin
dengan mengubah-ubah bukaannya
dengan perubahan beban melalui suatu
mekanisme pengatur. Bentuk rotor
berbeda-beda,
disesuaikan
dengan
perubahan
beban,
melalui
suatu
mekanisme pengaturan. Bentuk rotor
berbeda-beda sesuai dengan kecepatan
jenisnya (specific speed).
Turbin Aliran Diagonal
Turbin aliran diagonal dipakai
untuk tinggi terjun yang tinggi, turbin ini
mempunyai sudut rotor yang dapat
digerakkan (diputar menurut sumbu
masing-masing) seperti turbin balingbaling. Turbin aliran diagonal dilengkapi
dengan pengatur bilah (blade) sudut
secara otomatis dan hidrolik disebut juga
turbin deriaz. Konstruksinya mirip
turbin baling-baling.
Turbin Baling-Baling
Turbin baling-baling dipakai
untuk tinggi terjun yang rendah. Turbin
baling-baling digolongkan menjadi dua
menurut konstruksi bilah rotornya, yaitu
turbin baling-baling dengan sudutnya

Jurnal Sains dan Inovasi IV(2) 185-197 (2008)

191

yang dapat digerakkan secara otomatis


dan hidrolik. Sudut rotor pada turbin
kaplan mempunyai konstruksi yang
dapat digerakkan (menurut sumbunya)
dan dapat merubah arah sudut bilahnya
dengan tangan (manual) atau otomatis
sesuai
dengan
pembukaansudut
antarnya. Hubungan antara pembukaan
sudut antar dan sudut bilah rotor
biasanya dipertahankan oleh alat
penghubung (cam) daya guna (eficiency)
yang tinggi.
Ada lagi turbin baling-baling
macam lain yang disebut turbin tabung
yang dipakai untuk terjun yang rendah
sekali. Turbin ini mempunyai rumah
berupa slinder, sehingga aliran air
mengalir melalui arah aksial pada
selubung slindrer.
Turbin jenis ini kebanyakan berjenis
poros mendatar dan bagian peralatannya
dipasang pada suatu mulai dari tempat
masuk turbin sampai pada tempat
keluarnya pada pipa lepas. Katup tempat
masuk
rotor
dan
generatornya
dirangkaikan langsung dengan turbin,
pipa lepas dan lilin sebagainya. Beberapa
dari turbin jenis ini diperlengkapi
dengan roda gigi percepatan yang
erpasang antara kkopling turbin air dan
generator, sehingga generator berwujud
pampat.
Turbin Crossflow
Turbin crossflow adalah bentuk
mutakhir dari kincir tradisional buatan
poncelet. Seperti halnya turbin pelton
dan turbin turgo, turbin crossflow
termasuk
jenis
turbin
impuls.
Penemunya adalah A.G.M. Michell,
seorang teknikus Inggris Australia
yang kemudian mematenkan hasil
penemuannya yaitu pada tahun 1903.
Dua tahun kemudian Ossberger mulai
memproduksi penemuan tersebut.

Sarwo Styotom : Studi Perencanaan Pembangkit Tenaga Mikro Hidro (Pltmh) Di Desa Air Bakoman Kecamatan Pulau
Panggung Kabupaten Tanggamus

Di Budapest, Prof. Donat Banki


juga mengembangkan jenis turbin serupa
dan mempublisir hasil rancangannya
pada tahun 1917, dari nama kedua tokoh
tersebut itulah maka turbin crossflow
dikenal orang dengan sebutan turbin
Michell atau Banki.
Kalau kita bandingkan dengan
jenis turbin lainnya, batasan putaran
spesifik turbin crossflow terletak antara
turbin francis dan turbin pelton. Daerah
kerjanya mendekati turbin francis, tetapi
konstruksi dan bentuknya jauh lebih
sederhana.
Hasil pengujian yang dilakukan
oleh Ossberger menunjukkan bahwa
efisiensi turbin crossflow berkisar sekitar
80 %. Kelebihan lainnya adalah bahwa
turbin crossflow belum pernah pernah
ditemukan
kasus
kavitasi
seperti
umumnya yang terjadi pada turbin jenis
lainnya.
Jenis
turbin
ini
cocok
untukditerapkan di daerah-daerah yang
memiliki energi efektif anatra 1 sampai
200 meter, debit air antara 0,02 sampai 8
m3/det dan daya yang dihasilkan antara
1 sampai 1.000 KW, dengan variasi
kecepatan antara 50 sampai 2.000 rpm.
Prinsip kerja dan sifat umum
turbin crossflow yaitu : pemasukan air ke
sudut turbin secara radikal. Air dialirkan
melalui sudu-sudu jalan yang berbentuk
slinder, pertama-tama air dari luar
masuk kedalam slinder sudu-sudu dan
kemudian
dari
dalam
keluar.
Jadikerjanya roda jalan turbin ini adalah
seperti ubin pelton yaitu hanya sebagian
sudu-sudu
saja
yang
bekerja
membalikkan aliran air.
Turbin ini mempunyai 22 tingkat
kecepatan mirip dengan roda curtis di
turbin uap. Aliran air yang lewat kedua
(tingkat kedua) menghasilkan daya
kurang lebih 20 % - nya daya yang

Jurnal Sains dan Inovasi IV(2) 185-197 (2008)

192

dihasilkan
tingkat
pertama,
jadi
faedahnya tetap ada dan air tanpa ada
kesulitan bisa meninggalkan roda jalan.
Perkembangan selanjutnya yang
ditemukan oleh Michell dan Banki yaitu
turbin ini dilengkapi dengan pipa isap
dan sebagai akibatnya daya yang
dihasilkan turbin, proses kerja dan
rendemen turbin menjadi lebih baik.
Turbin ini mempunyai alat
pengarah sehingga dengan demikian
celah
bebas
dengan
sudu-sudu
disekeliling roda hanya sedikit. Karena
itu pada keadaan beban penuh
perputarannya
roda terjadi sedikit
kemacetan-kemacetan, yang menimbulakan sedikit tekanan. Tekanan lebih
tersebut kurang lebih hanya 6 % - nya
dari tekanan kerja turbin, turbin ini
termasuk golongan konstruksi turbin
tekanan sama/impuls turbin.
Bentuk sudu dengan kecepatan
menunjukkan perbandingan kecepatan u
/ c1 = 0,5 diisi bagian masuk sudu, harga
kecepatan air masuk c1 didapat dari
tinggi air jatuh (H) yang telah diketahui,
sedangkan harga keceopatan tangensial
didapat dari hubungan yang saling
bergantung satu sama lain antara
diameter (D) dan kecepatan putar roda
turbin (n) yaitu u = D . . n / 60 ;
kecepatan spesifik terletak antara nq = 11
menit 1 sampai dengan 50 menit 1,
tergantung kepada perbandingan lebar
B / D dan besarnya kelengkungan sudu.
Dalam hal ini B / D bisa sampai 3,5 dan
kelengkungan sudu sampai 120 0
besarnya.
Turbin ini terdiri dari tiga bagian
utama, yaitu roda jalan, alat pengarah
dan rumah turbin. Dari alat pengarah
pancaran air keluar tegak lurus. Roda
jalan dan alat pengarah dibagi menjadi
dua buah sel tegak lurus yang tidak sama
perbandingan 1 : 2 . Maksudnya adalah

Sarwo Styotom : Studi Perencanaan Pembangkit Tenaga Mikro Hidro (Pltmh) Di Desa Air Bakoman Kecamatan Pulau
Panggung Kabupaten Tanggamus

bila kapasitas air sedang-sedang saja


maka yang dioperasikan sel yang besar,
dan bila kapasitas airnya banyak maka
turbin bekerja dengan kedua buah sel
tersebut.
Dalam ketiga kondisi operasi
tersebut
diatas
perbandingan
kecepatannya adalah tetap sama. Jadi
bila ada gangguan pada kondisi beban
sebagian
(tidak
maksimum)
pun
rendemen turbin masih baik. Spesial
pada tinggi air jatuh yang kecil pipa isap
mempunyai tugas memanfaatkan selisih
tinggi antara sisi bagian bawah atau
dengan kata lain memanfaatkan ruang
bebas.
Menentukan Jenis Turbin
Seperti yang telah diuraikan pada
(sub bab 2.6), dijelaskan bahwa dari cara
kerjanya turbin air dibagi dua kelompok
besar yaitu turbin impuls dan turbin
reaksi. Untuk menen tukan model/jenis
turbin air ada dua cara yaitu :
Berdasarkan Kecepatan Jenisnya
Apabila perhitungan kita berdasarkan
pada kecepatan jenis, maka terlebih
dahulu dihitung berapa besar kecepatan
jenisnya. Dengan berlandaskan pada
kecepatan jenis ini dapat ditentukan
model turbin airnya. Adapun bentuk
persamaan kecepatan jenisnya dapat
dinyatakan sebagai berikut :
Ns=


(Putaran / s)
5 / 4

Dimana :
N = Putaran turbin
P = Daya turbin
H = Tinggi terjun (m)
Berdasarkan persamaan diatas dapat
ditentukan model turbin yang sesuai
dengan melihat tabel dibawah ini :

Jurnal Sains dan Inovasi IV(2) 185-197 (2008)

193

Tabel 1. Kecepatan Jenis Turbin


Jenis Turbin Kecepatan Spesifikasi
Pelton
Crosslow
Francis
Kaplan

12
25
70
350

- Ns - 60
- Ns - 200
- Ns - 400
- Ns - 2000

Berdasarkan Tinggi Jatuh Air


Cara lain untuk menentukan jenis
turbin yang akan digunakan adalah
dengan cara mengetahui tinggi terjun air
berdasarkan tabel dibawah ini :
Tabel 2. Pengelompokkan Turbin
berdasarkan tinggi jatuh air
Tinggi Terjun
Model Turbin
200 - 2.000
30 600
Kurang dari 60
Kurang dari 18
Kurang dari 3

Pelton
Francis
Kaplan
Crosslow
Roda Air

Kendali Turbin
Suatu pusat tenaga terpisah harus
mampu memenuhi tugas yang lebih sulit
bila dibandingkan dengan pusat tenaga
yang dihubungkan kejaringan. Ia mesti
mampu menyesuaikan putaran dengan
sendirinya. Bila beban tidak konstan,
turbin harus diatur. Produksi daya harus
mencukupi jumlah kebutuhannya.
Pengaturan debit harus lebih
menguntungkan
dari
segi
bahwa
senantiasa hanya sejumlah air sebanyak
yang diperlukan untuk pembangkit daya
sesaat yang dibutuhkan.
Guna mengimbangi perubahan beban
kecil yang mendadak maka dipasang
daya maksimum yang dengan seketika
bisa ditambah kurangkan hendaknya
tidak melampaui 10 % sampai 30 %
kapasitas terpasang. Ini tidak sematamata
mengait
masalah
mekanis
pengatur, namun juga berkenaan dengan

Sarwo Styotom : Studi Perencanaan Pembangkit Tenaga Mikro Hidro (Pltmh) Di Desa Air Bakoman Kecamatan Pulau
Panggung Kabupaten Tanggamus

efek hantaman air didalam pipa pesat


yang timbul bila piranti kendali ditutup
atau dibuka terlalu cepat.
Untuk
menghindari
putaran
lebih, gonernur penting adanya. Cara
pengendalian
sederhana
adalah
pengaturan dengan tangan. Namun yang
terakhir ini hanya disarankan untuk
kondisi (kapasitas pembangkitan dan
pembebanan) konstan atau bila putaran
turbin kecil saja perannya.
Tujuan penelitian ini adalah :
1.
Untuk mengetahui berapa besarnya
potensi tenaga air yang dapat
digunakan
untuk
pembangkit
tenaga listrik.
2.
Untuk pra kajian kelayakan untuk
pembangunan Pembangkit Listrik
Tenaga Mikro Hidro (PLTMH) di
lokasi penelitian.
3.
Untuk mengetahui besarnya debit
air dan tinggi terjun bila dibangun
Pembangkit Listrik Tenaga Mikro
Hidro (PLTMH).
Penelitian ini diharapkan bermanfaat
bagi :
1.
Peneliti lain yang ada atau sedang
melaksanakan penelitian tentang
Pembangkit Listrik Tenaga Mikro
Hidro (PLTMH).
2.
Penelitian merupakan salah satu
cara
guna
menguji
dan
meningkatkan kemampuan serta
ketrampilan di bidang ilmu teknik
kelistrikan.
3.
Membuktikan relevansi antara teori
dengan penerapan dilapangan.
4.
memanfaatkan potensi alam yang
ada di desa Air Bakoman,
Khususnya aliran sungai sehingga
memenuhi keinginan masyarakat
desa akan kebutuhan tenaga listrik.
5.
Melancarkan berbagai aktifitas
masyarakat pada malam hari dan

Jurnal Sains dan Inovasi IV(2) 185-197 (2008)

194

mambuka lapangan kerja dengan


timbulnya industri kecil/home
industry, serta dapat terbentuknya
koperasi listrik desa.
a.

b.

c.

d.

e.

METODE PENELITIAN
Melakukan kajian literatur sebagai
acuan dan publikasi yang berkaitan
dengan sumber daya energi pada
daerah lokasi penelitian.
Melakukan pengamatan lapangan
untuk memperoleh gambaran yang
jelas mengenai kondisi fisik desa,
potensi energi yang ada didesa
tersebut untuk kemungkinan dapat
dikembangkan sebagai sumber
energi listrik pedesaan.
Melakukan pengumpulan data
sekunder melalui Bappeda, atau
sumber data yang linnya maupun
pengukuran
parameter
yang
dibutuhkan untuk mengetahui
besar potensi tenaga air guna
membangu Pembangkit Listrik
Tenaga Mikro Hidup (PLTMH)
yang tersedia di desa tersebut.
Membahas mengenai data yang ada
dan daya yang dapat dibangkitkan
menurut teori dan data yang ada di
lapangan.
Melakukan analisis data sebagai
bahan penyusunan laporan.
HASIL DAN PEMBAHASAN

Data-Data Teknis
Dari hasil survey ternyata air
terjun di desa Air Bakoman yang dipilih
sebagai sumber daya bagi Pembangkit
Listrik Tenaga Mikro Hidup (PLTMH)
terletak di tepi desa Air Bakoman yaitu
sekitar 2 km dari pusat desa.
Data debit air diambil dari debit
minimum yaitu pada musim kemarau.

Sarwo Styotom : Studi Perencanaan Pembangkit Tenaga Mikro Hidro (Pltmh) Di Desa Air Bakoman Kecamatan Pulau
Panggung Kabupaten Tanggamus

Hal ini dimaksudkan agar pada


operasinya tetap bertahan keadaannya.
Tabel 3. Hasil pengukuran debit air
Pengukuran
Hasil Pengukuran
(m3/s)
1.
0,455
2.
0,461
3.
0,463
4.
0,452
5.
0,466
6.
0,461
7.
0,460
8.
0,470
9.
0,469
10.
0,453
Rata - rata =
0.461 m3/s
Hasil pengukuran tinggi selisih
permukaan dengan jarak 250 meter dapat
dilihat pada tabel di bawah ini :
Tabel 4. Pengukuran selisih tinggi
permukaan (head)
Pengukuran h1
Hasil
h15
Pengukuran
h1
0,6
h2
0,7
h3
0,4
h4
0,6
h5
1,2
h6
0,4
h7
0,5
h8
0,6
h9
1,2
h 10
1,4
h 11
1,9
h 12
0,6
h 13
0,6
h 14
1,0
h 15
1,2
Jumlah h1 + h2 . + h15 = 13 meter
Daya yang Dapat Dibangkitkan
Data-data yang kami peroleh dari
hasil survey di desa Air Bakoman

Jurnal Sains dan Inovasi IV(2) 185-197 (2008)

195

didapat jumlah debit air serta tinggi


terjun yaitu sebagai berikut :
Q = 0, 461 m3/s
h = 13 meter
Efisiensi turbin dan generator dari
referensi sebagai berikut :
efft = 0,80
effg = 0,90
Maka daya yang dibangkitkan oleh
turbin adalah :
Pt = 9,81 x Q x h x efft
= 9,81 x 0,461 x 13 x 0,80
= 47, 03 kW atau,
= 63,13 Hp, dimana ; 1 Hp = 745,9
Watt
Pg = Pt x effg
= 47,03 x 0,90
= 42,32 kW
Pemilihan Jenis Turbin
Untuk pemilihan jenis turbin
yang akan digunakan pada pembangkit
listrik tenaga air kecil yang sesuai dapat
ditentukan dengan dua cara yaitu :
Berdasarkan Tinggi Jatuh Air
Apabila kita menggunakan tinggi
jatuh
air
sebagai
dasar
untuk
menentukan jenis turbin, maka dari hasil
pengukuran tinggi jatuh air adalah 13
meter maka dapat ditentukan model/
jenis turbinnya, seperti yang terdapat
pada pengelompokkan jenis turbin yang
tertera pada tabel 2, bab II. Dari tabel
tersebut terlihat bahwa jenis turbin
srossflow lebih cocok pada ketinggian
ini.
Berdasarkan kecepatan jenisnya
Apabila penentuan model turbin
berdasarkan pada kecepatan jenisnya,
maka terlebih dahulu dihitung kecepatan
spesifikasinya.
Daya turbin = 63,14 Hp
Tinggi efektif = 13 meter
Dari perbandingan putaran (Gear Ratio)
yang ada adalah 1: 3, maka :

Sarwo Styotom : Studi Perencanaan Pembangkit Tenaga Mikro Hidro (Pltmh) Di Desa Air Bakoman Kecamatan Pulau
Panggung Kabupaten Tanggamus

Gear Ratio

=Alternator rpm
Turbin rpm

Crossflow rpm
Diameter runner

=3

= 1500 = 500
3
= 41 Hnet
Crossflow rp

= 41 13
500
= 0,295 meter
Untuk diameter runner 0,295
meter pada pembuatannya dibulatkan
menjadi 0,3 meter sehingga :
Crossflow rpm = 41 Hnet
Crossflow runner
= 41 13
0,3
= 492,76 rpm
Daya turbin = 63,14 Hp
Tinggi efektif = 13 meter
Maka putaran spesifikasinya (Ns) adalah:
Ns =


5 / 4

= 4,92,7 63,14
=

3911,16
24,68

= 158,74 rpm
Dengan kecepatan spesifikasinya
di atas, maka dapat ditentukan jenis
turbin yang akan digunakan pada suatu
pembangkit listrik tenaga air kecil
dengan melihat tabel 1 pada bab II, maka
turbin yang cocok digunakan pada
pembangkit listrik tenaga air kecil di
desa Air Bakoman adalah dengan
menggunakan turbin Crossflow. Turbin
yang cukup sederhana yang mana rodaroda dari turbin ini berbentuk sebuah
tabung yang disekelilingnya dipasang
sejumlah sudu-sudu, sudu-sudu ini

Jurnal Sains dan Inovasi IV(2) 185-197 (2008)

196

berbentuk
segi
panjang
yang
dilengkungkan dengan radius tertentu
dan dipasang pada roda-rodanya dengan
konstruksi
las.
Roda-roda
turbin
ditumpu oleh dua atau tiga bantalan
sehingga
penyetelan
roda
turbin
terhadap keudukannya menjadi mudah.
Untuk mencegah kebocoran air dari
dalam turbin, maka poros utama poros
sudu antar dan pada sambungansambungan baut dipasang pakingpaking perapat yang terbuat dari
karakter pack khusus.
SIMPULAN DAN SARAN
Simpulan
Dari hasil pengukuran debit air
dan
pengukuran
selisih
tinggi
permukaan (head) serta analisis data
dapatlah diambil kesimpulan sebagai
berikut :
1.
Didalam
perencanaan
pembangunan suatu PLTMH maka
penelitian di lapangan haruslah
dilakukan beberapa kali serta
dengan waktu yang berbeda
(musim
hujan
dan
musim
kemarau). Kemudian hasil akhirnya
yaitu hasil yang mendekati semua
pengukuran adalah hasil yang
digunakan
sebagai
dasar
perhitungan.
2.
Mengingat negara Indonesia pada
umumnya dan kecamatan Pulau
Panggung khususnya yang kaya
akan pegunungan dan banyak
terdapat aliran sungai maka
pemanfaatan
PLTMH
sebagai
sumber
tenaga
listrik
perlu
dikembangkan secara luas.
3.
Jika ditinjau dari kebutuhan daya
listrik
yang
dibutuhkan
masyarakat, maka daya yang dapat

Sarwo Styotom : Studi Perencanaan Pembangkit Tenaga Mikro Hidro (Pltmh) Di Desa Air Bakoman Kecamatan Pulau
Panggung Kabupaten Tanggamus

4.

dibangkitkan belum memenuhi


kebutuhan masyarakat desa Air
Bakoman. Namun dalam hal ini
sudahmembantu
mengatasi
pengadaan tenaga listrik desa.
Dengan kapasitas daya yang dapat
dibangkitkan oleh pembangkit
listrik Mikro-Hidro sebesar 42,32
kW, maka rumah yang dapat dialiri
listrik adalah 117 rumah yang
masing-masing mendapat 350 Watt
atau 450 kVA.

Saran

Dari
hasil
penelitian
ini
disarankan :
1.
Selain menyangkut perhitunganperhitungan
teknis,
suatu
pembangkit listrik mikro hidro
hendaknya lebih memperhatikan
pada usaha penyesuaian terhadap
kondisi setempat, yang semuanya
diarahkan
bagi
terjaminnya
kelancaran dan kelestarian operasi
serta pemeliharaannya.
2.
Dalam
usaha
menanggulangi
kekurangan yang ada serta untuk
mengatasi
permasalahan
yang
mungkin timbul maka kerja sama
dengan berbagai macam pihak
perlu
ditingkatkan
dan
dilaksanakan secara lebih terpadu,
khususnya pada tahap-tahap awal
persiapan dan pelaksanaannya.
3.
Perlu
dimasyarakatkan
hasil
penelitian ini baik oleh instansi
terkit maupun perguruan tinggi

Jurnal Sains dan Inovasi IV(2) 185-197 (2008)

sebagai
pengabdian
masyarakat.

197

kepada

DAFTAR PUSTAKA
Adam Harvay,
1993, Mikro Hidro
Design Manual , Intermediate
Tecnologi Publication.
Prof, DR, Ir, Abdul Kadir, 1982, Energi ,
UI Press.
DR, Ir, Artono Arismunandar dan DR, S,
Kuwara,
1992,

Buku
Pegangan Teknik Tenaga Listrik
Jilid II , Pradnya Paramita
Jakarta.
Ir, Wiranto Arismunandar, M.Sc, 1975,
Penggerak Mula Turbin , ITB.
M. Edi Sunarto, 1993, Turbin Pleton
Mikro
,
Andi
Offset
Yogyakarta.
BPPT, 1982, Kumpulan Pengalaman
Sederhana Tentang Uji Coba
Turbin Air Kecil , LMK
Jakarta.
M. Dandahar, KN. Sharma, 1991,
Pembangkit Listrik Tenaga Air
, UI Press.
Singaribun dan Effendi, 1987, Metode
Penelitian Survey , LP3ES
Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai